Disusun OIeh :
JURUSAN GEOGRAFI
SINGARAJA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segaIa berkat dan rahmat
yang diIimpahkan-Nya. Sehingga dapat menyeIesaikan penyusunan MakaIah
dengan juduI “Asia SeIatan “ sebagai pemenuhan tugas dari mata kuIiah Geografi
RegionaI Dunia di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Geografi Fakultas
Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan dan penyelesaian Penulisan Makalah ini.
PenuIis,
(2114031017) (2214111002)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I....................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 3
1.1Latar Belakang............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1 SEJARAH PERADABAN GEOGRAFI ASIA SELATAN ..................................................... 5
2.2 KARAKTERISTIK GEOGRAFI ASIA SELATAN ................................................................ 6
2.3KONDISI PENDUDUK ASIA SELATAN ........................................................................ 11
2.4NEGARA-NEGARA DI ASIA SELATAN ........................................................................ 13
2.5PERMASALAHAN DI ASIA SELATAN .......................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................................ 16
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 16
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
Kawasan Asia Selatan mempunyai sejarah peradaban kuno besar. SeIain Cina,
Timur Tengah, dan Eropa peradaban India sangat diperhitungkan di dunia sejak
ribuan tahun sebeIum masehi. India menjadi pusat peradaban yang berpengaruh
pada masa itu, karena peradaban berkembang di lembah Sungai Indus. Kedatangan
bangsa Arya membuat Asia Selatan menjadi nyata. Kawasan Asia Selatan sudah
terpengaruh oleh aturan yang di tetapkan India sejak dahuIu kaIa. Asia Selatan
mempunyai ciri keunikan pada dinamika kehidupan. Ciri-ciri yang menarik di
kawasan ini adaIah bangsa dan budayanya dominan Indo-Eropa dan Dravida.
Selain berbagai macam keunikannya, Asia Selatan mempunyai terjadi
permasalahan besar yang menyebabkan negara di kawasana Asia Selatan saling
ketersinambungan dari segi etnis, sejarah, maupun peradaban. Hal tersebut banyak
membuat persoaIan antarnegara. Diantaranya persoaIan terorisme dan ekstrimisme
menjadi masaIah utama yang dihadapi negera-negara di kawasan Asia SeIatan
(Anonim, 1971).
2. Bagi Pembaca
Bagi pembaca dengan adanya makalah ini diharapkan mampu menambah
wawasan mengenai topik yang dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Keadaan GeomorfoIogi
Benua Asia mempunyai karakteristik khas yakni untuk tempat tertingginya ada
di Gunung Everest dan tempat terendahnya ada di Laut Mati.
a. Dataran tinggi
Asia SeIatan mempunyai pegunungan besar seperti Pegunungan Himalaya
dengan puncak tertingginya, yaitu mount Everest dengan ketinggian
mencapai 8.848 m. (Gambar ada diIampiran 2). Pegunungan Hindukush di
sebeIah barat berada di negara Afganistan Pakistan serta Pegunungan
KuIkun di Cina. Di Asia Selatan melandai dan membentuk dataran-dataran
tinggi atau plato seperti di India, yaitu Dataran Tinggi Dekkan.
b. Dataran Rendah
Tempat terendah di Asia Selatan ada di Laut Mati (Gambar diIampiran 3).
Dataran rendah di Asia Selatan terdiri atas dataran rendah Hindustan yang
dialiri oleh Sungai Gangga dan anak sungainya Yamna. Sungai ini
kemudian bergabung dengan Sungai Brahmaputa di Bangladesh.
Sedangkan dataran rendah di Asia Barat terdapat Lembah Eufrat dan
Tegris di Irak. Di Arab Saudi terdapat Dataran rendah EI Hassa yang
bayak terdapat minyak bumi.
E. Keadaan HidroIogi
Asia Selatan terdiri dari empat sungai besar diantaranya Brahmaputra,
Indus, Gangga dan Meghna yang menyediakan kehidupan bagi jutaan
penduduk yang tinggal di wilayah. Sungai Gangga, Brahmaputra dan Meghna
merambah sistem sungai sejauh 175 juta hektar di Asia Selatan dan
menghidupi sebanyak 500 juta penduduk. Sungai Brahmaputra menempati
sungai terbesar keempat di dunia, sementara sungai Gangga menempati urutan
ke-13 di dunia (Mirza et al, 2005:55). Selain itu, kawasan Asia Selatan terdiri
dari sungai besar lainnya yaitu Godavari, Mahanadi dan Narmada yang
menghidupi jutaan penduduk di Asia Selatan.
Sistem sungai di Asia Selatan terbagi dalam empat kelompok besar: a)
Sungai Himalaya; b) Sungai Deccan; c) Pesisir sungai dan d) Sungai cekungan
drainase. Salju dan lelehan salju menjadi sebagian sumber air bagi sungai-
sungai besar seperti Gangga, Brahmaputra dan Indus yang berasal dari
pegunungan Himalaya (Mirza et al.,2005:1).
Pegunungan Himalaya menjangkau Pakistan, India, China, Nepal dan
Bhutan yang menyediakan cadangan air bagi Sembilan sungai terbesar di Asia
yang menghidupi sekitar 1,3 milyar penduduk yang hidup di kawasan hilir
sungai. India mendapatkan keleluasaan menggunakan sumber air yang
mengaliri pegunungan Himalaya, namun perubahan iklim akan berdampak
terhadap kapasitas kebutuhan air karena adanya persaingan mendapatkan
persediaan air (Khawas, 2007:100-110). Maka sumber daya air dan perbatasan
perlu dikelola dengan baik untuk dapat mengambil manfaat dari sumber daya
tersebut.
Kawasan Asia Selatan terdapat empat negara co-riparian utama yaitu
India-Pakistan, dan India-Bangladesh-Nepal yang tersebar di barat dan timur.
Distribusi air dan penggunaan, pengelolaan dan project hydro pembangkit
listrik tenaga air berpengaruh untuk negara-negara tepi sungai (Khalid,
2010:80). Pengaturan air sungai menjadi hal yang penting di India, beberapa
wilayah seperti Mumbai, Panaji, Kochi, Chennai, Vigaz, Puri dan Kolkata yang
mengalami kerawanan (Khawas, 2007:104). Apabila tidak dikelola dengan
baik, maka akan menimbulkan konflik dan dampak negatif terkait migrasi
penduduk dalam jumlah besar.
Sebagian besar masyarakat Asia Selatan khususnya di Pakistan, India,
Bangladesh dan Srilanka bekerja di sektor pertanian yang tergantung pada
iklim dan ketersediaan air. Pakistan, India dan Bangladesh dilewati oleh
sungai-sungai besar juga mengembangkan budidaya ikan air tawar (Hennida,
2012:205). Maka ancaman keamanan di Asia Selatan menjadi nyata apabila
dikaitkan dengan ancaman keamanan air. Pengaturan air di Asia Selatan
menjadi fokus penting dalam pembentukan persepsi keamanan di Asia Selatan.
Dalam tulisan ini, dirumuskan mengenai potensi konflik yang secara spesifik
mengangkat India dan pengaturan air India dan Pakistan; juga India dan
Bangladesh. Hal ini dikarenakan India, Pakistan dan Bangladesh merupakan
tiga negara di Asia Selatan yang cukup mendominasi kontestasi politik di Asia
Selatan. Kemudian tingkat ancaman konflik disesuaikan dengan persepsi
ancaman non tradisional karena konflik air yang terkait dengan perbatasan dan
lingkungan hidup.
Seladang
Di India dikenal dengan nama Gaur, yang juga disebut bison India, adalah
hewan seperti sapi yang hidup di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Spesies
ini masuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi. Beberapa dekade
terakhir, gaur mengalami penurunan populasi lebih dari 70%. Gaur lebih
besar dari kerbau Afrika dan kerbau liar. Gaur adalah spesies lembu
liar tertinggi.
Singa persia atau Singa india
subspesies singa yang hidup sebagai populasi tunggal di negara
bagian India, Gujarat. Singa ini terdaftar sebagai spesies terancam oleh Uni
Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) disebabkan oleh ukuran
populasinyaa yang kecil.
2.3 KONDISI PENDUDUK ASIA SELATAN
a. Ekonomi
PDB India pada 2019 adalah 6.134 dollar AS. Menurut PBB, ini termasuk
dalam kisaran PDB yang diharapkan untuk negara berkembang. Proyeksi Bank
Dunia untuk Bangladesh memprediksi penurunan tajam dalam pertumbuhan PDB
dari 2019-2021.
Bidang utama pertumbuhan ekonomi Bangladesh, lapangan kerja, dan PDB
adalah jasa, industri, dan pertanian. Ekonomi Bhutan yang sederhana bersandar
pada sektor kehutanan, pertanian, dan tenaga air.
Sementara sebagian besar negara lain mengukur pertumbuhan dalam hal
Produk Domestik Bruto (PDB), atau Pendapatan Nasional Bruto (GNI), Bhutan
mengukur keberhasilan dan mengarahkan pertumbuhan menggunakan
pengindeksan Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH). GNH memberikan arahan
tentang kebijakan pemerintahan, investasi ekonomi, dan inisiatif seperti
mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Sejak 1980, Bhutan telah menjadi
salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Meski demikian, PDB
per kapita di Maladewa kuat, yang mencapai 11.890 dollar AS pada 2018. Dua
pertiga dari PDB Maladewa bersumber dari sektor pariwisata, yang telah terpukul
oleh penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan karena Covid-19.
Pertanian mendapat fokus besar di Nepal. Akan tetapi, hasil panen yang rendah
karena hama dan kerusakan cuaca di musim lalu telah menghambat kemampuan
negara untuk memanfaatkan sumber daya alam mereka untuk pertumbuhan
ekonomi. Terlepas dari tantangan ini, kemiskinan secara keseluruhan cenderung
menurun di Nepal sebelum Covid-19. Dalam iklim ekonomi saat ini, Nepal
menderita karena kurangnya pemasukan dollar dari sektor pariwisata serta
kenaikan harga untuk barang-barang penting.
PDB per kapita di Pakistan pada 2019 adalah 1.285 dollar AS,
menempatkannya di kisaran negara berkembang. Sektor industri terkuat di Pakistan
adalah tekstil dan pakaian jadi; industri ini sebagian besar terhenti karena tindakan
penguncian Covid-19. Negara ini secara keseluruhan sangat menderita akibat
pandemi, dan prospek ekonomi sedang berubah-ubah dan saat ini tidak dapat
diprediksi.
Sri Lanka termasuk dalam kategori ekonomi berkembang pada 2019 menurut
Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan PDB per kapita 3.853 dollar AS.
b. SosiaI Budaya
Kawasan Asia Selatan merupakan wilayah yang memiliki beragam budaya.
Terdapat beragam bahasa dengan ratusan dialek yang berbeda, beragam agama
yang hidup berdampingan secara damai. Pakistan, Bangladesh, dan beberapa
negara kecil di Asia Selatan lainnya memiliki perbedaan budaya karena latar
belakang yang sama. Akan tetapi India adalah salah satu negara dikawasan Asia
Selatan yang membedakan perbedaan budaya. Perbedaan ini menjadi ciri khas
kehidupan tradisioanal di Asia Selatan dengan praktik sosial yang berbeda.
Kehidupan Tradisional Perdesaan Sejak 5000 tahun yang lalu, penduduk di
Asia Selatan hidup pedesaan dan bekerja sebagai petani atau penggarap tanah.
Masyarakat tradisional mengaggap kasta sebagai status dan simbol batasan
seseorang. Ketika Asia Selatan di kuasai oleh penjajah Inggris, Inggris mengambil
keuntungan penuh dengan menggunakan pemilik tanah sebagai perantaranya.
Keuntungan Pertanian dari sistem pertanian tradisional adalah terjaminnya
persedian makanan. Para petani juga takut untuk mencoba metode baru dalam
bertani. Mereka takut gagal jika menggunakan metode baru tidak menghasilkan
keuntungan. Mereka khawatir mengalami kerugian dan akan menambah hutang
dan semakin menjebak mereka dalam kemiskinan. Petani lebih memilih menanam
tanaman makanan untuk dikonsumsi sendiri dari pada lahan yang bisa
mendatangkan keuntungan dimana mereka bisa mendapat uang tambahan.
c. PoIitik
Di asia selatan ada sebuah organisasi regional yaitu South Asian
Association for Regional Cooperation (SAARC). SAARC adalah organisasi
kerjasama regional asia selatan yang pertama kali di gagas pada tahun 1980.
Hingga bentuknya dan di tetapkan pada tahun 1985. DuIunya tidak ada namanya
oragnisasi-organisasi kawasan. Karena pada awaInya saat India merdeka, Pakistan
merdeka beIum ada kesepakatan untuk merumuskan organisasi karena baru saja
merdeka.
Tujuan SAARC sendiri adalah berusaha untuk mempromosikan
kesejahteraan bangsa-bangsa Asia Selatan, memperkuat kolektif kemandirian,
mempromosikan kerjasama aktif dan saling membantu dalam berbagai bidang, dan
bekerja samadengan organisasi-organisasi internasional dan regional. SAARC
sebagai organisasi regional di asia selatan mempunyai peran lansung dalam
penyelesaian konflik Kashmir. Karena tujuan awal SAARC sendiri
mempromosikan kerjasama aktif antar anggotanya.
Sri
Dhaka Thimphu New DeIhi MaIe Kathmandu
Ibu kota IsIamabad Jayawardenap
ura kotte
51.986
Kepadatan 3.138,99 58,29 106.573 325.725 744,73
86.068
pendudk
Km2
Mata uang Taka Rupee Rupee India Rufiyaa Rupee Rupee Rupee
India NepaI Pakistan Sri Ianka
SimboI
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Asia Selatan mengaIami perkembangan peradaban yang pesat sejak ribuan
tahun sebeIum masehi. Asia Selatan sangat diperhitungkan di dunia pada masa lampau
sampai sekarang. Karena mempunyai banyak peristiwa sejarah peradaban besar seperti
peradaban di Iembah Sungai Indus yang kini menjadi Pakistan dan India Barat. Pada
saat itu kristal Sungai Indus merupakan kawasan yang sedang menonjoI dan
terkemuka yang menjadi pusat administrasi di masa Iampau Mohenjodaro.
Kawasan Asia Selatan memiliki sejarah peradaban kuno yang besar. Berbagai
macam keunikannya, Asia Selatan memiliki permasalahan besar yang menyebabkan
negara di kawasan Asia Selatan saling ketersinambungan dari segi etnis, sejarah,
maupun peradaban. Penyelesaian masalah dalam konteks regional dengan hadirnya
South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) sebagai organisasi
regional di kawasan Asia Selatan ternyata tidak cukup mampu menyelesaikan masalah
dan memperbaiki hubungan antar negara secara efektif.
LAMPIRAN
1. Kawasan Asia SeIatan
Sumber : Bertema.com
2. Pegunungan HimaIaya
Gambar 1 Gambar 2
Sumber : wikipedia.com
3. Iaut Mati
Gambar 1: NetraInews.com Gambar 2: NetraInews.com
4. FIora
Gambar 3 : SFIDN.com
5. Fauna
Stein, A.B.; Athreya, V.; Gerngross, P.; Balme, G.; Henschel, P.; Karanth, U.;
Miquelle, D.; Rostro, S.; Kamler, J.F.; Laguardia, A. (2016). "Panthera
pardus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2016.1. International
Union for Conservation of Nature.
Zahid Shahab Ahmed dan Stuti Bhatnagar, Interstate Conflict and Regionalism in
South Asia:Prospects and Challenges, (2008):5 diakses melalui
http://sam.gov.tr/tr/wp-content/uploads/2012/01/Ahmed-Bhatnagar.pdf pada
15 April 2019
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/29/113000769/sejarah-peradaban-
india-kuno?page=all.
https://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3065-2962/Asia-Selatan_12215_p2k-unkris.html