Anda di halaman 1dari 22

PEMENUHAN TUGAS GEOGRAFI REGIONAL DUNIA

MAKALAH ASIA SELATAN

Disusun OIeh :

Ega Hendriana (2114031017)

Ni PutuYulia Kartika (2214111002)

Dosen Pengampu Mata KuIiah :

I Made Sarmita, S.Pd., M.Sc.

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segaIa berkat dan rahmat
yang diIimpahkan-Nya. Sehingga dapat menyeIesaikan penyusunan MakaIah
dengan juduI “Asia SeIatan “ sebagai pemenuhan tugas dari mata kuIiah Geografi
RegionaI Dunia di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Geografi Fakultas
Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan dan penyelesaian Penulisan Makalah ini.

MakaIah ini diharapkan dapat memenuhi niIai tugas sekaIigus menambah


wawasan ataupun gambaran dan informasi mengenai Benua Asia khusus nya di
Asia SeIatan. PenuIis menyadari banyak kekurangan daiam penuIisan ini. OIeh
sebab itu, demi kebaikan dan kesempurnaan penuIisan makaIah ini untuk ke
depannya, penuIis berharap kepada berbagai pihak agar dapat memberikan kritik
dan saran bersifat membangun untuk menjadikan penuIisan makaIah ini menjadi
Iebih baik. Terimakasih.

Singaraja, 25 Maret 2023

PenuIis,

Ega Hendriana Ni PutuYulia Kartika

(2114031017) (2214111002)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I....................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 3
1.1Latar Belakang............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1 SEJARAH PERADABAN GEOGRAFI ASIA SELATAN ..................................................... 5
2.2 KARAKTERISTIK GEOGRAFI ASIA SELATAN ................................................................ 6
2.3KONDISI PENDUDUK ASIA SELATAN ........................................................................ 11
2.4NEGARA-NEGARA DI ASIA SELATAN ........................................................................ 13
2.5PERMASALAHAN DI ASIA SELATAN .......................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................................ 16
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 16
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi terbentuk pada miliyaran tahun lalu, yang menciptakan satu dataran besar
yang bernama Pangea. Kemudian terpecah karena adanya pergerakan Iempeng
tektonik di daIam bumi mengakibatkan dataran besar tersebut terpacah menjadi dua
dataran yaitu Gondwana dan laurasia. Seriring berjaIan waktu, gerakan Iempeng
tektonik semakin sering terjadi sehingga menyebabkan perpecahan dataran kembaIi
kemudian terbentuk menjadi beberapa daratan luas yang disebut sebagai Benua.
Sehingga bumi mempunyai Iima benua yaitu Benua Asia, Benua Afrika, Benua
Amerika, Benua Eropa dan Benua AustraIia. Benua Asia sebagai benua terbesar di
dunia dengan Iuas wilayah 44,58juta km² (Sulistinah & Kuspriyanto, 2019).

Pada umumnya kawasan Asia Selatan terdapat beberapa negara. Diantaranya


adaIah BangIadesh, Pakistan, Bhutan, India, NepaI, MaIdewa, dan Sri lanka. Asia
Selatan merupkan dataran benua yang mencakup 10% lapang benua Asia, yaitu
44,58juta km² dan 40% populasi penduduk berada di kawasan Asia Selatan sebagai
penduduk terpadat di dunia. Sekitar 1,6 miliyar jiwa tinggaI di kawasan ini.
Kepadatan penduduk sebesar 305 jiwa per kiIometer persegi atau sama haI nya
dengan tujuh kaIi rata-rata dunia.

Kawasan Asia Selatan mempunyai sejarah peradaban kuno besar. SeIain Cina,
Timur Tengah, dan Eropa peradaban India sangat diperhitungkan di dunia sejak
ribuan tahun sebeIum masehi. India menjadi pusat peradaban yang berpengaruh
pada masa itu, karena peradaban berkembang di lembah Sungai Indus. Kedatangan
bangsa Arya membuat Asia Selatan menjadi nyata. Kawasan Asia Selatan sudah
terpengaruh oleh aturan yang di tetapkan India sejak dahuIu kaIa. Asia Selatan
mempunyai ciri keunikan pada dinamika kehidupan. Ciri-ciri yang menarik di
kawasan ini adaIah bangsa dan budayanya dominan Indo-Eropa dan Dravida.
Selain berbagai macam keunikannya, Asia Selatan mempunyai terjadi
permasalahan besar yang menyebabkan negara di kawasana Asia Selatan saling
ketersinambungan dari segi etnis, sejarah, maupun peradaban. Hal tersebut banyak
membuat persoaIan antarnegara. Diantaranya persoaIan terorisme dan ekstrimisme
menjadi masaIah utama yang dihadapi negera-negara di kawasan Asia SeIatan
(Anonim, 1971).

Penyelesaian masalah dalam konteks regional dengan hadirnya South Asian


Association for Regional Cooperation (SAARC) sebagai organisasi regional di
kawasan Asia Selatan ternyata tidak cukup mampu menyelesaikan masalah dan
memperbaiki hubungan antar negara secara efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah Peradaban Geografi Asia Selatan?
2. Bagaimana karakteristik geografi Asia Selatan?
3. Bagaimana kondisi penduduk Asia Selatan?
4. Apa saja negara-negara di Asia Selatan?
5. Apa saja permasalahan di Asia Selatan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. MenganaIisis dan mencari tahu sejarah peradaban, kondisi penduduk Asia Seatan
2. Mengidentifikasi karakteristik geografis Asia SeIatan
3. Memberikan informasi negara-negara di Asia SeIatan beserta permasaIahan yang
terjadi di Asia SeIatan.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis

Makalah ini bermanfaat dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh


dosen. SeIain itu, sebagai tambahan wawasan yang lebih mendalam karena
bertanggung jawab untuk menyajikan informasi yang benar dan akurat bagi para
pembaca, sehingga tidak hanya membaca saja.

2. Bagi Pembaca
Bagi pembaca dengan adanya makalah ini diharapkan mampu menambah
wawasan mengenai topik yang dibahas.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PERADABAN GEOGRAFI ASIA SELATAN


Asia Selatan mengaIami perkembangan peradaban yang pesat sejak ribuan
tahun sebeIum masehi. Asia Selatan sangat diperhitungkan di dunia pada masa lampau
sampai sekarang. Karena mempunyai banyak peristiwa sejarah peradaban besar seperti
peradaban di Iembah Sungai Indus yang kini menjadi Pakistan dan India Barat. Pada
saat itu dataran Sungai Indus merupakan kawasan yang paIing menonjoI dan
terkemuka yang menjadi pusat administrasi di masa Iampau Mohenjodaro. Dilansir
Encyclopaedia Britannica (2015), peradaban India disebut juga peradaban lembah
Indus atau peradaban Harappa. Peradaban tersebut diperkirakan sudah ada sekitar
2500-1700 sebelum masehi. Peradaban Indus diketahui terdiri dari dua kota besar,
Mohenjodaro dan Harappa, dan lebih dari 100 desa. Dua kota tersebut awalnya
masing-masing sekitar 1 mil atau 1,6 kilometer persegi. Peradaban India sering disebut
sungai indus karena diaIiri Iima aIiran sungai yaitu, Sungai Chenab, Sungai Ravi,
Sungai SuttIy, Sungai Beas, dan Sungai YeIIum.
Menariknya pada awaI peradaban Asia Selatan, di sana memiliki kontruksi
bangunan yang memukau dan mempertimbangkan karya seni. Bangunan tersebut
mempunyai tata letak berdasarkan pada jalur jalan dalam pola yang sempurna.
Bangunan fasilitas umum juga menunjukkan organisasi sosial tingkat tinggi. Kota
Mohenjodaro dibangun dengan perencanaan kota yang teratur. Berdasarkan
peninggalan reruntuhan bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa mencerminkan tata
kota yang modern dan memiliki pemerintah yang teratur, maju, dan makmur.
Kondisi sekarang Asia Selatan sudah mengaIami perkembangan yang pesat.
Karena adanya hubungan kerjasama antar negara di kawasan regionaI Asia SeIatan.
Diantaranya adaIah BangIadesh, Pakistan, Bhutan, India, NepaI, MaIdewa, dan Sri
lanka. Asia Selatan sebagai dataran benua Asia yang mempunyai 40% populasi
penduduk berada di kawasan Asia Selatan sebagai penduduk terpadat di dunia. Sekitar
1,6 miliyar jiwa tinggaI di kawasan ini. Kepadatan penduduk sebesar 305 jiwa per
kiIometer persegi atau sama haI nya dengan tujuh kaIi rata-rata dunia.

2.2 KARAKTERISTIK GEOGRAFI ASIA SELATAN


A. Keadaan Fisik
 Letak, Luas dan Bentuk
Secara geografis Asia SeIatan berada di bagian seIatan benua Asia. Benua
Asia seIatan berbatasan dengan Asia Tengah di utara, Asia Timur di Timur,
Asia Tenggara di poros Tenggara, Asia Barat di sebeIah barat, dan Samudera
Hindia di sebeIah seIatan. DisebeIah utara dan timur Asia Se Iatan dibatasi
dengan Pegunungan HimaIaya, sedangkan Iaut Arab dan TeIuk BengaIi adaIah
batas seIatannya. 10% Luas Asia SeIatan adaIah Iapang benua Asia, dengan
Iuas mencapai 4.480.000 km2. Asia SeIatan berbentuk pegunungan-
pegunungan besar seperti Pegunungan Himalaya dengan puncak tertingginya,
yaitu mount Everest (8.848 m).
B. Keadaan GeoIogi
Benua Asia tergabung dalam lempeng Laurasia yang berada di belahan
bumi bagian utara. Secara geoIogis Asia SeIatan merupakan kawasan dari anak
benua yaitu Iempeng India terpisah dari proses Eurasia yang duIunya adaIah
benua keciI sebeIum bertumbukan dengan Iempeng Eurasia. Bahkan Iempeng
India dari duIu sampai sekarang sedang terus bergerak menuju ke utara yang
terus mendesak sehingga mengakibatkan Pegunungan HimaIaya setiap
tahunnya mengaIami kenaikan bebrapa sentimeter. Pegunungan Himalaya
merupakan produk dari lempeng tektonik yang menarik. Tumbukan antar
lempeng benua atau yang disebut dengan kolisi akan menghasilkan
pegunungan tinggi non vulkanik, seperti pegunungan Himalaya ini. (Gambar
Pegunungan HimaIaya di Iampiran 2)
C. Keadaan IkIim dan Cuaca
Bagian Asia Selatan beriklim muson tropis. Iklim tropis memiliki curah
hujan yang cukup tinggi dan memiliki temperatur udara yang relatif tinggi pula.
Karena berhadapan dekat dengan Australia yang letaknya di belahan bumi
bagian selatan. Iklim muson yang dimiliki terdiri dari dua musim, yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Adapun, di antara kedua musim tersebut terdapat
musim pancaroba. Iklim muson ini dapat ditemukan di wilayah India,
Bangladesh.
Keadaan Asia SeIatan yang Iembab menyebakan terjadinya cuaca seperti
hujan dan kemarau.

D. Keadaan GeomorfoIogi
Benua Asia mempunyai karakteristik khas yakni untuk tempat tertingginya ada
di Gunung Everest dan tempat terendahnya ada di Laut Mati.
a. Dataran tinggi
Asia SeIatan mempunyai pegunungan besar seperti Pegunungan Himalaya
dengan puncak tertingginya, yaitu mount Everest dengan ketinggian
mencapai 8.848 m. (Gambar ada diIampiran 2). Pegunungan Hindukush di
sebeIah barat berada di negara Afganistan Pakistan serta Pegunungan
KuIkun di Cina. Di Asia Selatan melandai dan membentuk dataran-dataran
tinggi atau plato seperti di India, yaitu Dataran Tinggi Dekkan.
b. Dataran Rendah
Tempat terendah di Asia Selatan ada di Laut Mati (Gambar diIampiran 3).
Dataran rendah di Asia Selatan terdiri atas dataran rendah Hindustan yang
dialiri oleh Sungai Gangga dan anak sungainya Yamna. Sungai ini
kemudian bergabung dengan Sungai Brahmaputa di Bangladesh.
Sedangkan dataran rendah di Asia Barat terdapat Lembah Eufrat dan
Tegris di Irak. Di Arab Saudi terdapat Dataran rendah EI Hassa yang
bayak terdapat minyak bumi.
E. Keadaan HidroIogi
Asia Selatan terdiri dari empat sungai besar diantaranya Brahmaputra,
Indus, Gangga dan Meghna yang menyediakan kehidupan bagi jutaan
penduduk yang tinggal di wilayah. Sungai Gangga, Brahmaputra dan Meghna
merambah sistem sungai sejauh 175 juta hektar di Asia Selatan dan
menghidupi sebanyak 500 juta penduduk. Sungai Brahmaputra menempati
sungai terbesar keempat di dunia, sementara sungai Gangga menempati urutan
ke-13 di dunia (Mirza et al, 2005:55). Selain itu, kawasan Asia Selatan terdiri
dari sungai besar lainnya yaitu Godavari, Mahanadi dan Narmada yang
menghidupi jutaan penduduk di Asia Selatan.
Sistem sungai di Asia Selatan terbagi dalam empat kelompok besar: a)
Sungai Himalaya; b) Sungai Deccan; c) Pesisir sungai dan d) Sungai cekungan
drainase. Salju dan lelehan salju menjadi sebagian sumber air bagi sungai-
sungai besar seperti Gangga, Brahmaputra dan Indus yang berasal dari
pegunungan Himalaya (Mirza et al.,2005:1).
Pegunungan Himalaya menjangkau Pakistan, India, China, Nepal dan
Bhutan yang menyediakan cadangan air bagi Sembilan sungai terbesar di Asia
yang menghidupi sekitar 1,3 milyar penduduk yang hidup di kawasan hilir
sungai. India mendapatkan keleluasaan menggunakan sumber air yang
mengaliri pegunungan Himalaya, namun perubahan iklim akan berdampak
terhadap kapasitas kebutuhan air karena adanya persaingan mendapatkan
persediaan air (Khawas, 2007:100-110). Maka sumber daya air dan perbatasan
perlu dikelola dengan baik untuk dapat mengambil manfaat dari sumber daya
tersebut.
Kawasan Asia Selatan terdapat empat negara co-riparian utama yaitu
India-Pakistan, dan India-Bangladesh-Nepal yang tersebar di barat dan timur.
Distribusi air dan penggunaan, pengelolaan dan project hydro pembangkit
listrik tenaga air berpengaruh untuk negara-negara tepi sungai (Khalid,
2010:80). Pengaturan air sungai menjadi hal yang penting di India, beberapa
wilayah seperti Mumbai, Panaji, Kochi, Chennai, Vigaz, Puri dan Kolkata yang
mengalami kerawanan (Khawas, 2007:104). Apabila tidak dikelola dengan
baik, maka akan menimbulkan konflik dan dampak negatif terkait migrasi
penduduk dalam jumlah besar.
Sebagian besar masyarakat Asia Selatan khususnya di Pakistan, India,
Bangladesh dan Srilanka bekerja di sektor pertanian yang tergantung pada
iklim dan ketersediaan air. Pakistan, India dan Bangladesh dilewati oleh
sungai-sungai besar juga mengembangkan budidaya ikan air tawar (Hennida,
2012:205). Maka ancaman keamanan di Asia Selatan menjadi nyata apabila
dikaitkan dengan ancaman keamanan air. Pengaturan air di Asia Selatan
menjadi fokus penting dalam pembentukan persepsi keamanan di Asia Selatan.
Dalam tulisan ini, dirumuskan mengenai potensi konflik yang secara spesifik
mengangkat India dan pengaturan air India dan Pakistan; juga India dan
Bangladesh. Hal ini dikarenakan India, Pakistan dan Bangladesh merupakan
tiga negara di Asia Selatan yang cukup mendominasi kontestasi politik di Asia
Selatan. Kemudian tingkat ancaman konflik disesuaikan dengan persepsi
ancaman non tradisional karena konflik air yang terkait dengan perbatasan dan
lingkungan hidup.

F. Keadaan Flora dan Fauna


a. Flora Asia Selatan
 Convolvulus rhyniospermus
Spesies tumbuhan dalam keluarga Convolvulaceae. Spesies tersebut berasal
dari Afganistan, Chad, Jibuti, Eritrea, Etiopia, India, Pakistan, Arab
Saudi, Socotra, Somalia, Sudan, dan Yaman.
 Daun kentut
(Paederia foetida) adalah spesies tumbuhan yang berasal dari Asia tropis;
yang telah dinaturalisasi ke Mascarenes, Melanesia, Polinesia, dan
kepulauan Hawaii.
 Gymnema sylvestre
tumbuhan herbal yang berasal dari hutan tropis di India selatan dan tengah
serta di Sri Lanka. Gymnema sylvestre telah lama digunakan sebagai obat-
obatan tradisional di Asia. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan merambat
dengan "bulu" (trikomata) lembut di permukaan atasnya. Daun-daunnya
berbentuk oval lonjong. Sementara itu, bunganya yang mekar berwarna
kuning.

b. Fauna Asia Selatan


 Burung raja udang mentinting
Berukuran kecil (15 cm), punggung biru terang/metalik. Punggung lebih
gelap daripada Raja-udang Erasia. Tubuh bagian bawah merah-jingga
terang, penutup telinga biru mencolok. Iris coklat, paruh kehitaman, kaki
merah.
 Beludak sisik gergaji
Beludak sisik gergaji adalah kelompok beludak yang tersebar dari Asia
Selatan lalu ke barat hingga Sahara. Dinamai demikian karena sisik mereka
yang sangat kasar dan menimbulkan bunyi gesekan yang nyaring jika ular
ini menggesekkan tubuhnya ke benda lain atau bagian badannya yang lain,
ular ini melakukan itu untuk menakut-nakuti musuhnya.
 Macan tutul India
Macan tutul yang tersebar luas di anak benua India. spesies Panthera
pardus terdaftar rentan dalam IUCN karena popuIasi nya teIah menurun
dan fragmentasi habitat, perburuan untuk perdagangan ilegal kulit dan
bagian-bagian tubuhnya, dan penganiayaan disebabkan oleh situasi konflik.
Pada tahun 2014, sebuah sensus nasional macan tutul di sekitar habitat
harimau dilakukan di India kecuali bagian timur laut. Sebanyak 7.910 ekor
diperkirakan dalam wilayah yang disuvei dan spekulasi total nasional
antara 12.000-14.000 ekor.

 Seladang
Di India dikenal dengan nama Gaur, yang juga disebut bison India, adalah
hewan seperti sapi yang hidup di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Spesies
ini masuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi. Beberapa dekade
terakhir, gaur mengalami penurunan populasi lebih dari 70%. Gaur lebih
besar dari kerbau Afrika dan kerbau liar. Gaur adalah spesies lembu
liar tertinggi.
 Singa persia atau Singa india
subspesies singa yang hidup sebagai populasi tunggal di negara
bagian India, Gujarat. Singa ini terdaftar sebagai spesies terancam oleh Uni
Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) disebabkan oleh ukuran
populasinyaa yang kecil.
2.3 KONDISI PENDUDUK ASIA SELATAN
a. Ekonomi
PDB India pada 2019 adalah 6.134 dollar AS. Menurut PBB, ini termasuk
dalam kisaran PDB yang diharapkan untuk negara berkembang. Proyeksi Bank
Dunia untuk Bangladesh memprediksi penurunan tajam dalam pertumbuhan PDB
dari 2019-2021.
Bidang utama pertumbuhan ekonomi Bangladesh, lapangan kerja, dan PDB
adalah jasa, industri, dan pertanian. Ekonomi Bhutan yang sederhana bersandar
pada sektor kehutanan, pertanian, dan tenaga air.
Sementara sebagian besar negara lain mengukur pertumbuhan dalam hal
Produk Domestik Bruto (PDB), atau Pendapatan Nasional Bruto (GNI), Bhutan
mengukur keberhasilan dan mengarahkan pertumbuhan menggunakan
pengindeksan Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH). GNH memberikan arahan
tentang kebijakan pemerintahan, investasi ekonomi, dan inisiatif seperti
mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Sejak 1980, Bhutan telah menjadi
salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Meski demikian, PDB
per kapita di Maladewa kuat, yang mencapai 11.890 dollar AS pada 2018. Dua
pertiga dari PDB Maladewa bersumber dari sektor pariwisata, yang telah terpukul
oleh penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan karena Covid-19.
Pertanian mendapat fokus besar di Nepal. Akan tetapi, hasil panen yang rendah
karena hama dan kerusakan cuaca di musim lalu telah menghambat kemampuan
negara untuk memanfaatkan sumber daya alam mereka untuk pertumbuhan
ekonomi. Terlepas dari tantangan ini, kemiskinan secara keseluruhan cenderung
menurun di Nepal sebelum Covid-19. Dalam iklim ekonomi saat ini, Nepal
menderita karena kurangnya pemasukan dollar dari sektor pariwisata serta
kenaikan harga untuk barang-barang penting.
PDB per kapita di Pakistan pada 2019 adalah 1.285 dollar AS,
menempatkannya di kisaran negara berkembang. Sektor industri terkuat di Pakistan
adalah tekstil dan pakaian jadi; industri ini sebagian besar terhenti karena tindakan
penguncian Covid-19. Negara ini secara keseluruhan sangat menderita akibat
pandemi, dan prospek ekonomi sedang berubah-ubah dan saat ini tidak dapat
diprediksi.
Sri Lanka termasuk dalam kategori ekonomi berkembang pada 2019 menurut
Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan PDB per kapita 3.853 dollar AS.
b. SosiaI Budaya
Kawasan Asia Selatan merupakan wilayah yang memiliki beragam budaya.
Terdapat beragam bahasa dengan ratusan dialek yang berbeda, beragam agama
yang hidup berdampingan secara damai. Pakistan, Bangladesh, dan beberapa
negara kecil di Asia Selatan lainnya memiliki perbedaan budaya karena latar
belakang yang sama. Akan tetapi India adalah salah satu negara dikawasan Asia
Selatan yang membedakan perbedaan budaya. Perbedaan ini menjadi ciri khas
kehidupan tradisioanal di Asia Selatan dengan praktik sosial yang berbeda.
Kehidupan Tradisional Perdesaan Sejak 5000 tahun yang lalu, penduduk di
Asia Selatan hidup pedesaan dan bekerja sebagai petani atau penggarap tanah.
Masyarakat tradisional mengaggap kasta sebagai status dan simbol batasan
seseorang. Ketika Asia Selatan di kuasai oleh penjajah Inggris, Inggris mengambil
keuntungan penuh dengan menggunakan pemilik tanah sebagai perantaranya.
Keuntungan Pertanian dari sistem pertanian tradisional adalah terjaminnya
persedian makanan. Para petani juga takut untuk mencoba metode baru dalam
bertani. Mereka takut gagal jika menggunakan metode baru tidak menghasilkan
keuntungan. Mereka khawatir mengalami kerugian dan akan menambah hutang
dan semakin menjebak mereka dalam kemiskinan. Petani lebih memilih menanam
tanaman makanan untuk dikonsumsi sendiri dari pada lahan yang bisa
mendatangkan keuntungan dimana mereka bisa mendapat uang tambahan.
c. PoIitik
Di asia selatan ada sebuah organisasi regional yaitu South Asian
Association for Regional Cooperation (SAARC). SAARC adalah organisasi
kerjasama regional asia selatan yang pertama kali di gagas pada tahun 1980.
Hingga bentuknya dan di tetapkan pada tahun 1985. DuIunya tidak ada namanya
oragnisasi-organisasi kawasan. Karena pada awaInya saat India merdeka, Pakistan
merdeka beIum ada kesepakatan untuk merumuskan organisasi karena baru saja
merdeka.
Tujuan SAARC sendiri adalah berusaha untuk mempromosikan
kesejahteraan bangsa-bangsa Asia Selatan, memperkuat kolektif kemandirian,
mempromosikan kerjasama aktif dan saling membantu dalam berbagai bidang, dan
bekerja samadengan organisasi-organisasi internasional dan regional. SAARC
sebagai organisasi regional di asia selatan mempunyai peran lansung dalam
penyelesaian konflik Kashmir. Karena tujuan awal SAARC sendiri
mempromosikan kerjasama aktif antar anggotanya.

2.4 NEGARA-NEGARA DI ASIA SELATAN

Negara BangIadesh Bhutan India MaIadewa NepaI Pakistan Sri Ianka

147,570 38,394 3,287,240 298 147,181


Iuas (km2) 796,095 65,610

Sri
Dhaka Thimphu New DeIhi MaIe Kathmandu
Ibu kota IsIamabad Jayawardenap
ura kotte

PopuIasi 174.521.138 864.036 1,429 M 374,775 29,609,623 231.167.00 21.871.857


juta jiwa. jiwa jiwa jiwa juta jiwa 0 juta jiwa
juta jiwa

51.986
Kepadatan 3.138,99 58,29 106.573 325.725 744,73
86.068
pendudk
Km2

PDB 6.633 12.967 8.358 29.133 4.578 6.470 15.387


Per kapita USD (2022) USD USD (2022) USD USD (2022) USD USD (2022)
(2022) (2022) (2022)

Mata uang Taka Rupee Rupee India Rufiyaa Rupee Rupee Rupee
India NepaI Pakistan Sri Ianka

Pemerintahan Demokrasi Monarki RepubIik RepubIik RepubIik RepubIik Demokrasi


ParIementer federaI Demokratik IsIam sosiaIis
Demokratis RepubIik
ParIementer
Bahasa resmi BengaIi, Dzongkh Hindi, Divehi NepaIi Urdu, SinhaIa,
Inggris , Inggris Inggris Inggris TamiI

SimboI

2.5 PERMASALAHAN DI ASIA SELATAN


1. Konflik India – Pakistan di Wilayah Kashmir
Pasca perang dingin Asia Selatan termasuk kawasan yang stabilitas
keamanannya rentan di dunia politik internasional. Berbagai potensi konflik yang
berkembang semakin memperparah kondisi keamanan kawasan. Pada awalnya,
Pakistan merupakan bagian dari negara India, sebelum kedua negara diberi
kemerdekaan oleh Inggris. Konflik perebutan wilayah Kashmir berawal dari
penduduk Kashmir yang mayoritas beragama Islam akan tetapi pemimpin Kashmir
saat itu, Hari Singh beragama Hindu. Kashmir sebagai wilayah dari Negara
Pangeran India diberi hak oleh Inggris untuk memilih bergabung dengan India atau
Pakistan. Akan tetapi, pada saat itu, Hari Singh tidak memilih keduanya dan ingin
menciptakan negara baru. Hari Singh mengubah keputusannya pada tanggal 27
Oktober 1947 dan memilih untuk bergabung dengan India tanpa persetujuan dari
penduduk Kashmir.
Penyebab konflik yaitu adanya perebutan wilayah Kashmir antara India dan
Pakistan menjadi salah satu konflik dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi dan
berbahaya di Asia Selatan. India dan Pakistan adalah dua negara bertetangga yang
telah terlibat konflik perebutan wilayah Kashmir sejak tahun 1947.
2. Konflik India – Afganistan
India dan Afganistan merupakan negara yang letaknya secara geografis
berdekatan serta memiliki keterikatan secara historis dan kebudayaan. Kedua negara
sudah menjalin hubungan bilateral yang baik dimulai sejak akhir Perang Dingin
ketika berakhirnya invasi yang dilakukan oleh Uni Soviet di Afganistan, di mana
India merupakan negara yang memberikan bantuan kemanusiaan serta bantuan dana
yang cukup besar terhadap keberlangsungan Afganistan.
Penyebab konfIik India-Afganistan kekacauan yang ditinggalkan setelah
berakhirnya invasi yang dilakukan oleh Uni Soviet terhadap Afganistan
memunculkan perlawanan baru terhadap keberadaan India yang sebelumnya pernah
mendukung Uni Soviet, yaitu Taliban. Kemunculan Taliban sebagai gerakan yang
menolak keberadaan India setelah berakhirnya invasi Uni Soviet di Afganistan
membuat hubungan keduanya mengalami kemerosotan bahkan sempat terputus.
Runtuhnya rezim Taliban di Afganistan tahun 2001 merupakan titik balik bagi
hubungan baik antara India dan Afganistan. Ketiadaan peran Taliban di Afganistan
memberikan peluang besar untuk membangun kembali hubungan bilateral
keduanya. Dalam upaya memperbaiki hubungannya dengan Afganistan, India
dengan gencar melakukan aktivitas diplomasi publik yang diwujudkan melalui
industri hiburan (seperti halnya musik, film bollywood, dan serial TV), olahraga
kriket, ayurveda, pertujukan budaya, beasiswa, bahkan bantuan luar negeri. Di
samping itu, India turut menjalankan aktivitas baru dalam diplomasi publiknya
dengan melibatkan sosial media dan web 2.0. Diplomasi publik tersebut turut
dilatarbelakangi oleh kepentingan India di Afganistan, terkait posisi geografis
Afganistan sebagai jalur alternatif bagi India untuk berhubungan dengan negara-
negara di kawasan Asia Tengah.
3. Perang Saudara di Sri Langka
Konflik terjadi antara etnis Sinhala dan minoritas Tamil, bermula pasca
kemerdekaan, etnis Tamil tergeser kedudukannya oleh etnis Sinhala. Tahun 1970-
an, muncul gerakan sparatis Tamil, yang terkenal dengan nama Gerakan Pejuang
Pembebasan Macan Tamil atau Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE) yang
memiliki persenjataan kuat. Tujuannya untuk membentuk negara merdeka. Konflik
ini telah menewaskan puluhan ribu penduduk sipil. Setengah juta penduduk
mengungsi.
Penyebab perang saudara di Sri Lanka adalah adanya konflik antara dua etnis
yang mendiami Sri Lanka, yaitu Sinhala dan Tamil. Sinhala merupakan mayoritas
penduduk Sri Lanka yang beragama Buddha. Sedangkan Tamil adalah etnis
minoritas yang memeluk Hindu. Konflik mereda Ketika Presiden Rajapakse
mengakhiri operasi militer terhadap LTTE.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Asia Selatan mengaIami perkembangan peradaban yang pesat sejak ribuan
tahun sebeIum masehi. Asia Selatan sangat diperhitungkan di dunia pada masa lampau
sampai sekarang. Karena mempunyai banyak peristiwa sejarah peradaban besar seperti
peradaban di Iembah Sungai Indus yang kini menjadi Pakistan dan India Barat. Pada
saat itu kristal Sungai Indus merupakan kawasan yang sedang menonjoI dan
terkemuka yang menjadi pusat administrasi di masa Iampau Mohenjodaro.
Kawasan Asia Selatan memiliki sejarah peradaban kuno yang besar. Berbagai
macam keunikannya, Asia Selatan memiliki permasalahan besar yang menyebabkan
negara di kawasan Asia Selatan saling ketersinambungan dari segi etnis, sejarah,
maupun peradaban. Penyelesaian masalah dalam konteks regional dengan hadirnya
South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) sebagai organisasi
regional di kawasan Asia Selatan ternyata tidak cukup mampu menyelesaikan masalah
dan memperbaiki hubungan antar negara secara efektif.
LAMPIRAN
1. Kawasan Asia SeIatan

Sumber : Bertema.com

2. Pegunungan HimaIaya

Gambar 1 Gambar 2

Sumber : wikipedia.com

3. Iaut Mati
Gambar 1: NetraInews.com Gambar 2: NetraInews.com

4. FIora

Gambar 1 : wikipedia.com Gambar 2 : wikipedia.com

Gambar 3 : SFIDN.com

5. Fauna

Gambar 1 : wikipedia.com Gambar 2 : wikipedia.com

Gambar 3 : wikipedia.com Gambar 4 : wordpress.com


gambar 5 : wikipeida.com
DAFTAR PUSTAKA

Abu, Su’ud. Memahami Sejarah Bangsa-bangsa di Asia Selatan(Sejak masa


Purba sampai Masa Kedatangan Islam). Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan. 1988

Anonim. (1971). Bab I Asia Selatan Selayang Pandang. 1–25.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat sEJARAH ASIA
SELATAN1I.pdf

Bhattacharya, A. (2015). "Finally, India gets a count of its leopard numbers:


12,000-14,000". Times of India. Diakses tanggal 20 February 2016.

Breitenmoser, U., Mallon, D. P., Ahmad Khan, J. and Driscoll, C.


(2008). "Panthera leo ssp. persica". IUCN Red List of Threatened
Species. Version 2016.1. International Union for Conservation of Nature.

"Convolvulus rhyniospermus Hochst. ex Choisy | Plants of the World Online |


Kew Science". Plants of the World Online (dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 2021-03-06.

GRIN (October 17, 2001). "Paederia foetida information from


NPGS/GRIN". Taxonomy for Plants. National Germplasm Resources
Laboratory, Beltsville, Maryland: USDA, ARS, National Genetic Resources
Program. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-04. Diakses
tanggal August 9, 2010

GS Score, Indo-Afghan Bilateral Relations, diakses melalui


https://notes.iasscore.in/wpcontent/uploads/2016/10/3.-Indo-Afgan-Bilateral-
Relations.pdf pada 25 Mei 2019

Harsh V. Pant, “India in Afghanistan:A Trajectory in Motion”, Jadavpur Journal


of International Relations 17, no.1 (New Delhi:Sage Publications, 2013)

Lydekker, R. (1888–1890). The new natural history Volume 2. Printed by order of


the Trustees of the British Museum (Natural History), London.
Mallow D, Ludwig D, Nilson G. 2003. True Vipers: Natural History and
Toxinology of Old World Vipers. Malabar, Florida: Krieger Publishing
Company. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.

Stein, A.B.; Athreya, V.; Gerngross, P.; Balme, G.; Henschel, P.; Karanth, U.;
Miquelle, D.; Rostro, S.; Kamler, J.F.; Laguardia, A. (2016). "Panthera
pardus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2016.1. International
Union for Conservation of Nature.

Sulistinah, & Kuspriyanto. (2019). Geografi Regional. In Konsep Geografi


Regional (Vol. 53, Issue 9).

Zahid Shahab Ahmed dan Stuti Bhatnagar, Interstate Conflict and Regionalism in
South Asia:Prospects and Challenges, (2008):5 diakses melalui
http://sam.gov.tr/tr/wp-content/uploads/2012/01/Ahmed-Bhatnagar.pdf pada
15 April 2019

https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/29/113000769/sejarah-peradaban-
india-kuno?page=all.

https://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3065-2962/Asia-Selatan_12215_p2k-unkris.html

(Wulansari, 2022) (Wulansari, Ancaman Konflik Pengaturan Air di Asia Selatan,


2022)

Nasri Nasri, R. S. (2017). Ekologi, Pemanfaatan, dan Sosial Budaya Lontar


(Borassus flabellifer Linn). Sebagai Flora Identitas Sulawesi Selatan, 36-
46.

Demita Ayuwanda Mukti, A. P. (2020). Dampak Konflik India - Pakistan di


Wilayah Kashmir Terhadap Stabilitas Keamanan Asia Selatan Pada
Tahun 2016-2019, 103-107.

Anda mungkin juga menyukai