Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH ASIA TENGGARA

PERKEMBANGAN AWAL KEHIDUPAN BERBAGAI MASYARAKAT NEGARA-


NEGARA DI ASIA TENGGARA

DOSEN PENGAMPU :

DEWI SETYAWATI,M.Pd

DISUSUN OLEH :

Sellya Tri Herdinar ( 352022003)

M.Panca Putra (352022004)

Rey Frani Zanuarti (352022011)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN SEJARAH

2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini kami beri judul sesuai dengan topik yang dipilih, yaitu .’’PERKEMBANGAN
AWAL KEHIDUPAN BERBAGAI MASYARAKAT NEGARA-NEGARA DI ASIA
TENGGARA’’.Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sejarah Asia
Tenggara.Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perkembangan
awal kehidupan Asia Tenggara

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dewi Setyawati selaku dosen mata
kuliah Sejarah Asia Tenggara yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait mata kuliah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Palembang,21 September 2023

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................................ii

Bab 1 Pendahuluan.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1

1.3 Tujuan.....................................................................................................................1

Bab 2 Pembahasan .......................................................................................................2

2.1 Penemuan-Penemuan Awal....................................................................................2

2.2 Sejarah Perkembangan Awal Kehidupan Masyarakat Asia Tenggara....................3

Bab 3 Penutup...............................................................................................................7

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7

Daftar Pustaka..............................................................................................................8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bumi terdiri daratan dan perairan,daratan terdiri dari 7 benua yaitu Ketujuh benua itu
adalah Benua Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa, serta Australia
sedangkan perairan terdiri dari yakni: Samudra Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan
Arktik.Saat ini terdapat 195 negara dengan keragaman budaya dan Masyarakat yang
heterogen.Benua asia merupakan benua terbesar,secara geografis, wilayah-wilayah di benua
Asia terbagi menjadi 5 kelompok, yakni Asia Barat, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara
dan Asia Tengah.
Asia tenggara merupakan benua dengan Sebagian besar negara ASEAN mempunyai
wilayah laut dengan luas total sekitar 5.060.100 km persegi dan luas wilayah daratannya
yaitu sekitar 4.817.000 km. Berdasarkan letak astronomisnya, seluruh wilayah negara
ASEAN ini terletak pada 28º LU – 11º LS dan 93º BT – 141º BT.Dengan berbagai
etnis,Bahasa,suku dan budaya yang sangat beragam.Asia Tenggara terdiri dari 10 negara
anggota, yaitu: Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina,
Singapura, Thailand dan Vietnam. Suku-suku bangsa mayoritas di setiap negara adalah Jawa
(Indonesia), Melayu dan orang asli (Malaysia), Tionghoa (Sin- gapura), Melayu (Brunei
Darussalam), Filipino (Filipina), Thai (Thailand), Burma (Myanmar), Lao (Laos), Khmer
(Kamboja), dan Vietnam (Vietnam).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Penemuan -penemuan awal pendukung penelitian di asia Tenggara ?
2. Bagaimana perkembangan awal kehidupan Masyarakat di negara-negara asia tenggara?

1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui Sejarah perkembangan Masyarakat asia Tenggara
2. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan budaya,kebiasaan dan Masyarakat di negara
asia tenggara

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.PENEMUAN-PENEMUAN AWAL
Penemuan penemuan fosil mulai di gali ketika pengetahuan tentang prasejarah awal
Asia Tenggara telah mengalami perubahan yang sangat pesat sebagai akibat dari penemuan
arkeologi yang dilakukan sejak tahun 1960an,walaupun penafsiran atas temuan ini masih
menjadi bahan perdebatan luas. Namun demikian, tampak jelas bahwa wilayah tersebut telah
dihuni sejak awal.terdapat sisa-sisa fosil hominid berasal dari sekitar 1.500.000 tahun yang
lalu dan sisa-sisa Homo sapiens berasal dari sekitar 40.000 tahun yang lalu. Selain itu, hingga
sekitar tahun 7000 SM, kedalaman laut sekitar 150 kaki (50 meter) lebih rendah
dibandingkan sekarang, dan wilayah sebelah barat Selat Makassar terdiri dari jaringan
dataran berair yang kadang-kadang disebut Sundalandia. Koneksi darat ini mungkin
menjelaskan koherensi perkembangan manusia awal yang diamati di masa lalu Kebudayaan
Hoabinhian , yang berlangsung dari sekitar 13.000 hingga 5.000 atau 4000 SM.

Gambar 2 Hominid Gambar 1 Homo Sapiens

Figure 3Fosil Homo sapiens di Laos

2
Adapun beberapa temuan seperti peralatan batu yang digunakan oleh
masyarakat berburu dan meramu di Asia Tenggara selama periode ini menunjukkan tingkat
kemiripan yang luar biasa dalam hal desain dan pengembangan. Ketika permukaan laut naik
mendekati tingkat masa kini sekitar tahun 6000 SM ,maka terciptalah kondisi
untuk lingkungan yang lebih beraneka ragam.Meskipun migrasi dari luar wilayah ini
mungkin terjadi, namun hal tersebut tidak terjadi secara besar-besaran atau secara
jelas; proses evolusi lokal dan sirkulasi masyarakat merupakan hal yang jauh lebih kuat
dalam membentuk lingkup kebudayaan Masyarakat asia tenggara.
2.2.SEJARAH PERKEMBANGAN AWAL KEHIDUPAN MASYARAKAT ASIA-ASIA
TENGGARA
Sejarah perkembangan asia Tenggara telah dimulai sejak era prasejarah. Masyarakat
dan kebudayaan di Asia Tenggara, di kemudian hari berkembang menjadi beragam budaya
dan bangsa yang berbeda-beda dan spesifik, dengan pengaruh dari budaya India dan budaya
Tiongkok. Pada masa pra dan pasca-penjajahan, budaya Arab dan budaya Eropa juga
memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat Asia Tenggara pada umumnya.
Periode Prasejarah
a.Masyarakat Pertanian Awal
Pertanian adalah perkembangan alami yang berasal dari kebutuhan manusia itu
sendiri. Sebelum pertanian, berburu dapat memenuhi kebutuhan makanan. Masyarakat Asia
Tenggara telah melakukan berbagai kegiatan domestikasi baik berupa hewan maupun
tanaman seperti memelihara anjing, ayam, dan babi beribu-ribu tahun yang lalu. Makanan
erat kaitannya dengan status sosial. Apabila makanan tersedia berlebih, orang mengadakan
pesta besar dan semua orang boleh makan sepuasnya. Orang-orang kaya seperti ini biasanya
bekerja bertahun-tahun mengumpulkan makanan atau kekayaan yang dibutuhkan untuk
pesta-pesta ini. Kebaikan orang-orang kaya itu akan diingat oleh masyarakat, menjadi
semacam tabungan budi untuk masa yang akan datang. Kebiasaan ini tersebar di seluruh
wilayah Asia Tenggara, bahkan sampai ke Papua. Masyarakat dengan ciri seperti ini dikenal
sebagai masyarakat agraris.
Pada saat tekanan jumlah penduduk mencapai titik yang membutuhkan intensifikasi
pertanian, berkembanglah teknik bercocok tanam, seperti menanam ubi jalar di Papua atau
menanam padi di wilayah Indonesia dan negara-negara asia Tenggara lainnya. Para ahli

3
prasejarah berpendapat, teknik bercocok tanam padi sawah dikenal masyarakat Asia
Tenggara dari Tiongkok, khususnya lembah Sungai Panjang dan Yunnan. Kegiatan menanam
ubi di Papua, contohnya, dimulai dengan menempatkan umbi di lahan yang telah
dipersiapkan, menyiangi gulmanya, menunggunya hingga berkembang, dan kemudian
memanen hasilnya. Urut-urutan kegiatan ini masih dilakukan oleh kaum wanita di berbagai
masyarakat tradisional di Asia Tenggara; sedangkan kaum pria mengerjakan tugas-tugas yang
lebih berat seperti mempersiapkan lahan atau memagarinya untuk menghidari kerusakan
karena hama babi.
b.Zaman perundagian awal di semenanjung Asia Tenggara
Sekitar abad ke-5 SM, penduduk dari daerah Dongson, yang sekarang termasuk
dalam wilayah Vietnam, telah mampu menguasai keterampilan dasar pengolahan logam.Hasil
kebudayaan logam mereka adalah yang paling tua yang telah ditemukan oleh para arkeolog
di Asia Tenggara. Sedangkan masyarakat terawal yang diketahui di Thailand - yaitu sekitar
tahun 3,000 SM - berlokasi di daerah Ban Chiang.
Pada sekitar tahun 2,500 SM, bangsa Melayu mulai menyebar di wilayah
semenanjung dan memperkenalkan teknologi primitif pengerjaan logam yang telah mereka
kuasai di wilayah ini. Sekitar tahun 1,500 SM, bangsa Mon mulai memasuki wilayah Burma,
sedangkan bangsa Tai datang lebih belakangan dari daerah selatan Tiongkok ke daratan Asia
Tenggara untuk kemudian menempatinya pada sekitar milenium pertama Masehi,Dalam
pengembangan Masyarakat – Masyarakat asia Tenggara juga dipengaruhi oleh Tiongkok dan
India.

Munculnya Negara-Negara Pribumi

4
Dalam bidang politik, pengaruh India mengiringi munculnya entitas-entitas politik
baru, yang, karena mereka tidak mudah masuk dalam rubrik “negara” Barat, disebut sebagai
“negara”.mandala s. Mandala bukanlah sebuah unit teritorial, melainkan sebuah bidang
kekuasaan, yang muncul, dalam lingkaran konsentris, dari sebuah pengadilan pusat dan
kelanjutan otoritasnya sangat bergantung pada kemampuan pengadilan untuk
menyeimbangkan aliansi dan mempengaruhi arus perdagangan dan sumber daya manusia.
Konsepsi organisasi politik seperti itu telah muncul di kalangan masyarakat Asia
Tenggara, namun peradaban India memberikan metafora yang kuat untuk perubahan yang
sedang terjadi dan cara untuk memperluasnya. Mandala adalah bentuk utama negara Asia
Tenggara hingga digantikan pada abad ke-19 . Antara sekitar abad ke-2 SM dan abad ke-6
M , pemerintahan mandala muncul di seluruh Asia Tenggara di lembah-lembah sungai utama
dan di titik-titik strategis untuk lalu lintas laut—umumnya, lokasi-lokasi yang menjadi
persimpangan jalur perdagangan lokal dan internasional . Komunitas-komunitas ini
mempunyai bentuk yang berbeda-beda, bergantung pada kondisi fisiknya. Misalnya,
permukiman berdinding dan berparit mendominasi di sebagian besar wilayah daratan namun
tampaknya tidak dibangun di wilayah kepulauan Asia Tenggara . Namun mereka memiliki
tujuan yang serupa dan sering kali memiliki karakteristik yang sama dengan mandala di
wilayah yang sama.Situs-situs tersebut berlokasi di lembah sungai Mekong , Chao Phraya ,
dan Irrawaddy ; di sepanjang pantai Vietnam tengah, Jawa bagian barat dan utara , serta
Kalimantan bagian timur ; dan di Tanah Genting Kra . Salah satu situs yang paling menarik,
disebutOc Eo, berada di wilayah delta Mekong di Vietnam selatan. Permukiman pelabuhan
ini, yang berkembang antara abad ke-1 dan ke-6 M DI tengah kompleks permukiman lain
yang dihubungkan oleh kanal (beberapa di antaranya panjangnya mencapai 60 mil), bukan
hanya sebuah emporium yang sangat kaya yang menjual barang-barang dari Roma dan Asia
Tengah, tetapi kota ini juga merupakan pusat manufaktur lokal yang memproduksi perhiasan,
tembikar, dan barang dagangan lainnya sendiri. Hampir pasti tanaman ini juga memperoleh
sumber pangan dari pertanian padi basah yang dilakukan di delta sekitarnya . Namun, hanya
sedikit yang diketahui tentang sifat struktur negara di Oc Eo, meskipun tampaknya struktur
tersebut merupakan salah satu—dan mungkin yang utama di antara—kumpulan kerajaan-
kerajaan lokal seperti mandala .

5
Setelah abad ke-6 muncullah sejumlah negara mandala yang lebih besar dan kuat ,
terutama di Kamboja, Myanmar, Sumatra, dan Jawa. Seringkali disebut sebagai kerajaan atau
kekaisaran, negara-negara ini tetap berfungsi dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang
sama yang mengatur pendahulunya.Setelah itu disusul dengan kerjaan-kerajaan yang baru
dengan corak agama yang berbeda,seperti Kerajaan Samudra pasai yang bercorak
islam,didukung dengan perdagangan-perdagangan antar timur Tengah dan asia Tenggara
barulah disusul dengan penjajahan bangsa eropa ke asia Tenggara.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perkembangan kehidupan awal dari Masyarakat asia Tenggara dimulai sejak
prasejarah yang mana masyarakatnya telah mengubah kebiasaan dari hidup berpindah-pindah
dan berburu menjadi bercocok tanam dan tinggal menetap,lalu masuknya pengaruh tiongkok
dan india di asia Tenggara telah memicu perubahan – perubahan Masyarakat baik dari sisi
ekonomi,pertanian,dan pemerintahan dan aspek aspek lainnya,hingga munculnya Kerajaan-
kerajaan yang ada di asia Tenggara dengan corak yang berbeda disusul dengan penjajahan
bangsa eropa ke asia Tenggara.

7
DAFTAR PUSTAKA

Frederick, William H.. 2018."history of Southeast Asia". Encyclopedia Britannica,


https://www.britannica.com/topic/history-of-Southeast-Asia-556509 ,diakses pada 21
september,pukul 18.34

8
PERTANYAAN :

Almar Hazizah (352022010)


1. Apa Bukti Arkeologi Yang Menunjukkan Nenek Moyang Orang Indonesia Berasal Dari
Cina Bagian Selatan
JAWAB : Berdasarkan Teori Yunan, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan,
China Selatan. Hal ini berlandaskan penemuan kapak tua di Nusantara yang memiliki
kesamaan dengan kapak di Asia Tengah.

Resti Juwita Maharani(352022006

2. . Mengapa Negara Negara Di Asia Tenggara Memiliki Potensi Pertanian Yang Sangat
Besar
JAWAB : Banyak negara di Asia Tenggara yang menggantungkan ekonominya pada
pertanian, karena dengan kondisi iklim tropis, pertanian sangat memiliki potensi.

Brata Shika Praja Prarama : (352022016)

3. Apakah Kebudaayan Dan Masyarakat Indonesia Pada Zaman Dahulu Sama Dengan
Masyarakat yang ada di negara di asia tenggara
JAWAB : Terdapat hubungan timbal balik antara kebudayaan dengan masyarakat. .
Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak
masyarakat. Jadi antara manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang
memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Rintan
4. Bagaimana Bentuk Kerja Sama Sosial Budaya Yang Dilakukan Oleh Negara Negara
Anggota Asean ?
JAWAB : Kegiatan ASEAN di bidang sosial budaya yaitu membentuk komite budaya dan
informasi. COCI atau Committee on Culture and Information, bertujuan meningkatkan
kesadaran ASEAN. Contoh kegiatan COCI yaitu pertukaran kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai