BANGSA SUMERIA
Diajukan guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pembelajaran Tarikh dan
Kebudayaan
Disusun oleh:
Farhan Haliman
Yusri Al Ghifari
Fakultas Tarbiyah
Jl. Lio Balandongan sirnagalih No. 7 Kel. Cikondang Kec. Citamiang Kota.
Sukabumi
Telp/Fax (0266) 225465
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Sholawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Tarikh dan Kebudayaan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat kerja sama, dorongan dan bimbingan orang tua.
Sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca, khususnya para mahasiswa
Institut Madani Nusantara. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada Dosen Pengampu,
kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 Sejarah Sumeria....................................................................................3
2.2 Sistem Kepercayaan di Sumeria...........................................................21
2.3 Sistem Pemerintahan di Sumeria..........................................................26
2.4 Sistem Perekonomian di Sumeria.........................................................26
2.5 Kesenian di Sumeria.............................................................................35
2.6 Ilmu Pengetahuan di Sumeria...............................................................40
2.7 Bahasa...................................................................................................41
2.8 Teknologi di Sumeria...........................................................................43
2.9 Mitologi di Sumeria..............................................................................43
BAB III PENUTUP.........................................................................................46
3.1 Simpulan ..............................................................................................46
3.2 Saran ....................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................50
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun memiliki tujuan sebagai berikut:
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
Sabit Kesuburan” (Fertile Crenscent). Disebut demikian karena secara geografis
daerah tersebut bebentuk seperti bulan sabit. Ada banyak bangsa yang tinggal di
Mesopotamia, diantaranya bangsa Sumeria, Akkadia, dan Babilonia.
Kawasan Mesopotamia kuno merupakan kawasan yang sangat terbuka,
kawasan ini tidak memilik perlindungan, maka di setiap kota yang dibangun
terdapat benteng dan parit disepanjang luar kota Mesopotamia demi kenyamanan
dan meningkatkan keamanan.
Daerah Sumeria merupakan daerah yang sangat subur sehingga daerah ini
banyak diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain. Didaerah ini sering teradi banjir
tahunan, dan lumpur dari hasil endapan banjir tahunan itulah yang mejadi salah
satu akibat suburnya tanah di daerah tersebut.
Bangsa disana sangat bergantung terhadap sungai Tigris dan Eufrat, karena
wilayah disekelilingnya adalah gurun pasir yang membentang sangat luas, yaitu
Gurun Elbrus dan Gurun Hamdad. Hal itu menyebakan Mesopotamia menjadi
daerah yang sangat banyak diminati untuk ditinggali dan dikuasai karena
kesuburan tanahya itu mendatangkan manusia untuk tinggal didaerah tersebut
dengan mata pencahariannya yaitu bercocok tanam. Dari kondisi tersebutlah
muncul sebuah peradaban, bahkan para ahli menyatakan bahwa Mesopotamia
adalah tempat asal mula peradaban manusia di dunia
Perdaban Mesopotamia dawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban yang
diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia yang peradaban tersebut dibuat
oleh bangsa Sumeria, dan disana terdapat banyak kota. Pada dasarnya yang
disebut peradaban Mesopotamia itu adalah peradaban Sumeria. Disebutkan
demikian karena secara umum, sebagian peradaban besar perdaban Mesopotamia
dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa lain hanya meneruskan dan
mengembangkan peradaban yang sebelumnya telah dibentuk oleh bangsa Sumeria
maka dalam hal ini bangsa Sumeria sangatlah penting dalam perkembangan
peradaban bangsa-bangsa lain yang berada di Mesopotamia.
vii
ini juga terdapat aktivitas perdagangan yang jalur perdagangannya itu melalui
sungai Tigris dan Eufrat. Sekitar tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami
oleh bangsa Sumeria. Orang-orang Mesopotamia kebanyakan tinggal di kota-kota
besar dan juga pada ibu kotanya yaitu Ur.
Sekitar lima ribu tahun yang lalu, suku-suku bangsa yang berbahasa Semit
(mereka mempunyai ciri-ciri biasa, kulit yang terang, rambut tebal, mata besar,
bibir tipis, dan hidung lurus dan bangsa ini awalnya adalah gembala nomaden
yang menyukai perang dan mereka berbicara menggunakan bahasa Semit)
bermigrasi dari kampung halaman mereka, Jazirah Arab, menuju Utara, Asia
Barat hingga ke Lembah Sungai Tigris dan Eufrat, Mesopotamia. Yang termasuk
orang-orang berbahasa Semit adalah Bangsa Akkadia, Amoriah, Kanaan, Yahudi
dan Arab, Suriah yang sekarang dikenal sebagai Irak, Syria, Yordania, Palestina,
dan Israel.
viii
Pada sekitar 4000-an SM, di wilayah yang dikenal dengan wilayah “bulan
sabit subur” itu, sudah tumbuh dan berkembang sebuah peradaban. Sejumlah
manusia awal tinggal di wilayah itu, dan mereka menyebut wilayah yang
berlumpur itu dengan Sumeria. Wilayah itu kemudian dikenal juga dengan
Mesopotamia yang berasal dari bahasa Yunani yaitu mesos yang berarti tengan
dan potomos yang berarti sungai, yang artinya tanah di antara dua aliran sungai.
Setiap kota dilindungi oleh seorang dewa. Setiap kota juga selalu berusaha
untuk memperluas kekuasaannya agar menguasai banyak lahan untuk bertani dan
berternak dan menguasai perekonomian. Karena kebanyakan penduduk Sumeria
berprofesi sebagai petani dan peternak yang diakibatkan karena faktor geografis
yaitu tanah diantara sungai Tgris dan Eufrat sangatlah subur. Saking suburnya,
bahakan seorang Pujangga Yunani, Herodotus, pernah menyatakan dalam salah
satu karyanya, bahwa bumi Mesopotamia yang letaknya beribu-ribu kilometer dari
Yunani itu bagaikan sebuah taman surga nan cantik jelita.
Beribu-ribu tahun yang lalu, saat penduduk Sumeria terpengaruh oleh
orang Semit dalam berbagai macam hal seperti bercocok tanam dan berternak,
mereka memerlukan seorang raja yang diharapkan mampu membantu
menguraikan masalah yang sedang mereka alami. Maka muncullah Alulium dan
dia pun diangkat menjadi raja oleh penduduk tersebut, maka dimulailah
peradaban. Raja Sumeria Alulium memerintah sebuah kota bertembok, sebuah
kawasan yang dikeruk pada lembah sungai yang keras dan tak terduga yang
bernama Eridu. Tahta kerajaan Alulium yang dicatat di dalam daftar raja Sumeria
1 Septianingrum, Anisa. Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua. Sociality,
Yogyakarta, 2017. Hlm 74. 2 Ashadi. Pearadaban dan Arsitektur Dunia Kuno: Sumeria-
Mesir-Indi. Arsitektur UMJ Press, Jakarta Pusat, 2016. Hlm 4. https//:researchgate.net
diakses pada 10 September 2017.
ix
(mungkin catatan sejarah tertua di dunia), “turun dari surga: dan sudah dalam
keadaan sempurna ketika turun ke bumi. Kita tidak dapat menetapkan tanggal
kekuasaan Alulium, karena ia tidak disebut dalam satu dokumen mana pun
lainnya dan karena kita tidak mengetahui seberapa tua daftar raja
Sumeria itu sendiri. Daftar tu dipahat pada papan tanah liat pada suatu saat setelah
2100 SM.2
Setelah itu, dalam kisah yang melegenda di Sumeria, disana terjadi sebuah
bencana hebat dalam sejarah Sumeria yaitu adanya air bah yang melanda seluruh
daerah. Menurut kepercayaan Sumeria, Dewa Enlil. Raja para dewa menjadi sebal
karena deru suara manusia dibumi menghalanginya tidur; ia meyakinkan para
dewa lainnya untuk membasmi umat manusia, tetapi dewa Ea, yang telah
bersumpah akan melindungi bangsa manusia, membocorkan berita
persekongkolan itu kepada orang bijak Utnapishtim didalam mimpi. Namun, para
ahli geologi menyatakan bahwa bencana itu diakibatkan leh faktor alam yang
lebih tepatnya iklim.
x
belas raja sampai pada Enmebaraggesi, raja keduapuluh dua sesuadah air bah.
Raja-raja tidak lagi bertahan dalam kurun kelipatan dari tiga ribu enam ratus tahun
bersih setelah adanya bencana itu.
Kota Kish merupakan kota yang rajanya dapat mengklaim hak resmi atas
kekuasaan. Pada waktu itu Kish telah merentangkan wibawa (dan kekuasaannya)
atas kota suci Nippur, dimana raja-raja dari masing-masing kota Sumeria datang
untuk mrenghaturkan persemmbahan dan mencari pengakuan. Walaupun bukan
kota terkuat di Sumer, kota Kish tampaknya memiliki pengaruh yang tidak
proporsional terhadap wilayah itu. Seperti halnya kota New York, Kish bukanlah
ibu kota politis atau militer, namun melambangkan jantung peradaban----
khususnya kepada mereka yang berada diluarnya.5
Sementara itu, pada tahun 2800 SM di kota Uruk terdapat seorang raja
bernama Meskiaggasher. Dalam daftar raja Sumeria, ia digambarkan sebagai putra
dewa matahari Utu atau Sammash, yang merupakan gaya silsilah yang sering
digunakan perebut untuk melegitimasikan klaimnya. Pada zaman Meskiaggasher,
Uruk merupakan kota terbesar. Kebesaran kotanya terbukti dengan berdirinya
benteng yang lumayan kokohyang terbentang sepanjang sembilan kilometer; dan
bahkan terdapat sekitar lima puluh ribu orang bermukim didalam dan sekitarnya.
Disana juga terdapat dua kompleks kuil didalam lingkungan gerbangnya. Pertama
kompleks yang bernama Kullab, orang Sumeria berkumpul untuk memuja dewa
langit An yang jauh dan pendiam; dan dikomplek Eanna mereka melangsungkan
kebaktian yang lebih meriah kepada Inanna, dewi cinta dan peperangan. Ketika
menguasai Uruk, Meskiaggasher tidak diam saja, dia berusaha memperluas
kekuasaannya. Uniknya, perluasan wilayah yang dilakukan oleh Meskiaggasher
tidaklah terhadap kota-kota lain yang berada di Sumeria, tetapi terhadap jalur
perdagangan yang sering digunakan banyak orang pada waktu itu. Jika kita jeli
dalam hal ini, Meskiaggasher pada saat itu seperti ingin memajukan
perekonomian di Uruk dengan cara ingin menguasai jalur perdagangan.
xi
untuk memajukan perekonomian di Uruk, usaha Meskiaggasheruntuk menguasai
jalur perdagangan adalah untuk bisa mendapatkan alat-alat berperang seperti
pedang, kapak, helm dan perisai, tetapi Meskiaggasher mendapatkan kesulitan
dalam mendapatkan logam karena mereka harus pergi ke arah Selatan untuk
mendapatkannya atau pergi ke pegunungan Zagros dan atau mencarinya di
peunungan Elbruz jauh di sebelah Utara. Setelah Meskiaggasher dan para
serdadunya pergi mencari bahan logam dan perunggu, akhirnya dia berhasil
mempersenjatai kota Uruk. Namun Meskiaggasher meninggal sebelum dia
menikmati kejayaan kotanya dan tahtanya digantikan oleh anaknya yang bernama
Enmekar. Enmekar mendapat tugas yang cukup berat, yakni harus
mempertahankan kekuasaannya dan memperulas serta memajukan perekonomian
di Uruk atau setidaknya dia harus menjaga Uruk dan mensejahterakannya.
Pada akhirnya Enmekar mati tanpa memiliki keturunan dan tidak mampu
memperluas wilayah Uruk (tidak disebutkan kapan meninggalnya dan berapa
lama Enmekar memerintah di kota Uruk setelah ayahnya).
xii
pertumpahan darah dengan raja Kish yang pada saat itu dipimpin oleh
Enmebaraggesi yang selainmenjadi raja di Kish, dia juga menjadi pelindung kota
suci Nippur.
xiii
Ur merupakan sebuah kota yang terletak jauh di sebelah Selatan Uruk, dan
sekarang Ur mempunyai kekuasaan yang sangat luas setelah raja mereka yang
bernama Mesannepadda berhasil menguasai Kish dan melindungi kota suci
Nippur. Dengan kata lain, Ur menguasai tiga kota sekaligus yaitu Ur, Kish dan
kota suci Nippur.
Sementara itu, sejak sekitar 2700 SM, Elam mempunyai seorang raja. Elam
merupakan sebuah wilayah yang didalamnya terdapat dua kota yaitu Susa dan
Awan yang menjadi pusat peradaban bangsanya. Secara geografis, Awan menjadi
pusat yang lebih penting daripada Susa. Elam dan kota-kota lain yang berada
didataran Sumeria bertarung dalam satu rentetan yang tujuan akhirnya adalah agar
bisa menjadi penguasa didataran Sumeria.
xiv
Suatu ketika, setelah anak laki-laki Gilhamesh wafat, kota Uruk mendapat
serangan dari kota Ur, dan Uruk berhasil dikuasai oleh Ur. Dan kemudian Ur
dipindahkan ke Awan. Ini menandakan adanya peranan orang-orang Elam dalam
hal ini.
Lalu suatu ketka setelah orang-orang Elam melakukan invasi, raja dari
sebuah wilayah yang letak geografisnya berada dihampir tengah-tengah
Mesopotamia yaitu Adab yang saat itu rajanya adalah Lugalannemundu, yang
memerintah sekitar 2500 SM mengerahkan tentaranya untuk menentang
kekuasaan Elam. Menurut sebuah inkripsi, Lugalannemundu menerima
kemenangan dan menyatakan bahwa dirinya adalah penguasa dari keempat
penjuru. Tetapi, kekuasaan Luglannemudu tidak bertahan lama, dan kerajaannya
runtuh.
4 Wise Bauer, Susan. Srjarah Dunia Kuno. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta, 2007. Hlm 100.
xv
Enantum, setelah saudara laki-laki Enantum meninggal dunia, tahtanya digantikan
oleh saudara laki-lakinya, dan kemudian dia memberkan mangkota Lagash kepada
anak laki-lakinya yang kemudian dia digulingkan dari tahtanya oleh seorang
perebut.
Sekitar seratus tahun kemudian, waktu itu Lagash dipimpin oleh seorang
raja yang bernama Urukagina. Perang melawan Umma bukan satu-satunya yang
dialami Lagash pada saat itu, tetapi didalam kota terjadi banyak masalah yang
diakibatkan banyaknya imam-imam dan orang-orang kaya yang korupsi, dan kuil
pun digunakan sebagai kepentingan pribadi oleh pengurus kuil, selain itu tagihan
pajak juga membuat rakyat miskin semakin terpuruk oleh keadaan. Maka
Urukagina membubarkan sebagian besar dari pemungut pajak dan menurunkan
pembayaran pajak dan ia pun membatasi kekuasaan imam dengan memisahkan
fungsi keagamaan dan keduniaan. Dengan kata lain, Urukagina ingin memulihkan
Lagash dan membawa Lagash kepada keadilan.
Sementara itu, Umma dipimpin oleh seorang raja tamak dan ambisius
yang bernama Lugalzaggesi.
xvi
Ia mengunci lidah-lidahnya dengan ter,
5 Wise Bauer, Susan. Srjarah Dunia Kuno. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta, 2007. Hlm
105 8Kata-kata yang diukirkan paa batu dan sebagainya.
xvii
Ketika Ur-Zababa mengetahui bahwa pasukan Luzalzaggesi sedang
mengarah ke wilayah kekuasaannya, dia merasa ketakutan, dan ketakutannya
diperparah karena prasangka buruknya terhadapa Sargon yang karena ada sesuatu
pembawaan yang membuat dia curiga terhadap sargon. Maka dia mengirim
Sargon ke Lugalzaggesi dengan membawa surat yang secara tidak langsung
meminta Luzalzaggesi untuk membunuh orang yang mengantarkan surat tersebut,
tetapi Luzalzaggesi tidak membunuhnya dan tetap melanjutkan tujuannya yaitu
menaklukan kota Kish. Akhirnya Luzalzaggesi berhasil menaklukan Kish. Ketika
Luzalzaggesi sedang merayakan pesta kemenangannya, di lain tempat Sargon
sedang mengumpulkan tentara yang mungkin direkrutnya dari bekas tentara Ur-
Zababa, dan lalu Sargon dan bala tentaranya menuju Uruk dan berhasil
memporakporandakan Uruk. Sargon berhasil menguasai Uruk karena pada saat itu
Luzalzaggesi masih berada di Kish, saat dia mengetahui bahwa Uruk telah dikuasi
oleh Sargon, dia kembali ke Uruk tetapi Sargon berhasil mencegahnya di tengah
perjalanan dan berhasil mengalahkan Luzalzaggesi dan membawa Luzalzaggesi
ke kota suci Nippur. Di Nippur Sargon memaksa Luzalzaggesi untuk melangkah
sebagai tawanan melewati gerbang khusus yang dipersembahkan kepada Enlil
dewa yang kepadanya Luzalzaggesi bersyukur atas kemenangan-kemanangan
perang yang telah ia lakukan.
xviii
Ninewah sebuah pos terpencil di Utara dan menggunakannya sebagai titik pantau
kerajaannya di sebelah Utara dan Agade di sebelah Selatan.
6 Wise Bauer, Susan. Srjarah Dunia Kuno. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta, 2007. Hlm 114
xix
terhadap sebuah suku diwilayah Elam Barat. Tapal batas Akkadia juga melebar
untuk mencaplok Susa, salah satu dari ibu kota kembar Elam.
xx
yang tak hentihentinya menyerbu, diakui dengan masa pemerintahan yang stbail
selama dua pulu lima tahun. Seorang raja tanpa nama digantikan oleh dua puluh
satu raja, dan hanya seorang dari mereka yang berhasil mempertahankan
kekuasaan selama lebih dari tujuh tahun, kebanyakan dari mereka hanya
memereintah selama satu atau dua tahun, dan raja terakhir memerintah selama
empat puluh hari.
xxi
sangat lah banyak dan kuat karena mereka berhasiil mengepung orang-orang Gutt
dan mengalahkannya.
Setelah mengusir orang Gutt dari Ur, dan Utuhegal menetapkan Ur-Nammu
sebagai penguasa kota itu disertai pasukan yang telah dipersiapkan. Tak lama
sesudahnya, Ur-Nammu mengirim tentaranya melawan rajanya sendiri. Daftar
raja mencatat bahwa kekuasaan Utuhlegal atas daerah yang baru saja ia bebaskan
berlangsung selama tujuh tahun, enam bulan, lima belas hari secara lebih rinci.
Ketelitian itu menimbulkan dugaan tentang berakhirnya masa pemerintahan
Utuhlegal secara mendadak dan mengejutkan: mungkin ia mati di peperangan, di
tangan anak menantunya sendiri. Setelah Ur-Nammu sah menajdi seorang raja,
langkah awal yang dia kerjakan bukanlah sebagai pemimpin perang, sesekali ia
melakukan serangan terhadap orang Gutt yang berkeliaran. Kekaisaran Ur-
Nammu meluas terutama melalui negosiasi (walaupun tentu saja prajurit-prajuri
yang berdiri dibelakang sang diplomat yang penuh senyum itu memiliki peran
yang besar dalam leberhasilan Ur-Nammu). Di daerah yang bukan taklukannya,
Ur-Nammu menjalin persahabatan. Ia mengambil sekutu dengan menikahi anak
perempuan raja kota Mari. Ia membangun kuil-kuil di kota-kota seluruh
bentangan dataran itu, diantaranya sebuah kuil baru untuk dewa agung Enlil.
bahkan kota Susa di Elam mengakui keadirajaannya Ur-Nammu meskipun Awan
pada saat itu juga tetap berkuasa.
xxii
juga pemulih peradaban, dia mulai kembali membangun jalan-jalan dan kanal-
kanal supaya air dapat kembali mengalir ke tempat pertanian dan agar mengalir
kembali ke kota-kota, dia juga membangun kembali kuil-kuil yang dihancurkan
oleh orang-orang Gutt.
Aku adalah gembala yang baik dan domba-dombaku beranak pinak berlipat-lipat.
Jika kita petakan menggunakan garis waktu, kuran lebih seperti inilah masa-
masa kekuasaan yang ada di Smeria.
GARIS WAKTU
8 Wise Bauer, Susan. Srjarah Dunia Kuno. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta, 2007. Hlm 140.
xxiii
Dinasti Purba II (2800-2600) Gilgamesh
Dinasti Purba III (2600-2350) Lugulannemundu (sek. 2500)
Meisilim
9 Karina Seryo Andayani, Nina dan Ssongkowati, Retno. History Of The World Sejarah Dunia Kuno
Dan Modern. Indoliterasi, Yogyakarta 2013. Hlm
xxiv
dan Peperangan); Dewa Sataran (Dewa Jaksa); Dewa Ea(Dewa Air); Dewa Enlil
(Dewa Bumi); dan dewa tertinggi adalah Dewa Marduk.
Dari sekian banyak dewa yang disembah leh bangsa Sumeria, Dei Inanna lah yang
paling dimuliakan, semenara Enlil dianggap sebagai raja para dewa dan Marduk
sebagai lambang usaha bangsa Sumeria dalam menciptakan daerah pertanian.
xxv
c. Pendeta ketua upacara agama di Zigurat.
d. Tidak percaya kehidupan selepas mati, tetapi hanya jatuh ke dalam gua
yang berdebu.
e. Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berasaskan hukum agama dan
bersifat ketuhanan/tekrasi10
Disetiap pusat kota terdapat masing-masing satu buah kuil dan megah atau
tidaknya sebuah kuil didasarkan atas keadaan perekonomian penduduknya.
Semakin tinggi perekonomian warganya, maka semakin megah kuilnya, begitupun
sebaliknya. Sedangkan di Mesir, kuil adalah bangunan yang sangat besar yang
hanya mempunyai tingkat dasar. Didalam kuil tersebut dewa utama kuil
dilambangkan oleh sebuah berhala kayu yang dilapisi lempengan emas. berhala-
berhala yang lain melambankan dewa-dewi yang terkait dengan dewa utama kuil.
Dalam rangka melayani dewa secara layak, banyak sumber daya alam yang
dihasilkan oleh para penduduk yang diserahkan kepada penjaga kuil untuk
dijadikan sesajen tehadap para dewa.
Setiap kota memliki lahan pertanian yang sangat luas, banyak perkebunan
yang luas dan hewan-hewan terak seperti sapi, domba dan lain-lain. Biasanya kuil
disetiap kota dipersembahkan kepada dewa sekte utama kota itu, seperti Ez, Dewa
Air di Eridu; Bel, Dewa Atmosfer di Nippur; Shamash, Dewa Matahari di Larsa
dan Sippar; dan Sin Dewa Bulan di Ur dan Haran. Kuil-kuil tersebut mendominasi
tata letak kota karena kuil-kuil tersebut memiliki ukuran yang lumayan cukup
besar yaitu kira-kira berkuran 210 kaki (65 m) x 150 kaki (46 m) hingga 275 kaki
(85 m) x 175 kaki (54). Kuil itu bisa bertingkat dan mungkin bisa mencapai
ketinggian 40 kaki (12 m).11
Di Mesopotamia terdapat dewa Tritunggal, yang terdiri atas Anu, Ea, dan
Bel. Anu adalah Dewa Langit; secara teoritis, ia adalah dewa tertinggi, ia
dianggap sebagai bagai dari semua dewa, dewanya raja-raja dan waktu. Ea adalah
10 Aizid, Rizen, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Laksana, Jogjakarta
2014. Hlm 37.
11 Aizid, Rizen, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Laksana, Jogjakarta
2014. Hlm 38.
xxvi
Dewa Air dan dewa yang memberi bentuk sehingga merupakan dewa perajin dan
seniman. Bel adalah Dewa Atmosfer dan angin, dewa ini dianggap sebagai
perwujudan energi dan kekuatan, dewa tatanan dan takdir, dan dewa pertanian.
Dan kemudian ada juga dewa Tritunggal kedua yang sangat diagungkan di
kota Ur dan Haran. Dewa Tritunggal yang kedua ini merupakan dewa yang
berhubungandengan benda langit yang terdri atas dewa Sin, Shamash, dan Ishtar.
Dewa Sin juga dikenal sebagai Nanna atau Nanna-Sin, diyakini sebagai
putra dewa Bel, ayah dewa Shamash dan mungkin juga aya dewa Ishtar. Selain
merupakan Dewa Bulan, Sin diyakini sebagai dewa ternak dan segala bentuk
kesibukan yang berhubungan dengan peternakan. Dan dewa ini juga dipercaya
sebagai dewa yang mengatur pang surutnya air, tumbuhnya rumput, dan susu yang
dihasilkan dar binatang ternak. Pada tahap awal perkembangan peradaban di
Mesopotamia khususnya dalam bidang kepercayaan, dewa Sin dilambangkan
dengan sapi atau kapal. Namun seiring dengan majunya peradaban, Sin
dilambangkan dengan sosok lelaki tua penggembala sapi atau nahkoda kapal
dengan jenggot panjang dan topi bertanduk empat dengan bulan sabit diatasnya.
Sammash yang juga dikenal dengan Utu, adalah putra Sin, dan Dewa
Matahari. Ia dianggap sebagai Dewa Keadilan, dan dewa ini juga berperan sebagai
hakim dari para dewa dan mansuia serta pengatur alam semesta. Ia menguasai
kekuatan cahaya yang mengalahkan kegelapan dan secara metaforis menguasai
kekuatan kebaikan yang mengalahkan kejahatan, dan pada malam hari dia
menguasia kehidupan dunia yang berada di bawah tanah. Selama tahap
perkembangan dalam bidang kepercayaan di Mesopotamia, dia sering
digambarkan dudk di sebuah singgasana sambil memegang tongkat dan sebuah
cincin.
Ishat Dewi Venus, bintang sore dan pagi. Ia jua merupakan dewi perang
seks, kurma, wol, daging, hujan, badai berangin, gudang, penganti wanita,
pelacursan dan kedai minum. Dalam tahap pertama perkebangan keercayaan di
xxvii
Mesopotamia, ia sering dilambangkan sebagai gerbang gudang atau sebuah bntang
dengan 6, 8, atau 16 cahaya dalam sebuah lingkaran.
Iran, yang paling akir ditemukan, dan lain-lain. Ziggurat juga merupakan kuil
yang ada di Mesir. Didalam kuil itu, selain merupakan tempat pemujaan para
dewa, para pendeta wanita, juga merupakan tempat perdaganagan atau ekonomi.
Karena hasil seluruh hasil panen yang dihasilkan oleh orang mesir dkumpulkan
didalam kuildan, ketika musim pancaroba maka kuil tersebut akan dibuka dan
hasil panen yang telah dikumpulkan akan dibagikan kepada para penduduk, dan
ini merupakan salaah satu cara untuk mempertahankan hidup
Nippur selalu dijaga oleh raja yang berkuasa di Kish, karena seaara
geografis, letak kota Nippur dekat dengan kota Kish sehingga memudahkan raja
xxviii
yang berkuasa di Kish untuk menjaganya.
xxix
Sargon dari Akkadia, yang kemudian di gantikan oleh kerajaan Ur, sebelum
akhirnya di tundkkan oleh Hammurabi dari Babilonia. Akibat pertikaian yang
terus menerus, terjadi pergeseran struktur kekuasan di dalam kota.12
xxx
menggunakan batang emas, perak dan batu-batu mulai untuk perdagangan. Kuil
mendominasi kehidupan. Di sumeria kuil adalah sebuah banguana besar yang
menjulang tinggi dan dapat dinaiki sampai keatapnya, disinilah tempat untuk
mengamati binatang-binatang. Di mesir, kuil adalah banguana yang sangat besar
yang haya mempunyai tingkat dasar. Di sumeria penguasa imam adalah makhluk
teraguang yang paling megah. Bangsa sumeria adalah masyarakat bisnis yang
pragmatis. Kredit dan pinjaman diatur secara hati-hati. Segala perjanjian ditulis
dan ditandatangani oleh saksi. Alat tukar perdagangan yang sudah digunakan ialah
logam mulia seperti emas dan perak.
Sebagian besar hidup sebagai petani, tetapi mereka memiliki tanah milik
para pendeta, bangsawan dan raja. Ketiga kelompok tersebut merupakan tuan
tanah. Hal ini mengakibatkan para petani menggantungkan hidupnya pada tuan-
tuan tanah.
xxxi
sumeria. Rakyat bangsa sumeria semakin luas, tidak hanya dibidang pertanian.
Melainkan terdapat berbagai profinsi dan setatus, seperti bidang perdagangan,
bidang buru/tukang, dan pendeta.
Mereka telah mengenal bercocok tanam dan sudah memiliki sistem pengairan.
Bangunanbangunan mereka dibuat dari lumpur. Mereka menganut agama
politheismebangsa sumeria merupakan bangsa yang pertamakali mendiami
kawasan mestopomia, sehingga bangsa sumeria pantas di sebut sebagai penduduk
asli mestopomia. Bangsa sumeria mengelolah lahan pertanian yang subur sebagai
mata pencaharian. Lama kelamaanbangsa sumeria dapat membangun sistem
pengairan untuk menanggulangi dan menyalurkan air ke lahan-lahan pertanian,
seperti sistem irigasi dan kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah, bangsa
sumerian sekitar tahun 3.000 SM membangun 12 kota-kota besar
xxxii
perdagangan. Hal ini didasarkan pada temuan berupa ribuan meterai tanah liat
yang antaralain berisi perjanjian dagang, perhitungan pesanan barangbarang.
Irigasi salah satu penemuan yang paling penting adalah irigasi, yaitu sistem
untuk mengairi lahan petani. Para petani dikawasan bulan sabit menggali saluran
untuk mengalirkan air kelahan pertanian. Dengan menggunakan tempat
penampungan air dan pintu air, tanah yang berada jauh dari sungai dapat diolah
menjadi lahan subur. Di Mesir dan cina, banjir tahunan dikendalikan agar dapat
menyediakan sistem irigasi. Di daerah yang memiliki iklim basah, sistem
pengairan juga sangat penting. Setelah beberapa generasi, sejumlah petani mulai
melekukan barter barang dengan tetangganya atau dengan para pengelana.
xxxiii
Kegiatan ini kemudian menumbuhkan kegiatan perdagangan serta mendorong
munculnya kota dan berbagai beradaban awal.
Pada dasar budaya ini adalah tanah subur yang dibuat oleh luapan tahunan
sungai bengkak dengan hujan musim dingin. Melimpah itu berbahaya serta
berguna, sumeria belajar untuk menyalurkannya aman melalui mengairi kanal
yang bergaris dan menyebrangi tanah mereka, dan mereka memperingati bahaya
tersebut awal oleh legenda yang menceritakan banjir, dan bagaimana akhirnya
tanah itu sudah dipisahkan dari air, dan manusia telah diselamatkan. Sistem irigasi
ini, berasal dari 400 SM, adalah salah satu prestasi besar dari peradaban sumeria,
dan tentu saja berdirinya. Dari bidang ini dengan hati-hati disiram datang
berlimpah tanaman jagung, barley, dieja, dan banyak sayuran. Bajak muncul di
awal, ditarik oleh sapi karena bahkan sampai kemarin, dan sudah dilengkapi
dengan benih. Panen terkumpul ditumbuk dengan menggambar di atasnya kereta
luncur besar kayu dipersenjatai dengan gigi batu yang memotong jerami untuk
ternak dan merilis gandum oleh pria dalam banyak hal budaya primitif. Bangsa
sumeria membuat beberapa penggunaan tembaga dan timah, dan kadang-kadang
xxxiv
dicampur oleh mereka untuk menghasilkan perunggu sekarang dan kemudian
mereka pergi sejauh untuk membuat alat besar dari besi. Tapi barang seperti
logam itu masih mewah dan langka.
Kebanyakan alat yang digunakan bangsa Sumeria yaitu dibuat dengan batu
api, beberapa diantaranya, seperti arit untuk memotong jelai, yang dari tanah liat
dan yang lebih halus, seperti jarum dan awls, menggunakan gading dan tulang.
Tenun dilakukan secara besarbesaran di bawah pengawasan yang ditunjuk oleh
raja, setelah fashion terbaru dari industri governmentally dikendalikan. Rumah-
rumah yang terbuat dari alang-alang, biasanya ditemepkan dengan campuran
adobe tanah liat dan jerami dibasahi dengan air dan mengeras oleh sinar matahari,
tempat tinggal tersebut masih mudah untuk ditemukan di tempat yang dulunya
sumeria.
Pondok memiliki pintu kayu, bergilir pada soket engsel batu. Lantainya
biasanya dengan bumi dipukuli atap yang melengkung dan menekuk alang-alang
bersama di atas, atau dibuat datar dengan alang-alang lumpur yang tertutup
membentang lebih dari crossbeams kayu, sapi, domba, kambing dan babi
berkeliaran dekat tempat tinggal di perkawanan purba dengan manusia dan air
untuk minum mereka ambil dari sumur. Sangat mudah bagi bangsa sumeria untuk
mendapatkan air, karena bangsa sumeria berada di sekitar teluk atau bawah
sungai, dan untuk mendapatkan barang-barang atau memasarkannya mereka kirim
melalui transfortasi darat juga berkembang di kish oxford bidang ekspedisi
menggali beberapa kendaraan rota tertua, di dana-sini di reruntuhan segel bisnis
bantalan indikasi lalu lintas di mesir dan india dan tidak ditemukan mata uang
karena mungkin perdagangan masih dilakukan dengan barter, tapi emas dan perak
yang sudah digunakan sebgai stanar nilai, dan sering diterima dalam pertukaran
barang kadang-kadang dalam bentuk ingot dan cincin yang pasti layak, tetapi
umumnya dalam jumlah di ukur dengan berat dalam setiap transaksi.
Banyak tablet tanah liat yang telah di turunkan dengan fragmen tulisan
sumeria adalah merupakan dokumen bisnis, mengungkapkan kehidupan komersial
yang sibuk. Satu tablet berbicara, dengan kelelahan fin-de-siecle, dari kota, dan di
xxxv
mana kekacauan manusia adalah kontrak harus dikonfirmasikan secara tertulis dan
telah di saksikan. Sebuah sistem kredit ada dimana barang, emas atau oerak
mungkin di pinjam, bunga yang harus dibayar dalam bahan yang sama seperti
meminjam, dan berkisar antara 15-33% perannum. Sejak stabilitas masyarakat
dapat sebagian diukur dengan hubungan terbaik dengan tingkat bunga, kita dapat
menduga bahwa bisnis sumeria seperti kita, tinggal dalam suasana ketidak pastian
ekonomi dan politik dan keraguan
Emas dan perak telah ditemukan berlimpah didalam kuburan, tetapi sebagai
kapal, senjata, ornamen bahkan sebagai alat. Kaya dan miskin di kelompokan
kedalam berbagai kelas dan gradasi, perbudakan sangat berkembang, dan hak
milik yang sudah suci. Antara kaya dan miskin kelas menengah mengambil
bentuk, terdiri dari usaha kecil laki-laki sarjana, dokter dan imam. Kedokteran
berkembang, dan memiliki sfesifik untuk setiap penyakit, tapi itu masih terkait
dengan teologi, dan mengakui bahwa penyakit yang karena kepemilikan oleh roh-
roh jahat, tidak akan pernah bisa disembuhkan tanpa mengusir setan tersebut.
Sebuah kalender usia pasti dan asal dibagi tahun menjadi bulan lunar,
menambahkan satu bulan setiap tiga atau empat tahun untuk menyamakan
kalender dengan musim dan matahari. Setiap kota memberi nama sendiri untuk
bulan-bulan.
Karena di Sumeria terbentuk banyak kota yang dipimpin oleh seorang raja
disetiap kotanya, maka disana sering terjadi banyak peperangan antar kota, baik
itu untuk memperluas wilayah teritorialnya maupun ingin menguasai
perekonomian dan ingin menjadi raja yang paling agung. Nampaknya peperanga
yang sering terjadi tersebut menyebabkan pertumbuhan perekonomian di setiap
kota terganggu, kecuali bila ada seorang penguasa yang kuat dan berkuasa atas
wilayah yang sangat luas, seperti raja Sargon di Akkadia yang kemudia digantikan
xxxvi
oleh kerajan Ur yang dipimpin oleh Ur-Nammu sebelum akhirnya ditundukan
oleh
Hammurabi dari Babylonia.,
Jika kita mengacu pada perekonomian di Sumeria, sebgai basis dari peradaban
Mesopotamia, maka dapat diketahui bahwa perekonomian bangsa Sumeria ukup
sederhana. Negara memberuikan kekuasaan yang lebih luas kwpada usaha yang
bersifat individual. Jadi kekayaan tidak secara eklusif, milik penguasa. Dalam
bidang perdagangan dan industri, tidak terjadi praktek monopoli dalam
perekonomianyang dlakukan oleh pemerintah, hanya saja karna sbegain besar
rakyat yang mendirikan usahanaya berstatus sebagai budak, maka mereka tiodak
memiliki kesempatan untuk mengembangkan ekonomi atas mereka sendiri.
Selain itu, karena Sumeria tidak memiliki kayu aseli, yang ada hanya
pohon palm impor. Tidak ada batu, tembaga, batu oksidan, yang ada hanya
lumpur dan sedikit endapan bitumen.13 Kayu harus didatangkan dari Pegunungan
Zagros di sebelah Timur Laut atau diangkut dari pegunungan Libanon di sebelah
13 Bitumen adalah aspa’, yang digunakan sebagai “bahan bakar ter” intuk obor dan semen.
xxxvii
Barat Laut. Tembaga berasal dari pegunungan Arab di sebelah Selatan, lapis lazuli
berasal dari daerah cadas di Utara dan Timur; batu dari gurun di sebelah Barat dan
batu obsidian dari sebelah Utara jauh.14 Para saudagar dan pelancong yang datang
dari daerha Utra dan Barat mlalui daerah “bula sabit yang subur” menuju Timur
Mediterania dan Mesir singgah di Mesopotamia untuk membawa produk– produk
industri maupun oertania bangsa Sumeria.
14 Wise Bauer, Susan. Srjarah Dunia Kuno. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta, 2007. Hlm 20.
15 Aizid, Rizen, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Laksana, Jogjakarta
2014. Hlm 3132.
xxxviii
Dan, mereka berhasil mengungkapkan karakteristik kebudayaannya. Dalam
bidang arsitektur, Sumeria memiliki tingkat kerumitannya yang khas. Sebagai
contoh adalah istana para raja (3500 SM) yang di bangun berdasarkan
perencanaan yang rumit. Bangunan ini terdiri atas tangga yang besar dan
temboktemboknya dihiasi dengan relief-relief dan bentuk binatang dan manusia.
Sebenarnya, orangorang sumeria lebih familiar dengan bangunan-bangunan yang
berbentuk kubah. Akan tetapi, karena tidak adanya batu besar di mesopotamia,
membuat bangunan-bangunan seperti itu kurang berkembang.
Seni pahat bangsa umeria terdiri dari relief-relief yang di gunakan untuk
dekorasi, dan isinya berupa cerita-cerita yang berupa bentuk badan manusia atau
binatang. Manusia yang kekar adalah bentuk khas seni pahat yang paling di
gemari oleh bangsa Sumeria.
Dalam seni bangunan kuil tata kota bangsa Sumeria tidak bisa dilepaskan
dari bangunan kuil. Orang sumeria percaya bahwa kota bukan milik mereka,
melainkan milik para dewadewi. Oleh karena itu, harus ada bangunan kuil di pusat
kota besar dan megah atau tidaknya sebuah kuil ditentukan oleh kemakmuran kota
itu sendiri. Bangsa Sumeria mempunyai cara tersendiri dalam membangun kuil.
Secara bertahap mereka memperbaharui kuil sesuai dengan tingkat kemakmuran
kota. Saat memperbaharui, mereka membangun kuil baru di atas kuil yang lama.
Begitu seterusnya sehingga kuil semakin tinggi dan berunuk-unduk disebut
Zigguarat. Model bangunan kuil seperti itu terus di lanjutkan oleh bangsa-bangsa
lain yang menduduki wilayah Mesopotamia.
xxxix
umumnya tinggal di rumah-rumah kecil yang terkumpul dan hanya mempunyai
jalan dan lorong-lorong yang sempit. Para tukang batu yang praktek berdagang,
sama seperti tukang tenun atau tukang kayu, tinggal dan berkerja di jalan yang
sama. Toko-toko pinggiran jalan inilah yang membentuk bazar, sebagai cikal
bakal yang sekarang disebut dengan mall.
Ziggurat di bangun dari batu bata, bangunan ziggurat yang menjulang tinggi
didirikan di kawasan lembah sungai. Pembangunan Ziggurat memerlukn
keterampilan arsitektur yang baik. Kuil yang berada di bagian puncak
dipersembahkan bagi dewa kota. Di tempat ini, para raja sekaligus pendeta
melakukan upacara untuk keselamatan kota dan tanah mereka serta untuk
menyenangkan para dewa.
1. Seni Kerajinan
Hasil-hasil kerajinan antara lain, kain, tongkat tambang, cermin
dan tembikar, batu candi diimpor, dah dihiasi dengan entablatures tembaga
dan jalur hias dengan bahan semi logam. Bait nannar di Ur menetapkan
fashion untuk semua wilayah Mesopotamia dengan ubin enamel biru
pucat, sementara bagian dalamnya yang ditutupi dengan kayu hutan
xl
langka seperti pohon aras dan cemara, hias marmer kecerdasan, alabaster,
onyx, batu akik dan emas. Biasanya kuil yang paling penting di kota itu
tidak hanya dibangun di atas ketinggian, tapi atasnya dengan Ziggurat
sebuah menara dari tiga, empat atau tujuh cerita, dikelilingi dengan tangga
berkrlok-kelok eksternal, dan mengatur kembali pada setiap tahap. Di sini,
di ketinggian yang paling mulia dari dewa kota tidak dapat tinggal, dan di
sini pemerintah mungkin menemukan benteng spiritual dan fisik terakhir
melawan invasi atau pemberontakan.
Tembikar yang mungkin tidak berbicara begitu leniently. Mungkin
waktu menyesatkan penilaian kami dengan memiliki diawetkan terburuk
mungkin ada banyak potongan-potongan serta diukir dengan kapal
alabaster di temukan di eridu, tetapi untuk tembikar sumeria sebagian
besar, meskipun menyalakan roda, hanyalah gerabah dan tidak dapat di
bandingkan dengan vas elam. Pekerjaan yang lebih baik dilakukan oleh
tukang emas. Kapal emas gigih dalam disain dan halus di akhir, telah
ditemukan di kuburan awal di ur, setua 4000 SM vas perak entemenu,
sekarang di lovere, adalah sebagai kekar seperti gudea, tapi dihiasi dengan
kekayaan citra hewan halus terukir. Terbaik dari semua sarung emas dan
lapis lazuli-belati digali di ur, jika seseorang dapat menilai dari foto-foto,
bentuk hampir menyentuh kesempurnaan. Reruntuhan telah memberi kita
sejumlah besar segel silinder, sebagian besar terbuat dari permukaan
tampaknya telah melayani sumeria di tempat tanda tangan, dan
menunjukkan perbaikan kehidupan dan tatakrama.
2. Arsitektur
Pada masa itu, arsitektur bangunan telah berkembang seperti dalam
pembangunan kuil-kuil dan rumah-rumah masyarakat, bangsa sumeria
mempunyai cara tersendiri dalam membangun kuil. Secara bertahap
mereka memperbaharui kuil sesuai dengan tingkat kemakmuran kota. Saat
memperbaharui mereka membangun kuil baru di atas kuil yang lama.
Begitu seterusnya sehingga kuil semakin tinggi dan dan berunduk-unduk
xli
Kuil-kuil kadang di hiasi dengan patung-patung hewan, pahlawan
dan dewadewa angka polos, tumpul dan kuat, tapi sangat kurang dalam
menyelesikan patung dan rahmat. Sebagian besar patung yang masih ada
dari raja gudea, dieksekusi tegas dengan kasar dan di tahan. Sebuah kepala
sapi di perak dari makam ratu shub-iklan di Ur adalah sebuah karya yang
menunjukan seni maju terlalu banyak despoiled oleh waktu untuk
memungkinkan kami memberikan haknya. Hal ini hampir di buktikan
dengan bas-relief yang bertahan. The “stele of vultures” yang didirikan
oleh raja Ennatum di lagash, silinder porfiri dari ibnishar, karikatur lucu
dari Ur-Nina.
Peninggalan bangsa Sumeria yang antara lain berupa lukisa-lukisan
para penguasa yang terlukis dalam peta, kuil-kuil maupun dalam
gundukan-gundukan tanah yang tertutup oleh benda-benda yang tidak
berharga. Dan mereka berhasil mengungkapkan karakteristik kebudayaan
bangsa sumeria dalam bidang arsitektur sumeria terletak pada tingkat
kerumitannya yang khas. Sebagai contoh ialah istana para raja (3500 SM)
dibangun berdasarkan perencanaan yang rumit. Bangunan terdiri dari
tangga yang besar dan tembok-temboknya dihiasi dengan relief-relief
dengan bentuk binatang dan manusia.
xlii
berbentuk kubah. Akan tetapi karna tidak adanya batu besar di Mesopotamia
membuat bangunanbangunan seperti itu kurang berkembang.
Seni pahat bangsa Sumeria terdiri dari relief-relief yang digunakan untuk
dekorasi dan isinya berupa cerita-cerita yang berupa bentuk badan manusia
ataupun binatang. Manusia yang kekar adalah bentuk khas seni pahat yang paling
digemari oleh bangsa Sumeria.
xliii
sistem solar yang mengandungi 12 bulan dalam satu tahun.
2.6 Bahasa
Suatu bangsa pastilah memiliki bahsa, begitupun dengan bangsa Sumeria.
Bangsa Sumeria menggunakan bahasa Semit. Bahasa Semit adalah bahasa-bahasa
yang dipergunakan bangsa-bangsa dari keluarga besar Sam beserta cabang-
cabangnya.
Ada tiga pendapat yang paling masyhur tentang negeri asal bangsa Semit,
yaitu:
1. Bangsa Semit berasal dari bagian Barat Daya Asia yakni negeri Hijaz,
Yaman, Najd, dan sekitarnya. Di antara yang berpendapat demikian adalah
orientalis dari perancis, Renan dan Broclman dari Jerman.
2. Bangsa Semit berasal dari Babilonia. Yang berpendapat demikian ialah
para sejarawan Arab dan beberapa ahli tafsir.
3. Bangsa Semit berasal dari Kan’an. Ini merupakan pendapat sebagian ahli
dari bangsa Yahudi karena chauvimisme, karena rasa kedengkian dan
ambisi untuk kemegahan sejarahnya dan kelicikan bangsa israil.
Selain bangsa Semit, ternyata bahsa Semit pun memiliki rumpun. Orang-orang
yang berasal dari kaum orientalis berpendapat bahwa bahasa Arab merupakan
bahasa yang paling dekat dengan bahasa Semit aseli karena bahasa ini paling
terlindungi dalam hal vokabuler dan tata bahasanya dibandingkan dengan bahasa-
bahasa lain dari rumpun Semit.
xliv
3. Kata-kata turunan dalam bahasa Semit yang diambil dengan jalan
isytiqaq/derivasi tetap teratur urutannya sesuai dengan asalnya meskipun
telah mengalami penambahan, pengurangan atau perubahan bentuk.
4. Dalam bahasa Semit, tak ada kata majemuk yang sebenarnya yang terdiri
dari dua kata kecuali sedikit sekali karena proses aneksi.
5. Bahasa Semit berbeda dengan bahasa Arian dalam menentukan gender
untuk kata nama, kata ganti, dan dalam penyesuaian terhadap kata kerja
yaitu cara pengaitan kata ganti dengan kata benda, dengan kata kerja
maupun dengan partikel.
6. Kebanyakan kata asli Semit tersusun dari tiga huruf konsonan tanpa vokal.
Sebagian lagi huruf yang ketiga berupa vokal atau huruf kedua
didobelkan.
7. Arti umum dari sebagian kata kerja yang terdiri dari tiga huruf dari bahasa
Semit berpangkal pada arti yang terkandung dalam dua huruf pertama,
sedangkan huruf yang ketiga berfungsi sebagai pembantu bagi arti–arti
turunan.
Selain itu, bahasa, tentunya suatu bangsa juga memiliki aksara, di Sumeria
terdapat aksara pau; sementara di Mesir terdapat aksaa Herioglif; dan di lembah
Sungai Kuning di Tiongkok hidup suku Han dengan aksara Han.
Akan tetapi aksara paku menjadi aksara yang tertua yang berasal dari daerah
Mesootamia yaitu berasal dari daerah yang dikena denga “bulan sabit subur”.
Aksara paku disebut sebaga aksara paku karena memiliki bentk seperti paku,
ditulis diatas tanah liat awalnya, aksara ini berbentuk pictogram, kemudian
berubah menjadi aksara paku Aksara ini umumnya diunakan sebagai wahan tulis
bahasa Sumeria. Meskipun bahasa Sumeria telah mati, aksara ini tetap digunakan
oleh bangsa Akkadia, kemudian bahasa Babilonia, Asiria, Syiria, Elamit, Huria,
Persia Tua, dan Hittie. Kemudian system aksara bangsa SUmeria ini diserap oleh
orang Persia (600-400 SM), tetapi bukan untuk menggambarkan benda atau
xlv
gagasan (ideogram), melainkan untuk menggambarkan suku kata. Dengan
demikian, aksara ini dari piktogam dan ideogram berubah menjadi aksara silabis.
1. Tiamat
Tiamat adalah naga raksasa dalam mitologi Sumeria, mewakili
Chaos dan laut. Dalam persatuan dengan Apsu, air tawar (atau air manis),
ia menjadi ibu dari para dewa, dan dia memiliki eksistensi yang baik. Ia
adalah tokoh utama dalam kisah penciptaan Enuma Elish. Tiamat
memiliki bentuk tubuh yang sangat menyeramkan, karena dia menyerupai
seekor naga besar dan berkepala lima, namun beberapa sumber meyakini
bahwa Tiamat adalah dewi yang berwujud naga. Tiamat disebut sebagai
cretix, yaitu hasil perkawinan suci air laut dan air tawar yang kemudian
menciptakan alam semesta melalui keturunannya. Tiamat juga disebut
chaoskampf, yaitu perwujudan dari kekacauan besar yang berasal dari
masa sebelumnya. Tiamat mati terbunuh oleh Marduk, sag dewa badai.
xlvi
Ketika Tiamat mati, maka langit dan bumi terbentuk dari tubuih Tiamat
yang terbelah.16
2. Ereshkigal
Ereshkigal, menurut kepercayaan bangsa Sumeria, merupakan
dewa perempuan yang menguasai maut dan bertahta dibawah tanah.
Suami Eeshkigal Gugalanna, tewas yanpa setahu Ereshkigfal, dan Inanna
(adiknya) perg ke dunia bawah tanah untuk memberikan penghormatan
kepada adiknya. Ereshkigal taut bahwa Inanna sebenarnya datang untu
megambil alih bawah tanah hingga akhirnya Inanna sampai di pintu
gerban bawah tanah, Ereshkigal menyerang adiknya dan menggantung
tubuh Inanna di belakang singgasananya
Ereshkigal menggambarkan sifat dasar kaum wanita, yang pada
adasarnya bersifat serakah dan bodoh. Digambarkan jelas bahwa
Ereshkigal adalah seorang wanita yang gila kekuasaan, kejam (bahkan
tega membunun adik kandungnya karena keegoisannya), dan akal
pikirannya selalu terkalahkan oleh nafsunya.17
3. Humbaba
Humbaba, Hubaba, Huwawa merupakan satu nama dalam mitologi
Mesopotamia. Ia dikenal dalam beberapa kisah mitologi yang terdapat di
Sumeria. Ia dikenal sebagai penjaga hutan. Hutan tersebut berada di
daerah barat yang sekarang adalah Lebanon. Salah satu dari bagian tubuh
Humbaba merupakan usus dari manusia.
16 Aizid, Rizen, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Laksana, Jogjakarta
2014. Hlm 48.
17 Aizid, Rizen, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Laksana, Jogjakarta
2014. Hlm 52.
xlvii
dimiliki oleh Enkidu 48dan kekuatan matahari yang dimiliki oleh
Gilgamesh.18
18 Aizid, Rizen, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Laksana, Jogjakarta
2014. Hlm 57
xlviii
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ada beberapa peradaban yang terletak di wilayah Mesopotamia diantaranya
adalah Sumeria. Sumeria merupakan peradaban pertama di dunia yang secara
geografis terletak diantara dua sungai yaitu sungai Eufrat dan sungai Eufrat dan
Tigris. Peradaban Sumeria jauh lebih dahulu berdiri ketimbang peradaban laun
yang berada di wiilayah Mesopotamia ini, yaitu Babilonia (4000 SM-1300 SM)
dan peradaban Assyiria (1300 SM-606 SM).
Banyak kota yang berdiri di Sumeria, diantaranya adalah kota Ur, Eridu,
Uruk, Kish, Lagash, Umma, dan masih banyak yang lainnya. Dan peradaban
dikota-kota itu dikembangkan oleh para penduduk di Sumeria yang kebnyakan
berprofesi sebagai petani an peternak. Alasan mereka berprofesi sebgai petani
karena tanah yang berada di sana sanmgatlah subur. Bangsa Sumeria menggali
jarinmgan kanal untuk mengairi lahan pertanian mereka an untuk memepunhi
pasokan air untuk hewan peternakan mereka.
Meskipun di sana terdapat banyak kota, tetap ada satu kota yang menjadi
ibu kotanya, kota tersebut adalah kota Ur yang membangun banyak kuil. Namun,
di setiap kota yang ada di Sumeria memiliki kuil masing-masing yang terletah
dipusat kotanya. Mega atau tidaknya sebuah kuil tergantung terhadap kondisi
ekonomi masyarakat di masing-masing kota. Akan tetapi, meskipun disetiap kota
terdapat kuil, aa satu kota yang menjadi kota suci di Sumeria yaitu kota Nippur.
Nippur lah kiblat utama peribadatan bangsa Sumeria, kuil di Nippur selalu
ikunjungi oleh para raja yang datang untuk memberikan persembahan dan tempat
pengauan terhadap para dewa yang di percayai di Sumeria.
xlix
banyak Tuhan.19 Polytheisme adalah kepercayaan atau pemujaan terhadap banyak
dewa dan dewi. Dewa dewi mereka disembah dan dipuja didalam kuil bersama
dengan upacara dan mitologi mereka. Dewa dewiyang disembah oleh bangsa
Sumeria diantaranya adalah, Dewa Utu atau Sammas (Dewa Matahari); Dewa
Anu (Dewa Langit); Dewa Sin (Dewa Bulan); Dewa Tammuz (Dewa
TumbuhTumbuhan) para penduduk percaya bahwa dewa ini lah yang telah
membantu menunmbuhkan tanaman yang mereka tanam; Dewa Ianna atau
Inanna; Dewi Ishtar (Dewi Asmara dan Peperangan); Dewa Sataran (Dewa Jaksa);
Dewa Ea (Dewa Air); Dewa Enlil (Dewa Bumi); dan dewa tertinggi adalah Dewa
Marduk.
Selain itu, di Sumeria juga terdapat raja yang sangat terkenal, yaitu
Gilgamesh. Gilgamesh adalah sang penguasa legenaris yang berasal dari Uruk, dia
merupakan seorang pemabuk dan bermata keranjang dan pejuang melawan
monster-monster yang ada pada mitologi Sumeria seperti Humbaba yang
digambarkan sebagai monster penjaga hutan. Gilgamesh juga merupakan seorang
raja yang memiliki semangat yang tinggi dan sangat berambisi dalam melakukan
ekspansi dan dia sangat menyukai peperangan.
Selain itu, Sargon yang berasal dari bangsa Semit mendirikan sebuah kota
bernama Agade atau Akkad dan karena dia seorang yang berasal ari Semit, dia
menmgganti semua pejabat pemerintahan yang ada di seluruh kota Sumeria dan
dari situlah Sumeria tergantikan oleh Akkad. Sementara itu kota Ninewah menjadi
ibu kota Assyiria pada masa yang akan datang.
19 Karina Seryo Andayani, Nina dan Ssongkowati, Retno. History Of The World Sejarah Dunia
Kuno Dan Modern. Indoliterasi, Yogyakarta 2013. Hlm
l
Dalam kehidupannya, bangsa Sumeria menggunakan bahasa yang disebut
dengan bahasa Semit. Bahasa Semit adalah bahasa-bahasa yang dipergunakan
bangsa-bangsa dari keluarga besar Sam beserta cabang-cabangnya. Selain itu,
bangsa Sumeria juga memiliki aksara. Aksara yang mereka pakai adalah aksara
paku, aksara ini menjadi aksara yang tertua yang berasal dari daerah Mesopotamia
yaitu berasal dari daerah yang dikenal denga “bulan sabit subur”. Aksara paku
disebut sebaga aksara paku karena memiliki bentk seperti paku, ditulis diatas
tanah liat awalnya, aksara ini berbentuk pictogram, kemudian berubah menjadi
aksara paku Aksara ini umumnya diunakan sebagai wahan tulis bahasa Sumeria.
Meskipun bahasa Sumeria telah mati, aksara ini tetap digunakan oleh bangsa
Akkadia, kemudian bahasa Babilonia, Asiria, Syiria, Elamit, Huria, Persia Tua,
dan Hittie. Kemudian system aksara bangsa SUmeria ini diserap oleh orang Persia
(600-400 SM), tetapi bukan untuk menggambarkan benda atau gagasan
(ideogram), melainkan untuk menggambarkan suku kata. Dengan demikian,
aksara ini dari piktogam dan ideogram berubah menjadi aksara silabis.
Sumeria juga memiliki sistem pemerintahan, jika dilihat dari sistem kerajaan,
setiap raja yang telah berkuasa dan meninggal, maka tahta dan kekuasaannya
otomatis diteruskan oleh anaknya ataupun saudara laki-lakinya dan pada dasarnya
tetap di lanjutkan oleh orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan
raja yang telah wafat. Dengan kata lain, sistem pemerintahan bersifat monarki.
li
mengangkut barang-barang dagangan yang di kirim ke kota ataupun ke luar
negeri.
lii
DAFTAR PUSTAKA
Wise Bauer, Susan. Srjarah Dunia Kuno. PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta, 2007
http://googleweblight.com/?lite_url=http://arp-rabbani.blogspot.com/
2011/10/d-bahasa-
semit.html?m%3D1&ei=6_Fmp09p&lc=id-
ID&s=1&m=197&host=www.google.co.id&ts=1506431733&sig=ANTY_L1i05o
1o9cDHQ mPNbw1Wti4LBvgEw
liii