PERADAPAN MESOPOTAMIA
DISUSUN OLEH
KELAS X IPS 4
KELOMPOK 4:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Sejarah peminatan yang berjudul "PERADABAN MESOPOTAMIA"
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. PENGERTIAN PERADABAN.................................................................................................2
B . PERADABAN MESOPOTAMIA (5000-330 SM)...................................................................2
BAB III................................................................................................................................................15
PENUTUP...........................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................15
B. SARAN...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebanyakan dari kita menganggap bahwa peradaban kita yang modern dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya lebih maju daripada peradaban
kuno.Namun, bukankah peradaban modern sekarang ini merupakan perkembangan
dari peradaban sebelumnya. Bukankah peradaban Eropa sekarang tidak terlepas dari
perkembangan ilmu pengetahuan peradaban Yunani kuno dan Romawi kuno. Ilmu
pengetahuan Yunani kuno dan Romawi kuno dapat maju berkat interaksi dengan
peradaban kuno di wilayah lainnya.
Saat membahas peradaban awal dunia, tentu tak bisa lepas dari negara atau
bangsa yang ada di Asia, Mesir Eropa dan Amerika titik biar makin paham mari kita
bahas lebih jauh bangsa dan negara mana saja yang berpengaruh besar pada awal
peradaban di dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas pada pelajaran sejarah peminatan
2. Untuk mengetahui apa itu peradaban
3. Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan pada peradaban awal dunia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERADABAN
Peradaban berasal dari bahasa latin, yaitu civitas yang artinya "kota". Dalam
bahasa Inggris, diistilahkan dengan Civilization. Suatu peradaban dimulai ketika
orang-orang telah menetap dan membentuk kelompok yang besar. Peradaban awal
atau kuno adalah sebutan untuk suatu tingkat kebudayaan yang sudah tinggi dari
bangsa-bangsa yang ada di dunia pada masa sebelum Masehi. Tingginya tingkat
kebudayaan dapat diukur dari benda-benda hasil kebudayaan dari masyarakat
tersebut. Masyarakat telah memiliki kehidupan sosial yang teratur lebih dari yang
dimiliki bangsa-bangsa lain dalam kurun waktu yang sama. Pada umumnya, pusat-
pusat peradaban kuno dunia tumbuh dan berkembang di lembah lembah tepian sungai.
Hal ini karena sungai merupakan prasarana bagi masyarakat saat itu untuk dapat
berhubungan atau berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Selain itu peran sungai
sebagai sumber air sangat vital bagi kehidupan masyarakat. Beberapa peradaban maju
di Asia-Afrika yang tidak terlepas dari peran sungai adalah peradaban sungai indus,
sungai Nil, dan sungai Hwang ho.
Lembah lembah sungai dan tepian pantai ini semakin lama semakin ramai. Lalu
tumbuh dan berkembanglah kota-kota kuno untuk yang pertama kalinya. Kota-kota
kuno tersebut banyak tersimpan informasi dan catatan penting tentang kemajuan
masyarakatnya. Peradaban memiliki ciri-ciri, yakni memiliki tata kata dan fasilitas
yang menunjang kehidupan masyarakatnya.
2
'tengah' atau 'diantara', dan potamos yang berarti 'sungai'. Dengan demikian,
secara harfiah Mesopotamia berarti 'di antara sungai-sungai'
Mesopotamia diyakini sebagai pusat peradaban kuno tertua di dunia. Bangsa
sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia. Sekitar
tahun 3000SM, mereka telah berhasil membangun 12 kota utama, diantaranya Ur,
Uruk, kish, Lagash, dan nippur.
Sungai Tigris yang panjangnya mencapai 2045 km dan sungai Eufrat dengan
panjang 2815 km membentuk daerah pertanian yang subur, membentang dari laut
tengah sampai ke teluk Persia. Oleh karena itu daerah Mesopotamia sering
dijuluki dengan istilah daerah bulan sabit yang subur (the fertile crescent)
Selain subur, secara geografis, daerah Mesopotamia merupakan wilayah yang
terbuka. Tidak ada bentang alam yang dapat melindungi daerah ini dari
pendudukan dan invasi bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, untuk melindungi diri
dari serbuan bangsa-bangsa lain, penduduk awal Mesopotamia, yaitu bangsa
sumeria, membangun benteng yang di luarnya diberi parit-parit lebar yang dialiri
air.
Kendati demikian, secara mencatat benteng-benteng buatan itu tetap tidak
dapat mencegah invasi berbagai bangsa asing yang silih berganti menguasai
wilayah ini, berturut-turut Akkadia, Guti, Elam, Amori, Asyur (Asiria), Khaldea,
Persia, dan Makedonia (Yunani). Setiap penguasa mendirikan kota-kota terkenal,
diantaranya babilon (oleh bangsa Amori), Niniwe(oleh bangsa Asyur), dan
Seleukia (oleh negara kota Macedonia di Yunani).
Di sini, sekitar 5000 tahun yang lalu, manusia pertama kali mengembangkan
sistem penulisan. Di sini juga kota-kota pertama di dunia dibangun. pengenalan
sistem penulisan oleh bangsa sumeria disebut-sebut sebagai kontribusi terpenting
peradaban Mesopotamia terhadap dunia. Itulah sebabnya daerah yang dikenal
dengan tanahnya yang subur ini disebut-sebut sebagai asal muasal peradaban (the
cradle of Civilization).
2. Kondisi sosial-politik
a. Bangsa sumeria (±5300–2300SM)
Bangsa sumeria adalah bangsa merintis peradaban Mesopotamia dan
merupakan penduduk asli daerah Mesopotamia. Bangsa sumeria datang dari
Asia kecil, wilayah Turki sekarang—sumber lain mengatakan dari Persia—
3
yang masuk ke Mesopotamia melalui Iran sejak sekitar tahun 5300 SM. Angka
tahun ini menunjukkan periode pra-dinasti, yang dikenal dengan sebutan
Periode Ubaid dalam sejarah Sumeria.
Sejak Periode Uruk (±4000·3100 SM) dan Periode Jemdet Nasr (±3100–
2900 SM), bangsa sumeria sudah mengenal dan mengembangkan tulisan
kuneiform. Pada PeriodeJemdet Nasr, bangsa sumeria sudah mulai mengenal
pemerintahan semi kerajaan. Ubaid, Uruk, dan Jemdet Nasr adalah nama kota
dan situs di Irak sekarang, tempat ditemukannya hasil-hasil budaya
peninggalan bangsa Sumeria.
Dari hasil-hasil temuan itu, para ahli umumnya menyebut tahun 3500 SM
sebagai awal dari peradaban Sumeria, Selain itu, diakui bahwa peradaban
Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri. Alasannya peradaban
Mesopotamia sebagian besar dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa
lain yang daang sesudahnya hanya meneruskan dan memperkaya peradaban
yang telah dibentuk bangsa Sumeria.
Kendati sebagian besar bertani, penduduk Sumeria juga gambabeternak
dan menjadi nelayan. Ternak-ternak mereka konon digembalakan sampai ke
perbatasan Turki di utara dan ke Pegunungan Zagros (wilayah Iran sekarang)
di selatan.
Periode berikutnya adalah Periode Uruk (+4000-3100 SM).Periode ini
ditandai dengan munculnya kehidupan urban (kota) di Mesopotamia dalam
bentuk munculnya negara-negara kota dan organisasi pemerintahan. Hal ini di
antaranya ditunjukkan dengan adanya mangkuk tanah liat yang diproduksi
massal. Penggunaan cap silinder telah dikenal sejak periode ini. Di akhir
periode ini, muncul bentuk-bentuk awal huruf kuneiform atau huruf paku
berwujud gambar (piktograf).
Pada Periode Jemdet Nasr (+3100-2900 SM), bangsa Sumeria membuat
tembikar berglasir monokrom dan polikrom. Selain geometris, desainnya
figuratif dengan menampilkan gambar pohon dan binatang, seperti burung,
ikan, kambing, kalajengking, dan ular. Kendati demikian, jumlah tembikar
bermotif ini sedikit atau huruf sekali dan hanya ditemukan pada bangunan-
bangunan besar yang terletak di pusat permukiman. Hal ini menunjukkan
tembikar-tembikar jenis ini kemungkinan besar hanya dimiliki orang-orang
yang berstatus tinggi. Huruf-huruf kuneiform semakin berbentuk dan
4
mengalami sejumlah perubahan penting, alaya terdiri dari piktograf-piktograf
(tulisan berbentuk gambar), kemudian digunakan desain yang lebih sederhana
dan abstrak.
Pada sekitar ±2600 SM, negara-kota, seperti Kish, Ur, Uruk, Lagash, dan
Nippur, paling menonjol di antara negara-negara kota yang lainnya. Penguasa
dari negara-negara kota penting ini juga saling berebut pengaruh (hegemoni)
dan berambisi menjadi penguasa seluruh negara-kota di Sumeria. Jadi,
penguasa yang merasa diri paling kuat berusaha memerangi dan menguasai
negara- yang negara kota yang diyakininya lebih lemah. Itulah melahirkan
dinasti awal Sumeria yakni penguasa negara-kota yang menang menjadi raja
dan menjadikan negara-negara kota yang kalah menjadi bawahannya.
Perlahan-lahan, sistem pemerintahan kerajaan pun terbentuk. Raja-raja dari
berbagai negara-kota ini silih berganti memerintah Sumeria sampai akhirnya
pada masa pemerintahan Raja Lugal-Zage-Si dari Uruk (memerintah +2350-
2330 SM), Sumeria dikuasai oleh bangsa Akkadia di bawah Raja Sargon
Agung yang memerintah Sumeria +2330-2275 SM.
6
dan identitas sumeria yang nyaris punah akibat tergerus pengaruh budaya
bangsa semit.
Undang-undang Ur- Nammu dianggap maju pada zamannya karena
terdapat denda atau ganti rugi untuk kerusakan, sedangkan undang-undang
Hammurabi (Babilonia) menganut asas Lex Talionis (mata ganti mata).
11
Enlil (dewa angin), dewa angin, salah satu dari tiga dewa, yaitu "Anu, Ea, dan
Enlil", pelindung Negara-kota Nippur.
Anu, dewa langit, pelindung Negara-kota Uruk.
Ninurta, dewa petir dan badai, pelindung Negara-kota Lagash.
Utu, dewa matahari dan keadilan, pelindung Negara-kota Larsa.
Marduk, mula-mula dewa badai, kemudian menjadi dewa utama Negara-kota
Babilon dan menjadi dewa bangsa Babilonia.
Ashur, dewa utama Negara-kota Asyur.
a. Tulisan kuneiform
Mesopotamia dikenal karena menemukan sistem penulisan di atas
lempengan tanah liat yang disebut kuneiform atau huruf paku. Oleh karena
itulah, Mesopotamia disebut sebagai pusat peradaban. Sistem tulisan tertua
dalam bentuk huruf bergambar ini ditemukan sekitar tahun 3300 SM.
Teks tertulis dalam kuneiform terdiri atas madah atau himne, doa,
mantera magis, surat-surat dan transaksi bisnis pribadi, hukum, teks-teks
ilmiah, seperti matematika, astronomi, astrologi dan obatan-obatan, serta
sastra dan puisi, seperti Epos Gilgamesh yang terkenal itu.
Meski demikian, penulisan dan pembacaan terhadap tulisan kuneiform
umumnya hanya dilakukan para juru tulis. Kekuasaan dan pengaruh mereka
sangat besar pada masyarakat Mesopotamia awal yang sebagian besar belum
mengenal tulisan. Tulisan kuneiform menyebar ke seluruh wilayah Timur
Tengah selama 2.000 tahun berikutnya, tetapi dengan perubahan-perubahan
yang disesuaikan dengan bahasa serta budaya setempat.
12
benda- benda peninggalan Sumeria, seperti tembikar, pintu, lempengan tanah
liat, dan batu bata.
Karya seni dan arsitektur Asyur berkembang lebih maju lagi pada masa
pemerintahan Ashurnasirpal II (883-859 SM). Diketahui bahwa Istana
Ashurnasirpal II memiliki tiga alun-alun. Benteng-benteng istana didekorasi
dengan relief-relief bergambar yang memperlihatkan raja tengah melakukan
ekspedisi militer, berburu, dan lain-lain.
Pada masa pemerintahan Raja Sanherib (704-681 SM), dibangun istana di
Niniwe. Sanherib menamakan istana yang dibangunnya di Niniwe sebagai
"istana tanpa saingan". Ukiran-ukiran relief pada istana Sanherib digambarkan
sebagai puncak seni ukir relief zaman Asyur. Kelak Raja Ashurbanipal
menyempurnakan dan melengkapi istana ini dengan perpustakaan, yang
kemudian disebut Perpustakaan Ashurbanipal. Perpustakaan ini di antaranya
berisi ribuan lempeng tanah liat yang memberikan informasi berharga tentang
sejarah Asyur, Sumeria, Akkadia, dan Babilonia.
Di bawah kekuasaan bangsa Khaldea atau Babilonia Baru, terutama di
bawah raja terkenalnya Nebukadnezar, Mesopotamia kaya dengan bangunan-
bangunan megah. Tiga bangunan yang terkenal, yaitu Zigurat Etemenanki,
Gerbang Ishtar, dan Taman Gantung Babilonia. Taman Gantung Babilonia
sebenarnya tidaklah betul-betul "tergantung" seperti terikat dengan tali.
Namanya berasal dari terjemahan bahasa Yunani Kremastos atau bahasa Latin
pensilis, yang bermaksud bukan hanya "tergantung", tetapi "anjung," seperti
terletak di atas beranda atau suatu teras.
d. Hukum
Bangsa Mesopotamia menciptakan landasan hukum yang disebut dengan
Codex Hammurabi atau undang-undang Hammurabi. Landasan hukum ini
dipahatkan pada sebuah lempeng batu, memuat 282 aturan hukum yang isinya
pengaturan atas perbuatan kriminal dan ganjaran yang setimpal dengan
kesalahannya.
Codex Hammurabi sebetulnya bukan kumpulan hukum yang paling tua.
Sebelumnya sudah ada yang disebut Codex Urukagna, dinamai berdasarkan
nama pembuatnya, yaitu raja penguasa Negara-kota Lagash sekitar tahun 2400
SM, serta Codex Ur-Nammu-dibuat oleh raja Ur bernama Ur-Nammu sekitar
tahun 2000 SM.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Ada baiknya kita mempelajari lebih dalam tentang kebudayaan pada saat
peradaban Mesopotamia. Dan juga tentang kemampuan para rakyat Mesopotamia
dalam memajukan Mesopotamia. Sisa dan peninggalan budaya Mesopotamia juga
sangat banyak mempengaruhi kebudayaan dimasa kini dimana kita juga harus selektif
untuk memilih budaya yang baik dan yang tidak.
15
DAFTAR PUSTAKA
Postgate, J. Nicholas. 1992. Early Mesopotamia: Society and Economy at the dawn of
history. Routledge: London and New York.
Prasetyo, Bagyo; Bintarti, D. D., dkk. 2004. Religi Pada Masyarakat Prasejarah di Indonesia.
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Projek Penelitian dan
Pengembangan Arkeologi. Priyadi, Sugeng. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
16