Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Peradapan Bangsa Babylonia dan Persia

Disusun untuk memenuhi tugas jaringan global timur tengah

Dosen pengampu Debi Setiawati, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:
Fabianus Aksa(2211000430034)
Muhammad ali makki(2211000430058)
Royan(2211000430047)
Alaikal Walidul hikman al-Aqili(2211000430073)

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH DAN SOSIOLOGI


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
keagungan dan kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Debi Setiawati, S.P.d, M.Pd selaku dosen pengajar mata
kuliah “Sejarah Global Timur Tengah” yang telah memberikan arahan dan materi yang sangat
bermanfaat bagi kami untuk menambah wawasan pengetahuan terlebih dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini.
Maksud dari penyusunan makalah ini yang diperoleh dari berbagai sumber adalah untuk
pemenuhan tugas kelompok dan sebagai bahan belajar bagi mahasiswa. Dalam wujudnya yang
sederhana serta jauh dari kesempurnaan, maka kami membuka hati atas segala kritik dan saran
membangun dari berbagai pihak untuk membantu kami menuju profesionalisme penulisan makalah
di lain waktu.

Malang, 28 oktober 2022

Penulis

2
Daftar isi

KATA PENGANTAR................................................................................................ 2

Daftar isi ..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 6

A. Sejarah peradapan bangsa babylonia ............................................................ 7.10

B. Ciri khas nilai peradapan bangsa babylonia .................................................... 10

C.Sejarah peradapan bangsa persia ...................................................................... 10

D.Ciri Khas Nilai Peradaban Bangsa Persia ......................................................... 12

BAB III

PENUTUP.................................................................................................................14

Kesimpulan...............................................................................................................14

Daftar

pustaka.......................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak terlepas dari hasil kebudayaan dan peradaban masa dahulu. Terbukti
dari semua aspek kehidupan, manusia selalu menghasilkan sesuatu untuk menunjang kehidupan
nya. Masa modern ini, manusia kian giat membuat terobosan baru dibanyak bidang. Di antranya
kendaraan, mesin pengolah makanan, dan lain sebagainya. Tentunya teknologi semacam itu tidak
hadir secara tiba-tiba, pastilah mengalami proses yang panjang dan waktu yang lama. Begitu juga
dalam kehidupan pada Peradaban Bangsa-bangsa Mesopotamia, Yang merupakan cikal bakal
munculnya peradaban di Asia Barat Daya, dan yang telah berhasil menemukan sistem irigasi pada
pertaniannya, serta banyak lagi penemuannya yang sangat berguna hingga saat ini. Peradaban
Mesopotamia merupakan salah satu peradabn tertua dan termegah yang memiliki andil penting
dalam perkembangan kehidupan di dunia. Peradaban Mesopotamia menciptakan pengaruh yang
besar dalam kebudayaan di dunia, sehingga keasliannya tentu harus dilestarikan karena tidak
mungkin kebudayaan ini suatu saat akan punah seiring dengan berjalannya waktu.

Mesopotamia sendiri bukanlah nama dari sebuah bangsa, melainkan adalah nama sebuah daerah
(sama hal nya seperti Nusantara). Wilayah Mesopotamia tidak hanya di diami oleh satu suku
bangsa, hal ini sangat masuk akal mengingat wilayah Mesopotamia adalah wilayah yang subur,
maka dari itu tidaklah heran jika daerah ini dijadikan perebutan beberapa bangsa yang ada di
sekitar lembah ke-2 sungai ini. Daerah sekitar Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa yang
termasuk rumpun semit. Mereka hidup dengan keadaan semi-nomadik. Mereka beternak dan
kafilah-kafilahnya bergerak kemana-mana mengangkut dagangan.

Dalam makalah ini, kita akan sedikit mengulas tentang peradaban bangsa-bangsa Mesopotamia,
yakni pada Peradaban Bangsa Babylonia dan Persia(Iran), yang merupakan dua bangsa yang
pernah mendiami dan menguasai kawasan Mesopotamia itu sendiri. Dimulai dari sejarah
peradabannya, sistem yang berlaku dan hasil nilai peradabannya. Disajikan secara rinci dan
mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang simple dan mudah dipahami.

4
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana Sejarah Peradaban Bangsa Babylonia?
B. Apa Ciri Khas Nilai Peradaban Bangsa Babylonia?
C. Bagaimana Sejarah Peradaban Bangsa Persia?
D. Apa Ciri Khas Nilai Peradaban Bangsa Persia?

C. Tujuan
A. Untuk mengetahui Sejarah peradapan Bangsa Babylonia
B. Untuk mengetahui Ciri Khas Nilai Peradaban Bangsa Babylonia
C. Untuk mengetahui Sejarah Peradaban Bangsa Persi
D. Untuk mengetahui Ciri Khas Nilai Peradaban Bangsa Persi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah peradapan bangsa babylonia

Peradaban Mesopotamia dikenal sebagai daerah Bulan Sabit Subur (The Fertile Crescent Moon)
semakin dipadati oleh penduduk baru yang datang dari segala penjuru. Sungai Eufrat dan Tigris
mendukung kegiatan perdagangan transnasional dan diplomasi antardaerah disekitarnya sebelum
berdagang dan berlayar mengarungi samudera lepas. Di Mesopotamia bermunculan
kerajaankerajaan seperti Sumeria, Akkadia, Babilonia Lama, Assyria, Babilonia Baru hingga
diserang oleh Persia di bawah Cyrus sampai Darius Hustapes (±522-486 SM). Babilonia Baru
(Neo-Babilonia) dibangun oleh Nebokadnezzar II membangun kembali reruntuhan Babilonia yang
dihancurkan bangsa Assyur. Pada periode Neo-Babilonia mulai mengatur tata kota dengan pusat
di kota Babilon dengan membangun kanal-kanal sebagai sistem irigrasi pertanian masyarakat dan
pengaturan air. Kanal yang dibangun membelah kota untuk mencegah banjir membanjiri lahan
pertanian dan pemukiman penduduk. Dengan demikian, menjaga kontur sungai di samping
pencegahan banjir karena kota-kota di sepanjang sungai Eufrat dan Tigris sangat bergantung
kepada air dari kanal. Meskipun begitu, Mesopotamia menurut Cottrel (dalam Daldjoeni,1982:70)
sering dilanda banjir dan hasil banjir tersebut membawa lumpur yang sangat baik untuk kesuburan
tanah yang terendap dan menjadi humus. Tidak heran kalau endapan-endapan itu membantu
menyuburkan tanah yang ditanami tanaman pertanian. Daerah-daerah di sekitar Mesopotamia
setelah mendapatkan tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup dari hasil pertanian dengan
memiliki potensi yang amat besar dalam dunia perdagangan dan mendiami serta menetap kota-
kota besar pada ukuran zamannya yang sebelumnya hidup dalam kegiatan berdagang dan
berpindah-pindah. Selain itu, sisa-sisa tanah dari aliran air yang menumpuk di kanal-kanal
menyediakan unsur hara yang bagus bagi keperluan pemupukan tanaman pertanian. Tanaman
pertanian menjadi subur dan tidak perlu khawatir akan kekeringan dan kekurangan air.
Kota Babilonia Lama terletak di di Mesopotamia, di wilayah lembah Eufrat dan Sungai Tigris.
Kota ini dibangun sekitar sebelum abad ke-23 SM (sebelum Masehi). Kota ini disebut sebagai
pusat pemerintahan atau ibu kota dari Kerajaan Babilonia Lama. Kerajaan Babilonia Lama
didirikan oleh bangsa Amoria pada tahun 1894 SM di bawah pemerintahan raja bangsa Amoria,
6
Sumuabum. Sementara itu, Kerajaan Babilonia Lama membentang di sepanjang selatan
Mesopotamia dan sebagian Assyria (utara Irak). Sejarah Babilonia lama banyak tercatat pada
masa Raja Hammurabi (1792-1750 SM). Kota Babilonia kelak menjadi wilayah perdagangan
dan administratif utama karena lokasinya yang strategis. Karena itu pula, kemakmuran dan
prestise wilayah ini membuat bangsa-bangsa di sekitar berebut menaklukkan. Hammurabi
menaklukkan kota Babilonia dan menjadikannya ibu kota kerajaan.
Puncak kejayaan kerajaan Babilonia Lama tercapai pada masa pemerintahan Raja Hammurabi.
Pada masa pemerintahan Hammurabi, kekuasaan Babilonia membentang dari Teluk Persia
sampai seberang wilayah Turki saat ini, seperti dikutip dari World History Encyclopedia.
Hammurabi merumuskan dan mengkodifikasi hukum-hukum yang berlaku di Babilonia. Salah
satu yang ditemukan yaitu code of law yang menjadi kitab hukum tertua di dunia.
Hukum Hammurabi yang ditemukan ahli arkeologi Prancis M. Morgan sekitar tahun 1901
tersebut berupa tulisan hukum di atas lempengan batu. Lempengan tersebut berisi ketentuan
mengenai hak dan kewajiban seluruh warga Kerajaan Babilonia Lama. Prinsip Hukum
Hammurabi dalam lempeng tersebut yaitu 'hukuman mata untuk mata dan gigi untuk gigi'.
Hukum Hammurabi memiliki pengaruh besar dalam penyusunan hukum bangsa Romawi.
Hukum bangsa Romawi kelak menjadi dasar penyusunan hukum bangsa Eropa modern, seperti
dikutip dari buku Peradaban Asia Barat Daya oleh Dr. Agus Mursidi M.Pd., dkk.
Di samping itu, Hammurabi memperbesar dan meninggikan tembok kota dan menerapkan
pekerjaan umum besar yang mencakup kuil dan kanal yang mewah dengan bantuan budak.
Babilonia di masa kejayaannya merupakan kota yang paling terkenal dari peradaban kuno
Mesopotamia dengan tembok-tembok kota dan bangunan yang megah. Hammurabi juga
menjadikan diplomasi sebagai bagian integral dari pemerintahannya. Diplomasi dan perang di
bawah pemerintahan Hammurabi membuat Mesopotamia di bawah kekuasaan Babilonia Lama
pada tahun 1755 SM.
Babilonia Lama runtuh diserang oleh bangsa Assyria (Assyur) yang dipimpin Raja Sargon II.
Seusai Raja Asshubarnipal tewas pada tahun 626 S.M., maka bangsa Khaldea mengembalikan
kejayaan dan kebudayaan Babilonia yang saat itu Babilonia Lama di bawah Raja Hammurabi.
Bangsa Khaldea mendirikan Babilonia Baru dibawah pimpinan Nabo3palassar. Kekosongan di
wilayah tempat tinggal penduduk Assyria dipenuhi oleh pengungsian orang asing yang masuk,
sampai jumlah penduduk dari Assyria menjadi semi orang-orang Armenia (Sudrajat &
Miftahuddin,2008:16). Selain itu, ketegangan sosial dengan bangsa Khaldea yang terjadi memaksa
7
penduduk bangsa Assyur untuk berpindah daripada harus memancing ketidakteraturan politik
dalam negeri dengan bangsa Khaldea yang menaklukan mereka. Bangsa Khaldea berada dalam
kinerja partisinya dalam aliansi melawan Assyur bahwa Firaun-Nekho, raja Mesir, sebelah barat
melawan raja Assyur Ashurbanipal untuk pertama melawan Karkemis oleh Efrat, ketika Raja
Yosia dari Yehuda pergi untuk berperang bersama dia, dan dibunuh di Megido (Jones,1898:9).
Pada tahun 607 SM, Nabopolassar menghubungkan Nebokadnezzar II dengan dirinya sebagai
raja, dan mengirimnya ke sebuah ekspedisi dalam invasi wilayah Firaun-Nekho
(King,1915:277). Pada masa Nabopalassar, Babilonia Baru memperluas wilayahnya sampai ke
perbatasan Mesir dan mengalahkan Raja Hebrew dan secara bengis menaklukkan Kota
Yerussalem tahun 586 SM (Sudrajat & Miftahuddin,2008:18). Meskipun dia tampaknya tidak
mengambil bagian aktif dalam pengepungan Nineveh yang lama, Nabopolassar tidak lamban
dalam mengamankan bagiannya dari kerajaan yang terpecah belah. Wilayah utara Assyiria,
termasuk Mesopotamia Utara, jatuh ke Media, sedangkan distrik selatan menjadi bagian dari
kerajaan Nabopolassar di bawah kekuasaan Median yang mungkin (King, 1915:276). Neo-
Babilonia pada masa Nabopalassar dan Nebokadnezzar IImenjadi lahan industri yang kaya raya,
dan oleh penaklukannya banyak tenaga kerja menyerap budak-budak asing, terutama dari
Yahudi. Ketika di bawah Assyiria, penduduk Babilonia sudah sangat beradab. Mereka tinggal di
kota-kota, banyak di antaranya memiliki populasi besar dan menempati daerah yang luas.
Mereka sudah memiliki kuil besar untuk Tuhan kuno (Johns,1913:16). Orang-orang memiliki
organisasi rumit dari banyak kelas atau pekerjaan yang berbeda, dan memiliki banyak kekayaan,
tidak hanya pada domba dan ternak, tetapi juga barang-barang manufaktur, emas, perak dan
tembaga (Oppenheim,1977:36). Tetapi bangsa-bangsa yang membawa mereka di bawah
kekuasaan raja Neo-Babilonia dan melayaninya, orang-orang akan membiarkannya tetap tinggal
di tanah mereka sendiri, demikianlah firman Tuhan; dan mereka harus sampai, dan tinggal di
dalamnya (Jones,1898:11). Saat dipimpin oleh Raja Nebokadnezzar II terjadi insiden
pemberontakan Yahudi yang ditindas dan dibawa ke kota Babilon sebagai budak tahun 597 SM
di dalam Kitab Injil Perjanjian Lama peristiwa tersebut dinamakan Peristiwa Pembuangan
Babylon tahun 597-537 SM (Soepratignyo & Sumartini,1995:6).

8
Nebokadnezzar II tanah-tanah di Yudea maupun di sekitar Mesopotamia dibagikan kepada
rakyat jajahan maupun rakyat Neo-Babilonia berbangsa Khaldea (Kriwaczek,2013:454). Selama
periode tersebut, Babilonia Baru menikmati status yang penting melalui tindakan militer
memperluas wilayah kekuasaan hampir seluruh wilayah Asia Barat Daya (lihat gambar 2).
Periode kekuasaan Babilonia Baru dicirikan dengan perkembangan pesat dalam arsitektur, seni,
dan ilmu pengetahuan. Para raja Babilonia Baru amat menyadari antikuitas warisan mereka, dan
berupaya menerapkan kebijakan tradisionalis, membangkitkan kembali kebudayaan Sumeria-
Akkadia kuno (Oppenheim,1977:37). Meskipun bahasa Aram telah menjadi bahasa sehari-hari,
namun bahasa Akkadia kembali ditetapkan sebagai bahasa sehari-hari, bahasa administrasi dan
kebudayaan. Ungkapan-ungkapan arkaik dari 1.500 tahun sebelumnya dimasukkan kembali ke
dalam prasasti-prasasti Akkadia, bersama dengan bahasa Sumeria yang sudah lama tak
digunakan. Naskah cuneiform (huruf paku) Babilonia baru juga menyerupai naskah Akkadia
yang sudah lama (Johns,1913:19; Ornan, 2005:4-5).
Neo-Babilonia menggunakan bahasa Aram untuk para pekerja dan kalangan rakyat sementara
cuneiform memerlukan keterampilan dan pengalaman mempersiapkan tanah liat sebagai
papannya sehingga akhirnya menjadi lingua franca kekaisaran dan media pemerintahan maupun
bahasa diplomasi dan agama (Kriwaczek,2013:434). Maka tidak heran kalau saat penyerbuan
(invasi) Persia ke Neo-Babilonia menyebabkan penduduk pendukung budaya tulisan
cuneiformhilang akibat membuang peran bahasa Sumeria yang pernah berkembang di
Mesopotamia. Para raja-raja Neo-Babilonia sering merujuk pada pendahulu kerajaan (seringkali
masa lalu yang terpencil) harus dilihat dalam penghormatan terhadap masa lalu Babilonia
memainkan peran penting dalam ideologi dan tatanan keluarga Neo-Babilonia di masyarakat
(Jursa,2011:2). Maksudnya adalah proposisi yang adil bagi semua bangsa. Yehuda/Yahudi tidak
akan mengakui kedaulatan Nebokadnezzar II (Jones,1898:11). Dengan demikian, kotanya hancur,
bangsa ini tertawan, dan tanahnya dibiarkan sepi dan yang pada bagian mereka sendiri secara
khusus diklaim sebagai umat Tuhan di atas semua orang, tidaklah aneh bahwa bangsa-bangsa lain,
yang tidak mengenal Tuhan, juga menguasai sumber daya yang ada pada tanah yang dikuasai. .

Kemajuan-kemajuan Peradaban Babilonia Bangsa Babilonia juga terkenal dengan penemuan-


penemuannya berupa landasan hukum yang terkenal dengan kodeks Hammurabi yang dikeluarkan

9
dan disahkan oleh Raja Babilonia, Hammurabi dimana membuat undang-undang tertulis yang
dipahatkan pada tugu batu dimana memuat 282 hukum yang isinya adalah peraturan atas perbuatan
kriminal dan ganjarannya untuk diganjar setimpal dengan kesalahannya (equal retaliation), Hukum
bervariasi bagi orang kaya dan pejabat misalnya: Jika diserang yang diserang bukan tuannya maka
telinganya harus dipotong"."Jika seorang pria menuduh seorang pria dan mendakwanya dengan
kejahatan besar, tetapi tidak dapat membuktikannya, penuduh, harus dihukum mati".

B. Ciri khas nilai peradapan bangsa babylonia

Orang Babilonia menganut politeisme atau menyembah banyak dewa.Kepercayaan Babilonia


banyak dipengaruhi oleh kepercayaan Sumeria. Orang Babilonia membangun banyak tempat
pemujaan buat dewa yang mereka sembah. Terdapat banyak mitos yang mengiringi kepercayaan
Babilonia seperti tentang penciptaan atau asal mula kehidupan di bumi.Sebagai contoh, Epos
Gilgames, yang mengisahkan tindakan dewa- dewa dalam penciptaan, merupakan salah satu sastra
penting Mesopotamia.Menurut kepercayaan Babilonia, semua dewa merupakan keturunan dari
Apsu dan Tiamat.Menurut legenda, dewa-dewa Babilonia tidak bisa mengendalikan anak-anak
mereka sehingga terjadi pemberontakan yang berakhir ketika Ea membunuh Apsu sementara
Tiamat tidak melakukan apapun.Setiap generasi berikutnya dari dewa Babilonia dianggap lebih
unggul dari dewa sebelumnya yang berpuncak pada Marduk, dewa kebijaksanaan, yang menjadi
penguasa para dewa.

C.Sejarah peradapan bangsa persia

Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak
di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh
kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan “the cradle of civilization”atau Lahir peradaban.
Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain “the fertile crescent’ untuk menyebut
daerah yang subur, sementara julukan “the Levant” menunjuk kepada arah (dimana bangsa Arab
menyebut masyriq). Peradaban Persia Kuno mulai berdiri pada tahun 549 Sebelum Masehi.
Peradaban Persia berdiri setelah raja Cyrus menaklukan bangsa Assyria dan menghancurkan kota
Niniveh.Pada awalnya, peradaban Persia hanya berpusat di dataran tinggi Iran (kawasan
Mesopotamia Utara).
10
Pada masa pemerintahan raja Cyrus, bangsa Persia menaklukan banyak wilayah-wilayah di
Mesopotamia, termasuk kota besar Babilonia. Selama berkuasa di Babilonia, raja Cyrus menjalin
hubungan baik dengan bangsa Yahudi.Dalam buku Sejarah Peradaban Kuno (2016) karya Charles
Seignobos, kekuasaan Persia semakin meluas pada masa pemerintahan Darius Agung (521-485
Masehi). Pada masa Darius I kekuasaan Persia telah membentang luas dari Laut Kaspia, India
sampai ke Timur Tengah. . Penaklukan wilayah yang dilakukan oleh Darius Agung dan raja Persia
pada nantinya menyebabkan banyak pertempuran besar yang melibatkan Persia dan negara
bawahannya. Kerajaan Persia merupakan sebuah kerajaan dalam arti modern karena di dalam
kerajaan ini ditemukan negara-negara yang sebenarnya merdeka,namun memelihara individualitas,
adat-istiadat maupun hukum-hukumnya sendiri. Kerajaan Persia memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap bangsabangsa yang dikuasainya serta pada saat yang bersamaan membiarkan
masing-masing bangsa dengan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politis, kekuasaan
Persia atas wilayah-wilayah yang dikuasainya dijalankan secara terpusat. Untuk kepentingan
administratif, wilayah Persia di bagi ke dalam beberapa provinsi yang dikepalai oleh seorang
satraps. Satraps merupakan kepala adminisrasi dan memimpin pasukan apabila sedang terjadi
peperangan. Tanggung jawab lain dari satraps adalah mengumpulkan pajak.
Adapun Corak pemerintahan dari peradaban Persia Kuno adalah militeristik. Program utama dari
pemerintah Persia adalah penguatan pasukan dan teknologi militer yang bertujuan untuk ekspansi
wilayah dan menjaga kedaulatan wilayah besar Persia.Dari aspek Sosial ekonomi Secara umum,
kehidupan sosial masyarakat Persia Kuno didasarkan pada cara-cara feodal yang berkaitan
dengan fungsi ekonomi. Masyarakat kuno Persia terbagi menjadi empat kelas utama yaitu
ksatria, aristokrat, pendeta, petani dan pedagang Dalam memahami sebuah peradaban suatu
bangsa, kita juga harus memahami agama atau kepercayaan yang dianut oleh penduduknya. Pada
umumnya agama bangsa Persia adalah Zoroastrianism dengan kitab suci yang disebut dengan
Zend Avesta. Inti dari Zoroastrianism adalah perjuangan antara pencipta dunia (Ahuramazda)
sebagai dewa api (the god of light) melawan Ahriman ( the god of darkness) sebagai dewa
kegelapan. Tugas manusia adalah membantu dewa api dalam perjuangannya melawan dewa
kegelapan. Seluruh raja Persia mendukung perjuangan Ahuramazda dengan mendukung peranan
dewa api di muka bumi, menegakkan keadilan dan berperan menurut kebenaran. Dengan
kepercayaan inilah raja-raja Persia mendapatkan legitimasi atas kekuasaan yang dipegangnya.
Rakyat mematuhi seluruh kebijakan raja karena menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh
raja sudah benar.dalam rangka membantu dewa api dalam mewujudkan keadilan di muka bumiini.
11
Inilah salah satu karakteristik pemerintahan di dunia Timur, yang tentu berbeda dengan dunia
Barat (Yunani) yang mendasarkan pemerintahannya prinsip-prinsip demokrasi
denganmengutamakan kebebasan serta terpenuhinya hak rakyatnya.

D. Ciri Khas Nilai Peradaban Bangsa Persia

Di wilayah perdia dulu ada aliran atau Agama kepercayaan zoroaster yang dianut oleh para
penguasanya,Salah satu ajaranya ialah dianjurkamya setiapa. Laki-laki menikahi ibu,anak
perempuan atau saudara perempuan Bahkan rajs Yazdarjid 11 yang berkuasa pada pertengahan
abad kelima masehi mrnikahi putri kandungnya sendiri. Zoroastrianisme merupakan agama Persia
kuno yang diperkirakan berada sejak 4.000 tahun yang lalu. Dipercaya sebagai agama monoteistik pertama
di dunia dan salah satu agama tertua yang masih ada. Zoroastrianisme adalah agama negara dari tiga dinasti
Persia, sampai penaklukan Muslim atas Persia pada abad ketujuh masehi. Para pengungsi Zoroaster, yang
disebut Parsis, lolos dari gempuran Muslim di Iran dengan beremigrasi ke India.
Zoroastrianisme sekarang memiliki sekitar 100.000 hingga 200.000 penyembah di seluruh dunia, dan kini
menjadi agama minoritas di beberapa bagian Iran dan India, Nabi Zoroaster atau Zarathrustra dalam bahasa
Persia kuno, yang juga dianggap sebagai pendiri Zoroastrianisme bisa dibilang sebagai iman monoteistik
tertua di dunia. Tidak terlalu jelas kapan tepatnya Zarathurstra hidup, namun jika dilihat dari tulisan suci
agama Zoroaster ia berasal dari Avesta. Beberapa cendekiawan percaya bahwa ia berada sezaman dengan
Cyrus Agung, raja Kekaisaran Persia pada abad keenam SM. Meskipun sebagian besar bukti linguistik dan
arkeologis menunjukkan tanggal yang lebih awal, yakni sekitar antara 1500 dan 1200 SM. Zarathustra
diperkirakan lahir di tempat yang sekarang adalah Iran timur laut atau Afghanistan barat daya. Dia mungkin
hidup di sebuah suku yang mengikuti agama kuno dengan banyak dewa (politeisme).
Agama ini kemungkinan mirip dengan bentuk awal Hindu. Zarathrustra mengajari pengikutnya untuk
menyembah dewa tunggal bernama Ahura Mazda.
Pada 1990-an, para arkeolog Rusia di Gonur Tepe, sebuah situs Zaman Perunggu di Turkmenistan,
menemukan sisa-sisa apa yang mereka yakini sebagai kuil api Zoroaster awal. Kuil ini dibangun pada
milenium kedua SM, menjadikannya situs paling awal yang diketahui terkait dengan Zoroastrianisme.Api,
dipandang sebagai lambang kemurnian dalam agama Zoroaster. Tempat pemujaanya disebut kuil api.
Setiap kuil api berisi altar dengan nyala api abadi yang tidak padam. Menurut legenda, tiga kuil api kuno
Zoroaster, yang berasal langsung dari dewa Ahura Mazda sempat mengalami kebakaran hebat. Para
arkeolog telah mencari tempat-tempat ini, meskipun tidak jelas apakah kebakaran hebat itu pernah ada
atau hanya mitos belaka. memberikan ritual penguburan langit" pada mereka yang mati. Mereka
membangun menara-menara bundar yang rata yang disebut dakhma, atau menara keheningan. Ada mayat-
12
mayat yang terpapar dan tulang-tulang diambil bersih dan diputihkan. Kemudian mereka dikumpulkan
dan ditempatkan di lubang kapur yang disebut osuarium. Dakhma telah ilegal di Iran sejak 1970-an.
Banyak Zoroaster hari ini menguburkan mayat mereka di bawah lempengan beton, meskipun beberapa
Parsi di India masih mempraktikkan pemakaman langit. Dakhma tetap beroperasi di dekat Mumbai, India.

13
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Di Mesopotamia banyak bermunculan kerajaankerajaan seperti Sumeria, Akkadia, Babilonia


Lama, Assyria, Babilonia Baru, Babilonia Baru (Neo-Babilonia) dibangun oleh Nebokadnezzar II
akibat dari runtunya babylonia lama akibat diserang oleh bangsa Assyria (Assyur) yang dipimpin
Raja Sargon II. Pada periode Neo-Babilonia mulai mengatur tata kota dengan pusat di kota
Babilon dengan membangun kanal-kanal sebagai sistem irigrasi pertanian masyarakat dan
pengaturan air. Orang Babilonia menganut politeisme atau menyembah banyak
dewa.Kepercayaan Babilonia banyak dipengaruhi oleh kepercayaan Sumeria. Orang Babilonia
membangun banyak tempat pemujaan buat dewa yang mereka sembah. Terdapat banyak mitos yang
mengiringi kepercayaan Babilonia seperti tentang penciptaan atau asal mula kehidupan di bumi.Sebagai
contoh, Epos Gilgames, yang mengisahkan tindakan dewa-dewa dalam penciptaan, merupakan salah satu
sastra penting Mesopotamia
Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak
di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh
kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan “the cradle of civilization”atau Lahir peradaban.
Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain “the fertile crescent’ untuk menyebut
daerah yang subur, Pada masa pemerintahan raja Cyrus, bangsa Persia menaklukan banyak
wilayah-wilayah di Mesopotamia, termasuk kota besar Babylonia Selama berkuasa di Babulonia
raja cyirus menjalin hubungan dengan kaum yahudi.
Zoroastrianisme merupakan agama persia kuno yang diprkirakan berada sejak 4.000 tahun yang
lalu. Dipercaya sebagai agama monoteistik pertama di dunia dan salah satu agama tertua yang
masih ada. Zoroastrianisme adalah agama negara dari tiga dinasti Persia, sampai penaklukan
Muslim atas Persia pada abad ketujuh mas

14
Daftar putaka

https://prezi.com/b7eyawvh1l-r/peradaban-
mesopotamia3/?frame=7de327a7cc1b74bf08d7f8719edc73a00ca026cb
https://www.google.com/url?q=https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria/article/download/6259/
5436&usg=AOvVaw0_xl6oO1MhlBrrikhr-Xba
https://www.academia.edu/download/66282216/Artikel_Sejarah_Asia_Barat_Daya_semester_2_
Babilonia_Baru_.pdf
http://repository.uinsu.ac.id/2446/1/ISI%20SEJARAH%20PERADABAN%20ISLAM%20M.Y
AKUB.pdf
https://nationalgeographic.grid.id/amp/132196422/mengenal-zoroastrianisme-agama-
monoteistik-pertama-di-dunia?page=2

15

Anda mungkin juga menyukai