Anda di halaman 1dari 13

Peradaban Mesopotamia (5000-330 SM)

Kondisi Politik Bangsa Akkadia (2330-2215 SM)

Disusun Oleh:

Dwi Christian Tamada S

Evangeline Stefanie

Gadiza Flora Ditha

Nardo Arjab Saputra

Raja Togar Mayorga S

Guru pembimbing: Mario Suprayogi S.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BENGKULU

SMAN 5 KOTA BENGKULU

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
Allhamdullilahirabbill ‘alamin, puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang
masih memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok mata pelajaran Sejarah Peminatan, dengan judul : “Peradaban Mesopotamia
(5000-330 SM), Kondisi Politik Bangsa Akkadia (2330-2215 SM)”

Makalah ini di peroleh dari sumber sumber buku, internet bahkan penyampaian materi. Kami
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pemahaman kami terhadap materi yang disampaikan. Namun kami sudah
berusaha semampunya, dan kami berharap karya ini dapat memberikan manfaat. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang benar-benar membangun dari para pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini.

Bengkulu, 24 Januari 2022

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...…i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...…..ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………1


1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………2
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..4

2.1 Bagaimana sejarah terbentuknya perdaban Mesopotamia yaitu bangsa


Akkadia?...................................................................................................................................4

2.2 Bagaimana Bahasa serta kebudayaan dari bangsa Akkadia?.......................................5

2.3 Kapan masa kejayaan dan keruntuhan dari bangsa Akkadia?....................................5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………..6

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………...6

3.2 LAMPIRAN………………………………………………………………………………7

3.3 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….8

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah peradaban berasal dari kata “adab” yang berarti sopan, berbudi pekerti, luhur,
mulia, atau berakhlak, yang seluruhnya merujuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
Peradaban juga dapat diartikan sebagai kebudayaan yang tertinggi dalam kehidupan
manusia, seperti seni, arsitektur, serta kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dengan begitu, bangsa-bangsa yang pernah mencapai kejayaannya, walaupun sekarang
tidak ada lagi, disebut dengan peradaban. Misalnya, peradaban Islam, peradaban Mesir,
peradaban Yunani, dan lain-lain. Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian
peradaban

a. Ibnu Khaldun: Menurut Ibnu Khaldun, peradaban adalah keahlian dalam bidang
kelapangan dunia, memperbarui kondisinya, serta menemukan berbagai ciptaan
yang mengagumkan, seperti temuan berbagai keahlian, dalam membuat bangunan,
tempat-tempat, dan lain-lain.
b. Alfred Weber: Menurut pendapat Alfred Weber, pengertian peradaban adalah
pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknis
yang digunakan untuk mengendalikan alam.
c. Koentjaraningrat: Pengertian peradaban menurut Koentjaraningrat adalah bagian
dari unsur kebudayaan yang halus, maju dan indah, seperti kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan santun, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,
kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, dan masyarakat kota yang maju dan
kompleks.

Jadi dapat di simpulkan perdaban ialah kumpulan masyarakat yang membentuk suatu
kebudayaan structural yang dimana memiliki bahasa, cara hidup, mata uang, system
pemerintahan yang mengalami perkembangan serta kemajuan dari waktu ke waktu,dan
dapat mencapai puncak kejayaannya.

Kata Mesopotamia berasal dari gabungan dua kata Yunani, mesos dan potamos. Mesos
artinya adalah “di tengah-tengah”, sementara potamos artinya “sungai”. Pemberian nama
ini sesuai dengan lokasi peradaban Mesopotamia yang berada di antara dua sungai, yaitu
Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Sekarang, wilayah tersebut merupakan bagian dari
negara Irak dan Suriah. Mesopotamia terletak diantara dua sungai, yaitu Sungai Eufrat
dan Sungai Tigris, yang saat ini menjadi Republik Islam Irak. Mesopotamia adalah
negara kerajaan kota yang pada zaman perunggu terdapat Kerajaan Kota Sumeria yang
berpusat di Akkadia dan Kerajaan Kota Assyiria yang berpusat di Babylonia.
Mesopotamia di yakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia. Disini sekitar 5000 tahun
yang lalu , manusia pertama kali mengembangkan system tulisan dan disini juga kota
kota pertam adi dunia di bangun
1
Kondisi politik di Mesopotamia terdiri dari berbagai macam bangsa, di antarannya yaitu
bangsa Sumeria, Akkadia, Guti, Elam, Amori, Asyur, Khaldea, Persia, dan Makedonia
(yunani). Bangsa Akkadia ini lah yang akan di bahas pada makalah kali ini.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, sehingga munculah
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah terbentuknya perdaban Mesopotamia yaitu bangsa Akkadia?


2. Bagaimana Bahasa serta kebudayaan dari bangsa Akkadia?
3. Kapan masa kejayaan dan keruntuhan dari bangsa Akkadia?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Peradaban Mesopotamia dalam system politik
bangsa Akkadia dan untuk menjawab berbagai rumusan masalah tadi, maka di susunlah
makalah ini berdasarkan sumber yang sudah kami telaah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana Sejarah Terbentuknya Peradaban Mesopotamia yaitu


Bangsa Akkadia
Sejarah mengenai peradaban Mesopotamia termasuk salah satu peradaban terbesar dan
tertua di dunia. Terjadinya suatu peradaban tentu digerakkan oleh manusia yang hidup
berkelompok sebagai suatu kesatuan karena memiliki asal usul keturunan, serta bahasa
dan budaya yang sama. Begitulah yang terjadi dalam setiap peradaban, manusialah
yang dapat dan mampu menciptakan suatu peradaban. Peradaban tersebut digerakkan
dan dibentuk oleh satu bangsa atau bahkan lebih. Seperti halnya Peradaban
Mesopotamia yang juga digerakkan dan dibangun oleh beberapa bangsa, salah satunya
yaitu bangsa Akkadia yang merupakan bangsa dari rumpun Bangsa Semit, yaitu
rumpun atau keluarga bahasa yang berasal dari Timur Tengah. Bermulalah Peradaban
Mesapotamia Baru yang dibangun oleh Bangsa Akkadia dengan invansi yang dipimpin
oleh Raja Sargon The Great pada tahun 2350 SM. Mulanya, Mesopotamia berada
dibawah kekuasaan bangsa Sumeria, mereka membangun peradaban di wilayah Eufrat
dan Tigris. Hadirnya Bangsa Akkadia di wilayah Mesopotamia (sekarang daerah ini
disebut dengan ”The Fertile Crescent/Daerah Bulan Sabit Kesuburan), menjadi awal
mula terbentuknya peradaban baru di Mesopotamia.

Belum diketahui secara pasti asal usul dari bangsa Akkadia. Namun yang pasti bangsa
ini merupakan anggota rumpun bangsa Semit dan menggunakan bahasa sendiri yaitu
bahasa Semit atau bahasa Akkadia. Pada mulanya, bangsa ini awalnya merupakan
bangsa nomad di padang pasir bagian utara Mesopootamia yang selanjutnya menetap di
wilayah selatan Sumeria yang dimana daerah Sumeria ini sudah mapan dan kemudian
membangun kerajaannya sendiri. Penduduk Akkadia hidup berdampingan dengan kota
– kota Sumeria yang lebih dahulu berdiri di wilayah Mesopotamia selatan. Pasca
penguasaan Akkadia, wilayah Mesopotamia bagian selatan dikenal dengan sebutan
“tanah bangsa Sumeria dan Akkadia”. Peradaban masa Akkadia ini diawali dari adanya
suku bangsa yang memiliki asal-usul Semit berimigrasi dari wilayah barat daerah Bulan
Sabit ke bagian Atas dan Tengah Mesopotamia.Walaupun kurang berkembang
dibandingkan bangsa Sumeria, bangsa nomadik ini secara perlahan membangun
negara-kota seperti halnya bangsa di Mesopotamia Bawah. Pada kira-kira 2400 SM,
salah seorang dari pemimpin suku-bangsa Semit ini, yang dikenal dengan Sargon I,
membentuk satu kesatuan dari negara-kota yang ada di Mesopotamia Atas. Sargon I
kemudian berhasil memperluas wilayahnya sampai ke Mesopotamia Bawah dengan
menaklukkan bangsa Sumeria, dan memaksa mereka untuk tunduk terhadap
pemerintahannya. Peristiwa inilah yang menandai dimulainya asimilasi secara perlahan
antara bangsa Sumeria dan bangsa Semit. Setelah penaklukkan tersebut, berdirilah
univikasi Mesopotamia yang pertama, yang kemudian dikenal sebagai Imperium
Akkadia. Jadi, Keturunan bangsa Semit yang pertama kali datang ke wilayah

4
Mesopotamia bagian selatan adalah suku Akkadia.Pendiri dinasti Akkadia adalah
Sargon I. Prestasi Sargon I adalah dapat merebut kerajaan Sumeria yang disatukan
Lugalzagizi.Sargon I memulai kariernya sebagai penguasa Kish, yang kemudian keluar
untuk membangun kotanya sendiri di Agade.

5
2.2 Bagaimana Bahasa serta kebudayaan dari bangsa Akkadia?
Bahasa yang di gunakan bangsa Akkadia ini merupakan adaptasi yang pada dasarnya
berasal dari Bangsa Semit terdahulu. Bahasa Akkadia adalah bahasa Semit tertua yang
dikenal menggunakan huruf paku dalam system penulisannya, dimana ini diambil dari
bahasa Sumeria kuno, merupakan sebuah bahasa yang tidak terkait dan terisolasi.
Peradaban Akkadia mengembangkan kebudayaan yang hampir sama dengan bangsa
Sumeria. Bangsa Akkadia menggunakan huruf paku Akkadia sebagai alat komunikasi
tertulis. Huruf paku peradaban Akkadia merupakan modifikasi ortografi (ejaan kata).

Peradaban Akkadia menganut sistem kepercayaan Politeisme atau menyembah banyak


dewa yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Akkadia. Dewa-dewa bangsa
Akkadia merupakan hasil adopsi dari dewa Sumeria yang disamarkan dengan nama-
nama Semitik. Di lihat dari peradaban yang pernah mereka dirikan sebenarnya hanyalah
adopsi dari peradaban yang pernah ada. Dikatakan bahwa, Akkadia mengadopsi
peradaban Sumeria nyaris secara enbloc, termasuk tulisan dan bahkan kebudayaannya.
Secara teori peradaban Akkadia banyak dipengaruhi oleh peradaban Sumeria seperti
perhitungan kalender tahunan berdasarkan bulan, hitungan bilangan, timbangan, jarak
dan lainnya, bahkan bangsa Akkadia mampu membuat alat-alat dari bahan tembaga dan
merakit kendaraan perang. Salah satu contph dari hasil kebudayaan yang dihasilkan
bangsa Akkadia adalah ukiran dari lilin dan pengecor perunggu.

2.3 Kapan masa kejayaan dan keruntuhan dari bangsa Akkadia?


Kekaisaran Akkadia mencapai puncak kejayaannya antara abad ke 24 dan ke-22 SM,
menyusul penaklukan-penaklukan oleh pendirinya. Bahasa Akkadia secara singkat
disebarkan ke negara-negara taklukan Akkadia, seperti Elam. Beberapa pihak
menganggap Akkadia sebagai kekaisaran pertama dalam sejarah.

Dalam buku Sejarah Peradaban Dunia I (2017) karya Susmihara, keruntuhan Akkadia
terjadi pada sekitar tahun 2230 Masehi. Mereka mendapatkan serangan dari bangsa
Gutaean di wilayah timur laut. Pada perkembangannya, bangsa Gutaean mampu
mengambil alih daerah-daerah bekas Akkadia dan mendirikan pemerintahan baru.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan di atas dapat di ketahui bahwasannya Bangsa akkadia
merupakan salah satu bangsa yang masuk di dalam penaklukan peradaban Mesopotamia
Kuno, setelah bangsa Asiria, bangsa Babilonia , dan bangsa Sumeria. Bangsa ini
menduduki Mesopotamia pada tahun 2300 sebelum Masehi. Pada masa ini dimulailah
penaklukan Bangsa Akkadia atas bangsa Sumeria yang dipimpin oleh Raja Sargon yang
Agung. Raja Sargon kemudian memadukan kebudayaan bangsa Semit yakni kebudayaan
bangsa Semit sebagai kebudayaan lama bangsa di Mesopotamia dengan kebudayaan
bangsa Akkadia. Di dalam kebudayaan bangsa Akkadia, mengenal kepercayaan
Polytheisme, yakni penyembahan kepada dewa-dewi bangsa Mesopotamia. Nama
Akkadia sendiri sesungguhnya berasal dari nama kota Agade, yakni kota yang ditemukan
oleh para penakluk dan ksatria bangsa Akkadia setelah menaklukan bangsa Sumeria pada
tahun 2300 SM. Di akhir pemerintahan Raja Sargon, Bangsa Akkadia melakukan
penyatuan wilayah Sumeria dan wilayah bangsa Akkadia di dalam satu daerah, kota, dan
daerah yang mencakup sebagian besar daerah Peradaban Mesopotamia.

6
LAMPIRAN

1. Kompas.com
https://www.kompas.com diakses pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 12:05 WIB
2. Idsejarah
https://idsejarah.net diakses pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 12:15 WIB
3. Wikipedia
https://id.wikipedia.org diakses pada tangga 22 Januari 2023 pukul 12:30 WIB

7
8

Anda mungkin juga menyukai