Anda di halaman 1dari 18

PERADABAN YUNANI KUNO SAMPAI ERA ALEXANDER AGUNG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Eropa

Dosen Pengampu: Wahyu Setyaningsih, M.A.

Disusun oleh:

Aulliya Yunnita Sari (53010190058)

Nugraheni Sari Rejeki (53010190091)

Ahmad Afifudin As’ari (53010190131)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

SEJARAH PERADABAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang peradaban yunani konu sampai era alexander
agung.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua sumber yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Salatiga, 05 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................1

C. TUJUAN..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. LETAK GEOGRAFIS YUNANI....................................................................3

B. TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA PERADABAN YUNANI KUNO..3

C. AWAL MULA KEPEMIMPINAN ALEXANDER AGUNG........................8

D. PERAN ALEXANDER..................................................................................9

E. AKHIR KEKUASAAN ALEXANDER........................................................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................14

KESIMPULAN..................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap tempat atau daerah yang dihuni oleh mahluk hidup pasti terjadi
adanya peradaban. Peradaban adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tersebut yang dirincikan oleh tingkat
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sudah maju seperti halnya dengan
peradaban yunani. Yunani merupakan pusat peradaban tertua di Eropa yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu keadaan alamnya, penduduknya, dan lain
sebagainya. Bangsa Yunani merupakan pencampuran darah antara bangsa
pendatang dari padang rumput sekitar Laut Kaspia dan penduduk asli yang
mengusahakan pertanian. Bangsa-bangsa pendatang itu merupakan rumpun
bangsa Indo-Jerman. Mereka dikenal dengan nama bangsa Hellas yang terdiri atas
suku bangsa Durin, Achaea, Aeolia, dan Lonia. Dalam bangsa Yunani Kuno
memiliki peradaban yang tinggi, yang kemudian dikembangkan oleh bangsa
Barat. Meliputi kebudayaan Kreta, Polis, sistem kepercayaan, dan hasil
kebudayaan. Peradaban terjadi pada saat manusia itu sendiri berpikir maju untuk
mengembangkan satu hal menjadi berbeda.
Dan di era-nya Alexander Agung atau disebut dengan Alexander The Great
yang dikenal sebagai raja yang baik, adil, dan pemberani. Merupakan tokoh inti
dalam yang mampu melakukan penyatuan dan memperkuat kedudukan Yunani
dalam kancah internasional. Melakukan penaklukan di berbagai wilayah, salah
satunya wilayah Achaeminiyah Persia. Alexander juga mengikuti peperang
semasa mudanya yang dimana, akan sebagai kekuatan bagi alexander dalam
kemiliteran yang dimiliki oleh sang raja. Dalam masa kepemimpina Alexander
terjadi kemajuan yang banyak, seperti halnya dengan sistem pemerintahan,
kebudayaan, dan hal lainnya. Setiap kejayaan pasti akan ada yang namanya
dengan kemunduran, yang mana dalam era Alexander harus berakhir atau
berubah.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana letak geografis Yunani?
2. Bagaimana tumbuh dan berkembangnya peradaban yunani kuno?
3. Bagaimana awal kepemimpinan Alexander Agung?
4. Apa saja peran oleh Alexander Agung?
5. Bagaimana akhir kekuasaan Alexander Agung?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui letak geografis Yunani
2. Untuk mengetahui dan memahami tumbuh dan berkembangnya Yunani kuno
3. Untuk mengetahui awal kepemimpinan Alexander Agung
4. Untuk mengetahui peran Alexander Agung
5. Untuk mengetahui dan memahami akhir kekuasaan Alexander Agung

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. LETAK GEOGRAFIS YUNANI


Dalam peradaban Yunani kuno yang terkenal memiliki peradaban yang
tinggi. Peradaban bangsa Yunani inilah yang kemudian dikembangkan oleh
bangsa Barat. Peradaban Yunani ini meliputi kebudayan Kreta, Polis, sitem
kepercayaan, dan hasil-hasil kebudayaan. Yunani dikelilingi oleh Laut Aegea dan
Laut Lonea. Yunani terdiri atas dua bagian , yaitu Yunani Daratan dan Yunani
Kepulauan. Yunani Daratan terdiri atas beberapa pegunungan, daerahnya
terpecah-pecah, pantainya berteluk-teluk, dan airnya tenang. Oleh karena itu,
Yunani sangat cocok untuk pelabuhan. Sementara itu, Yunani Kepulauan berada
di Laut Aegea, daerah ini terdiri dari pulau-pulau.1
Peradaban bangsa ini pada awal terbentuknya berasal dari suku-suku yang
berimigran yang datang secara bergelombang ke daratan Yunani. Meskipun letak
secara geografisnya (telah dijelsakna diatas) terdapat keunikan pasang surut air
laut membuat letak Yunani menjadi sangat strategis. Yang pelabuhannya seolah-
olah merupakan sebuah jembatan alam yang menghubungkan dataran Yunani
dengan panatai Asia Barat. Sehingga tidak mengherankan bahwa pelayaran
merupakan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Yunani
Kuno. Kemajuan peradaban Yunani yang paling menonjol adalah dari segi ilmu
pengetahuan, salah satunya yaitu di bidang filsafat yang melahirkan banyak filsuf-
filsuf hebat yang pemikirannya masih dipakai sampai saat ini, Seperti Aritoteles,
Plato, Socrates. Peradaban Yunani juga tidak hanya terkenal akan di ilmu
pengetahuannya saja melainkan juga dalam kepercayaan, peradaban Yunani
menganut kepercayaan Ployteisme yang mempercayai banyak dewa.

1
Wulan Sundarika, “Peradaban Yunani Kuno”, Jurnal Artefak, Vol. 3 No. 2, Agustus 2015, hlm.
197

3
B. TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA PERADABAN YUNANI KUNO
Yunani memiliki banyak pulau-pulau yang dimana salah satu pulau tersebut
pertama kalinya peradaban yunani terjadi. Di antara pulau-pulau tersebut terdapat
pulau Kreta. Pulau Kreta adalah awal perkembangan kebudayaan di Yunani dan
Romawi. Peradaban tersebut adalah peradaban Minoa yang terbagi dalam tiga
periode, yaitu Minoa awal yang berakhir pada 2300 SM, Minoa madya
berkembang mulai 2300 SM- 1600 SM, dan Minoa akhir pada tahun 1600 SM-
1100 SM. Peninggalan berupa situs lebih dari seratus kota, keramik-keramik,
jalur-jalur jalan yang sudah diperkeras, dan saluran lempengan yang membuat
tulisan telah ditemukan pada periode selanjutnya. Jenis temuan yang populer
adalah istana di Knossus yang merupakan miniatur sebuah kota yang memiliki
sarana pengairan, selokan, tanah lapang yang dipergunakan untuk pesta dansa,
gulat, dan olahraga-olahraga lainnya. Kejayaan kebudayaan Kreta mencapai
puncaknya pada masa Raja Minos. Pemimpin tersebut mampu menyatukan
daratan Eropa, Asia, dan Afrika. Kehebatan armada maritim kerajaan Minos telah
berhasil membuat Kerajaan ini membina hubungan dagang yang baik dengan
Mesir, Syiria, Babylon, Asia Kecil, dan lain-lain.2
Pada abad ke 15 SM kerajaan di pulau Kreta mengalami keruntuhan.
Menurut dugaan para ahli faktor penyebab runtuhnya peradaban pulau Kreta
karena bencana alam. Sekitar abad ke 15 SM, Gunung Thera yang letaknya 100
Km di utara pulau Kreta meletus dan memuntahkan lava dan abu yang menutupi
angkasa.3
a. Kehidupan masyarakat
Tanah Yunani yang bergunung-gunung umumnya kurang subur. Di lereng
pegunungann masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari
daerah yang subur, para petani meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah
koloni di sekitar Yunani. Selain kegiataan pertanian, masyarakat Yunani juga
mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan
karena letaknya yang strategis di perairan laut tengah kehidupan masyarakat

2
Septianingrum Ania, “Invansi Yunani Ke Persia Sebagai Bukti Kebangkitan Kebudayaan
Hellenis”, Diakronika, Vol. 18 No. 1, 2018, hlm. 5
3
Op.Cit, hlm. 198

4
Yunani yang mendiami wilayah beriklim mediteran yang segar dan
memungkinkannya bersikap optimis dan berwalak riang.4
b. Polis
Bangsa Yunani Kuno terdiri atas berbagai suku bangsa. Mereka mendiami
wilayah yang disebut "negara kota" atau "polis." Polis yaitu sebuah kota yang
terbentang sebagai pusat kota dengan daerah pedesaan di sekitarnya. Setiap polis
didiami oleh masyarakat merdeka dengan hak pemerintahan sendiri. Polis pada
hakikatnya adalah sebuah negara kecil yang merdeka. . Polis pada hakikatnya
adalah sebuah negara kecil yang merdeka. Di Yunani terdapat tiga polis besar dan
kuat yaitu Athena, Sparta, dan Thebe.5
c. Serangan bangsa Persia
Serangan bangsa Persia berlangsung tiga kali antara 500-4HU w sehingga
disebut Perang Persia. Sebab perang adalah Yunani membantu daerah koloninya
di Asia kecil yang menjadi sasaran ekspansi Raja Persia bernama Darius Agung.
Peristiwa yang menarik pada Perang Persia adalah adanya lari marathon.
Pada serangan yang kedua, tahun 490 SM, tentara Persia dapat dikalahkan
oleh pasukan Athena di dekat Kota Marathon. Prajurityang bernama Feidippides
mengabarkan berita kemenangan ini dengan berlari sejauh 26 km dari Marathon
ke Athena. Untuk mengenang peristiwa itulah maka di dunia dikenal lomba lari
marathon.
Beberapa periode dalam Perang Persia Yunani sebagai berikut.
1) Perang Persia Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia
tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa
harus pulang kembali.
2) Perang Persia Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di Marathon,
pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani
harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka
berkonsolidasi dan meminta bantuan.
3) Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia datang kembali, dan
pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur,
namun Raja Sparta terbunuh dalam pertempuran itu.
4
Ibid, hlm. 199
5
Ibid,

5
Pada 448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan
menangnya Yunani atas Persia, maka hal ini membuat kemajuan, seperti pada
kesenian dan ilmu pengetahuan serta adanya filsuf-filsuf.6

d. Sistem pemerintahan Yunani


Pada zaman kuno bangsa Yunani masih terpecah dalam beberapa polis. Kota-kota
di Yunani dikelilingi oleh tembok pertahanan. Hal ini merupakan tata
pemerintahan gaya Sparta dan Athena. Tata pemerintahan di Sparta digariskan
oleh Lycurgus (sekitar 900 SM) dan bersifat aristokratis militer. Sementara itu,
tata pemerintahan Athena digariskan oleh Solon (sekitar 600 SM) dan sifatnya
oligarkis demokratis. Yunani tidak memiliki sistem pemerintahan sentralisasi
tetapi desentralisasi karena tiap-tiap polis mengembangkan sistem pemerintahan
masing-masing.
1) Polis Sparta
Konstitusi Sparta membagi masyarakat rnenjadi tiga golongan yaitu Citizens,
Helot, dan Peiroikoi. Citizens adalah orang-orang Sparta yang jumlahnya antara
5-10% dari seluruh penduduk. Mereka terdiri atas para penguasa dan Itentara.
Kaum Helot merupakan sebagian besar dari penduduk yang bekerja sebagai
petani, buruh tani dan pelayan dari orang-orang Sparta. Adapun Peiroikoi adalah
orang-orang yang tinggal di pinggiran kota, hidup sebagai petani, pedagang, dan
bekerja di pertambangan. Mereka menyukai kebebasan pribadi. Pemerintah Sparta
dijalankan dua orang raja sekaligus secara turun-temurun. Dewan yang membantu
panglima militer dan pemimpin disebut Ephor sebanyak lima orang dan 28 orang
usia 60 sebagai orang yang mempersiap n UU yang akan diajukan dewan rakyat.
2) Polis Athena
Warga Athena jauh berbeda dengan Sparta. Athena memberikan jaminan kepada
warganya dan menghapuskan perbudakan. Warga difokuskan untuk kemajuan
seni, teknologi, dan filsafat. Athena merupakan polis yang menerapkan sistem
demokrasi. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh sembilan orang archon yang
setiap tahun diganti. Para archon diawasi oleh Aeropagus (Mahkamah Agung)
yang para anggotanya berasal dari mantan anggota archon. Athena menghasilkan

6
Ibid, hlm. 200

6
banyak filsuf yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia
hingga dewasa ini.7
e. Kepercayaan
Kepercayaan bangsa Yunani Kuno adalah Politeisme. Dewa tertinggi adalah
Dewa Zeus. Zeus merupakan sumber kesusilaan, pelindung, dan pencipta
keadilan. Dewa-dewa lainnya adalah Ares (dewa perang), Apollo (dewa
kesenian), Pallas Athena (dewi pengetahuan), Aphrodite (dewi kecantikan),
Hermes (dewa perdagangan), Posiedon (dewa laut), dan Artemis (dewa
perburuan). Menurut kepercayaan Yunani Kuno, Para dewa bersemayam di Bukit
Olympus.
Menurut pandangan Yunani, dewa-dewa itu memiliki tubuh seperti manusia tetapi
lebih besar, lebih indah serta tidak dapat mati. Dewa-dewi memiliki sifat seperti
manusia, ada yang baik dan buruk. Dewa-dewi berkeluarga, berperang, dan
bersaing untuk mempertahankan kekuasaan. Selain dewa-dewi mereka juga
memuja hero (pahlawan), yaitu manusia setengah dewa yang sakti namun dapat
mati. Salah seorang hero yang terkenal adalah Hercules. Dewa dewi itu antara lain
ada yang tinggal di Bukit olympus dipimpin oleh ciewa tertinggi, yaitu Dewa
Zeus yang beristri Hera, yaitu dewi asmara. Untuk menghormati Dewa Zeus,
sejak 776 SM diselenggarakan pesta olah raga selama 5 hari di Gunung Olympus,
disebut Olympiade. Olympiade bermanfaat sebagai alat pemersatu bagi bangsa
Yunani. Pada saat Olympiade yang 4 tahun sekali berlangsung, setiap polis harus
rnenjaga perdamaian dan menghentikan peperangan.8

f. Karya Sastra
Karya sastra yang terkenal dari yunani kuno ad alah dua buku cerita
kepahlawanan, yaitu llliad dan Odyssey karya Homerus (abad ke 8 SM). Buku
llliad menceritakan peperangan antara Yunani melawan Troya yang berlangsung
selama 51 hari. Perang Troya yang disebabkan putri Helena dari Sparta dilarikan
oleh Pangeran Paris dari Troya. Akibatnya, terjadilah peperangan antara Raja
Agamemmon dari Yunani dengan Raja Priamus dari Troya. Pahlawan Troya yang
bernama Hector dapat dikalahkan oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles.
7
Ibid, hlm 201
8
Ibid, hlm 202

7
Buku Odysse mengisahkan perjalanan kembali tentara Yunani dari Perang Troya.
n kisah empat puluh hari dari sepuluh tahun peperangan Yunani melawan Troya.
Karena terlalu lama ditinggal oleh Oddysseus, maka istrinya yang bernama
Penelupe menikah lagi. Sementara itu, putranya yang bernama Telemachos telah
menjadi dewasa dan berusaha mengembara mencari ayahnya. Kedua kitab saatra
tersebut dapat disejarahkan dengan kitab Mahabarata dan Ramayana dari India.
Perang Troya mengilhami Iskandar Agung dalam usahanya mengalahkan Bangsa
Persia. Bagi bangsa Yunani kisah llliad dan Odyssey ini menjadi salah satu
kebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.
g. Seni Bangunan dan Seni Pahat
Pada awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung Seperti
patung bangsa Mesir, kemudian dikemb angkan menjadi lebih hidup dengan gaya
naturalis. Patung dibuat dari marmer dan perunggu. Seni pahat menghasilkan
berbagai patung para dewa maupun tokoh yang terkenal misalnya Dewa Zeus,
Perikles, Plato, Aristoteles dan lain-lain.
Peninggalan bangunan kuno Yunani antara lain kuil pemujaan. Di Bukit
Acropolis berdiri megah Kuil Parthenon dan Kuil Erechteum yang di dalamnya
terdapat patung Dewi Phalas Athena. Di Olymphus dibangun kuil untuk Dewa
Zeus yang disebut Kuil Altis. Di daerah koloni Yunani juga dibangun ku il,
misalnya Kuil Zeus di Italia Selatan dan kuil Apollo di Milate. Selain kuil,
peninggalan bangunan Yunani adaiah gedung teater.
h. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskan
pengetahuannya bagi umat manusia. 9

C. AWAL MULA KEPEMIMPINAN ALEXANDER AGUNG


Alexander merupakan raja yang sangat terkenal akan ketegasan,
keberaniannya, dan berperang penting untuk dalam kemajuan Yunani. Alexander
Agung atau yang sering disebut dengan Alexander The Great lahir di Pella, 20 Juli
356 SM, dari pasangan raja Philip dari Macedonia dan seorang putri Olympias
dari Epirus. Sejak kecil Alexander di didik dengan keras sehingga memiliki sifat

9
Ibid, hlm. 203

8
pantang menyerah, pemberani, disiplin, mengandalkan instiusi sesaat. Karena
didikan keras yang diajarkan oleh sang raja Philip, pada umur 16 tahun Alexander
sudah di tugaskan untuk menggantikan tugas ayahnya di saat raja Philip
melakukan penyerangan ke Byzantium, tidak hanya itu saja Alexander yang masih
belia juga ikut dalam peperang yang dipimpin langsung oleh sang raja yaitu
perang Chaeronea mengahadapi Athena dan Thebe pada tahun 338 SM yang
dimenangkan oleh raja Philip.10

Perang Peloponesos mengakibatkan Yunani terpecah-pecah dan semakin


lemah, dengan mudah pada 338 SM raja Philip dari Makedonia dapat menaklukan
Yunani. Philip terbunuh, ada yang mengatakan bahwa terbunuhnya raja Philip
terjadi pada saat pesta pernikahan adiknya Cleopatra yang di tengarai pelakunya
adalah Pausanias atas suruhan Olympias Orestis pada tahun 336 SM. Karena raja
Philip terbunuh maka Alexander mengantikan kedudukannya untuk memerintah
pada tahun 336-232 SM. Alexander Agung menjadi raja pada usia 20 tahun. Dan
juga merupakan seorang murid dari Aritoteles, cita-citanya adalah menguasai
kerajaan dunia pada waktu itu yang meliputi Eropa (Yunani), Afrika (Mesir), dan
Asia (Mesopotamia dan Persia). Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Alexander
Agung memimpin pasukannya untuk berbagi penaklukan. Di setiap daerah yang
diduduki raja mengajurkan prajuritnya menikahi putri setempat. Alexander
menikahi Dua putri yang dimana bernama Roxana , putri raja Darius III dari
Persia dan juga putri Persia lain yang bernama Stateira. Dengan adanya menikahi
putri dari daerah kekuasannya, ini akan membantu penguatan kekuasaan yang
dilakuakn oleh Alexander.11

D. PERAN ALEXANDER
Perang Peloponnesia menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi Yunani
agar bisa bersatu dan tidak terpecah belah kembali. Kesadaran Bangsa Yunani
tidak datang begitu saja, Alexander seorang raja dari Makedonia merupakan tokoh
inti yang mampu melakukan penyatuan dan memperkuat kedudukan Yunani.
Kebetulan raja-raja yang memerintah di Achaeminiyah sudah tidak kuat lagi

10
Sudrajat, Alexander the great: Senja Gemilang Yunani, diakses dari
http://blog.uny.ac.id/sudrajat pada tanggal 5 Maret 2021 pukul 10.00
11
Wulan Sondarika, PERADABAN YUNANI KUNO.

9
seperti dulu. Kekuasaan Persia menunjukan penurunan dratis, seperti matahari
yang timbul tenggelam di pagi dan sore hari. Masa kejayaan Persia sedikit demi
sedikit mulai meredup hingga akhirnya padam. Sehingga Darius III tidak mampu
mengahadapi serangan bangsa Yunani yang di bawah kepemimpinan Alexander
The Great. Antara tahun 334 dan 330 SM, Alexander menyempurnakan
penaklukannya atas seluruh yang wilayah kerajaan Achaeminiyah. Pembakaran
yang dilakukan oleh Alexander terhadap istana kerajaan di Persepoli pada tahun
330 SM menyimbolkan berakhirnya orde lama dan mulailah peradanban Yunani
di Asia Barat. Orang-orang Yunani dan Makedonia menempati sebagian wilayah
Mesopotamia dan Iran, Alexander menyarankan kepada tentaranya untuk
melakukan pernikahan silang dan mengembangkan kebudayan Yunani. Meskipun
demikian ia masih mempertahankan sebagian struktur adminitrasi dinasti
Achaeminiyah, memperkenalkan oriental, dan lembaga politik Yunani.

Tahun 335 SM di Isthmus(Corinthia) Athena dan Thebe menyatakan tunduk


kepada Alexander dan akan medukungnya dalam mengadakan invasi ke Persia
dan juga ikut mengamankan wilayah timur Macedonia: Illyria dan Tharacia. 12
Kejayaan Persia yang tadinya hampir menguasai kerajaan-kerajaan besar di
sekitar kawasan Asia Barat ditumbangkan oleh musushnya sejak lama. Dari masa
kemasa perang antara Yunani dan Persia tidak bisa dihindari lagi. Invasi akan
memberikan keuntungan besar bagi Yunani mengingat Persia yang tadinya adalah
imperium besar dengan daerah kekuasaan yang luas mampu ditaklukkan atas kerja
keras yang menguras energi. Invasi berarti menguasai wilayah dengan bisa
sekaligus memperkenalkan budaya baru bagi pihak yang menang dalam perang.
Kebudayaan yang diususng oleh orang-orang Yunani dibawah kepemimpinan
Aexander adalah kebudayaan Hellenis. Tentunya kebudayaan ini sangat berbeda
denga adat yang sudah lama berkembang di Persia. Masyarakat Persia harus
mempelajari budaya asing sekaligus merasakan sistem pemerintahan baru daru
Yunani.

Permasalahan yang sering muncul adalah penyesuaian masyarakat dengan


adanya pembaharuan kebudayaan. Mengingat pada masa sebelumnya orang-orang
Persia hidup di bawah kepemimpinan pribumi dan hidup merdeka. Kedatanga
12
Op.Cit,

10
pasukan tentara Yunani di bawah komando Alexander membawa permasalahan
yang rumit bagi penduduk Persia. Penduduk Persia menghadapi tekanan saat
perang berlangsung hingga kekalahan yang berujung invasi bangsa Yunani dan
penyebaran kebudayaan Hellenis.13

Tahun 334 SM Alexander dengan panglima perangnya: Antigonus,


Ptolemy, dan Seleucus mulai melakukan invasi militer, denga 35 ribu pasukan
mereka menyeberang selat Hellesponts (Dardanella) untuk menyerang Asia kecil.
Disungai Granicus (dekat Troya) bertemu dengan pasukan Persia yang jumlahnya
40 ribu dan Alexander dapat mengalahkannya. Setelah menadakan operasi militer
di Asia kecil 333 SM, Alexander meninggalkan pasukan yang terlukadi Issus
(Syria). Alexander bergerak keselatan untuk menyerang Drius III, tapi Darius III
bergerak ke utara menyerang pasukan Alexander yang ditinggalkan di Issus,
Alexander segera kembali ke Issus dan terjadilah pertempuran Alexander-Darius
III di Issus. dalam pertempuran Darius III mengundurkan diri Alexander
memenangkan pertempuran di Issus. Tahun 332 SM berusaha masuk ke Nubia,
namun pasukan gajah Nubia di bwah ratu Cnadace of Meroe terkenla hebat,
Alexander memilih meneruskan penaklukan ke Mesir. Damascus, Sydon, dan
Tyre dapat di taklukkan. Memasuki Mesir Alexander diterima dengan baik dan
dianggap sebagai pembebas bangsa Mesir. Di Mesir Alexander mendirikan kota
yang terkenal Alexander (Iskandariah) pada tahun 331 SM.

Pada akhir tahun 331 SM Alexander meninggalkan Mesir dan bergerak ke


arah timur-laut menuju Assyria (sekarang Irak) Alexander bertemu dengan inti
kekuatan pasukan Persia (di pimpin oleh Darius III) di Guagamela dan kembali
dapat mengalahkannya, Darius III melarikan diri ke Arbela dan terus ke Ecbatana
(Hamedan) Alexander meneruskan penaklukan ke Babylonia. Di Babylonia
Alexander bergerak menuju Sussa dan menaklukkan kota legendaris tersebut, dari
Sussa brgerak ke Persepolis, ibukota Persia dan tahun 330 SM Persepolis berhasil
ditaklukkan. Dan membakar Persepolis sebagai tanda berakhirnya Imperium
Persia, selanjutnya Alexander menaklukan wilayah Asia Tngah: Kandahar,
Tajikistan, Sogdiana, Bactria, dll seluruh Persia berhasil di kuasainya. Pada tahun

13
Anisa Septianingrum, Invasi Yunani K Persia Sebagai Bukti Kebangkitan Kebudayaan Hellenis,
2018

11
326 SM, Alexander mengarahkan perhatiannya ke india, Alexander
menultimatum beberapa propinsi kerajaan Gandhara untuk menyerah. Ambhi
(omphis) penguasaan Taxilla menyatakan menyerah kepada Alexander namun
beberapa penguasa menolak, dan Alexander berhasil menaklukkan raja Punjab
Porus (Puru) dalam pertempuran disungai Hydaspes (S. Jhellum).14

E. AKHIR KEKUASAAN ALEXANDER


Setelah berhasil menguasaia sepenuhnya sebagian India, Alexander dan
pasukan Macedonia bergerakmenuju timur untuk berhadapan dengan kedua
kerajaan besar, yaitu kerajaan Nnanda di Magadha, dan kerajaan Ganderites di
bengali. Sebagian pasukan Macedonia menolak ambisi Alexander untuk pergi
lebih jauh lagi ke wilaah timur India. Mereka sudah lelah karena harus terus
berperang selamanertahun-tahun tanpa henti demi kepentingan ekspansi mereke.
Dikisahkan pasukan Genderitas telah menunggu kedatangan pasukan Macedonia
dengan pasukan yang sangat besar, terdiri dari 80.000 pasukan kavaleri, 200.000
pasukan infanteri, 8.000 kereta perang, dan 6.000 pasukan gajah.

Melihat jumlah pasukan itu tidak membuat Alexander ketakutan dan


mengurungkan niatnya tersebut, ia tetap bersikeras melancarkan serangan karena
percaya strategi yang dibuatnya akan berhasil mengalahkan pasukan Genderites.
Keadaan pasukan Macedonia semakin tidak karuan banyak pihak yang
merencanakan pemberontakan, sampai pada akhirnya salah satu seorang jenderal
pasukan Macedonia yang asngat di percayai Alexander memberanikan diri
mengungkapkan pendapatnya. Ia berusaha membujuk Alexander agar
mengurungkan niatnya dan kembali ke wilayah Macedonia, setelah mendapat
pengertiab Alexander akhirnya memutuskan untuk kembali ke Macedonia dengan
melalui rute selatan menyusuri sungai Indrus yang belum sempat di ekspansi.
sekembalinya ke wilayah Persia Alexander mendapati penguasa-penguasa yang
sebelumnya di perintahkan memimpin wilayah taklukan, mulai berbuat semaunya
keluar dari kebijakan yang diperintahkan. Ia pun mengetahui ada pemberontakan
kecil di kubu pasukan Macedonia yang tidak senang dengan kabijakan Alexander.

14
Op.Cit,

12
Dengan cepat Alexander memerintahkan pasukan setianya memberantas
pemberontakan tersebut, munculnya permasalahan internal dikubu Macedonia
membuat Alexander mengubah kebijakan atas Persia. Ia mulai menerapkan
standar kerajaan Macedonia di wilayah Persia, terutama di bidang kemiliteran,
namun tetap tidak merubah kebudayaan bangsa Persia. Alexander kemudian
mengarahkan pasukannya ke wilayah Babylonia untuk melanjutkan ekspansi ke
wilayah Jazirah Arab, namun rencananya itu terpaksa dibatalkan lantaran
Alexander meninggal secara mendadak di istana Nebukadnezar (Babylonia) 11
Juni 323 SM. Banyak pendapat yang mengatakan Alexander meninggal karena
diracun oleh salah satu seorang pengikutnya, hal itu di dasarkan atas bukti yang
mengatakan bahwa beberapa hari sebelum kematiannya, Alexander menderita
demem tinggi yang semakin parah dari hari ke hari bahkan diketahui ia sempat
tidak dapat berbicara dan hanya melambaikan tangannya saja jika mengingikan
sesuatu. Dan jenazah Alexander lantas disimpan di sebuah sarkofagus.

Dikisahkan juag bahwa Alexander membuat surat wasit untuk sahabatnya


yang bernama Krateros yang berisi “membangun makam monumental bagi raja
Philip II yang setara denga kemegahan piramida Mesir, melakukan misi ekspansi
perluasan wilayah ke Jazirah Arab dan seluruh kawasan Mediterania dan
mendirikan kota-kota baru lalu menempatkan sebagian warga Asia ke Eropa dan
sebaliknya, sebagai bagian dari misi menjalin persahabatan dan persatuan bagi
kedua masyarakat yang terpisah secara jarak”. Akan tetapi Krateros tidak ingin
menjalankan warisan tersebut dikarena kan memakan banyak sumberdaya baik
manusia atau alam. Dan Alexander juga tidak meninggalkan penerus bagi
Macedonia sehingga muncul lah konflik perebutan kekuasaan. sampai pada
akhirya kekuasaan Alexander yang sangat luas harus terbagi menjadi empat
bagian, yaiut kerajaan Pergamon di Asia Minor, kerajaan Macedonia di Yunani,
kerajaan Seleukia di Persia, dan kerajaan Ptolemanik di Mesir. 15

15
Diakses dari https://kumparan.com/potongan-nostalgia/akhir-kekuasaan-alexander-the-great
pada tanggal 5 Maret 2021 pukul 10.00

13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Yunani dikelilingi oleh Laut Aegea dan Laut Lonea. Yunani terdiri atas dua
bagian , yaitu Yunani Daratan dan Yunani Kepulauan. Yunani Daratan terdiri atas
beberapa pegunungan, daerahnya terpecah-pecah, pantainya berteluk-teluk, dan
airnya tenang. Oleh karena itu, Yunani sangat cocok untuk pelabuhan. Sementara
itu, Yunani Kepulauan berada di Laut Aegea, daerah ini terdiri dari pulau-pulau.
dalam pertumbuhan peradaban Yunani meliputi kehidupan masyarakat, polis,
serangan bangsa Persia, sistem pemerintahan Yunani, kepercayaan, karya sastra,
seni bangunan dan seni pahat, filsafat dn ilmu pengetahuan
Dalam perkembanga bangsa Yunani salah satu tokoh yang berperan penting
untuk kemajuan bangsa Yunani adalah Alexander Agung.
Alexander memang dikenal akan keberanian yang dimilikinya untuk
berperang, sehingga kemenangan lah yang ia dapatkan dengan strategi yang ia
buat untuk menakluk daerah yang dincarnya. Dari daerah kekuasaannya
Alexander menyebarkan kebuayaan Yunani sehingga masyarakat mengenal
dengan baik kebudayaan tersebut. Karena ambisi yang dimiliki oleh Alexander
untuk menguasai dunia, sehinga ia melupakan perasaan para pasukannya yang
mulai lelah bertempur untuk waktu yang cukup lama sehingga memutuskan untuk
kembali ke kampung halaman. Akan tetapi banyak konflik yang terjadi di saat
kepulangan Alexander yang mana muncul para pemimpin wilayah kekuasaa
Persia yang tidak sejalan denga kebijakan yang di buat oleh Alexander, sehingga
banyak wilayah kekuasan mulai sakit hati. Setelah kematiannya Alexander
wilayah Macedonia terbagi menjadi empat kekuasaan karena tidak adanya penerus
bagi kerajaan Macedonia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ania, Septianingrum, 2018 , “Invansi Yunani Ke Persia Sebagai Bukti


Kebangkitan Kebudayaan Hellenis”, Diakronika, Vol. 18 No. 1
Sudrajat, Alexander the great: Senja Gemilang Yunani, diakses dari
http://blog.uny.ac.id/sudrajat pada tanggal 5 Maret 2021 pukul 10.00
Sundarika, Wulan, 2015, “Peradaban Yunani Kuno”, Jurnal Artefak, Vol. 3 No. 2
diakses dari https://kumparan.com/potongan-nostalgia/akhir-kekuasaan-
alexander-the-great pada tanggal 10 Maret 2021 pukul 10.00

15

Anda mungkin juga menyukai