Disusun oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang peradaban yunani konu sampai era alexander
agung.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua sumber yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................1
C. TUJUAN..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
D. PERAN ALEXANDER..................................................................................9
KESIMPULAN..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap tempat atau daerah yang dihuni oleh mahluk hidup pasti terjadi
adanya peradaban. Peradaban adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tersebut yang dirincikan oleh tingkat
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sudah maju seperti halnya dengan
peradaban yunani. Yunani merupakan pusat peradaban tertua di Eropa yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu keadaan alamnya, penduduknya, dan lain
sebagainya. Bangsa Yunani merupakan pencampuran darah antara bangsa
pendatang dari padang rumput sekitar Laut Kaspia dan penduduk asli yang
mengusahakan pertanian. Bangsa-bangsa pendatang itu merupakan rumpun
bangsa Indo-Jerman. Mereka dikenal dengan nama bangsa Hellas yang terdiri atas
suku bangsa Durin, Achaea, Aeolia, dan Lonia. Dalam bangsa Yunani Kuno
memiliki peradaban yang tinggi, yang kemudian dikembangkan oleh bangsa
Barat. Meliputi kebudayaan Kreta, Polis, sistem kepercayaan, dan hasil
kebudayaan. Peradaban terjadi pada saat manusia itu sendiri berpikir maju untuk
mengembangkan satu hal menjadi berbeda.
Dan di era-nya Alexander Agung atau disebut dengan Alexander The Great
yang dikenal sebagai raja yang baik, adil, dan pemberani. Merupakan tokoh inti
dalam yang mampu melakukan penyatuan dan memperkuat kedudukan Yunani
dalam kancah internasional. Melakukan penaklukan di berbagai wilayah, salah
satunya wilayah Achaeminiyah Persia. Alexander juga mengikuti peperang
semasa mudanya yang dimana, akan sebagai kekuatan bagi alexander dalam
kemiliteran yang dimiliki oleh sang raja. Dalam masa kepemimpina Alexander
terjadi kemajuan yang banyak, seperti halnya dengan sistem pemerintahan,
kebudayaan, dan hal lainnya. Setiap kejayaan pasti akan ada yang namanya
dengan kemunduran, yang mana dalam era Alexander harus berakhir atau
berubah.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana letak geografis Yunani?
2. Bagaimana tumbuh dan berkembangnya peradaban yunani kuno?
3. Bagaimana awal kepemimpinan Alexander Agung?
4. Apa saja peran oleh Alexander Agung?
5. Bagaimana akhir kekuasaan Alexander Agung?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui letak geografis Yunani
2. Untuk mengetahui dan memahami tumbuh dan berkembangnya Yunani kuno
3. Untuk mengetahui awal kepemimpinan Alexander Agung
4. Untuk mengetahui peran Alexander Agung
5. Untuk mengetahui dan memahami akhir kekuasaan Alexander Agung
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wulan Sundarika, “Peradaban Yunani Kuno”, Jurnal Artefak, Vol. 3 No. 2, Agustus 2015, hlm.
197
3
B. TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA PERADABAN YUNANI KUNO
Yunani memiliki banyak pulau-pulau yang dimana salah satu pulau tersebut
pertama kalinya peradaban yunani terjadi. Di antara pulau-pulau tersebut terdapat
pulau Kreta. Pulau Kreta adalah awal perkembangan kebudayaan di Yunani dan
Romawi. Peradaban tersebut adalah peradaban Minoa yang terbagi dalam tiga
periode, yaitu Minoa awal yang berakhir pada 2300 SM, Minoa madya
berkembang mulai 2300 SM- 1600 SM, dan Minoa akhir pada tahun 1600 SM-
1100 SM. Peninggalan berupa situs lebih dari seratus kota, keramik-keramik,
jalur-jalur jalan yang sudah diperkeras, dan saluran lempengan yang membuat
tulisan telah ditemukan pada periode selanjutnya. Jenis temuan yang populer
adalah istana di Knossus yang merupakan miniatur sebuah kota yang memiliki
sarana pengairan, selokan, tanah lapang yang dipergunakan untuk pesta dansa,
gulat, dan olahraga-olahraga lainnya. Kejayaan kebudayaan Kreta mencapai
puncaknya pada masa Raja Minos. Pemimpin tersebut mampu menyatukan
daratan Eropa, Asia, dan Afrika. Kehebatan armada maritim kerajaan Minos telah
berhasil membuat Kerajaan ini membina hubungan dagang yang baik dengan
Mesir, Syiria, Babylon, Asia Kecil, dan lain-lain.2
Pada abad ke 15 SM kerajaan di pulau Kreta mengalami keruntuhan.
Menurut dugaan para ahli faktor penyebab runtuhnya peradaban pulau Kreta
karena bencana alam. Sekitar abad ke 15 SM, Gunung Thera yang letaknya 100
Km di utara pulau Kreta meletus dan memuntahkan lava dan abu yang menutupi
angkasa.3
a. Kehidupan masyarakat
Tanah Yunani yang bergunung-gunung umumnya kurang subur. Di lereng
pegunungann masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari
daerah yang subur, para petani meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah
koloni di sekitar Yunani. Selain kegiataan pertanian, masyarakat Yunani juga
mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan
karena letaknya yang strategis di perairan laut tengah kehidupan masyarakat
2
Septianingrum Ania, “Invansi Yunani Ke Persia Sebagai Bukti Kebangkitan Kebudayaan
Hellenis”, Diakronika, Vol. 18 No. 1, 2018, hlm. 5
3
Op.Cit, hlm. 198
4
Yunani yang mendiami wilayah beriklim mediteran yang segar dan
memungkinkannya bersikap optimis dan berwalak riang.4
b. Polis
Bangsa Yunani Kuno terdiri atas berbagai suku bangsa. Mereka mendiami
wilayah yang disebut "negara kota" atau "polis." Polis yaitu sebuah kota yang
terbentang sebagai pusat kota dengan daerah pedesaan di sekitarnya. Setiap polis
didiami oleh masyarakat merdeka dengan hak pemerintahan sendiri. Polis pada
hakikatnya adalah sebuah negara kecil yang merdeka. . Polis pada hakikatnya
adalah sebuah negara kecil yang merdeka. Di Yunani terdapat tiga polis besar dan
kuat yaitu Athena, Sparta, dan Thebe.5
c. Serangan bangsa Persia
Serangan bangsa Persia berlangsung tiga kali antara 500-4HU w sehingga
disebut Perang Persia. Sebab perang adalah Yunani membantu daerah koloninya
di Asia kecil yang menjadi sasaran ekspansi Raja Persia bernama Darius Agung.
Peristiwa yang menarik pada Perang Persia adalah adanya lari marathon.
Pada serangan yang kedua, tahun 490 SM, tentara Persia dapat dikalahkan
oleh pasukan Athena di dekat Kota Marathon. Prajurityang bernama Feidippides
mengabarkan berita kemenangan ini dengan berlari sejauh 26 km dari Marathon
ke Athena. Untuk mengenang peristiwa itulah maka di dunia dikenal lomba lari
marathon.
Beberapa periode dalam Perang Persia Yunani sebagai berikut.
1) Perang Persia Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia
tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa
harus pulang kembali.
2) Perang Persia Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di Marathon,
pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani
harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka
berkonsolidasi dan meminta bantuan.
3) Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia datang kembali, dan
pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur,
namun Raja Sparta terbunuh dalam pertempuran itu.
4
Ibid, hlm. 199
5
Ibid,
5
Pada 448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan
menangnya Yunani atas Persia, maka hal ini membuat kemajuan, seperti pada
kesenian dan ilmu pengetahuan serta adanya filsuf-filsuf.6
6
Ibid, hlm. 200
6
banyak filsuf yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia
hingga dewasa ini.7
e. Kepercayaan
Kepercayaan bangsa Yunani Kuno adalah Politeisme. Dewa tertinggi adalah
Dewa Zeus. Zeus merupakan sumber kesusilaan, pelindung, dan pencipta
keadilan. Dewa-dewa lainnya adalah Ares (dewa perang), Apollo (dewa
kesenian), Pallas Athena (dewi pengetahuan), Aphrodite (dewi kecantikan),
Hermes (dewa perdagangan), Posiedon (dewa laut), dan Artemis (dewa
perburuan). Menurut kepercayaan Yunani Kuno, Para dewa bersemayam di Bukit
Olympus.
Menurut pandangan Yunani, dewa-dewa itu memiliki tubuh seperti manusia tetapi
lebih besar, lebih indah serta tidak dapat mati. Dewa-dewi memiliki sifat seperti
manusia, ada yang baik dan buruk. Dewa-dewi berkeluarga, berperang, dan
bersaing untuk mempertahankan kekuasaan. Selain dewa-dewi mereka juga
memuja hero (pahlawan), yaitu manusia setengah dewa yang sakti namun dapat
mati. Salah seorang hero yang terkenal adalah Hercules. Dewa dewi itu antara lain
ada yang tinggal di Bukit olympus dipimpin oleh ciewa tertinggi, yaitu Dewa
Zeus yang beristri Hera, yaitu dewi asmara. Untuk menghormati Dewa Zeus,
sejak 776 SM diselenggarakan pesta olah raga selama 5 hari di Gunung Olympus,
disebut Olympiade. Olympiade bermanfaat sebagai alat pemersatu bagi bangsa
Yunani. Pada saat Olympiade yang 4 tahun sekali berlangsung, setiap polis harus
rnenjaga perdamaian dan menghentikan peperangan.8
f. Karya Sastra
Karya sastra yang terkenal dari yunani kuno ad alah dua buku cerita
kepahlawanan, yaitu llliad dan Odyssey karya Homerus (abad ke 8 SM). Buku
llliad menceritakan peperangan antara Yunani melawan Troya yang berlangsung
selama 51 hari. Perang Troya yang disebabkan putri Helena dari Sparta dilarikan
oleh Pangeran Paris dari Troya. Akibatnya, terjadilah peperangan antara Raja
Agamemmon dari Yunani dengan Raja Priamus dari Troya. Pahlawan Troya yang
bernama Hector dapat dikalahkan oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles.
7
Ibid, hlm 201
8
Ibid, hlm 202
7
Buku Odysse mengisahkan perjalanan kembali tentara Yunani dari Perang Troya.
n kisah empat puluh hari dari sepuluh tahun peperangan Yunani melawan Troya.
Karena terlalu lama ditinggal oleh Oddysseus, maka istrinya yang bernama
Penelupe menikah lagi. Sementara itu, putranya yang bernama Telemachos telah
menjadi dewasa dan berusaha mengembara mencari ayahnya. Kedua kitab saatra
tersebut dapat disejarahkan dengan kitab Mahabarata dan Ramayana dari India.
Perang Troya mengilhami Iskandar Agung dalam usahanya mengalahkan Bangsa
Persia. Bagi bangsa Yunani kisah llliad dan Odyssey ini menjadi salah satu
kebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.
g. Seni Bangunan dan Seni Pahat
Pada awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung Seperti
patung bangsa Mesir, kemudian dikemb angkan menjadi lebih hidup dengan gaya
naturalis. Patung dibuat dari marmer dan perunggu. Seni pahat menghasilkan
berbagai patung para dewa maupun tokoh yang terkenal misalnya Dewa Zeus,
Perikles, Plato, Aristoteles dan lain-lain.
Peninggalan bangunan kuno Yunani antara lain kuil pemujaan. Di Bukit
Acropolis berdiri megah Kuil Parthenon dan Kuil Erechteum yang di dalamnya
terdapat patung Dewi Phalas Athena. Di Olymphus dibangun kuil untuk Dewa
Zeus yang disebut Kuil Altis. Di daerah koloni Yunani juga dibangun ku il,
misalnya Kuil Zeus di Italia Selatan dan kuil Apollo di Milate. Selain kuil,
peninggalan bangunan Yunani adaiah gedung teater.
h. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskan
pengetahuannya bagi umat manusia. 9
9
Ibid, hlm. 203
8
pantang menyerah, pemberani, disiplin, mengandalkan instiusi sesaat. Karena
didikan keras yang diajarkan oleh sang raja Philip, pada umur 16 tahun Alexander
sudah di tugaskan untuk menggantikan tugas ayahnya di saat raja Philip
melakukan penyerangan ke Byzantium, tidak hanya itu saja Alexander yang masih
belia juga ikut dalam peperang yang dipimpin langsung oleh sang raja yaitu
perang Chaeronea mengahadapi Athena dan Thebe pada tahun 338 SM yang
dimenangkan oleh raja Philip.10
D. PERAN ALEXANDER
Perang Peloponnesia menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi Yunani
agar bisa bersatu dan tidak terpecah belah kembali. Kesadaran Bangsa Yunani
tidak datang begitu saja, Alexander seorang raja dari Makedonia merupakan tokoh
inti yang mampu melakukan penyatuan dan memperkuat kedudukan Yunani.
Kebetulan raja-raja yang memerintah di Achaeminiyah sudah tidak kuat lagi
10
Sudrajat, Alexander the great: Senja Gemilang Yunani, diakses dari
http://blog.uny.ac.id/sudrajat pada tanggal 5 Maret 2021 pukul 10.00
11
Wulan Sondarika, PERADABAN YUNANI KUNO.
9
seperti dulu. Kekuasaan Persia menunjukan penurunan dratis, seperti matahari
yang timbul tenggelam di pagi dan sore hari. Masa kejayaan Persia sedikit demi
sedikit mulai meredup hingga akhirnya padam. Sehingga Darius III tidak mampu
mengahadapi serangan bangsa Yunani yang di bawah kepemimpinan Alexander
The Great. Antara tahun 334 dan 330 SM, Alexander menyempurnakan
penaklukannya atas seluruh yang wilayah kerajaan Achaeminiyah. Pembakaran
yang dilakukan oleh Alexander terhadap istana kerajaan di Persepoli pada tahun
330 SM menyimbolkan berakhirnya orde lama dan mulailah peradanban Yunani
di Asia Barat. Orang-orang Yunani dan Makedonia menempati sebagian wilayah
Mesopotamia dan Iran, Alexander menyarankan kepada tentaranya untuk
melakukan pernikahan silang dan mengembangkan kebudayan Yunani. Meskipun
demikian ia masih mempertahankan sebagian struktur adminitrasi dinasti
Achaeminiyah, memperkenalkan oriental, dan lembaga politik Yunani.
10
pasukan tentara Yunani di bawah komando Alexander membawa permasalahan
yang rumit bagi penduduk Persia. Penduduk Persia menghadapi tekanan saat
perang berlangsung hingga kekalahan yang berujung invasi bangsa Yunani dan
penyebaran kebudayaan Hellenis.13
13
Anisa Septianingrum, Invasi Yunani K Persia Sebagai Bukti Kebangkitan Kebudayaan Hellenis,
2018
11
326 SM, Alexander mengarahkan perhatiannya ke india, Alexander
menultimatum beberapa propinsi kerajaan Gandhara untuk menyerah. Ambhi
(omphis) penguasaan Taxilla menyatakan menyerah kepada Alexander namun
beberapa penguasa menolak, dan Alexander berhasil menaklukkan raja Punjab
Porus (Puru) dalam pertempuran disungai Hydaspes (S. Jhellum).14
14
Op.Cit,
12
Dengan cepat Alexander memerintahkan pasukan setianya memberantas
pemberontakan tersebut, munculnya permasalahan internal dikubu Macedonia
membuat Alexander mengubah kebijakan atas Persia. Ia mulai menerapkan
standar kerajaan Macedonia di wilayah Persia, terutama di bidang kemiliteran,
namun tetap tidak merubah kebudayaan bangsa Persia. Alexander kemudian
mengarahkan pasukannya ke wilayah Babylonia untuk melanjutkan ekspansi ke
wilayah Jazirah Arab, namun rencananya itu terpaksa dibatalkan lantaran
Alexander meninggal secara mendadak di istana Nebukadnezar (Babylonia) 11
Juni 323 SM. Banyak pendapat yang mengatakan Alexander meninggal karena
diracun oleh salah satu seorang pengikutnya, hal itu di dasarkan atas bukti yang
mengatakan bahwa beberapa hari sebelum kematiannya, Alexander menderita
demem tinggi yang semakin parah dari hari ke hari bahkan diketahui ia sempat
tidak dapat berbicara dan hanya melambaikan tangannya saja jika mengingikan
sesuatu. Dan jenazah Alexander lantas disimpan di sebuah sarkofagus.
15
Diakses dari https://kumparan.com/potongan-nostalgia/akhir-kekuasaan-alexander-the-great
pada tanggal 5 Maret 2021 pukul 10.00
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Yunani dikelilingi oleh Laut Aegea dan Laut Lonea. Yunani terdiri atas dua
bagian , yaitu Yunani Daratan dan Yunani Kepulauan. Yunani Daratan terdiri atas
beberapa pegunungan, daerahnya terpecah-pecah, pantainya berteluk-teluk, dan
airnya tenang. Oleh karena itu, Yunani sangat cocok untuk pelabuhan. Sementara
itu, Yunani Kepulauan berada di Laut Aegea, daerah ini terdiri dari pulau-pulau.
dalam pertumbuhan peradaban Yunani meliputi kehidupan masyarakat, polis,
serangan bangsa Persia, sistem pemerintahan Yunani, kepercayaan, karya sastra,
seni bangunan dan seni pahat, filsafat dn ilmu pengetahuan
Dalam perkembanga bangsa Yunani salah satu tokoh yang berperan penting
untuk kemajuan bangsa Yunani adalah Alexander Agung.
Alexander memang dikenal akan keberanian yang dimilikinya untuk
berperang, sehingga kemenangan lah yang ia dapatkan dengan strategi yang ia
buat untuk menakluk daerah yang dincarnya. Dari daerah kekuasaannya
Alexander menyebarkan kebuayaan Yunani sehingga masyarakat mengenal
dengan baik kebudayaan tersebut. Karena ambisi yang dimiliki oleh Alexander
untuk menguasai dunia, sehinga ia melupakan perasaan para pasukannya yang
mulai lelah bertempur untuk waktu yang cukup lama sehingga memutuskan untuk
kembali ke kampung halaman. Akan tetapi banyak konflik yang terjadi di saat
kepulangan Alexander yang mana muncul para pemimpin wilayah kekuasaa
Persia yang tidak sejalan denga kebijakan yang di buat oleh Alexander, sehingga
banyak wilayah kekuasan mulai sakit hati. Setelah kematiannya Alexander
wilayah Macedonia terbagi menjadi empat kekuasaan karena tidak adanya penerus
bagi kerajaan Macedonia.
14
DAFTAR PUSTAKA
15