KELOMPOK 5
3. Dewi Parrangan
5. Gerald
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa , karna
berkat rahmatnya dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan,
kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Yunani kuno adalah peradaban dalam sejarah yunani yang dimulai
dari periode yunani arkais pada abad ke – 8 sampai ke – 6 SM ,hingga
berakhirnya zaman kuno dan dimulainya abad pertengahan awal.
Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode yunani klasik, yang
mulai berkembang pada abad ke 5 sampai ke 4 SM. Pada periode klasik
ini yunani dipimpin oleh Negara kota Athena dan berhasil menghalau
serangan kekisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan
takluknya Athena kepada Sparta dalam perang peloponnesos pada tahun
404 SM. Seiring penaklukan oleh Alexsander agung, kebudayaan yunani,
yang dikenal sebagai peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari asia
tengah sampai ujung barat laut tengah.
Antikuitas klasik di yunani didahului oleh zaman kegelapan yunani
(1100-750 SM)Kemudian dilanjutkan oleh priode oriental, yaitu pengaruh
yang kuat terhadap yunani dari budaya suriah-Hittit, Asiria, Punisia, dan
mesir. Secara tradisional, priode arkais di yunani kuno dimulai dari
kuatnya pengaruh oriental pada abad ke 8 SM. Yang merupakan salah satu
factor yang menjadikan yunani memiliki huruf alphabet sendiri. Dengan
alphabet, muncullah karya tulis yunani kuno.
2. TUJUAN
Tujuan dari laporan ini yaitu menjelaskan mengenai awal berdirinya
peradaban Yunani kuno, dan politik pemerintahan yang dilakukan oleh
bangsa yunani kuno dalam menjalankan kepemerintahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
3. SISTEM PEMERINTAHAN
Orang Yunani Kuno memiliki banyak bentuk pemerintahan,
karena ada banyak negara kota di Yunani Kuno, dan masing-masing
memiliki sistem pemerintahan tersendiri. Selain itu, gagasan tentang
pemerintahan yang baik juga terus berubah seiring waktu.
Sebagian besar kota di Yunani pada awalnya menerapkan
monarki, kemudain berganti oligarki, tirani dan demokrasi secara
berturut-turut. Namun, pada tiap periode ada beberapa negara kota
yang menggunakan sistem yang berbeda-beda pula, bahkan ada
beberapa yang tidak pernah menerapkan tirani atau demokrasi sama
sekali
Pada periode Mikenai, semua negara kota Yunani menerapkan
monarki yang dipimpin oleh seorang raja. Setelah Zaman Kegelapan
berakhir, hanya sedikit negara kota Yunani yang masih memiliki
raja. Salah satunya adalah Sparta, yang tidak hanya mempertahankan
jabatan raja, namun juga memiliki dua raja yang berkuasa bersama-
sama. Sebagian besar negara kota pada periode Arkais menerapkan
sistem oligarki, yang mana pemerintahan dipimpin oleh para
aristokrat. Kemudian, sekitar abad ke-5 SM banyak negara kota yang
dipimpin oleh tiran.
Orang Athena memiliki dan menerapkan paham kebebasan
didalam mengembangkan kemampuan di bidang filsafat, seni pahat
dan juga seni teater. Dalam pemerintahan Athena ini sistem
pemerintahannya dikelola oleh seorang negarawan yang bernama
Solon. Solon kemudian membuat undang undang sebagai undang
undang pengganti dari Draconia karena memang Draconia ini
mendapatkan pertentangan dari golongan kelas bawah karena
dianggap merugikan bagi kalangan mereka.
Negara kota Athena juga menciptakan pemerintahan demokrasi
pertama yang membuat kekuasaan tertinggi pada saat itu berada
ditangan para dewan eksekutif. Para dewan eksekutif ini juga dikenal
dengan sebutan Archon. Para Archon terdiri atas sembilan orang
yang dianggap sebagai orang yang mewakili rakyat. Dalam
menjalankan tugasnya Archon diawasi dengan ketat oleh dewan
pengawas yang dikenal dengan sebutan Aeropagos. Aeropagos juga
mendapatkan wewenang sebagai ketua pengadilan.
Dengan cepat negara-negara kota Yunani lainnya meniru
Athena. Bahkan negara kota yang bukan Yunani, seperti Romawi
mencoba-coba sistem ini dengan cara memberikan kekuasaan kepada
setiap orang miskin. Namun, demokrasi Athena tidak benar-benar
memberi kekuasaan pada setiap orang. Sebagian besar orang Athena
tetap tak dapat memilih, terutama perempuan, budak, anak-anak, dan
orang asing. Rakyat dari negara kota yang dikuasai Athena juga
tidak dapat memilih.
Selain itu juga dimunculkan ide dalam sistem pemerintahan
yang dikenal dengan sistem ostracisme. Sistem ini memuat hak dari
setiap warga Yunani untuk melakukan penggantian dari penguasa
yang dianggap menjalankan kekukasaan mereka dengan hal yang
berlebihan. Kemudian penguasa ini akan diasingkan.
Setelah Yunani ditaklukan oleh raja Philippos dari Macedonia,
Yunani pun mengalami pemerintahan monarki. Secara resmi,
Philippos sebenarnya hanya memimpin sebuah persekutuan negara-
negara kota Yunani, sehingga negara kota di Yunani masih dapat
menjalankan demokrasi dan oligarki-nya masing-masing menyangkut
urusan dalam kota dengan persetujuan raja Macedonia.
Sistem pemerintahan yang ada di Yunani Kuno dengan
beberapa konsep yang ada ini telah melahirkan munculnya para
pemikir diberbagai bidang filsafat, hukum, tatanegara bahkan
dibidang ilmu praktis seperti matematika. Hal ini dikarenakan
terjaminnya hak dari setiap warga negara untuk mengeluarkan
pendapatnya masing-masing.
Dan inilah yang kemudian membuat sistem pemerintahan
peradaban Yunani Kuno menjadi inspirasi akan bercokolnya sistem
pemerintahan demokrasi yang banyak diterapkan diberbagai negara
didunia saat ini.
4. SISTEM KEPERCAYAAN
Sistem kepercayaan bangsa Yunani Kuno
adalah politeisme. Mereka percaya pada
kekuasaan para dewa, menyembah para
dewa yang digambarkan sebagai manusia
biasa tetapi lebih sempurna. Dewa
tertinggi yaitu Zeus, dipercaya tinggal
dipuncak Gunung Olimpus. Zeus
dianggap dewa langit dan bumi serta bapak semua manusia.
Gambaran Dewa Zeus
Permaisurinya bernama Hera yang merupakan dewi perkawinan.