Peta geografis Yunani dapat dibagi menjadi tiga, yakni daratan, pulau-pulau dan
Peloponnase (semenanjung selatan dari daratan). Wilayah pada zaman Yunani Kuno tidak
hanya meliputi wilayah Yunani sekarang, tetapi meluas hingga daratan Laut Ionia di timur
dan Laut Aegean di barat serta di bagian utara Yunani berbatasan dengan daratan
Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki, di selatan ada Laut Tengah.2
Membicrakan peradaban Yunani Kuno, terdiri dari berbagai suku bangsa yang
mendiami wilayah Yunani. Orang-orang awal yang mendiami wilayah Yunani adalah suku
bangsa Akaia. Berselang setelah beberapa saat, datang secara bergelombang bangsa-bangsa
dari negara lain seperti Achaeans (1500-1300 SM), Aeolians (2000 SM), Manusia Ionia
(1400 SM) dan Dorian (1150 SM) Sebelum kedatangan bangsa asing, peradaban Akaia sudah
berkembang dengan baik, di antaranya peradaban Minoa dan peradaban Mycenae.
Percampuran orang Achaean dengan orang Achaean memunculkan budaya kuno yang
mempengaruhi budaya generasi berikutnya dan menyebar ke berbagai wilayah Eropa, salah
satunya adalah kepercayaan politeisme.3
1
Sudrajat, Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat, Jurnal ISTORIA Volume VIII Nomor 1 Edisi September 2010.
2
“Greece” Diakses dari http://kids.nationalgeographic.com/explore/countries/greece/#greece-ruinsnight.jpg
3
Anonymous, 2018. Peninggalan Kebudayaan Peradaban Yunani. https://nanopdf.com/download/8-
peninggalan-kebudayaan-peradaban-yunani_pdf
batu baru yang berkisar tahun 7000 SM-3200 SM yang tersebar di daratan dan kepulauan
Yunani. Mereka hidup berternak dan bercocok tanam. Ada yang mengatakan bahwasannya
setelah itu Yunani masuk zaman perunggu yakni terdapat masyarakat berkebudayaan di
kepulauan Kylades, Laut Aegean pada tahun 3200 SM tetapi tak mampu berkembang
dikeranekan beberapa faktor. Hampir berbarengan dengan kehidupan peradaban Kylades, di
selatan laut Aegean terbangun juga kebudayaan Pulau Krete Asli yang disebut Peradaban
Minoan, didasarkan pada nama rajanya, yaitu Minos dari Kota Knossos.
Sebetulnya, masa Yunani Kuno memiliki sejarah peradaban yang sangat panjang,
bahkan sejarah peradabannya dimulai pada 3000 SM. Namun, karena keterbatasan data
sejarah, rekonstruksi sejarah Yunani kuno hanya dapat didasarkan pada mitos, legenda, dan
cerita rakyat. Dalam masyarakat Yunani, mitologi adalah upaya untuk memahami apa yang
ada dalam pikiran manusia. Melalui mitologi, manusia mencari informasi tentang asal usul
4
Ashadi, 2016. Peradaban dan Arsitektur Yunani Kuno-Romawi. hlm. 2
5
Dr. Ratna Puspitasari, M.Pd, 2016. Peradaban Kreta Yunani.
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_93133310390433.pdf
6
Ashadi, 2016. Peradaban dan Arsitektur Yunani Kuno-Romawi. hlm. 2
alam semesta dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya. 7 Sementara ini, yang dapat
penulis simpulkan di zaman periode sejarah Peradaban Monian terbagi menjadi tiga tahapan,
yaitu Minoan Kuno (3000-2300 SM), Minoan Tengah (2300-1600 SM) dan Minoan Akhir
(1600-1100 SM). Puncak kejayaannya terjadi pada tahun 1700-1400 SM, dan berangsur-
angsur menurun karena invasi bangsa Akhaia Yunani Barat dan seringnya terjadi bencana
alam. Kebudayaan Minoa melahirkan kebudayaan yang berpengaruh besar terhadap Yunani,
tidak hanya itu, kebudayaannya juga berkembang hingga ke Eropa, menjadi cikal bakal
peradaban selanjutnya.
Sekitar tahun 1500 SM, kebudayaan muncul di Yunani dan pulau-pulau di sekitar
Laut Aegea, salah satunya adalah Mycenae, yang kemudian digunakan sebagai nama zaman.
Selama masa Mycenaean, budaya Kreta diadopsi di dalam aspek keterampilan teknis, artistik,
sastra dan agama. Kemajuan peradaban Yunani dikaitkan dengan perluasan kekaisaran,
sentralisasi rezim raja, dominasi sosial aristokrasi, dan pengaruh yang diperoleh dari Timur
Tengah. Para pemimpin era Mycenaean kurang mampu mengembangkan sistem
pemerintahan, seni, sastra, dan agama, sehingga budaya dan kreativitas pada era ini sedikit.
Tindakan mematikan yang dilakukan oleh bangsa Yunani Mycenaean adalah invasi ke Kreta,
yang pada akhirnya menghancurkan sumber utama kebudayaan Mycenae itu sendiri.
Peristiwa ini merupakan awal dari sejarah Yunani.
7
Sudrajat. 2010. Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat. 8 (1). (Online)
Dardanelles. Dengan demikian Di dalam bidang ekonomi, kota Troya yang letaknya strategis
memainkan peranan yang penting di bidang perdagangan pada masa Peradaban Mycenae
dengan baik.
Dituliskan kemudian oleh Homerus dalam Illiad kemudian, pada tahun 1260-1250
SM terjadilah peperangan antara Mycenae melawan Troya. Perang antara Troya dan
Mycenae disebabkan oleh penculikan Helena oleh Pangeran Paris, putra Priamus. Penyebab
Perang Troya mungkin tidak semata-mata terkait dengan masalah penculikan Helena oleh
Pangeran Paris, tetapi perang itu ditujukan untuk menguasai Laut Aegea. Dengan
mengendalikan Troya secara otomatis menguasai kunci perdagangan Laut Aegea dan pada
saat yang sama memperluas hegemoni Mycenaean di wilayah tersebut.8
Dengan dipimpin oleh Hector, putra sulung raja Priamus, pasukan Troya merupakan
sebuah kekuatan militer yang sangat berpengaruh di kawasan tersebut. Akan tetapi musuh
yang dihadapi juga sebuah bangsa yang sangat berpengalaman dalam peperangan, apalagi
bangsa Mycenae memiliki pahlawan-pahlawan yang gagah berani seperti Achilles,
Agamemmon, Odysseus, dan lain-lain. Perang ini berlangsung selama sepuluh tahun.
Akhirnya, atas saran Odysseus, bangsa Mycenae menerapkan strategi kuda Troya yaitu
dengan memasukkan prajurit pilihan sebanyak 50 orang ke dalam patung kayu berbentuk
kuda. Sementara itu, pasukan lain melarikan diri dari Troya dan membakar beberapa
kapalnya. Setelah kuda itu dibawa ke kota Troya, tentara Mycenaean membuka gerbang
Trojan dan tentara Mycenaean memasuki kota. Akhirnya, kota Troya dihancurkan dan
sejarah kota yang terkenal itu selesai.9
Sesudah kemenangan yang diraih Mycenea atas Troya, ternyata itu adalah tanda
kejayaan Mycenea mulai mulai melemah. Perang tersebut yang menghabiskan banyak biaya,
mengakibatkan kelumpuhan sistem ekonomi dan sosial atas Peradaban Mycenea. Ditambah
lagi pada waktu itu penduduk Mycenea terserang wabah pes. Masi ini berlangsung dalam
kurung waktu 1100-1050 SM. Sampai akhirnya kependudukan Peradaban Mycenea
digantikan kekuasaan Suku Bangsa Doria10 dari Yunani utara kemudian masuk pada fase-fase
perkembangan Yunani yang sebelumnya didahului dengan Zaman Kegelapan Yunani dalam
entang waktu 1100-750 SM.
8
Dra. Susmihara, M.Pd. 2014, Sejarah Dunia II, hlm. 3-4
9
Sudrajat. 2010. Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat. 8 (1). (Online)
10
Dra. Susmihara, M.Pd. 2014, Sejarah Dunia II, hlm. 5-9
B. Kronologi Perkembangan Peradaban Yunani Kuno
Menurut Sudrajat, Sejarah Yunani dimulai pada tahun 776 SM yaitu tahun pertama
kali diselenggarakannya olympiade. Sebelum tahun 776 SM sejarah Yunani didasarkan pada
mithologi yang secara historis tidak memiliki dasar-dasar yang kuat. Meskipun pada
perkembangannya ditemukan bukti-bukti arkeologis, terutama setelah dilakukan penggalian
situs sejarah di Krate, Mycenae, maupun di Troya oleh Henrich Schlieman, akan tetapi
sejarah Yunani tetap tidak dapat direkonstruksi secara utuh. Oleh karena itu fakta-fakta yang
disampaikan sifatnya tentatif, serta dapat berubah seiring dengan ditemukannya bukti-bukti
terbaru. Sudrajat meneruskan, peradaban Yunani diawali di Mycenae, yaitu sebuah wilayah
yang terletak di Semenanjung Peloponesos. Pada sekitar tahun 1550 SM daerah ini dihuni
oleh suku Achaia yang diperkirakan berasal dari daerah Balkan. Dari berbagai bukti
arkeologis yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa peradaban Mycenae sama tingginya
dengan peradaban di Krate, meskipun mempunyai beberapa perbedaan. Kemungkinan besar
peradaban Mycenae merupakan kelanjutan dari peradaban Minoa di Krate. Kemungkinan
besar bangsa Achaia inilah yang melakukan penyerbuan ke Pulau Krate sehingga setelah
jatuhnya Knossos, maka peradaban Mycenae mengalami zaman keemasannya pada sekitar
tahun 1200 SM.
Pada sekitar abad ke 9 SM terjadi migrasi yang diawali oleh suku Doria yang
menempati semenanjung Peloponesos (Yunani bagian barat) setelah menggulingkan
Mycenea. Suku-suku bangsa yang pada saat itu terdapat di Peloponesos ialah Aetolia di
bagian barat, dan Ionia di daerah Attica. Suku bangsa Yunani tersebut kemudian melakukan
kolonisasi ke Timur, pantai barat laut Aegea. Dalam karangan Homerus yaitu Iliad dan
Odyssey disebutkan bahwa wilayah Yunani terbagi atas kerajaan- kerajaan kecil yang
didominasi oleh tanah-tanah pertanian. Setiap kerajaan kecil tersebut diperintah oleh kepala
suku yang berani dan aktif memimpin rakyatnya dalam perang, memutuskan perselisihan,
dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Ini merupakan kekuasaan raja yang bersifat
absolut. Lambat laun kekuasaan raja yang bersifat absolut ini tidak disukai rakyat. Akhirnya
kerajaan dihapuskan, dan timbullah macam Negara yang dinamakan polis yang terpusat pada
kota (praja) (Mangoenrahardjo, 1976:2).
Rizem Aizid dalam bukunya11 menyebutkan, sejarah Yunani pada Antikuitas Klasik
dapat dibagi mejadi beberapa periode:
1. Periode Arkais (750-500 SM) adalah ketika para seniman membuat patung berdiri
dalam pose yang kaku dan keramat dengan “senyum Arkais”. Periode Arkais biasa
disebut dengan penggulingan kekuasaan Athena yang terakhir pada 510 SM.
2. Periode Klasik (500-323 SM) dalam politik, didominasi oleh Athena dan Liga Delos
abad ke-5 SM yang digantikan oleh hegemoni Sparta pada awal abad ke-4 SM,
sebelum kekuasaan beralih pada Thebes dan Liga Boiotia, dan akhirnya pada Liga
Korinthos yang dipimpin oleh suku bangsa Makedonia.
3. Periode Hellenistik (323-146 SM) merupakan ketika budaya dan kekuasaan Yunani
menyebar ke Timur Dekat dan Timur Tengah. Peiode ini bermula setelah kematian
Alexander Agung dan berakhir dengan penaklukan Yunani oleh Romawi.
4. Yunani Romawi adalah periode yang berlangsung sejak Romawi menaklukan
Korinthos dalam Pertempuran Korinthos pada 146 SM sampai didirikannya
Bizantium sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi pada 330 SM.
5. Fase akhir Antikuitas adalah periode Kristenisasi sejak akhir abad ke-4 M sampai
abad ke-6 M. Biasanya, fase ini disebut berakhir setelah ditutupnya Akademi
Neoplatonik oleh Kaisar Yustinianus I pada 529 M.
Dalam bukunya lagi, Rizem Aizid melanjutkan, secara umum, perkembangan Yunani
dapat dibagi menjadi empat periodesasi:
1. Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
2. Fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi negara-negara kota Yunani ke arah barat
sampai Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai Asia Kecil (Troya).
3. Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400 SM).
11
Rezim Aizid, 2014, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. hlm. 406-409
4. Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembangan di
luar daerah Yunani.
Menurut Sudrajat, secara umum, kebudayaan Yunani dapat digolongkan menjadi tiga
periode, yaitu: Arkais yang ditandai dengan pembangunan patung-patung batu yang
monumental. Periode ini juga ditandai dengan diperkenalkannya sistem politik yang dikenal
dengan nama negara kota atau polis. Periode kedua, Klasik merupakan puncak peradaban
Yunani dimana secara politis demokrasi mengalami penyempurnaan pada zaman Pericles.
Ketiga, Hellenistik dimana kebudayaan Yunani berakulturasi dengan budaya Timur: India-
Persia.
Selain drama pertunjukan, puisi menjadi elemen peembentuk drama dan salah satu
karya sastra terpenting di Yunani. Puisi merupakan salah satu perkembangan Yunani Kuno
di bidang kesastraan dan kebahasaan. Karya sastra yang terkenal dari negri Yunani Kuno
adalah dua buku karangan Homeros pada abad ke-8 SM bertajuk Illias dan Odysseia. Dalam
Illias menceritakan peperangan antara Yunani melawan Troya dan dalam buku Odysseia
mengisahkan lanjutan buku pertama yaitu perjalanan kembali tentara Yunani dari Perang
Troya. Maha karya tersebut ditulis dalam bahasa Yunani Kuno. Bahasa Yunani Kuno
merupakan alat berkominukasi yang dituturkan oleh orang Yunani Kuno sejak abad ke-9
sampai 4 SM. Menurut Rezim Aizid dalam bukunya 12, huruf Yunani memiliki banyak dialek.
Namun, bahasa Yunani Attika yang dipakai penduduk Athena dianggap bentuk paling asli.
Semua bahasa bisa berubah seiring berjalannya masa, dan bahasa Yunani telah banyak
berubah sejak 453 M menjadi bahasa Yunani Modern.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Yunani memiliki pelopor yang telah
membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan guna membawa kemajuan bagi dunia.
Di bidang matematika, kita mengenal Pythagoras, seorang pria kelahiran Samos yang
kemudian mendirikannya sebuah akademi di Croton. Phytagoras dikenal sebagai ahli
matematika yang menemukan hukum geometri yang menjelaskan bahwa dalam segitiga siku-
siku jumlah kuadrat dari sisi terpanjang sama atau sebanding dengan jumlah kuadrat dari sisi-
sisi lainnya. Sedangkan di bidang pengobatan, kenal dengan nama Hippocrates, yang
menyingkirkan anggapan bahwa dengan doa, semua penyakit bisa disembuhkan. Hippocrates
mengusulkan konsep baru pengobatan menggunakan obat pencuci perut. Sementara itu untuk
menyembuhkan tulang yang dan otot yang keseleo, Hippocrates menyarankan agar
berkonsultasi dengan pelatih atletik. Meskipun dianggap sebagai sebuah cara penyembuhan
yang primitif, tetapi Hippocrates telah berusaha mem-berikan solusi alternatif bagi upaya
penyembuhan penyakit. Kemudian, dalam Peradaban Yunani di kota Athena juga
menghasilkan para filsut dalam filsafat Yunani. Filsafat Yunani pertama kali muncul pada
abad ke-6 SM sebagai usaha untuk mengetahui rahasia alam secara logis. Pemikiran mereka
sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia hingga saat ini. Para filsuf tersebut antara
lain Thales, Anaximander, Anaximanes, Pythagoras, Heraclitus, Parmenides, Hippocartus,
Socrates, Plato, Aristoteles, dan masih banyak lagi.
12
Rezim Aizid, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. 2014. hlm. 419
D. Keruntuhan Yunani Kuno
Keruntuhan yunani kuno berawal dari berakhirnya perang panjang yang terjadi antara
Sparta dan Athena beserta para pendukungnya masing-masing. Dampak dari perang panjang
tersebut adalah pihak Athena yang kini dalam keadaan hancur, miskin dan tidak memiliki
kejayaan kembali. Begitu pula dengan yang dialami oleh Sparta, tetapi bangsa Sparta
mendapatkan sokongan yang cukup kuat dari pihak Persia. Sparta sebenarnya telah
kehilangan kekuatan internalnya, yaitu tidak memiliki persediaan logistik yang mencukupi.
Ini terjadi karena ketika perang pasukan Sparta memanfaatkan jalur peloponesia, yang
merupakan lahan pertanian yang subur yang dimiliki oleh Sparta. Berbagai jenis tanaman
pangan rusak berat hingga tidak tersisa. Kemenangan Sparta atas Athena juga tidak berarti
apa-apa, karena wabah kelaparan yang menyerang rakyat Sparta menjadi pukulan yang amat
mematikan.
13
Purwo Husodo, “SEJARAH PEMIKIRAN BARAT,” AG PUBLISHING, 2021, hal. 22
14
Susmihara, “Sejarah Dunia II,” 2014.