Anda di halaman 1dari 10

A.

Sejarah Awal Munculnya Peradaban Yunani Kuno

Yunani merupakan negara maritim yang terletak di kepulauan Laut Medeterania


sebelah tenggara Eropa. Orang Yunani menyebut nama negara mereka dengan sebutan Hellas
atau Ellada dan menyebut diri mereka sebagai bangsa Hellen. Dalam bahasa Inggris negara
tersebut biasa disebut Greece. Kemungkinan besar Greece diambil dari sebuah nama latin
yaitu Graeco yang dikaitkan daerah semenanjung Apenina yang menjadi koloni bangsa
Yunani disebut dengan Magna Graecia. Kata Greece pertama kali digunakan oleh bangsa
Romawi untuk menyebut peradaban di Italia Selatan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia
biasanya disebut dengan Yunani yang kemungkinan besar diambil dari kata Ionia yaitu salah
satu suku bangsa yang amat berpengaruh dalam sejarah Yunani.1

Peta geografis Yunani dapat dibagi menjadi tiga, yakni daratan, pulau-pulau dan
Peloponnase (semenanjung selatan dari daratan). Wilayah pada zaman Yunani Kuno tidak
hanya meliputi wilayah Yunani sekarang, tetapi meluas hingga daratan Laut Ionia di timur
dan Laut Aegean di barat serta di bagian utara Yunani berbatasan dengan daratan
Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki, di selatan ada Laut Tengah.2

Membicrakan peradaban Yunani Kuno, terdiri dari berbagai suku bangsa yang
mendiami wilayah Yunani. Orang-orang awal yang mendiami wilayah Yunani adalah suku
bangsa Akaia. Berselang setelah beberapa saat, datang secara bergelombang bangsa-bangsa
dari negara lain seperti Achaeans (1500-1300 SM), Aeolians (2000 SM), Manusia Ionia
(1400 SM) dan Dorian (1150 SM) Sebelum kedatangan bangsa asing, peradaban Akaia sudah
berkembang dengan baik, di antaranya peradaban Minoa dan peradaban Mycenae.
Percampuran orang Achaean dengan orang Achaean memunculkan budaya kuno yang
mempengaruhi budaya generasi berikutnya dan menyebar ke berbagai wilayah Eropa, salah
satunya adalah kepercayaan politeisme.3

1. Peradaban Pulau Kreta.


Awal mula peradaban Yunani Kuno telah berlangsung sejak 3000 SM yang berada di
Kepulauan Laut Aegean, tepatnya di Pulau Krete, selatan Semenanjung Yunani. Namun
sebelumnya ada pendapat yang menyatakan, peradaban Yunani Kuno telah melewati zaman

1
Sudrajat, Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat, Jurnal ISTORIA Volume VIII Nomor 1 Edisi September 2010.
2
“Greece” Diakses dari http://kids.nationalgeographic.com/explore/countries/greece/#greece-ruinsnight.jpg
3
Anonymous, 2018. Peninggalan Kebudayaan Peradaban Yunani. https://nanopdf.com/download/8-
peninggalan-kebudayaan-peradaban-yunani_pdf
batu baru yang berkisar tahun 7000 SM-3200 SM yang tersebar di daratan dan kepulauan
Yunani. Mereka hidup berternak dan bercocok tanam. Ada yang mengatakan bahwasannya
setelah itu Yunani masuk zaman perunggu yakni terdapat masyarakat berkebudayaan di
kepulauan Kylades, Laut Aegean pada tahun 3200 SM tetapi tak mampu berkembang
dikeranekan beberapa faktor. Hampir berbarengan dengan kehidupan peradaban Kylades, di
selatan laut Aegean terbangun juga kebudayaan Pulau Krete Asli yang disebut Peradaban
Minoan, didasarkan pada nama rajanya, yaitu Minos dari Kota Knossos.

Silih berjalannya waktu, peradaban Minoan di Pulau Kreta berkembang. Peradaban


Minoa tumbuh pada estimasi tahun 2500 SM-2000 SM. Menurut Ashadi dalam bukunya,
berkembangnya Peradaban Minoa diilhami dan dipengaruhi oleh peradaban-peradaban
sebelumnya yang lebih tua, yaitu Sumeria dan Mesir. Masyarakat Minoa telah mampu
membuat barang-barang dan menjualnya seperti, tembikar, perhiasan, logam dan tekstil.
4
Masyarakat Kreta berdagang dengan negara tetangga seperti Mesir, Sisilia, Syria, dan Asia
Kecil. Nama pelabuhan yang terkenal adalah Festos (Phaestus). Karena letaknya yang berada
di tengah lautan, pulau Kreta terlindungi dari berbagai ancaman eksternal. Penduduk Kreta
membangun kotanya tanpa tembok pelindung, tetapi di sisi lain mereka memiliki angkatan
laut yang kuat sebagai bentuk pertahanan. Sebagai negara maritim, Di Kreta lahir peradaban
tertua dan tertinggi di Eropa dan tempat peradaban Minoa atau peradaban Minoa
berkembang.5

Pada 2000-1700 SM, Peradaban Minoan di Kreta berada dalam puncak


pertumbuhaannya. Tiga buah kota istananya yang masyhur, yaitu Knossos, Phaistos, dan
Mallia dibangun di zaman ini; semuanya telah hancur atau dihancurkan. Kehancuran kota-
kota tersebut disebabkan oleh bencana gempa bumi, letusan unung berapi dan serangan
musuh sekitar tahun 1750-1700 SM, namun kemudian dibangun kembali.6

Sebetulnya, masa Yunani Kuno memiliki sejarah peradaban yang sangat panjang,
bahkan sejarah peradabannya dimulai pada 3000 SM. Namun, karena keterbatasan data
sejarah, rekonstruksi sejarah Yunani kuno hanya dapat didasarkan pada mitos, legenda, dan
cerita rakyat. Dalam masyarakat Yunani, mitologi adalah upaya untuk memahami apa yang
ada dalam pikiran manusia. Melalui mitologi, manusia mencari informasi tentang asal usul

4
Ashadi, 2016. Peradaban dan Arsitektur Yunani Kuno-Romawi. hlm. 2
5
Dr. Ratna Puspitasari, M.Pd, 2016. Peradaban Kreta Yunani.
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_93133310390433.pdf
6
Ashadi, 2016. Peradaban dan Arsitektur Yunani Kuno-Romawi. hlm. 2
alam semesta dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya. 7 Sementara ini, yang dapat
penulis simpulkan di zaman periode sejarah Peradaban Monian terbagi menjadi tiga tahapan,
yaitu Minoan Kuno (3000-2300 SM), Minoan Tengah (2300-1600 SM) dan Minoan Akhir
(1600-1100 SM). Puncak kejayaannya terjadi pada tahun 1700-1400 SM, dan berangsur-
angsur menurun karena invasi bangsa Akhaia Yunani Barat dan seringnya terjadi bencana
alam. Kebudayaan Minoa melahirkan kebudayaan yang berpengaruh besar terhadap Yunani,
tidak hanya itu, kebudayaannya juga berkembang hingga ke Eropa, menjadi cikal bakal
peradaban selanjutnya.

2. Peradaban Pulau Mycenae.


Selain ditemukannya kebudayaan Minos, para ahli menemukan pula kebudayaan
Pulau Mycenae. Penemuan kebudayaan tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan
Mycenae mengalami kemajuan bersamaan dengan kebudayaan Minos yang sedang
mengalami kemunduran. Peradaban ini berada di daratan utama Yunani. Awalnya Mycenae
merupakan bagian dari kerajaan Pulau Kreta, namun Mycenae mulai memainkan peranan
dalam perdagangan dan kemudian bangkit menjadi besar.

Sekitar tahun 1500 SM, kebudayaan muncul di Yunani dan pulau-pulau di sekitar
Laut Aegea, salah satunya adalah Mycenae, yang kemudian digunakan sebagai nama zaman.
Selama masa Mycenaean, budaya Kreta diadopsi di dalam aspek keterampilan teknis, artistik,
sastra dan agama. Kemajuan peradaban Yunani dikaitkan dengan perluasan kekaisaran,
sentralisasi rezim raja, dominasi sosial aristokrasi, dan pengaruh yang diperoleh dari Timur
Tengah. Para pemimpin era Mycenaean kurang mampu mengembangkan sistem
pemerintahan, seni, sastra, dan agama, sehingga budaya dan kreativitas pada era ini sedikit.
Tindakan mematikan yang dilakukan oleh bangsa Yunani Mycenaean adalah invasi ke Kreta,
yang pada akhirnya menghancurkan sumber utama kebudayaan Mycenae itu sendiri.
Peristiwa ini merupakan awal dari sejarah Yunani.

Secara ekonomi, Peradaban Mycenae bergantung pada perdagangan dengan Troya,


Asia Kecil dan Mesir. Mycenaeans juga menjalin perdagangan dengan orang-orang Siprus
dan Rhodesia. Kota Troya yang letaknya sangat strategis memegang kunci perdagangan pada
saat itu. Dari pedalaman sekitar Laut Hitam, kayu, kedelai, emas dan perak diperdagangkan.
Sementara dari kepulauan Aegea diperdagangkan tembaga, anggur, emas, dan lain-lain.
Troya juga memperoleh pendapatan dari cukai pada kapal dagang yang memasuki Selat

7
Sudrajat. 2010. Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat. 8 (1). (Online)
Dardanelles. Dengan demikian Di dalam bidang ekonomi, kota Troya yang letaknya strategis
memainkan peranan yang penting di bidang perdagangan pada masa Peradaban Mycenae
dengan baik.

Dituliskan kemudian oleh Homerus dalam Illiad kemudian, pada tahun 1260-1250
SM terjadilah peperangan antara Mycenae melawan Troya. Perang antara Troya dan
Mycenae disebabkan oleh penculikan Helena oleh Pangeran Paris, putra Priamus. Penyebab
Perang Troya mungkin tidak semata-mata terkait dengan masalah penculikan Helena oleh
Pangeran Paris, tetapi perang itu ditujukan untuk menguasai Laut Aegea. Dengan
mengendalikan Troya secara otomatis menguasai kunci perdagangan Laut Aegea dan pada
saat yang sama memperluas hegemoni Mycenaean di wilayah tersebut.8

Dengan dipimpin oleh Hector, putra sulung raja Priamus, pasukan Troya merupakan
sebuah kekuatan militer yang sangat berpengaruh di kawasan tersebut. Akan tetapi musuh
yang dihadapi juga sebuah bangsa yang sangat berpengalaman dalam peperangan, apalagi
bangsa Mycenae memiliki pahlawan-pahlawan yang gagah berani seperti Achilles,
Agamemmon, Odysseus, dan lain-lain. Perang ini berlangsung selama sepuluh tahun.
Akhirnya, atas saran Odysseus, bangsa Mycenae menerapkan strategi kuda Troya yaitu
dengan memasukkan prajurit pilihan sebanyak 50 orang ke dalam patung kayu berbentuk
kuda. Sementara itu, pasukan lain melarikan diri dari Troya dan membakar beberapa
kapalnya. Setelah kuda itu dibawa ke kota Troya, tentara Mycenaean membuka gerbang
Trojan dan tentara Mycenaean memasuki kota. Akhirnya, kota Troya dihancurkan dan
sejarah kota yang terkenal itu selesai.9

Sesudah kemenangan yang diraih Mycenea atas Troya, ternyata itu adalah tanda
kejayaan Mycenea mulai mulai melemah. Perang tersebut yang menghabiskan banyak biaya,
mengakibatkan kelumpuhan sistem ekonomi dan sosial atas Peradaban Mycenea. Ditambah
lagi pada waktu itu penduduk Mycenea terserang wabah pes. Masi ini berlangsung dalam
kurung waktu 1100-1050 SM. Sampai akhirnya kependudukan Peradaban Mycenea
digantikan kekuasaan Suku Bangsa Doria10 dari Yunani utara kemudian masuk pada fase-fase
perkembangan Yunani yang sebelumnya didahului dengan Zaman Kegelapan Yunani dalam
entang waktu 1100-750 SM.

8
Dra. Susmihara, M.Pd. 2014, Sejarah Dunia II, hlm. 3-4
9
Sudrajat. 2010. Yunani Sebagai Icon Peradaban Barat. 8 (1). (Online)
10
Dra. Susmihara, M.Pd. 2014, Sejarah Dunia II, hlm. 5-9
B. Kronologi Perkembangan Peradaban Yunani Kuno

Menurut Sudrajat, Sejarah Yunani dimulai pada tahun 776 SM yaitu tahun pertama
kali diselenggarakannya olympiade. Sebelum tahun 776 SM sejarah Yunani didasarkan pada
mithologi yang secara historis tidak memiliki dasar-dasar yang kuat. Meskipun pada
perkembangannya ditemukan bukti-bukti arkeologis, terutama setelah dilakukan penggalian
situs sejarah di Krate, Mycenae, maupun di Troya oleh Henrich Schlieman, akan tetapi
sejarah Yunani tetap tidak dapat direkonstruksi secara utuh. Oleh karena itu fakta-fakta yang
disampaikan sifatnya tentatif, serta dapat berubah seiring dengan ditemukannya bukti-bukti
terbaru. Sudrajat meneruskan, peradaban Yunani diawali di Mycenae, yaitu sebuah wilayah
yang terletak di Semenanjung Peloponesos. Pada sekitar tahun 1550 SM daerah ini dihuni
oleh suku Achaia yang diperkirakan berasal dari daerah Balkan. Dari berbagai bukti
arkeologis yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa peradaban Mycenae sama tingginya
dengan peradaban di Krate, meskipun mempunyai beberapa perbedaan. Kemungkinan besar
peradaban Mycenae merupakan kelanjutan dari peradaban Minoa di Krate. Kemungkinan
besar bangsa Achaia inilah yang melakukan penyerbuan ke Pulau Krate sehingga setelah
jatuhnya Knossos, maka peradaban Mycenae mengalami zaman keemasannya pada sekitar
tahun 1200 SM.

Pada sekitar abad ke 9 SM terjadi migrasi yang diawali oleh suku Doria yang
menempati semenanjung Peloponesos (Yunani bagian barat) setelah menggulingkan
Mycenea. Suku-suku bangsa yang pada saat itu terdapat di Peloponesos ialah Aetolia di
bagian barat, dan Ionia di daerah Attica. Suku bangsa Yunani tersebut kemudian melakukan
kolonisasi ke Timur, pantai barat laut Aegea. Dalam karangan Homerus yaitu Iliad dan
Odyssey disebutkan bahwa wilayah Yunani terbagi atas kerajaan- kerajaan kecil yang
didominasi oleh tanah-tanah pertanian. Setiap kerajaan kecil tersebut diperintah oleh kepala
suku yang berani dan aktif memimpin rakyatnya dalam perang, memutuskan perselisihan,
dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Ini merupakan kekuasaan raja yang bersifat
absolut. Lambat laun kekuasaan raja yang bersifat absolut ini tidak disukai rakyat. Akhirnya
kerajaan dihapuskan, dan timbullah macam Negara yang dinamakan polis yang terpusat pada
kota (praja) (Mangoenrahardjo, 1976:2).

Suku Doria kemudian mengembangkan polis Sparta yang bercirikan militerisme,


kotanya dibangun tanpa benteng pertahanan, sebab setiap warga diwajibkan untuk
melindungi Negara sebagai seorang militer. Disisi lain suku Ionia membangun polis Athena
di semenanjung Attica yang bersifat demokratis. Kotanya dilindungi oleh benteng-benteng
kokoh dan dikelilingi oleh tempat tinggal para budak atau masyarakat kelas dua seperti petani
dan nelayan. Sementara itu suku Akhaia yang semula mendiami semenanjung Peloponesos
harus bergeser ke barat laut semenanjung Peloponesos karena desakan dari suku Doria,
sebagian lagi melarikan diri ke pulau-pulau Asia kecil, ke laut Hitam, selat Dardanela-
Bospores dan pulau Siprus. Sedangkan di bagian utara tinggallah suku Macedonia.

Rizem Aizid dalam bukunya11 menyebutkan, sejarah Yunani pada Antikuitas Klasik
dapat dibagi mejadi beberapa periode:

1. Periode Arkais (750-500 SM) adalah ketika para seniman membuat patung berdiri
dalam pose yang kaku dan keramat dengan “senyum Arkais”. Periode Arkais biasa
disebut dengan penggulingan kekuasaan Athena yang terakhir pada 510 SM.
2. Periode Klasik (500-323 SM) dalam politik, didominasi oleh Athena dan Liga Delos
abad ke-5 SM yang digantikan oleh hegemoni Sparta pada awal abad ke-4 SM,
sebelum kekuasaan beralih pada Thebes dan Liga Boiotia, dan akhirnya pada Liga
Korinthos yang dipimpin oleh suku bangsa Makedonia.
3. Periode Hellenistik (323-146 SM) merupakan ketika budaya dan kekuasaan Yunani
menyebar ke Timur Dekat dan Timur Tengah. Peiode ini bermula setelah kematian
Alexander Agung dan berakhir dengan penaklukan Yunani oleh Romawi.
4. Yunani Romawi adalah periode yang berlangsung sejak Romawi menaklukan
Korinthos dalam Pertempuran Korinthos pada 146 SM sampai didirikannya
Bizantium sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi pada 330 SM.
5. Fase akhir Antikuitas adalah periode Kristenisasi sejak akhir abad ke-4 M sampai
abad ke-6 M. Biasanya, fase ini disebut berakhir setelah ditutupnya Akademi
Neoplatonik oleh Kaisar Yustinianus I pada 529 M.

Dalam bukunya lagi, Rizem Aizid melanjutkan, secara umum, perkembangan Yunani
dapat dibagi menjadi empat periodesasi:

1. Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
2. Fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi negara-negara kota Yunani ke arah barat
sampai Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai Asia Kecil (Troya).
3. Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400 SM).

11
Rezim Aizid, 2014, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. hlm. 406-409
4. Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembangan di
luar daerah Yunani.

C. Perkembanagan Budaya dan Karakteristik Yunani Kuno.


Sebagai ikon peradaban Eropa Barat, kebudayaan Yunani merupakan salah satu unsur
terpenting dari budaya Eropa, disamping unsur-unsur lainnya seperti Nasrani, Islam, Romawi
dan lain-lain. Kebudayaan merupakan sebuah keseluruhan yang amat kompleks, yang
didalamnya terkandung penge-tahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Peradaban Yunani mempunyai tiga karakteristik yaitu: kekotaan, bourgeois, dan


duniawi. Kekotaan berarti bahwa polis-polis di Yunani merupakan sebuah negara-kota yang
merdeka dan tidak menjadi bagian dari sebuah kerajaan besar. Hal ini membawa polis Yunani
untuk memiliki kebebasan untuk menentukan sistem pemerintahan, sosial, budaya, seni,
agama, memiliki hak untuk mengatur diri sendiri.

Menurut Sudrajat, secara umum, kebudayaan Yunani dapat digolongkan menjadi tiga
periode, yaitu: Arkais yang ditandai dengan pembangunan patung-patung batu yang
monumental. Periode ini juga ditandai dengan diperkenalkannya sistem politik yang dikenal
dengan nama negara kota atau polis. Periode kedua, Klasik merupakan puncak peradaban
Yunani dimana secara politis demokrasi mengalami penyempurnaan pada zaman Pericles.
Ketiga, Hellenistik dimana kebudayaan Yunani berakulturasi dengan budaya Timur: India-
Persia.

Dalam sistem kepercayaan Yunani, mereka percaya kepada dewa-dewa atau


politeisme yang digambarkan adanya seperti manusia. Dewa Zeus adalah dewa utama yang
mereka puja dan dianggap bapak dari para dewa dan manusia. Ia bertahta di Bukit Helicon,
Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya sendiri bernama Hera yang menjadi Dewa
Pernikahan. Selain Dewa Zeus, ada dewa-dewa lain dalam kepercayaan Yunani Kuno, antara
lain:

1. Pallas, yaitu dewa pelindung ilmu pengetahuan.


2. Hermes, dewa perdaganagan.
3. Poseidon, dewa laut.
4. Apollo, dewa matahari dan menjadi pelindung bagi para penyihir.
5. Aphrodite, dewi kecantikan.
6. Hades, dewa kematian yang tinggal di Dunia Bawah dan punya anjing pejaga yang
bernama Kerberos.
7. Ares, dewa perang.
8. Artemis, dewa perburuan.
Namun dalam mitologi Yunani lain menyebutkan, sebelum adanya dewa-dewa di
Olimpus ada para Dewa Titan yang pertama kali muncul. Para dewa tersebut dilukiskan oleh
Hesiodus dalam karya Theogoni-nya sebagai para dewa yang muncul begitu saja ketika alam
semesta terjadi kekacaubalauan.

Orang Yunani Kuno menyandarkan kehidup-an perekonomiannya pada bidang


perdagangan. Karena posisi geografis Yunani yang hanya berupa lembah-lembah yang subur,
maka masyarakat Yunani dapat bertani menanam gandum, anggur yang diolah menjadi
minuman, dan buah zaitun yang minyaknya bisa menjadi bahan dasar mentega, sabun, dan
minyak zaitun. Mereka bisa menjualnya ke wilayah-wilayah sekitar Laut Mediterania. Serta
usaha kecil-kecilan menjual minyak wangi dan permata kepada orang-orang kaya yang kidak
banyak juga orang Yunani juga terampil ahli dalam membuat kerajinan dari bahan keramik,
tembikar, penyamak kulit dan pembuat sepatu. Selain pertanian dan perdagangan, orang
Yunani Kuno juga memafaatkan hasil-hasil rampasan perang.

Perdagangan yang membawa bangsa Yunani dalam kemakmuran membuat penduduk-


nya mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memikirkan dan mengekspresikan jiwa seni
mereka. Perkembangan kesenianan Yunani Kuno menghasilkan beberapa peninggalan yang
masih dapat kita ketahui. Dalam bidang seni arsitektur terbangun istana besar di kota Knossos
oleh Raja minos pada tahun 1600 SM yang terdapat kekuatan seni kerajian keramik di
dalamnya yang indah. Seabad sebelum masehi kemudian datang bangsa Mikenai yang meniru
kesenian bangsa Minoa dengan bukti peninggalan yang berupa:

1. Istana Tyrins yang berupa 60 kamar.


2. Thallos, adalah kuburan berbentuk sarang lebah.
3. Gerbang singa dari Mikenai.
Dalam seni patung, bangsa Yunani dikenal dengan gayanya yang naturalistik dengan
objek manusia. Pada periode klasik dikenal salah seorang seniman terkenal, di Phidias, yang
membuat patung raksasa Zeus di Olympus dan patung dewi Athena yang disebut sebagai
patung terbesar di dunia. Juga berkembang dalam ranah seni pertunjukan , dikenal sebagai
negara pertama dalam sejarah Eropa yang memperkenalkan seni pertunjukan. Seni drama
bangsa Yunani berawal dari festival keagamaan yang berupa nyanyian dan tarian yang
dipentas-kan untuk menghormati Dionysos.

Selain drama pertunjukan, puisi menjadi elemen peembentuk drama dan salah satu
karya sastra terpenting di Yunani. Puisi merupakan salah satu perkembangan Yunani Kuno
di bidang kesastraan dan kebahasaan. Karya sastra yang terkenal dari negri Yunani Kuno
adalah dua buku karangan Homeros pada abad ke-8 SM bertajuk Illias dan Odysseia. Dalam
Illias menceritakan peperangan antara Yunani melawan Troya dan dalam buku Odysseia
mengisahkan lanjutan buku pertama yaitu perjalanan kembali tentara Yunani dari Perang
Troya. Maha karya tersebut ditulis dalam bahasa Yunani Kuno. Bahasa Yunani Kuno
merupakan alat berkominukasi yang dituturkan oleh orang Yunani Kuno sejak abad ke-9
sampai 4 SM. Menurut Rezim Aizid dalam bukunya 12, huruf Yunani memiliki banyak dialek.
Namun, bahasa Yunani Attika yang dipakai penduduk Athena dianggap bentuk paling asli.
Semua bahasa bisa berubah seiring berjalannya masa, dan bahasa Yunani telah banyak
berubah sejak 453 M menjadi bahasa Yunani Modern.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Yunani memiliki pelopor yang telah
membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan guna membawa kemajuan bagi dunia.
Di bidang matematika, kita mengenal Pythagoras, seorang pria kelahiran Samos yang
kemudian mendirikannya sebuah akademi di Croton. Phytagoras dikenal sebagai ahli
matematika yang menemukan hukum geometri yang menjelaskan bahwa dalam segitiga siku-
siku jumlah kuadrat dari sisi terpanjang sama atau sebanding dengan jumlah kuadrat dari sisi-
sisi lainnya. Sedangkan di bidang pengobatan, kenal dengan nama Hippocrates, yang
menyingkirkan anggapan bahwa dengan doa, semua penyakit bisa disembuhkan. Hippocrates
mengusulkan konsep baru pengobatan menggunakan obat pencuci perut. Sementara itu untuk
menyembuhkan tulang yang dan otot yang keseleo, Hippocrates menyarankan agar
berkonsultasi dengan pelatih atletik. Meskipun dianggap sebagai sebuah cara penyembuhan
yang primitif, tetapi Hippocrates telah berusaha mem-berikan solusi alternatif bagi upaya
penyembuhan penyakit. Kemudian, dalam Peradaban Yunani di kota Athena juga
menghasilkan para filsut dalam filsafat Yunani. Filsafat Yunani pertama kali muncul pada
abad ke-6 SM sebagai usaha untuk mengetahui rahasia alam secara logis. Pemikiran mereka
sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia hingga saat ini. Para filsuf tersebut antara
lain Thales, Anaximander, Anaximanes, Pythagoras, Heraclitus, Parmenides, Hippocartus,
Socrates, Plato, Aristoteles, dan masih banyak lagi.
12
Rezim Aizid, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. 2014. hlm. 419
D. Keruntuhan Yunani Kuno

Keruntuhan yunani kuno berawal dari berakhirnya perang panjang yang terjadi antara
Sparta dan Athena beserta para pendukungnya masing-masing. Dampak dari perang panjang
tersebut adalah pihak Athena yang kini dalam keadaan hancur, miskin dan tidak memiliki
kejayaan kembali. Begitu pula dengan yang dialami oleh Sparta, tetapi bangsa Sparta
mendapatkan sokongan yang cukup kuat dari pihak Persia. Sparta sebenarnya telah
kehilangan kekuatan internalnya, yaitu tidak memiliki persediaan logistik yang mencukupi.
Ini terjadi karena ketika perang pasukan Sparta memanfaatkan jalur peloponesia, yang
merupakan lahan pertanian yang subur yang dimiliki oleh Sparta. Berbagai jenis tanaman
pangan rusak berat hingga tidak tersisa. Kemenangan Sparta atas Athena juga tidak berarti
apa-apa, karena wabah kelaparan yang menyerang rakyat Sparta menjadi pukulan yang amat
mematikan.

Kemiskinan dan kehancuran juga terjadi di Athena, kekalahan pada perang


peleponnesos juga sangat berpengaruh pada keberlangsungan hidup rakyat Athena. Akibat
terjadinya peperangan yang tidak berkesudahan, jumlah laki-laki lebih sedikit dibandingkan
dengan perempuandan banyak dari para lelaki meninggal di medan perang yang
memperburuk keadaan Athena pada saat itu.13

Perang tersebut juga mengakibatkan rapuhnya pertahanan Yunani untuk menghadapi


ancaman dari luar berupa penaklukan oleh Raja Makedonia. Perang Peloponesos
mengakibatkan Yunani terpecah-pecah dan semakin lemah. Dengan mudah pada 338 SM
Raja Philipus dari Makedonia dapat menaklukkan Yunani. Philipus terbunuh dan digantikan
oleh putranya yang bernama Alexander Agung yang memerintah pada antara tahun 336-323
SM. 14

13
Purwo Husodo, “SEJARAH PEMIKIRAN BARAT,” AG PUBLISHING, 2021, hal. 22
14
Susmihara, “Sejarah Dunia II,” 2014.

Anda mungkin juga menyukai