Anda di halaman 1dari 19

EROPA ZAMAN KLASIK

(YUNANI)
DOSEN MATA KULIAH : IRHAS FANSURI MURSAL, S.PD., M.HUM
DISUSUN OLEH :
RISKA KAHIRUNNISA PASARIBU : I1A120002
DHO DHO RIZKY NOVRIANTO : I1A120030
GOSFEL TONGAM P. SILABAN : I1A120012
RITA AMELIA : I1A120008
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
 
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
KONSEPSI IBRANI ATAS MONOTHEISME ETIS, DENGAN PENEKANANNYA PADA MARTABAT MENUSIA, ADALAH SUATU
SEMBER BAGI TRADISI BARAT. SUMBER YANG LAIN BERASAL DARI YUNANI KUNO. BANGSA IBRANI BEGITUPUN YUNANI
SAMA-SAMA MENYERAP PERSTASI PERADABAN-PERADABAN TIMUR DEKAT. TETAPI MEREKA MENGEMBANGKAN SUDUT-
SUDUT PANDANG DAN GAYA-GAYA PEMIKIRAN MEREKA YANG KHAS, YANG MEMISAHKAN MEREKA DARI ORANG
MESOPOTAMIA DAN MESIR. PRESTASI-PRESTASI BESAR BANGSA IBRANI TERLETAK PADA LINGKUP PEMIKIRAN ETIS
RELIGIUS, SEMENTARA YUNANI TERLETAK PADA PERKEMBANGAN PEMIKIRAN RASIONAL.
BANGSA YUNANI BERANGGAPAN ALAM MEMATUHI ATURAN-ATURAN UMUM, TIDAK BERTINDAK BERDASARKAN
DORONGAN HATI PARA DEWA ATAU SETAN. MEREKA MELIHAT MANUSIA MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MELAKUKAN
PEMIKIRAN RASIONAL, MEMPUNYAI SUATU KEBUTUHAN UNTUK KEBEBASAN, DAN MEMPUNYAI NILAI SEBAGAI INDIVIDU.
MESKIPUN BANGSA YUNANI TIDAK PERNAH MENDEPAK DEWA-DEWA, MEREKA TERUS MENEKANKAN ARTI PENTINGNYA
AKAL BUDI MANUSIA DAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN, MEREKA SAMPAI KEPADA PENEGASAN PADA AKAL BUDI ADALAH
JALAN MENUJU PENGETAHUAN DAN MANUSIALAH BUKAN PARA DEWA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PRILAKU MEREKA
SENDIRI. DALAM PENGALIHAN PERHATIAN INI DARI DEWA-DEWA KEPADA MANUSIA, ORANG-ORANG YUNANI KELUAR DARI
ORIENTASI YANG MEMBUAT MITOS DARI TIMUR DEKAT DAN MENCIPTAKAN SUDUT PANDANG HUMANIS RASIONAL YANG
MERUPAKAN CIRI KHAS PERADABAN BARAT.
YUNANI ADALAH NEGARA YANG SANGAT KECIL. NEGARA INI MENEPATI UJUNG SALAH SATU DARI TIGA
SEMENANJUNG YANG MENGAKHIRI EROPA DI SELATAN. WILAYAHNYA, TERMASUK PULAU-PULAU, TIDAK MENYAMAI
WILAYAH PORTUGAL ATAU NEGARA MAINE, TETAPI PANTAINYA BEGITU MENJOROK SEHINGGA GARIS PANTAINYA
MELEBIHI PANTAI SELURUH SEMENANJUNG SPANYOL. DISEBELAH UTARA, NEGERI INI MELEKAT DENGAN JAJARAN
PANJANG PEGUNUNGAN ALPEN TIMUR, YANG MEMBENTUK SALAH SATU DINDING LEMBAH DANUBE. DI SELATAN DI
TIGA TITIK YANG MENJOROK KE MEDITERANIA. LAUT MEMISAHKANNYA DISEBELAH BARAT DARI ITALIA DAN DI

SEBELAH TIMUR DARI ASIA.


B. RUMUSAN MASALAH
APA SAJA SUMBER SEJARAH YUNANI KLASIK ?
BAGAIMANA PERADABAN AWAL YUNANI KLASIK ?
BAGAIMANA MASA KEJAYAAN YUNANI KLASIK ?

C. TUJUAN
MENGETAHUI SUMBER-SUMBER SEJARAH YUNANI KLASIK
MENGETAHUI PERADABAN AWAL YUNANI KLASIK
DAPAT MENGETAHUI MASA KEJAYAAN YUNANI KLASIK.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SUMBER SEJARAH YUNANI KLASIK
Sumber sejarah tertulis bangsa Yunani Klasik berupa dua sajak epic yang berjudul Hiad dan Odyssey. Hiad
menceritakan tentang sebuah ekspedisi Yunani yang di pimpin oleh Agamemnon, raja Mycenae, melawan Troya.
Sedangkan, Odyssey menceritakan tentang pengembaraan pahlawan Yunani, Odysseus, dalam perjalanan pulang dari
Troya.Dua epik ini diperkirakan dibuat di Ionia, dan oleh orang-orang Yunani dikaitkan dengan seorang penyair buta
yang bernama Homer.Hiad dan Odyssey menunjukkan bukti tentang kebudayaan Jaman Homeric, sebagai pengganti dari
bangsa Aegea, sekitar tahun 750 SM.
Selain sumber tertulis, juga ditemukannya istana berbentuk labyrint. Sekitar 2000 SM, bangsa Kreta membangun
istana-istana megah diseluruh pulau. Istana-istana ini memiliki banyak ruangan dengan halaman dibagaian
tengahnya. Pada 1700 SM, sebuah gempa besar mengguncang pulau Kreta. Semua isatana hancur, namun dengan
cepat dibangun kembali bahkan kali ini lebih besar dan megah. Salah satu istana terbesar disebut Knossos. Istana ini
memiliki ratusan ruangan, banyak diantaranya dihiasi lukisan tumbuhan, hewan, dan manusia dengan pakaian yang
mewah yang sedang bercakap-cakap atau menari. Dari ratusan ruangan-ruangan itulah istana ini dikenal dengan
sebutan istana berbentuk labyrint. Tidak hanya istana labyrint, Mycenae adalah situs arkeologi yang tak kalah
penting karena diduga bahwa situs ini adalah bekas dari istana megah, kuil, serta pemakaman kuno yang terletak 90
kilometer dari Athena. Satu bangunan yang masih utuh tersisa di ditus Mycenae adalah gerbang utamanya yang
bernama Lion Gate, gerbang ini masih kokoh berdiri sejak 1300 SM.
Pulau Kreta terletak dipersimpangan jalan pelayaran antara Mesir dan Yunani, serta antara daerah-
daerah Italia dan Punisia. Masyarakat pulau Kreta adalah masyarakat maritim dengan kehidupan
pokok berdagang dan berlayar dilaut tengah. Masyarakat pulau Kreta telah mengenal bentuk
tulisan yang disebut dengan tulisan Minos. Nama minos berasal dari dari nama seorang Raja besar
di pulau Kreta, yaitu Raja Minos. Namun, tulisan Minos sampai sekarang belum berhasil dibaca
sehingga sejarah kerajaan pulau Kreta belum terungkap dengan jelas.
B. AWAL PERADABAN
YUNANI
Peradaban awal Yunani adalah peradaban bangsa Aegea yang pertama kali muncul di Crete.Crete adalah semacam
rumah separuh jalan antara Eropa dan Timur Dekat.Crete hanya beberapa hari berlayar dari mulut sungai Nil dan pantai-
pantai Asia Barat.Pulau Crete akibatnya berada pada posisi untuk menerima dan mendapat keuntungan melalui semua
kebudayaan Oriental.Sebaliknya, dari Crete pengaruh kebudayaan menyebar keselruhan Aegea.Peradaban Aegea
menunjukkan beberapa karekteristik mencolok. Orang-orang tinggal di desa dan kota, dimana benteng-benteng milik raja
letaknya berada diatas pemukiman penduduk biasa.Monarki, tidak diragukan lagi biasanya dipimpin raja yang lalim, yang
subjek-subjeknya harus bekerja keras untuk membangun istana dan makam besar.
Kemajuan hebat terjadi di sejumlah ilmu pengetahuan.Para arsitek mendirikan sejumlah istana dari battu persegi dan
dipotong-potong serta menyusunnya untuk kenikmatan hidup.Istana Gnossus di Crete bahkan memilki pipa air ubin, kamar
mandi, dan fasilitas-fasilitas mewah lainnya.Lukisan-lukisan dinding luar biasa indah, lanskap, potret laki-laki dan wanita,
kostum kaum wanita dengan rok lipat, lengan menggembung dan tangan yang diselubungi sarung tangan.Peradaban Aegea
tidak masuk secara mendalam ke Eropa. Wilayah pedalaman Yunani tetap menjadi rumah bagi suku barbar, yang belum
belajar bagaimana mendirikan kota, menciptakan objek seni yang cantik, atau mengarungi lautan. Antara tahhun 1500 dan
1000 SM jalan-jalan terobosan destruktif mereka menyebabkan kemunduran peradaban bangsa Aegea .
Para penyerbu yang menempatkan wilayah Aegea kedalam barbarism adalah orang-orang bertubuh tinggi, memiliki
klit bercorak cerah, berambut kuning, bermata biru adalah jenis ras Baltic (Nordic).Bahasa mereka adalah bahasa Yunani,
yang termasuk keluarga bahasa Indo-Eropa dan menjalani kehidupan nomaden sebagai pemburu dan penggembala.
Orang-orang Yunani, seperti yang kita sebut sekarang tidak berhenti dibatas-batas selatan Yunani.Mereka juga
menguasai Crete dan pulau-pulau Aegea lainnya bersama dengan pantai barat Asia Kecil.Pemukiman mereka di Asia
Kecil dikenal sebagai Aeolia (Aeolis), Ionia, dan Doris, meniru nama-nama suku Yunani.Seluruh lembah Aegea karena itu
menjadi dunia Yunani.
Kehidupan sosial sangat sederhana.Para pangeraan cenderung berkelompok dan membangun rumah-rumah, para
putrid membawa iar dan mencuci pakaian.Agamemnon, Odysseus, dan para pangeran lainnya memotong daging dan
memasak. Uang koin tidak dikenal namun nilai ditaksir dalam bentuk sapi atau gumpalan emas dan perak.Peperangan
berlangsung terus menerus dan kejam.Pembajakan, yang tumbuh subur di lautan yang tidak dilindungi dianggap sebagai
pekerjaan terhormat.Pembunuhan sering terjadi, pembunuh harus diadili tetapi tidak melalui pengadilan dan hukuman
public melainkan dendam pribadi kerabat korban.
Bangsa Yunani Homeric dan suksesor (penerus) merupakan penyembah para dewa dan dewi, dua belas dari mereka
membentuk sebuah dewan.Dewan ini menyembah Olympus yang bertahta salju di Thessaly utara.Zeus adalah dewa
surge, yang mengumpulkan awan dalam badai dan mengguung kilat.Poseidon menguasai lautan, Dewi Hera menguasai
kehidupan wanita dan terutama atas ritual suci perkawinan, Apollo dewa cahaya yang menyingkirkan kegelapan dan
kejahatan, Athena dewi yang muncul dari dahi Zeus mewujudkan cita-cita kebijaksanaan dan semua nilai kewanitaan.
Kota yunani tumbuh di sekitar bukit pengungsian (Acropolis).Orang-Orang pergi menyelamatkan diri ke
bukit ini saat terancam bahaya.Di bukit ini dibangun sebuah benteng dan kuil-kuil dewa.
a. Negara-Kota Yunani
Kota meliputi tidak hanya wilayah di dalam dinding-dindingnya, tetapi juga distrik di sekitarnya, dimana banyak
penduduk (citizen) tinggal. Menjadi independen dan
mengatur diri sendiri, kota semacam ini biasanya disebut kota-negara. Kota Negara paling utama dalam sejarah Yunani
adalah Sparta dan Athena. Sparta didirikan di periode kuno oleh penyerbu Yunani di Yunani Selatan ( Peloponnesus).
Sparta adalah sebuah monarki, tetapi karena ada selalu dua raja yang berkuasa secara bersamaan, maka tidak ada raja
yang lebih kuat. Manajemen urusan kerajaan berada di tangan lima orang, yang disebut Ephors, yang dipilih setiap tahun
oleh penduduk. Ephors menemani raja dalam perang dan mengarahkan bagian mereka membimbing dewan bangsawan dan
majelis rakyat mengawasi pendidikan anak-anak dan mengawasi kehidupan pribadi setiap orang.
Kota-negara Athena berdiri sangat kontras dengan Sparta. Orang-orang Athena menjelang 500 S.M. telah
menyingkirkan para raja dan tiran, menggulingkan kekuasaan para bangsawan dan telah menciptakan pemerintahan
demokratis pertama di jaman kuno.

b. Perang persia
Pembentukan Kekaisaran Persia merupakan reaksi terhadap dunia Yunani. Cyrus Agung, raja Persia pertama,
menghancurkan kerajaan Lydia, kemudian menguasai kota-kota Yunani di Asia Kecil. Anaknya, Cambyses, berhasil
menaklukan Siprus dan kemudian berhasil menguasai Mesir. Setelah itu ia menguasai Cyrene dan koloni-koloni Yunani
lainnya di Afrika.
Naiknya Darius Agung ke tahta Persia hanya meningkatkan bahan bahaya yang membayangi dunia Yunani. Dariyus ingin
mengamankan kekuasaanya di Barat laut dengan memperluas wilayahnya hingga ke Sungai Danube, yang akan menjadi
perbatasan yang mengagumkan. Karena itu, ia memasuki Eropa dengan sejumlah besar tentara dan melawan bangsa Scythia
yang barbar dan suka berperang, yang menempati kedua sisi Sungai Danube. Tidak lama setelah ekspedisi Daryus ke Eropa,
kota-kota Ionia di Asia Kecil memberontak melawan Persia. Orang-orang Ionia meminta pertolongan pada Sparta, negara
militer utama Yunani. Orang-orang Sparta menolak ambil bagian dalam perang, tetapi orang-orang Athena, yang menyadari
bahaya dari gerak-gerak maju Persia, membantu orang-orang Ionia dengan kapal dan prajurit.
Pasukan gabungan ini berhasil menguasai dan menghancurkan Sardis, ibu kota Lydia. Bangsa-bangsa Yunani Asia
lainnya sekarang bergabung dengan Ionia, dan bahkan Thrace melepaskan diri dari Asia. Keberhasilan ini hanya bersifat
sementara. Kota-kota yang memberontak tidak bisa menahan serangan Persia. Satu demi satu kota-kota tersebut kembali
jatuh ketangan Raja Agung.
Ketenangan tidak segera tercipta di Asia Kecil karena Darius ingin mempertegas supremasi Persia di Semenanjung
Balkan dan menghukum Athena karena membantu pemberontakan Ionia. Dua tahun kemudian armada lain, membawa dua
puluh ribu prajurit, berlayar dari Ionia menuju Yunani. Datis dan Artapehernes, pemimpin Persia berlayar lurus melintasi
Aegea dan mendarat di daratan Marathon, dua puluh enam mil dari Athena.Darius sekarang sudah mati, tetapi anaknya
Xerxes telah memutuskan telah menuntaskan tugas ayahnya. Sebuah pasukan, diperkirakan lebih dari seratus ribu prajurit,
dikumpulkan dari semua bagian wilayah kekuasaan Raja Agung, yang ingin menghancurkan Yunani.
Diawal tahun 480 SM, pasukan Persia bergerak keluar dari Sardis, menyeberangi Dardanelles, dan terus bergerak maju
hingga terusan Thermopyle, yng merupakan pintu masuk ke Yunani Tengah.
Pasukan Persia selanjutnya bergerak cepat melalui Yunani Tengah menuju Athena, tetapi mendapati kota itu telah
dikosongkan. Atas nasihat Themistocels, para pemimpin terbaik Athena mundur ke tempat-tempat aman dan seluruh
pasukan tempur Athena telah menaiki kapal. Armada Yunani, yang sebagian besar terdiri dari perahu-perahu warga Athena
dibawah komando Themistocles, kemudian mengambil posisi di selat yang memisahkan pulau Salamis dari Attica dan
menunggu musuh.
Perang Persia lebih daripada perang untuk supremasi antara dua kekuatan yang berlawanan. Perang Persia adalah
pertempuran antara Timur dan Barat, antara despotisme Oriental dan Demokrasi Occidental. Jika Persia menang, peradaban
Barat yang baru dan kuat yang dikembangkan oleh Athena dan negara-negara Yunani lainnya akan dibenamkan, mungkin
selama beberapa jaman, dibawah arus ide dan adat istiadat Timur. Kemenangan Yunani menyelamatkan Eropa untuk hal-hal
yang lebih baik. Ini adalah kemenangan untuk kebebasan umat manusia.
c. Athena
Sejarah Yunani, selama setengah abad setelah berakhirnya perang Persia, berpusat di Athena. Athena adalah kota
terpadat di antara kota-kota Yunani lainnya. Athena memiliki pergangan luas di seluruh Mediterania dan Laut Hitam.
Penduduk Athena sangat enerjik ; pemerintahaanya berbentuk demokrasi. Penduduk Athena juga menjadi berwibawa
sebagai hasil dari keberhasilan mereka mengalahkan Persia. Herodotus bahkan menyebut (penduduk Athena) sebagai
penyelamat Yunani.
Untuk menjauhkan bahaya serangan Persia lainnya, Athena membentuk sebuah liga defensif dengan sekutu-sekutu
mereka di Asia Kecil dan kepulan Aegea. Liga defensif ini meliputi lebih dari dua ratus kota-negara. Liga Delian menjadi
langkah paling menjanjikan yang dilakukan oleh Athena yang mengarah pada pembentukan pemerintahan federasi.
Pemerintahan federasi ini mungkin akan berkembang menjadi Amerika Serikat-nya Yunani, jika Athena menunjukan
lebih banyak kebijaksanaan dan keadilan dalam hubungannya dengan sekutu-sekutunya. Sayangnya, Athena
menggunakan kekuatan angkatan laut yang dibangun dengan kontribusi Liga sebagai alat untuk menjadikan negara-
negara sekutu bergantung pada Athena.
Athena memerintah secara kekaisaran, tetapi mereka termasuk negara demokratis. Demokrasi, pemerintahan
oleh kedaulatan rakyat. Deokrasi adalah kontribusi Yunani, teristimewa kontribusi Athena, untuk peradaban. Pusat
demokrasi Athena adalah mejelis rakyat. Semua penduduk yang telah mencapai usia dua puluh satu tahun adalah
anggota majelis rakyat. Kota Athena, selama periode ini, menjadi pusat perdagangan Yunani. Eksport anggur,
minyak zaitun, gerabah, peralatan logam, dan benda-benda seni dikirim dari Piraeus, pelabuhan Athena, kesetiap
bagian dunia Yunani. Impor dari wilayah Laut Hitam, Thrace, Asia Kecil, Mesir, Sisilia, dan Italia meliputi
komoditas-komoditas seperti garam, ikan kering, wol, kayu, kulit binatang, dan yang paling penting sejumlah
besar gandum.
d. Keruntuhan Negara-Kota Yunani
Serajah Yunani, setelah perang Persia adalah sebauh catatan tentang konflik yang tiada akhir. Di tahun 431
SM perang Pelloponesian yang ganas dan melelahkan pecah antara Athena dan Sparta, dengan sekutu-sekutu
mereka. Perang Peloponesian berakhir di 404 S.M dengan kemenangan penuh Sparta. Kota Sparta memainkan
peran kekaisaran selama beberapa tahun, hingga aturan militer yang keras memancing Thebes untuk memberontak.
Dengan mengalahkan Sparta Thebes menjadi kekuatan utama di Yunani. Pengaruh baru sekarang mulai dirasakan
di Yunani pengaruh Macedonia. Orang-orang Macedonia adalah bagaian dari para penyerbu utara yang telah
memasuki semenanjung Balkan. Philip II, salah satu orang kuno yang paling hebat, menjadi raja Mancedonia di
359 SM. Ia bukan orang asing bagi Yunani. Sebagaian masa mudanya dihabiskan sebagai sandra di Thebes,
dimana ia belajar seni perang karena Yunani telah menyempurnakan seni perang, dan juga mendapat wawasan
tentang politik Yunani. Kondisi Yunani yang tercerai berai memberi Philip kesempatan untuk menempatkan
Mancedonia diposisi supremasi yang tidak pernah dikuasai Athena, Sparta atau Thebes dalam waktu lama. Ia
memegang kesempatan ini.
Energi besar Philip sekarang mendorong ke langkah selanjutnya dalam program ambisiusnya. Ia memutuskan
melakukan rencana-rencananya, yang telah lama dihargai oleh orang-orang Yunani, untuk menaklukan Asia Kecil
dan mungkin Persia. Konggres negara-negara Yunani yang diselenggarakan di Coninth, memutuskan untuk
memberi bantuan kapal dan tentara kepada angkatan bersenjata Yunani-Macedonia dibawah komando Philip.
Kurang dari dua tahun setelah peristiwa Chaeronea, Philip dibunuh oleh seorang pembunuh, dan kekuasaannya
diberikan kepada anak laki-lakinya.
Alexander menjadi raja Macedonia ketika ia hanya berusia duapuluh satu tahun. Ia memiliki tubuh besar
seperti ayahnya, pikiran tajam dan keinginan tegas. Ibunya, seorang wanita ambisius, memberi tahu Alexander
bahwa darah Achiilles mengalir di tubuh Alexander, dan meminta Alexander melebihi tindakan-tindakan pahlawan
Yunani.
e. Zaman Hellenistik
Kekaisaran yang diciptakan Alexander tidak bertahan. Kekaisarannya pecah dengan cepat menjadi
sejumlah kerajaan-kerajaan Helenistic, meliputi Macedonia, Syiria, dan Mesir. Kerajaan-kerajaan ini
diperintah oleh dinasti-dinasti yang diturunkan oleh Alexander. Penaklukkaan Alexander dan pembentukan
kerajaan-kerajaan Hellenistic, menyebabkan hilangnya batas-batas yang telah lama memisahkan Eropa dan
Asia. Karena itu Timur Dekat menjadi terbuka bagi pedagang, tukang batu, dan tukang kayu Yunani, filsuf,
ilmuan, dan penulis Yunani.
Proses penyebaran pengaruh Hellas ke Oriental dimulai oleh Alexander, yang mendirikan tidak kurang
dari tujuh puluh kota di Mesir, Asia Barat, Asia Tengah, dan bahkan di India. Para pengganti Alexander
melanjutkan membangun kota pada skala yang lebih luas. Tidak seperti kota-negara Yunani lama, kota-kota
Hellenistic tidak memperoleh kemerdekaan.
Beberapa kota Hellenistic hanya menjadi pos garnisun di jantung propinsi-propinsi jauh di atau
sepanjang perbatasan. Kota-kota lainnya, seperti Alexandria di Mesir, Seleucia di Babylonia, Antioch di
Syria, dan Rhodes di pulau Rhodes, berkembang menjadi pusat-pusat bisnis. Melalui kota-kota ini produk-
produk Asia, bahkan dari India dan Cina sampai ke Yunani.
Orang Yunani dan Oriental saling bertukar ide dan komoditas. Apa yang dicapai Yunani dalam
seni, kesusasteraan, filosofi, dan sains menjadi familier bagi orang Mesir, Babylonia, dan orang-oran
Oriental lainnya. Sebaliknya, orang-orang Oriental memperkenalkan pada orang Yunani pencapaian
mereka dalam alam pikiran.
Percampuran Timur dan Barat sebagian besar berlangsung di Alexandria, Mesir. Alexandria
menjadi pusat Hellenistic utama, karena letaknya yang tidak tertandingi untuk perdagangan dengan
Afrika, Asia, dan Eropa. Penduduknya tidak hanya orang Mesir, Yunani, dan Macedonia, tetapi juga
Yahudi, Syria, Babylonia, dan Oriental lainnya.
Kota Alexandria memiliki museum kerajaann, atau kuil Muses, sebuah universitas, dengan aula-aula
perkuliahan, taman botani dan zoologi, observatorium astronomi, dan sebuah perpustakaan besar. Orang-
orang terpelajar Alexandria juga menterjemahkan ke dalam bahasa Yunani berbagai produk kesusasteraan
Oriental, termasuk Hebrew Old Testament (Perjanjian Lama Yahudi). Sains juga berkembang aik di
Alexandria, karena para profesor yang tinggal di Museum dengan biaya publik, memiliki tempat penelitian
yang tenang dan menyenangkan, banyak kemajuan berlangsung di masa ini dalam bidang matematika,
astronomi, fisika, geografi, anatomi, kedokteran, dan cabang-cabang ilmu pengetahuan lainnya.
Selama periode setelah kekuasaan Alexander, banyak kota-negara Yunani mulai menyadari bahwa
kemerdekaan yang sangat mereka dambakan hanya bisa diperoleh lewat persekutuan. Mereka kemudian
membentuk Liga Aetolian di Yunani tengah dan Liga Achaean di Peloponnesus. Orang-orang Yunani yang
emigrasi ke Mesir dan Asia Barat kehilangan kewarganegaraan di Athena, Sparta, atau Thebes dan menjadi
subyek bangsa Prolemy atau Seleucid. Mereka menghentikan prasangka lokal, yang telah lama memisahkan
mereka, dan menjadi enduduk dunia. Mereka kehilangan perasaan anatagonis lama terhadap orang-orang
non-Yunani. Karena itu, perbedaan antara orang Yunani dan Barbarian secara bertahap hilang, dan umat
manusia menjadi lebih dipersatukan dengan simpati dan aspirasi.
C. MASA KEJAYAAN YUNANI
KLASIK
Setengah abad dari kekalahan Persia adalah salah satu masa kemegahan yang sangat besar bagi peradaban Yunani. Benar bahwa
Yunani tercabik-cabik oleh peperangan yang hebat untuk memperebutkan kekuasaan antara Athena, Sparta, dan Negara-negara lain
(Perang Poloponnesia hingga 404 SM) dan bahwa pada abad 338 SM, bangsa Makedonia hampir menjadi penguasa bagi bangsa
Yunani, namun selama periode ini dorongan pemikiran, kreatifitas, dan artistic Yunani naik ke tingkat yang membuat prestasi mereka
menjadi pelita bagi umat manusia dalam semua sisa sejarah.Induk dan pusat aktivitas mental ini adalah Athena.Selama lebih dari tiga
puluh tahun (466-428 SM), Athena didominasi oleh manusia yang memiliki semangat besar dan kebebasan berpikir. Pericle, yang
bertekad untuk membangun kembali kota yang telah menjadi abu sebagai akibat dari serangan Persia.Dan tidak hanya membangun
kembali Athena secara fisik.Dia juga membangun kembali Athena secara intelektual.Dia mengumpulkan tidak hanya arsitek dan
pematung, tapi juga penyair, dramawan, filsuf, dan guru.Herodotus datang ke Athena untuk membacakan sejarahnya (438
SM).Anaxagoras datang dengan sebuah deskripsi ilmiah tentang matahari dan bintang-bintang. Aeschylus, Sophocles, dan Euripides
satu demi satu membawakan drama Yunani ke tingkat tertinggi dalam keindahan dan kemegahan.
Sudah lama sebelum masa Pericles, kebebasan istimewa lembaga-lembaga Yunani telah memberikan peran penting bagi keterampilan
dalam diskusi.Keputusan tidak berada di tangan raja atau pendeta, tetapi di tangan majelis dari orang-orang terkemuka.Dengan
demikian kefasihan berbicara dan beragumen merupakan prestasi yang sangat diperlukan, dan kelas guru pun muncul, dan muncul pula
kaum Sofis, yang berusaha untuk memperkuat pemuda dalam kemampuan ini.
Ketika Pericles meninggal, seorang bernama Socrates menjadi menonjol karena kemampuannya dalam mengkritik
argumen yang buruk, sedangkan banyak ajaran kaum Sofis yang menggunakan argumen yang buruk.Sekelompok pemuda
brilian mengelilingi Socrates.Pada akhirnya Socrates dieksekusi karena mengganggu pikiran orang-orang (399 SM), dia dikutuk
dan dihukum di Athena dengan disuruh minum racun karena ajarannya itu.Namun ajarannya terus hidup meskipun banyak
dikecam.Salah satu muridnya yang ternama adalah seorang pemuda bernama Plato (427-347 SM) yang saat itu mulai mengajar
filsafat di Akademi.Ajarannya dibagi menjadi dua bagian utama, yakni penyelidikan tentang dasar dan metode pemikiran
manusia dan penyelidikan tentang lembaga-lembaga politik.Dia adalah orang pertama yang menulis Utopia, yang
membicarakan tentang masyarakat yang berbeda dan lebih baik dari masyarakat yang ada.
Plato mengatakan dengan jelas kepada umat manusia : “Sebagian besar penyakit social dan politik yang anda derita berada
dibawah kendali anda, dan hanya kemauan dan keberanian yang dapat mengubahnya. Anda dapat hidup dengan cara lain yang
lebih bijaksana jika anda memilih untuk memikirkannya dan melakukannya. Anda tidak menyadari kekuatan anda
sendiri”.Salah satu yang paling awal dari karya-karyanya adalah Republik, sebuah mimpi tentang aristokrasi komunikasi, dan
karya terakhirnya yang belum selesai adalah Hukum, skema regulasi bagi Negara Utopia lainnya.
Metode pemikiran dan metode pemerintahan yang dilakukan Plato dilanjutkan oleh Aristoteles, yang merupakan muridnya
sendiri dan mengajar di Lyceum. Karya Aristoteles mengenai metode berpikir membawa ilmu logika ke tingkat yang tinggi, di
mana ilmu itu tetap bertahan selama seribu lima ratus tahun atau lebih, sampai para ilmuan abad pertengahan membahas lagi
tentang pertanyaan kuno itu.Aristoteles berpendapat bahwa dia membutuhkan jauh lebih banyak pengetahuan yang lebih akurat
dari pada yang dia miliki.Maka Aristoteles mulai menyusun koleksi sistematis tentang pengetahuan yang saat ini kita sebut
sains.Dia adalah ayah dari sejarah alam.Dia adalah pendiri ilmu politik.
Pada abad 4 SM, muncullah orang-orang yang merupakan “Pemikir Modern”, yang kala itu merupakan murid-murid
Aristoteles di Lyceum.Metode berpikir primitive seperti mimpi, yang kekanak-kanakan, telah memperoleh serangan kritis
tentang masalah kehidupan.Simbolisme aneh dan mengerikan dan gambaran tentang dewa, dan semua tabu dan pantangan yang
sampai sekarang membebani pikiran, di sini benar-benar dibuang.Berpikir bebas, tepat, dan sistematis telah dimulai, tanpa
terbebani pengaruh-pengaruh oleh pendatang baru.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
  Seperti orang-orang kuno lainnya, bangsa Yunani berperang, melakukan pembantaian dan menjalankan
perbudakan, mereka bisa kejam, sombong, suka bertengkar dan mempercayai tahayul serta mereka sering
melanggar cita-cita mereka sendiri. Tetapi prestasi mereka tidak dapat disanksikan mempunya arti historis
mendalam. Pemikiran barat bermula dengan bangsa Yunani, yang pertama kali mendefinisikan individu dengan
kemampuannya untuk berakal budi. Prestasi besar Yunani adalah kebangkitan yang melampaui ilmu sihir,
keajaiban-keajaiban, misteri, otoritas, kebiasaan dan menemukan arti yang memberi tatanan rasional kepada alam
dan masyarakat.
Kontrasnya, bangsa Yunani menciptakan kemerdekaan politis. Mereka melihat negara sebagai suatu komunitas
dari para warga negara yang bebas membuat hukum demi kepentingan mereka sendiri. Orang Yunani memandang
bahawa manusia mampu mengatur diri mereka sendiri dan menghargai kewarganegaraan yang aktif. Bagi bangsa
Yunani, negara adalah suatu perwakilan yang memberadabkan, yang mengizinkan orang untuk menjalani
kehidupan yang baik. Orang Yunani juga memberi kepada peradaban barat suatu konsepsi mengenai kebebasan
batiniah atau etis. Orang bebas untuk memilih diantara aib dan kehormatan, kepengecutan dan kewajiban, sikap tak
berlebih-lebihan dan berlebih-lebihan. Ide tentang kebebas etis mencapai titiknya yang tertinggi bersama Socrates.
Selama Hellenistic, bangsa Yunani seperti bangsa Ibrani yang lebih awal, tiba pada ide universalisme,
kesatuaan umat. Para filsuf Stois mengajarkan bahwa semua manusia karena kemampuan mereka untuk bernalar
sama secara mendasar dan dapat diatur dengan hukum-hukum yang sama.

Yang mendasari segala prestasi bangsa Yunani ialah sikap humanis terhadap kehidupan. Bangsa Yunani
mengungkapan suatu kepercayaan pada nilai, arti dan martabat individu. Mereka meminta pengolahan yang
maksimal bakat manusia, pengembangan yang penuh kepribadian manusia dan pengajaran yang disengaja akan
keunggulan. Hal yang sangat mendasar bagi sudut pandang humanis bangsa Yunani ialah kepercayaan bahwa
manusia dapat menguasai dirinya sendiri. Meskipun orang tidak dapat mengubah jalannya alam karena ada suatu
tatanan alam semesta yang tidak apat mereka atau dewa-dewa kendalikan sang humanis percaya bahwa orang
dapat mengendalikan kehidupan mereka sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Marvin. 2012. Peradaban Barat dari Zaman Kuno sampai Zaman Pencerah. Bantul : Kreasi Wacana
H.G. Wells. 2018. Sejarah Dunia Ringkas. Yogyakarta : Indoliterasi
Hutton Webster Phd. 2016. World History Sejarah Dunia Lengkap.Yogyakarta : Indoliterasi

Anda mungkin juga menyukai