Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Peradaban Yunani Kuno

Munculnya peradaban Yunani berawal dari kehidupan masyarakat


Pulau Kreta. Pulau Kreta ini terletak di sebelah selatan Yunani yang pusat
pemerintahannya di Knossus. Letak pulau Kreta ini sangat strategis, yaitu
di tengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani, dan Mesopotamia.
Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk hidup dari sektor
pelayaran dan perdagangan. Kebudayaan Pulau Kreta disebut juga
dengan “kebudayaan Minos”. Nama ini diambil dari nama raja mereka
yaitu “Minos”. Hasil kebudayaaannya berupa arsitektur, seni patung, dan
seni kerajinan. Arsitektur ini dapat ditemui di istana yang dibangun oleh
Raja Minos pada 1600 SM. Di Knossus juga ditemukan reruntuhan istana
yang berbentuk labirin (rumah siput). Labyrinth (labirin) berasal dari kata
“Labrys” yang berarti mudah tersesat. Bangunan istana di desain
sedemikian rupa agar seseorang yang masuk akan mudah tersesat
karena susunan kamar-kamar, ruangan dan lorong yang rumit. Struktur
ruangan yang rumit akan menghalangi para penjahat yang masuk istana
dan ingin mengambil kekayaan istana. Selain itu, letaknya yang strategis
tidak menutup kemungkinan menjadi incaran bangsa lain.

Di Knossus juga ditemukan tempat pemandian dan pada saat ini


juga Bangsa Yunani juga telah memiliki kerajinan keramik yang indah.
Masyarakat Pulau Kreta juga mengenal seni lukis fresko, seni porselin
(gerabah), seni pahat pada gading atau media yang lain dan seni
kerajinan logam. Karya seni ini juga menghasilkan peralatan rumah
tangga, misalnya alat pertukangan, sepatu, pengecoran logam dan lain
sebagainya. Masyarakat kreta juga mengenal bentuk tulisan yang disebut
tulisan Minos. Meskipun telah ditemukan peninggalan tulisan, namun
sampai saat ini belum ada yang berhasil membaca tulisan ini. Hal ini
menyebabkan sejarah Pulau Kreta belum dapat diungkap secara jelas.
Sejarah Pulau Kreta juga terkenal dengan karya sastranya yang berupa
legenda dan mitologi karangan penyair Homerus yang berjudul Illliad dan
Odysseia. Homerus juga menceritakan Pulau Kreta yang indah permai
yang memiliki tidak kurang dari 90 kota.1

Kejayaan kebudayaan Pulau Kreta mencapai puncaknya di masa


pemerintahan Raja Minos (periode Minoan). Pada waktu itu Raja Minos
menguasai Laut Aegea hingga Swedia. Raja Minos mampu menyatukan
dataran Eropa, Asia, dan Afrika. Kerajaan Minos telah memanfaatkan letak
geografisnya yang strategis untuk mengembangkan bidang pelayaran dan
memperkuat armada lautnya. Armada ini merupakan angkatan laut
pertama di dunia. Kehebatan armadanya telah berhasil membuat
kerajaan ini membina hubungan dagang yang baik dengan Mesir, Syiria,
Babylon, Asia kecil dan lainnya. Bahkan menjadi negara yang menguasai
lautan. Berbagai kepulauan di Laut Aegea banyak yang membina
hubungan dengan pertukaran duta negara. Bahkan negara Swedia
menyetor upeti kepada Minos.

Kemudian, pada abad ke-15 SM kerajaan di Pulau Kreta mengalami


keruntuhan. Menurut dugaan para ahli, faktor penyebab runtuhnya Pulau
Kreta disebabkan oleh bencana alam. Hal ini karena sekitar abad ke-15
SM Gunung Thera yang letaknya 100 KM di sebelah utara Pulau Kreta
meletus yang memuntahkan lava dan abu vulkanik yang menutupi
angkasa. Abu tersebut menghalangi aktivitas kehidupan serta mematikan
berbagai tumbuh-tumbuhan. Selain bencana alam, faktor lain runtuhnya
kerajaan juga disebabkan adanya invasi bangsa pendatang yaitu bangsa
Mikene. Bangsa ini meniru kebudayaan orang-orang Minos. Hal ini
dibuktikan dengan peninggalannya: a. Istana yang memiliki 60 kamar b.
Thallos, kuburan yang berbentuk sarang lebah dan c. Gerbang singa dari
Mikene. Gerbang singa ini adalah sebuah pintu gerbang yang bagian
atasnya dihiasi dengan dua buah patung singa.

Pada 1000 SM, Pulau Kreta kedatangan bangsa pengembara dari


suku Achaea, Ionia, Aeolia dan Doria. Dari keempat suku ini, suku yang

1
Wahjudi Djaja, Sejarah Eropa; dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern. (Yogyakarta,
Penerbit Ombak, 2015), hlm. 3-4
terkenal ialah suku Ionia. Suku Ionia kemudian bercampur dengan
penduduk asli. Percampuran inilah yang kemudian menurunkan bangsa
Yunani. Setelah runtuhnya peradaban Pulau Kreta, sejarah Eropa Kuno
berkembang di daratan Yunani.2

Tumbuh dan Berkembangnya Peradaban Yunani

Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di Benua


Eropa. Letaknya di ujung tenggara Benua Eropa. Sebagian besar
kepulauan di Laut Aegea dan Laut Ionia adalah wilayah Yunani. Secara
geografis wilayah Yunani sebelah utara berbatasan dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria
dan Turki. Di sebelah timur adalah Laut Aegea, di selatan adalah Laut Tengah dan di barat
adalah Laut Lonia. Tanah Yunani yang mempunyai gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-
pantai yang curam dan terjal pada umumnya kurang subur. Hal ini disebabkan karena
jarangnya hujan turun di Yunani.3

a. Kehidupan Masyarakat

Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur. Di lereng


pegunungan masyarakat dapat menanam gandum dan anggur. Untuk mencari daerah yang
subur maka para petani (Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di
sekitar Yunani. Selain bertani, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomiannya
dengan berlayar dan berdagang, karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah.
Sedangkan, kehidupan masyarakat Yunani yang mendiami wilayah beriklim mediteran yang
selalu hangatdan segar memungkinkan bersikap optimis dan berwatak riang. Suasana langit
yang terang tanpa banyak awan di daerah Attica (Athena) menyebabkan semangat
penduduknya tinggi dan kreasinya menonjol. Itulah sebabnya di Athena berkembang pesat
kebudayaan, baik dibidang seni maupun ilmu pengetahuan dan filsafat.

b. Sistem Pemerintahan Yunani

Sistem pemerintahan Yunani Kuno sangatlah beragam. Hal ini disebabkan karena
masing-masing wilayah “Negara kota” atau “Polis” memiliki sistem pemerintahan sendiri-
sendiri. Polis pada hakikatnya adalah sebuah negara kecil yang merdeka. Di Yunani terdapat
tiga polis besar yaitu Athea, Sparta dan Thebe. Namun yang paling terkenal adalah polis
Sparta dan Athea. Bangsa Yunani merupakan campuran antara penduduk asli dan pendatang
yang berasal dari padang rumput sekitar Laut Kaspia. Mereka termasuk ras Indo-Jerman yang
disebut bangsa Hellas yang gagah berani. Mereka berimigrasin sejak 2000 SM, kemudian
menetap di berbagai daerah. Suku bangsa Doria menetap di Jazirah Peloponesos dengan polis
utamanya Sparta. Suku bangsa Ionia menetap di Jazirah Attica dengan polis utamanya
Athena dan suku bangsa Aeolia menetap di Yunani Utara dengan polis utamanya Delphi.

2
Wahjudi Djaja, Sejarah Eropa; dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern. (Yogyakarta,
Penerbit Ombak, 2015), hlm. 5-6
3
Ratna Puspitasari, Peradaban Yunani dan Romawi. (Cirebon, 2 Maret 2017), hlm. 5
Negeri yang berkembang mula-mula di daratan Yunani adalah kota perdagangan Mycena
yang semula merupakan daerah koloni Kerajaan Kreta. Kemudian, berkembanglah ratusan
polis di Yunani. Hubungan antarpolis di Yunani antara lain adalah perdagangan, pertukaran
ide atau gagasan yang kemudian membentuk peradaban Yunani. Masyarakat Yunani bangga
sebagai warga kota. Mereka merasa superior, sedangkan yang tinggal di luar polis diangga
sebagai bangsa Barbar. Bangsa Yunani sulit bersatu karena antar polis saling bersaing untuk
merebutkan puncak kekuasaan. Namun, pada saat menghadapi bangsa lain seperti bangsa
Persia, antara polis Sparta dan polis Athea kemudian bersatu sehingga mengalami
kemenangan.4

1. Polis Sparta.

Konstitusi Sparta membagi masyarakat menjadi tiga golongan yaitu Citizen, Helot
dan peiroikoi. Citizens adalah orang-orang Sparta yang jumlahnya antara 5-10% dari seluruh
penduduk. Mereka terdiri atas para penguasa dan tentara. Helot adalah penduduk yang
bekerja sebagai petani, buruh tani dan pelayan dari orang-orang Sparta. Adapun Peiroikoi
adalah orang-orang yang tinggal di pinggiran kota, hidup sebagai petani, pedagang dan
pekerja di pertambangan. Tata pemerintahan di Sparta diperoleh oleh Lycurgus (900 SM)
yang memiliki sifat aristokrasi militer. Dimana para bangsawan memiliki peran sentral dalam
pemerintahan. Pemimpin pemerintahan dipegang oleh dua orang raja sekaligus secara turun
temurun. Dalam menjalankan pemerintahan mereka dibantu oleh dewan penasehat yang
beranggotakan para orang tua (ephorus). Dewan rakyat tidak memiliki peranan dalam tata
pemerintahan di Sparta.5

2. Polis Athena

Polis Athena berbeda jauh dengan polis Sparta. Polis Athena lebih mengembangkan
pada sistem demokrasi atau sistem pemerintahan yang memberikan hak lebih besar kepada
warganya untuk ikut serta dalam mengontrol jalannnya sebuah pemerintahan. Tidak hanya itu
saja polis Athena memberikan jaminan kepada setiap warganya dan juga menghapus sistem
perbudakan. Sehingga warganya lebih di fokuskan pada kemajuan dalam bidang Filsafat,
Seni, dan Teknologi. Oleh karena itu, polis Athena ini banyak memunculkan seorang filsuf
yang mana pemikirannnya sangat berpengaruh hingga saat ini, diantaranya sebagai berikut:

● Thales (624-546 SM)

● Anaximander (610-546 SM )

● Anaximenes (560-520SM)

● Pytagoras (560-520 SM)

● Heraclitus (550-480 SM)

4
Wahjudi Djaja, Sejarah Eropa; dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern. (Yogyakarta,
Penerbit Ombak, 2015), hlm. 8-10
5
Wahjudi Djaja, Sejarah Eropa; dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern. (Yogyakarta,
Penerbit Ombak, 2015), hlm. 12-13
● Parmeninders (515-440 SM)

● Hippocartus (460-370 SM)

● Sokrates (470-399 SM)

● Plato (427-347 SM)

● Aristoteles (384-322 SM)6

c. Kepercayaan Yunani Kuno

Kepercayaan bangsa Yunani Kuno adalah percaya pada banyak dewa atau biasa disebut
dengan Politeisme. Setiap dewa atau dewi yang di percayai oleh orang-orang Yunani
memiliki kekuatan di alam dan menyandang nama yang berbeda-beda adapaun Dewa yang
tertinggi yang dipercayai oleh bangsa Yunani adalah Dewa Zeus (sumber kesusilaan,
pencipta keadilan dan perlindungan) sementara dewa-dewa yang lainnya seperti Ares (dewa
perang), Pallas Athena (dewi pengetahuan), Apollo (dewa kesenian), Hermes (dewa
perdagangan), Aphrodite (dewi kecantikan), Posiedon (dewa laut), dan Artemis (dewa
perburuan). Bangsa Yunani percaya bahwa dewa-dewi yang mereka percayai bersemayam di
bukit Olympus. 7

Bangsa Yunani mengambarkan dewa-dewi yang mereka sembah seperti manusia baik
dalam bentuk tubuhnya maupun perilakunya. Bahkan orang-orang Athena menganggap
dirinya sebagai keturunan dari anak Dewa Apollo. Selain dewa-dewi yang mereka sembah
orang Yunani juga memuja hero (pahlawan) yaitu seorang manusia setengah dewa yang dapat
sakit dan mati. Salah satu seorang hero yang terkenal yaitu bernama Herkules. Herakules
merupakan anak dari dewa Zeus. Herkules inilah yang dianggap sebagai menyelenggarakan
Olimpiade pertama di Yunani sebagai penghormatan bagi dewa Zeus dan keluarganya 8.
Tidak hanya itu saja Olympiade ini diadakan guna sebagai pemersatu bangsa Yunani ketika
itu dan sampai sekarang ini, Olympiade ini di jadikan sebagai pesta olahraga dunia yang
diselenggarakan setiap 4 tahun sekali.

d. Karya Sastra Yunani Kuno

Pada abad ke-8 SM ada dua karya sastra Yunani Kuno yang sangat terkenal yaitu dua
buku cerita tentang kepahlawanan karya dari Homerus yakni buku Illiad dan buku Odyssey.
Buku yang berjudul Illiad mekisahkan tentang peperangan antara Yunani melawan Troya
yang berlangsung selama 51 hari. Sedangkan buku Odyssey menceritakan tentang perjalanan
kembali tentara Yunani dari Perang Troya. Selain itu orang Yunani juga menyukai seni
drama hal ini buktikan dengan orang Yunani lah yang pertama kali menulis drama yang dapat
merasakan tentang orang lain baik dari sisi kehdiupan, kebencian, cerita, pembunuhan, dan
misteri dan lain-lain. Kedua karya sastra tersebut tidak hanya berpengaruh di masa lampau,

6
Ibid, 14-15
7
Ibid, 16
8
Lambang Olimpiade dan Kekayaan Makna, Ultimat, Vol. V, Nomer 1 April 2012.
tetapi juga terus memberikan inspirasi bagi penciptaan berbagai karya sastra modern, seperti
tercermin di dalam karya-karyanya James Joyce dan Derek Walcott.9

Adapun beberapa tokoh drama tragedy diantaranya Sopochles dengan karyanya yang
berjudul Antigone, Aeschylus dengan karyanya yang berjudul Oresteia. Selain itu ada tokoh
drama komedi yang mana tokohnya bernama Aristophanes dengan karyanya berjudul
Lysistrata.

e. Seni Bangunan dan Seni Pahat

Pada mulanya seni patung/pahat Yunani sama seperti seni patung bangsa Mesir, namun
kemudian bangsa Yunani mengembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis.
Pemahatan yang terkenal di Yunani ketika itu bernama Phidias, sedangkan arsitek
bangunannya bernama Ikhtinus. Dalam seni pahat Yunani banyak menghasilkan patung
berupa para dewa dan tokoh-tokoh yang terkenal ketika itu, seperti Dewa Zeus, Plato,
Aristoleles dan lain-lainnya. Sedangkan dalam seni bangunan Yunani mulai mengalami
perkembangan yang pesat pada masa pemerintahannya Perikles. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peninggalan bangunan kuno Yunani berupa kuil pemujaan, seperti Kuil Parthenon
dan Kuil Erecteum. Selain kuil ada juga peninggalan bangunan Yunani yaitu berupa gedung
teater raksasa.

f. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Dalam polis Athena ini banyak melahirkan seorang tokoh filsuf yang mana
pengetahuannya dapat berguna bagi kehidupan manusia. Sesuai dengan pendapat Sokrates
yang mengatakan “Bila Anda ingin menemukan orang kuat pergilah ke Sparta, tetapi bila
anda ingin menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah ke Athena. 10

Masa Akhir Kejayaan Yunani

Masa berakhirnya kejayaan Yunani ditandai dengan dua peristiwa penting yang menjadi
dasar berakhirnya kejayaan Yunani sebagai berikut:

a. Perang Peloponesos 431-404 SM


Bermula dari persaingan antar polis di Yunani yang menandai terjadinya Perang
Peloponesos, perang ini merupakan perang saudara antara polis Athena dan Sparta. Perang
Peloponesos terjadi karena polis Athena yang memimpin persekutuan polis-polis di Jazilah
Attica yang mana memiliki pengaruh yang sangat kuat di bidang politik maupun ekonomi di
Yunani. Akibatnya banyak polis yang merasa khawatir akan menjadi sasaran ekspansi dan
dikuasai oleh Athena. Sehingga kondisi ini menyebabkan Sparta sebagai pemimpin Liga
Pelopinesos mulai bangkit untuk menghadapi Athena.

9
Anton Kurnia, Ensikopedi Sastra Dunia, Diva Press, 2019, 133
10
Wadhjudi Djaja, Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Sampai Eropa Modern, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012)
hal 19-20
Dalam perang Peloponesos Sparta melakukan menebangi pohon zaitun dan
menghancurkan tamanan yang lain untuk melumpuhkan ekonomi Athena. Disamping itu di
Athena muncul wabah menyakit yang menyebabkan seperempat warganya meninggal
termasuk pemimpin Athena yaitu Perikles. Wafatnya Perikles menyebabkan lemahnya
kepimpinan di Athena. Sehingga Sparta dapat mengalahkan Athena meskipun Sparta
mendapatkan bantuan dari Persia. Atas terjadinya Perang ini mengakibatkan melemahnya
pertahanan Yunani sehingga sangat mudah mendapatkan ancaman dari luar yaitu berupa
penaklukan oleh Raja Makedonia.

b. Yunani jatuh ke tangan Alexander Agung dari Makedonia


Peristiwa Perang Peloponesos merupakan perang yang mengakibatkan Yunani
terpecah-pecah dan semakin melemah baik dalam segi pertahannya. Sehingga sangat mudah
mendapatkan ancaman dari luar, salah satunya adalah Raja Philipus dari Makedonia yang
dengan mudah dapat menaklukan Yunani. Namun tak lama setelah Raja Philipus berhasil
menaklukan Yunani ia terbunuh dan digantikan oleh anaknya bernama Alexander Agung
(336-323 SM). Alexander Agung menjadi menjadi raja di usianya yang baru menginjak 20
tahun, ia memiliki cita-cita yang sangat hebat yaitu menguasai kerajaan di dunia.

2.2. Peradaban Romawi Kuno

Sistem Pemerintahan Romawi

Secara garis besar pemerintahan romawi terdiri dari bermacam


macam, diantarnya adalah:

1. Kerajan (Monarki) 750 SM – 500 M


Pada awalnya pemerintahan kerajaan romawi berbentuk
sebuah kerajaan yang di pimpin oleh raja pertama bernama
Romulus. Namun raja raja tersebut bukan asli dari Romawi,
melainkan pendatang yang berasal dari Etruska. Penduduk asli dari
Romawi yaitu bangsa latin tidak suka dengan kepemimpinan
romawi tersebut. Meskipun dari segi perkembangan ekonomi sangat
baik, sehingga kemudian terjadilah sebuah pemberontkan dan
berhasil menggulingkan raja Taruqin yang di pimpin oleh Lucis
Junius Bruntus. Dari pemberontakan inilah kemudian mengakhiri
dari kepemimpinan Monarchi di Romawi.
2. Republik Romawi
Setelah masa monarki sudah berakhir kemudian
kepemimpinan Romawi berganti menjadi Republik Romawi.
Pemerintahan ini terbagi menjadi dua kelas yaitu patricia dan
plebea. Petricia berasal dari golongan pemilik tanah atau orangyang
secara turun temurun sudah merupakan seorang bangsawan yang
di anggap sebagai warga Negara yang penuh. Yang ke dua yaitu
plabea. Orang plabea merupakan orang yang secara
kewarganegaraan tidak penuh namun memiliki hak yang sama.
Golongan dari patricia memegang kedudukan dalam lembaga di
antaranya ada lembaga Konsul yang merupakan pemegang jabatan
eksekutif untuk masajabatan satu tahun. Terdiri dari dua orang
setiap keputusan harus di dukung oleh mereka berdua. Selain itu
tugas dari seorang konsul adalah berperang jika ada kondisi yang
darurat namun harus melalui persetujuan dari senat. Selanjutnya
adalah senat, senat adalah seorang dewan yang anggotanya hanya
dari golongan patricia yang berjumlah 300 orang. Merupakan
mantan pejabat dari Konsul. Senat memilki keputusan yang besar di
Romawi. Yang terakhir ada mejelis yang merupakan sebuah
lembaga yang anggotanya dari Golongan Patricia ataupun Plebea.
Tugasnya adalah memilih para Konsul dan pejabat yang lain. selain
itu tugas dari seorang majelis adalah setuju atau tidak terhadap
undang undang yang di ajukan oleh konsul dan senat.

Masyarakat (susunan Masyarakat) Romawi

Susunan masyarakat di Romawi setelah bersatunya masyarakat


dengan bangsawan terdiri dari beberapa kelompok di antaranya adalah:

1. Optimat yang terdiri dari bangsawan dan masyarakat biasa yang


kaya
2. Equites yaitu para pedangan dan penguasaha populous
3. Rakyat biasa yang memiliki suara dewan rakyat
4. Budak, tawanan perang yang tidak memiliki hak
5. Prolater warga Negara roma yang hanya memiliki dirinya sendiri11

Pertahanan Meliter Romawi


11
Wadhjudi Djaja, Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Sampai Eropa Modern, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012)
hal 27
Pemerintahan romawi mewajibkan seluruh warganya untuk
mengikuti dinas ketentaraan. Hal tersebut di lakukan untuk meningkatkan
angkatan perang dari Romawi. Unit angkatan perang tersebut di beri
nama Leguin yang terdiri dari 3600 prajurit. Sampai pada pada 265 SM
romawi sudah berhasil menduduki jazirah alpania termasuk koloni Yunani.
Selain itu juga terlibat perang dengan Punisia yang berlangsung 3 kali.
Sedangkan pada abad ke 2 M Romawi dapat mengalahkan Makedonia dan
syiria setelah berhasil menakhlukan daratan di sekitar laut tengah sebagai
miliknya.

Negarawan romawi
Pada masa kekaisaran romawi, terdapat kaisar-kaisar yang terkenal, diantaranya :
1. Augustus (30 SM – 14 M). pemerintahannya adalah “jaman keemasan.” Nama asli
augustus adalah ovtavianus, dia adalah kaisar pertama yang menggantikan status
republic roma menjadi kekaisaran. Augustus menjadi konsul seumur hidup. Dia
sangat berpengaruh dalam roma karena memiliki peran yang bisa mempengaruhi
kebijakan yang dibuat oleh senat. Dibawah kekuasaannya, roma menjadi sangat kaya,
perdamaian meliputi seluruh imperium yang berlangsung selama 200 tahun yang
disebut PAX Romana, dia juga membangun sistem mata uang, menggalakkan
perdagangan, membangun jalan-jalan, memperluas kewarganegaraan, mengorganisasi
polisi dan mengadakan departemen pemadam kebakaran.
2. Tiberius (14 SM – 37 M), ia memperluas kekuasaan kekaisaran dan menghapuskan
majelis.
3. Claudius (41 – 54 M), ia menjadikan inggris selatan diatur oleh romawi,
memperkenalkan kesusastraan, adat istiadat, dan bahasa latin ke daerah tersebut.
Dalam buku national geographic, secara tersirat dari temuan arkeologis bahwa
Claudius telah berbuat banyak dibandingkan kaisar lainnya dalam menjadikan ostia
sebagai pelabuhan yang penting. Ia membuat pelabuhan dan terusan dari sungai tiber
ke laut. Ia juga membangun mercusuar untuk menuntun para pelaut. Ostia menjadi
sangat penting karena pelabuhan tersebut sebagai penyalur barang-barang terutama
makanan, kekurangan makanan akan membuat kerusuhan di Roma dan mungkin
dapat menggulingkan kekaisaran.
4. Nero (54 – 68 M) adalah seorang Tiran
5. Vespasianus (67 – 79 M), ia membangun Colloseum, ia mengirimkan putranya Titus
untuk menaklukkan kota Yerussalam di Palestina.
6. Trajanus (98-177 M), menambahkan Rumania (dulu Dacia) ke dalam kekuasaan
Romawi.
7. Hadrianus (117-138 M), memperkuat pertahanan-pertahanan terutama di inggris dan
eropa tengah.
8. Marcus Aurelius (161-180 M)
9. Diocletianus (284-305 M)
10. Constantine (312-337 M), memindahkan ibukota dari Roma ke Byzantium dan
menamakan kembali menjadi konstantinopel.
11. Justinianus (527-565 M), kaisar romawi timur yang terbesar.
Dalam waktu lima abad, republic polis ini tumbuh menjadi sebuah imperium.
Imperium romanium mengusai wilayah yang sangat luas. Wilayah kekuasaannya meliputi
seluruh wilayah laut tengah.
Kekuasaan tertinggi di imperium romanum di pegang oleh senat. Kekuasaan senat
bukan hanya dalam bidang legislative saja, tetapi juga dalam bidang eksutif. Fungsi senat
telah berubah dari badan penasehat menjadi badan yang paling berkuasa di seluruh negara,
sehingga seseorang hanya mungkin diangkat menjadi konsul apabila disukai atau dapat
diperalat oleh senat. Kekuasaan senat yang besar itu, lambat laun ditentang oleh para
panglima perang. Untuk menghadapi senat, pada tahun 64 SM, para panglima perang seperti
Pompeiius, crassus, dan yulius caisar membentuk persekutuan tiga serangkai atau lebih
dikenal dengan sebutan Triumvirat. Kemunculan Triumvirat membuat senat tidak
mempunyai kekuasaan lagi.

Peninggalan Budaya Romawi


1. Segi bangunan
Bangsa Romawi memiliki keahlian yang tinggi dalam bidang senibangunan-mereka
telah menemukan sistem beton sehingga bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad
dan dapat ditemukan bekas-bekasnya sekarang. Peninggalanbangunan-bangunan Romawi itu
antara lain: 12
a. Puluhan kuil yang bertebaran di kota Roma
b. Pantheon, yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi.

Deckker, Zillah. Selidik Nasional Geographic. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia Syamsuddin, Hellius.
12

Buku Materi Pokok-Sejarah Dunia, 2011.


c. Limes, yaitu tembok pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5
m dan tingginya 6 m
d. Amphiteater dan Colloseum yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung
ratusan ribu penonton. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan hiburan.

2. Seni sastra
Pada awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat dari
Yunani namun berangsur-angsur karya sastranya menampakkan ciri khas Romawi. Selain
penulisan buku Aeneis karangan Vergelius dan karya Yulius Caesar berjudul De Bello
Gallica masih banyak karya sastra yang dihasilkan oleh para pujangga Romawi kuno. Antara
lain:
a. Horatius dengan karyanya berjudul Oda
b. Livius, seorang sejarahwan yang menulis buku berjudul Magnum Opus
c. Lucretuis, seorang filsuf dan penyair. Yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal
yaitu Epicurus karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang mengupas
materi itu terdiri dari atom.
d. Ovidius menghasilkan karya sastra berjudul Metamorphoses.
e. Cicero yang ahli pidato dan memperoleh gelar “Bapak Prosa Latin”.
f. Quintilianus, seorang Orator terkenal dan guru retotika karya utamanya berjudul Institutio
Oratorio menjadi buku pelajaran baku pidato Latin.
g. Seneca seorang penulis dan pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar
Nero.

3. Ilmu Pengetahuan
Dalam bidang ilmu pengetahuan, Bangsa Romawi meneruskan pengetahuan yang
telah berkembang pada zaman Yunani Kuno. Di antaranya para ilmuwan Romawi antara
lain :
A. Gallen, yang ahli dalam bidang obat-obatan, anatomi, dan fisiologi.
B. Lucretius yang mengikuti jejak Epicurus dan berpendapat materi itu terdiri atas atom.
Bangsa Romawi lebih menekankan segi kepraktisan, bukan teori semata.
Sumbangan bangsa Romawi di bidang kedokteran dan obat-obatan sangat besar bagi
dunia sekarang. Mereka telah menggunakan radas kedokteran. Radas kedokteran tersebut
ditemukan di Ponpeii, salah satu di antara 200 alat kedokteran untuk memeriksa bagian dalam
ibu yang mengandung. Radas yang disebut speculum ini menyerupai radas yang digunakan di
zaman sekarang.

4. Pemerintahan, militer dan hukum


Dalam sitem politik yang dilakukan oleh pemerintah Romawi, Kaisar didasarkan pada
keahliannya dalam berperang dan mamimpin pasukannya. Karena dalam letaknya
geografisnya wilayah Romawi menjadi wilayah yang diinginkan bangsa lain. Tata
pemerintahan Romawi tersusun rapi yang dijalankan dengan beberapa sendi sebagai berikut:
 pemerintahan sentralisasi, berpusat pada kaisar.
 pelaksanaan ketertiban dan keamanan secara ketat.
 komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah terpelihara dengan baik
didukung oleh jalan yang baik.
 secara berurutan dari imperium-pretectur-dioceses-propinsi.
 untuk mempertahankan kekuasaan atas wilayah yang sangat luas dirempuh siasat
devide et impera yang kemudian banyak ditiru oleh bangsa-bangsa yang
mempraktekkan penjajahan misalnya Belanda di Indonesia.
Bangsa Romawi mampu mengorganisir kekuatan militernya dengan rapi. Istilah-istilah
yang digunakan itu masih dikenal dalam dunia militer hingga sekarang misalnya legiun,
devisi, kavaleri, infantri dan lain-lain. Semangat bela negara yang disebut patria protesta
ditanamkan sedini mungklin terhadap warga negaranya. Istilah tersebut berkembang menjadi
kata patriot yang Anda kenal di Indonesia. Di bidang hukum bangsa Romawi memberikan
sumbangan yang besar dalam menegakkan keadilan. Konsep bahwa semua orang sama di
depan hukum serta adanya asas praduga tak bersalah telah dikembangkan pada hukum
Romawi kuno.
Hukum Romawi adil dan manusiawi. Hukum Romawi berkembang melalui proses
sejarah
yang panjang sejak pertengahan abad 5 SM sampai lahirnya kitab hukum jaman kaisar
Yustinianus abad 6 masehi. Kaisar Yustinianus mengkodifikasikan (membukukan) hukum-
hukum Romawi dari kaisar-kaisar yang memerintah sebelumnya. Kodifikasi hukum itu
disebut Corpus Yuris atau Codex Yustinianus. Codex berisi kumpulan hukum dasar atau
konstitusi 43 sejak jaman Theodosius. Selain Codex ada Pandect yaitu kumpulan pendapat
para ahli hukum. Codex Yustinianus dijadikan dasar penyusunan Codex Napoleon yang
dikembangkan lebih lanjut menjadi hukum modern hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai