Anda di halaman 1dari 5

Slamat Malam

Yth, Yth Praditya Mer Hananto, S.T., M.Krim., M.Han.

Saya akan menjawab diskusi 4:

1. Peradaban yang pernah ada di dunia untuk contohnya:


Yunani Kuno adalah dari zaman Yunani Arkais (abad ke-8 sampai abad ke-6 SM)
sampai berakhirnya Abad Kuno.[1] Peradaban ini mencapai puncak kegemilangannya
pada zaman Yunani Klasik (abad ke-5 sampai abad ke-4 SM). Pada zaman Yunani
Klasik, bangsa Yunani di bawah pimpinan negara-kota Athena berhasil mematahkan
invasi Kekaisaran Persia. Masa jaya Athena berakhir ketika Athena dikalahkan Sparta
dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring aksi penaklukan Aleksander
Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal dengan sebutan peradaban Helenistis,
tersebar sampai ke pelosok Asia Tengah dan ujung barat Laut Tengah.

2. Perkembangan peradaban Yunani kuno dimulai dari perkembangan peradaban


mayarakat di pulau Kreta. Pulau Kreta terletak didaerah perairan laut tengah bagian
timur. Letaknya sangat strategis, sehingga menjadi pusat aktivitas didaerah perairan
laut tengah bagian timur. Pulau Kreta merupakan daerah penghubung antara daerah-
daerah pusat perdagangan dipulau Sicilia, Mesir, Pantai Levant, Bizantium dan
Yunni. Sumber-sumber berita tentang sejarah kerajaan Kreta ini diperoleh antara lain
dari syair-syair pujangga Homerus terutama dalam kitab Illyas dan Odyssea, cerita-
cerita rakyat di Yunani yang lebih bersifat mitologi, hasil-hasil penggalian arkeologi
yang menemukan sisa-sisa bangunan kota kuno seperti ibu kota Knossos. Pulau Kreta
terletak dipersimpangan jalan pelayaran antara Mesir dan Yunani, serta antara daerah-
daerah Italia dan Punisia. Masyarakat pulau Kreta adalah Masyarakat maritim dengan
kehidupan pokok berdagang dan berlayar dilaut tengah. Masyarakat pulau Kreta telah
mengenal bentuk tulisan yang disebut dengan tulisan Minos. Nama minis berasal dari
dari nama seorang Raja besar dari kerajaan ini, yaitu Raja Minos. Namun, tulisan
Minos ampai sekarang belum berhasil dibaca sehingga sejarah kerajaan pulau Kreta
belum terungkap dengan jelas. Kepercayaan masyarakat Kreta bersifat Polytheisme
dan memuja kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi seagai pencipta
malapetaka, tetapi berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah. Pada abad ke-15
SM, kerajaan pulau Kreta mengalami keruntuhan karena mundurnya perdagangan,
lepasnya daerah-daerah koloni, akibat bencana alam. Akan tetapi, sejak abad ke-15
SM (1500 SM) terjadi invasi dan gelombang penyerbuan bangsa- bangsa Indo-Jerman
dari asia tengah memasuki daerah semenanjung Yunani dan akhirnya merebut Pulau
Kreta.
Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai
berikut :
-Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800
SM.
-Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi
polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur
sampai ke Asia Kecil (Troya).
-Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM).
-Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di
luar daerah Yunani itu sendiri.
Selama periode Kalsik (Abad ke 5 SM), Yunani terdiri dari daerah-daerah bagian
kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional (sederhana, federasi,
federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk internal (kekerajaan, tirani, oligarkhi,
demokrasi konstitusional, dan lain-lain) yang paling terkenal ialah Athena, diikuti
oleh Sparta dan Thebes. Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara
membuat bangsa Yunani dapat mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu,
didalam peperangan yang terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon,
Termopylae, Salamis dan Plataea. Pada paruh kedua abad ke 4 SM, banyak daerah-
daerah bagian di Yunani membentuk sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang
dipimpin oleh Alexander Agung sebagai Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi,
Raja dari Macedonia menyatakan perang dengan Persia, membebaskan saudara-
saudara mereka yang terjajah, Ionian, dan menguasai daerah-daerah yang diketahui
selanjutnya. Menghasilkan sebuah masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari
India Utara sampai Laut Tengah barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.
Sistem Pemerintahan Yunani Kuno yaitu athena dan sparta.
Peninggalan Peradaban Yunani Kuno yaitu Seni Sastra, Seni Bangunan dan Seni
Pahat, Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

*Ada beberapa faktor yang menyebabkan Yunani mengalami kemunduran dan


keruntuhan. Ada 3 penyebab utama runtuhnya peradaban Yunani Kuno yaitu sebagai
berikut :
-Adanya ajaran atau paham yang diberikan oleh para filsuf Yunani. Pemikiran-
pemikiran yang beraneka ragam tersebut menimbulkan kebimbangan dalam
masyarakat terhadap norma-norma lama.
-Masing-masing partai dalam negara terlalu memikirkan paham dan kepentingannya
sendiri, sehingga sering menimbulkan perbedaan paham yang sulit dipertemukan.
-Adanya perang antarnegara kota di Yunani, terutama Perang Peloponessos yang telah
menghancurkan Athena sebagai negara utama Yunani.
Adanya kekacauan dan kelemahan Yunani dimanfaatkan oleh Philipus. Philipus
adalah seorang raja dari Kerajaan Macedonia yang terletak di sebelah utara daerah
Yunani. Pada tahun 338 SM tentara Yunani yang lemah dengan mudah dapat
ditaklukkan oleh pasukan Macedonia. Di bawah pimpinan Raja Philipus Kerajaan
Macedonia menguasai Yunani.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Yunani mengalami kemunduran dan


keruntuhan. Ada 3 penyebab utama runtuhnya peradaban Yunani Kuno yaitu sebagai
berikut :

 Adanya ajaran atau paham yang diberikan oleh para filsuf Yunani. Pemikiran-
pemikiran yang beraneka ragam tersebut menimbulkan kebimbangan dalam
masyarakat terhadap norma-norma lama.
 Masing-masing partai dalam negara terlalu memikirkan paham dan kepentingannya
sendiri, sehingga sering menimbulkan perbedaan paham yang sulit dipertemukan.
 Adanya perang antarnegara kota di Yunani, terutama Perang Peloponessos yang telah
menghancurkan Athena sebagai negara utama Yunani.

3. Karakteristik Peradaban Yunani


Yunani adalah bangsa yang mendapat banyak karunia, bangsa yang paling cerdas,
cerdik, bakat dan hasrat intelektual dan cultural yang tinggi. Bangsa Yunani telah
memainkan peranan penting diatas panggung sejarah dunia dengan hasil filsafat dan
kebudayaannya, serta tokoh tokoh terkemuka di bidang ilmu dan kebudayaan yang
menyemarakkan perpustakaan-perpustakaan dunia.

Jika kita membuat kritik dan analisis tentang ciri-ciri peradaban Yunani dengan
mengesampingkan segala unsur peradaban lain yang turut berperan serta di dalamnya,
maka peradaban itu mempunyai beberapa keistimewaan dibanding dengan peradaban-
peradaban lainnya terutama peradaban-peradaban timur sebagai berikut:
Kepercayaan yang berlebih-lebihan terhadap kemampuan panca indera dengan
meremehkan hal-hal di luar jangkauan panca indra.
Kelangkaan rasa keagamaan dan kerohanian.
Sangat menjunjung tinggi kehidupan duniawi dan menaruh perhatian yang berlebihan
terhadap manfaat dan kenikmatan hidup.
Memiliki rasa patriotisme.

Semua itu dapat diringkas dengan satu kata: materialisme. Materialisme Yunani ini
telah menjadi lambang peradabannya sehingga mewarnai segala yang bertalian
dengan Yunani, mereka tidak mampu menggambarkan sifat-sifat Allah dan
kekuasaanya kecuali dalam bentuk bermacam-macam dewa yang dipahatkan dalam
bentuk patung-patung lalu membangun tempat tempat peribadatan dan kuil-kuil
sebagai tempat dewa-dewa itu. Demikianlah untuk urusan rezeki ada dewanya sendiri
untuk cinta dewa sendiri dan ada pula dewa kemenangan. Segala atribut untuk tubuh
manusia dikenakan juga padanya lalu disusunlah mitos-mitos dan legenda-legenda
sekitar dewa-dewa itu. Mereka melukiskan pengertian pengertian abstrak dalam
bentuk fisik maka terciptalah dewa cinta dewa kecantikan dan seterusnya. Dasar/pola
sepuluh landasan berpikir dan sembilan cakrawala dari filsafat Aristoteles dalam
bukunya catagoris tidak lain adalah percikan pemikiran materialistik yang sangat
berpengaruh dalam peradaban Yunani.

Dr. Hass telah menyampaikan tiga makalah, dan ada beberapa yang dapat dikutip dari
tiga makalah itu:

“Peradaban Yunani adalah inti dari peradaban barat sekarang ini, yang terpenting
dalam peradaban itu menurut para tokohnya ialah tumbuhnya berbagai potensi
manusia dengan pertumbuhan yang berkesinambungan. Ukuran ideal menurut mereka
adalah tubuh yang indah dan serasi. Pikiran demikian tiada lain ialah karena
penelitian besar terhadap hal-hal yang dapat dijangkau oleh panca indera. Perhatian
mereka yang terbesar ditumpahkan pada latihan fisik, permainan olahraga, tari, dll.
Sedangkan pendidikan mental meliputi puisi, nyanyi, teater, filsafat dan ilmu-ilmu
fisika dijaga sedemikian rupa supaya tidak mencapai taraf yang mengutamakan jiwa
melebihi keutamaan badan. Agama mereka kosong dari nilai-nilai spiritual tanpa
teologi, tanpa lapisan elit keagamaan. Adapun warna spiritual dalam tradisi azves dan
lain-lainnya sesungguhnya adaptasi dari peradaban timur dan tidak valid untuk
dikaitkan dengan peradaban Yunani." [1]

Kaum intelektual Barat mengakui langkanya rasa keagamaan dan tipisnya kesadaran
spiritual serta kesungguhan bangsa Yunani dalam menjalankan agama, ditambah
kecenderungan hidup mewah dan santai. W. E. H. Lecky, misalnya menulis dalam
bukunya History of European Morals sebagai berikut:
"Yunani menggerakkan semangat rasionalistik intelektual, sementara Mesir
menggerakkan semangat spiritual mistis." Selanjutnya Lecky mengutip pengarang
Romawi, Apuleuis yang berkata) orang-orang Mesir mengagungkan dewa-dewa
mereka dengan merendahkan diri dan meratap sementara orang Yunani memuliakan
dewa-dewa mereka dengan menari dan menyanyi lalu mengomentari hal itu) tak dapat
disangsikan lagi bahwa sejarah membenarkan dan menguatkan keterangan itu. Tak
ada satu agamapun yang dapat menyamai agama dan tradisi tradisi Yunani dalam
banyak hal seperti kesenangan-kesenangan, hari raya dan permainan-permainan dan
tipisnya rasa takut dan tunduk kepada Tuhan. Orang orang Yunani tidak memuliakan
Tuhan mereka kecuali hanya seperti mengagungkan tokoh-tokoh dan para pemimpin
mereka. Mereka cukup memuliakan Tuhan dengan upacara-upacara biasa dan
perayaan perayaan tradisional yang berlaku."[2]

Di Yunani terdapat filsafat ketuhanan dan berbagai akidah yang jauh dari rasa hormat
kepada Tuhan, beribadah, merendah diri, merasa takut dan meminta perlindungan
kepada-Nya, karena filosof yang meniadakan ikhtiar Tuhan, perbuatan, penciptaan,
dan penguasaan-Nya atas alam semesta serta yang mengaitkan alam ini dengan apa
yang disebutnya dan gerak semesta, tidak menghendaki Allah dalam kehidupan
praktis melainkan hanya sebagai tradisi. Maka kalau kita mendengar bahwa bangsa
Yunani tidak tunduk kepada Tuhan Allah dan bahwa ibadah-ibadah serta amalan
perbuatan keagamaan mereka hanya bersifat fisik tanpa jiwa, dan bahwa mereka
mengagungkan Tuhan hanya seperti mengagungkan tokoh-tokoh dan pemimpin
mereka, kitapun sama sekali tak merasa heran, justru kita akan merasa heran jika
mendengar yang sebaliknya.

Orang Yunani mengagung-agungkan kehidupan duniawi hingga melampui batas,


demikian pula kesenangan terhadap patung-patung, gambar-gambar, nyanyian, musik,
yang mereka sebut sebagai seni yang indah. Para pengarang dan pujangga
melampiaskan kebabasan individu sedemikian rupa hingga tak kenal lagi batas dan
tak peduli terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap moral bangsa.
Moto seorang laki-laki merdeka adalah mereguk kepuasan nafsu sepuas-puasnya,
memburu kesenangan hidup dan menikmati kehidupan dunia tanpa mengenal batas.
Sebagaimana dikutip oleh Plato dalam bukunya melukiskan laki-laki Yunani yang
merdeka seperti kritikus masa kini menyerang dunia abad ke 20 yang hidup di salah
satu ibu kota negara barat. Jika dikatakan padanya bahwa kesenangannya itu ada yang
baik dan yang buruk dan yang baik itu harus pantas dikerjakan dan dihormati, sedang
yang buruk harus dihindari dan pantas mendapat hukuman, iapun tidak akan
menerima dan tak akan mendengar aturan benar ini. Demikianlah dia menjalani hari-
hari dalam kehidupannya, melampiaskan hawa nafsu yang sering merongrongnya.
Sekali ia bermabuk-mabukan sambil menikmati nyanyian di lain kali ia hanya
menenggak air dan kadang-kadang tenggelam dalam pendidikan dan latihan, dan di
lain kali lagi bersantai-santai dan bermalas-malasan, kadang masuk dunia politik dan
berpidato sesuai dengan tema masanya, hidupnya tak menentu namun ia tetap
mengangap hidup ini menyenangkan dan penuh kenikmatan, dan akan dijalani
kehidupan sedemikian itu sampai akhir hayatnya .

Adapun patriotisme memang sudah menjadi tabiat yang melekat pada orang Eropa
lebih kuat dibandingkan Asia. Patriotisme lebih kuat dan nyata karena didorong oleh
kondisi geografisnya. Kawasan Asia amat luas dan meliputi berbagai iklim dan
berbagai ras dan penduduk yang amat banyak tanahnya subur menjamin berbagai
macam macam penghidupan. Sedangkan Eropa dipenuhi oleh pergulatan hidup yang
tak kunjung selesai untuk menentukan kelangsungan hidup karena padatnya penduduk
dan sempitnya wilayah yang sukar diubah alamnya, terutama bagian barat Eropa
tengah dan selatan, karena itu gambaran politis Eropa kuno tidak lebih dari kumpulan
negara negara kecil dengan wilayah beberapa mil saja. Dan contoh yang paling
realistis dari gambaran ini ialah tanah Yunani yang diawali sejarahnya merupakan
tempat berdirinya berpuluh-puluh kota kecil yang berdiri sendiri sendiri.

Maka tidak mengherankan jika Yunani menjunjung tinggi patriotisme. Patriotisme


disepakati sebagai lebih utama daripada sekedar kebaikan budi, bahkan Aristoteles
tidak cukup hanya mengajarkan patriotisme belaka melainkan juga mengajarkan
bahwa orang Yunani harus memperlakukan bangsa-bangsa barbar (orang asing)
sebagai memperlakukan binatang ternak sehingga jika seorang filosof berkata bahwa
ia tidak hanya membela oraang orang senegaranya saja melainkan berbuat baik
kepada seluruh orang-orang Yunani maka filosof itu pasti menimbulkan keheranan
orang-orang dan akan memperoleh pandangan yang sinis dari orang orang
senegaranya.

Sumber referensi:
https://id.wikipedia.org
https://apa-itu.net/yunani-kuno/
https://link24share.blogspot.com/2013/09/karakteristik-peradaban-yunani.html

Demikian diskusi saya.


Mohon maaf jika ada salah kata dan mohon bimbingan Bapak.
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai