Anda di halaman 1dari 12

Nama Anggota Kelompok 10 :

1. Mohammad Iko Edison 210210302080


2. Lintang Nimas Nabila 210210302081
3. Attin Alien Ika Arimbi 210210302082

Kelas : B- Pendidikan Sejarah

Mata Kuliah : Sejarah Eropa

Resume Materi Kelompok 1 :

PERADABAN YUNANI KUNO

1. Keadaan Geografi Yunani Kuno

Yunani dikenal sebagai sebagai sebuah negeri yang memiliki kebudayaan yang sangat
maju dan megah. Yunani memiliki bentang alam yang unik, yaitu terletak diantara
pegunungan, teluk, juga pantai. Yunani dikelilingi oleh Laut Aegea dan Laut Ionea. Yunani
merupakan Negara maritim yang kuat dan juga sangat maju. Akan tetapi Yunani juga
memiliki hambatan dalam kemajuan peradabannya, yaitu soal kondisi tanah di Yunani yang
kurang subur.

Keadaan alam Yunani yang beragam membuat perpisahan. Warga yang tinggal di
daerah peraian seperti Sungai Nil, Sungai Eufrat, dan Tigris, dapat melakukan kontak dengan
Negara lain lewat Laut Tengah dan juga Laut Hitam. Adanya kontak degan Negara lain
membuat kondisi mereka jauh lebih berkembang, hal ini disebabkan karena Negara di Laut
Tengah dan Laut Hitam cenderug lebih kaya soal ekonomi.

2. Kreta Pembentuk Kebudayaan Klasik

A Letak Geografis Pulau Kreta

Pulau Kreta adalah sebuah Pulau yang terletak di antara pulau-pulau yang berada di
Laut Aegea, yaitu tepatnya di selatan, degan Knosus sebagai pusat pemerintahannya. Selain
dari Knosus, masih banyak kota kota lain yang terletak di pulau Kreta seperti Phaestos,
Hanos, dan Tylissos. Letak pulau Kreta terbilang sangat strategis, tepatnya di tengah-tengah
jalur pelayaran antara Mesir, Yunani, dan Mesopotamia. Keadaan ini kemudian dimanfaatkan
oleh penduduk pulau Kreta, mereka mulai mengandalkan sektor perdagangan dan pelayaran
untuk hidup. Darisitulah keadaan perekonomian dan kemakmuran penduduk pulau Kreta
menjadi semakin makmur, selain itu pulau Kreta juga menjadi jembatan budaya antara Asia,
Afrika, dan Eropa. .

B Penduduk Pulau Kreta

Penduduk pulau Kreta kebanyakan berasal dari Asia Kecil atau yang sekarang dikenal
dengan nama Turki. Pada tahun 3000-1500 SM penduduk pulau Kreta sudah memiliki
kebudayaan yang tinggi.

Peradaban orang – orang Kreta secara kronologis dibagi menjadi tiga periode;

1. Minoa Awal 3400 – 2100 sebelum Masehi, dimulai dari Zaman Tembaga dan
berakhir pada penggunaan alat dari Zaman Perunggu;
2. Minoa Madya: 2100-1600 SM, ditandai dengan berkembangnya seni dan
diketemukannya reruntuhan kerajaan Knossos;
3. Minoa Akhir: 1600-1200 SM, ditandai dengan masa puncak perkembangan
kultural dan stagnasi akhir (Harlem dalam Sumardi, 2019: 2)

C. Kebudayaan Pulau Kreta

Pulau Kreta telah memiliki peradaban yang sangat tinggi dan sangat maju.
Kebudayaan di Pulau kreta sendiri disebut sebagai “kebudayaan Minos” nama ini diambil
dari nama Minos yang merupakan Raja Pulau Kreta yang berkedudukan di Kota Knosus.
Hasil kebudayaan Pulau Kreta berupa arsitektur seni patung dan seni kerajinan.

D. Masa Kejayaan Pulau Kreta

Kejayaan peradaban Pulau Kreta mencapai puncaknya pada masa Raja Minos
(Periode Minoan). Pada masa tersebut kekuasaan Pulau Kreta dan Raja Minos menguasai
Laut Aegea, hingga Swedia. Raja Minos dapat menyatukan sampir seluruh daratan Eropa,
Asia, dan Afrika. Kerajaaan Minos memanfaatkan letak geografisnya yang strategis, selain
itu mereka juga memanfaatkan bidang pelayaran guna untuk memperkuat armada lautnya.

E. Kemunduran Peradaban Pulau Kreta

Kerajaan di Pulau Kreta mengalami keruntuhan pada abad ke-15 SM. Para ahli
menduga beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan peradaban pulau Kreta, yaitu salah
satunya adalah akibat bencana alam. ada beberapa faktor lain runtuhnya peradaban Kreta,
yaitu adanya infasi dari Bangsa pendatang. Pulau Kreta juga mendapat serangan dari Bangsa
Mikene. (Djaja, W, 2012: 5)

F. Penemuan Peradaban Pulau Kreta Sebagai Bukti Sejarah

Ada beberapa Arkeolog yang berasal dari Amerika yang berhasil menggali sebuah
Kota perdangan yang letaknya ada di bawah lapisan abu gunung berapi di Pulau Santori
setebal 60 M, pada tahun 1967. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ternyata Kota
tersebut terkubur pada tahun 1500 SM yang diakibatkan karena abu ledakan gunung berapi.
Selain itu ada beberapa penemuan lain seperti peralatan dari bahan logam dan juga keramik
yang menandakan bahwa saat itu penduduk Pulau Kreta sudah mengenal seni yang sangat
maju. Para arkeolog juga berhasil menemukan beberapa tumpukan tulang manusia yang
jumlahnya hamper mencapai 200 potong bahkan lebih. Para arkeolog juga menemukan
sekumpulan tengkorak yang tidak beratuan posisinya, para arkeolog menduga bahwa
tengkorak - tengkorak itu merupakan para pejabat dan pelayan serta masyarakat yang ikut
terlibat dalam pemujaan, dan lari karena letusan gunung, akan tetapi mereka tidak sempat,
kemudian mati di tempat.

3. Sejarah Yunani Awal

Negara Kota Yunani memiliki 4 periodesasi berurutan :

1. -800 SM, zaman terbentuknya negara-negara kota. Orang Yunani mulai memperkuat
kontrolnya atas wilayah orang Aegea.
2. 800-600 SM, para polis Yunani berekspansi ke luar negeri, sehingga di masa ini
disebut abad kolonisasi.
3. 600-400 SM, masa kejayaan Yunani, pada masa ini adanya kemajuan dalam bidang
ekonomi, sosial dan politik.
4. 400 SM, Yunani mulai mengalami kemunduran, khususnya pada bidang politik.
Pada bidang kebudayaan, Yunani juga mengalami kemunduran, tidak secepat bidang
politik.

Asal-usul peradaban Yunani dimulai dari daerah koloni di wilayah Kreta, Laut Aegea
dan pesisir Asia Kecil. Dimulai dari Bangsa Mikena, bangsa yang terkenal memiliki
peradaban tinggi dan giat berperang. Salah satu peradaban tertua di Eropa adalah Yunani,
letaknya di ujung tenggara Benua Eropa. Laut Ionia dan Aegea juga masuk dalam wilayah
Yunani. Berbatasan dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria dan Turki di sebelah utara. Laut
Aegea disebelah timur, Laut Tengah di selatan dan Laut Ionia di barat. Karena daerahnya
dikelilingi Lautan, iklim yang dimiliki Yunani adalah iklim laut tengah yang cukup nyaman

4. Abad Kolonisasi dan Pertumbuhan Negara Kota

Tanah di Yunani kurang subur, dikarenakan tanahnya cukup kering dengan


kenampakan alam yang terjal dan curam. Bahkan di Yunani sangat jarang hujan. Walaupun
tanahnya kurang subur, masyarakat Yunani masih bisa menanam gandum dan anggur di
lereng-lereng pegunungan. Hal ini memunculkan kolonialisme, kolonialisme ini berarti kaum
koloni dan negara induk masih tetap menjalin hubungan.

A Polis

Yunani terdiri dari banyak suku bangsa, para suku bangsa ini mendiami suatu wilayah
yang dinami “negara kota” atau “polis”. Polis adalah kota yang terdiri atas pusat kota dan
terdapat pedesaan di sekitarnya. Polis-polis ini ditempati oleh masyarakat yang memiliki hak
pemerintahan sendiri. Polis bisa juga dimaksud sebagai negara-negara kecil yang telah
merdeka. Di Yunani terdapat 3 polis besar, diantaranya adalah Athena, Sparta dan Thebe.

Masyarakat Yunani adalah hasil campuran dari pendatang dan penduduk asli,
pendatang-pendatang ini kebanyakan berasal dari sekitaran Laut Kaspia. Salah satunya
adalah ras Indo-Jerman. Ras Indo-Jerman mulai bermigrasi 2000 SM, kemudian menetap.
Kota perdagangan Mycena yang merupakan kota koloni Kerajaan Kreta, menjadi awal mula
daratan Yunani berkembang. Di Yunani terdapat ratusan polis. Antar polis di Yunani
memiliki keterkaitan dalam perdagangan, maupun dalam ide atau gagasan, sehingga
membentuk peradaban Yunani

Di Yunani tata letak kotanya dikelilingi oleh tembok-tembok pertahanan. Pemerintahan


seperti ini merupakan pengaruh dari gaya Athena dan Sparta. Di tahun 900SM tata
pemerintahan Sparta dibuat oleh Lycurgus. Pemerintahan Sparta lebih bersifat aristokratis
militer. Sedangkan dalam tata pemerintahan Athena dibuat oleh Solon di tahun 600SM. Tata
pemerintahan di Athena bercirikan oligarkis demokratis. Pemerintahan demokratis ini
membuat kekuasaan berada di tangan rakyat. Larangan perbudakan bahkan dibuat oleh Solon
untuk menguntungkan rakyat. Dan dewan rakyat menjadi wakil rakyat kecil. Pemerintahan di
Yunani bersifat desentralisasi karena setiap polis memiliki gaya pemerintahannya masing-
masing. Dua polis besar di Yunani, yaitu Sparta dan Athena memiliki konstitusi yang
berbeda.

5. Pemerintahan Masa Athena dan Sparta

Pemerintahan Athena

Athena merupakan satu kota atau polis yang pertama kali menetapkan sistem negara
demokrasi. Dimana sistem demokrasi tersebut diperkenalkan oleh tokoh bernama solon pada
tahun 638-559 SM. Pada sistem demokrasi ini pemegang kekuasaan tertinggi adalah dewan
rakyat. Setiap wilayah akan dipimpin oleh kepala pemerintahan yang disebut dengan Archon
dengan pengawasan dibawah mahkama agung (Aeropagus).

Kekalahan Athena atas penyerangan Sparta berdampak cukup signifikan terhadap


rakyat Athena. Penyerangan tersebut mengakibatkan trauma sejarah dan psikologis, serta
menjadi sebuah peristiwa yang sangat dikenang dalam dunia peradaban barat masa klasik.
Menurut Robert

Dampak yang diberikan atas perang Athena dengan Sparta terserbut banyak
menimbulkan kehancuran termasuk tokoh yang bernama plato, ratapan dari plato dapat
dilihay dalam sebuah karya pemikiran yang beraliran politik. Setelah terjadi kekalahan pihak
Athena mengembangkan sebuah ilmu pengetahuan dan filsafat setelah perang Poloponnesos.
Dimana lambat laut Athena semakin di sebut sebagai pusat pendidikan pertama di daerah laut
tengah (mempunyai lambang burung hatu yang memiliki arti kecerdasan).

Athena dan Sparta memiliki perbedaan, Athena memiliki sistem penghapusan budak,
penduduk lebih ditekankan dalam bidang pendidikan, seni, teknolgi, dan filsafat. Athen juga
merupakan sebuah kota yang demokrasi dan penghasil filsuf-filsuf ternama. Lahirnya filsuf-
filsuf terbut sangat berpengaruh terhadap pemikiran di era sekarang. Para filsuf yang pernah
lahir di Athena antara lain Thales, Anaximander, Anaximenes, Pythagoras, Heraclitus,
Parmenides, Hippocartus, Socrates, Plato, Aristoteles, dll.

Lahirnya tradisi para filsuf diiringi dengan perkembangan intelektual dari bangsa
Yunani yang dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut;
Faktor geografis wilayah dan kontur dari Yunani yang bergunung-gunung dan tandus,
memaksa masyarakat sekitar untuk berpikir keras dan berkreasi agar mampu memenuhi
kebutuhan hidup yang cukup menyulitkan.

Orang Yunani sudah menerapkan hubungan diplomatik luar negeri dengan negara-
negara sekitar Yunani seperti Mesir, Babilonia, Persia sehingga terjadi tukar menukar
pengetahuan dan perdagangan didalam wilayahnya.

Pemerintah Yunani telah memberikan Hak Otonomi kemerdekaan dan kemakmuran


dalam ekonomi, hal ini menyebabkan penduduk Yunani tidak lagi memikirkan masalah
bidang ekonomi mereka hanya fokus pada pengembangan pendidikan dan pengetahuan
diwilayahnya.

Penduduk Yunani suak berpikir dengan logika dan sangat menghargai ilmu
pengetahuan dan cara berpikir mereka pada umumnya bersifat rasional. Bangsa Yunani selalu
ikut serta dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial. Hal ini menyebabkan bangsa Yunan
sangat sering mencari pemecahan masalah berdasarkan logikan dan rosional dalam setiap
masalah yang muncul.

Pemerintahan Sparta

Kota Sparta merupakan kota pertama kali yang menggunakan sistem militer dalam
pemerintahanya. Gaya politik ini diprakarsai oleh Lycurgus tahun 625 SM. Kota ini dipimpin
oleh dua raja, dengan membawahi dewan Ephor yang terdiri atas lima orang. Setiap ephor
memiliki dewan terua yang berumur lebih dari 60 tahun mempunyai weweang untuk
membuat undang-undang kepada Dewan Rakyat.

Dalam dunia militer Sparta menyeleksi pemuda dari bagian fisik dan mental yang
kemudian akan dijadikan sebuah tentara. Yunanani yang terdiri atas kota-kota kecil
menimbulkan dominasi kekuasaan antar kota untuk bersaing menjadi pemegang kekuasaan
yunani.

Pemerintahan Yunani dibagi menjadi 3 golongan, yaitu Citizensm, Helot, dan Peiroiki :

Citizens merupakan penduduk Sparta yang berjumlah 5-10% dari seluruh penduduk
Sparta, mereka terdiri dari dua golongan yaitu penguasa dan tentara. Citizens ini juga
murupakan orang Sparta yang menjadi keturunan penguasa sebelumnya (Suku bangsa Doria),
yang datang dari arah utara menuju daerah Peloponesos. Mereka juga menduduki betaran
rendah Laconia yang subsur dan mengusir penduduk asili menjadi kaum Helot dan Periokoi.

Helot merupakan bagian terbesar dari penduduk Sparta yang berprofesi sebagai
petani, buruh tani, dan pelayan dari orang-orang Sparta.

Peiroikoi merupakan sebagian penduduk Sparta yang tinggal dipinggiran kota yang
hidupa sebagai petani, pedagang, dan bekerja menjadi buruh tambang. Kaum ini lebih
menyukai kebebasan berhidup dan lebih memilih menepi dikota Sparta.

Idealisme militer dikenal dengan nama Arete merupakan pemegang peran penting
dalam kehidupan politik Sparta. Pada era kemrosotan penduduk Sparta memiliki sifat yang
barbar, keras, dan batu. Sparta mengingkatkan pertahanan dan kewaspadaan melalui
militernya terutama pada masa pemerintahan Lycurgus 625 SM. Para penduduk diseleksi
sedari kecil, dimana bayi yang cacat akan dibuang di dalam gua atau gunung dan dibarkan
mati, bisa juga dipungut oleh kaum Helot.

Orang tua cukup membesarkan anak laki-lakinya sampai 7 tahun, sesuda itu anaknya
akan dimasukan kedalam sekolah militer. Di dalam sekolah militer tersebut akan dilakukan
pendidikan militer untuk menjadi tentara setelah menginjak 20 tahun. Di usia mereka akan di
izinkan untuk menikah dengan syarat tetap berada di barak militer sampai usia 30 tahun. Di
usia ke 30 an mereka akan di berikan kebebasan untuk memilih. Tugas menjadi tentara akan
berakhir setelah melakukan pengabdian selama 60 tahun.

Dalam sejarahnya Sparta terkenal dengan berbagai macam bidang olahraga, baik
olahraga dari kaum laki-laki maupun kaum perempuan. Dalam catatan olahraga Sparta
sendiri memiliki cabang feksitfal olahraga yaang disebut dengan Olympyade, terutama sejak
olimpiade tahun 720-561 SM, tercatat Sparta memiliki juara dalam olimpiade yang diikuti
dari 81 olimpiade 46 diantaranya adalah Sparta sendiri.

Sparta juga pernah berperang dengan negara-negara disekitarnya, sejarah mencatat


ada beberapa perang besar diantaranya;

Perang Persia-Yunani I tahun 492 SM peperangan Yunani ini tidak terlaksanakan


dikarenakan pasukan Persia dihancurkan oleh badai selama perjalanan dan harus pulang
kembali ke wilayahnya.
Perang Persia-Yunani II tahun 490 SM. Pertempuran terjadi diwilayah bernama
Marathon yang berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Sejarah mencatat bahwa pasukan
dari Yunani perlu berlari sepanjang 42 km antara dari Marathon ke kota Athena dalam
rangkan mencari bala bantuan perang.

Perang Yunani-Persia III tahun tahun--- bangsa Persia mengadakan serang kembali
kepada Yunani, kemenangan dapat diraih oleh Yunani, pasukan Persia dapat dipukul mundur
namun raja Sparta terbunuh dalam peperangan tersebut.

Terjadinya perang Peloponessos, merupakan cikal bakal dari irinya pihak Sparta karena
terbentuknya perjanjian antara Persia dan Yunani. Perang Peloponessos di menangkan oleh
pihak Sparta, menjadikan Athena terpecah menjadi lebih kecil lagi.

6. Yunani Pada Masa Pericles

Pericles merupakan Politisi, negarawan, sekaligus pemimpin militer yang mempunyai


pengaruh terhadap seluruh kehidupan politik dan intelektual Athena. Kecerdasan dan
kepintaran dalam berpolitik akhirnya ia menjadi memimpin dalam pergerakan demokratis
Athena.

Perikles sangat memperhatikan perkembangan budaya di Athena. Dalam periode


kepemimpinannya banyak dibangun sebuah arsitektur besar dan megah, salah satunya kuil
Phanteon. Dalam dunia militer Pericles membuat angkatan militer Yunani sebagai armada
terbaik. Dalam urusan politik perikles adalah pemimpin yang menerapkan sistem pembayaran
upah untuk pegawai pemeintah dan memberikan tunjangan pada kaum miskin.

Peperangan melawan Sparta tidak dapat dimenangkan leh perikles. Selama 30 tahun
dalam bayangan perang Polopennesia. Kekacauan tersebut mengharuskan perikles untuk
mundur dari kursi jabatan. Akan tetapi perikles terpilih lagi menjadi pemimpin Athena,
namun tidak berlangsung lama, berita ini di tanggapi oleh Sparta untuk ingin adanya korban
untuk memperoleh perdamaian

7. Perang Persia dan Perang Peloponesia


Perperangan antara Yunani dengan Persia berawal dari kekecewaan bangsa
Yunani mengenai kehancuran kota Miletus atas perintah Raja Darius I.Kemudian
puncak konflik antara kedua bangsa tersebut terjadi ketika bangsa Yunani membantu
koloninya di daerah Asia Kecil (Djaja, 2012: 11). Raja Darius yang mengetahui
mengenai kejadian tersebut marah dikarenakan daerah Asia Kecil merupakan sasaran
ekspansi dari pemerintahan Persia. Akibat tersebut terjadilah peperangan antara kedua
bangsa tersebut. Perang antara bangsa Yunani dengan bangsa Persia sangatlah lama.

Klasifikasi peperangan tersebut dapat dibagi menjadi dua babak yakni bagian
pertama yaitu perang Marathon dan bagian kedua yakni perang thermopile dan
Salamis. Dalam peperangan bagian pertama, pasukan Athena diunggulkan oleh
keadaan Geografis. Wilayah Marathon yang menjadi tempat berlangsungnya
peperangan memiliki kondisi wilayah pegunungan dan laut. Hal tersebut tentunya
sangat dimanfaatkan oleh bangsa Athena untuk menyerang bangsa Persia. Siasat yang
digunakan oleh bangsa Athena yaitu melakukan penyerangan dengan cara berlari
dalam barisan berhasil membuat pasukan Persia kewalahan dan berhasil memukul
mundur pasukan Persia. Pada bagian Perang Termopile dan Salamis, Raja Persia yang
Bernama Xerxes beserta pasukannya berniat untuk menyerang wilayah Yunani
melalui Termophile. Ketika raja Xerxes melakukan perjalanan menuju Termophile,
pasukan Raja Xerxes dihadang oleh 300 prajurit bangsa Sparta (Yunani). Pasukan
Sparta pada saat itu dipimpin oleh seorang Spartan bernama Leonidas. Melihat
kesigapan bangsa Sparta dalam menjaga wilayahnya membuat Raja Xeres
mengurungkan niatnya untuk menyerang Yunani dan menunggu selama 4 hari untuk
menyusun strategi perang yang lebih matang. Selama persiapan perang pasukan Xeres
melakukan spionase kepada pasukan Sparta dan memperoleh informasi mengenai
kesiapan bangsa Sparta dalam menghadapi perang. Beberapa hari menjelang
pertempuran, seorang penghianat Yunani mendatangi Raja Xerxes dan memberikan
siasat pertempuran kepada pasukan Persia untuk melakukan penyerangan melalui
jalan tembus didaerah pegunungan sehingga dapat memberikan serangan kejutan bagi
pasukan Yunani. Serangan kejutan pasukan Persia terhadap Yunani mengakibatkan
kota Termopile berhasil dikuasaii oleh pasukan Persia. Dengan kemenangan tersebut
Raja Xerxes semakin percaya diri untuk menyerang wilayah Yunani yaitu Athena.
Pada pertempuran kali ini pihak Yunani dipimpin oleh Temistokles, Yunani
melakukan siasat perang dengan mengirimkan seorang utusan kepada bangsa Persia
dengan tujuan seorang Yunani tersebut memberikan informasi bohong mengenai
bangsa Yunani yang tidak siap akan terjadinya perang dan mempersiapkan diri untuk
melarikan diri.Pasuka Xerxes terperdaya dan Pasukan Xerxes melakukan penyerangan
dengan menggunakan kapal perang besar, sayangnya dengan siasat pasukan Athena
yang lebih siap dibandingkan bangsa Persia pada saat itu membuat pasukan kapal
Persia yang digiring kedalam perang Salamis berhasil dikalahkan oleh angkatan laut
Athena dengan melakukan perang Gerilya menggunakan kapal-kapal kecil. Siasat
perang yang digunakan bangsa Athena berhasil untuk mengalahkan pasukan Persia
sehingga perang Salamis berhasil dimenangkan bangsa Athena. (Sumardi, 2019 : 10-
11 )

8. Kemunduran Negara Kota (Polis) Yunani

Perang Peloponesos diawali dengan adanya dominasi bangsa Athena berkaitan


dengan kejayaan serta dominasi dalam bidang politik dan ekonomi. Dengan
kejayaannya bangsa Athena menjadi pemimpin dari berbagai macam polis-polis di
Jazirah Attica (Liga Delos ). Puncak peperangan Peloponesos terjadi setalah bangsa
Athena mengambil profit politik di wilayah Corinth dan Megara. Hal pertama yang
dilakukan bangsa Sparta dalam penyerangan kepada bangsa Athena adalah melakukan
penebangan terhadap pohon Zaitu dan berbagai macam tanaman lainnya, penebangan
tersebut tentunya berdampak terhadap perekonomian bangsa Athena (Djaja, 2012:
21). Berbafgai macam kekacauan menimpa bangsa Athena mulai dari adanya wabah
penyakit yang menelan korban hingga seperempat bangsa Athena dan bahkan
membunuh pemimpin bangsa Athena yaitu Perikles pada tahun 429 SM (Djaja, 2012:
21)

Pertempuran Pelaponesos berhasil dimenangkan bangsa Sparta dan membuat


bangsa Yunani mengalami perubahan besar besaran seiring dengan kekaisaran Athena
yang mulai menurun, dan pada akhirnya bangsa Athena menjadi budak bangsa Sparta.
Perang saudara antara bangsa Athena dengan bangsa Sparta ini mengakibatkan
lemahnya pertahanan bangsa Yunani, dan perang inilah yang menjadi penanda masa
akhir dari bangsa Yunani. (Sumardi, 2019: 11)

9. Peradaban Bangsa Junani (Helinistik, Religi, Karya Seni-Sastra, Ilmu Pengetahuan


dan Filsafat).
- Sistem kepercayaan Yunani kuno
Bangsa Yunani kuno banyak menyambah para dewa dan dewi, aliran yang
dianut dominan kepada aliran Poloteisme yang diwujudkan sama seperti manusia.
Dewa yang paling utama dan dipuja oleh penduduk Yunani bernama Zeus. Dewa
Zesu dianggap sebagai dewa tertinggi karena merupakan ayah dari para dewa dan
manusia.
- Perkembangan arsitektur dan kebudayaan

Pada tahun 1500 SM pulau Kreta mendapat serangan dari Mikene (Mikenai).
Orang Mikene ini akhirna membawa kebudayaan orang Minos dari pulau Kreta ke
dataran Yunani dan mengadopsi arsitektur gaya Minos-Kreta. Kebudayaan Mikene ini
dapat dijumpai dalam beberapa peninggalan antara lain:

1 Istana yang memiliki 60 kamar.


2 Thallos, keburan yang berbentuk sarang lebah.
3 Gerbang dua singa dai Mikene.
- Perkembangan Ekonomi
Dalam perekonomian dikarenakan kondisi geografis Yunani yang berlembah-
lembah dan beriklim kering namun subur. Komoditas penduduk disana lumaya
beraneka ragam. Para penduduk menanam gandum sebagai makanan pokok, dan
tanaman Anggur sebagai minuman yang digemari masyarakat Yunani. Ekonomi
Yunani juga menadapat dari dana bantuan rampasan perang dan hasil pembajakan
disekitar laut Yunani.
- Perkembangan Yunani dalam kasusastraan

Sejarah yang pernah mencatat dan paling dikelan dalam peninggalan bangsa
Yunani adalah catatan dua buku cerita kepahlawanan, yaitu Illias dan Odyysiea karya
Homeros abad 8 SM. Dalam buku Illias berkisahkan peristiwa Yunani melawan
kerajaan Troya. Sedangkan buku Odyssiea menceritakan perjalanan pulang tentara
Yunani dari perang Troya. Kedua kitab tersebut sama bersejarahnya dengan kitab
Mahabarata dan Ramayana dari Asia Selatan. Dari dua ktab inilah Perang Troya juga
mengilhami Iskandar Agung dalam peristiwa perang Persia.

- Perkembangan Bahasa Yunani kuno


Bahasa Yunani kuno merupakan bahasa kuno yang digunakan oleh penduduk
dataran Yunani sejak aban ke 9-4 SM. Bahasa Yunani kuno dan Bahasa Latin sendiri
menjadi bahasa yang sangat penting abgi kehidupan sekarang karena menjadi cikal
bakal bahasa ilmiah pada zaman sekarang.
- Ilmu pengetahuan dan para filsuf Yunani
Ada 3 filsuf Yunani yang paling terkenal dan sangat berpengaruh:
1. Socrates, memiliki bentuk pemikiran yang menekankanpada pentingnya
argumentasi dan pemikiran kritis
2. Plato, menekankan perlunya mencari kebenaran sekaligus mempertahankan
pemikiran kritis
3. Aristoteles, memandang bahwa segala sesuatu harus dapat terdefinisikan dan
terkategorikan.

Anda mungkin juga menyukai