Anda di halaman 1dari 13

Makalah

“Sejarah Peradaban Yunani”

Oleh:

Safira Attamimi
Npm:

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
TAHUN 2020
A. Latar Belakang

Peradaban Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di Eropa yang
terletak di ujung tenggara di benua Eropa di sekitar Laut Tengah sehingga sangat
strategis dalam pelayaran. Bangsa Yunani menurut ahli anthropologi berasal dari
bangsa Indo-Jerman. Diketahui bahwa nenek moyang bangsa Yunani adalah bangsa
Ionia, Akea, Helen, dan Yonia.

Bangsa Yunani itu sendiri juga terbentuk dari percampuran bangsa pendatang
dari Laut Kaspia dan penduduk asli yang pada umumnya bermata pencaharian
sebagai petani dan pedagang. Ada beberapa suku yang terdapat pada peradaban
Yunani antara lain suku Epirot, Ionia, Spharta, Ionia. Meskipun tanah Yunani
merupakan tanah yang kering dengan benteng – benteng alam yang kuat berupa
jurang – jurang yang terjal, pantai-pantai yang curam dan terjal serta gunung –
gunung yang tinggi tetapi Yunani terletak di daerah Laut Tengah dengan iklim
mediterania yang sejuk sehingga penduduknya bisa menanam zaitun, anggur dan
tanaman khas Laut Tengah lainnya.

Selain itu, negara pertama yang berkembang di Yunani adalah Mycenae


sebagai wilayah pusat perdagangan. Awalnya, Mycenae merupakan daerah koloni
kerajaan Kereta tetapi sejak Knossos runtuh dan menggantikan peranan kerajaan
Kereta di Perairan Laut Tengah, Mycenae mencapai masa kejayaan pada 1400 SM.

Kemajuan peradaban Yunani yang paling menonjol adalah dari segi limu
pengetahuan, salah satunya yaitu di bidang filsafat yang melahirkan banyak filsuf-
filsuf hebat yang pemikiranaya masih dipakai sampai saat ini, antara lain Aristoteles,
Plato, Socrates. Peradaban ini tidak hanya terkenal dengan pemikiran-pemikiran
ilmuwan-ilmuwan yang masih dipakai sampai saat ini. Peradaban Yunani dalam
kepercayaanya menganut Polyteisme yang mempercayai banyak dewa, dewa
tertingginya adalah dewa Zeus, yang oleh masyarakat Yunani dibuat kuil dewa Zeus
di gunung Olimpus untuk pemujaan kepadanya. Peradaban Yunani dapat dikatakan
peradaban kuno yang sangat maju, jauh meninggalkan bangsa lain yang semasa
dengannya. 

B. Letak Geografis

Wilayah Yunani bagian tenggara berbatasan dengan laut Tengah Mediterania,


wilayah utara berbatasan dengan Macedonia, Yunani bagian selatan semenanjung
Balkan,  sebelah timur berbatasan dengan laut Aegeia, dan sebelah barat berbatasan
dengan laut Ionia. Secara geografis Yunani terdiri dari   berbagai pulau-pulau serta
tanah datar yang di pisahkan oleh pegunungan-pegunungan, yang secara geografis
Yunani menjadi lembah-lembah yang letaknya terpisah, pantainya berteluk-teluk,
perbedaan pasang surut air laut yang memungkinkan pembuatan bandar-bandar yang
baik dengan mudah. Kepulauan Aegeis terdiri atas beribu-ribu pulau-pulau kecil yang
berdekatan letaknya sehingga seolah-olah merupakan sebuah jembatan alam yang
menghubungkan daratan Yunani dengan Asia Barat, maka tak mengherankan jika
pelayaranlah yang memegang peranan penting dalam masyarakat Yunani kuno,
bangsa ini oleh alam seakan-akan didorong untuk menjadi bangsa bahari.

Letak dari keadaan iklim yang seperti itulah menjadi sangat berpengaruh
terhadap penghidupan bangsa Yunani. Iklim Yunani terbagi atas dua iklim, yaitu
musim panas yang terik dan lama serta kering, dan musim dingin yang sejuk, singkat
dan banyak turun hujan. Keadaan iklim yang demikian itu sangat berpengaruh bagi
kehidupan bangsa Yunani, dari iklim ini banyak menghasilkan buah anggur, zaitun
dan berbagai jenis gandum, Inilah yang membedakan antara peradaban yang berada
di Yunani dengan peradaban sebelumnya, dikarenakan di Yunani pelayaran melalui
sungai sangat tidak mungkin di adakan, karena sungai-sungainya yang pendek dan
hanya akan berair takkala tibanya musim dingin dan arusnya sangat deras. Daerah
lembah  oleh masyarakat Yunani sangat dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis
tanaman gandum dan di daerah pegunungan mereka meanfaatkan untuk menanam
pohon anggur, yang saat itu hasil perasan buah anggur yang telah diawetkan  menjadi
minuman yang sangat digemari.

C. Pembahasan

1. Sejarah Awal

Peradaban awal terjadi di Yunani merupakan peradaban pulau Kreta yang


disebut dengan peradaban Minos(Minoa). Nama Minoa ini diambil dari seorang raja
yang pernah berkuasa yaitu raja Minos, peradaban ini telah ada kira-kira 2000-1450
SM. Peradaban di pulau ini telah mempunyai sebuah istana yang terletak di tengah
kota Knossos suatu pemukiman yang sedikit masuk kedalam dari pusat garis pantai
utara dan merupakan tempat strategis yang dapat  memantau ujung timur dan barat
pulau ini. Istana ini  berada di pusat kota yang  ramai, sebagai Negara maritime,
penduduk kota itu berdagang dengan peradaban yang ada di seberang laut. Ini dapat
dibuktikan bahwa peradaban Minos ini merupakan peradaban yang bergantung pada
perdagangan laut, yang perdagangan tersebut dilakukan dengan Negara-negara
seberang, negara ini hanya mempunyai sedikit daerah yang subur dan sumber daya
alam. Namun bangsa ini merupakan bangsa pertama yang meraih kekuasaan atas laut,
karena kerajaan ini merupakan kerajaan  pertama yang mempunyai angkatan laut.

Penduduk disini mempunyai kebiasaan mengorbankan manusia, ini


dibuktikan saat para arkeolog menemukan pemandangan seorang pemuda dalam
keadaan terikat dan terbaring ke sisi samping di atas sebuah mazbah dari tanah dan
lempung,sebuah pisau menancap di atas tubuhnya,serta di depan mazbah tersebut
terlihat orang yang menggunakan sebuah cincin dan segel upacara, korban manusia
itu dipersembahkan kepada Minotaurus (manusia berkepala banteng) yang menurut
keprcayaan orang Minos. Masyarakat di pulau ini juga mempunyai peninggalan-
peninggalan yang berupa gerabah-gerabah yang berwarna cerah yang ditemukan di
sekitar pulau  Kreta. Istana-istana meninggalkan bukti berupa fresco 42(lukisan
dinding yang menggunakan warna-warna cerah yang terbuat dari arang, oker kuning,
bijih besi dan mineral lain di atas batu gamping. Peradaban ini hancur di karenakan
ada gempa yang terjadi di pulau Thera.

Peradaban Minos yang hancur membuat kota-kota disebelah utara pulau itu
menjadi semakin berkembang. Peradaban itu disebut dengan peradaban Mycenas,
peradaban ini berkembang sekitar tahun 1600-1400 SM mereka  mempunyai
kemiripan dengan pearadaban Minos, mereka juga membuat tembikar, lukisaan, serta
busana itu bergaya Minos. Tempat makam-makam kerajaan Mycenas yang
dinamakan lingkungan makam raja, dipenuhi tembikar dan lukisan. Orang Mycenas
telah mengembangkan aksara mereka sendiri yang khas, yang mengikuti pola lama
dari segel hingga pikotgram sampai piktografik yang ramping.  Mereka juga
merupakan pelaut yang handal, kapal-kapal mereka telah berlayar sampai Mesir.
Peradaban Mycenas memiliki beberapa istana yang masing-masing terpisah oleh
pegunungan, istana-istana atau Negara kota itu terdapat di kota Thebes, Pylos,
Athena. Meskipun memiliki kemandirian kota-kota ini memiliki hubungan,bahasa
dan budaya yang sama.

Tahun 1260-1230 SM  terjadi pertempuran yang melibatkan negara kota


Yunani dengan kota Troya yang membutuhkan waktu sampai sepuluh tahun
lamanya,namun dari pertempuran itu menyebabkan terjadinya kemunduran oleh
peradaban bangsa Mycenas karena biaya perang yang tinggi. Setelah mereka pulang
ke Yunani mereka peradaban Mycenas ini juga mendapatkan banyak bencana, cuaca
buruk,gagal panen dan peperangan. Tahun 1200-1050 masuklah Yunani kedalam
abad pertengahan yang mengakibatkan bangsa Yunani ini menjadi menyebar di
sekitar Mediterania. Saat tahun 850 SM tiga bangsa yang menyebar itu bersatu
mereka adalah bangsa Arkadia, Ionian dan Doria lalu mereka memutuskan untuk
membangun tempat suci, salah satunya Kuil Zeus di kota Olimpia,tempat yang
menjadi pemersatu di masyarakat Yunani. Serta terdapat festival penghormatan
kepada dewa Zeus yang membuat kota –kota tersebut bersatu dalam perayaan itu.
Ketika itu mulai dibangun kembali kota-kota tersebut seperti Athena, Sparta, Tebes ,
walau mereka mempunyai kebudayaan yang sama namun mereka sering berperang
satu sama lain.

2. Abad Kolonisasi

Awal kolonisasi di Yunani merupakan suatu periode yang menggantikan


orang orang Yunani menyatukan pengawasan mereka atas wilayah wilayah yang
didapat dari orang orang Agea. Juga merupakan akhir zaman rezim patriarkhat dari
masa Homerus. Pada abad VIII dan VII sebelum masehi, setiap polis memiliki
koloninya masing masing, yang biasanya merdeka penuh dan tidak tergantung pada
kota induknya.
Latar belakang kolonisasi yang dilakukan oleh bangsa Yunani pesisir tidak
dapat dipisahkan dengan kemajuan ekonomi yang begitu pesat menandai abad
kolonisasi setelah masa Homerus. Perdagangan dan pertanian tumbuh dengan subur,
penduduk bertambah secara terus menerus. Banyak orang Yunani sebelum tahun 600
sebelum masehi bermukim disekitar tempat tempat perdagangan di pantai pantai laut
Hitam, Aegea dan semua bagian Mediterania. Pedagang banyak memperoleh
keuntungan membawa hasil hasil pertanian atau ada diantara mereka yang telah
mapan dalam perdagangan.
Pertumbuhan perdagangan orang orang Yunani pada sekitar tahun 600
sebelum masehi, juga didorong oleh masuknya sisitem ekonomi uang sehingga
terjadilah perubahan sosial dari tahun 700-500 sebelum Masehi, merupakan abad
besar bagi kolonisasi wilayah Yunani. Di negara kota memiliki jenis mata uang sendri
dengan urutan nilai mata uang tersendiri.
Perkembangan penduduk yang pesat menyebar diberbagai negara kota., bagi
bangsa Yunani dapat menimbulkan permasalahan tersendiri. Masalah kekurangan
tanah yang subur untuk dapat diperluas sebagi tanah pertanian tentu saja dapat
diupayakan dengan cara merampas tanah bangsa bangsa disekitarnya. Tetapi cara
pemecahan ini kurang memuaskan. Seluruh penduduknya dapat dijadikan budak,
seperti yang dilakukan oleh orang Sparta terhadap orang Messenia tetangganya.
Tenaga mereka diperlukan untuk menggarap tanah yang dirampas. Berarti mereka
juga harus  memberi makan terhadap para penduduk yang dijadikan budak. Mereka
mengerti bahwa upaya memerangi negara tetangga ternyata tidak dapat
menyelesaiakan masalah tanah dan mencukupi pangan. Dengan modal pengalaman
sebagai pelaut serta pengetahuan di bidang niaga, pemerintahan Yunani menghimpun
para perantau dan mengirim dan mengirim mereka keluar negri agar berdiam kenegri
yang jauh. Tindakan ini mengurangi pengurasan makanan di yunani dan sekaligus
memberikan sumber sumber energi baru penghasilan makanan serta bahan mentah
yang tidak terdapat di Yunani. Proses yang dimulai pada tahun 800 sebelum masehi
ini berlangsung terus selama dua abad tanpa putus putus, menandai terjadinya proses
kolonisasi sebagai abad besar.
Boleh jadi motif kolonisasi merupakaan ekspresi dari selera orang orang
Yunani melakukan petualangan dan eksploitasi untuk lebih memantapkan posisi suatu
negara kota. Kondisi politik dan ekonomi yang keras akibat terjadinya persaiangan
antar negara kota di Yunani mendorong terjadinya peperangan antar polis, yang
nantinya kelak dapat menghancurkan pemerintahan Yunani sendiri. Berbagai
permusuhan kadang kadang sempat menimbulkan peristiwa peristiwa berdaarah,
menyebabkan Yunani terpecah menjadi banyak negara kota yang jumlahnya tidak
terkira banyaknya.

a. Pertumbuhan Negara Kota

Sekitar tahun 800 SM, masyarakat desa Zaman Homerik didapati suatu organisasi
klan yang nantinya akan merupakan unsur penting dalam unit politik yang lebih
besar. Masyarakat Yunani dalam memperkokoh pertahanan dan keamanan,
mendirikan benteng disuatu tempat yang tinggi, yang biasanya daerah perbukitan,
disitu mulai tumbuh suatu kota sebagai pusat pemerintahan untuk seluruh
masyarakat. Negara kota merupakan suatu unit masyarakat politik yang
berkembang diwilayah yunani.
Terjadinya suatu rvolusi negara kota pada waktu didirikannya hanya berfungsi
sebagai pusat pemerintahan saja. Orang Yunani menyebut Setiap negara kota
adlah polis. Polis terdiri dari suatu kota yang dikelilingi oleh tanah tanah
pertanian. Kemudian, di dalam pertumbuhannya negara kota merupakan pusat
dalam segala kehidupan masyarakatnya. Negara kota juga mencakup daerah
sekitarnya dan merupakan tempat pertemuan bagi rakyat yang hidup didalam dan
di luar bentengnya. didalam  negara Kota orang melangsungkan urusan dagang,
menggarap kerajinan, melakukan upacara, perayaaan ,membicarakan dan
menyelesaikan masalah kepentingan umum. Penduduknya meliputi orang kota,
desa serta para pelaut didaerah pantai seperti Korbutus dan Athena.
Pertumbuhan negara negara kota Yunani pada hakikatnya didorong oleh
kebangkitan perekonomiannya. Semenjak terjadinya perubahan sosial tahun 700
sebelum masehi sampai tahun 500 SM, akibat masuknya sistem ekonomi uang,
maka negara kota kemudian diartikan lebih luas tidak hanya sebagai pusat
pemerintahan saja.
Dalam membicarakan pertumbuhan negara kota Yunani, kiranya perlu
mengetahui bagaimana tahapan tahapan dalam pertumbuhan negara kota itu
sendiri. Terdapat 4 tahapan dalam pertumbuhan negara kota di Yunani yaitu, (1)
Negara kota yang diwakili oleh masyarakat suku, seperti yang digambarkan oleh
Homerus dalam ILLiad dan Odyssey, (2) negara kota yang ditandai oleh
kekuasaan kelompok kecil para bangsawan yang telah merampas kekuasaan dari
tangan raja , (3) perjuangan antara rakyat dan kaum bangsawan ,ditandai oleh
timbulnya tiran yang didukung rakyat kareena mereka membuat berbagai program
untuk memperbaiki berbagi kesewenangan dan kelemahan rezim sekelompok
kecil bangsawan yang telah tumbang. (4) periode demokrasi bagi warga kelas
Yunani, periode kepemimpinan negara kota Athena dalam kehidupan politik
ekonomi dan kultural.

b. Pemerintahan Militer Sparta

Dalam perkembangannya, di Yunani telah berdiri beberapa negara kota yang


berbeda-beda, sesuai dengan perkembangan kebudayaannya masing-masing.
Salah satu negara kota yang cukup terkenal dalam sejarah Yunani adalah polis
Sparta.
Awalnya Sparta terbentuk saat wilayah Peloponesos mendapat serangan invasi
dari bangsa Doria yang berasal dari wilayah utara Yunani. Ketika itu bangsa
Doria dikenal sebagai bangsa yang tangguh dalam berperang. Wilayah Laconia
adalah wilayah pertama di Peloponesos yang mendapat serangan dari bangsa
Doria. Proses penaklukan Laconia itulah yang kemudian melahirkan negara kota
Sparta, yang awalnya adalah ibukota dari Laconia.
Selama periode tahun 736 SM sampai 716 SM, terjadi sebuah perang yang
dikenal dengan Perang Messenia I. Sparta telah tumbuh menjadi sebuah bangsa
dengan kekuatan militer besar dan berambisi memperoleh kekuasaan di seluruh
wilayah Messenia. Bangsa Sparta berhasil menguasai wilayah Messenia pada
serangannya yang pertama itu dan menjadikan rakyat Messenia sebagai buruh tani
yang bekerja secara paksa di tanah-tanah miliki negara.
Pada 650 SM sampai 630 SM, terjadi sebuah pemeberontakan yang dilakukan
oleh bangsa Messenia, yang ingin membebaskan diri dari kekuasaan Sparta.
Peristiwa pemeberontakan ini kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Perang
Messenia II. Namun pemberontakan yang dilakukan tidaklah mampu
menghancurkan kekuatan militer bangsa Sparta yang sangat kuat.
Akhirnya bangsa Messenia kembali berada di bawah kekuasaan Sparta, yang kali
ini melakukan tindakan yang lebih keras dibandingkan sebelumnya. Kekuatan
militer Sparta menjadi satu-satunya landasan pemerintahan mereka, yang
diketahui dapat mempertahankan kestabilan negara dari gangguan internal
maupun eksternal dalam waktu yang sangat panjang.
Berdasarkan kisah-kisah yang dibuat oleh Heredotus dan Thucydides, bangsa
Sparta awalnya dihadapkan pada kekosongan hukum dan konflik sosial di internal
negara mereka. Hal itulah yang mendasari terbentuknya reformasi politik dan
sosial dari Lykourgos untuk seluruh wilayah Sparta.
Reformasi yang dilakukannya itu berhasil membentuk kembali Sparta dengan
kekuatan yang baru, yaitu berbasis militer. Salah satu poin reformasi militer yang
dikeluarkan adalah adanya wajib militer bagi semua laki-laki yang berusia 7-60
tahun. Bahkan mereka yang berasal dari kalangan militer, telah didik sejak kecil
agar menjadi prajurit yang tangguh.

c. Pemerintahan Athena

Tata pemerintahan Athena Yunani Kuno – Tata pemerintahan Athena digariskan


oleh Solon (549 SM). Kota Athena terletak di Semenanjung Atica dan tidak jauh
dari pantai dengan bandarnya bernama Piracus. Penduduk Athena terdiri dari
bangsawan, kaum Hellas, para pelaut, nelayan, dan pedagang.
Semula pemerintahan di Athena bersifat aristokrasi, tetapi kemudian menjadi
demokrasi. Pada masa pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di
tangan Dewan Perwakilan Rakyat yang terdiri dari orang-orang bebas (bukan
kaum Hellas), Namun pada kenyataannya dewan ini sangat dipengaruhi oleh para
orator yaitu wakil-wakil yang pandai bicara.
Pemerintahan tertinggi di Athena dipegang oleh sembilan orang Archon
(pelaksana pemerintahan) yang ditentukan dengan cara undian. Para archon
berada di bawah pengawasan suatu dewan yang merangkap sebagai Mahkamah
Agung bernama Areopagos. Areopagos terdiri dari bekas archon.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan dipegang oleh sepuluh orang ahli siasat
perang yang menguasai Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Namun, lama-
kelamaan para panglima ini menjadi lebih berkuasa dari para archon.
Athena mengalami kemajuan yang pesat dalam segala bidang dan menjadi cermin
bagi seluruh Yunani. Kemajuan tersebut didukung oleh kuatnya kehidupan
demokratis.
Muncul filosof-filosof besar Yunani, seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, yang
masih eksis sampai sekarang. Ternyata kemajuan yang dicapai Athena ini
menimbulkan rasa iri dari polis lainnya, termasuk polis Sparta. Akhirnya timbul
persaingan antara Sparta dan Athena yang akhirnya memuncak dan terjadi Perang
Peloponessos tahun 413 – 404 SM.
Dalam pertempuran laut di Aegospotami, Sparta menang dan Athena menyerah
sekaligus mengakhiri Perang Peloponessos. Yunani menjadi terpecah-pecah dan
peradaban Yunani terancam runtuh.

d. Zaman Pericles

Perikles dikenal sebagai politisi, negarawan, sekaligus pemimpin militer.


Pengaruhnya mendominasi hampir seluruh kehidupan politik, dan intelektual di
Athena. Kala itu Athena berada pada puncak kekuasaan imperialis di seluruh
wilayah Yunani, mengalahkan negara-kota lainnya dalam berbagai segi
kehidupan, termasuk kebudayaannya.
Dilahirkan tahun 500 SM, Perikles merupakan keturunan bangsawan yang
berpengaruh besar di Athena. Ia memperoleh pendidikan yang baik dari tokoh-
tokoh intelektual Athena.
Ia memutuskan untuk memasuki dunia politik pada 469 SM. Dengan cepat ia
menjadi pemimpin dalam gerakan demokratis Athena, dan penguasa yang paling
kuat di sana kala itu. Di bawah kepemimpinannya, Athena mencapai puncak
kejayaan.
Perikles juga sangat memperhatikan kemajuan kebudayaan di Athena, sehingga ia
dianggap sebagai tokoh besar dalam bidang kesenian. Pada periode kekuasaannya
sebagian besar bangunan dengan arsitektur mengagumkan didirikan, salah
satunya Parthenon.
Selain itu, kesusastraan dan seni berkembang sangat pesat dari sebelumnya.
Sehingga Athena disebut sebagai kota paling agung dari dunia kuno dengan
kekayaan intelektual dan kebudayaan yang tidak dapat disaingi oleh kota
manapun.
Armada militer Athena pun dibangun dengan sangat baik. Perikles membentuk
armada laut Athena menjadi salah satu yang paling kuat di dunia. Ia pun dikenal
sebagai pemimpin militer yang sangat tangguh.
Pasukan militer Athena dipimpin olehnya dalam banyak pertempuran, seperti
menyerang wilayah Delphi, dan menghentikan pemberontakan di Euboea dan
Samos. Untuk urusan kenegaraan, Perikles menjadi salah satu pemimpin paling
awal yang menggunakan sistem pembayaran gaji untuk pegawai sipil dan
pemberian tunjangan bagi kaum miskin.
Walaupun berhasil meraih banyak keberhasilan, tetapi Perikles tidak benar-benar
dapat menangani banyak peperangan. Pada 431 SM, Sparta melanggar perjanjian
perdamaian dengan Athena, dan menyatakan perang terhadap Athena. Tindakan
itu membuat Athena harus berhadapan dengan Sparta selama 30 tahun yang
dikenal sebagai Perang Peloponnesia.
Awalnya perang itu berpihak pada Athena, dan Perikles mendapat banyak pujian
atas keberhasilannya menerapkan strategi militer. Namun, kekacauan besar terjadi
yang membuat Perikles terpaksa harus mundur dari jabatannya.
Setelah kekacauan berhasil direda, Perikles kembali terpilih sebagai pemimpin
Athena dengan kekuasaan yang lebih besar. Tetapi tidak berlangsung lama,
kekuasaan Perikles kembali terancam, dan kali ini Sparta menginginkannya
sebagai salah satu korban untuk mencapai kedamaian.
Setelah kematian Perikles, Athena perlahan mengalami kemunduran akibat
perang berkepanjangan melawan Sparta. Athena gagal mendapatkan pengganti
Perikles sebagai pemimpin mereka yang dapat membangun kembali kota besar
tersebut.

D. Kesimpulan
Yunani adalah negara yang banyak memberikan sumbangan besar
bagikemajuan manusia dewasa ini. Sumbangan Yunani yang besar itu terwujuddalam
berbagai bidang, mulai dari bidang pengetahuan, kesenian, arsitektur,sistem
pemerintahan, sampai pada bidang agama.
Peradaban yunani dimulai dari perkembangan peradaban masyarakat pulau
kreta. Dimulai sekuitar abad ke-15 SM, pada abad itu pula kejayaan pulau kreta
runtuh karena serangan indo-jerman. Yunani mengalami pasang surut kejayaan
selama beberapa kali karena banyaknya peperangan yang terjadi dan perbedaan
pemimpin masa Sparta dan Athena. Peradaban yunani telah melahirkan para pemikir
yang ahli dalam bidang filsafat, hukum, tata negara, sampai dengan matematika ,
serta sebagai perintis demokrasi dan juga melahirkan berbagai macam arsitektur
bangunan yang megah dengan design klasik.Bangsa yunani menganut kepercayaan
kepada dewa dan dewi. Awal kemunduran athena ditandai dengan terjadinya
perselisihan antara polis Corinthus dan Coryca, sedangkan Corinthus membantu liga
Pelopponnessos. Kedua kekuatan polis di Yunani saling bersaing dan terjadilah
perang Pelopponnessos (431- 404 SM). Tetapi yunani tidak mengalami keruntuhan
sepenuhnya. Melainkan hanya sebagian dan mengalami kemunduran, yunani
mengalami perkembangan kembali setelah mengalami zaman kegelapan.

Anda mungkin juga menyukai