Mesir Kuno adalah sebuah peradaban besar yang terletak di sebelah timur laut
Afrika, tepatnya di sepanjang lembah sungai Nil. Peradaban Mesir kuno telah
berkembang jauh sebelum peradaban kuno Yunani, Romawi, dan Mesopotamia
lahir.
Peradaban Mesir Kuno memiliki rentang waktu yang sangat panjang. Peradaban
Mesir Kuno dimulai pada sekitar tahun 3150 Sebelum Masehi dengan adanya
persatuan kelompok-kelompok yang ada di lembah sungai Nil.
Dalam buku Sejarah Afrika (2016) karya Darsiti Soeratman, periodisasi dari
peradaban Mesir Kuno dibagi menjadi 3, yakni :
Zaman Mesir Baru dimulai pada masa pemerintahan Thutmosis III yang mampu
mempersatukan Mesir dan menaklukan wilayah besar Mesopotamia dan Sudan.
Pada zaman ini, muncul kepercayaan terhadap dewa Amon dan dewa Ra sebagai
dewa tertinggi Mesir Kuno.
Sistem Pemerintahan
Dalam buku Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua (2017) karya Anisa
Septianingrum, pemimpin tertinggi dari Mesir Kuno adalah Firaun atau Pharaoh.
Firaun memiliki pemerintahan yang absolut dan dianggap sebagai dewa-raja.
Dalam melaksanakan pemerintahan, Firaun dibantu oleh Wazir (pengawas
administrasi), Imam Agung dan tentara Milisia.
Seni Bangunan
Mastaba
Mastaba merupakan bangunan berbentuk balok dengan sisi-sisi yang miring dan
atap datar. Mastaba berfungsi untuk menandai situs pemakaman tokoh Mesir
Kuno.
Piramida
Yunani kuno merupakan sebuah peradaban yang sangat maju di berbagai bidang
kehidupannya. Peradaban bangsa ini pada awal terbentuknya berasal dari suku-
suku yang bermigrasi yang datang secara bergelombang ke daratan Yunani.
Meskipun letak secara geografisnya di kelilingi pegunungan-pegunungan,
pantainya berteluk-teluk. Namun, keunikan pasang surut air laut membuat, letak
Yunani menjadi sangat strategis. Letak tersebut memungkinkan pembuatan
pelabuhan perdagangan dengan mudah, seolah-olah merupakan sebuah
jembatan alam yang menghubungkan daratan Yunani dengan pantai Asia Barat.
Sehingga tidak mengherankan bahwa pelayaran merupakan memegang peranan
penting dalam kehidupan masyarakat Yunani kuno.
Peradaban Yunani ini dimulai dari suatu peradaban yang berada di pulau Kreta
yang sering disebut dengan peradaban Minoa atau Minos, dari peradaban
tersebut sudah terdapat bangunan-bangunan istana. Setelah kebudayaan
peradaban ini runtuh oleh gempa bumi dahsyat, berkembanglah peradaban di
pulau Mycenae yang ketika peradaban ini berkembang bersamaan dengan
kemunduran yang terjadi pada peradaban Minos. Peradaban Mycenae
mempunyai banyak kota-kota yang memiliki beberapa istana di kota-kota yang
berdiri sendiri yang masing-masing kotanya dipisahkan oleh pegunungan seperti
kota Tebes, Athena, Pylos. Di kota-kota inilah terdapat Negara kota atau polis
yang merupakan salah satu sifat khas dari peradaban Yunani kuno.
Kemajuan peradaban Yunani yang paling menonjol adalah dari segi limu
pengetahuan, salah satunya yaitu di bidang filsafat yang melahirkan banyak filsuf-
filsuf hebat yang pemikiranaya masih dipakai sampai saat ini, antara lain
Aristoteles, Plato, Socrates. Peradaban ini tidak hanya terkenal dengan pemikiran-
pemikiran ilmuwan-ilmuwan yang masih dipakai sampai saat ini. Peradaban
Yunani dalam kepercayaanya menganut Polyteisme yang mempercayai banyak
dewa, dewa tertingginya adalah dewa Zeus, yang oleh masyarakat Yunani dibuat
kuil dewa Zeus di gunung Olimpus untuk pemujaan kepadanya. Peradaban Yunani
dapat dikatakan peradaban kuno yang sangat maju, jauh meninggalkan bangsa
lain yang semasa dengannya. Sehingga pada pembahasan ini, penulis akan
memfokuskan pembahasan pada 4 aspek, yaitu: letak geografis, asal-usul
masyarakat, kepercayaan, dan Kebudayaan.
Letak Geografis Yunani Kuno
Peradaban awal terjadi di Yunani merupakan peradaban pulau Kreta yang disebut
dengan peradaban Minos(Minoa). Nama Minoa ini diambil dari seorang raja yang
pernah berkuasa yaitu raja Minos, peradaban ini telah ada kira-kira 2000-1450
SM. Peradaban di pulau ini telah mempunyai sebuah istana yang terletak di
tengah kota Knossos suatu pemukiman yang sedikit masuk kedalam dari pusat
garis pantai utara dan merupakan tempat strategis yang dapat memantau ujung
timur dan barat pulau ini. Istana ini berada di pusat kota yang ramai, sebagai
Negara maritime, penduduk kota itu berdagang dengan peradaban yang ada di
seberang laut. Ini dapat dibuktikan bahwa peradaban Minos ini merupakan
peradaban yang bergantung pada perdagangan laut, yang perdagangan tersebut
dilakukan dengan Negara-negara seberang, negara ini hanya mempunyai sedikit
daerah yang subur dan sumber daya alam. Namun bangsa ini merupakan bangsa
pertama yang meraih kekuasaan atas laut, karena kerajaan ini merupakan
kerajaan pertama yang mempunyai angkatan laut.
Peradaban Minos yang hancur membuat kota-kota disebelah utara pulau itu
menjadi semakin berkembang. Peradaban itu disebut dengan peradaban
Mycenas, peradaban ini berkembang sekitar tahun 1600-1400 SM mereka
mempunyai kemiripan dengan pearadaban Minos, mereka juga membuat
tembikar, lukisaan, serta busana itu bergaya Minos. Tempat makam-makam
kerajaan Mycenas yang dinamakan lingkungan makam raja, dipenuhi tembikar
dan lukisan. Orang Mycenas telah mengembangkan aksara mereka sendiri yang
khas, yang mengikuti pola lama dari segel hingga pikotgram sampai piktografik
yang ramping. Mereka juga merupakan pelaut yang handal, kapal-kapal mereka
telah berlayar sampai Mesir. Peradaban Mycenas memiliki beberapa istana yang
masing-masing terpisah oleh pegunungan, istana-istana atau Negara kota itu
terdapat di kota Thebes, Pylos, Athena. Meskipun memiliki kemandirian kota-kota
ini memiliki hubungan,bahasa dan budaya yang sama.
Beberapa tahun setelah itu tepatnya tahun 776 SM. Mereka memutuskan untuk
membuat suatu festival berupa permainan-permainan di kota Olimpia yang
mengigatkan bahwa kota-kota di Yunani dipersatukan oleh bangsa yang sama
dengan dewa-dewa yang sama yang di lakukan empat tahun sekali yang sampai
sekarang masih peringati. Saat festival ini dimulai mereka sepakat untuk
menghentikan peperangan jauh-jauh hari sebelumnya.
Sosok dewa ini digambarkan seperti layaknya kehidupan manusia, bisa saling
berpasangan, mempunyai sifat baik atau buruk, maupun jenis kelaminnya. Berikut
ini dewa-dewi Olimpus:
Bidang Arsitektur banyak bangunan yang telah didirikan antara lain Kuil dewa
Zeus yang terdapat di gunung Olympus, Epidaurus yang merupakan gedung
kesenian, Kuil Pathenon, kuil Erectheum, pembuatan makam lingkungan raja,
pembuatan Acropolis yang terdapat seni pahat yang menjadi kebanggaan dari
bangsa Yunani. Pembuatan tembikar, pahatan batu marmer,perunggu, arca, serta
pembuatan lukisan-lukisan yang menggunakan cat alami.
Bidang Ilmu Pengetahuan yang paling menonjol yaitu ilmu filsafat yang berisi
penalaran yang berbentuk metode yang masuk akal. Banyak tokoh-tokoh dari
ilmu ini antara lain :
Socrates
Plato
Aristoteles
Bidang Ilmu pengetahuan yang berkembang tidak hanya dari bidang filsafat,
namun ada dari bidang Matematika, astronomi dan kedokteran tokoh-tokohnya
antara lain :
Romawi memiliki iklim yang nyaman dan tanah yang subur untuk kegiatan
pertanian. Menurut perkembangannya, pemerintahan Romawi Kuno dibagi
menjadi tiga zaman, yaitu Zaman Kerajaan Romawi (750-510 SM), Zaman Republik
Romawi (510-31 SM), dan Zaman Kekaisaran Romawi (31 SM-476 M). Kekaisaran
Romawi tumbuh menjadi kekaisaran terbesar di dunia pada abad kuno dengan
populasi mencapai 20 persen dari total populasi dunia dan wilayahnya seluas 5
juta persegi pada 117 M.
Zaman Republik Romawi dimulai pada 510-31 SM. Pada mulanya, sistem
pemerintahannya bersifat aristokrat. Republik ini kemudian tumbuh menjadi
suatu imperium dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, meliputi seluruh
wilayah Laut Tengah. Pada 264 SM, Romawi berhadapan dengan Carthagia,
bangsa yang menguasai wilayah Afrika Utara dan Mediterania Barat.
Kedua bangsa ini kemudian bertempur dalam Perang Punic, di mana Romawi
berhasil menghancurkan peradaban Carthagia sepenuhnya. Nasib republik
berubah ketika muncul tiga serangkai yang disebut triumvirat. Mereka adalah
Julius Caesar, Pompius, dan Crassus.
Pada 66 SM, tiga serangkai ini menyerbu Roma untuk menggulingkan republik.
Dari pemerintahan demokratis, rakyat Roma malah menobatkan Caesar sebagai
penguasa tunggal yang praktis menjadi diktator. Kebesaran Caesar menimbulkan
ketidaksenangan dan pemberontakan dari kelompok yang dipimpin oleh Brutus
dan Cassius.
Brutus dan Cassius memang berhasil membunuh Caesar, tetapi keinginan mereka
urung terwujud. Sebab, Jenderal Octavian segera mengambil posisi Caesar dan
memproklamirkan diri sebagai kaisar Romawi yang pertama dengan menyandang
nama baru, yaitu Kaisar Augustus. Pada masa Kaisar Augustus inilah Romawi
mencapai puncak kejayaan. Keturunan Augustus juga membuat Romawi menjadi
kekaisaran yang stabil selama hampir 200 tahun lamanya.
Sementara situasi Romawi saat itu yang belum stabil membuat negara harus
selalu siap terhadap berbagai macam serangan. Untuk mempertahankan
eksistensinya, Romawi mempunyai dua modal utama, yaitu pemerintahan dan
pembentukan angkatan militer.
Pasukan Romawi pun dikenal sangat kuat karena dilatih dengan baik dan sangat
disiplin. Karakteristik peradaban Romawi Kuno lainnya adalah inovasi yang
mengagumkan di bidang arsitektur. Seperti contohnya dengan membangun
monumen-monumen, istana, dan fasilitas umum berukuran raksasa. Selain itu,
peradaban Romawi Kuno mempunyai andil besar dalam perkembangan bahasa,
agama, tata kemasyarakatan, teknologi, hukum, politik, kesenian, dan masih
banyak lainnya.
Penyebaran agama Kristen oleh Santo petrus dan Paulus ke Eropa turut
mengubah kepercayaan bangsa Romawi menjadi monoteisme. Pada masa
pemerintahan Kaisar Theodosius (378-395 M), agama Kristen dinyatakan sebagai
agama resmi negara.
Colosseum
Circus Maximus
Castel Sant'Angelo
Tembok Hadrian
Corpus Juris Civilis
Karya sastra Epos Aeneas oleh Vergulius
Karya sastra Ode dan Satire oleh Horatius
Karya sastra Amores oleh Ovidius
Pemukiman Suku Maya paling awal berasal dari sekitar 1800 SM, di mana
masyarakatnya hidup dengan cara bertani. Hingga 300 SM, suku ini terus
menyebar ke daerah-daerah di dataran tinggi dan dataran rendah. Suku Maya
diperkirakan telah membangun kota dan bangunan monumental sejak tahun 500
SM. Kota El Mirador di Peten utara, disebut-sebut sebagai salah satu kota
terbesar yang pernah dibangun sebelum Amerika ditemukan oleh Columbus.
Ukurannya jauh lebih besar dari Tikal, ibu kota peradaban Maya Kuno yang
digunakan sebagai pusat ekonomi dan seremonial. Keberadaan Kota El Mirador
juga membuktikan bahwa peradaban Maya Kuno telah berkembang jauh sebelum
periode keemasannya (250-900 M).
Persebaran
Suku Maya adalah salah satu masyarakat pribumi yang paling dominan di
Mesoamerika (Meksiko dan Amerika Tengah). Berbeda dari suku lainnya yang
menyebar, suku ini tinggal terpusat di Semenanjung Yukatan dan Guatemala saat
ini. Di wilayah tersebut, Suku Maya tinggal di tiga daerah berbeda dan memiliki
budaya yang berbeda pula. Daerah yang mereka tinggali adalah di dataran rendah
Semenanjung Yukatan, dataran rendah distrik Peten di Guatemala Utara dan
wilayah yang berdekatan dengan Meksiko, Belize, dan Honduras Barat, serta di
dataran tinggi pegunungan Guatemala Selatan.
Di setiap kota dihuni oleh sekitar 5.000-50.000 orang, dan pada puncak
perkembangannya, populasi Suku Maya telah mencapai 2 juta atau bahkan 10
juta jiwa. Penggalian situs Maya telah menemukan alun-alun, istana, kuil,
piramida, dan beberapa bangunan lain yang sangat penting bagi kehidupan politik
ataupun spiritual Suku Maya. Mereka membangun banyak kuil dan istana dalam
bentuk piramida berundak yang berhias relief dan tulisan yang rumit.
Maya Kuno memiliki corak ekonomi agraris. Mereka menggantungkan hidup pada
aktivitas pertanian dan perdagangan. Meskipun Suku Maya mempraktikkan
sistem tebang dan bakar hutan yang tergolong primitif, mereka juga menunjukkan
metode pertanian yang lebih maju, seperti irigasi dan terasering. Suku Maya juga
dapat membuat media untuk menulis, yang terbuat dari kulit pohon.
Suku Maya merupakan bangsa yang religius, di mana mereka percaya kepada
banyak dewa. Mereka sepenuhnya yakin bahwa persembahan adalah hal yang
mutlak bagi eksistensi manusia dan dewa. Sembahyang kepada dewa atau leluhur
dengan menggunakan persembahan berupa manusia hidup terkadang juga
dilakukan. Orang yang dipilih sebagai persembahan biasanya adalah tahanan,
budak, anak yatim, dan anak haram. Selain itu, Suku Maya meyakini bahwa
setelah manusia meninggal, mereka akan masuk ke dunia bawah tanah.
Sedangkan orang-orang yang memiliki kekuatan supranatural akan hidup kembali
di negeri langit.
Memasuki akhir abad ke-8 hingga akhir abad ke-9, suatu peristiwa telah
mengguncang peradaban Maya Kuno hingga sebagian besar kotanya ditinggalkan
oleh masyarakatnya. Namun, peristiwa yang mampu meruntuhkan peradaban
Maya itu masih menjadi misteri dan para sejarawan terus memperdebatkan
penyebabnya hingga kini. Beberapa sejarawan percaya bahwa pada abad ke-9,
Suku Maya telah menguras sumber daya alam di sekitar hingga tidak mampu
menopang populasinya yang semakin besar.
Chichen Itza
Tikal
Cahal Pech
Altun Ha
Palengue
Palengue
Menurut mitos yang beredar di Peru, asal-usul Suku Inca diawali dengan kisah tiga
gua, yakni Gua di Tampu T'uqu (Tambo Tocco) bernama Qhapaq T'uqu, Gua
Maras T'uqu (Maras Tocco) dan Sutiq T'uqu (Sutic Tocco). Empat laki-laki dan
empat perempuan bersaudara diceritakan keluar dari gua yang terletak di tengah.
Mereka adalah Ayar Manco, Ayar Cachi, Ayar Awqa (Ayar Auca), Ayar Uchu,
Mama Ocllo, Mama Raua, Mama Huaco dan Mama Qura (Mama Cora), yang
kemudian menjadi nenek moyang Suku Inca.
Nenek moyang Suku Inca ini dipercaya masih keturunan Dewa Inti (Dewa
Matahari). Setelah membunuh saudara laki-lakinya, Ayar Manco kemudian
memimpin keempat saudara perempuannya melewati hutan. Mereka akhirnya
akhirnya menetap di lembah subur di dekat Cusco, Peru, pada sekitar 1200 M.
Setelah itu, Ayar Manco dikenal sebagai Manco Capac, Kaisar Suku Inca yang
pertama.
Kekaisaran Inca
Pachacuti Inca Yupanqui kemudian menjadi salah satu penguasa Inca yang paling
berpengaruh. Di bawah kekuasaannya, wilayah Kekaisaran Inca membentang dari
Ekuador Utara ke Chili dengan populasi penduduknya mencapai 12 juta jiwa.
Tidak hanya itu, Pachacuti Inca Yupanqui berhasil membangun peradaban Inca,
salah satu peradaban terbesar di Amerika Selatan.
Peradaban Inca
Hidup dengan cara bercocok tanam, Suku Inca telah mengembangkan sistem
irigasi dan pertanian yang maju pada zamannya. Mereka membangun kanal-kanal
untuk mengairi lahan mereka dan mengubah lereng-lereng gunung menjadi
bertingkat-tingkat (terasering) agar dapat digunakan sebagai lahan bercocok
tanam.