Dosen :
MIRA MARLIANTI S.Sn M.Ds
NIP. 197903022003122001
WURI HANDAYANI S.Sn M.Sn
NIP. 198111082014042001
DISUSUN OLEH :
SUSI NURHAYATI DAHLAN (18232007)
MELINNIA CHANDRA PUTRI (18232010)
R. SILFA ARUM ALIFFIANDINI (18232014)
1. Latar Belakang
Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang
menyenangkan maupun yang membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik, menit,
jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian
dari masa lalu. Masa lalu sering disebut dengan istilah Sejarah. Dilihat dari asal usul kata,
sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul
atau silsilah. Dalam bahasa Inggris (history), Bahasa Yunani (istoria), Bahasa Jerman
(geschicht).
Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-
benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai
cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan
informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas.
Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah
lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.
Sejarah Yunani berlangsung kurang lebih seribu tahun dan berakhir dengan munculnya
agama Kristen. Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak
dasar bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani merupakan pengaruh kuat bagi Kekaisaran
Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa.
Yunani dan Roma sama-sama memiliki peninggalan berupa sistem hukum yang sangat
berharga bagi peradaban dunia.
Tak hanya itu sejarah busananya pun berperan penting dalam busana untuk masa kini.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah perbandingan perkembangan sejarah busana dalam peradaban Yunani
dengan peradaban Romawi secara umum?
BAB 2
PEMBAHASAN
I. Pengertian
Yunani kuno
Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode
Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya Zaman Kuno dan
dimulainya Abad Pertengahan Awal. Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode
Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada periode klasik
ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena dan berhasil menghalau serangan Kekaisaran
Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta dalam
Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring penaklukan oleh Aleksander Agung,
kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagai peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari
Asia Tengah sampai ujung barat Laut Tengah.
Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani
pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern,
tetapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, di antaranya Siprus dan
Kepulauan Aigea, pesisir Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia
(dikenal sebagai Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang pantai
Kolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan, Semenanjung Iberia timur dan
timur laut, Iberia, dan Taurika.
Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi
Peradaban Barat. Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang
selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat
berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong
Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad
ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.
Romawi kuno
Romawi Kuno adalah sebuah peradaban yang tumbuh dari negara-kota Roma didirikan
di Semenanjung Italia di sekitar abad ke-8 (753) SM. Selama keberadaanya selama 12 abad,
kebudayaan Romawi berubah dari sebuah monarki ke sebuah republik oligarki sampai ke
kekaisaran yang luas. Dia datang untuk mendominasi Eropa Barat dan wilayah sekitar di
sekitar Laut Tengah melalui penaklukan dan asimilasi. Namun beberapa faktor menyebabkan
kemerosotannya. Sebelah barat kekaisaran, termasuk Hispania, Gaul, dan Italia, akhirnya
pecah menjadi kerajaan merdeka pada abad ke-5; kekaisaran timur, diatur dari
Konstantinopel, disebut sebagai Kekaisaran Romawi Timur setelah tahun 476, tanggal
tradisional "kejatuhan Romawi" dan kelanjutannya Zaman Pertengahan.
Peradaban Romawi seringkali dikelompokan sebagai "klasik antik" bersama dengan
Yunani kuno, sebuah peradaban yang menginspirasikan banyak budaya Romawi Kuno.
Romawi Kuno menyumbangkan banyak kepada pengembangan hukum, perang, seni,
literatur, arsitektur, dan bahasa dalam dunia Barat, dan sejarahnya terus memiliki pengaruh
besar dalam dunia sekarang ini. Beberapa peninggalan kebudayaan Romawi yang masih
digunakan hingga saat ini adalah arsitektur lengkung dan kubah serta campuran semennya
yang tahan lama, bahasa latin yang menjadi akar dari banyak bahasa di seluruh dunia, angka
romawi, dan permainan tic-tac-toe.
Dalam historiografi, Romawi kuno adalah peradaban Romawi sejak berdirinya kota
Roma pada abad ke-8 SM hingga runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 M,
meliputi Kerajaan Romawi, Republik Romawi, dan Kekaisaran Romawi hingga jatuhnya
kekaisaran barat.[2] Peradaban dimulai sebagai pemukiman Italia di semenanjung Italia, yang
berasal dari abad ke-8 SM, yang tumbuh menjadi kota Roma dan yang kemudian
memberikan namanya ke kekaisaran di mana ia memerintah dan peradaban luas kekaisaran
berkembang. Kekaisaran Romawi berkembang menjadi salah satu kekaisaran terbesar di
dunia kuno, meskipun masih memerintah dari kota, dengan perkiraan 50 hingga 90 juta
penduduk (sekitar 20% dari populasi dunia[3]) dan mencakup 5,0 juta kilometer persegi di
tingginya pada 117 Masehi.
I. Letak geografis
Yunani kuno
Yunani terletak diujung tenggara di benua eropa. Sebagian besar kepulauan di laut
aegea dan laut ionia.
Batas batas:
Disebelah utara berbatas dengan Albania, Yugoslavia, Burlgaria, dan Turki di
daratan Eropa.
Disebelah timur dikelilingi oleh laut Aegea
Disebelah selatan berbatas dengan Timur Tengah
Disebelah barat berbatas dengan laut ionia.
Tanah yang bergunung-gunung dan tidak subur, menyebabkan banyak orang Yunani
yang pindah ke daerah lain yang subur seperti Mesir, Palestina, dan Turki.
Peta
1. Yunani pada zaman Arkaik (750-480 SM)
Ket: Merah : kota- kota
Ungu : wilayah ke-sukuan
Ada dua negara kota yang berkembang pesat pada periode Arkais, yaitu Sparta dan
Athena. Bangsa Sparta adalah orang-orang yang gila perang dan suka menaklukan daerah-
daerah di sekitarnya. Pertama mereka mengaklukan Messenia, lalu Arkadia, lalu Argos,
dan dengan demikian menjadikan Sparta berkuasa di Peloponnesos. Sparta menerapkan
sistem oligarki, dengan dua raja yang saling berbagi kekuasaan, lima efor yang memegang
kekuasaan cukup besar, dan gerousia, yaitu dewan para tetua.
Pada abad keempat SM, Sparta menjadi kekuasaan terkuat di Yunani setelah Athena
menyerah. Pada awalnya, Sparta berniat menginvasi Kekaisaran Persia. Tetapi, Sparta
kemudian mencoba memasukkan orang-orang Sparta ke dalam tampuk kekuasaan di kota-
kota sekutunya, Korinthos dan Thebes. Akibatnya, Sparta melakukan kesalahan yang dulu
dilakukan Athena. Sparta pun akhirnya dikalahkan oleh Thebes pada pertempuran dI Liuktra
(371 SM) dan Mantinia (362 SM), melalui kepemimpinan jenderal Epaminondas, meskipun
dia meninggal pada pertempuran Mantinia.
Tanpa Epaminondas, supremasi Thebes hanya berlangsung sebentar. Sementara itu, dengan
mengadapatsi taktik Epaminondas, Filippos II dari Makedonia berhasil menaklukan Yunani.
Filippos menguasai Yunani setelah menang dalam serangkaian pertempuran melawan daerah-
daerah di sekitarnya (kota-kota Trakia dan Thessali), kemudian Filippos mengalahkan daerah
Yunani yang lainnya, yang berujung pada Pertempuran Khaironia (338 SM).
4. Yunani sekarang
Romawi kuno
Romawi merupakan tempat kuno di Eropa yang menjadi sumber
kebudayaan Barat. Terletak di Semenanjung Apenina (sekarang Italia).
Batas-batas :
Sebelah utara semenanjung Apenia (sekarang Italia)
Sebelah barat laut yang memisahkan Italia dengan Prancis
Sebelah utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria
Sebelah timur laut dengan Yugoslavia
Peta :
Romawi (republik) pada 22 SM
II. Penduduk
Yunani kuno
Bangsa Yunani merupakan campuran antara penduduk asli dan pendatang
yang berasal dari padang rumput sekitar Laut Kaspia. Mereka termasukRas Indo
Jerman yang disebut bangsa Hellas yang gagah berani. Mereka berimigrasi sejak
tahun 2000 Sm kemudian menetap di berbagai daerah. Suku bangsa Doria
menetap di jazirah Peloponesos dengan polisutamanya Sparta. Suku bangsa Ionia
menetap di jazirah Attica dengan polis utamanya Athena. Suku bangsa Aeolia
menetap di Yunani Utara dengan polis utamanya Delphi. Negeri yang
berkembang mula-mula di daratan Yunani adalah kota perdagangan Mycena yang
semula merupakan daerah koloni kerajaan Kreta. Kemudian berkembanglah
ratusan polis di Yunani. Hubungan antarpolis di Yunani antara lain dalam
perdagangan maupun pertukaranide/gagasan yang kemudian membentuk
peradaban Yunani. Masyarakat Yunani bangga sebagai warga kota, mereka
merasa
Superior sedangkan yang tinggal di luar polis dianggap sebagai bangsa
barbar. Rasa Superior itu kemudian tampak pada masyarakat yang tinggal di polis-
polis terkemuka Yunani antara lain Sparta dan Athena. Bangsa Yunani
sulitbersatu karena antar polis saling bersaing untuk memperebutkan
puncakkekuasaan. Namun pada saat menghadapi ancaman bangsa lain antara
polisSparta dan Athena kemudian bersatu sehingga memperoleh kemenangan.
Pada tahun 1878 M, ditemukan hasil-hasil penggalian purbakala, antaralain:
Bekas bangunan kota kuno troya di asia kecil yang banyak disebutoleh pujangga
illyas.
Harta-harta primus, raja troya, yang terbuat dari emas dan permata.
Romawi kuno
III. Kepercayaan
Bangsa Yunani dan Romawi memiliki kepercayaan politheisme yang berarti
mengakui adanya dewa-dewa. Namun memiliki dewa-dewa yang berbeda.
Yunani kuno Romawi kuno
Zeus Jupiter
Hera Juno
Poseidon Neptutnus
Ares Mars
Hermes Merkuri
Hefaistos Vulkan
Aphrodite Venus
Athena Minerva
Apollo Apollo
Artemis Diana
Demeter Seres
Hestia Vesta
Ada beragam jenis keluarga di Kekaisaran Romawi. Secara umum, persamaan kedudukan
pria dan wanita di bawah hukum Romawi agak lebih baik dibandingkan dengan hukum
Yunani atau bahkan hukum Islam. Persamaan gender di Romawi lebih tinggi di daerah barat,
seperti di Eropa dan Afrika Utara, daripada di daerah timur seperti di Asia Barat, yang
meneruskan tradisi-tradisi Yunani.
Orang-orang dari ras dan budaya minoritas kemungkinan merasa lebih nyaman berada di
bawah hukum Romawi. Ada banyak orang berbagai budaya dan suku yang berinteraksi di
kekaisaran sehingga muncul toleransi yang tinggi terhadap budaya lain. Di pihak lain,
hubungan ini kadangkala juga dapat meletus menjadi kekerasan terhadap kelompok
minoritas.
Banyak orang yang menjadi budak di setiap penjuru kekaisaran, dari awal hingga
akhir masa kekaisaran, namun lagi-lagi jenis perbudakan dan cara budak diperlakukan
tergantung lokasi dan waktu saat itu. Di Italia dan Sisilia, dan mungkin juga di beberapa
tempat lainnya, ladang yang luas diolah oleh budak-budak yang diperlakukan dengan buruk.
Namun budak-budak lainnya menjadi pekerja di rumah, seperti misalnya menjadi pembantu,
juru masak, pencuci, dan pengurus kandang. Jenis budak yang kedua diperlakukan lebih baik.
Banyak juga budak yang dipekerjakan oleh pemerintah, atau oleh bisnis swasta, atau menjadi
manajer, atau mengurus toko, atau di pabrik kecil. Budak-budak lainnya merupakan penjahat
yang dihukum untuk bekerja di tambang atau kerja paksa lainnya. Bahkan jika merdeka,
mantan budak tetap tidak memiliki hak yang sama seperti halnya orang lain.
Di seluruh kekaisaran, banyak anak lelaki di kota yang pergi bersekolah. Beberapa
anak perempuan bersekolah, namun sebagian besar tidak diizinkan bersekolah. Di daerah
pedesaan, jumlah anak yang bersekolah jauh lebih sedikit lagi. Yang belajar di perguruan
tinggi juga sedikit, karena jaraknya yang jauh, misalnya di Athena atau di Alexandria.
Anak-anak Romawi memiliki banyak teman, baik di sekolah, keluarga, atau di
lingkungan sekitar mereka. Akan tetapi, lelaki dan gadis dari keluarga kaya tidak
diperbolehkan untuk saling mencintai dengan leluasa karena biasanya pernikahan dilakukan
melalui perjodohan yang diatur oleh keluarga. Sementara untuk orang miskin, percintaan bisa
lebih leluasa.
Keterangan:
1. Kuil zeus olympia di athena
2. Stoa attalos di athena
3. Teater dan kuil apollo di Delphi
4. Studio epidauros
Patung
Keterangan:
1. Dewi aprodhite
2. Dewa poseidon
3. Dewa athena
Lukisan
Tembikar
Musik
Keterangan:
1. Seorang pria memainkan pipa
2. Seorang perempuan memainkan lira
Romawi kuno
Seni Romawi berkembang dari seni bangsa Etruria, karenanya pada masa awal,
seni Romawi sangat mirip dengan seni Etruria. Maka dari itu, seni Romawi juga
berhubungan erat dengan seni Yunani. Romawi baru memiliki seni dengan ciri khas
sendiri sejak sekitar tahun 500 SM dengan berdirinya Republik Romawi. Bangsa
Yunani lebih tertarik pada konsep yang ideal, yaitu makhluk-makhluk yang indah dan
sempurna, sedangkan bangsa Romawi lebih tertarik pada realitas. Bangsa Romawi
senang membuat patung yang menggamabarkan tokoh tertentu dengan sangat mirip dan
realistis.
Banyak orang Romawi juga percaya bahwa membuat wajah yang bagus pada
patung seseorang akan membuat arwah mereka tenang setelah mati dan tidak
bergentayangan. Sehingga, selama masa Republik dan Kekaisaran Romawi, banyak
sekali patung yang dibuat.
Sekitar tahun 200 SM, Romawi mulai menaklukan Yunani, dan hal ini sangat
mempengaruhi gaya seni mereka. Ketika pasukan Romawi memasuki Yunani, mereka
melihat banyak sekali karya seni di kuil, di pemakaman, di alun-alun kota, dan di
rumah-rumah. Mereka sangat mengagumi karya seni Yunani. Bangsa Romawi pun
mengambil banyak karya seni Yunani, baik dengan cara membelinya, mencurinya, atau
kadang memeprolehnya dari orang Yunani sebagai hadiah). Bangsa Romawi juga
banyak membawa pematung Yunani (kadang dengan cara memperbudak mereka) ke
Romawi supaya mereka bisa membuat lebih banyak karya seni untuk Romawi.
Seni Romawi pada abad pertama dan kedua Masehi masih meneruskan gaya dari masa
sebelumnya. Namun seniman Romawi mulai menambahkan fungsi seni sebagai
propaganda untuk menunjukkan pada rakyat Romawi apa yang diinginkan oleh kaisar
untuk diketahui atau dipikirkan oleh rakyatnya, beberapa contohnya adalah Pelengkung
Titus dan Tiang Trajanus.
Arsitektur
Relief
Patung
VI. Busana
Yunani kuno
Salah satu pekerjaan utama kaum perempuan dalam masyarakat yunani kuno
adalah menenun. Perempuan menenun pakaian yang umumnya terbuat dari wol untuk
keluarga mereka. Konstruksi pakaian dibuat sederhana, dirancang agar mudah dilipat,
dan tanpa lengan kanan seperti tunik. Kadang-kadang pakaian kuno terbuat dari wol
ataupun linen. Orang yang sangatkaya biasanya memakai pakaian dari sutra dan katun.
Kebanyakan pakaian tidak diwarnai, meskipun desain geometris bisa ditenun dengan
benang berwarna.
Kebanyakan orang mngenakan tunik (semacam jubah), diyunani kuno biasa disebut
chiton. Tunik adalah garmen dasar dan juga bisa menjadi pakaian dalam, atau lapisan.
Ini adalah hemation segi empat untuk orang-orang yunani.
Dalam cuaca buruk atau karena alasan fashion, wanita yunani mengenakan
peplos, yang merupakan kain persegi dengan sepertiga atasan yang dilipat dan
ditempelkan dibahu.
Dalam Periode Klasik penampilan orang Yunani mengalami perubahan, bahan
dengan motif kotak, motif papan catur dan motif lain mulai ditinggalkan. Kain polos
yang supel, yang dihiasi dengan taburan sulaman motif kecil atau sulaman pada
pinggiran kain, berwarna putih broken white, kuning telur, biru langit, terra cotta,
hijau jeruk nipis atau coklat tanah menjadi pilihan utama.
Ornamen dalam baju yang diciptakan pada masa Klasik diantaranya adalah motif
meander, akhantus, dan palmet. Sementara kaftan, rompi, sarung pinggung sudah
tidak digunakan, dan berganti menjadi aneka busana deraperi dan lilitan yang
masing-masing memiliki gaya tersendiri. Gaya ini kemudian berkembang dengan
berbagai ukuran kain yang dilipat dan disusun sedemikian rupa sehingga
menghasilkan bentuk baru.
Dalam hal ciri khas, masa Klasik Yunani gaya deraperi yang paling sering
dipakai dan unik adalah khinton dan peplos. Khinton merupakan suatu bentuk dasar
kemeja, yang terus dimodifikasi dari waktu ke waktu, sedang peplos merupakan
sehelai kain berukuran tertentu, yang dalam keadaan terlipat tersusun, dikenakan
melalui proses lilit melilit, ikat-mengikat dan semat menyemat
• kiton dan pelpos adalah pakaian khas yunani
• himtin dikhusukan kaum aristokrat(ningrat), biasanya digunakan oleh
pemuda ningrat. Dan dalam perkembangannya busana ini sering pula
digunakan sebagai pakaian musim dingin.
• storphion atau eksomis biasa digunakan untuk kegiatan olah raga
Contoh headpiece dan accesories :
Contoh makeup:
Makeup juga menunjukan status sosial pada masa ini, namum makeup pada masa ini
lebih kearah natural. Untuk alis menggunakan arang atau batu bara dan alis cenderung
menyambung. Bangsa yunani juga menemukan parfum dengan merebus bunga dan tumbuhan
(misalnya mawar, lili, violet, sage, jinten, dll). Parfum juga digunakan pada atlite yang sudah
latihan, bayi di urapi dengan itu untuk kesehatan yang baik.
Keterangan:
Hak tinggiawalnya ditunjukan untuk pria, bukan wanita. . Pada masa yunani kuno dikenal
sebagai kothorni. Sepatu tersebut rata dengan dasar kayu atau gabus setebal empat inci.
Ternyata semakin tinggi tumit maka semaki tinggi juga karakternya dan semakin dekat
dengan dewa-dewa. Biasa digunakan dalam upacara keagamaan atau berkuda
Contoh busana :
Keterangan :
Keterangan :
Sebagian besar anak Yunani kuno tidak bersekolah. Anak perempuan tinggal di rumah
bersama ibu mereka hingga menikah, anak lelaki yang miskin biasanya harus membantu
ayahnya bekerja, dan budak anak memang tidak boleh bersekolah. Masa itu tidak ada sekolah
umum sehingga biaya guru cukup mahal, akibatnya hanya anak orang kaya yang dapat
bersekolah. Bagi orang kaya, pendidikan dianggap pending karena orang yang terdidik dapat
menjadi politisi.
Sekolah Yunani kecil. Hanya ada satu guru dan sepuluh hingga dua puluh murid. Anak lelaki
bersekolah sekitar usia tujuh tahun dan lulus sekitar usia tiga belas tahun. Di sekolah, murid
belajar baca-tulis. Mereka juga diperkenalkan pada karya-karya Homeros seperti Iliad dan
Odysseya Selain itu mereka juga belajar seni, antara lain memainkan lira (kithara) dan pipa
(aulos), serta bernyanyi.
Keterangan :
Persahabtan romantis antara 2 pria dewasa
Keterangan :
1. Seorang budak yang sedang melayani pemiliknya
2. Seorang budak berkulit hitam yang dijadikan patung.
Sebagian besar budak di Yunani kuno adalah anak-anak yang terlahir bebas namun
dijual sebagai budak oleh orang tua mereka, biasanya karena orang tua mereka terlalu
miskin dan tak mampu mengurus mereka. Budak juga bisa berasal dari orang yang
diculik atau tawanan perang. Anak yang terlahir dari budak otomatis menjadi budak pula.
Sebagian besar budak adalah orang Yunani sendiri namun ada pula sejumlah budak
Mesir atau Skythia.
Keterangan :
Orang barbar atau orang yang bukan bangsa yunani. Yang pernah disebut orang barbar oleh
orang Yunani di antaranya bangsa Persia, Romawi, Fenisia, Skythia, dan Mesir. Orang
Yunani juga menganggap bahwa orang barbar memiliki tingkat kecerdasan dan
kebijaksanaan yang lebih rendah daripada orang Yunani.
Romawi kuno
Pria dan wanita Romawi, seperti halnya orang India-Eropa lainnya, memakai
lembaran wol yang besar untuk menutupi badan mereka. Setelah mereka bertemu dengan
orang Yunani dan Mesir, sekitar 200 SM, mereka mulai mengenakan tunik linen (seperti
kaos) di bawah jubah wol, yang ternyata jauh lebih nyaman.Untuk melindungi kaki,
orang Romawi menggunakan sandal kulit, atau sepatu bot kuilt pada musim dingin.
Perempuan Romawi menggunakan jepit rambut dan sisir dari kayu untuk
memperindah dan merapikan rambut mereka. Untuk menunjukkan kemewahan, pria
Romawi terus mengenakan jubah wol di luar tunik mereka. Mereka menyebut jubah wol
ini toga. Ada sejumlah aturan mengenai bagaimana seorang pria memakai toga, misalnya
siapa yang boleh mengenakan toga bergaris, dll. Ini untuk membedakan orang kaya
dengan orang miskin.
Perempuan biasanya mengenakan tunik linen, ditambah dengan selendang atau
kerudung wol di atas tunik mereka. Kerudung itu digunakan di kala hujan atau udara
dingin.
Ketika Kekaisaran Romawi menguasai Eropa dan Mediterania, para penduduk di
daerah yang ditaklukan oleh Romawi tetap memakai pakaian tradisional masing-masing,
meskipun ada yang menambahkan tunik dan toga pada acara-acara tertentu. Di Eropa,
Prancis, Inggris, dan Jerman, banyak orang yang mengenakan jubah bertudung.
Contoh busana :
Keterangan :
Toga ; merupakan pakaian standar untuk semua orang Romawi. Toga terdiri dari kain
panjang hingga mencapai 6 meter.
Toga terbuat dari wol dan dikenakan dengan dililitkan ke tubuh. Gaya pakaian ini
sebelumnya telah digunakan sebagai pakaian resmi oleh orang Etruria/Yunani Kuno.
Toga selalu dikenakan di atas tunik. Pada awalnya, toga digunakan untuk tujuan biasa tapi
seiring waktu berlalu, pakaian ini hanya digunakan untuk acara resmi. Hal ini kemungkinan
karena toga terlalu rumit jika dikenakan sehari-hari.
Toga memiliki banyak jenis seperti Toga Virilis (polos dan berwarna putih), Toga Candida
(toga berwarna terang), dan Toga Praetexta (toga putih dengan garis ungu).
Keterangan:
Subligaculum (istilah cawat di Romawi kuno)
Keterangan:
Sebuah penyangga payudara yang disebut strophium. Bikini ala Romawi kuno ini terbuat dari
kulit kambing tahan air yang dapat menyerap darah saat menstruasi. Baik pria dan wanita
Romawi kuno tampaknya menyukai hanya menggunakan pakaian dalam ketika berolahraga.
Keterangan:
Dikenal sebagai tunik dengan panjang sebatas lutut. Tunik merupakan jenis pakaian
yang longgar dan nyaman dan umumnya terbuat dari linen.
Perempuan yang belum menikah juga mengenakan tunik tapi dengan gaya berbeda,
Mereka juga harus menutupi kepala mereka untuk menyesuaikan dengan adat dan tradisi.
Anak-anak juga mengenakan tunik sampai lutut. Tunik tersebut berwarna putih yang
kadang dihias dengan pinggiran berwarna merah.
Keterangan :
Jubah seperti palla (dikenakan di atas tunik atau toga), paenula (jubah sederhana),
laena (mantel ganda), dan lacerna (jubah militer) adalah beberapa jenis jubah yang lazim
yang digunakan.
Keterangan:
Wanita Romawi mengenakan gaun berlipat setinggi pergelangan kaki yang dikenal sebagai
stola, yang bisa memiliki lengan panjang dan diikat di bahu dengan gesper yang dikenal
sebagai fibula. Pakaian seperti itu dipakai di atas tunik dan di bawah palla. Para
pelacur mengenakan toga, bukan stola. Sepatu dan sandal biasanya terbuat dari kulit,
meskipun rasanya seperti wol.
Di Romawi kuno, baik pria maupun wanita menggunakan produk kecantikan supaya terlihat
sehat dan indah, dan juga untuk menunjukkan bahwa mereka kaya, atau untuk menunjukkan
tempat asal atau pekerjaan mereka.
Wanita kaya memiliki kulit yang lebih putih dariapda wanita miskin. Ini karena wanita kaya
lebih sering tinggal di rumah, sedangkan wanita miskin harus berpanas-panas di ladang.
Wanita kaya juga mengguankan krim pemutih supaya terlihat lebih putih. Krim pemutih
Romawi dibuat dari lemak sapi atau domba, pati, dan oksida timah. Beberapa krim pemutih
mengandung timbal, yang berbahaya bagi kesehatan.
Contoh headpiece dan accesories:
Contoh hair-do:
BAB 3
PENUTUP
I. Kesimpulan
Peradaban Yunani kuno dan Romawi kuno sangatlah berdampak besar dan terlihat
perubahannya, baik dalam aspek pemerintahan, letak geografis, stratifikasi sosial, seni dan
peninggalan, terutama dalam aspek fashion atau busana.
Bahwasanya, sedari dulu fashion di Yunani kuno dan Romawi kuno sudah bisa
disebut mewah, glamour, dan elegant. Cara berpakaian yang unik menentukan dari kasta
manakah seseorang itu, juga model busananya terbilang fashionable baik untuk kalangan
atas, maupun bawah.
Cara mengaplikasikan make-upnya pun cukup soft, atau lebih sering disebut flawless
makeup dan tidak lupa menampilkan look yang tetap elegan.
Accesoriespun sudah terbilang sangat bagus, dan elegant, karena terbuat dari emas.
Menurut kami, sebagian accesoris jaman sekarangpun bisa jadi terinspirasi dari accesories
dijaman Yunani kuno dan Romawi kuno. Sebab, banyak sekali model-model accesories
jaman sekarang yang menyerupai accesories sewaktu peradaban Yunani kuno dan Romawi
kuno.
. Dan pakaian atau busana pada zaman itupun memjadi suatu warisan dan awal mulai
dari sebuah trend busana pada masanya.