Anda di halaman 1dari 13

Alat jahit adalah alat yang digunakan untuk keperluan menjahit, baik untuk

membuat busana, Perlengkapan rumah tangga, atau benda lain yang dibuat dengan cara
dijahit, baik dengan tangan maupun dengan bantuan mesin jahit.
Macam-Macam Alat Jahit adalah sebagai berikut :
Alat Jahit Pokok
Alat jahit pokok adalah mesin jahit, berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang macam-
macam mesin jahit.
Macam-Macam Mesin Jahit

Alat Jahit Penunjang


3. Alat Pembuat Pola
1. Alat Ukur (Untuk mengambil ukuran tubuh)
a. Skala
a. Veterban
Skala ini berfungsi seperti penggaris, namun skala berfungsi untuk menggambar pola
Veterban berfungsi untuk mengetahui letak bagian-bagian tubuh tertentu seperti
dalam
panggul, pinggang, dan badan agar ukurannya tidak bergeser dan tepat saat mengambil
ukuran lebih kecil dari penggaris seperti ukuran skala 1:4, 1:6, 1:8.
ukuran.
b. Pita Ukuran (Meteran)
Pita ukuran berfungsi untuk mengambil ukuran badan agar mengetahui ukuran yang
diperoleh dan sebagai alat ukur untuk menggambar pola besar (dengan skala yang sama
dengan ukuran
tubuh sebenarnya).

b. Buku Kostum
Buku kostum berfungsi untuk menggambar pola ukuran kecil. Buku ini terdiri dari 2
bagian yaitu bagian bergaris untuk mencatat keterangan pola, dan disampingnya bagian
kosong untuk menggambar pola.
2. Alat Tulis
Alat tulis ini diantaranya pensil dan penghapus, yang berfungsi untuk mencatat ukuran
yang diperoleh saat mengambil ukuran, dan juga untuk mengambar pola.
c. Penggaris Pembentuk f. Kertas Doorslag (hvs) Merah Biru
Penggaris pembentuk ini berfungsi untuk mempermudah dalam membentuk pola Berfungsi untuk menjiplak pola ukuran kecil, kertas merah digunakan untuk bagian
busana yang sesuai dengan bentuk yang akan dibuat. muka, dan biru untuk bagian belakang.

d. Pensil Merah Biru g. Boneka Jahit/Manekin


Berfungsi untuk mewarnai pola agar dapat membedakan pola depan dengan pola Berfungsi untuk membuat pola dengan metode konstruksi padat (pola drapping).
belakang dengan cara mengikuti garis-garis pola.

e. Kertas Kopi/Kertas Koran 4. Alat-Alat Memindahkan Tanda Pola


Kertas ini digunakan untuk membuat pola sesuai ukuran aslinya. a. Kapur Jahit
Kapur jahit digunakan untuk memberikan tanda pada bahan tekstil karena kapur jahit
mudah dihilangkan bila bahan dicuci.
b. Rader 2. Gunting Benang
Rader berfungsi untuk memindahkan pola dasar ke bahan tekstik, dengan cara ditekan Digunakan untuk menggunting benang atau bagian yang sulit digunting dengan
dan dijalankan mengikuti pola pakaian. gunting besar.
Cara kerjanya dengan menekan bagian gagang gunting.

3. Gunting Zig-Zag
Digunakan untuk menyelesaikan tepi bahan atau kampuh pada bahan yang tidak
mudah bertiras.
c. Karbon Jahit
Karbon jahit berfungsi memindahkan tanda pola yang digunakan bersama rader. Cara
menggunakannya dengan menekan rader dengan posisi karbon jahit berada di antara
kain untuk memindahkan tanda pola pada kain bagian buruk.

4. Gunting Kertas
Khusus digunakan untuk menggunting kertas.

5. Alat-Alat Menggunting
a. Gunting
1. Gunting Kain
Gunting kain digunakan khusus untuk menggunting kain, agar tetap tajam dan tidak
tumpul.

6. Alat Menjahit
a. mesin jahit
b. Sekoci
Berfungsi sebagai tempat spul yang mengatur tegangan benang bawah dan pengatur
pengeluaran benang bawah. Caranya dipasang kedalam rumah sekoci setelah spul
dimasukkan kedalam sekoci.

c. Sepatu Mesin Jahit


a. Sepatu mesin jahit biasa.

b. Spul
Digunakan untuk pengisi benang bawah, dengan cara dimasukkan kedalam sekoci.
Fungsi Fungsi
Digunakan menjahit setikan lurus dan sebagai penekan bahan saat menjahit. Digunakan untuk menjahit resleting jepang, ditengah sepatu mesin terdapat lubang untuk
Cara kerja masuknya jarum.
dipasang pada mesin jahit , saat akan dipakai pengukit sepatu ditunkan dan saat tidak Cara kerja sepatu mesin
dipakai pengukit sepatu dinaikkan Dipasang pada mesin jahit sesuai dengan keperluannya. Dan jalannya jarum melewati
bolongan tengah sepatu
b. Sepatu resleting sebelah.
d. Jarum
1. Jarum Tangan Biasa
Digunakan untuk menjelujur bahan, atau memasang kancing.

Fungsi
Digunakan untuk menjahit resleting biasa
Cara kerja
dipasang pada mesin jahit , saat akan dipakai pengukit sepatu ditunkan dan saat tidak
dipakai pengukit sepatu dinaikkan jalannya berada disebelah resleting yang akan dijahit. 2. Jarum Pentul
Berfungsi untuk menyematkan bahan, menyatukan bagian-bagian yang sudah dibuat
c. Sepatu resleting jepang. sebelum dijelujur atau dijahit.

3. Jarum Mesin Jahit


g. Mata Nenek
Berfungsi untuk memasukkan benang ke lubang jarum.
e. Bidal
Digunakan untuk melindungi jari pada saat menjahit agar jari tidak terkena tusukan
jarum.

h. Benang Jahit

f. Pendedel
Berfungsi untuk membuka jahitan yang salah, digunakan dengan cara sisi tajam
pendedel diselipkan ke benang yang akan dibuka.
Tips sebelum membeli mesin jahit :
1. Persiapan Alat dan Tempat
1. pikirkan dulu mesin apa yang menurut kamu terbaik dan kamu bisa menggunakannya.
Yang pasti sesuaikan dengan budget. 1. Gunakan pakaian kerja (celemek).
2. beli mesin jahit di dealer resmi merk tersebut. Karena lebih mudah untuk mendapatkan 2. Menyiapkan lingkungan kerja dari benda yang tidak berhubungan dengan pekerjaan
segala informasi tentang mesin yang akan kita beli. Pastikan bergaransi. yang akan dikerjakan, agar tidak mengganggu konsentrasi kerja.
3. sebelum pasti membeli, cobalah mesin tersebut. Coba setiap jenis jahitan. Mulai 3. Menyiapkan mesin jahit dengan membuka tutup mesin atau mengeluarkan mesin dari
jahitan lurus, zig zag, dan macam2 jenis jahitan lain. rumah mesin.
4. Memeriksa bagian/komponen mesin, kelengkapan maupun kondisinya (baik atau
Setiap mesin pasti punya fitur sendiri2 kamu perlu mencoba satu persatu fitur2 yang ada. aus).
Biar gak menyesal di kemudian hari. 5. Mesin disiapkan dalam keadaan bersih tidak berdebu, tidak berminyak, tidak berkarat.
6. Mencoba menggerakkan/menjalankan mesin dengan tangan, kaki ataupun dengan
untuk urusan mesin jahit, kita perlu cerewet , karena terkadang meskipun ada garansi menginjak pedal bila menggunakan dinamo, dengarkan suara mesin. Mesin yang
perbaikan klo ada kerusakan , gak jaminan itu mesin bisa kembali bagus. cukup minyak terdengar halus suaranya, sebaliknya suara yang kasar atau berisik
maka perlu diberi minyak pada tempat yang membutuhkan.
Msin jahit

Mesin jahit manual atau mesin jahit konvensional merupakan mesin jahit yang lebih dulu 2. Pengisian Benang pada Spul (kumparan)
dikenal banyak orang yang berfungsi untuk menjahit lurus. Pada awal perkembangannya
mesin jahit manual digerakkan dengan tangan yaitu dengan pemasangan kayu engkol pada 1. Letakkan kelos benang pada tiang benang, tarik ujung benang dan selipkan pada
roda pengatur, kemudian mesin ini digerakkan dengan kaki yaitu dengan dipasang tali mesin lubang sangkutan lalu tarik ke bawah dan selipkan pada penjepit benang bawah,
pada roda pengatur yang dihubungkan dengan injakan mesin dalam menggerakkannya. kemudian tarik ke atas dan gulungkan beberapa putaran ke spul/kumparan yang akan
diisi, masukkan ujung benang pada salah satu lubang spul (kumparan).
Pada saat ini mesin jahit manual tidak lagi (jarang) yang digerakkan dengan ke dua hal di 2. Masukkan spul (kumparan) ke dalam tiang penggulung benang.
atas, tetapi 3. Tekanlah tiang penggulung benang.
dalam pengoperasiannya menggunakan dynamo, dengan menginjak dynamo yang 4. Kendurkan pengunci roda putar, sehingga jarum tidak begerak.
dihubungkan dengan arus listrik, maka mesin akan bergerak dan lebih efisien. 5. Setelah itu jalankan mesin dengan tangan, kaki atau pedal injakan kalau mesin manual
telah dipasang dinamo listrik, spul/ kumparan akan memutar dan berhenti sendiri
Mesin jahit sangat berguna bagi manusia. Tanpa adanya mesin jahit mungkin kita tidak akan setelah terisi benang penuh.
menggunakan baju seindah ini. mesin jahit memang kecil, tapi mempunyai nilai guna yang 6. Keluarkan/lepaskan spul/kumparan dari tiang penggulung.
tinggi. Cara menggunakan mesin jahit tergolong gampang-gampang susah. Terkadang 7. Kencangkan kembali pengunci roda.
benangnya putus- putus terus, atau ayunannya kurang stabil dan lain sebagainya. Berikut ini
cara pengoperasian mesin jahit manual.
3. Pemasangan Spul (kumparan) ke dalam Sekoci
A. Persiapan
Persiapan perlu dilakukan sebelum kegiatan menjahit agar kegiatan menjahit dapat berjalan 1. Geser piring penutup rumah sekoci (a).
dengan lancar. Beberapa kegiatan persiapan yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut. 2. Lepaskan sekoci dari rumah sekoci (b,c).
3. Masukkan spul (kumparan) yang telah terisi benang ke dalam sekoci (d).
4. Ujung benang ditarik, selipkan melalui bagian bawah penekan benang (e). Perhatikan gambar di bawah ini, alur pemasangan benang atas pada mesin jahit
5. Arahkan benang menuju lubang sekoci (f). manual/konvensional.

4. Pemasangan Jarum pada Mesin Jahit


Dalam pemasangan jarum pada mesin jahit yang perlu diperhatikan dalam memilih/membeli
jarum mesin antara lain:

1. Pilihlah jarum yang ujungnya tajam/runcing.


2. Berkualitas baik, tidak lekas patah.
3. Dibuat dari besi yang berlapis nikel, tidak berkarat.
4. Menyesuaikan nomor jarum dengan jenis kain/bahan yang akan dijahit.
5. Putarlah roda penggerak untuk menaikkan tiang rumah jarum setinggi mungkin.
6. Kendurkan sekrup pengikat jarum.
7. Masukkan jarum ke dalam rumah jarum. Bagian dasar jarum selalu melekat pada
bagian dalam alur tempat/rumah jarum dan kencangan kembali sekrupnya.
Pemasangan jarum harus diperhatikan, sebab pemasangan yang salah, baik letak
(jarum terbalik) ataupun kurang ketinggiannya maka akan merusakkan sekoci dan
setikan yang terjadi akan terputus-putus atau loncatloncat.
8. Apabila pada mesin telah terpasang jarum maka lepaskanlah jarum tersebut, periksa
dahulu ketajamannya (tidak tumpul), dan perhatikan bentuknya harus lurus (tidak
bengkok) serta tidak berkarat. Sekiranya bagus maka pasangkanlah kembali dengan
baik.

6. Pemasangan Sekoci ke Rumah Sekoci


5. Pemasangan Benang Bagian Atas
Sebelum meletakkan/mengembalikan sekoci ke dalam rumah sekoci, perhatikan benang
Sebelum memasang benang posisikan jarum naik ke atas dengan menekan pengungkit
spul yang terjulur keluar. Cobalah periksa kekencangannya dengan cara menarik, rasakan,
sepatu dan memutar roda mesin. Langkah-langkah pemasangan benang atas:
apakah terlalu kencang, kendur (ditarik sangat mudah terulur) ataukah sedang tarikannya.
1. Masukkan kelos benang pada tiang benang (1).
2. Ujung benang diarahkan menuju sangkutan benang (2). 1. Apabila terlalu kencang maka kendurkan mur sekoci dengan obeng kecil.
3. Arahkan benang ke bawah diselipkan pada 2 piring benang (3) menuju sangkutan (4) 2. Sebaliknya apabila benang ditarik sangat mudah terulur maka mur sekoci perlu
dan (5). dikencangkan.
4. Selanjutnya benang ditarik dimasukkan ke pelatuk pengungkit benang (6). 3. Perhatikan letak jarum mesin, jarum harus berada diatas.
5. Benang ditarik masuk ke sangkutan rumah jarum (7). 4. Pegang klep sekoci dengan ibu jari dan telunjuk jari, lalu masukkan ke dalam rumah
6. Benang dimasukkan pada lubang jarum (8). sekoci, letaknya harus pas perhatikan posisi anak panah (a).
5. Tekanlah sekoci hingga terdengar bunyi (klik) dan biarkan benang menjulur ke luar
tergantung di luar sekoci (b).
6. Periksa pengunci rumah sekoci.
7. Tutup kembali pelat penutup rumah sekoci Pengaturan jarak setikan harus memperhatikan jenis bahan yang akan dijahit. Setikan yang
bagus adalah yang tidak terlalu rapat (kecil-kecil) sehingga dapat menyebabkan bahan
berkerut, bahkan kesalahan akibat jarak yang terlalu rapat dapat menyebabkan kesulitan
7. Penarikan Benang Bawah dalam pembongkaran dan dapat mengakibatkan kain menjadi robek.
Sebelumnya turunkanlah gigi mesin dengan memutar tombol yang ada (ket. gambar no.16).
Langkah-langkah dalam mengeluarkan benang bawah: 1. Kain berat dan tebal = 10 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) menggunakan jarum nomor
16.
1. Arahkan tuas penekan sepatu ke atas (a). 2. Kain berat ringan = 12 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) menggunakan jarum nomor 14.
2. Pegang ujung benang yang menjulur pada jarum dengan tangan kiri, sementara 3. Kain sedang tipis = 14 setikan untuk 2,5 cm (1 inch) menggunakan jarum nomor 11.
tangan kanan memutar roda pengatur sehingga jarum bergerak turun (b).
3. Benang bawah akan terpancing naik ke atas (c).
4. Tariklah benang bawah yang keluar (d). Sebaliknya jarak setikan yang terlalu lebar (setikan lebar-lebar) akan mengurangi kekuatan
5. Satukan benang bawah dan atas dengan menariknya bersama-sama (e). dari jahitan itu sendiri. Untuk mengatur rapat, renggang, atau panjang pendeknya setikan
perhatikan bagian pengatur jarak setikan yang terdiri dari :

B. Pengoperasian Mesin Jahit Manual. 1. Tiang pengatur jarak setikan dan maju mundur setikan (a).
Setelah persiapan menjahit dilaksanakan langkah selanjutnya adalah pengoperasian mesin 2. Mur pengatur atau pengunci jarak setikan (b).
jahit manual. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pengoperasian mesin jahit manual
antara lain sebagai berikut.
Nomor yang tertera pada piringan kanan kiri tiang pengatur jarak setikan menunjukkan
1. Mengatur Tegangan Benang. kerapatan setikan.
Untuk dapat menghasilkan tusuk-tusuk mesin (setikan) yang baik kuat, rata, persilangan sama
pada jahitan, kita perlu mengatur tegangan benang atas dan bawah. Tegangan ke dua benang 1. Nomor/angka 7 menunjukkan setikan yang renggang atau panjang.
atas dan bawah harus seimbang, kekuatan ukuran harus sama kuat atau tidak longgar (kendor). 2. Nomor/angka 15 menunjukkan jarak setikan yang sedang.
3. Sedangkan angka 30 menunjukkan jarak setikan yang rapat (setikan kecil-kecil).
Tegangan yang seimbang akan menghasilkan setikan yang baik, halus, rata dan kuat. Benang
atas dan bawah tepat bersilangan di tengah-tengah lapisan kain.
Agar jarak setikan sesuai yang kita inginkan cobalah membuat setikan pada perca sebelum
1. Apabila setikan bagian atas longgar (mudah terlepas bila ditarik, setikan tidak terlihat memulai jahitan. Cara mengatur jarak setikan adalah sebagai berikut:
persilangannya, terlihat seperti benang halus), maka kencangkan sekrup sekoci (a).
2. Aturlah mur pengatur tegangan benang, arahkan (putar) ke arah nomor lebih besar (b). 1. Kendurkan sekrup/mur yang ada di sebelah kiri.
3. Jika setikan bagian bawah longgar (benang bawah mudah terlepas bila ditarik, maka 2. Naikkan/turunkan tiang pengatur jarak setikan yang diinginkan dan sekrup/mur
kendurkan sekrup sekoci (c). dikencangkan kembali
4. Periksa mur pengatur tegangan benang, putar dan arahkan ke nomor lebih rendah (d).

3. Memulai dan Mengakhiri Jahitan


2. Mengatur Jarak Setikan Memulai jahitan
1. Sepatu mesin dinaikkan dan benang atas dan bawah ditarik bersama ke arah belakang. perca kain setiap kali akan mengobras. Alat-alat yang dibutuhkan untuk pengoperasian mesin
2. Bahan diletakkan di bawah sepatu dan turunkan kembali sepatu mesin. obras adalah : Pinset, alat bantu untuk memasukkan benang pada jarum, atau pada bagian
3. Tusukkan jarum dengan memutar roda tangan dan jalankan mesin dengan menginjak yang sulit. Tang kecil, untuk melepaskan jarum obras. Benang obras 3, 4 atau 5 sesuai
pedal dinamo atau mengayuh injakan kaki mesin sesuai mesin yang dipakai. keperluan. Berikut ini cara pengoperasian mesin obras.
4. Mulailah dengan pelan, buatlah beberapa setikan sebagai penguat (maju mundur).
Dengan menaikkan tiang pengatur jarak setikan, maka jahitan bergerak maju mundur, 1. Bagian Bagian Mesin Obras
atau dapat pula dengan mengangkat tiang sepatu mesin jahitan kita balik membuat
setikan awal lagi. 1. Badan mesin. Badan mesin merupakan tempat melekatnya komponen-komponen
mesin obras. Komponen-komponen yang dimaksud antara lain Benang, jarum, pisau
pemotong dan lain-lain.
Mengakhiri jahitan 2. Jarum dan tiang jarum. Mesin obras biasanya memakai tiga jarum sekaligus. Jarum
mesin obras dipasang pada tiang jarum. Cara memasangnya antara lain dengan
1. Seperti pada memulai jahitan, mengakhiri jahitan pada setiap sambungan sebaiknya melonggarkan sekrup pada tiang jarum, lalu masukkan jarum hingga keatas dengan
diberi penguat pula, dengan membuat setikan maju mundur 2-3 kali untuk mengikat bantuan tang atau penjepit. Ingat, Bagian yang cembung harus berada dibelakang.
ke dua benang (atas dan bawah). Setelah jarum terpasang dengan baik, pasang kembali sekrupnya lalu kencangkan.
2. Untuk berpindah pada bagian lain atau mengakhiri jahitan secara keseluruhan naikkan 3. Tension. Tension merupakan pengatur tegangan benang digunakan untuk
jarum dan sepatu mesin ke atas. mengencangkan dan melonggarkan tegangan benang. Putar tension kearah kiri untuk
3. Kain atau bahan yang telah dijahit,ditarik dan arahkan ke kiri atau badan kita sehingga melonggarkan benang, atau putar ke arah kanan untuk mengencangkan benang.
benang ikut terulur, lalu guntinglah dengan menyisakan beberapa cm benang atas 4. Looper. Looper adalah lubang-lubang tempat benang dikaitkan. Umumnya terdapat
(yang melekat dijarum dan benang bawah, agar kalau memulai jahitan baru benang dua jenis looper, yakni over looper atau pembentuk loop atas dan under looper atau
tidak lepas). pembentuk loop bawah.
4. Bila pekerjaan menjahit telah selesai, lepaskan (cabut) kabel pada stop kontak, 5. Tiang benang. Tiang benang berfungsi untuk meletakkan gulungan benang obras.
bersihkan mesin sebelum ditutup atau disimpan. Setiap mesin obras memiliki jumlah tiang benang yang berbeda-beda. Misalnya mesin
obras benang tiga memiliki tiang yang berjumlah tiga. Tiang pertama terletak dibagian
http://www.mikirbae.com/2016/08/cara-pengoperasian-mesin-jahit-manual.html bawah depan mesin. Tiang kedua terletak di bagian atas. Sementara tiang ke tiga
berada dibagian kiri samping.
Mesin obras 6. Pisau mesin obras. Umumnya pisau mesin obras terletak dibagian bawah, di sebelah
jarum mesin. Pisau obras berfungsi untuk memotong tepian kain obras, sehingga
Mesin obras atau overlock mesin merupakan mesin yang digunakan untuk membuat jahitan pakaian tidak berjumbai.
pada tepian busana agar kain. Mesin obras ini dilengkapi dengan pisau pemotong kain, 7. Pedal. Mesin obras juga memiliki pedal sama halnya mesin jahit yang berada di bawah
sehingga dapat menghasilkan jahitan yang terlihat rapi pada bagian tepinya. Fungsi utama meja. Pedal mesin obras berfungsi untuk menggerakkan mesin. Anda cukup
dari mesin obras adalah untuk merapikan tiras, tetapi tidak sedikit pula dengan pemakaian menginjakkan kaki pada pedal ini untuk membuat mesin bekerja. Namun perlu
benang yang berwarna-warni hasil obrasan dapat dipakai pula sebagai hiasan. Dalam industri diperhatikan, mesin obras bergerak sangat cepat. Oleh karena itu, pijaklah pedal
garmen dikenal beberapa jenis mesin obras diantaranya mesin obras benang 3, mesin obras dengan lembut dan hati-hati agar hasil obrasan lebih bagus dan rapi.
benang 4, mesin obras benang 5, dan mesin obras benang 6.

Sebelum mengoperasikan mesin obras, pemasangan benang harus diperhatikan, pengaturan Alat yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin obras adalah:
tegangan benang sangat mempengaruhi hasil obrasan, dan mencoba hasil obrasan dengan
1. Pinset, alat bantu untuk memasukkan benang pada jarum, atau pada bagian yang sulit.
2. Tang kecil, untuk melepaskan jarum obras.
3. Benang obras 3, 4 atau 5 sesuai keperluan.
4. Perca kain, untuk mencoba setikan.

Membuka, mamasang atau mengganti jarum mesin. Caranya yaitu:

1. Naikkan jarum pada posisi tertinggi.


2. Longgarkan baut pengikat jarum.
3. Masukkan jarum sampai batas tertinggi.
4. Kencangkan kembali baut jarum

Penyesuaian ukuran jarum mesin dan ukuran benang untuk bahan/kain:


Keterangan gambar :
No. Jarum Ukuran/No. Benang Bahan/kain Benang 1 dan 2, menunjukkan Over looper (pembentuk loop atas)
7-11 Katun 80 s/d 120 Ringan beratnya: Benang 3 dan 4, menunjukkan Over lock (jarum over lock/obras)
Silk 60 s/d 80 Jersey, organdy, voile, taffeta, fine Benang 5, menunjukkan Under lopper (pembentuk loop bawah)
Sintetis 80 silk dan satin
Urutan Pemasangan Benang Overlock/Obras
11-14 Katun 50 s/d 60 Sedang beratnya:
Silk 40 s/d 50 Linen, pique, katun, corduroy,
Sintetis 50 s/d 60 velvet, twill dan drill.
14-16 Katun 30 s/d50 Sangat berat:
Silk 30 s/d 50 Gabardin, tweed, denim,Vinyl dan
Sintetis 50 curduroy.

2. Memasang benang pada mesin obras


Untuk mencoba mesin obras, gunakan warna benang yang berbeda untuk mengetahui dan
memudahkan dalam pengecekan hasil setikan dari benang mana yang kurang bagus.
2. Menggabungkan keliman pada pakaian renang
3. Keliman belakang girdles dan pakaian dalam
4. Menggabungkan dan menyempurnakan keliman pada pakaian olahraga dan pakaian
kerja
5. Menggabungkan dan menyempurnakan keliman pada garmen yang mudah kusut
6. Jahitan penutup (finish) untuk pinggiran kain

Formasi jahitan, ukuran, potongan dan jarak beragam sesuai dengan mesin-mesin yang
berbeda. Penambahan kampuh ditujukan agar supaya jahitan tidak slip.

Pemasangan benang safety stitch – benang 5


Bagian jeratan pengaman terbuat dari dua helai benang, dan untuk menjahit bagian ini, maka
dijahit dari arah kanan ke kiri. Diagram di bawah ini menunjukkan area threading (bagian
untuk pemasangan benang) untuk safetych dan overlock. Pada tahap ini jarum underlooper,
overlooper, dan overlock. Bagian yang perlu dipasang benang untuk pembentukan jeratan
pengaman adalah :

1. Chain needle (jarum rantai)


2. Chain looper (pembentuk rantai loop)

3. Pengoperasian Mesin Obras:

Pemasangan benang over lock 1 dan 2 (Right - Left) 1. Hubungkan kabel dynamo dengan stop kontak.
Untuk mengganti benang pada over locker, maka benang dicabut dari jarum. Benang dipotong 2. Hindari untuk menyalakan mesin.
pada tempatnya dan diganti dengan warna yang diinginkan. Benang yang baru diikat pada 3. Angkat sepatu mesin dengan menginjak pedal sebelah kiri.
benang yang telah ada pada mesin dan ditarik secara perlahan, sementara tension disc 4. Letakkan bagian tepi bahan yang akan di obras, beri kelonggaran sekalian untuk
dilonggarkan agar benang dapat lepas tanpa hambatan. Yakinkan bahwa benang telah aman merapikan pinggiran bahan.
dan mempunyai simpul-simpul yang cukup kecil sehingga dapat melewati looper. 5. Nyalakan mesin dengan menekan tombol ON.
Pemasangan benang over lock dimulai dari looper ke-1. 6. Perlahan-lahan injak dynamo mesin dengan hati-hati.
7. Perhatikan posisi tangan,tangan tidak menahan bahan/kain, tetapi mengikutinya,
Pemasangan benang safety stitch – benang 4 tangan kiri untuk memegang kain yang telah diobras dan tangan kanan untuk
Jeratan dihasilkan oleh mesin jahit yang berkelanjutan dari dua baris paralel jahitan yang bahan/kain yang belum diobras.
terpisah, dalam jarak tertentu. Satu baris overedge (jeratan), baris lainnya adalah jahitan, yang 8. Bila hasil obrasan kurang bagus, maka yang harus diubah adalah tegangan benangnya.
berarti benang ganda. Jahitan ini digunakan untuk : 9. Untuk mengencangkan benang, maka tegangan benang diputar kekanan
10. Bila melonggarkan, tegangan benang diputar kekiri.
1. Menggabungkan keliman garmen-garmen rajutan
11. Bila hasil obrasan benang bagian depan pendek, maka tegangan benang bagian depan
dilonggarkan (diputar kekiri).
12. Bila obrasan sudah selesai, guntinglah sisa hasil obrasan tersebut dibagian pinggir
bahan.
13. Setelah selesai mencoba, cabut/lepaskan kabel dynamo, bersihkan mesin dari sisa-sisa
bahan dan benang.
14. Cabut/lepaskan benang dengan cara menggunting 25 cm dari mesin
15. Minyaki mesin dengan minyak mesin obras letakkan perca kain dibawah sepatu
mesin.
16. Tutup mesin dengan penutup mesin.

4. Mengganti Benang pada Mesin Obras:

1. Untuk mengganti benang pada over locker, maka benang dicabut dari jarum.
2. Benang dipotong pada tempatnya dan diganti dengan warna yang diinginkan.
3. Benang yang barudiikatpadabenang yang telah ada pada mesin dan ditarik secara
perlahan, sementara tension disc dilonggarkan agar benang dapat lepas tanpa
hambatan.
4. Yakinkan bahwa benang telah aman dan mempunyai simpul-simpul yang cukup kecil
sehingga dapat melewati looper. Pemasangan benang over lock dimulai dari looper
ke-1.

Anda mungkin juga menyukai