Kencana 2016.0767
Penulis
Dra. Hj. Yuliarma, M-Ds.
Desain Sampul
lrfan Fahmi
Penata Letak
Jetri
Penerbit
KENCANA
Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun - Jakarta 13220
Telp: (021) 41a.64657 Faks: (O2l) 475,4134
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun,
termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit.
Kata Pengantar
Penulis
o
Pendahuluan
2
BABI . PENDAHULUAN
3
DASAR.DASAR TEKNIK PElt,lBUATAN BUsANA
6. Memotong.
7. Menjahit dengan tangan.
B. Fittingl.
9. Menjahit dengan mesin.
10. Fittingll.
11. Finishing (membersihkan sisa benang, menyetrika, mema-
sang label dan kemasan).
4
BAEI . PEN DAHULUAN
MENYIAPKAN ALAT/
MEDIA MEMBUAT BUSANA
Menyiapkan desain
Menentukan bahan
Menghias
Memotong
Fitting I
Fitting 11
Finishing
5
Pengetahuan Alat Jahit
jadi salah satu aspek yang sangat penting diterapkan dalam du_
nia industri busana.
Agar tidak mendapat bahaya dan kecelakaan waktu bekerja,
ada beberapa hat yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
alat jahit, baik itu menjahit dengan mesin manual, multifungsi,
atau mesin jahit high speedyangada di garmen. Berikut hal hal
yang harus Anda perhatikan, antara lain:
l. Saat bekerja harus bersikap tenang dan tidak terburu_buru.
2. Memotong benang harus menggunakan gunting dan jangan
dengan gigi.
3. Tidak memasukkan jarum pentul pada waktu mengepas
atau menjahit, sebab kemungkinan jarum pentul itu dapat
tetelan ke dalam mulut.
4. Rambut yang panjang diikat waktu menjahit, jangan dibiar_
kan terurai, karena kemungkinan besar dapat tersambar
roda mesin.
5. Memutuskan dan mengalirkan aliran listrik. Sebelum me_
mulai menjahit, teliti dahutu petunjuk atau cara memakai
alat yang menggunakan tenaga listrik. Berapa besar watt dan
voltase yang <tibutuhkan sehingga kita tidak salah meng_
gunakan. Periksalah dengan saksama keadaan kabel, jangan
sampai ada isolasi yang terlepas. Hal ini dapat membahaya_
kan si penjahit yang menggunakan mesin yang tenaga lis-
triknya besar. Sebaiknya kabel-kabel listrik dalam ruangan
mesin jahit industri menggunakan instalasi yang dipasang
di atas atau ditanam dalam lantai agar tidak membahayakan
yang bekerja. Gunakan penyambung Iistrik stiker pada me_
sin atau pada stop kontak atau dinamo agar ticlak terkena
minyak pelumas. Matikan aliran listrik r,pabila mesin tidak
digunakan lagi untuk menjahit.
6. Cara memasukkan bahan ke mesin. Bila sedang menjahit
jangan memasukkan bahan ke mesin dengan tangan terlalu
ke depan karena ada kemungkinan jarum akan mengenai
tangan.
8
BAB2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
9
DASAR-DASAR TEKNIK PE14BUATAN BUSANA
10
BAB 2 . PENGETAHUAN ALAT JAHIT
aa. - ra
lltT i ll; i ilElilIl,l I
I
.:-r
I
-
\
I
g 5rl{rl:E o 0-
oo
t0aEE8
IlD
t -t
-a
I'.
I1"r
_ l_ * i-
Gambar 4, Mesin iahit otomatis
1l
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
4. MesinJahit lndustri
Mesin jahit industri adalah mesin jahit yang digunakan di
industri pakaian jadi, yang digunakan untuk produksi dalam
jumlah yang besar. Mesin ini disebut pula sebagai mesin jahit
high speed atau mesin jahit dengan kecepatan tinggi. Biasanya
hanya digunakan untuk menjahit lurus.
Sistem kerja mesin jahit listrik ini adalah jenis mesin jahit
yang impulse listrik akan menembak jarum dan mengemba-
likannya kembali dengan gerakan yang ritmik, diimbangi juga
dengan gerakan mekanik yang mendorong kain saat dijahit.
Gerakan mekanik ini sebagai pengganti push d,an pull seperti
yang terjadi pada mesin jahit manual. Mesin jahit listrik memi-
liki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin
jahit manual.
5. MesinJahitPenyeiesaian
Mesin jahit penyelesaian dapat disebut sebagai mesin jahit
khusus. Mesin jahit jenis ini harrya digunakan untuk satu macam
penyelesaian jahitan. Misalnya, mesin obras yang digunakan
khusus untuk penyelesaian tiras (pinggiran) busana.
12
BAB 2 . PENGETAHUAN ALAT JAHIT
I t
1. Alat Pengukur
Alat mengukur adalah peralatan yang digunakan untuk
mengambil ukuran badan dalam pembuatan busana. Alat penS-
ukur tersebut sering disebut sebagai pita ukuran atau metlin/
meteran. Untuk mengambil ukuran badan tersebut diperlukan
pula veterban yang berfungsi untuk menandai tempat mengam-
bil ukuran. Adapun alat ukur untuk membantu membuat pola
yaitu dress marker ruler.
13
DASAR-DASAR TEKNIK PE14BUATAN BUSANA
14
BAB 2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
3. Alat Pemotong
Alat pemotong adalah peralatan menjahit yang digunakan
untuk memotong kain/bahan pada saat membuat pakaian' Con-
toh alat pemotong di antaranya gunting kain, gunting rumah
kancing, gunting bordir, gunting tiras, gunting kertas, gunting
zig-z'ag, gunting benang, cutter, alat pembuka jahitan (pende-
del), dan gunting listrik. Gunakan gunting-gunting tersebut
sesuai dengan fungsinya agar gunting tetap dalam kondisi yang
baik. Gunting kain hanya untuk memotong kain, dan gunting
kertas hanya dipakai untuk menggunting kertas. Gunting zig-
zag, biasanya digunakan untuk penyelesaian tiras kain. Gunting
benang digunakan untuk memotong benang pada saat proses
menjahit. Gunting listrik digunakan untuk memotong kain da-
lam ukuran yang besar, dan biasanya banyak digunakan oleh
industri busana yang besar pula. Usahakan gunting selalu diber-
sihkan dan tidak boleh jatuh. Gunting kain paling banyak digu-
nakan, sedangkan yang lainnya hanya sesuai dengan keperlu-
an. Gunting harus tajam, untuk menguji ketajamannya dengan
cara menggunting perca pada bagian seluruh mata gunting' Iika
bekas guntingan pada perca tidak berbulu, berarti gunting itu
cukup tajam untuk kain.
\
I
gunting kertas
gunting kain gunting bordir dan benang gunting zig-zag
'15
DASAR-DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
4. Alat PemberiTanda
Alat pemberi tanda adalah semua peralatan menjahit yang
digunakan untukmemindahkan garis-garis pola pada kain. AIat-
alat untuk memberi tanda tersebut di antaranya rader, karbon
jahit, kapur jahit, pensil kapur, dan skirt marker. Rader adalah
alat untuk memindahkan garis pola pada kain/bahan, agar garis
pola dapat pindah pada kain. Unruk itu, dibutuhkan karbon jahit
(tracing paper). Rader ada dua macam, yaitu rader bergerigi dan
tidak bergerigi. Rader bergerigi digunakan untuk kain-kain yang
agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk
kain-kain yang tipis. Rader biasanya terbuat dari logam dengan
pegangan kayu serta ada yang terbuat dari plastik dengan roda
dari besi.
't6
BAB2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
Selain alat di atas, ada lagi alat penanda skirt marker, yaitu
alat pemberi tanda untuk panjang rok. Bentuk alat ini berupa
tongkat berstandar (berkaki) sehingga dapat berdiri tegak di
lantai. Tongkat ini diberi ukuran sentimeter mulai dari bawah.
Selain itu, dilengkapi pula dengan alat penyemprot kapur yang
17
DASAR-DASAR TEKNIK PEI.4BUATAN BUSANA
farum mesin, yang baik terbuat dari baja ujung tajam agar
bahan yang dijahit tidak rusak. Pemilihan nomor jarum harus
18
BAB2 . PENGETAHUAN ALAT JAHIT
t9
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
-T
G
,
20
BAB2. PENGEIAHUAN ALAT JAHIT
6. Attachment
Attachment adalah alat-alat yang digunakan untuk mem-
bantu pada saat menjahit dengan menggunakan mesin jahit.
Attachment ini biasanya berbentuk sepatu mesin. Contoh ar-
tachment di antaranya sepatu ritsleting, sepatu kelim gulung,
sepatu memasang kancing, sepatu lubang kancing, sepatu me-
lipit, sepatu mengelim, setikan hias (zig-zag), sepatu untuk
merompok, dan sepatu untuk mengerut.
a. Sepatu ritsleting ada dua macam, yaitu:
1) Sepatu ritsleting biasa yang mempunyai satu kaki dan
terbuat dari logam.
2) Sepatu ritsleting jepang: terbuat dari plastik, di ten-
gahnya terdapat lubang untuk tempat masuk dan kelu-
arnya jarum dan di bawahnya terdapat dua jalur tempat
gigi ritsleting.
21
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
.
t, I I
t
,-
.l
.:..T
t"
7. Alat Merrgepres
Alat mengepres adalah alat yang digunakan untuk mem-
berikan bentuk yang tetap pada bagian-bagian busana dengen
cara disetrika. Alat yang digunakan untuk pengepresan antara
lain:
22
BAB 2' PENGETAHUAN ALAT JAHIT
&\
Gambar 24. Setrika biasa dan setrika uap
l
It I
I
\ Gambar 26. Papan setrika
23
DASAR-DASAR TEKNIK PEI.4BUATAN BUSANA
8. Alat Mengepas
Alat mengepas adalah alat yang digunakan untuk mengepas
busana sebelum busana itu jadi. Hal irri dimaksudkan agar se-
suai dengan ukuran dan bentuk badan pemakainya. Alat menge-
pas busana itu di antaranya:
a. Boneka pas dibuat dalam berbagai ukuran (S, M, L), baik
untuk anak, wanita, maupun pria yang panjangnya sebatas
panggul. Umumnya boneka pas dibuat dari fiberglass yang
dilapisi kain sehingga mudah disemat dengan jarum.
24
BAB 2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
25
DASAR.DASAR TEKNIK PEI,IBUATAN BUSANA
Gambar 31.
Rak kecil, alat penyimpanan
alat jahit yang kecil
TJ
Gambar 32,
Tempat penyimpanan di
ruangan terbuka
26
BAB2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
i
a
!
Gambar 33.
Tempat penyimpanan di laci lemari
Gambar 34.
Tempat penyimpanan dengan ,J
pemanfaatan area kabinet
27
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
;#
[.i.-
I
I
'l
il
I
28
BAB 2 ' PENGETAHUAN ALAT JAHIT
I
dt J
Gambar 38. Letak perlengkapan jahit lainnya
29
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
30
BAB 2. PFNGETAHUAN ALAT JAHIT
3l
DASAR-DASAR TEKNiK PET4BUATAN BUSANA
32
BAB2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
33
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
34
BAB 2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
35
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
*!ryn
$rr*
:.1:, ..
lef4tgti *E"rF.*fy
rt'.} Ilfls
lilta*i
{$rr.*:}s}
36
BAB2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
37
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
38
BAB 2 . PENGETAHUAN ALAT JAHIT
39
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
40
BAB2. PENGETAHUAN ALAT JAHIT
41
DASAR-OASAR TEKNTK pEt"IBUATAN BUSANA
42
BAB 2 . PENGETAHUAN ALAT JAHIT
a-
.t,
43
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
-
Gambar 4I. Membersihkan bobbin
44
BAB 2 ' PENGETAHUAN ALAT JAHIT
@
-tn
I
I
45
DASAR.DASAR TEKNIK PE14BUATAN BUSANA
46
BAB 2' PENGETAHUAN ALAT JAHIT
sihkan b atang j arum dan b ar pres ser dair setiap minyak bergetah.
Setelah benar-benar bersih, tempatkan satu atau dua tetes mi-
nyak pada poros masing-masing di mana ia meluncur melalui
perumahan. Beri oli/minyak semua bagian bergerak lainnya se-
suai dengan buku instruksi.
47
DASAR-DASAR TEKNIK PEMBUAIAN BUSANA
r I
Gambar 47,
Area handwheel
Kendurkan sekrup untuk
melepas baut untuk melepas
kopling dan handwheel.
48
BAB 2 ' PENGETAHUAN ALAT JAHIT
c. Mengotur Mesin
Ialankan mesin untuk menjahit, menggunakan potongan
kain untuk menguji jahitan-
1) Iarum
Pertama, pastikan jarum dengan panjang yang tepat' Gu-
nakan jarum dengan nomor yang direkomendasikan dalam
49
DASAR.DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
2) Plate jarum
Produsen dari beberapa mesin menyarankan penggunaan
pelat jarum dengan lubang bulat untuk jahitan lurus dan
lubang memanjang untuk menjahit zig-zag. Bila menggu-
nakan pelat jarum yang tepat, akan mendapat jahitan yang
baik. Terutama terjadi ketika menjahit beberapa kain sinte_
tis.
3) Ketegangan
Ketegangan atas dan bawah harus seimbang untuk meng-
hasilkan jahitan yang sempurna. Ketegangan atas berbeda
pada mesin yang berbeda. Ketegangan yang rendah, terletak
pada gelendong, sesuaikan dengan sekrup penyetel.
50
BAB 2 . PENGETAHUAN ALAT JAHIT
d. Memeril<so HosilJohiton
Dalam sfircft sempurna, benang terkunci di tengah, tengah-
tengah antara dua lapisan kain, tanpa lompatan pada bagian
atas atau bawah jahitan dan tidak ada kain berkerut.
,_ .///2
'///r, 7//Zz V///t VZ/t
s\\l s\\ :\\\\\
't////,
3U, \ssss \\\\
5l
DASAR.DASAR TEKNIK PE14BUATAN BUSANA
52
BAB 2 . PENGETAHUAN ALAT JAHIT
53
DASAR-DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
54
Dafta r Pusta ka
berbusana.sesuai.6.bentuk.tubuh
Ieffi, Hilde dan Nurie Relis. 1973. Draptng for Fashion Design.
DASAR-DASAR TEKNIK PEMBUATAN BUSANA
278