Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PRAKTIKUM

REKAYASA POLA
Sebagai salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Pola yang diampu :

Dra.Hj. Astuti, M.Pd


Dra. Cucu Ruhidawati M.Si

Oleh
Azarine Chyrilla
1909789
Universitas Pendidikan Indonesia
Fakultas Teknologi dan Kejuruan
Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Program Studi Pendidikan Tata Busana
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan
kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan “Laporan Praktikum Rekayasa Pola”. Shalawat serta salam
tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Di akhir kami berharap makalah sederhana saya ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca.Saya pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini terdapat
perkataan yang tidak berkenan di hati.

Bandung, 20 Desember 2021


Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................................. 2
BAB II
LANDASAN TEORI… ........................................................................................................... 3
BAB III
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
BAB IV KESIMPULAN ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Busana adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai
atau disampirkan untuk penutup tubuh seseorang. Sebagai contoh yaitu kebaya dan kain panjang
atau sarung, rok, blus, blazer, bebe, celana rok. Dalam pengertian lebih luas sesuai dengan
perkembangan peradaban manusia, khususnya bidang busana, termasuk ke dalamnya aspek-
aspek yang menyertainya sebagai perlengkapan pakaian itu sendiri, baik dalam kelompok
milineris (millineries) maupun aksesoris (accessories).
Dalam arti sempit busana dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau dijahit terlebih
dahulu dipakai untuk penutup tubuh seseorang yang langsung menutup kulit ataupun yang tidak
langsung menutup kulit seperti sarung atau kain dan blus.

Busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, kata busana berasal dari
bahasa sansekerta yaitu Bhusana tidak lain adalah busana yang dapat diartikan pakain.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari ujung kepala sampai
ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si pemakai.
Secara garis besar busana meliputi:
1. Mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti atasan dan bawahan
2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak
3. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya menambah keindahan sipemakai.

Pengertian Busana Kerja


Busana kerja adalah busana yang dipakai ketika melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai
dengan tugasnya.

Fungsi busana kerja:


Untuk mencapai suatu kesamaan dan untuk mengidentifikasi suatu golongan atau kelompok
Memberikan suatu pandangan atau identitas tertentu pada mastarakat tentang eksisitensi dari
suatu organisasi
Menghilangkan persaingan dalam cara berbusana antar sesama pegawai
Mencegah cara berbusana yang berlebih-lebihan yang dapat menimbulkan suatu pengaruh yang
tidak baik terhadap profesi dan citra organisasi.
1
1.2 Tujuan Penelitian

- Menganalis praktik pecah pola, desain, dan teknik menjahit dari pembuatan
Rekayasa Pola untuk merubah sesuai bjenis keburuhan tubuh, dan
menyempurnakan busana pada ketidaksempurnaan tubuh manusia.

- Mendapat pengetahuan mengenai teori Rekayasa Pola dan hal - hal


yang perlu diperhatikan dalam teknik pembuatan Rekayasa Pola..

- . Menganalisis kualitas hasil praktik berkaitan dengan pemilihan


jenis kain yang meliputi pemilihan corak/motif kain
dan pemilihan bahan tambahan/pelengkap.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rekayasa Pola

Pola Busana Dalam kamus besar bahasa Indonesia, rekayasa adalah perancangan,
pembuatan konstruksi, serta pengoperasian kerangka, peralatan, dan sistem yang
ekonomis dan efisien. Sedangkan pola busana adalah potongan-potongan kertas yang
merupakan prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit-menjahit. Jadi, rekayasa
pola busana dapat diartikan sebagai kegiatan perancangan dan penggunaan pola
busana dengan sistem yang ekonomis dan efisien. Rekayasa pola busana dapat di
artikan sebagai pengoperasian pola yaitu melakukan keterampilan dalam mengolah
pola, baik itu pola badan, lengan, rok, dan celana.

Prinsip dalam rekayasa pola busana ini juga menggunakan bahan se-ekonomis
mungkin. Adapun konsep berbagai teknik dalam rekayasa pola busana.
Rekayasa pola busana adalah cara atau teknik yang digunakan untuk memanipulasi
pola sehingga menjadi bentuk dan pakaian yang unik bahkan dapat menjadi 3
dimensi. Tujuannya yaitu untuk mengolah pola menjadi bentuk pakaian yang unik
bahkan dapat menjadi 3 dimensi. Manfaatnya memiliki pemahaman tentang berbagai
macam teknik rekayasa pola busana seperti pattern magic, pola tiga dimensi dan zero
waste pattern. Sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan. Membuat rekayasa pola
bagian – bagian busana meliputi : badan, lengan, rok, celana panjang, dan detail –
detail busana pesta, busana casual, dan busana costum/pertunjukan, dengan
menerapkan prinsip pattern magic, pola tiga dimensi dan zero waste pattern.

2.2 Syarat-Syarat Rekayasa Pola Busana

• Tubuh Setiap manusia mengalami irama pertumbuhan yang berbeda-


beda, ada yang gemuk pendek, kurus tinggi, gemuk tinggi dan kurus
pendek. Maka dari itu, sewajarnyalah kita di dalam membuat atau
memilih busana harus mengenali terlebih dahulu bentuk tubuh masing-
masing.

• Umur Busana memiliki jenjang dalam umur si pemakai. Busana didesain


dan dibuat sesuai dengan siapa yang akan memakai. Busana anak tidak
cocok digunakan oleh orang dewasa begitu juga sebaliknya. Maka dari
itu umur sangatlah penting dalam merekayasa pola busana.

• Warna kulit Warna kulit juga penentu dalam merekayasa pola busana.
Selain itu penentu dalam menentukan warna bahan yang digunakan.
Walaupun warna kulit orang Indonesia disebut sawo matang, namun
selalu ada perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Maka, hal ini
hendaknya mendapat perhatian supaya busana yang dipakai betul-betul
sesuai dengan sipemakai

3
2.3 Teknik Rekayasa Pola Busana

1. Pattern Magic Pattern magic merupakan sistem pembuatan pola busana yang
mengambil inspirasi dari alam maupun bentuk geometris yang di ciptakan Tomoko
Nakamichi, desainer asal Jepang yang memiliki ciri khas adanya volume gelombang
pada bagian bawah karena memiliki garis hias yang bergelombang dan struktural.
Contoh penerapan paettern magic yaitu pada gaun. Gaun heed and seek (kakurenbo)
merupakan gaun yang proses pembuatannya menggunakan kain wol dengan sistem
pembuatan pola busana dengan metode pattern magic (Nakamichi, 2010:77)

2. Pola Tiga Dimensi Pola tiga dimensi adalah pola yang memiliki tinggi, lebar, dan
volume. Artinya pola bisa dilihat dari banyak arah. Berbeda dengan pola dua dimensi
yang hanya bisa dilihat dari bagian depan saja. Teknik ini hampir sama dengan teknik
draping. Yang membedakannya adalah pola 3 dimensi ini berawal dari pola 2 dimensi
yang di tempelkan kupnatnya atau kampuh garis-garisnya yang membuatnya menjadi
3 dimensi. Sedangkan draping adalah teknik melilitkan kain pada dressform atau
boneka jahit.

3. Zero-Waste Pattern Teknik zero waste adalah teknik pembuatan pakaian dengan
penempatan pola yang efektif sehingga tidak banyak menghasilkan limbah potongan
kain. Teknik ini merupkan salah satu upaya yang dilakukan atas fenomena yang
terjadi yaitu fesyen sebagai penghasil limbah terbesar kedua di dunia setelah minyak.
Teknik zero waste telah banyak diadaptasi diluar Indonesia, akan tetapi menurut
Aryani Widagdo (2018) teknik ini masih dinilai baru dan belum banyak dikenal di
Indonesia, hal tersebut karena kurangnya publikasi dan kesadararan masyarakat
terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satu busana Indonesia yang dapat
dikembangkan dengan teknik zero waste adalah kebaya, karena pola kebaya memiliki
potensi untuk dimodifikasi dengan memanfaatkan potongan kain sehingga tidak
banyak potongan kain yang tersisa dalam proses pra-produksi

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pernasalahan Tubuh Model


Bokong besar, Payudara besar, pinggul terlalu besar.

5
3.2 Desain Rekayasa Pola

6
3.3 Pola Rekayasa Pola
Pola Dasar Bebe

7
Pola Pengembangan

8
3.4 Praktek Pejahitan Rekayasa Pola

— Cutting Pola

9
— Proses Menjahit

10
11
12
— Hasil Akhir

13
BAB IV
KESIMPULAN

Busana adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit
yang dipakai atau disampirkan untuk penutup tubuh seseorang. Sebagai contoh yaitu
kebaya dan kain panjang atau sarung, rok, blus, blazer, bebe,celana rok. Dalam
pengertian lebih luas sesuai dengan perkembangan peradaban manusia, khususnya
bidang busana, termasuk ke dalamnya aspek- aspek yang menyertainya sebagai
perlengkapan pakaian itu sendiri, baik dalam kelompok milineris (millineries) maupun
aksesoris (accessories).

Rekayasa pola busana dapat di artikan sebagai pengoperasian pola yaitu melakukan
keterampilan dalam mengolah pola, baik itu pola badan, lengan, rok, dan celana. Prinsip
dalam rekayasa pola busana ini juga menggunakan bahan se-ekonomis mungkin. Adapun
teknik-teknik yang digunakan dalam rekayasa pola busana ini yaitu teknik pattern magic,
pola 3 dimensi, dan zero-waste pattern.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rissanen, T. I. Zero-waste fashion design: a study at the intersection of cloth, fashion design
and pattern cutting. Diss. 2013.
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/147237/eksplorasi-zero-waste-
patterncutting-pada-desain-kebaya-modifikasi.html
https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/view/584/430
https://media.neliti.com/media/publications/242014-aplikasi-origami-pada-gaune7bec061.pdf

ii

Anda mungkin juga menyukai