Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERAWATAN BUSANA, ETIKA

DAN ESTETIKA BERBUSANA

DISUSUN OLEH :

Fariha Rizqi Amelia (21050404028)

DOSEN PENGAMPU :

Peppy Mayasari, S. Pd, M. Pd

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA
2021 A
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan taufik-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat membuat makalah dan
penyusun juga sadar bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam penulisan
Makalah Perawatan Busana, Etika dan Estetika Berbusana ini.

Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi


kesempurnaan penyusunan makalah ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan makalah berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
Pengampu yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Akhir kata, penyusun hanya
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat membantu bagi kemajuan
serta perkembangan Universitas Negeri Surabaya. Sekali lagi penyusun ucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas
semua kebaikan kalian. Aamiin.

Sidoarjo, 11 Oktober 2021


Penyusun

Fariha Rizqi Amelia

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................4
C. Manfaat......................................................................................................................................4
ISI..........................................................................................................................................................5
A. Perawatan Busana......................................................................................................................5
1. Teknik Mencuci Bahan/Busana.............................................................................................5

2. Pembersih Busana Secara Alami...........................................................................................6

B. Etika Berbusana.........................................................................................................................9
1. Penerapan Etika Berbusana....................................................................................................9

2. Etika Berbusana Yang Baik...................................................................................................9

C. Estetika Berbusana...................................................................................................................10
1. Penerapan Estetika Berbusana.............................................................................................10

2. Syarat-syarat Estetika Berbusana.........................................................................................10

PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, perkembangan busana sudah
melampaui berbagai macam fase dan jenisnya, dimana salah satunya untuk mencukupi kebutuhan
para konsumen yang bermacam-macam yang berhubungan dengan kebutuhan berbusana

Dalam hal ini kebutuhan masing-masing busana itu juga beraneka macam, salah satunya
kebutuhan untuk serat. Kain atau tekstil yang dipergunakan untuk membuat busana berasal dari
berbagai macam serat. Masing-masing serat memerlukan pemeliharaan yang berbeda pada setiap jenis
serat dan bahan tersebut.

Dalam berbusana tidak bisa melepaskan diri dari yang namanya etika dan estetika, karena
pada umumnya akan sennag melihat sesuatu yang serasi dan indah namun juga tetap memperhatikan
etika dalam berbusana

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah kita dapat mempelajari ilmu-ilmu mengenai
perawatan busana serta etika dan estetika dalaam berbusana. Oleh karena itu, saya menulis makalah
ini sebagai bahan pembelajaran pada materi kali ini.

C. Manfaat

1. Menambah wawasan mengenai busana


2. Dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari
3. Memperoleh keterampilan baru dari berbagai sumber
4. Melatih diri agar dapat merawat busana yang benar
5. Dapat berbusana dengan baik dan benar menurut etika dan estetika dalam berbusana
1.

4
ISI

A. Perawatan Busana
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, perkembangan busana sudah
melampaui berbagai macam fase dan jenisnya, dimana salah satunya untuk mencukupi kebutuhan
para konsumen yang bermacam-macam yang berhubungan dengan kebutuhan berbusana

Dalam hal ini kebutuhan masing-masing busana itu juga beraneka macam, salah satunya
kebutuhan untuk serat. Kain atau tekstil yang dipergunakan untuk membuat busana berasal dari
berbagai macam serat. Masing-masing serat memerlukan pemeliharaan yang berbeda pada setiap jenis
serat dan bahan tersebut.

Dari segi perawatan masing-masing bahan berbeda-beda, misalnya pada busana yang terkena
noda memerlukan bahan penghilang khusus noda. Pada perawatannya juga hrus dipisahkan dengan
bahan lain yang mempunyai warna berbeda karna dikhawatirkan ada bahan yang luntur apabila
dicuci. Sedangkan untuk perawatan busana yang rusak harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum
dicuci.

1. Teknik Mencuci Bahan/Busana


a) Manual (Menggunakan Tangan)
Mencuci dengan tangan bisa jadi pilihan terbaik untuk baju berbahan sensitif seperti sutra,
wol, kain tenun, baju berbordir dan berpayet agar awet. Selain itu, mencuci pakaian dengan tangan
kadangkala masih diperlukan ketika mesin cuci sedang tidak bisa digunakan. Cara mengucek,
menyikat, dan memeras cucian yang benar juga membantu memelihara bentuk asli pakaian dengan
hasil yang tetap bersih.

b) Menggunakan Mesin Cuci

Beberapa pakaian tidak dapat dicuci dengan mesin cuci seperti sutra atau bahal halus tertentu.
Selalu periksa label pakaian yang ada. Singkirkan pakaian yang berlabel "hand wash only" atau "dry
clean only". Pisahkan juga pakaian berdasarkan warna. Pewarna pada pakaian, terutama yang baru,
akan kehilangan warnanya saat dicuci. Warna bisa luntur ke pakaian lain dan merusaknya. Cara
paling dasar untuk menyortir pakaian adalah memisahkan warna gelap dan terang. Pisahkan pula
pakaian bernoda, beberapa noda perlu perawatan khusus sebelum dapat dicuci dengan mesin cuci.

c) Dry Clean (Tanpa Menggunakan Air)

Dry clean adalah proses mencuci pakaian tanpa menggunakan air melainkan menggunakan
cairan kimia tertentu. Teknik ini sebenarnya sangat mirip dengan mencuci di rumah seperti biasanya,

5
bedanya dry clean menggunakan pelarut cair bukan air dan deterjen. Sebagian besar teknik pencucian
ini dilakukan dengan pelarut Perchloroethylene (pelarut minyak bumi). Pelarut ini mengandung
sedikit atau bahkan tidak mengandung air. Untuk itulah, pencucian ini disebut dengan dry clean.

Dry clean adalah cara mencuci pakaian dan kain yang tidak tahan terhadap kerasnya mesin
cuci dan pengering di rumah yang biasanya. Teknik ini bisa mempertahankan kualitas kain dan
membantu mencegah terjadinya peregangan dan penyusutan. Pelarut pada dry clean jauh lebih
unggul daripada air dalam hal menghilangkan noda membandel pada pakaian. Molekul air bisa
mengganggu daya tarik lemah di dalam serat, sehingga menghilangkan bentuk asli serat. Sementara,
pelarut dapat mengurangi hal ini, melindungi kain agar lebih halus.

2. Pembersih Busana Secara Alami


a) Baking Soda

Nama lain dari baking soda adalah: sodium bikarbonat atau soda bikarbonat, serbuk baking
soda banyak digunakan sebagai bahan alami pembersih rumah karena selain harganya yang murah
ternyata bahan ini juga dapat menghilangkan noda, menyerap bau tidak sedap, menjernihkan air,
membuat perabotan rumah menjadi lebih berkilau, serta mampu menghilangkan bau badan dan
sebagai tambahan untuk produk pasta gigi.

Penggunaan: 

 Untuk menghilangkan noda di dapur, buatlah pasta dengan mencampurkan baking soda dengan
air lalu oleskan pada noda, setelah itu bersihkan dengan kain lap yang kering. Untuk noda yang
sulit dibersihkan oleskan baking soda pada bagian yang bernoda lalu diamkan beberapa saat lalu
di bersihkan dengan lap.
 Menghilangkan bau, Simpan baking soda pada wadah yang terbuka kemudian letakkan di
ruangan yang bau, baking soda akan menyerap bau di area tersebut.
 Membuat perabotan menjadi lebih berkilau, taburkan baking soda di atas bak pencuci piring
atau peralatan yang terbuat dari alumunium lainnya lalu bersihkan dengan lap lembab.

b) Cuka putih

Ternyata cuka putih yang biasa dipakai untuk memasak dapat juga digunakan untuk
membersihkan noda. 

Penggunaan:

 Membersihkan jendela, campurkan setengah cangkir cuka ke dalam satu liter air, kemudian
bersihkan kaca menggunakan spon kasar yang telah dicelupkan ke dalam cairan tadi, lalu

6
keringkan kaca menggunakan kain yang dapat menyerap air dengan baik, misalnya lap khusus
motor atau mobil.
 Menghilangkan noda pakaian, masukkan cuka ke dalam air bilasan terakhir, cuka ini berguna
untuk membersihkan berbagai noda dan menghaluskan serat kain.
 Membersihkan noda perabotan, larutkan satu cangkir cuka ke dalam satu liter air, untuk
menghilangkan bau tidak sedap tetesi cairan diatas dengan minyak esensial.
 Mencegah dan menghilangkan jamur, semprotkan atau olesi bagian rumah yang ditumbuhi jamur
dengan cuka putih ini.
 Membersihkan noda yang sulit dibersihkan,  campurkan baking soda dengan cuka lalu oleskan
pada noda, untuk menghilangkan bau yang menyengat tambahkan minyak esensial ke dalam
campuran tadi.

c)  Boraks

Boraks mempunyai nama lain yaitu: natrium biborat, natrium piroborat, Pada umumnya
boraks mengandung mineral garam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembersih alami rumah,
penghilang noda pada pakaian dan perabotan rumah tangga, penghalus pakaian, penjernih air, dan
dapat digunakan pula sebagai bahan pembuat sabun.

Penggunaan:

 Mengusir tungu atau kutu busuk, taburkan serbuk boraks pada karpet, sofa, atau kursi lalu
bersihkan menggunakan penyedut debu.
 Mengusir kecoa dan semut, campurkan boraks dengan gula lalu taburkan di daerah sekitar rumah
yang banyak dihuni kecoa dan semut.
 Membersihkan saluran air, siapkan air panas lalu campurkan dengan satu cangkir boraks
kemudian siramkan ke saluran air yang kotor.
 Menyerap bau tak sedap, mirip seperti baking soda ternyata boraks juga dapat digunakan untuk
menyerap bau yang tidak sedap di rumah seperti pada tempat sampah yang basah dan toilet.

d) Soda pencuci

Nama lain dari soda pencuci adalah Sodium carbonat, soda sal, dan soda lektrik. bahan kimia
ini dapat digunakan untuk penjernih air dan membersihkan noda.

Penggunaan:

 Penjernih air, campurkan soda pencuci dengan sedikit air lalu larutkan ke dalam tempat
penampungan air.

7
 Penghilang noda pada pakaian dan perabotan rumah, soda pencuci dapat digunakan untuk
membersihkan noda yang membandel, minyak, atau bekas 4lk0h0l pada kain atau perabotan
rumah. Namun jangan gunakan soda pencuci pada pakain yang berbahan wol dan sutera.
e) Minyak esensial

Minyak esensial adalah minyak yang diekstrak dari tumbuh-tumbuhan, setiap minyak esensial
memilliki wangi yang berbeda-beda tergantung jenis tumbuhan yang diekstraknya, minyak jenis ini
mempunyai sifat racun maka sebaiknya simpanlah di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-
anak.

Penggunaan:

 Memunculkan aroma wangi pada pakaian, tambahkan minyak eucalyptus pada bilasan terakhir
cucian.
 Penghilang noda pakaian,, gunakan sedikit minyak eucalyptus untuk menghilangkan noda pada
pakaian.
 Mengghilangkan noda lengket bekas lem atau stiker, dengan cara menggosokkan miyak
eucalyptus pada bagian yang lengket.
 Mengatasi rasa sakit pada bekas gigitan serangga, meredakan demam dan gejala flu. Oleskan
minyak eucalyptus pada bagian yang sakit.
 Untuk meredakan rasa sakit dan gatal, oleskan minyak zaitun pada bagian tubuh yang sakit.
 Sebagai bahan antiseptik, campurkan minyak dari pohon teh lalu gunakan sebagai bahan anti
septik pada luka.
 Untuk menghilangkan noda akibat jamur, gunakan spon pembersih yang telah ditetesi dengan
minyak dari pohon teh.
 Oleskan minyak dari pohon teh untuk mengobati luka bekas gigitan serangga, jerawat, dan bekas
luka bakar.

8
B. Etika Berbusana

Untuk memahami etika berbusana, perlu dipahami tentang etika. Menurut Frans Magniz-
Suseno 1991 : 13-14 , etika ialah ilmu yang mencari orientasi, etika mau mengerti mengapa kita harus
mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Dalam kaitannya dengan berbusana, maka dapat diartikan
bahwa etika berbusana yaitu suatu ilmu yang memikirkan bagaimana seseorang dapat mengambil
sikap dalam berbusana tentang model, warna, corak motif mana yang tepat baik sesuai dengan
kesempatan, kondisi dan waktu serta norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Kata “Etika” berasal dari bahasa Perancis  yang artinya adalah falsafah norma dan merupakan
pedoman   cara hidup  yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama. Tujuannya adalah 
membina  watak  dan mental seseorang  agar  menjadi  manusia yang baik. Dalam    kaitannya dengan
berbusana, maka  dapat  diartikan  bahwa  etika  berbusana  yaitu suatu  ilmu yang memikirkan
bagaimana seseorang dapat mengambil sikap dalam berbusana tentang model, warna, corak (motif)
mana yang tepat baik sesuai dengan kesempatan, kondisidan waktu serta norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat. Norma-norma Berbusana yang berlaku di masyarakata ntara lain memakai busana
sesuai dengan : 

 Adat Ketimuran 
 Lingkungan
 Norma Agama
 Norma Kebudayaan

1. Penerapan Etika Berbusana


Menerapkan etika berbusana dalam kehidupan manusia perlu memahami tentang kondisi
lingkungan, budaya dan waktu pemakaian. Untuk hal itu baikj enis, model, warna atau corak busana
perlu disesuaikan dengan ketiga hal tersebut, agar seseorang dapat diterima dilingkungannya.

2. Etika Berbusana Yang Baik


 Menutup Aurat Bagian Tubuh
 Sesuai Dengan Tujuan, Situasi dan Kondisi Lingkungan
 Tampak Rapi, Bersih, Sehat, dan Ukurannya Pas
 Tidak Mengganggu Orang Lain
 Tidak Melanggar Hukum Negara dan Hukum Agama

9
C. Estetika Berbusana

Estetika berasal dari kata “estetis” yang berarti indah. Estetika berbusana berarti
tatacara  berbusana dengan memperhatikan syarat-syarat estetika atau keindahan. Tujuan estetika
antara lain agar :
1. Dapat bergaul dengan baik tanpa rasa rendah diri; dan
2. Menimbulkan kewibawaan seseorang karena berbusana yang indah,

1. Penerapan Estetika Berbusana


a) Penerapan model bentuk garis leher
b) Penerapan model kerah
c) Penerapan model lengan
d) Penerapan macam-macam garis hias
e) Penerapan siluet
f) Penerapan macam hiasan
g) Penerapan Panjang rok
h) Penerapan tekstur
i) Penerapan corak kain dan warna

2. Syarat-syarat Estetika Berbusana


Syarat-syarat berbusana yang estetis adalah berbusana yang indah dan harmonis sesuai dengan:

1.  Kepribadian

Ada 2 kepribadian yaitu, kepribadian Lembut Dan Kepribadian Sportif.


a) Kepribadian Lembut (Feminim)
Kepribadian Lembu tini memiliki sifat lembut dalam pembawaannya, agak pemalu, dan suka
menyendiri dari perhatian umum. Busana yang tepat untuk kepribadian ini ialah model busana dengan
hiasan lipit-lipit, kerut-kerutan, hiasan renda, pita, dan lain-lain.
b) Kepribadian Sportif (Maskulin)
 Kepribadian Sportif Ini memiliki sifat terbuka, agresif, mudah berkomunikasi, dan mudah
menerimahal-hal yang baru. Pemilihan Busana yang tepat untuk kepribadian ini adalah model
jas/semi jas, yaitu busana wanita yang terdiridari 3 bagian , Yaitu Mantelpak, Mempunyai garis hias
yang tegas, dan tidak hanyahiasan.

10
2. Bentuk Tubuh 
Fungsi Analisis Untuk menutupib agian-bagian tubuh yang kurang sempurna dan menonjolkan
bagian bagiantu buh yang baik. Macam-macam Bentuk Tubuh Manusia :
a) Langsing (Ideal)
b) Kurus Tinggi
c) Kurus Pendek
d) Gemuk Tinggi
e) Gemuk Pendek

3. Warna Kulit
Kombinasi warna dalam desain pakaian harus disesuaikan dengan warna kulit, misalnya :
a) Orang yang berkulit hitam sebaiknya tidak memakai warna terang/panas.
b) Kulit Orang Indonesia umumnya terbagiats 3 bagian, yaitu Putih, KuningLangsat, Dan
Sawo Matang.
c) Untuk Orang Yang Berkulit putih dapat memilih busana dengan warna-warna dingin
seperti : hijau, biru, ungu, biru kehijauan, dan biru keunguan.
d) Bila warna kulit kuning langsat dan sawo matang dapat memilih busana dengan warna-
warna panas seperti :merah, kuning, jingga, merah kejinggan, dan kuning  kejinggaan.

4. Suasana Atau  Kesempatan


Berbusana Berdasarkan kesempatan terbagi atas formal, semi formal dan Privat/pribadi.
a) Formal (Publik)   =  Busana yang dikenakan padakesempatan resmi, misalnya  setelan jas,
kain dankebaya, atau busana nasional, long dress, dan busana kerja, seperti blazer, setelan
rok, dan blus.
b) Semi Formal = Busana yang dikenakan sehari-hari seperti busana casual (santai) dan
busana rekreasi (seperti celana).
c) Privat Atau Pribadi = Busana yang dikenakan dirumah, seperti baju tidur, daster, celana
pendek, kulot, t-shirt (kaos), blus dan rok yang longgar.
 
5. Trend Mode (Mode Yang Sedang Berlaku)
Tren mode adalah tolok ukur kecendrungan perkembangan mode yang sudah merupakan norma
atau kaidah yang mutlak. Meliputi gaya, warna, motif, tekstur, asesoris, bentuk atau model-model
terbaru. Dalam berbusana sebaiknya meliputi tren mode, tetapi tetap harus memperhatikan
kepribadian bangsa dan norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.

11
PENUTUP
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT akhirnya saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh sumber dan pembimbing yang telah
memberikan saya pengetahuan sehingga ilmu yang saya miliki bertambah sebagai bekal dimasa yang
mendatang,setelah saya terjun di dunia mode atau fashion.

Saya juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang membuat para pembimbing
mengalami kesulitan dalam memahami makalah ini, semua ini tidak lepas dari minimnya pengetahuan
saya dalam dunia Busana .

A.Kesimpulan
Perawatan Busana, Etika Berbusana, serta Estetika Berbusana sangat diperlukan dalam dunia
fashion. Dengan adanya pengetahuan menegnai perawatan busana maka kita dapat merawat pakaian
kita dengan baik dan benar. Begitu juga mengenai etika dan estetika berbusana, hal tersebut sangat
diperhatikan dalam berpakaian

B. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya. Apabila terdapat kesalahan
mohon dimaafkan, karena saya manusia biasa yang tidak luput dari salah.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cleanipedia.com/id/mencuci/cara-mencuci-baju-dengan-tangan-yang-benar.html

https://hot.liputan6.com/read/4014211/cara-menggunakan-mesin-cuci-sesuai-jenisnya-jangan-
sampai-salah

https://www.orami.co.id/magazine/dry-clean/

http://informationof-world.blogspot.com/2015/11/cara-merawat-busana-atau-tekstil.html

https://text-id.123dok.com/document/6qm369r7y-pengertian-etika-dan-etika-berbusana-keserasian-
berbusana.html

https://www.slideshare.net/neollapride24/etika-dan-estetika-berbusana

http://delstin.blogspot.com/2017/10/etika-dan-estetika-berbusana.html

13

Anda mungkin juga menyukai