Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT

Disusun Oleh Kelompok 2:

Anisa Nur Fadillah 202110034


Fadhel Althaya 202110110
Fitria Khairiyah 202110133

Indra Frediansyah 202110154

Julius Mangihut Sagala 202110170


Putri Fauziah Dwi R 202110263
Regina Mudrika Damayanti 202110303

Sekar Ayu Farahita 202110341


Zahwa Aurelly Bilbina S 202110393

TAHUN AJARAN 2023/2024


SMAN 3 KARAWANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan praktikum kimia
pembuatan sabun mandi padat ini dengan lancar mulai dari tahap persiapan hingga tahap
penyelesaian laporan.

Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapat banyak bimbingan serta petunjuk dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada Bapak H. Ismadi Rajab, M.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran
kimia yang telah membimbing kami dalam pembuatan laporan ini. Kedua, kepada
kedua orang tua kami yang telah memberikan bantuan baik moril, material, maupun
spiritual sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Yang terakhir, kepada
teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini, sehingga
laporan ini dapat diselesaikan,

Kami menyadari bahwa penyusun laporan ini masih jauh dari sempurna. Karena
pengalaman dan pengetahuan kami yang terbatas. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini di masa mendatang.

Semoga laporan yang kami hasilkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh
masyarakat. Selain itu, kami selaku penulis juga berharap laporan yang kami hasilkan
dapat membantu banyak pihak dan menjadi referensi untuk penelitian-penelitian lain
yang akan mendatang.

Karawang, 19 Februari 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................2


DAFTAR ISI .....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4
A. Latar belakang ......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................6
A. Sabun ......................................................................................................................6
B. Saponifikasi ...........................................................................................................7
C. Minyak kelapa ...................................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................8
A. Waktu dan Tempat Kegiatan .............................................................................8
B. Alat dan Bahan .....................................................................................................8
C. Cara Kerja .............................................................................................................9
D. Pembahasan .........................................................................................................10
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 11
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12
LAMPIRAN ................................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Metode
pembuatan sabun pada zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode yang
digunakan saat ini, walaupun tentunya kualitas produk yang dihasilkan saat i ni jauh
lebih baik. Sabun dibuat dengan metode saponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida
dengan soda kaustik (NaOH) sehingga menghasilkan sabun dan produk samping
berupa gliserin. Bahan baku pembuatan sabun dapat berupa lemak hewani maupun
lemak/minyak nabati. Penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak
asing lagi, terutama sesuai dengan fungsi utamanya yaitu membersihkan. Berbagai
jenis sabun ditawarkan dengan beragam bentuk mulai dari sabun cuci (krim dan
bubuk), sabun mandi (padat dan cair), sabun tangan (cair) serta sabun pembersih
peralatan rumah tangga (krim dan cair). (Apriana, 2013).
Sabun tersusun dari asam lemak, minyak dan lilin, dimana senyawa itu
mengandung ikatan tidak jenuh yang akan mudah teroksidasi. Reaksi tersebut ditandai
dengan keluarnya bau tengik pada sabun. Untuk menjaga kualitas sabun dari reaksi
oksidasi diperlukan bahan antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat
menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada substrat ya ng mudah teroksidasi
dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Antioksidan berfungsi sebagai
senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas penyebab penyakit
karsinogenis, kardiovaskuler dan penuaan dalam tubuh manusia serta menangkal
radikal bebas yang berasal dari polusi, radiasi dan asap rokok. Antioksidan diperlukan
karena tubuh manusia tidak memiliki sistem pertahanan antioksidan yang cukup,
sehingga apabila terjadi paparan radikal berlebihan, maka tubuh membutuhkan
antioksidan eksogen (berasal dari luar). (Muchtadi dalam Arsyad, 2014). Berdasarkan
sumbernya antioksidan dikelompokkkan menjadi dua, yaitu antioksidan yang
diperoleh secara alami 2 (antioksidan alami) dan sintetik (antioksidan sintetik).

4
B. Tujuan
1. Membuktikan reaksi pembuatan sabun
2. Mengetahui proses pembuatan sabun
3. Menambah wawasan mengenai saponifikasi
C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan saponifikasi?
2. Apa fungsi NaOH dalam pembuatan sabun?
3. Apa reaksi yang dihasilkan dalam pembuatan sabun?

D. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin diperoleh oleh wawancara ini adalah:
1. Secara teoritis praktikum ini diharapkan dapat menambah khasanah,
pengetahuan, dalam hal penerapan reaksi kimia untuk pembuatan sabun dalam
kehidupan sehari-hari. Serta hasil praktikum ini dapat dipakai sebagai referensi
praktikum selanjutnya.
2. Secara praktis wawancara ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan
dan bahasan pertimbangan bagi semua pihak dalam memahami penerapan
reaksi kimia untuk pembuatan sabun dalam kehidupan sehari-hari. Serta
memberikan manfaat bagi semua pihak.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sabun

Sejarah sabun pertama sekali diketahui sejak abad ke 12 dan mulai


dikembangkan pada abad ke 17 oleh bangsa Inggris menggunakan soda abu, pada
awalnya orang mengenal bahan pembersih alami yang ada di sekitar tempat tinggal
seperti air, lumpur, abu, batu apung, dan lain-lain dengan kemampuan yang tidak
maksimal untuk membersihkan kotoran karena hanya bisa menghilangkan kotoran di
luar. Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri nenek moyang kita sudah
menggunakan sabun alami untuk membersihkan badan dan pakaian menggunakan
produk nabati, dari cairan buah klerak, dan sudah dipraktekkan bisa membersihkan
kotoran untuk mandi ( Herbamart, 2011).
Sabun merupakan senyawa kimia yang dihasikan dari reaksi lemak atau
minyak dengan alkali. Sabun juga merupakan garam-garam monovalen dari asam
karboksilat dengan rumus umunya RCOOM, R adalah rantai lurus (alifatis) panjang
dengan jumlah atom C bervariasi, yaitu antara C12 – C18 dan M adalah kation dari
kelompok alkali atau ion amonium (Diah Pramushinta , 2011). Sabun adalah surfaktan
yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan, sabun biasanya
berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya.
Penggunaan sabun cair juga sudah meluas, terutama pada sarana publik. Jika
diterapkan pada suatu permukaan air, sabun secara efektif mengikat partikel dalam
suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, detergen sintetik telah
menggantikansabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam
lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan
alkali melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan
terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional,
alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau
dari arang kayu. Sabun dapat pula dibuat dari minyak tumbuhan seperti minyak zaitun
(Ralph J Fessenden, 1992)

6
B. Saponifikasi

Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis antara basa-basa alkali dengan asam


lemak yang akan dihasilkan gliserol dan garam yang disebut sebgai sabun. Asam
lemak yang digunakan yaitu asam lemak tak jenuh, karena memiliki paling sedikit
satu ikatan ganda antara atom-atom karbon penyusunnya dan bersifat kurang stabil
sehingga mudah bereaksi dengan unsur lain. Basa alkali yang digunaka yaitu basa
yang menghasilkan garam basa lemah seperti NaOH, KOH, NH4OH, K2CO3 dan
lainnya.

C. Minyak Kelapa

Minyak kelapa telah digunakan sebagai minyak makan selama ribuan tahun
dan sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat di daerah tropis. Minyak
kelapa dapat dimamfaatkan untuk keperluan pangan, seperti minyak goreng, bahan
margarin dan mentega putih. Sementara itu, pemamfaatan minyak kelapa untuk
keperluan non-pangan antara lain sebagai minyak lampu serta bahan pembuat sabun
dan kosmetika. Minyak kelapa secara fisik berwujud cairan yang berwarna bening
sampai kuning kecoklatan dan memiliki karateristik bau yang khas. Warna pada
minyak kelapa disebabkan oleh zat warna dan kotoran-kotoran lainnya. Zat warna
alamiah yang terdapat pada minyak kelapa adalah karoten yang merupakan
hirokarbon tidak jenuh dan tidak stabil pada suhu tinggi. Warna minyak kelapa
dipengaruhi oleh bahan dasar dan suhu selama proses pengolahan (Ketaren, 1986).
Minyak kelapa mengandung 84% trigliserida yang ketiga asam lemaknya
jenuh, 12% yang kedua asam lemaknya jenuh dan satu asam lemaknya tidak jenuh
serta mengandung 4% trigliserida yang satu asam lemaknya jenuh dan dua asam
lemaknya tidak jenuh. Trigliserida terdiri atas 96% asam lemak dan gliserol
4%. Asam lemak penyusun minyak kelapa terdiri atas 94% asam lemak jenuh dan 6%
asam lemak tidak jenuh. Berdasarkan komposisi tersebut, sifat fisiko-kimiawi minyak
dapat ditentukan dari sifat fisiko-kimia asam lemaknya. Pada golongan asam lemak
jenuh, asam laurat merupakan komponen utama sekitar 44,0 – 52,0, diikuti oleh asam
miristat (13 -19%) dan asam palmitat (7,5 – 10,5%) (Alamsyah, 2005).

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari, tanggal : Kamis 16 Februari 2023


Waktu : 07.30 – Selesai
Tempat : SMA Negeri 3 Karawang

B. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah Satuan

1. Minyak kelapa (Barco) 1 Liter

2. Minyak zaitun (Sari Ayu) 25 ml

3. Aquades 250 Ml

4. NaOH 150 Gr

5. Pewarna sabun 30 Ml

6. Essential oil 10 Gr

7. Cetakan 4 Buah

8. Sarung tangan latex 18 Buah

9. Spatula 1 Buah

10. Sutil kayu 1 Buah

11. Batang pengaduk 1 Buah

12. Neraca O`hauss 1 Buah

13. Gelas ukur 250 ml 1 Buah

14. Gelas kimia 250 ml 1 Buah

15. Gelas kimia 2000 ml 1 Buah

8
C. Cara Kerja

1. Mencuci semua alat dan menyiapkan semua bahan yang akan digunakan.
Gunakan sarung tangan, jas laboratorium, dan kaca mata selama praktikum
untuk melindungi anggota tubuh dari hal yang tidak diinginkan
2. Setelah itu tuangkan aquadest yang sudah diukur menggunakan gelas ukur ke
dalam gelas kimia 250 ml, tambahkan NaOH yang sudah ditimbang
menggunakan neraca O`hauss sedikit demi sedikit sambil diaduk
menggunakan batang pengaduk secara perlahan hingga suhu larutan NaOH
sama dengan suhu ruangan dan warna larutan berubah menjadi bening.
Hindari menghirup uap NaOH yang sedang dilarutkan dalam aquadest dan
memegang gelas kimia yang berisi larutan NaOH yang sedang panas.
3. Selanjutnya tuangkan minyak kelapa (barco) dan minyak zaitun (sari ayu) ke
dalam gelas kimia 2000 ml dan aduk perlahan menggunakan sutil kayu
hingga tidak ada gelembung udara di dalam minyak.
4. Kemudian tuangkan larutan NaOH yang sudah larut, warnanya sudah bening,
dan suhunya sudah sama dengan suhu ruangan ke dalam gelas kimia 2000 ml
yang berisi campuran minyak kelapa (barco) dengan minyak zaitun (sari ayu)
secara perlahan sambil diaduk menggunakan sutil kayu hingga teksturnya
berubah menjadi kental dan warnanya menjadi warna putih
5. Jika teksturnya sudah kental dan warnanya menjadi warna putih, tuangkan
pewarna sabun dan essential oil dan aduk kembali hingga warna dan wanginya
merata.
6. Siapkan cetakan sabun kemudian tuangkan adonan sabun ke dalam cetakan dan
ratakan permukaannya sambil digoyang-goyangkan atau bentuk permukannya
sesuai dengan selera supaya ketika sabunnya sudah mengeras terdapat variasi
bentuk.
7. Simpan dan diamkan adonan sabun hingga mengeras di dalam ruangan selama
1 minggu.
8. Jika sudah mengeras potonglah sabun sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

9
D. Pembahasan
Ternyata sabun dibuat dari bahan dasar lemak dan basa kuat melalui proses
reaksi substitusi. Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian atom/gugus atom
oleh atom/gugus atom yang lain. Reaksi substitusi banyak terjadi pada senyawa
turunan alkana. Contonya pada pembentukan senyawa alkil halide dari alcohol berikut
ini.
CH3 CH2 – OH + H – Cl –> CH3 CH2 – Cl + H – OH
Gugus – OH pada alkohol di substitusi oleh atom Cl yang berasal dari asam
clorida sehingga membentuk etil klorida serta air. Reaksi di atas serupa dengan reaksi
saponifikasi yang akan di bahas berikut ini.

Saponifikasi merupakan proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan


mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan
sabundan hasil samping berupa gliserol. Sabun merupakan garam (natrium) yang
mempunyai rangkaian karbon yang panjang. Gugus induk lemk disebut Fatty
acids yang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang (C-12 sampai C-18) yang berikatan
membentuk gugus karboksil. Sabun memiliki sifat yang unik, yaitu pada strukturnya
dimana kedua ujung dari strukturnya memiliki sifat yang berbeda. Pada salah satu
ujungnya terdiri dari natrium hidrokarbon asam lemak yang bersift lipofilik (tertarik
pada atau larut lemak dan minyak) atau basa yang disebut ujung nonpolar sedangkan
pada ujung lainnya yang merupakan ion karboksilat bersifat hidrofilik (tertarik pada
atau larut dalam air) atau ujung polar.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari percobaan bioteknologi pembuatan donat adalah sebagai


berikut :
1. Sabun dapat dibuat dari reaksi antara minyak dan natrium hidroksida pekat.
2. Produk yang dihasilkan pada Saponifikasi adalah sabun sebagai hasil utama dan
Gliserol sebagai hasil samping.
B. Saran
1. Konsentrasi bahan harus tepat
2. Pembuatan NaOH dilakukan dengan perhitungan yang tepat sehingga
jumlah pemakaian dapat diketahui.
3. Saat pendinginan setelah proses pemanasan tidak boleh langsung didinginkan
pada suhu yang sangat dingin, harus di suhu kamarkan terlebih dahulu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gita Nandini Cahyaningtyas Laporan Praktikum Kimia Organik Saponifikasi -


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA - Studocu

Laporan Proses Membuat Sabun (safiramaynar.blogspot.com)

RiNesta: Laporan Praktikum Kimia Organik Pembuatan Sabun


(rifaisiregar.blogspot.com)

Laporan Pembuatan Sabun (Saponifikasi) | AM_Toni (wordpress.com)

Reaksi Saponifikasi pada Pembentukan Sabun - rinosafrizal.com

Reaksi Penyabunan / Saponifikasi – razzakchem015 (wordpress.com)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN PADAT-1.docx - LAPORAN


PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN PADAT KELOMPOK 1 Ahmad Zaky Aldillah
Diyah Ayu Permatasari Indah | Course Hero

12
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Praktikum

13
14
B. Dokumentasi Alat dan Bahan

15
TABEL PENILAIAN

No Nama Guru Nilai Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

16

Anda mungkin juga menyukai