Penyusun :
Nama/NIM : Dinda Siliya R 021180045
Penyusun :
Nama/NIM : Dinda Siliya R 021180045
Mengetahui,
Asisten Pembimbing
Haslinda, S. T
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyusun laporan
praktikum kami tentang “Pembuatan Sabun Padat” ini sebagai data hasil pengamatan
saya. Saya juga menyampaikan terimakasih kepada :
1. Haslinda, S. T sebagai pembimbing dan asisten laboratorium yang telah
membimbing kami selama praktikum.
2. Kelompok praktikum saya yang telah bekerja sama dalam melakukan praktikum
dan menyelesaikan laporan ini.
3. Dan teman-teman saya yang telah membantu dalam praktikum dan menyelesaikan
laporan ini.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktikum pada semester tiga D3
Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Mohon maaf,apabila dalam laporan
ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran bagi pembaca untuk kesempurnaan dalam menyusun laporan ini.
rantai karbon panjang antara C12 (asam laurik) hingga C18 (asam stearat) pada lemak
jenuh fan begitu juga dengan lemak tak jenuh. Campuran triglisrida diolah menjadi
sabun mealui proses saponifikasi dengan larutan natrium hidroksida membebaskan
gliserol. Sifat-sifat sabun yang dihasilkan ditentukan oleh jumlah dan komposisi dari
komponen asam-asam lemak yang digunakan Komposisi asam –asam lemak yang
sesuai dalam pembuatan sabun dibatasi panjang rantai dan tingkat kejenuhan.
2. NaOH
NaOH sering kali disebut dengan natrium hidroksida, soda api, ataupun
kaustik soda adalah alkali yang bersifat basa. NaOH dapat dibuat dengan cara
mengelektrolsis NaCl, zat ini juga sering digunakan proses pembuatan sabun,
detergen, kertas tekstil, dan menurunkan kadar belerang minyak bumi.
3. Asam Stearat
Asam stearat adalah jenis asam lemak dengan rantai hidrokarbon yang
panjang, mengandung gugus karboksil di salah satu ujungnya dan gugus metal di
ujung yang lain, memiliki 18 atom karbon dan merupakan asam lemak jenuh Karena
tidak memiliki ikatan rangkap diantara karbonnya. Wujudnya padat pada suhu ruang,
1. Minyak sawit 10 ml
2. Asam stearate 1 gr
3. Alkohol 6 gr
4. Gliserin 1 gr
5. Essence 1 ml (secukupnya)
6. Aquadest 3,3 ml
7. NaOH 1,4 gr
2.2 Diagram Alir
Gliserin
Memanaskan kembali dan menambahkan alcohol, gliserin, 1 gr
Alkohol
serta essence ke dalam larutan lalu mengaduknya kembali 6 gr
Essence
Setelah tercampur, mengukur pH sabun 1 ml
dengan kertas pH
3.1 Pembahasan
Pada praktikum percobaan terhadap pembuatan sabun padat bertujuan agar
praktikan dapat memahami, mengetahui, serta melakukan pembuatan sabun padat
dengan baik dan sesuai prosedur. Pada percobaan digunakan dasar metode pembuatan
dari proses saponifikasi, yaitu dengan mereaksikan suatu asam lemak atau minyak
dengan alkali sehingga terbentuk sabun. Bahan utama yang kami gunakan adalah
minyak kelapa sawit dan NaOH sebagai basa alkalinya.
Pembuatan sabun dimulai dengan mencampurkan dua bahan baku yaitu
minyak sawit 10 ml dan asam stearate yang berupa butiran kecil putih sebanyak 1 gr
ke dalam gelas beker. Campuran ini dipanaskan agar asam stearate larut dan homogen
dengan minyak. Penggunaan minyak sawit ini bertujuan untuk kekerasan sabun dan
menghasilkan busa yang stabil. Sedangkan asam stearate juga memiliki fungsi yang
sama dengan minyak sawit, yaitu untuk mengeraskan dan menstabilkan busa.
Pada prinsip saponifikasi sendiri yaitu lemak atau minyak akan terhidrolisis
oleh basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Sehingga pada proses selanjutnya
setelah melakukan pendingin ditambahkan larutan berupa NaOH yang telah di
encerkan dengan aquadest ke dalam campuran minyak dan asam stearate. Digunakan
NaOH agar produk reaksi yang dihasilkan berupa sabun dengan struktur keras dan
padat. Ini terjadi karena natrium hidroksida didominasi oleh ion, mengandung kation
natrium hidroksida, dan anion. Anion hidroksida ini membuat dasar yang kuat yang
bereaksi dengan asam membentuk air dan garam yang sesuai. Sedangkan pada
pembuatan sabun cair atau lunak alkali yang digunakan adalah KOH.
Selanjutnya campuran ditambahkan alcohol sebanyak 6 gr, gliserin 1 gr, dan
pewangi atau essence. Alcohol berfungsi sebagai pelarut karena sifatnya mudah larut
dalam air dan lemak. Gliserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara
minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan
humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembab pada kulit. Pada kondisi
atmosfir sedang ataupun pada kondisi kelembaban tinggi, gliserin dapat
melembabkan kulit dan mudah dibilas. Sedangkan pewangi ditambahkan pada proses
pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk sabun. Pewangi yang
sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum dengan
berbagai aroma (buah-buahan, bunga, tanaman herbal dan lain-lain).
Produk pada percobaan akan menghasilkan sabun dengan tekstur padat dan
keras. Sedangkan pH 14 karena bersifat basa seperti sabun pada umumnya.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sabun mandi adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan
membersihkan tubuh dari kotoran-kotoran yang menempel. Berdasarkan jenisnya,
sabun mandi digolongkan menjadi dua, yaitu sabun padat dan sabun cair.
Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau
lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik
dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah, sabun mampu mengangkat
kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Jika diterapkan pada suatu
permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel pengotor dalam suspensi air.
Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak
yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali
(seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses
yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan
gliserol dan sabun mentah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. PEMBUATAN SABUN.
(https://id.scribd.com/doc/131630944/LAPORAN-PEMBUATAN-SABUN)
dikutip pada 30 Maret 2020 pukul 21.00 WIB
Fesseden. 1997. KIMIA ORGANIK EDISI KETIGA. Jakarta : Erlangga
Hendra. 2014. Laporan Praktikum Pembuatan Sabun Mandi Padat.
(https://www.academia.edu/12084093/laporan_pembuatan_sabun_mandi_padat_
beserta_pengujian) dikutip pada 30 Maret 2020 pukul 21.00 WIB
Livenia. 2012. Pembuatan Sabun.
(https://mychemicaldream.blogspot.com/2013/06/pembuatan sabun.html) dikutip
pada 30 Maret 2020 pukul 21.00 WIB
Mudlaafar, Khaolil. 2014. MAKALAH PEMBUATAN SABUN.
(https://www.kholilmedia.id/2014/03/makalah-pembuatan-sabun.html) dikutip
pada 30 Maret 2020 pukul 21.00 WIB
Respati. 2000. PENGANTAR KIMIA ORGANK. Jakarta : Erlangga
Rohman, Fatur. 2013 .laporan pratikum sabun mandi padat. Bandung