PENDAHULUAN
1
I.2 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami pelaksanaan praktikum teknologi steril.
2. Mahasiswa dapat memanfaatkan dan melaksanakan pengkajian praformulasi untuk
sediaan.
3. Mahasiswa mampu melaksanakan desain sediaan injeksi infuse.
4. Mahasiswa mampu menyusun SOP dan IK pembuatan injeksi infuse .
5. Mahasiswa mampu menyiapkan dan mengoperasikan alat – alat untuk pelaksanaan
praktikum.
6. Mahasiswa mampu menyusun laporan pembuatan sediaan steril untuk sediaan injeksi
infus.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Infus
II.1.a Definisi Infus
a) Menurut Farmakope Indonesia edisi III
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu
90° selama 15 menit.
b) Menurut Farmakope Indonesia edisi IV
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu
90° selama 15 menit.
II.1.b Pembuatan Infus
A. Menurut Farmakope Indonesia edisi III.
Pembuatan campur simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air
secukupnya. Panaskan diatas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90°
sambil sekali – sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui air kain flannel, tambahkan air
panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh volume infus yang dikehendaki. Infus
Daun Sena, infus Asam Jawa dan infus simplisia lain yang mengandung lendir tidak boleh
diperas. Asam jawa sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas dengan air hingga
massa seperti bubur, buah adasmanis dan Buah Adas harus dipecah dahulu. Pada pembuatan
infus Kulit Kina ditambahkan Asam Sitrat 10 % dari bobot bahan khasiat : pada pembuatan
infus simplisia yang mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan Natrium karbonat 10 %
dari bobot simplisia. Kecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera
dibawah, infus yang mengandung bukan bahan khasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10
% simplisia. Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut, digunakan sejumlah yang tertera.
3
Derajat halus simplisia yang digunakan untuk infus harus mempunyai derajat halus sebagai
berikut.
Serbuk ( 5 / 8 ) : Akarmanis, Daun Kumis kucing, Daun Sirih, daun Sena
Serbuk ( 8 / 10 ) : Dringo, Kelembak.
Serbuk ( 10 / 22 ) : Laos, Akar Valerian, Temulawak, Jahe.
Serbuk ( 22 / 60 ) : Kulit Kina, Akar Ipeka, Sekale Kornutum.
Serbuk ( 85 / 120 ) : Daun Digitalis.
4
II.1.c Persyaratan Infus
Untuk membuat Infus harus dapat memenuhi persyaratan infus yang telah ditentukan dalam
buku resmi.
Persyaratan infus antara lain:
a. Infus harus jelas manfaatnya atau bahan aktif harus release.
b. Infus harus stabil secara fisika kimia, biologi terapi dan toksikologi.
c. Infus mutlak harus isotoni yaitu larutan konsentrasinya harus sama dengan konsentrasi
dalam sel darah merah sehingga tidak terjadi pertukaran cairan diantara keduanya.
d. Infus harus menggunakan pembawa air yaitu Aqua Pro Injection. Sesuai dengan
kebutuhan sediaan.
e. Infus juga harus mutlak bebas pirogen yaitu dengan penambahan karbon aktif 0,1 %
dihitung terhadap volume total larutan.
f. Wadah yang diperlukan adalah flakon plastik atau flakon kaca yaitu botol infus.
6
II.2 Data Praformulsi Bahan Aktif
1. Natrium Klorida (NaCl) Handbook of Pharmaceutical Excipients Ed 6, P:637
No Parameter Data
Mudah larut dalam air dan gliserin, sukar larut dalam etanol
2 Kelarutan
95%
3 pH 6.7-7.3
Penggunaan lazim/Cara
8 -
Pemakaian
No Parameter Data
3 pH 7
7 Dosis Lazim -
Penggunaan lazim/Cara
8 -
Pemakaian
10 Wadah dan Penyimpanan Wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering
No Parameter Data
Mudah larut dalam air dan alkohol (95%); tidak larut dalam
2 Kelarutan
eter
5 Cara Sterilisasi -
7 Dosis Lazim -
Penggunaan lazim/Cara
8 -
Pemakaian
10 Wadah dan Penyimpanan Wadah kedap udara, di tempat sejuk dan kering
8
No Parameter Data
3 pH 5.0-7.0
Penggunaan lazim/Cara
8 Pelarut
Pemakaian
BAB III
METODELOGI PRATIKUM
III.1 Perumusan Karakter Sediaan
1.Nama kelompok Dinanti Nur Ameliah ( 08334049 ), Rosnelly R ( 08334020 )
Meiry Magdalena ( 08334066 ), Eka Koswara ( 09334081 )
2.kelompok VI ( enam )
3.Nama Produk Ringer infuse ( RINGFUS )
4.Jenis Sediaan Injeksi volume besar ( infuse )
N Parameter Satuan Spesifikasi Syarat Farmakope Syarat
o Sediaan lain
11
III.3 Komponen Umum Sediaan
Fungsi Penimbangan
Pemakaian
(untuk Pemakain Bahan
No Nama Bahan Lazim
farmakologis / Formula
(%) Unit Batch
farmasetik)
1 KCL Zat aktif 0,0285 – 0,0315 % 0,0285 % 29 mg 72,5 mg
Penimbangan Bahan
N
Nama Bahan Prosentase
o Batch Kelebihan Jumlah
kelebihan
1 KCL 0,072 g 5% 0,0036 g 0,0756 g
2 CaCl2.2H2O 0,075 g 5% 0,00375 g 0,07875 g
3 NaCl 2,256 g 5% 0,1128 g 2,3688 g
Carbon
5 0,250 g 5% 0,0125 g 0,2625 g
absorben
Perhitungan
Ekivalen KCL : 0,76
Ekivalen CaCl2.2H2O : 0,50
V KCL : W x E x 111,1
: 0,0756 x 0,76 x 111,1
: 6.38 ml
12
V CaCl2.2H2 : W x E x 111,1
: 0,07875 x 0,50 x 111,1
: 4,37 ml
13
III.5 Prosedur Tetap Pembuatan Produk Steril
14
PROSEDUR TETAP PEMBUATAN PRODUK STERIL Hal 1 dari 2 halaman
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh: No:
Kelompok 6 Asisten Lab Kepala Lab
Tanggal : 15/09/2012 Tanggal :15/09/2012 Tanggal:15/09/2012
Penanggung PROSEDUR TETAP KETERANGAN
Jawab
1. Persiapan
Siapkan peralatan yang telah steril dan pastikan ruangan telah
memenuhi batas sterilitas
2. Kegiatan Produksi
2. a. Masing-masing bahan ditimbang sejumlah yang tertera pada
formula.
2. b. Larutkan masing-masing bahan pada aqua steril. Campur
hingga homogen.
2. c. Lakukan penghilangan pirogen dengan penambahan karbon
aktif panaskan pada suhu 60° - 70°C selama 15 menit
2. d. Saring hasil penghilangan pirogen dengan kertas saring
2. e. Ukur volume hasil penyaringan menggunakan buret atau
beaker glas, jika volume kurang maka di-adkan dengan aqua
steril
2. f. Lakukan sterilisasi menggunakan autoklaf
2. g. Kemas dengan kemasan sekunder dan tersier
3. Kegiatan evaluasi
3. a. In process control meliputi:
3. a. 1. pH
3. a. 2. Pemerian
3. a. 3. Uji Sterilitas
3. a. 4. Uji Pirogen
16
1. Tujuan
Untuk memastikan kebenaran jenis dan jumlah bahan – bahan yang ditimbang
2. Bahan
NaCL
KCL
CaCl2.2H2O
Aqua steril
Meiry Carbon aktif
Rosnelly 3. Alat
Timbangan digital analitik
Kaca arlogi
Spatula
Gelas ukur
Perkamen
4. Prosedur
Timang dakur volume bahan berikut
sebanyak :
No Nama Bahan Fungsi bahan Jml Seharusnya Ditimbang
1. KCl 0,0756 g 0,0757 g
2 CaCl2.2H2O Zat aktif 0,07875 g 0,01876 g
3 NaCl 2,3688 g 2,3689 g
4 Aqua steril Pelarut 262,5 ml 262,5 ml
Proses
5 Karbon aktif penghilangan 0,2625 g 0,2625 g
pirogen
17
INSTRUKSI KERJA Hal 4 dari 14 halaman
PELARUTAN BAHAN DAN PEMBAWA
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh No:
Kelompok 6 Asisten Lab Kepala Lab
Tanggal : 15/09/2012 Tanggal : 15/09/2012 Tanggal: 15/09/2012
OPERATOR INSTRUKSI KERJA
1. Tujuan
Memperoleh campuran bahan yang homogeny
2. Bahan
NaCL
KCL
CaCl2.2H2O
Aqua steril
3. Alat
Beaker glass
Erlemeyer
Meiry Batang pengaduk
Rosnelly 4. Prosedur
Siapkan beaker glass 250 ml
Masukkan masing – masing bahan yang ditimbang sejumlah yang tertera pada
penimbangan kedalam beaker glass 250 ml
Larutkan dengan aqua pro injeksi secukupnya hingga larut dan homogen
Tambahkan lagi dengan aqua pro injeksi ad 250 ml
18
INSTRUKSI KERJA Hal 5 dari 14 halaman
PENGHILANGN PIROGEN
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh : No:
Kelompok 6 Asisten Lab Kepala Lab
Tanggal : 15/09/2012 Tanggal : 15/09/2012 Tanggal: 15/09/2012
OPERATOR INSTRUKSI KERJA
1. Tujuan
Untuk memperoleh larutan infuse yang bebas dari kandungan pirogen
2. Bahan
Larutan infuse 250 ml
Carbon aktif
3. Alat
Erlenmeyer
Meiry Kertas saring ganda
Rosnelly Beaker glas 250 ml
Corong
4. Prosedur
Masukkan Carbo Adsorben ke dalam campuran larutan infus , aduk hingga rata.
Segera panaskan pada suhu 60° - 70°C selama 15 menit.
Setelah itu diangkat, saring dalam keadaan panas dengan corong dan kertas saring
ganda ke dalam Erlenmeyer.
Diperoleh larutan infus ringer yang jenuh.
20
INSTRUKSI KERJA Hal 8 dari 14 halaman
STERILISASI AKHIR DAN PENGEMASAN
Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh : No:
Kelompok 6 Asisten Lab Kepala Lab
Tanggal : 15/09/2012 Tanggal : 15/09/2012 Tanggal: 15/09/2012
OPERATOR INSTRUKSI KERJA
1. Tujuan
Untuk memperoleh sedian infuse yang memenuhi syarat steril
2. Bahan
Larutas infuse
3. Alat
Autoklaf
Meiry Kemasan
Rosnelly Etiket
4. Peosedur
Tempatkan flakon berisi larutan infus ke dalam autoklaf, sterilisasi 121°C selama
15 menit.
Setelah selesai, keluarkan, diamkan ad suhu kamar.
Pasang etiketpada flakon yang telah disterilisasi
Masukkan ke dalam kemasan yang telah tersedia
21
Tujuan : Agar infuse ringer yang dibuat memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Farmakope Indonesia
* Bahan :
Infus ringer yang sudah jadi
* Alat :
Kaca arloji
pH indikator
Beaker glass
Tabung reaksi
Cawan uap
22
Tujuan : Memastikan bahwa infus yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan :
Infus ringer yang sudah jadi
* Alat :
Cawan uap
Pipet
24
Tujuan : Memastikan bahwa infus steril yang dihasilkan telah memenuhi
persyaratan Uji kejernihan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan :
infus ringer yang sudah jadi
* Alat : Latar belakang putih
26
Tujuan : Memastikan bahwa infuse steril yang dihasilkan telah memenuhi
persyaratan Uji Pirogenitas yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
* Bahan :
infus ringer yang sudah jadi
* Alat :
Jarum suntik steril
N Cara Kerja Operato SPV
o r
1 Pengujian dilakukan di ruang terpisah kelinci tidak
boleh makan dan minum ( puasa ).
2 30 menit sebelum penyuntikan, tentukan suhu awal
kelinci.
3 Suntikan 10 ml / kg BB melalui vena telinga 3 ekor
kelinci dalam 10 menit.
4 Catat suhu berturut – turut antara jam 1 dam jam
ke-8 setelah penyuntikan dengan selang waktu 30
menit.
5 Cara penafsiran hasil
Setiap penurunan suhu dianggap nol ( 0 ).
Melalui syarat, jika tidak 1 kelinci pun
menunjukan kenaikan suhu 0,5°C atau lebih.
Jika ada kelinci dengan kenaikan suhu > 0,5°C
lanjutkan lagi dengan lima ekor kelinci
tambahan
Dengan syarat: tidak ada dari tiga ekor kelinci
mengalami kenaikan suhu lebih dari 3,3 °C
27
3 Kapas Autoklaf 121 ○C 15 ’ 13.55 14.10
4 Beaker glass Oven 250 ○C 15’ 14.30 14.45
5 Erlenmeyer Oven 250 ○C 15’ 14.30 14.45
6 Vial Oven 250 ○C 15’ 14.30 14.45
7 Spatel Api bunsen 14.07 14.09
8 Pinset Api bunsen 14.07 14.09
9 Batang pengaduk Api bunsen 14.07 14.09
10 Kaca arloji Api bunsen 14.07 14.09
11 Cawan penguap Api bunsen 14.07 14.09
12 Botol infus Oven 250 o C 15’ 14.30 14.45
13 Karet botol infus Autoklaf 121 o C 15’ 13.55 14.10
Bahan
1 NaCl (isotonis sediaan) Oven 250 ○C 15’ 14.30 14.45
2 KCL Oven 250 ○C 15’ 14.30 14.45
3 CaCl2 Oven 250 ○C 15’ 14.30 14.45
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pratikum pembuatan sediaan ringer infus yang kami lakukan menggunakan formula
28
Kalium Klorida ( KCL ) 0,0285 %
Pada proses pembuatan ringer infuse pelarut atau pembawa yang kami gunakan adalah aqua
pro injeksi karena API merupakan pelarut pembawa larutan sejati secara inta vena yang dapat
melarutkan semua zat aktif,dapat disterilisasi akhir dan memilkik pH 7 sesuai dengan pH ringer infus
yang diinginkan.sebelum proses pembuatan infuse terlebih dahulu aqua pro injeksi dibuat dengan
menngunakan aqua dest yang dimasukkan kedalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15 menit,pada
proses pembuatan infus kami tidak mempunyai kendala yang berarti karena proses pembuatan infus
hanya dengan mencampurkan bahan aktif dengan pembawa aqua pro Injeksi kemudian ditambahkan
dengan aqua pro injeksi sampai volume 250 ml.tetapi proses pembuatan cukup memerlukan waktu
yang lama karena alat – alat dan bahan yang digunakan harus disterilisasikan masing – masing sesuai
dengan literatur sebelum dilakukan proses pembuatan.bahan aktif yang seharusnya disterilisasikan
menggunakan autoklaf untuk menghemat waktu bahan aktif disterilisasikan dengan oven pada suhu
Untuk menghasilkan larutan ringer infus yang isotonis dimana konsentrasi larutan infus sama
dengan konsentrasi dalam sel darah merah.larutan infus ditambahkan dengan NaCL 0,9 % . setelah
diperoleh sediaan ringer infuse 250 ml, pada sediaan ringer infus ditambahkan carbon adsorben 0,1
% untuk menghilangkan dan memperoleh sediaan infuse yang bebas dari pirogen.karena pirogen
dapat berasal dari aquadest yang dibiarkan lama dan telah tercemar bakteri dan udara. Dapat pula
berasal dari wadah sediaan. Proses penghilangan pirogen dengan menanaskan sediaan infus pada
O
suhu 60 -70 C selam 15 menit sambil sesekali diaduk. Kemudian larutan disaring dengan kertas
29
Untuk memperoleh volume larutan infus yang diinginkan,larutan infus dimasukkan kedalam
gelas ukur 250 ml kemudian masukkan kedalam flakon infus tutup dengan botol karet.kemudian
dilakukan sterilisasi akhir menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C selam 15 menit. sediaan yang
sudah jadi dilakukan pengujian sediaan steril.dari kelima pengujian kami hanya melakukan 2
pengujian sediaan steril Karena waktu pratikum tidak mencukupi, pada pengujian organoleptik
diperoleh hasil yang sesuai dengan literatur dimana larutan yang dihasilkan berapa larutan jernih
tidak berwarna,berbau dan tidak berasa.pada pengujian pH yang diinginkan dihasilkan pH larutan
infus 7 sesuai dengan penetapan pH infuse ringer pada farmakope edisi IV yang mendekati pH
BAB V
KESIMPULAN
Injeksi volume besar yang kami buat adalah larutan ringer infus 250 ml yang merupakan
injeksi dosis tunggal untuk intravena. dimana formula yang kami gunakan untuk membuat sediaan
30
R/ Natrium Klorida ( NaCl ) 0,820 %
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Empat. Jakarta.
3. Anief, Prof.Drs. Moh.Apt. 1997. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM-Press.
4. Ansel, C Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI-Press.
31
5. Bagian Farmakologi FKUI. 1994. Farmakologi dan Terapi. Edisi Keempat. Jakarta : UI-Press.
6. Martin, Alfred. 1993. Farmasi Fisik. Jakarta : UI-Press.
7. Martindale. 1972. The Extra Pharmacopeia. 28th Ed. London : The Pharmaceutical Press.
8. Mutschler, Ernest. 1985. Dinamika Obat. Bandung : Penerbit ITB.
9. Wade, Ainley and Paul J Weller. 1994. Handbook of Pharmaceutical Excipient Second Ed.
London : The Pharmaceutical Press.
10. Lukas Stefanus.2006 . Formulasi Steril,Yogyakarta :Penerbit andi yogyakarta
32