PENDAHULUAN
Buah naga (Dragon Fruit) merupakan buah pendatang yang banyak digemari
oleh masyarakat karena memiliki khasiat dan manfaat serta nilai gizi cukup tinggi.
Bagian dari buah naga 30-35% merupakan kulit buah namun seringkali hanya
dibuang sebagai sampah. Kulit buah naga.mengandung zat warna alami antosianin
cukup tinggi.
berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternative
pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan (Citramukti, 2008). Jenis
buah naga yang telah dibudidayakan ada empat, antara lain Buah Naga Daging Putih
Naga Daging Super Merah (Hylocereus costaricensis), dan Buah Naga Kulit Kuning
Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang
tersebar dalam tanaman (Abbas, 2003). Pada beberapa buah-buahan dan sayuran serta
komponen warna yang bersifat larut dalam air dan terdapat dalam cairan sel
Antosianin adalah suatu kelas dari senyawa flavonoid yang secara luas terbagi
adalah kelas tambahan flavonoid yang berada dalam oksidasi dari antosianin. Larutan
pada senyawa flavonoid adalah tak berwarna atau kuning pucat (Harborne, 1987).
Antosianin stabil pada pH 3,5 dan suhu 50oC, mempunyai berat molekul
207,08 g/mol dan rumus molekul C15H11O (Fennema, 1996). Penelitian dilakukan
untuk mengetahui kadar antosianin varietas pewarna alami yang terkandung dalam
kulit buah naga daging merah dan daging putih. Selain itu mengetahui bagaimana
pengaruh konsentrasi asam sitrat, pengaruh suhu pada proses ekstraksi dan pengaruh
lama waktu ekstraksi terhadap kadar antosianin yang dihasilkan serta apakah kulit
TINJAU PUSTAKA
Ternyata bahwa :
Mengenai warna dalam makanan, dapat berasal dari warna alami makanan
itu sendiri atau dari bahan pewarna yang ditambahkan ke dalam makanan
tersebut, baik untuk mewarnai makanan yang tadinya tidak berwarna,
untuk meningkatkan warna makanan supaya lebih menarik, atau supaya
warna makanan kembali seperti warna aslinya. Pemakaian bahan pewarna
dalam makanan bukan suatu hal yang baru dan telah dilakukan oleh
produsen-produsen makanan sejak dahulu. Dahulu bahan pewarna yang
banyak dipakai ialah bahan pewarna alami yang berasal dari tumbuhan.
Akan tetapi dengan makin berkembangnya industri makanan, baik dalam
jumlah maupun jenisnya, maka zat warna sintetis yang dalam beberapa hal
mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu, mendesak bahan pewarna alami.
Ada lima sebab yang dapat menyebabkan suatu bahan makanan berwarna,
yaitu :
a. Pigmen yang secara alami terdapat pada tanaman dan hewan misalnya
klorofil berwarna hijau, karoten berwarna jingga, dan mioglobin
menyebabkan warna merah pada daging
b. Reaksi karamelisasi yang timbul bila gula dipanaskan membentuk warna
coklat, misalnya warna coklat pada kembang gula karamel atau roti yang
dibakar.
c. Warna gelap yang ditimbulkan karena adanya reaksi Maillard, yaitu
antara gugus amino protein dengan gugus karbonil gula pereduksi;
misalnya susu bubuk yang disimpan lama akan berwarna gelap.
d. Reaksi antara senyawa organik dengan udara akan menghasilkan warna
hitam atau coklat gelap. Reaksi oksidasi ini dipercepat oleh adanya logam
serta enzim; misalnya warna gelap permukaan apel atau kentang yang
dipotong.
e. Penambahan zat warna, baik zat warna alami maupun zat warna sintetik,
yang termasuk dalam golongan bahan aditif makanan.
Berikut ini beberapa alasan utama menambahkan zat pewarna pada minuman:
Pewarna Alami
Pewarna alami minuman adalah zat pewarna alami (pigmen) yang diperoleh dari
tumbuhan,hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Biasanya zat pewarna ini telah
digunakan sejak dulu dan umumnya dianggap lebih aman daripada zat pewarna
sintesis, seperti kunyit sebagai pewarna kuning alami bagi berbagai jenis makanan.
d. Klorofil, menghasilkan warna hijau diperoleh dari daun banyak digunakan untuk
makanan. Saat ini mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan. Pigmen
klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji,pandan,dan katuk).
e. Antosianin, penyebab warna orange,ungu,merah, dan biru. Banyak terdapat pada
bunga dan buah-buahan, seperti bunga mawar,pacar air, kembang sepatu,aster
cina, buah apel, chery, anggur, strawberry, juga terdapat pada buah manggis dan
umbi ubi jalar. Biasanya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk
makanan, seperti produk minuman, sari buah, dan jus.
Kelebihan
1. Aman dikonsumsi.
2. Warna lebih menarik.
3. Terdapat zat gizi.
4. Mudah didapat dari alam.
Kekurangan
1. Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan.
2. Tidak stabil pada saat proses pemasakan.
3. Konsentrasi pigmen rendah.
4. Stabilitas pigmen rendah.
5. Keseragaman warna kurang baik.
6. Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis.
7. Susah dalam penggunaannya.
8. Pilihan warna sedikit atau terbatas.
9. Kurang tahan lama.
Macam – macam bahan yang menghasilkan warna alami adalah sebagai berikut:
1. Daun Suji
Daun suji bisa dipakai untuk warna hijau. Biasanya daun suji dicampur dengan
daun pandan, sehingga juga memberikan aroma harum pada makanan , kue atau
minuman Anda. Cara membuatnya, iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan
dengan cara ditumbuk atau diblender, kemudian saring dan peras, tambahkan air
kapur sirih sebagai pengawet, masukkan ke dalam botol tertutup dan simpan di lemari
es.
2. Kayu Secang
Manfaat batang kayu secang untuk memberi warna merah pada makanan. Cara
membuatnya, batang secang yang masih basah serut kemudian keringkan. Serutan
batang secang yang telah kering rebus dengan air kemudian saring, campurkan ke
dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Kayu secang bisa diperoleh di toko
yang menjual jamu tradisional.
3. Angkak
4. Bunga Telang
Bunga telang berwarna biru keunguan bisa digunakan sebagai warna alami
biru pada makanan. Cara menggunakannya, cuci bersih bunga telang, remas-remas
atau tumbuk dengan sedikit air matang, kemudian saring. Atau, rebus bunga telang
hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan ambil airnya. Jika
ingin menyimpan untuk waktu yang lama,bunga telang keringkan dengan dijemur di
bawah sinar matahari, kemudian masukkan ke dalam kemasan kering dan tertutup.
5. Kunyit
Untuk mendapatkan warna kuning dari kunyit, parut kunyit hingga
halus,kemudian peras atau campurkan langsung ke makanan.
Kluwek, abu merang dan tinta cumi serta daun pisang yang sudah kering
dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami untuk makanan. Misalnya untuk
membuat kue yang berwarna hitam,bisa menggunakan abu merang dengan cara abu
merang dibakar kemudian diayak, atau kluwak yang berkualitas baik dipecahkan,
kemudian ambil daging buahnya, kemudian haluskan dan dicampur dengan bumbu
lainnya. Bisa juga dengan tinta cumi yang dilarutkan dengan air.
7. Rosella
Dari buah rosella yang bisa dipakai kulitnya setelah dihancurkan kemudian
disaring, diuapkan, dikeringkan, dan akhirnya terbentuk pigmen berwarna merah.
8. Daun Pandan
9. Wortel
11. Tebu
Karamel, warna cokelat karamel pada kembang gula karena proses karamelisasi,
yaitu pemanasan gula tebu sampai pada suhu sekitar 170 °C.
Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna
kapxantin yang menjadikan warna merah pada makanan, misalnya rendang daging
atau sambal goreng.
Apo-karoten (merah-oranye)
Beta-karoten (oranye-kuning)
Beta-Karoten / β-Karoten merupakan senyawa organik dan diklasifikasikan sebagai
suatu terpenoid. Ini adalah pigmen merah-oranye sangat berwarna berlimpah pada
tanaman dan buah-buahan. Sebagai karoten dengan beta-cincin di kedua ujungnya, itu
adalahbentuk paling umum dari karoten. Ini adalah prekursor (bentuk tidak aktif)
vitamin A.Struktur ini disimpulkan oleh Karrer et al. pada tahun 1930.Di alam, β-
karoten adalah prekursor vitamin A melalui aksi betakaroten. β-Karoten juga
merupakan substansi dalam wortel yang warnaoranye mereka. β-Karoten
biosynthesized dari pirofosfat geranylgeranyl. Menjadi sangat terkonjugasi, hal ini
sangat berwarna, dan sebagai kelompok fungsional hidrokarbon kurang, sangat
lipofilik. Karotenoid tanaman adalah sumber makanan utama pro-vitamin A di
seluruh dunia, dengan β-karoten sebagai yang paling terkenal pro-vitamin
Akarotenoid. Lainnya inlcude α-β-karoten dan cryptoxanthin. Karotenoid diserap ke
dalam usus kecil oleh difusi pasif. Satu molekul β-karoten dapat dibelah oleh enzim
usus spesifik menjadi dua molekul vitamin A.
Semua pewarna-pewarna ini memiliki batas-batas konsentrasi maksimum
penggunaan, terkecuali beta-karoten yang boleh digunakan dalam jumlah tidak
terbatas.
Ciri-ciri visual yang dapat digunakan sebagai patokan dalam memilih makanan di
pasaran, adalah sebagai berikut :
Pewarna Alami :
Makanan yang diwarnai dengan pewarna ” Non Food Colour” akan cerah sekali,
karena pewarna cepat meresap kedalam produk. Biasanya tempat atau bejananya juga
akan berwarna, sukar sekali dihilangkan meskipun telah dicuci. Begitupun bila kita
pegang, maka bekas pewarna akan tetap menempel.
Cara membuat air perasan daun suji dan daun pandan: Ambil segenggam daun
suji (pandan betawi) dan 3 lembar daun pandan wangi, potong kasar lalu
dihaluskan dengan cara diblender dengan sedikit air kemudian hasilnya
diperas dan disaring. Daun sujilah yang terutama memberikan warna hijau
alami sedangkan daun pandan untuk pewangi.
Cendol tepung beras bisa dibuat dari 100 persen tepung beras. Cendol 100
persen tepung beras mempunyai tekstur yang agak kasar (tidak licin) dan
lembut serta mudah patah, namun banyak juga yang suka. Campuran tepung
beras bisa berupa tepung sagu, hunkwe (tepung kacang hijau), tapioka atau
maizena. Masing-masing jenis tepung mungkin memberikan cita rasa dan
tekstur yang berbeda, demikian pula komposisi campurannya.
Jumlah air yang diperlukan untuk membuat bubur cendol mungkin tidak
sama, tergantung jenis dan kualitas tepung yang digunakan. Untuk
menyiasatinya, jangan campur air seluruhnya. Jika setelah matang bubur
cendol terlalu kental, tambahkan air mendidih sedikit demi sedikit sambil
diaduk rata sampai kekentalan bubur cendol cukup optimal untuk dicetak.
Untuk mendapatkan cendol yang ujung-ujungnya lancip, bubur cendol harus
agak cair, jangan terlalu kental.
Selain dari proses pembuatan minuman cendol di atas, berbagai zat pewarna alami
juga digunakan dalam: proses pembuatan jamu tradisional dan proses pembuatan
sirup/sari buah.
penggunaan asam sitrat, pengaruh suhu proses ekstraksi, pengaruh lama waktu
ekstraksi terhadap kadar antosianin yang dihasilkan, serta mengetahui varietas terbaik
pewarna alami kulit buah naga antara daging merah dan daging putih untuk
terhadap kulit buah naga daging merah dan kulit buah naga daging putih. Dari hasil
percobaan diperoleh bahwa ekstraksi pigmen antosianin pada kulit buah naga daging
merah menghasilkan kadar antosianin yang lebih besar yaitu 22,59335 ppm daripada
kadar antosianin pada kulit buah naga daging putih yaitu 16,73593 ppm. Hal ini
disebabkan karena kulit buah naga daging merah memiliki pigmen antosianin yang
memberikan warna lebih cerah daripada kulit buah naga daging putih. Kulit buah
Kadar Antosianin
Dari gambar 1 diperoleh data bahwa variasi pelarut aquades : asam sitrat yang
menghasilkan kadar antosianin paling tinggi adalah perbandingan 5:1 yaitu 26,4587
ppm daripada perbandingan 9:1 dan 13:1. Peningkatan konsentrasi asam sitrat
memberikan kadar antosianin yang semakin besar pula. Penambahan asam sitrat
Pengaruh suhu pada proses ekstraksi diamati pada suhu 40oC, 60oC dan
80oC. Sebanyak 10 gram kulit buah naga daging merah diekstraksi menggunakan
pelarut aquades dan asam sitrat dengan perbandingan 9:1, yaitu melarutkan 10 gram
skala 4 pada suhu ekstraksi. Pengamatan pengaruh suhu pada proses ekstraksi
naga daging merah pada suhu kamar menghasilkan kadar antosianin yang lebih besar.
antosianin yang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena suhu pada ekstraksi pigmen
Suhu ekstraksi yang terlalu tinggi akan menimbulkan efek pemucatan pada warna
pigmen alami.
Pengamatan pengaruh waktu ekstraksi dipelajari pada waktu ekstraksi 1 jam, 2 jam,
dan 3 jam. Hasil analisis pengaruh waktu pada proses ekstraksi terhadap kadar
merah menghasilkan kadar antosianin paling tinggi pada waktu ekstraksi 3 jam yaitu
23,3027 ppm. Hal ini disebabkan karena waktu ekstraksi pigmen antosianin
Dari data dapat disimpulkan semakin lama waktu ekstraksi, maka kontak antar
zat terlarut dengan pelarut semakin lama sehingga banyak zat terlarut yang akan
terambil. Pewarna alami buah naga telah diujikan pada tikus putih, menunjukan
bahwa pewarna kulit buah naga daging merah dan pewarna alami kulit buah naga
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ekstraksi pewarna alami daging buah naga dapat ditarik
a. Varietas kulit buah naga daging merah menghasilkan kadar antosianin yang lebih
besar yaitu 22,59335 ppm daripada kulit buah naga daging putih 16,73593 ppm.
b. Ekstraksi kulit buah naga daging merah menggunakan pelarut aquades : asam sitrat
c. Ekstraksi kulit buah naga daging merah pada suhu kamar menghasilkan kadar
antosianin yang lebih besar yaitu 21,5028 ppm daripada ekstraksi menggunakan
pemanas.
lebih besar yaitu 23,3027 ppm daripada ekstraksi dengan pengadukan kurang dari 3
jam.
e. Pewarna dari kulit buah naga dapat diaplikasikan sebagai pewarna alami