Disusun oleh
yaitu pewarna alami dan sintetis.Selain itu, khusus untuk makanan dikenal pewarna
khusus makanan (food grade). Ironisnya, di Indonesia terutama industri kecil dan
industri rumah tangga makanan masih banyak menggunakan pewarna nonmakanan
Menurut Winarno (1997) yang dimaksud dengan zat pewarna adalah bahan
tambahan makanan yang dapat memperbaiki warna makanan yang berubah atau
menjadi pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi warna pada makanan
pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi
Berdasarkan sumbernya zat pewarna dibagi dalam dua golongan utama yaitu
pewarna alami dan pewarna buatan. Pewarna alami terdiri dari Klorofil, yaitu zat
warna alami warna hijau yang umumnya terdapat pada daun, sehingga sering disebut
zat warna hijau daun, Mioglobulin dan Hemoglobin, yaitu zat warna merah pada
daging, Karotenoid, yaitu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange, merah
orange, yang terlarut dalam lipid, berasal dari hewan maupun tanaman antara lain
lumut, tomat, cabe merah, wortel, dan Anthosianin dan Anthoxanthin. Warna pigmen
anthosianin merah, biru violet biasanya terdapat pada bunga, buah-buahan, dan sayur-
zat warna sintetis biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat
yang seringkali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun.
Pada pembuatan zat pewarna organik sebelum mencapai prooduk akhir.Harus melalui
suatu senyawa dulu yang kadang-kadang berbahaya dan seringkali tertinggal dalam
hal akhir, atau terbentuk senyawaa-senyawa baru yang berbahaya (Cahyadi, 2006).
sembarang bahan pangan, misalnya zat pewarna tekstil dan kulit untuk mewarnai
bahan pangan. Bahan tambahan pangan yang ditemukan adalah pewarna yang
berbahaya ini antara lain sirup, saus, bakpau, kue basah, pisang goring, tahu, kerupuk,
masyarakat mengenai zat pewarna untuk pangan, dan juga disebabkan karena harga
zat pewarna untuk industri lebih murah dibanding dengan hargazat pewarna untuk
Bahan Pewarna Alami adalah suatu pewarna makanan yg diperoleh dan dibuat
dari Alam, baik bisa didapatkan dari Hewan, Buah – Buahan ataupun Tumbuhan.
Contoh Bahan Pewarna Makanan Alami dari Buah – Buahan ialah dari
Buah Naga yang dapat memberikan efek warna merah hati dan tentunya Buah
Naga ini banyak mengandung Vitamin. Contoh Bahan Pewarna Makanan Alami
Pengertian Bahan Pewarna Buatan ialah bahan pewarna yang terbuat dari
pembuatannya jauh lebih praktis, harganya murah, warna yang lebih awet dan
pekat, serta dapat menghasilkan lebih banyak warna. Hanya saja didalam Bahan
Kesehatan Manusia sehingga harus benar – benar dibuat secara benar, agar Aman
dikonsumsi.
yakni Bahan Pewarna Buatan Yang Aman dan Yang Tidak Aman untuk
dikonsumsi oleh Manusia. Contoh Bahan Pewarna Buatan Yang Aman untuk
digunakan adalah Tartrazin yang dapat memberikan efek warna kuning pada
ditambahkan dalam jumlah berlebih pada makanan, atau dalam jumlah kecil namun
bahwa pada saat ini banyak pengusaha nakal yang menggunakan zat-zat pewarna
berbahaya yaitu zat pewarna bukan untuk makanan (non food grade). Misalnya,
pemakaian zat pewarna tekstil atau kulit. Selain itu, terjadi juga penggunaan bahan
pewarna buatan dengan dosis tidak tepat. Hal-hal tersebutlah yang dapat
dan pengawet sodium benzoat, sebut penelitian yang diterbitkan “The Lancet”, baru-
baru ini. Dampak zat-zat tersebut sangat luas, kata para peneliti. Mereka
berumur tiga tahun dan 144 anak-anak berumur delapan atau sembilan tahun.
Keduanya dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberi juice buah biasa dan
yang lain diberi minuman yang rasa dan tampaknya sama dengan juice itu, padahal
mengandung pengawet. Kedua minuman itu dipasok ke para orangtua dalam botol
dalam dua grup. Satu grup diberi “Campuran A,” minuman yang mengandung
pewarna buatan yang biasa ada dalam permen ukuran dua kantong 56 gram. Grup
lainnya diberi “Campuran B”, dengan tingkat pewarna yang lebih tinggi, setara empat
kantong permen itu. Kedua minuman campuran itu punya takaran sodium benzoat
yang sama. Sebelum percobaan selama enam pekan itu dilakukan, para peneliti minta
orangtua dan guru menilai anak-anak mereka dalam segi overaktif, impulsif dan
Penilaian juga dilakukan oleh para pengamat terlatih (bahkan oleh para
sarjana psikologi), yang duduk di kelas dan mencatat perilaku masing-masing anak,
dan minuman yang menggunakan pengawet tidak lagi diberikan, lalu para orangtua
takaran pewarna pada makanan mereka sehari-hari. Para orangtua tidak tahu manakah
Campuran A, Campuran B atau juice asli. Enam pekan kemudian, anak-anak itu
secara signifikan” kepada balita usia tiga tahun, meski Campuran B tidak
berpengaruh terhadap kelompok itu. Pada kelompok usia 8-9 tahun, Campuran A
10 persen ke arah hiperaktif. Kita sekarang punya bukti nyata bahwa campuran antara
Southampton).
kesehatan anak-anak sudah disampaikan sejak tiga puluh tahun lalu, namun bukti
konkret mengenai peringatan itu selalu dinyatakan masih kurang atau tidak ilmiah.
sebagai masalah kejiwaan (ADHD) dan memberi resep obat merk paten, ritalin.
benzoat dan 20 mg pewarna makanan bernama sunset yellow (European food code
(E122); quinoline yellow (E110) dan allura red AC (E129). Gula maupun pengganti
makanan ?.
1. Setiap kali membeli produk makanan, baca jenis dan jumlah pewarna yang
2. Perhatikan label pada setiap kemasan produk. Pastikan di label itu tercantum
izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang tertulis: “POM
dan Nomor izin pendaftaran”. Atau jika produk tersebut hasil industri rumah
tangga maka harus ada nomor pendaftarannya yang tertulis : “ P-IRT dan
3. Untuk produk makanan yang tidak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih
kemungkinan warna tersebut berasal dari bahan pewarna bukan makanan (non