Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH LAPORAN

PROTOTYPE PEMBUATAN SABUN CUCI TANGAN

Nama Kelompok

1. Rafi Candra Ramadhan


2. Zacky Ibnu Hatta
3. Haura Fathiya Nurul Huda
4. Amelia Khairani
5. Al Fharidz Fajar Ramadhansyah
6. Kevin Marcelian Dinata
7. Fajar Siddiq
8. Panca Ranum Pranata
9. Tengku Arman Saputra

Kelas XI TKJ 1

Mata Pelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

SMKN 1 PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang tealah berkonstribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga maklah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 5

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 5

1.2 Tujuan Kegiatan............................................................................................................ 5

1. 3 Manfaat Kegiatan......................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................. 7

2.1 Pengertian Sabun.......................................................................................................... 7

2.2 Kegunaan Sabun........................................................................................................... 7

2.3 Prinsip Sabun yang Baik .................................................................................................

2.4 Sabun Cair .......................................................................................................................

BAB III PROSEDUR & PEMBUATAN............................................................................

3.1 Waktu dan Tempat ..........................................................................................................

3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................................

3.3 Prosedur Kerja atau Langkah Pembuatan........................................................................

BAB IV ASPEK KEUANGAN...........................................................................................

4.1 Biaya Produksi ................................................................................................................

4.2 Penentuan Harga Jual .....................................................................................................

4.3 Biaya Tetap atau Fixed Cost ...........................................................................................

4.4 Biaya Tidak Tetap atau Variabel Cost ............................................................................

3
4.5 Break Even Point (BEP) atau Titik Impas ......................................................................

BAB V PENUTUP................................................................................................................

5.1 Kesimpulan .....................................................................................................................

5.2 Saran................................................................................................................................

LAMPIRAN..........................................................................................................................

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sabun merupakan kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.


Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Metode pembuatan
sabun pada zaman dahulu tidak berbeda jauh dengan metode yang digunakan saat ini,
walaupun tentunya kualitas produk yang dihasilkan saat ini jauh lebih baik. Sabun
dibuat dengan metode saponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida dengan soda kaustik
(NaOH) sehingga menghasilkan sabun dan produk samping berupa gliserin. Bahan baku
pembuatan sabun dapat berupa lemak hewani maupun lemak/minyak nabati.

Penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi, terutama
sesuai dengan fungsi utamanya yaitu membersihkan. Berbagai jenis sabun ditawarkan
dengan beragam bentuk mulai dari sabun cuic (krim dan bubuk), sabun mandi (padat
dan cair), sabun tangan (cair) serta sabun pembersih peralatan rumah tangga (krim dan
cair).

Maka dari itu, dengan melakukan percobaan ini dapat kita lakukam proses
pembuatan sabun dan mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan
sabun, mengetahui banyaknya sabun yang diperoleh, serta mengetahui peluang usaha
yang dapat dihasilkan.

1.2 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah:

1. Memenuhi nilai tugas akhir dari mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
2. Mampu melatih siswa dalam belajar berwirausaha dan menemukan pasar yang
terhadap produk yang dibuat

5
3. Meningkatkan berpikir kritis siswa dan melatih dasar kemampuan siswa dalam
berusaha serta pengimplementasiannya terhadap kehidupan

1.3 Manfaat Kegiatan

1. Membantu siswa dalam aktif dan berpikir kritis cara pembuatan sabun yang baik
dan benar
2. Memberikan manfaat kepada masyarakat terhadap pembuatan sabun yang
terjangkau dan praktis
3. Memberikan manfaat kepada siswa sendiri teruatama hasil produk yang sudah
dibuat

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Sabun

Sabun adalah garam natrium dan kalium dari asam lemak yang berasal dari
minyak nabati atau lemak hewani. Sabun yang digunakan sebagai pembersih dapat
berwujud padat (keras), lunak dan cair. Dewan Standarisasi Nasional menyatakan
bahwa sabun adalah bahan yang digunakan untuk tujuan mencuci dan mengemulsi,
terdiri dari asam lemak dengan rantai karbon C12-C18 dan sodium atau potassium
(DSN, 1994). Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus
ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zatzat non
polar. Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai
hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam
air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel (micelles),
yakni segerombol (50 - 150) molekul yang rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan
ujung- ujung ionnya yang menghadap ke air.

Sabun diproduksi dan diklasifikasikan menjadi beberapa grade mutu. Sabun


dengan grade mutu A diproduksi oleh bahan baku minyak atau lemak yang terbaik dan
mengandung sedikit atau tidak mengandung alkali bebas. Sabun dengan grade B
diperoleh dari bahan baku minyak atau lemak dengan kualitas yang lebih rendah dan
mengandung sedikit alkali, namun kandungan alkali tersebut tidak menyebabkan iritasi
pada kulit. Sedangkan sabun dengan kualitas C mengandung alkali bebas yang relatif
tinggi berasal dari bahan baku lemak atau minyak yang berwarna gelapSabun adalah
bahan (substansi) yang digunakan bersama dengan air untuk mencuci dan
membersihkan kotoran; sabun terbuat dari bahan alami (minyak/lemak) dan alkali/basa
kuat (sodium hidroksida, NaOH atau potasium hidroksida, KOH).

Menurut KBBI, sabun adalah bahan yang dapat berbuih, digunakan untuk
mandi, mencuci pakaian, piring, dan sebagainya, biasanya berupa campuran alkali,
garam, dan natrium. Menurut SNI, sabun adalah sediaan pembersih kulit yang dibuat

7
dari proses saponifikasi atau netralisasi dari lemak, minyak, wax, rosin atau asam
dengan basa organik atau anorganik tanpa menimbulkan iritasi pada kulit.

2.2 Kegunaan Sabun

Sabun berkemampuan untuk mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat


dibuang dengan pembilasan. Kemampuan ini disebabkan oleh dua sifat sabun :

1. Rantai hidrokarbon sebuah molekul sabun bersifat nonpolar sehingga larut


dalam zat non polar, seperti tetesan-tetesan minyak.
2. Ujung anion molekul sabun, yang tertarik dari air, ditolak oleh ujung anion
molekul-molekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain. Karena tolak
menolak antara tetes sabun-minyak, maka minyak itu tidak dapat saling
bergabung tetapi tersuspensi.

2.3 Prinsip Sabun yang Baik

Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan
air. Kotoran yang menempel pada tangan manusia umumnya berupa lemak. Pada proses
mencuci/menghilangkan kotoran pada pakaian atau piring, campuran sabun dengan air
akan kontak dengan kotoran.

2.4 Sabun Cuci Tangan cair

Sabun cuci tangan merupakan cairan yang diformulasikan untuk membantu


membersihkan tangan dari kotoran dan kuman (Soeharto dkk., 2014). Sabun dalam
sediaan cair saat ini banyak diproduksi karena penggunaannya yang lebih praktis
dibandingkan sabun batang.

8
BAB III

PROSEDUR & PEMBUATAN

3.1 Waktu dan tempat


Rumah Nasywa iftitah : jl. Kapau Sari IX perumahan Griya Permata Tasbih
NO.19
Waktu : Sabtu 4 Maret 2023
Pukul : 13.00 WIB – selesai

3.2 Alat dan bahan


Alat : a. pengaduk/spatula
b. ember
c. corong
bahan : a. Texapon
b. Garam kasar
c. Glyserin
d. Parfum strawberry
e. Pewarna bubuk

3.3 Prosedur atau Langkah kerja


1. Sediakan air berPH baik (Ph 7-8) sebanyak 14 liter
2. Masukkan Texapon ke dalam baskom sebelum memasukkan air, sambal
di aduk hingga bentuknya berubah. Pengadukannya dapat menggunakan
tangkai kayu, sendok sup, dll
3. Setelah bahan sudah teraduk dengan sempurna, masukkan garam kasar
lalu aduk kemballi hingga sabun berbentuk kental.
4. Setelah sudah tercampur sempurna tambahkan Glyserin lalu aduk
kembali. Masukkan pewangi secara bertahap agar aroma dari sabunnya
tidak menyengat, setelah aromanya cukup sedap lalu masukkan pewarna
bubuk secukupnya sampai wanranya terlihat bagus.
5. Setelah itu diamkan selama semalam, aduk kemballi sabun atau bila
perlu tambahkan air beberapa liter agar textur nya sempurna.

9
6. Apabila sabun sudah jadi, saring sabun terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam wadahnya.

10
BAB IV

4.1 Biaya produksi


Biaya produksi adalah komponen penting dalam penyusunan harga jual
di pasaran. Agar terhindar dari kerugian, Anda sebagai pengusaha harus
menghitung secara terperinci biaya produksi, mulai dari bahan baku hingga
biaya tak terduga lainnya.
Maka untuk memproduksi sabun cuci tangan membutuhkan biaya sebagai
berikut :

NO NAMA BAHAN HARGA


1. Paket bahan Rp. 100.000,00
 Texapon
 Garam kasar
 Glyserin
 Pewangi strawberry
 Pewarna bubuk
2. Kemasan Rp. 110.000,00
3. Label Rp. 30.000,00
4. Total Rp. 240.000,00
Volume produksi : 20 botol
4.2 Penentuan harga jual

harga jual adalah besarnya harga yang akan dibebankan kepada konsumen, dan
diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah biaya non produksi, serta laba
yang diharapkan.

Harga pokok : total biaya bahan baku = Rp. 240.000,00

Volume produksi 20
= Rp. 12.000,00/ Hari

Harga jual : Harga pokok + laba 100%

: Rp. 12.000,00 + Rp. 12.000,00

11
: Rp. 24.000,00
4.3 Biaya tetap atau fixed cost
Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak
tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dengan kata lain,
Biaya Tetap ini tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan jasa

yang dihasilkan dalam kisaran tertentu.


Biaya tetap adalah sebagai berikut :
1. Air : Rp. 10.000,00
2. Transportasi : Rp. 15.000,00

4.4 Biaya tidak tetap atau variabel cost

Biaya tidak tetap adalah sesuatu yang harus dipahami oleh setiap
pemiliki bisnis. Biaya variable atau biaya tidak tetap adalah syarat akuntansi
yang digunakan saat menghitung biaya produksi perusahaan.

NO NAMA BAHAN HARGA


1. Paket bahan Rp. 100.000,00
 Texapon
 Garam kasar
 Glyserin
 Pewangi strawberry
 Pewarna bubuk
2. Kemasan Rp. 110.000,00
3. Label Rp. 30.000,00
4. Total Rp. 240.000,00
Biaya tidak tetap : Rp. 240.000,00 : Rp. 12.000,00

20

4.5 Break Even Point (BEP) atau titip impas

Break Even Point (BEP) adalah perhitungan bisnis untuk mengetahui


berapa besar penjualan yang bisnis butuhkan untuk mencapai titik impas atau
ballik modal, setelah itu bisnis bisa mulai mengharapkan laba.

12
BEP : Biaya tetap

Harga jual – Biaya tidak tetap

= Rp. 25.000,00

Rp. 24.000,00 – Rp. 12.000,00

= Rp. 25.000,00 = 2 botol

Rp. 12.000,00

Jadi, titik impas dari penjualan sabun kami adalah 2 botol penjualan.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembuatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan


bahwa:

1. Hasil kualitas sabun cuci tangan cair yang baik adalah pH yang dihasilkan
dalam rentang 6-8.
2. Penambahan texapon mempengaruhi tekstur sabun yang dihasilkan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembuatan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran :

1. Sebaiknya menggunakan garam halus dari pada garam kasar.


2. Jika menggunakan garam kasar, usahakan beri air yang banyak agar garam
cepat larut.
3. Temperatur dan kecepatan pengadukan harus diperhatikan karena berpengaruh
terhadap hasil produksi sabun cuci tangan (cair) yg dihasilkan.
4. Sabun cuci tangan (cair) yang memiliki banyak busa semakin baik.

14

Anda mungkin juga menyukai