Nama Kelompok
Kelas XI TKJ 1
SMKN 1 PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang tealah berkonstribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga maklah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
1. 3 Manfaat Kegiatan......................................................................................................... 6
3
4.5 Break Even Point (BEP) atau Titik Impas ......................................................................
BAB V PENUTUP................................................................................................................
5.2 Saran................................................................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi, terutama
sesuai dengan fungsi utamanya yaitu membersihkan. Berbagai jenis sabun ditawarkan
dengan beragam bentuk mulai dari sabun cuic (krim dan bubuk), sabun mandi (padat
dan cair), sabun tangan (cair) serta sabun pembersih peralatan rumah tangga (krim dan
cair).
Maka dari itu, dengan melakukan percobaan ini dapat kita lakukam proses
pembuatan sabun dan mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan
sabun, mengetahui banyaknya sabun yang diperoleh, serta mengetahui peluang usaha
yang dapat dihasilkan.
1. Memenuhi nilai tugas akhir dari mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
2. Mampu melatih siswa dalam belajar berwirausaha dan menemukan pasar yang
terhadap produk yang dibuat
5
3. Meningkatkan berpikir kritis siswa dan melatih dasar kemampuan siswa dalam
berusaha serta pengimplementasiannya terhadap kehidupan
1. Membantu siswa dalam aktif dan berpikir kritis cara pembuatan sabun yang baik
dan benar
2. Memberikan manfaat kepada masyarakat terhadap pembuatan sabun yang
terjangkau dan praktis
3. Memberikan manfaat kepada siswa sendiri teruatama hasil produk yang sudah
dibuat
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
Sabun adalah garam natrium dan kalium dari asam lemak yang berasal dari
minyak nabati atau lemak hewani. Sabun yang digunakan sebagai pembersih dapat
berwujud padat (keras), lunak dan cair. Dewan Standarisasi Nasional menyatakan
bahwa sabun adalah bahan yang digunakan untuk tujuan mencuci dan mengemulsi,
terdiri dari asam lemak dengan rantai karbon C12-C18 dan sodium atau potassium
(DSN, 1994). Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus
ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zatzat non
polar. Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai
hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam
air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel (micelles),
yakni segerombol (50 - 150) molekul yang rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan
ujung- ujung ionnya yang menghadap ke air.
Menurut KBBI, sabun adalah bahan yang dapat berbuih, digunakan untuk
mandi, mencuci pakaian, piring, dan sebagainya, biasanya berupa campuran alkali,
garam, dan natrium. Menurut SNI, sabun adalah sediaan pembersih kulit yang dibuat
7
dari proses saponifikasi atau netralisasi dari lemak, minyak, wax, rosin atau asam
dengan basa organik atau anorganik tanpa menimbulkan iritasi pada kulit.
Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan
air. Kotoran yang menempel pada tangan manusia umumnya berupa lemak. Pada proses
mencuci/menghilangkan kotoran pada pakaian atau piring, campuran sabun dengan air
akan kontak dengan kotoran.
8
BAB III
9
6. Apabila sabun sudah jadi, saring sabun terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam wadahnya.
10
BAB IV
harga jual adalah besarnya harga yang akan dibebankan kepada konsumen, dan
diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah biaya non produksi, serta laba
yang diharapkan.
Volume produksi 20
= Rp. 12.000,00/ Hari
11
: Rp. 24.000,00
4.3 Biaya tetap atau fixed cost
Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak
tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dengan kata lain,
Biaya Tetap ini tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan jasa
Biaya tidak tetap adalah sesuatu yang harus dipahami oleh setiap
pemiliki bisnis. Biaya variable atau biaya tidak tetap adalah syarat akuntansi
yang digunakan saat menghitung biaya produksi perusahaan.
20
12
BEP : Biaya tetap
= Rp. 25.000,00
Rp. 12.000,00
Jadi, titik impas dari penjualan sabun kami adalah 2 botol penjualan.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Hasil kualitas sabun cuci tangan cair yang baik adalah pH yang dihasilkan
dalam rentang 6-8.
2. Penambahan texapon mempengaruhi tekstur sabun yang dihasilkan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembuatan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran :
14