Anda di halaman 1dari 6

86

Desridius et al : Hubungan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien

Hubungan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien

Desridius1
1
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Abdi Nusantara Jakarta
Nurlaela Puspita Ningrum2
2
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Abdi Nusantara Jakarta

Abstrak

Perawat merupakan profesi yang menolong untuk beradaptasi secara positif terhadap stress
yang dialami. Pertolongan yang diberikan perawat kepada klien harus bersifat terapeutik.
Instrumen utama yang digunakan adalah diri perawat sendiri sehingga kesadaran
interpersonal menjadi sangat penting. Komunikasi terapeutik harus direncanakan secara
terstruktur dengan baik agar respon emosional kecemasan dari keluarga dapat teratasi.
Kondisi pasien yang dirawat di ruang ICU adalah kondisi kritis yang sangat menimbulkan
kecemasan keluarga, oleh karena itu betapa pentingnya komunikasi terapeutik
dilaksanakan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik
terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang ICU RSUD KOJA tahun 2018.Desain
penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan crossectional studi dimana
data dikumpulkan secara bersamaan, dengan jumlah 49 responden yang terdiri dari keluarga
pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD KOJA pada bulan Januari 2018. Berdasarkan hasil
penelitian ada hubungan antara komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan keluarga
pasien di Ruang ICU RSUD KOJA dengan p value = 0,000 atau p value kurang dari a ( 0,005
), tetapi untuk variabel kuantitas komunikasi tidak ada hubungannya dengan p value 0,651
atau p value lebih dari a (0,05).
Kata kunci : Komunikasi Therapeutik, Kecemasan, Keluarga
Abstract
Nurse is a profession that helps to adapt positively to the stress experienced. The care
provided by the nurse to the client must be therapeutic. The main instruments used is self
nurse so that becoming interpersonal awareness becomes very important. Therapeutic
communication must be planned in a well structured way so that the emotional response of
anxiety from the family can be overcome. The condition of the patient treated in the trigger
room room is a critical condition that greatly leads to family anxiety, therefore the
importance of therapeutic communication is carried out. This study research aims to
determine the relationship of therapeutic communication to the level of anxiety of the patint’s
family in the RSUD KOJA room in 2018. This Research design use analytical method with
approach of srosssectional study, where data collected simultaneously, with a total of 49
respondents consisting of family of patiens treated in the trigger room of RSUD KOJA in
Januari 2018. Based on the result of the study there is a relationship between therapeutik
comunication to level of anxiety of the patient's family in ICU Room RSUD KOJA with p
value 0,000 or p value less than a (0.005 ), but for the communication quantity variable has
nothing to do with p value 0,651 or p value more than a (0,05).
Keywords : Therapeutik comunication, Anxiety, Family

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


87
Desridius et al : Hubungan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien

Pendahuluan harus dilakukan beberapa intervensi yang

Komunikasi merupakan komponen kompleks. Beban yang harus di tanggung

penting dalam kehidupan bermasyarakat. adalah anggota keluarga pasien akan

Sebab hanya dengan berkomunikasi, menjadi pembuat keputusan pengganti dan

seseorang bisa menyampaikan apa yang pendukung bagi pasien, semua keluarga

ada dalam pikirannya kepada orang lain. mempersiapkan potensi kerugian yang

Baik itu untuk menyampaikan informasi akan dialami oleh keluarga yang dicintai,

maupun untuk mendapatkan informasi dan menempatkan banyak beban pada

semacamnya. Dalam bidang keperawatan, keluarga, sulit meninggalkan keluarga

komunikasi juga mutlak diperlukan. Salah untuk beraktifitas seperti biasanya.

satunya komunikasi antara perawat dengan Akibatnya, banyak anggota keluarga

pasiennya. mengalami gejala psikologis selama


pengalaman ICU, yang paling sering
Praktek keperawatan profesional adalah kecemasan (Jennifer, 2012).
perawat memegang tanggug jawab yang
sangat besar di mana perawat dituntut Metode

untuk melaksanakan perannya selama 24 Desain penelitian ini menggunakan


jam disamping pasien dan keluarganya. metode analitik dengan pendekatan
Pasien dan kelurganya yang masuk rumah crossectional studi dimana data
sakit akan mengalami perasaan cemas atau dikumpulkan secara bersamaan.
yang biasa disebut ansietas. Perasaan
cemas atau ansietas ini akan lebih jelas di Jumlah sampel dalam penelitian ini

temukan pada pasien dan keluarga yang sebanyak 49 keluarga pasien yang dirawat

masuk rumah sakit dalam Critical Care di Ruang ICU RSUD KOJA pada bulan

Unit atau Unit Perawatan Kritis Rumah Januari 2018, setiap responden mengisi

Sakit (Leite elvina goveia, Farida Halis kuisioner yang diinginkan peneliti.

Dyah Kusuma, Esti Widiani, 2017). Dalam melakukan penelitian ini,

Kecemasan bagi anggota keluarga peneliti melindungi hak – hak responden

pasien, terutama jika mereka menunggu dan menjemin kerahasiaan responden,

keluarga tercinta yang sedang berada pada setelah peneliti mendapat perizinan

tingkat risiko untuk kematian. Keluarga langsung dari institusi terkait dan

mereka tersebut sakit akut, dibius, dan permintaan izin kepada Direktur RSUD

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


88
Desridius et al : Hubungan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien

KOJA dilanjutkan kepada responden yang Percaya cemas Tidak cemas


n(%) n(%)
akan diteliti.
Ragu-ragu 7 (58,3) 5 (41,7)
Percaya 7 (18,9) 30 (81,3)
Pengolahan data dimulai pada saat Jumlah 14 (28,6) 35 (71,4)
pengumpulan data selesai. Tehnik yang
digunakan untuk mengolah data ini adalah
3. Kuantitas komunikasi dengan
korelasi untuk melihat ada tidaknya tingkat kecemasan
hubungan. Pengolahan data dilakukan Kuantitas Tingkat Kecemasan
dengan bantuan aplikasi perangkat lunak Komunikasi Cemas Tidak cemas
n (%) n (%)
berupa program SPSS dengan melewati Kadang- 1 (14,3) 6 (85,7)
tahap – tahap pengolahan data. Kadang
Sering 13 (31,0) 29 (69,0)
Pada analisa data peneliti akan Jumlah 14 (28,6) 35 (71,4)

melakukan pemilihan variabel mana saja


yang akan dianalisa, yang tujuannya untuk 4. Kesediaan keluarga untuk
terbuka dengan tingkat
mengetahui hubungan /pengaruh dan
kecemasan
perbedaan diantara kedua variabel. Untuk
Kesediaan Tingkat Kecemasan
memberikan makna data yang diperoleh, Keluarga untuk cemas Tidak cemas
data dianalisa dengan uji statistik. Analisa Terbuka n(%) n(%)
Tidak 3 (27,3) 8 (72,7)
data saat ini peneliti melakukan dua tahap Terbuka
yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. Terbuka 11 (28,9) 27 (71,1)
Jumlah 14 (28,6) 35 (71,4)
Hasil

Pembahasan
1. Hubungan antara komunikasi
terapeutik dengan tingkat
kecemasan keluarga di Ruang Beradasarkan penelitian ada
ICU RSUD Koja tahun 2018 hubungan bermakna antara komunikasi
Komunikasi Tingkat kecemasan terapeutik terhadap tingkat kecemasan
Terapeutik cemas Tidak
keluarga. Pada penelitian Leite elvina
cemas
n(%) n (%) goveia, Farida Halis Dyah Kusuma, Esti
Kurang baik 2 (66,7) 1 (33,3)
Widiani ( 2017), pasien dan kelurganya
Baik 12 (27,7) 34 (72,3)
Jumlah 14 (28,6) 35 (71,4) yang masuk rumah sakit akan mengalami
perasaan cemas atau yang biasa disebut
2. Hubungan saling percaya dengan
tingkat kecemasan ansietas. Perasaan cemas atau ansietas ini

Hub saling Tingkat kecemasan akan lebih jelas di temukan pada pasien

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


89
Desridius et al : Hubungan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien

dan keluarga yang masuk rumah sakit kecemasan keluarga pasien di


dalam Critical Care Unit atau Unit Ruang ICU RSUD KOJA tahun
Perawatan Kritis Rumah Sakit . 2018 dengan p value 0,024 < a
( 0,05 ). Menurut teori Hibdon
Kualitas komunikasi sangat
(2000), bahwa melalui
berpengaruh terhadap efektif atau tidaknya
komunikasi terapeutik keluarga
sebuah komunikasi, karena komunikasi ini
belajar cara menerima dan
adalah proses transformasi pesan sehingga
diterima orang lain. Dengan
antara komunikator dan komunikan tidak
komunikasi yang terbuka, jujur,
terjadi kesalahan pemahaman yang dalam
serta menerima apa adanya
hal ini akan menimbulkan kecemasan
perawat akan dapat meningkatkan
bertambah. Kredibilitas komunikator yang
kemampuan klien dalam membina
membuat komunikan percaya terhadap isi
hubungan saling percaya.
pesan sangat berpengaruh terhadap
c. Tidak ada hubungan antara
keberhasilan komunikasi.
kuantitas komunikasi dengan
Kesimpulan tingkat kecemasan keluarga pasien
di Ruang ICU RSUD KOJA tahun
Berdasarkan hasil penelitian pada bab
2018 dengan p value 0,651 > a
sebelumnya peneliti menyampaikan
(0,05). Pada faktor yang
kesimpulan sebagai berikut
mempengaruhi komunikasi
a. Ada hubungan antara komunikasi diantaranya adalah kejelasan,
terapeutik terhadap tingkat dengan kejelasan pesan yang
kecemasan keluarga pasien di disampaikan sangat berpengaruh
Ruang ICU RSUD KOJA tahun terhadap keberhasilan komunikasi
2018 dengan p value 0,00 < a oleh karena itu kuantitas
(0,05),seperti pendapat Northouse komunikasi dalam hal ini tidak
(1998), bahwa komunikasi berhubungan yang diperlukan
terapeutik adalah kemampuan atau disini kejelasan dari setiap
keterampilan perawat untuk komunikasi. Pesan yang
beradaptasi terhadap stress, disampaikan harus berhubungan
mengatasi gangguan psikolog dengan kepentingan sasaran.
salah satunya adalah kecemasan. d. Tidak ada hubungan antara
b. Ada hubungan antara hubungan kesediaan keluarga untuk terbuka
saling percaya dengan tingkat dengan tingkat kecemasan
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018
90
Desridius et al : Hubungan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien

keluarga pasien di Ruang ICU


RSUD KOJA tahun 2018 dengan
Daftar Pustaka
p value 1,00 > a ( 0,05 ). Menurut
Priyoto (2015) didalam Andarmoyo,S,2012Keperawatan
berkomunikasi perawat harus Keluarga (pertama). Yogyakarta :
membangun rasa nyaman, aman GrahaIlmu.

dan terpercaya karena hal ini Friedman, M, M, 2016. Buku Ajar


merupakan landasan utama Keperawatan Keluarga : Riset
berlangsungnya komunikasi yang Teori dan Praktek, Edisi Lima,
Jakarta, EGC.
efektif, dalam hal ini dapat
Gail W, Stuart dan Laraia 2005,
disimpulkan bahwa dengan
Principle and Pactice of
komunikasi efektif dapat
psychiatric Nursing. Edisidelapan,
menciptakan rasa aman dan Missouri : Mosby, Year Book.
nyaman bukan dari keluarga harus Harmoko, 2012. Asuhan keperawatn
terbuka atau tidak kepada perawat.
Keluarga,(S.Riyadi,Ed)(pertama).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
saran untuk Institusi Rumah Sakit
Hawari, D. 2011. Manajemen stress
harus mengetahui kendala apa yang
dialami perawat untuk mengurangi cemas dan depresi. Jakarta : FKUI.

kecemasan keluarga yang di rawat di Nursalam, 2012. Konsep dan penerapan


Ruang ICU, apakah perlu dilakukannya Metodologi Penelitian Ilmu
pelatihan cara komunikasi efektif, role Keperawatan. Pedoman Skripsi,
Tesis dan Instrumen Penelitian
play untuk para karyawan tentang Keperawatan edisi : Salemba
komunikasi yang baik, keseimbangan Medika.

antara jumlah pasien, keluarga dengan Notoatmodjo, Soekidjo, 2014.


petugas, untuk institusi pendidikan Ilmu Perilaku Kesehatan, cetakan
meningkatkan cara komunikasi terapeutik kedua, Jakarta : Rineka Cipta.

mahasiswa dapat diadakan pelatihan – Kusumo, Mahendro, 2017.


pelatihan cara berkomunikasi, misalnya Pengaruh Komunikasi Terapeutik
dengan role play atau dengan melakukan Perawat Terhadap Kepuasan
Pasien di Rawat Jalan RSUD
seminar-seminar tentang cara Jogja.
berkomunikasi yang baik dan untuk http;//journal.umy.ac.id//index

peneliti sendiri menjadi paham betapa Php/mrs.


pentingnya Komunikasi Terapeutik Priscylia, Linnie, Rivelino, 2014

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018


91
Desridius et al : Hubungan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien

Hubungan Komunikasi Terapeutik Empati dalam Keperawatan.


Perawat Terhadap Kepuasan Cetakan Pertama, Graha Ilmu :
Pasien di Rawat Inap Irna A RSUP Yogyakarta.
Prof . DR. D. Kandau,
Manado.Ejournal Keperawatn. Program S1 Keperawatan STIKES Abdi
Universitas Sam Ratulangi,
Nusantara, 2015, Buku Panduan
Manado.
Penulisan Skripsi, STIKES
Priyoto, 2015, Komunikasi dan sikap Abdi Nusantara, Jakarta.

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 1 No. 2 Mei-Agustus Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai