Anda di halaman 1dari 7

JVK

JURNAL VOKASI KESEHATAN


http://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JVK

ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI UTAMA KELUARGA DI RUANG


PERAWATAN KRITIS

Cholik Harun Rosjidi1 ,Narti Wati2, , Hasrima3, Muh Jasmin4, I wayan Romantika5, Mien6
1
S1 Keperawatan, Stikes Karya Kesehatan, Kendari, Indonesia
2
S1 Keperawatan, Stikes Karya Kesehatan, Kendari, Indonesia
3
S1 Keperawatan, Stikes Karya Kesehatan, Kendari, Indonesia
4
S1 Keperawatan, Stikes Karya Kesehatan, Kendari, Indonesia
5
S1 Keperawatan, Stikes Karya Kesehatan, Kendari, Indonesia
6
S1 Keperawatan, Stikes Karya Kesehatan, Kendari, Indonesia

Abstrak

Pasien kritis adalah pasien yang secara fisiologis tidak stabil, respon
hipermetabolik komplek terhadap trauma, perubahan metabolisme
tubuh, hormonal, imunologis dan homeostatis. Pelayanan keperawatan
di ruang perawatan kritis cenderung hanya berfokus kepada kebutuhan
fisik pasien sehingga keluarga seringkali di abaikan. Saat pasien dalam
periode penyakit serius di ruang perawatan kritis, keluarga pasien
memiliki kebutuhan yang beragam yang terkait terutama tentang
jaminan, kedekatan, informasi, kenyamanan, dan dukungan terhadap
mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan
persepsi keluarga tentang kondisi pasien dengan kebutuhan informasi
keluarga di ruang Keperawatan Kritis RSUD Kota Kendari. Penelitian
menggunakan desain crosssectional dengan besar sampel 83
responden.Pengumpulan data menggunakan tehnik purposive sampling.
Pengumpulan data dengan kuestioner dan analisis data dengan uji chi
square dengan alpha 0,05. Hasil penelitian menggambarkan keluarga
1
yang mempersepsikan pasien dalam keadaan gawat 75,9% diantaranya
membutuhkan informasi tentang pengobatan. Terdapat 56% keluarga
yang mempersepsikan pasien dalam keadan ringan membutuhkan
informasi tentang non pengobatan. Hasil penelitian menunjukan ada
hubungan antara persepsi keluarga tentang kondisi pasien dengan
kebutuhan informasi di ruang keperawatan kritis RSUD Kota Kendari.
Rumah sakit harus menyediakan berbagai tema informasi sesuai dengan
persepsi keluarga...

ANALYSIS OF FAMILY MAIN INFORMATION NEEDS IN CRITICAL CARE


UNIT
Abstract

Critical patients are patients who are physiologically unstable, complex hypermetabolic response
to trauma, changes in body metabolism, hormonal, immunological and homeostatic. Nursing
services in critical care rooms tend to only focus on the physical needs of patients so that families
are often ignored. When the patient is in a period of serious illness in the critical care room, the
patient's family has various needs related to reassurance, closeness, information, comfort, and
support for them. The purpose of this study was to analyze the relationship between the family's
perception of the patient's condition and the family's information needs in the Critical Nursing
Room of theRSUD Kota Kendari. The study used a cross-sectional design with a sample size of 83
respondents. The data was collected using purposive sampling technique. Collecting data using a
questionnaire and data analysis using the chi square test with an alpha of 0.05. The results of the
study illustrate that families who perceive patients in an emergency condition 75.9% of them need
information about treatment. There are 56% of families who perceive patients in a mild condition
need information about non-treatment. The results showed that there was a relationship between
the family's perception of the patient's condition and the need for information in the critical
nursing room of the RSUD Kota Kendari. Hospitals must provide various themes of information
according to family perceptions...

🖂
Alamat korespondensi:
Cholik Harun Rosjidi, Stikes Karya Kesehatan, Kendari, Sultra, Indonesia
Email: rosjidicholikharun1972@gmail.com

Unit perawatan intensif adalah


lingkungan eksrim yang menerima pasien
kritis di rumah sakit. Pasien kritis merupakan
Pendahuluan keadaan yang berisiko terjadinya gangguan
fungsi irreversible pada salah satu atau lebih
organ yang mengancam kehidupan dan
memerlukan perawatan intensif (suwardianto
2
et al. 2017).
Ruang perawatan kritis adalah tempat
atau ruangan yang penuh stress (stressful
Penelitian ini bertujuan membahas
place) tidak hanya bagi pasien yang di rawat
tetapi juga bagi kelurga. Penyakit kritis yang kebutuhan informasi dan bagamana
di alami oleh salah satu anggota keluarga hubungannya dengan persepsi keluarga.
berdampak negative pada seluruh keluarga. Penelitian ini memberikan pedoman bagi
Masuknya pasien di ruang keperawatan kritis rumah sakit untuk mendesain berbagai
merupakan suatu ancaman yang secara informasi disesuaikan dengan kebutuhan
signifikan mempengaruhu kehidupan pasien keluarga.
dan keluarga yang dapat mengubah
keseimbangan keluarga sehingga
menimbulkan stress dan krisis emosional pada
keluarga pasien (Shorofi, Jannati,
Moghaddam, & Charati, 2016).
Pengaruh sakit kritis pada salah satu
anggota keluarga akan berdampak pada Metode
anggota keluarga lain. Keluarga mengalami
gejala psikologis yang signifikan, termasuk
stress akut, kecemasan dan depresi selama
  Jenis penelitian kuantitatif dengan
orang yang mereka cintai mengalami penyakit
pendekatan cross sectional. Penelitian telah
kritis.
dilakukan di RSUD Kota Kendari Populasi
penelitian adalah semua keluarga pasien kritis
Penelitian Apriyanti dan Adawiyah
di ruang kritis. dengan besar sampel 83
(2018) mendapatkan hasil ada 3 (tiga)
keluarga pasien, diambil dengan menggunakan
kebutuhan prioritas keluarga pasien adalah
teknik purposive sampling. Variabel dalam
kebutuhan akan jaminan hasil perawatan, penelitian ini adalah persepsi dan kebutuhan
informasi, dan kedekatan dengan pasien. informasi keluarga Intrumen penelitian
Penelitian Hafifah, I., Dkk (2021) lebih diadaptasi dari Critical Care Inventory Needs-
luas meneliti tentang kebutuahn keluarga Emergency Department (CCFNI-ED).
di ruang perawatan kritis. Salah satu Analisis data menggunakan uji Chi Square,
temuan penelitian adalah kebutuhan dengan alpha 0,05
informasi terbanyak tentang rencana
pindah sebanyak 60%. Demikian juga
penelitian Jumiati N., dkk (2022)
mendapatkan hasil kebutuhan informasi
merupakan kebutuhan keluarga yang
paling besar 71,85%.

Hasil dan Pembahasan

Pelayanan keperawatan di ruang


keperawan kritis cenderung hanya berfokus Tabel 1. Distribusi frekuensi persepsi
kepada kebutuhan fisik pasien. Tim layanan keluarga terhadap status kegawatan pasien di
kesehatan yang terutama berfokus pada ruang perawatan RSUD Kota Kendari
perawatan medis pasien, sehingga keluarga
sering kali di abaikan. Dalam konteks ini, Persepsi n %
keluarga memiliki kecemasan, stress dan
depresi yang tinggi secara terus menerus Gawat 58 69,9
(Silva et al., 2017). Ringan 25 30,1
Total 83 100

3
Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukan RSUD Kota Kendari
bahwa sebagian besar keluarga Persepsi merupakan inti komunikasi .
mempersepsikan pasien dalam status gawat persepsi memiliki peran yang sangat
sebanyak 58 (69,9%). Proporsi paling kecil penting dalam keberhasilan komunikasi
keluarga mempersepsikan pasien dalam yang artinya kecermatan dalam
status ringan sebanyak 25 (30,1%). mempresepsikan stimulasi mengantarkan
kepada keberhasilan komunikasi.
Tabel 2. Distribusi frekuensi kebutuhan Sebaliknya, kegagalan dalam
informasi keluarga tentang kondisi pasien mempresepsikan stimulus akan
di ruang perawatan RSUD Kota Kendari menyebabkan mis-komunikasi.
Berdasarkan hasil analisis menunjukan
Kebutuhan N % bahwa dari 83 responden yang diteliti
Informasi terdapat 58 responden (75,9%) di ruangan
Pengobatan 55 66,3 keperawatan kritis kebanyakan
Non Pengobatan 28 33,7 mempresepsikan kondisi pasien dalam
Total 83 100 keadaan gawat sedang dan 25 responden
(30,1) mempresepsikan kondisi
Sumber: data primer 2022 keluarganya dalam keadaan ringan.
Perbedaan persepsi dapat dipengaruhi
Tabel 2 menggambarkan terdapat oleh beberapa faktor seperti umur,
perbedaan kebutuhan informasi keluarga pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin,
tentang kondisi pasien. Proporsi terbesar lingkungan, informasi, dan pengalaman.
kebutuhan informasi keluarga tentang Contohnya pendidikan dapat
pengobatan pasien sebanyak 55 responden mempengaruhi persepsi seseorang karna
(66,3%). orang yang mempunyai pendidikan tinggi
akan memberikan tanggapan yang lebih
rasional di bandingkan dengan orang yang
berpendidikan rendah atau tidak
Tabel 3. Hubungan antara persepsi keluarga berpendidikan sama sekali.
tentang kondisi pasien dengan kebutuhan Penelitian yang dilakukan oleh
informasi di ruang keperawatan kritis RSUD (Malliarou et al., 2014) menyebutkan
Kota Kendari bahwa, persepsi yang kurang baik dapat
terjadi apabila kebutuhan keluarga di
ruang perawtan kritis tidak dapat terpenuhi
Kebutuhan informasi
Persepsi
dan tidak hanya persepsi,penilaian serta
Pengobatan nonpengobatan adaptasi keluarga terhadap penyakit kritis
Total X2
menjadi kurang baik, apabila hal tersebut
N (%) (%) (%)
N N kurang terpenuhi dan akan mempengaruhi
Gawat 44 75,9 14 24,1 58 100 7,934 proses pemulihan pasien.
Ringan 11 44,0 14 56,0 25 100 Persepsi yang muncul sangat
Total 55   28   83    
tergantung pada cara pandang atau cara
berpikir seseorang, di mana cara berpikir
yang positif dalam mempersepsikan
sesuatu maka akan mengantarkan
Sumber: data primer, 2022 keberhasilan dalam komunikasi.
Sebaliknya . kegagalan dalam
mempersepsikan sesuatu maka akan
menyebabkan terjadinya miss-komunikasi,
sehingga akan sangat berpengaruh
terhadap perawat yang menjaga pasien
maupun petugas medis lainnya.
2. Kebutuhan informasi keluarga
Pembahasan
pasien di ruang keperawatan kritis
1. Persepsi keluarga tentang kondisi
RSUD Kota Kendari
pasien di ruang keperawatan kritis
4
Kebutuhan informasi keluarga adalah
kebutuhan keluarga untuk mendapatkan
informasi yang jelas mengenai kondisi
Berdasarkan pembahasan di atas peneliti
pasien. Keluarga yang kurang informasi
berasumsi bahwa keluarga perlu di beri
mengenai kondisi pasien dapat
informasi tentang tindakan yang dilakukan
mempengaruhi proses pengambilan
terhadap keluarga yang sedang di rawat setiap
keputusan untuk menentukan langkah
hari karena ketidaktahuan keluarga mengenai
kolaboratif dengan perawat dalam
infomasi tentang pasien yang di rawat dapat
menentukan tindakan.
mengakibatkan kegelisahan, kebingungan,
Berdasarkan hasil analisis menunjukan
bahkan kecemasan , sehingga dengan adanya
bahwa dari 83 responden yang diteliti
pemeberian informasi yang akurat dapat
terdapat 55 (69,8%) responden yang
memberikan manfaat bagi keluarga maupun
menginginkan informasi tentang
untuk keefektifan perawatan pasien.
pengobatan dan 28 (33,70 responden
lainnya ingin mendapatkan informasi non
pengobatan. Informasi tentang pengobatan
meliputi tindakan atau pengobatan 3. Hubungan antara persepsi
penyakit, penyebab penyakit, keluarga tentang kondisi pasien
perkembangan kondisi pasien, informasi dengan kebutuhan informasi di
tentang kondisi pasien minimal sekali ruang perawatan kritis RSUD Kota
sehari dan berbicara dengan dokter setiap Kendari
hari. Sedangkan informasi non pengobatan Hasil temuan penelitian ini
meliputi rencana pindah ruangan, membuktikan hipotesis bahwa persepsi
mengetahui perawat yang bertugas akan mempengaruhi kebutuhan informasi
merawat pasien dan dan informasi tentang di mana responden yang mempunyai
peraturan ruangan. persepsi gawat sedang membutuhkan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang informasi tentang pengobatan dan
di lakukan oleh Munyiginya & Brysiewicz responden yang mempunyai persepsi
(2014) yang menyatakan bahwa kebutuhan ringan membutuhkan informasi non
yang paling penting bagi anggota keluarga pengobatan.
yaitu perlu mengetahui secara pasti Hasil uji statistik dengan Chi Square,
tindakan apa yang sedang dilakukan untuk diperoleh nilai p = 0,000 lebih kecil dari α
keluarganya yang sedang di rawat. = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Keluarga pasien membutuhkan informasi yang berarti ada Hubungan Antara
yang di berikan oleh dokter/perawat yang Persepsi Keluarga Tentang Kondisi Pasien
mudah di mengerti dan selalu Dengan Kebutuhan Informasi Di Ruang
menginformasikan setiap tindakan Perawatan Kritis RSUD Kota Kendari
pengobatan yang akan dilakukan kepada Tahun 2022, di mana responden yang
pasien (Retnaningsiih, et al, 2017). mempersepsikan kondisi pasien dalam
Pemberian informasi lengkap adalah keadaan gawat membutuhkan informasi
suatu hal yang penting yang harus tentang pengobatan dan untuk yang
dilakukan oleh perawat diruang mempersepsikan kondisi pasien dalam
keperawatan kritis. Informasi yang tepat keadaan ringan lebih membuhtuhkan
dan jelas dapat mengurangi tekanan informaasi tentang non pengobatan.
psikologis sehingga memungkinkan Menurut CCFNI (Critical Care Family
keluarga untuk mengambil keputusan serta Need Infentory ) menyatakan bahwa
membantu keluarga yang sedang kebutuhan keluarga akan informasi tentang
mengalami stress emosional untuk perkembangan pasien menentukan persepsi
meningkatkan koping mereka. keluarga tentang kualitas pelayanan yang di
berikan. Memenuhi kebutuhan informasi
bagi keluarga pasien dapat meningkatkan
pemahaman, kepuasan, dan kemampuan
keluarga dalam mengambil keputusan.
Penelitian Chhetri and Thulung (2018),
5
juga menyatahkan bahwa kebutuhan untuk menjadi dasar terbinanya hubungan saling
menjawab pertanyaan secara jujur sangat percaya antara perawat danklien
penting bagi keluarga sehingga dapat

Berdasarkan pembahasan di atas, Training Program on Depresion ,


persepsi sangat berhubungan dengan Anxiety , and Stress in Older Adults :
informasi yang di berikan oleh perawat atau A Randomized Clinical Trial. 5(1), 1-
tenaga kesehatan lainnya. Di mana 8.
informasi dari perawat sangat menentukan https://doi.org/10.17795/nmsjournal2
persepsi keluarga baik itu dari 8550
perkembangan kondisi pasien maupun dari Hsiao, P,-R., Redley, B., Hsiao, Y,-C,, Lin, C.-
kualitas pelayan. C,, Han, C.-Y., & Lin, H.-R. (2016).
Family Needs Of Critically III
Penutup Patients in the Emergency
Berdasarkan hasil penelitian dapat di Departement. International
simpulkan bahwa ada hubungan antara Emergency Nursing.
persepsi keluarga tentang kondisi pasien https://doi.org/10.1016/j.jenj.2016.05.
dengan kebutuhan informasi di Ruang 002
Perawatan Kritis RSUD Kota Kendari.
Keluarga yang mempersepsikan kondisi Khatri Chhetri, I., Thulung, B., 2018.
pasien dalam keadaan gawat lebih Perception of Nurses On Needs of
membutuhkan informasi tentang pengobatan Family Members of Patient Admitted
pasien. Penyedia layanan kesehatan diruang to Critical Care Unit of Teaching
keperawatan kritis harus menyadari tentang Hospital, Chitwan Nepal: A Cross
berbagai macam kebutuhan informasi Sectional Institutional Based Study.
keluarga agar dapat memenuhi kebutuhan Nurs. Res. Pract.
mereka dan untuk meningkatkan pelaksanaan 2018,1-7.https://doi.org/10.1155/2018
pendekatan perawatan yang tidak hanya /1369164
berpusat pada pasien tetapi juga pada Malliarou M, Gerogianni G, Babatsikou
keluarga pasien. Tenaga kesehatan khususnya F,Kotrotsiou E, Zyga S. (2014).
perawat diruang keperawatan kritis dapat Family Perceptions of Intensive Care
meningkatkan pemenuhan kebutuhan Unit Nurse’s Roles: a Greek
keluarga pasien berdasarkan prioritas Perspective. Heal Psychol Res.
kebutuhan yang dianggap paling penting bagi (2(1):10-13.
keluarganya. Doi:10.4081/hpr.2014.994

Daftar Pustaka Mega, P. G. (2017).HubunganRespon Time


PerawatDengan Tingkat
Brysiewicz, P., &Emmamaly,W. (2017). KecemaanKeluargaPasien Di Triage
Focusing on families ini the Merah ( Prioritas 2)
emergency department International RumahSakitUmum Daerah
Emergency Nursing, 30, 1-2. Dr.Moewardi. Stikes Kusuma
https://doi.org/10.1016/j.ienj.2016.10. Husada.
002 Meghan, B., & Langley, G. (2015). The
Dicle, A., &Firat, M. Z. (2016). Psychometric Needs Of Families Accompanying
properties of the critical care family Injured Patients Into The Emergency
needs invenstory-emergency Depertement In A Tertiary Hospital In
department. Applied Nursing Gauteng. Curationis, 39(1), 1-7.
Research, 33, 113-120. hhtps://doi/org/http://dx.doi.org/10.41
https://doi.org/10.1016/j.1pnr.016.11. 02/cur ationis.v39i1.1567
001 Melley, P. J, O., Brown, K., Krug, S. E.
Ghazavi, Z., Feshangchi, S., Alavi, M., (2017). Patient-And Family-Ceteres
&Keshvari, M.(2016). Effect of a Care Of Children In Thr Emergency
Family-Orieted Communication Skills Department. 112(2).

6
https://doi.org/10.1542/peds.2008-
1569
Misgiyanto & Susilawati, (2014). Asuhan
keperawatan keluarga, edisi 2., Jumiati, N., Nasution, T.H., Hanifah, I.,
Jakarta: Trans Info Media.
(2022) Gambaran Kebutuhan
Pande, Kolekar, dan Vidyapeeth, 2014). Keluarga Pasien di PICU dan
Family-centered approach improves NICU RSUD Ulin Banjarmasin,
communication and care in Intensive Jurnal Kesehatan Pena Medika,
Care Unit. 12 (1): 217-232.
Rab, T. (2014). Agenda gawat darurat
(critical care) jilid I, Edisi 2.,
Bandung: PT Alumni
Redley, B., & Beanland, C. (2014). Revising
The Critical Care Family Needs
Inventory For The Emergency
Department. Journal Of Advanced
Nursing, 45(1), 95-104. https
://doi.org/10.1046/j.1365-
2648.2003.03865.x
Shorofi, S.A., Y. Jannati, H.R. Moghaddam,
dan J. Y. Charati. 2016. Psychosocial
Needs Of Familias Of Intensive Care
Patients: Perception Of Nurses And
Familias. Nigerian Medical Journal.
57(1)
Silva et al. (2017). Engaging families to
participate in care of older critical
care patients. Crit Care Nurse.
32(3):35-40

Apriyanti, E dan Adawiyah R., (2018)


Kebutuhan Keluarga Saat Anak
Dirawat Di Paediatric Intensive
Care Unit (Picu): Sudut Pandang
Keluarga Dan Perawat. Jurnal
Keperawatan Indonesia. , 21(3):
159-168
Hafifah I., dkk (2021) Kebutuhan
Keluarga Dari Pasien Kritis Yang
Dirawat Di Unit Perawatan
Intensif RSUD Ulin Banjarmasin,
Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan, 12(1): 294-305.

Anda mungkin juga menyukai