Anda di halaman 1dari 4

Nama: Elsa Mayori Agustia

Nim: 2033011

Prodi: Ilmu keperawatan

Analisis Jurnal

Judul jurnal : KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN


KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI
SURABAYA

Ringkasan jurnal :

Jurnal ini membahas tentang Hubungan komunikasi teraupetik Dengan Tingkat Kecemasan
Keluarga Di Ruang Tunggu ICU RS.Adi Husada Kapasari Surabaya.

Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketengangan mental yang


menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau
tidak adanya rasa aman. Tejadinya Kecemasan pada keluarga pasien biasanya disebabkan
karena kurangnya informasi tentang perawatan di ICU, dan ketatnya peraturan-peraturan
diruang ICU sehingga menyebabkan keluarga merasa tidak dapat menjaga pasien secara
dekat, sehingga menimbulkan perasaan cemas bagi keluarga.

Berdasarkan penyebab dan dampak diatas, perawat seharusnya memberikan pengetahuan


tentang tindakan yang dilakukan selama proses perawatan diruang intensive dan memotivasi
keluarga agar selalu mendoakan pasien, salah satunya dengan menggunakan komunikasi
teraupetik.

Menurut Penelitian Arwani, (2002) komunikasi yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa
percaya diri seseorang terhadap penyampaian pesan, sehingga terbina hubungan yang saling
percaya.

menurut penelitian Tsamsuri, (2006) menjelaskan bahwa komunikasi dapat menjadi jembatan
atau penghubung dalam menurunkan tingkat kecemasan keluarga pasien.

Pada penelitian ini Hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga di
ICU RS.Adi Husada Kapasari Surabaya diperoleh dari hasil uji kolerasi spearman dengan
nilai (p=0,028 r = 0, 556). Artinya terdapat hubungan yang bermakna antara komunikas
terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien atau semakin baik komunikasi perawat
akan menurunkan tingkat kecemasan keluarga pasien di ICU.

Hasil jurnalMenurut Hasil penelitian, semakin baik komunikasi terapeutik maka tingkat
kecemasan keluarga pasien semakin ringan, atau dapat dikatakan antara variabel komunikasi
terapeutik dan variabel tingkat kecemasan keluarga pasien memiliki hubungan yang
berkebalikan.
Judul jurnal :HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN
TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RSU GMIM KALOORAN AMURANG

Ringkasan jurnal :

Jurnal ini membahas tentang hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat
kepercayaan keluarga pasien di (ICU)

Intensive Care Unit merupakan ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan
khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang
mengancam jiwanya sewaktu-waktu karena kegagalan atau disfungsi satu organ yang
kemungkinan dapat disembuhkan kembali melalui perawatan dan pengobatan intensif
(Musliha, 2010).

Menurut Wulandari, 2009 ,terpisahnya anggota keluarga dengan pasien itu dapat
menimbulkan stress dan kecemasan bagi anggota keluarga. Keluarga harus menggantungkan
dan memberikan kepercayaan kepada perawat untuk pelayanan keperawatan pasien tanpa
menunjukkan sikap pro dan kontra. Bila keluarga psien sudah percaya kepada kita, maka
keluarga pasien akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran
komunikasi, mempejelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas
komunikan untuk mencapai maksudnya.

Menurut Priyoto, 2015 Informasi yang akurat dan terpercaya sangat diperlukan ole keluarga
pasien yang ada di ruangan ICU, karena pasien yang masuk ruangan ICU sangat memerlukan
tindakan cepat dan tepat. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan oleh
perawat dengan pasien atau perawat dengan keluarga pasien yang didasari oleh hubungan
saling percaya yang untuk meningkatkan kesembuhan pasien. Di dalam berkomunikasi antara
perawat dengan keluarga pasien. perawat harus membangun rasa nyaman, aman dan percaya
kepada keluarga. Hal ini merupakan landasan utama berlangsungnya komunikasi yang efektif

Pada penelitian ini hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di
ruang rawat inap Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien dimana
terdapat 42 orang (91.3%) yang memiliki komunikasi terapeutik perawat baik dan pasien
merasa puas.

Hasil jurnal:

Menurut Hasil penelitian,Wulandari (2009), menyatakan bahawa percaya merupakan suatu


penentuan efektifitas komunikasi. Apabila pasien atau keluaraga sudah percaya kepada kita,
maka pasien atau keluarga akan lebih mudah terbuka kepaa kita. Hal in iakan membuka
saluran komunikasi. memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas
komunikan untuk mencapai maksudnya

Anda mungkin juga menyukai