Anda di halaman 1dari 9

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN


TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA SAAT PEMASANGAN INFUS
PADA ANAK DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Rosida R. Suselo
Sefti Rompas
Ferdinand Wowiling

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : idha.ramadhani24@gmail.com

Abstract : Therapeutic communication is communication that is


planed and carried to asmed to help the healing and recovery of the
patient. Anxiety is a fear that is not pleasant and can not be
justified, often accompanied by physiological symptions. The
purpose to test the therapeutic nurse respondents. The result
based on test spearman rho correlation therapeutic communication
with value obtained in levels of anxiety (p) = 0,000 where the value
of α = 0,817. Conclution of this during infusion in children in the
departemen of RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. Keywords :
Therapeutic Communication, Levels of Anxiety

Abstrak : Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang


direncanakan dan dilakukan bertujuan untuk membantu
penyembuhan atau pemulihan pasien. Kecemasan adalah suatu
perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat
dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis. Tujuan
penelitian untuk menguji hubungan komunikasi terapeutik perawat
dengan tingkat kecemasan orang tua saat pemasangan infuse pada
anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sampel penelitian 53
responden. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik Spearman Rho
terdapat hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat
kecemasan diperoleh (p)=0,000 dimana nilai α=0,817. Kesimpulan
hasil pnelitian ini menunjukkan adanya hubungan komunikasi
terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan orang tua saat
pemasangan infuse pada anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Tingkat Kecemasan
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017
Infus adalah salah satu cara
atau bagian dari pengobatan
PENDAHULUAN
untuk memasukkan obat atau
Pelayanan kesehatan
vitamin kedalam tubuh pasien
yang dilaksanakan dirumah
(Darmawan, 2008).
sakit melalui pelayanan Berdasarkan penelitian Ainusi
keperawatan pada pasien di
(2008), diruangan anak RSUD
rumah sakit, seringkali
Kota Semarang tentang
mengabaikan aspek-aspek
Hubungan Pengetahuan Perawata
psikologi sehingga
Dalam Komunikasi Terapeutik
menimbulkan berbagai
permasalahan psikologis bagi pada Anak dengan Kecemasan
pasien yang salah satunya orang tua di Ruangan Anak,
adalah kecemasan (Wijayanti, presentase perawat dalam
2009). komunikasi terapeutik adalah
Kecemasan orang tua 55,6% sudah baik dan 44,4%
saat anak dirawat dirumah kurang.
sakit adalah reaksi atau Hasil survey awal di Irina E
respon yang muncul terutama Bawah RSUP Prof. Dr.
R.D.Kandou Manado jumlah
pada mereka yang baru
pasien yang dirawata dan
pertama kali mengalami
terpasang infuse pada bulan
perawatan anak dirumah sakit
Maret 2016 terdapat 53 orang.
(Supartini, 2004).
Pada wawancara awal dari 3
Komunikasi terapeutik
orang tua yang mendampingi
adalah komunikasi yang
direncanakan dan dilakukan anaknya, 2 ibu mengatakan
bertujuan untuk membantu adanya perasaan khawatir dan
penyembuhan atau pemulihan cemasmendampingi anaknya saat
pasien (Damiyanti, 2008).
tindakan pemasangan infuse,
Perawat merupakan salah
satu anggota tim kesehatan sedangkan 1 orang tua yang
yang memegang posisi kunci mendampingi anaknya dalam
untuk membantu orang tua perawatan merasa tidak terlalu
dalam menghadapi cemas. Untuk
permasalahan yang berkaitan
dengan perawatan anak
dirumah sakit, karena perawat
berada disamping pasien dan
memberikan pelayanan
keperawatan (Nurjanah, 2005).
Instrument pengumpulan data
menggunakan pedoman
komunikasi terapeutik
perawat di Irina E Bawah wawancara mendalam dan
RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou mengambil beberapa data di
Manado, presentase RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou
perawat dalam Manado. Populasi dalam
komunikasi terapeutik penelitian ini adalah seluruh
adalah 50% sudah baik orang tua anak yang dirawat
dan 50% kuran baik. pada bulan Maret 2016
Berdasarkan uraian
berjumlah 53 orang.
diatas maka peneliti
tertarik untuk melakukan Hasil dan Pembahasan
penelitian “Hubungan Tabel 1. Distribusi responden
menurut jenis kelamin
komunikasi terpeutik Jenis
perawat dengan tingkat Kelamin n %
Laki-laki 4 7,5
kecemasan orang tua Perempuan 49 92,5
saat pemasangan infus Total 53 100
pada anak di RSUP Sumber : Data Primer 2017
Prof.Dr.R.D.Kandou
Sebagian besar
Manado.
responden berjenis kelamin
METODE PENELITIAN perempuan yaitu sebanyaj 49
Desain penelitian ini responden (92,5%).
adalah menggunakan Perempuan lebih
metode Deskriptif Analitik cenderung mengalami
yang bersifat cross kecemasan dibandingkan
sectional yaitu dengan laki-laki.hal ini
menekankan pada waktu dikarenakan perempuan
wawancara data variabel dirasa lebih sensitive
independen dan terhadap permasalahan,
dependen hanya satu kali sehingga mekanisme koiping
dalam satu saat perempuan lebih kurang baik
(Nursalam, 2008).
disbanding dengan laki-laki
Penelitian ini dilakukan di
(Gunarso, 2009).
ruangan IRDA dan IRINA
E Bawah RSUP Prof
Dr.R.D.Knadou Manado 2
pada bulan September
2016-Maret 2017.
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017
klien mengatasi stres sementara
untuj hidup harmonis dengan
Tabel 2. Distribusi responden
menurut pendidikan orang lain, menyesuaikan
Pendidikan n % dengan sesuatu yang tidak dapat
S1 2 3,8
D3 6 11,3 diubah dan mengatasi hambatan
SMA 45 84,9 psikologis yang menghalang
Total 53 100 realisasi diri (Kozier, 2000).
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 4. Distribusi responden
Sebagian besar reponden menurut kecemasan orang tua
berpendidikan SMA yaitu Tingkat
sebanyak 45 responden Kecemasa
(84,9%). Tingkat pendidikan n n %
Ringan 35 66,0
yang rendah pada seseorang Sedang 14 26,4
akan menyebabkan orang Berat 4 7,5
tersebut lebih mudah Total 53 100
mengalami kecemasan Sumber : Data Primer 2017
dibandingkan mereka yang
berpendidikan tinggi (Kaplan
& Sadock, 2007).

Tabel 3. Distribusi responden


menurut komunikasi
terapeutik perawat
Komunika
si
Terapeutik n %
Baik 28 52,8
Cukup 18 34,0
Kurang 7 13,2
Total 53 100
Sumber : Data Primer 2017

Sebagian besar
responden memiliki
komunikasi terapeutik pada
kategori baik yaitu sebabyak
28 responden (52,8%).
Komunikasi terapeutik juga
dapat dipresepsikan sebagai
proses interaksi antara klien
dan perawat yang membantu
0 0 0
0
Sebagan besar Bai , 0, 2 52 2 52
responden memiliki k 0 0 0 0 8 ,8 8 ,8
tingkat kecemasan ringan 7 1
yaitu sebanyak 35 Tot , 26, 3 66 9 0
al 4 5 14 4 5 ,0 1 0
responden (66,0%). Hal
Sumber : Data Primer 2017
yang paling umum yang
dirasakan orang tua Hasil uji statistic
adalah kecemasan. Satu Spearman Rho menunjukkan
hal yang normal, bahkan nilai p=0,000. Nilai p ini lebih
adaptif untuk sedikit kecil dari nilai α(0,05) dengan
cemas mengenai aspek- demikian Ho ditolak artinya
aspek kehidupan tersebut. terdapat hubungan
Kecemasan merupakan
komunikasi terapeutik perawat
suatu respon yang tepat
dengan tingkat kecemasan
terhadap ancaman, tetapi
orang tua saat pemasangan
kecemasan dapat menjadi
infuse pada anak di RSUP
abnormal bila tingkatnya
Prof.Dr.R.D.Kandou Manado.
tidak sesuai dengan
Komunikasi terapeutik adalah
proporsi ancaman.
komunikasi yang
Tabel 5. Hasil Analisis direncanakan dan dilakukan
Hubungan bertujuan untuk membantu
Komunikasi Terpeutik
Dengan Tingkat penyembuhan atau pemulihan
Kecemasan Orang Tua Saat pasien. Perawat harus
Pemasangan memiliki keterampilan
Infus komunikasi yang bersifat
Komunikasi professional dan bertujuan
Tingkat Kecemasan
Tua untuk menyembuhkan pasien
Terap To rP (Damiyanti, 2008).
eutik tal Value Perawat merupakan salah
Per
awa Be Sedang satu anggota tim kesehatan
t rat Ringan
n % n % n %Jlh % yang memegang posisi kunci
7 0 untuk membantu orang tua
Kur , 5, , 3,
ang 4 5 3 7 0 0 7 2 dalam menghadapi
Cuk 0 0 11 20 7 13 1 3 0,8 0, permasalahan yang berkaitan
up , ,8 ,2 8 4, 17 00 dengan perawatan anak
dirumah sakit (Nurjanah,
2005). Penelitian ini
didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh
Dwiyanti (2010), bahwa
peran perawat harus terdiri
dari orang-orang yang
bermoral baik dan memiliki
kepedulian
terhadap kesehatan pasien,
yang mempertahankan
martabat dan menghargai
pasien sebagai seorang
manusia.

3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017
ringan serta berkomunikasi
terapeutik pada kategori baik ;
Komunikasi yang baik
terdapat hubungan komunikasi
oleh perawat dapat menolong
terapeutik perawat dengan tingkat
klien untuk meningkatkan
kecemasan orang tua saat
perubahan positif dalam aspek
fisik, psikologis, spiritual, dan pemasangan infuse di RSUP
social. Tetapi sebaliknya jika Prof.Dr.R.D.Kandou Manado.
komunikasi dirasakan kurang, DAFTAR PUSTAKA
maka hal ini cenderung
menjadi factor penyebab Ainusi. (2008). Hubungan
kecemasan orang tua terkait Pengetahuan dengan Sikap
tindakan yang akan dilakukan Perawat dalam Komunikasi
perawat pada anaknya. Terapeutik pada Anak Usia Pra
Perawat harus berusaha Sekolah Di Ruang Anak RSUD
mengungkapkan perasaan, Kota Semarang, tahun 2008.
mengidentifikasi dan mengkaji http://eprints.undip.ac.id/9717
masalah serta mengevaluasi Darmawan. (2008). Plebitis, apa
tindakan yang dilakukan dalam
penyebabnya dan bagaimana
perawatan.
cara mengatasinya ?
Tujuan komunikasi
http://www.otsuka.co.id/?
terapeutik diarahkan agar
content=article_
terjadi kedekatan yang erat
detail&id=68&lang=id
antara orang tua pasien dan
perawat sehingga bisa Damiyanti. (2008). Komunikasi
Terapeutik
mengurangi tingkat
dalam Praktik Keperawatan.
kecemasan. http://newspaper.pikiranrakyat.c
SIMPULAN om/.prpri n.
Dari hasil penelitian yang Kozier. (2000). Dasar-dasar
dilakukan di RSUP Keperawatan :
Prof.Dr.R.D.Kandou Manado, teori dan praktik konsep.
dapat ditarik kesimpulan Philadelphia.
yaitu : responden berjenis Addison Wesley.
kelamin perempuan lebih
mendominasi dibandingkan
laki-laki, berpendidikan SMA,
memiliki tingkat kecemasan
Nurjanah Intansari. (2005).
Komunikasi Keperawatan :
Dasar-dasar Komunikasi
Bagi Perawat. Yogyakarta :
Moco Medika.
Supartini, Y. (2004). Buku 4
Ajar Konsep Dasar
Keperawatan Anak,
Cetakan 1. Jakarta :
EGC.
Wijayanti, D. (2009).
Hubungan antara
dukungan keluarga
dengan tingkat
kecemasan pasien.
Yogyakarta. FIK UMS.

Anda mungkin juga menyukai