COLIC RENAL
DISUSUN OLEH
SYAHRULLAH LA HAMENTE
144 2019 1067
PRECEPTOR INSTITUSI
YUSRAH TAQIAH, S. Kep., Ns. M. Kes
A. DEFINISI
Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras
seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan
nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa
terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu
kandung kemih).Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis
renalis, nefrolitiasis).
Batu saluran kemih adalah adanya batu di traktus urinarius. (ginjal,
ureter, atau kandung kemih, uretra) yang membentuk kristal; kalsium,
oksalat, fosfat, kalsium urat, asam urat dan magnesium.(Brunner &
Suddath,2002). Batu saluran kemih atau Urolithiasis adalah adanya batu di
dalam saluran kemih. (Luckman dan Sorensen)
Dari dua definisi tersebut diatas saya mengambil kesimpulan bahwa
batu saluran kemih adalah adanya batu di dalam saluran perkemihan yang
meliputi ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
B. ETIOLOGI
Penyebab terbentuknya batu saluran kemih sampai saat ini belum
diketahui pasti, tetapi ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu pada
saluran kemih yaitu:
1. Infeksi
Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan
akan menjadi inti pembentukan batu saluran kemih . Infeksi bakteri akan
memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengubah pH urine
menjadi alkali.
2. Stasis dan Obstruksi urine
Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah pembentukan batu
saluran kemih.
3. Ras
Pada daerah tertentu angka kejadian batu saluran kemih lebih tinggi
daripada daerah lain, Daerah seperti di Afrika Selatan hampir tidak
dijumpai penyakit batu saluran kemih.
4. Keturunan
5. Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi
kemungkinan terbentuknya batu ,sedangkan kurang minum menyebabkan
kadar semua substansi dalam urine meningkat
6. Pekerjaan
Pekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan
terbentuknya batu daripada pekerja yang lebih banyak duduk.
7. Suhu
Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat
sedangkan asupan air kurang dan tingginya kadar mineral dalam air minum
meningkatkan insiden batu saluran kemih
8. Makanan
Masyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka
morbiditasbatu saluran kemih berkurang. Penduduk yang vegetarian yang
kurang makan putih telur lebih sering menderita batu saluran kemih ( buli-
buli dan Urethra ).
C. ANATOMI GINJAL
Ginjal adalah bagian utama dari sistem perkemihan yang juga masuk
didalamnya ureter, kandung kemih dan uretra. Ginjal terletak pada rongga
abdomen posterior, dibelakang peritonium diarea kanan dan kiri dari kolumna
vertebralis. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak
yang tebal. Pada orang dewasa normal panjangnya 12 – 13 cm, lebar 6 cm dan
beratnya antara 120 -150 gram. Setiap ginjal memiliki korteks dibagian luar
dan di bagian dalam yang terbagi menjadi piramide-piramide. Pada setiap
piramide membentuk duktus papilaris yang selanjutnya menjadi kaliks minor,
kaliks mayor dan bersatu membentuk ginjal tempat terkumpulnya urine.
Ureter menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
Garis-garis yang terlihat pada piramide disebut nefron yang
merupakan satuan fungsional ginjal. Setiap ginjal terdiri dari satu juta nefron.
Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang merupakan lubang-lubang yang
terdapat pada piramide-piramide renal, membentuk simpul dan kapiler badan
satu mulpigli, kapsul bowman, tubulus proximal, ansa henle dan tubulus
distal.
Ureter menghubungkan pelvis ginjal dengan kandung kemih. Kedua
ureter merupakan saluran yang panjangnya 10 – 12 inc. Ureter berfungsi
menyalurkan urin ke kandung kemih. Kandung kemih mempunyai tiga muara.
Dua maura ureter dan satu muara uretra. Kandung kemih sebagai tempat
menyimpannya urin dan mendorong urin untuk keluar. Uretra adalah saluran
kecil yang berjalan dari kandung kemih sampai ke luar tubuh yang disebuat
meatus uretra.
Fungsi ginjal:
1. Fungsi ekskresi
a. Mempertahankan osmolaritas plasma sekitar 285 cm osmol
dengan mengubag ekskresi air.
b. Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma
dalam rentang normal.
c. Mempertahankan pH plasma dengan mengeluarkan kelebihan
dan membentuk kembali Hco3.
d. Mengekskresikan produk ahkir nitrogen dan metabolisme
protein terutama urea, asam urat dan kretinin.
2. Fungsi non ekskresi
a. Menghasilkan renin, penting untuk mengatur tekanan darah.
b. Menghasilkan eritropoitin, faktor penting dalam stimulasi
produksi sel darah merah dan sumsum tulang.
c. Metabolisme vitamin D menjdai bentuk aktifnya.
d. Degradasi insulin.
e. Menghasilkan prostaglandin.
D. PATOFISISIOLOGI
Mekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan
urolithiasis belum diketahui secara pasti. Namun demikian ada beberapa
faktor predisposisi terjadinya batu antara lain: peningkatan konsentrasi larutan
urin akibat dari intake cairan yang kurang serta peningkatan bahan-bahan
organik akibat infeksi saluran kemih atau statis urin menjadikan sarang untuk
pembentukan batu.
Supersaturasi elemen urin seperti kalsium, fosfat dan faktor lain yang
mendukung terjadinya batu meliputi: pH urin yang berubah menjadi asam,
jumlah casiran urin. Masalah-masalah dengan metabolisme purin
mempengaruhi pembentukan batu asam urat. pH urin juga mendukung
pembentukan batu. Batu asam urat dan cyscine dapat mengendap dalam urin
yang alkalin, sedangkan batu oxalat tidak dipengaruhi oleh pH urin.
Imobilisasi yang lama akan menyebabkan gerakan kalsium menuju
tulang akan terhambat. Peningkatan serum kalsium akan menambah cairan
yang akan diekskresikan. Jika cairan masuk tidak adekuat maka penumpukan
atau pengendapan semakin bertambah dan pengendapan ini makin kompleks
sehingga terjadi batu. Batu yang terbentuk dalam saluran kemih sangat
bervariasi. Ada batu yang kecil, ada yang besar. Batu yang kecil dapat lekuar
lewat urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran kemih dan
akan tampak darah dalam urin; sedangkan batu yang besar dapat menyebabkan
obstruksi saluran kemih yang menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari
dilatasi akan terjadi refluks urin dan akan menimbulkan terjadinya
hidronefrosis karena dilatasi ginjal. Kerusakan pada srtuktur ginjal yang lama
akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada organ dalam ginjal sehingga
terjadi gagal ginjal kronis karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya
secara normal, yang mengakibatkan terjadinya penyakit gagal ginjal kronik
yang dapat menyebabkan kematian.
Batu Saluran Kemih
Pielonefritis
Obstruksi Infeksi Ureritis
Sistitis
Hidronefrosis Pionefrosis
Hidroureter Urosepsis
Gagal Ginjal