Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN

IBU BAYI YANG DIRAWAT DI RUANG NICU RSUD


dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Syaifina Syafta1; Nurlela Hasan2


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
IPCN Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
e-mail: syaifinasyafta@yahoo.co.id; nurlela_hasan@yahoo.com

ABSTRAK
Kondisi perpisahan akibat perawatan intensif mempunyai dampak bermakna pada orang tua serta memicu
timbulnya kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat
kecemasan ibu bayi yang dirawat di ruang NICU RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian ini
descriptive correlative dengan desain penelitian cross sectional study. Responden dalam penelitian ini adalah
ibu bayi yang dirawat di ruang NICU sebanyak 59 orang yang diperoleh dengan metode purposive sampling.
Kuesioner dalam penelitian adalah kuesioner baku Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data dianalisis
dengan menggunakan statistik Chi-square dengan confidence interval 95% dan alpha (α) 0,05. Pengujian
hipotesa jika p-value > nilai α maka hipotesa null (Ho) diterima. Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa
ada hubungan antara usia dengan tingkat kecemasan ibu bayi yang dirawat di ruang NICU (P=0,037, P<α),
ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu bayi yang dirawat di ruang NICU (P=0,000,
P<α), ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu bayi yang dirawat di ruang NICU
(P=0,000, P<α), ada hubungan antara penghasilan dengan tingkat kecemasan ibu bayi yang dirawat di ruang
NICU (P=0,004, P<α). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan antara karaktersti dengan
tingkat kecemasan ibu bayi yang dirawat di ruang NICU Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh. Diharapkan pada perawat agar dapat memberikan dukungan mental, dukungan informasi, serta
pendidikan kesehatan kepada keluarga khusunya ibu sehingga dapat mengurangi kecemasan selama bayi di
rawat.
Kata Kunci : Kecemasan, Karakteristik Ibu, Neonatus

ABSTRACT
Intensive care which separates between parents and their babies has a significant impact on the parents which
triggers anxiety. This study aimed at determining the relationship between the characteristics and the anxiety
levels of infant mothers in the NICU room in dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Banda Aceh. This
was a descriptive correlative study with cross sectional study design. The respondents in this research were 59
mothers of babies treated in NICU room selected trough purposive sampling techniques. The standard
questionnaire as research instrument to collect the data was formulated based on Hamilton Anxiety Rating
Scale (HARS). Data were analyzed by using Chi-square statistic with 95% confidence interval and alpha (α)
0.05. The hypothesis testing procedure was if p-value > α then null hypothesis (Ho) is accepted. The result of
bivariate analysis showed that there was a correlation between education and maternal anxiety level treated in
NICU room (P = 0.000, P<0.037, P<α), there was a relationship between the work and the anxiety level of the
infant mother treated in the NICU room (P = 0000, P<α), there was a corelation between income and maternal
anxiety level treated in the NICU room (P = 0.004, P<α). Based on these research findings, it can be
concluded there was a relationship between the characteristic and the level of anxiety of the mothers of the
baby who treated in the NICU room dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Banda Aceh. It is
suggested that nurses provide mental support, information support, and health education to families,
especially for mothers so that they can reduce the anxiety level when their babies are receiving medical care.
Keywords : Anxiety, Charactersithic of Mother, Neonatus

1
PENDAHULUAN menghadapi masalah dapat dipengaruhi oleh
Neonatus adalah bayi baru lahir yang usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
berusia sampai dengan 28 hari. Pada masa pekerjaan, penghasilan, ras, status perkawinan
tersebut terjadi perubahan fisik yang dramatis, dan besar keluarga.
perubahan biologis besar dari kehidupan intra Hasil penelitian Darmawati (2012) di
uterin ke ekstra uterin. Bayi hingga usia kurang RSUP Fatmawati Jakarta menyimpulkan,
satu bulan merupakan golongan umur yang kecemasan orang tua yang bayinya di rawat di
memiliki resiko gangguan kesehatan paling ruang NICU sebesar 46,14% mengalami cemas
tinggi dimana proses pematangan organ di ringan dan 45,15% mengalami cemas sedang.
semua sistem terjadi pada masa ini, berbagai Sedangkan hasil penelitian Kustiawan (2013)
masalah kesehatan sangat mungkin terjadi di RSUD Soekarjo Purwokerto di dapatkan
(Wong, Hockenbery, Wilson & Schwartz, orang tua mengalami kecemasan sedang
2008). sebanyak 52,4% karena anaknya mengalami
Pencegahan merupakan hal terbaik yang hospitalisasi.
harus dilakukan dalam penanganan neonatal Berdasarkan survey dan wawancara yang
sehingga neonatus sebagai organisme yang peneliti lakukan pada tiga ibu bayi di ruang
harus menyesuaikan diri dapat bertahan NICU Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
dengan baik. Sarana perawatan medis bagi Abidin Banda Aceh mengatakan bahwa mereka
neonatus yang memerlukan perawatan intensif sangat takut akan terjadi hal buruk pada
guna mencegah dan mengobati terjadinya anaknya, merasa gagal menjadi ibu, mereka
kegagalan organ-organ vital serta pengawasan juga mengatakan tidak dapat beristirahat
ketat yang terdiri dari beberapa level dengan tenang. Selama wawancara dari
perawatan sesuai dengan tingkat keparahan ketiganya terlihat murung dan gelisah. Melihat
penyakit yang dialami bayi dapat dilakukan di respon cemas yang di timbulkan orang tua
ruang NICU (Neonatal Intensif Care Unit) menjadi hal yang menarik bagi peneliti, serta
(Mubarak, 2012). dari beberapa uraian diatas peneliti merasa
Kondisi di ruang intensif (NICU) tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai
tampak asing bagi orang tua karena dipenuhi hubungan karakteristik dengan tingkat
dengan alat medis yang canggih, aura kondisi kecemasan ibu bayi yang di rawat di ruang
kritis dan kesulitan berkomunikasi dengan NICU Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
banyaknya petugas kesehatan yang tidak Abidin Banda Aceh.
mereka kenal (Miles,1989, dalam
Rahayuningsih, 2017). Wong, et. al (2008, METODE
p.827) memaparkan bahwa perawatan bayi di Penelitian ini termasuk penelitian
NICU mempunyai dampak yang bermakna kualntitatif menggunakan desain descriptive
pada orang tua khususnya ibu. Kondisi correlative dengan pendekatan cross sectional
perpisahan akibat perawatan ini dapat memicu study yang dilaksanakan pada 2 – 23 Juni 2017
timbulnya kecemasan pada orang tua. di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Umumnya orangtua cemas mengenai keadaan Abidin Banda Aceh. Sampel dalam penelitian
anaknya, harapan hidup, dan lingkungan ruang ini adalah 59 ibu bayi yang dirawat di ruang
rawat. NICU dengan teknik purposive sampling.
Stuart & Laraia (2007) menjelaskan Pengumpulan data dilakukan dengan
kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran wawancara terpimpin menggunakan kuesioner
pada sesuatu yang akan terjadi dengan yang terdiri dari dua bagian, yaitu data
penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan karakteristik ibu dan kuesioner baku Hamilton
dengan perasaan tidak menentu dan tidak Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur
berdaya. Videbeck (2008, p.308), memaparkan kecemasan. Data diolah dengan langkah-
seorang wanita, usia kurang dari 45 tahun, langkah: editing, coding, transferring, dan
serta seseoang yang berasal dari status sosial tabulating.
ekonomi rendah lebih sering mengalami Penelitian dilakukan setelah
kecemasan yang menimbulkan gangguan mendapatkan surat lulus uji etik dari Komite
interpersonal, okupasional dan sosial. Etik Fakultas Keperawatan Universitas Syiah
Notoadmojo (2003) juga mengatakan bahwa Kuala yang bertujuan untuk melindungi dan
setiap manusia memiliki karakteristik yang menjamin kerahasiaan responden. Dalam
berbeda-beda, karakteristik seseorang dalam peenelitian ini peneliti menerapkan beberapa

2
etika yaitu: respect for human dignity, respect 3. Pekerjaan
for privacy and confidentiality, respect for Bekerja 18 30.5
justice an inclusiveness, dan balancing harms Tidak bekerja 41 69.5
and benefits. 4. Penghasilan
Analisa data terdiri dari analisa univariat Tinggi 36 61
dan bivariat. Analisa univariat digunakan untuk Rendah 23 39
melihat distribusi frekuensi dari setiap variabel Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
dan analisa bivariat dilakukan untuk melihat usia dewasa awal (17-21 tahun) merupakan
hubungan antar variabel. Penelitian ini frekuensi terbesar dengan jumlah 52 responden
menggunakan uji Chi-Square dengan derajat (88.1%), pendidikan terakhir yang paling
kemaknaan 5% (0,05). banyak adalah pendidikan menengah dengan
jumlah 32 responden (54.2%), sebagian besar
HASIL responden berstatus sebagai ibu rumah tangga
Berdasarkan hasil penelitian yang telah atau tidak bekerja dengan jumlah 41 responden
dilakukan terhadap 59 responden, didapakan (69.5%), dan penghasilan responden pada
hasil sebagai berikut: tingkat tinggi sebanyak 36 responden (61%).

Tabel 1. Karakteristik Ibu


No Karakteristik Ibu f % Tabel 2. Tingkat Kecemasan Ibu
1. Usia No Tingkat f %
17 - 21 tahun 7 11.9 Kecemasan
22 - 40 tahun 52 88.1 1. Ringan 33 55.9
2. Sedang 26 44.1
2. Pendidikan terakhir
Rendah (SD/SMP) 10 16.9 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
Sedang (SMA/MK) 32 54.2 bahwa sebanyak 33 reponden (55.9%)
Tinggi (PT) 17 28.8 mengalami cemas ringan.

Tabel 3. Hubungan Karakteristik Usia dengan Tingkat Kecemasan


Usia Tingkat Kecemasan
Ringan Sedang Total Α P-
Value
f % f % f %
Remaja akhir 1 3.0 6 23.1 7 11.9
Dewasa awal 32 97.0 20 76.9 52 88.1 0,05 0,037
Total 33 100 26 100 59 100
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan hubungan antara karakteristik usia dengan
bahwa 32 responden (97%) mengalami cemas tingkat kecemasan ibu bayi yang dirawat di
ringan. Melalui uji statisik Fisher Excact Test, ruang NICU Rumah Sakit Umum Daerah dr.
didapatkan bahwa nilai P-Value = 0,037 (< Zainoel Abidin Banda Aceh.
0,05) sehingga Ho ditolak yang berarti ada

Tabel 4. Hubungan Karakteristik Pendidikan dengan Tingkat Kecemasan


Pendidikan Tingkat Kecemasan
Ringan Sedang Total α P-
Value
f % f % f %
Rendah/ Sedang 16 48.5 26 100 42 71.2
Tinggi 17 51.5 0 0 17 28.8 0,05 0,000
Total 33 100 26 100 59 100
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan menggabungkan kategori pendidikan sedang
bahwa responden dengan tingkat pendidikan dan rendah sebagai alternatif dari uji Chi
rendah/ sedang mengalami cemas sedang Square yang tidak memenuhi syarat.
sebanyak 26 responden (100%). Peneliti Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai

3
0.000 (< 0.05), sehingga ada hubungan antara yang dirawat di ruang NICU Rumah Sakit
pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu bayi Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

Tabel 5. Hubungan Karakteristik Pekerjaan dengan Tingkat Kecemasan

Usia Tingkat Kecemasan


Ringan Sedang Total α P-
Value
f % f % f %
Bekerja 18 54.5 0 0 18 30.5
Tidak bekerja 15 45.5 26 100 41 69.5 0,05 0,000
Total 33 100 26 100 59 100
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan yang berarti ada hubungan antara karakteristik
bahwa 26 responden (100%) yang tidak bekerja pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu bayi
mengalami cemas ringan. Melalui uji statisik yang dirawat di ruang NICU Rumah Sakit
Continuity Correction, didapatkan bahwa nilai Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
P-Value = 0,000 (< 0,05) sehingga Ho ditolak

Tabel. 6 Hubungan Karakteristik Penghasilan dengan Tingkat Kecemasan


Usia Tingkat Kecemasan
Ringan Sedang Total α P-value
f % f % f %
Tinggi 26 78.8 10 38.5 36 61
Rendah 7 21.2 16 61.5 23 39 0,05 0,000
Total 33 100 26 100 59 100
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan dan Ha diterima yang berarti ada hubungan
bahwa 16 responden (61.5%) ibu dengan antara perasaan ketidakberdayaan dengan
penghasilan rendah mengalami cemas sedang kualitas hidup pasien ulkus diabetik di
selama bayinya dirawat. Melalui uji statisik Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum
Continuity Correction didapatkan bahwa nilai Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
P-Value = 0,000 (<0,05) sehingga Ho ditolak

PEMBAHASAN berkontribusi terhadap timbulnya kecemasan.


Hubungan Karakteristik Usia Dengan Kecemasan seseorang yang muncul karena
Tingkat Kecemasan faktor usia berkaitan dengan sedikit banyaknya
Berdasarkan hasil penelitian dapat pengalaman masa lalu terhadap hal yang sama
dilihat usia responden yang paling dominan yang bisa menyebabkan kecemasan.
yaitu dewasa awal (21-40 tahun) dengan Notoatmodjo (2003), menyebutkan bahwa usia
frekuensi 35 responden (59.3%), ini berpengaruh terhadap psikis seseorang.
membuktikan bahwa ibu berada pada usia yang Dimana semakin dewasa usia seseorang maka
paling memuaskan untuk menjadi orang tua cenderung semakin menyadari dan mengetahui
dan membesarkan anak seperti yang tentang permasalahan yang terjadi, semakin
diungkapkan Wong, et. al (2008) dimana usia bertambah umur maka semakin banyak
18-35 tahun adalah waktu orang tua berada pengalaman yang diperoleh, sehingga
pada kondisi yang optimum untuk membangun seseorang dapat meningkatkan kematangan
sebuah keluarga. metal dan intelektualnya. Videbeck (2008) juga
Dari hasil penelitian juga dapat dilihat memaparkan bahwa wanita kurang dari 45
20 responden (76,9%) ibu pada usia dewasa tahun sangat rentan terhadap kecemasan.
awal mengalami cemas sedang. Hasil Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian ini sesuai dengan pernyataan yang penelitian yang dilakukan oleh Mariyam &
dikemukakan Kaplan & Sadock (1997), bahwa Kurniawan (2008) di BRSD RRA Soewonso
usia merupakan salah satu faktor internal yang yang menyimpulkan terhadapat hubungan yang

4
signifikan antara usia dengan tingkat perkembangan anaknya dapat menjadi
kecemasan orang tua terhadap hospitalisasi peneyebab kecemasan.
anaknya. Sugilestari & Hamid (2014) dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitiannya pada orang tua bayi di ruang penelitian yang dilakukan oleh Rinaldi (2013)
PICU-NICU RSD dr. Soebandi Jember juga pada ibu yang anaknya dirawat di RSUP Prof.
menyimpulkan bahwa sebagian besar (75%) Kandou Manado didapatkan bahwa ada
responden mengalami kecemasan sedang yang hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
dialami responden dengan kategori usia 21-40 tingkat kecemasan ibu. Kustiawan (2014)
tahun sebanyak (62.5%). Sama halnya dengan dalam penelitiannya juga menyimpulkan
penelitian Sentana (2015) di RSUD Provinsi sebanyak 38.1% responden dengan pendidikan
NTB pada keluarga pasien yang dirawat di rendah mengalami kecemasan.
ruang ICU memperoleh hasil nilai p= 0.003 Namun hasil penelitian ini berbanding
antara hubungan usia dengan tingkat terbalik dengan teori Gass dan Curel (2011)
kecemasan. bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
Penulis menyimpulkan, bahwa tingkat seseorang semakin tinggi tingkat kecemasan
kecemasan yang timbul pada ibu akibat yang dihadapi. Orang tua dengan tingkat
hospitalisasi anakanya dapat berbeda salah pendidikan yang tinggi mempunyai cara
satunya karena faktor usia. Kecemasan berpikir yang lebih kritis dibanding dengan
seseorang yang muncul karena faktor usia pendidikan yang lain, sehingga secara tidak
sendiri berkaitan sedikit banyaknya dengan langsung ingin mengetahui lebih banyak
pengalaman masa lalu individu dalam penyakit yang diderita oleh anaknya, dengan
menghadapi masalah. Dengan bertambahnya demikian semakin banyak informasi yang
usia diaharapkan seseorang semakin meningkat diperoleh maka semakin meningkat kecemasan
kedewasaan dan kematangan psikologisnya, yang dialaminya.
serta memliki kemampuan adaptasi atau Peneliti memandang bahwa selain usia
mekanisme koping yang lebih baik sehingga kecemasan juga dipengaruhi oleh pengetahuan
tingkat kecemasan dalam menghadapi masalah atau kognitif tiap individu, dimana melalui
pun akan berbeda. pendidikan formal diharapkan seseorang akan
semakin mudah mendapatkan informasi dan
Hubungan Karakteristik Pendidikan mempelajari sesuatu dengan baik, dan
Dengan Tingkat Kecemasan diharapkan seseorang dapat mengurangi
Dari hasil penelitian disebutkan kecemasannya melalui informasi dan dukungan
terhdapat hubungan antara pendidikan dengan yang cukup.
tingkat kecemasan ibu bayi yang dirawat di
ruang NICU ditunjukkan sebagian besar Hubungan Antara Pekerjaan Dengan
responden berada pada tingkat rendah/sedang Tingkat Kecemasan
mengalami cemas sedang (100%). Berdasarkan hasil uji statistik yang telah
Notoadmodjo (2003) mengatakan faktor dilakukan, didapatkan p-value 0.000 yang
yang mempengaruhi pengetahuan salah berarti p-value ≤ 0.05, sehingga dapat
satunya yaitu pendidikan. Tingkat pendidikan disimpulkan bahwa hipotesa null (Ho) ditolak,
seseorang atau individu akan berpengaruh yang berarti ada hubungan antara pekerjaan
terhadap kemampuan berfikir rasionalisme. dengan tingkat kecemasan ibu bayi yang di
Diharapkan bagi seseorang yang berpendidikan rawat di ruang NICU Rumah Sakit Umum
tinggi memiliki pengetahuan yang luas Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Dari
termasuk pengetahuan terhadap kebutuhan hasil penelitian juga dapat dilihat 26 responden
kesehatanya. (63.4%) yang tidak bekerja mengalami cemas
Stuart & Laraia (2007) mengatakan ringan.
dengan pengetahuan yang dimiliki, seseorang Hasil peneltian ini sejalan dengan
akan dapat menurunkan perasaan cemas yang pernyataan Laraia (2005), yang mengatakan
dialami dalam mempersepsikan suatu hal. bahwa pekerjaan berkaitan dengan status
Pengetahuan ini sendiri biasanya diperoleh ekonomi yang dimiliki dan akan berpengaruh
dengan pengetahuan tentang kecemasan dan hingga menimbulkan terjadinya stres yang
pengalaman yang pernah dilewati. lebih lanjut menjadi pencetus kecemasan pada
Ketidaktahuan orang tua tentang informasi individu. Hasil penelitian inu juga sejalan
dengan penelitian Hermawati (2010) yang

5
menyimpulkan terdapat hubungan karakteristik Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pekerjaan dengan tingkat kecemasan dimana Hermawati (2010) yang menyimpulkan
wanita yang bekerja tidak mudah mengalami terdapat hubungan antara karakteristik
kecemasan. penghasilan dengan tingkat kecemasan dengan
Namun hal ini tidak sejalan dengan nilai p=0,018.
pernyataan Stuart & Sundeen (1998), yang Dari hasil penelitian yang didapatkan,
mengatakan bahwa seseorang yang memiliki peneliti memandang bahwa kecemasan ibu
peran ganda yaitu menunggu bayi di rumah bayi yang dirawat di ruang NICU salah
sakit dan harus bekerja mencari nafkah akan satunya berhubungan dengan karakteristik
meningkatkan aktifitas, yang akan penghasilan, dimana dalam hal ini ibu harus
menimbulkan kelelahan. Kelelahan sebagai mengeluarkan biaya lebih selama yaitu untuk
konflik orang tua terhadap kepentingan bekerja kebutuhan ibu sendiri maupun kebutuhan bayi
dengan hospitalisasi bayinya menjadi stimulus selama perawatan sehingga menjadi pencetus
kecemasan pada orang tua. timbulnya kecemasan.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
ibu yang tidak bekerja lebih besar frekuensi KESIMPULAN
mengalami kecemasan. Peneliti memandang Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
bahwa ibu yang bekerja tidak mengalami disimpulkan bahwa ada hubungan antara
cemas dikarenakan ibu tidak harus melakukan karakteristik usia, pendidikan, pekerjaan dan
peran ganda yaitu bekerja dan merawat bayi pengahsilan dengan tingkat kecemasan ibu bayi
yang sakit. yang dirawat di ruang NICU Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Hubungan Karakteristik Penghasilan Diharapkan bagi perawat agar dapat
Dengan Tingkat Kecemasan memberikan dukungan dan informasi kepada
Bardasarkan hasil penelitian didapatkan orang tua khususnya ibu sehingga dapat
p-value 0.004 yang berarti p-value ≤ 0.05, mengurangi dan mencegah kecemasan. Bagi
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada ibu pasien diharapkan dapat mengurangi cemas
hubungan antara penghasilan dengan tingkat dengan memperbanyak kegiatan ibadah dan
kecemasan ibu bayi yang di rawat di ruang hal positif lainnya. Bagi peneliti selanjutnya
NICU Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel agar dapat melakukan penelitian mengenai
Abidin Banda Aceh. Bardasarkan hasil hubungan level dan lamanya perawatan bayi
penelitian juga dapat dilihat 16 responden serta dukungan keluarga dan komunikasi
(69.6%) yang memiliki pendapatan di bawah perawat dengan tingkat kecemasan ibu bayi
UMP mengalami cemas sedang. yang dirawat di ruang NICU.
Stuart & Laraia (2007) mengatakan
bahwa kehilangan pendapatan merupakan REFERENSI
frustasi eksternal yang dapat menjadi penyebab Apriyani, D. (2013). Hubungan antara
timbulnya kecemasan dan akan mempengaruhi hospitalisasi anak dengan tingkat
perannya di masyarakat. Kecemasan yang kecemasan orang tua di ruang rawat
timbul sebagai akibat dari ancaman terhadap anak RSUD Cianjur. Jurnal
harga diri seseorang. Penghasilan yang Keperawatan Soediman Vol. 8
diperoleh orang tua akan mempengaruhi status Darmawati, (2012). Gambaran tingkat
ekonomi keluarga. kecemasan orang tua bayi yang dirawat
Supartini (2004, dalam Apriyani, 2013) diruang nicu rsup fatmawati jakarta.
mengungkapkan dalam menjalankan peran Gass, S. C., & Currel, E. R. (2011). Test
yang dimiliki orang tua dihadapkan pada anxiety in relation to measure of
kondisi yang sulit yang dapat menyebabkan cognitive and intelectual funtioning.
kecemasan. Orang tua akan merasa takut dan http://acn.oxfordjournals.org/content/ear
cemas akan biaya yang harus dikeluarkan ly/.
untuk perawatan bayi. Pembiayaan yang harus Hermawati, D. (2010). Hubungan karakteristik
dikeluarkan membuat orang tua dituntut untuk wanita premenopause dengan tingkat
memperoleh penghasilan yang lebih besar. kecemasan dalam menghadapi
Orang tua akan melakukan aktifitas pekerjaan menopause di Banda Aceh”. Jurnal
dengan maksimal dengan harapan penghasilan PSIK-FK Unsyiah.
akan membaik.

6
Kaplan, H. I., & Sadock, B. J (1998). Ilmu
kedokteran jiwa darurat. Jakarta: Widya
Medika.
Kustiawan, R. & Anshori, F. (2014).
Proceding konferensi nasional xi
keperawtan keshatan jiwa : gambaran
tingkat kecemasan orang tua terhadap
hospitalisasi anak dengan kejang
demam di ruang anak rsud dr. soekarjo
tasikmalaya tahun 2013. Riau:
Sekretariat Rumah Sakit Jiwa Tampan.
Mariyam., & Kurniawan, A. (2008). Faktor-
faktor yang berhubungan dengan tingkat
kecemasan orang tua terkait
hospitalisasi anak usia toddler di BRSD
RAA Soewonso Pati. Jurnal keperawatan
Fikkes.
Mubarak, W. I. (2012). Ilmu kesehatan
masyarakat: konsep dan aplikasi
kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan
masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rahayuningsih, S. I (2017). Tingkat stres
orang tua dengan interaksi bersama
bayinya di ruang nicu rsuza banda aceh.
Jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/view/64
Rinaldi, P. A. (2013). Hubungan pengetahuan
dengan tingkat kecemasan ibu
yang
anaknya dirawat di RSUP Prof. DR. D.
Kandou Manad. Jurnal Biomedik Vol. 1
Sugilestari,W., & Hamid, M. A.
(2014).
Hubungan dukungan spiritual keluarga
dengan tingkat kecemasan orang
tua
bayi dan anak di ruang NICU-
PICURSD dr. Soebandi Jember.
Stuart, G. W. & Laraia, M. T. (2007).
Principles and practice of psychiatric
nursing (8th ed). Philadelpia: Mosby,
Inc.
Stuart, G. W. & Sundeen, S. J. (1998). Buku
saku keperawatan jiwa (Ed. 3). Jakarta:
EGC.
Videbeck, S. L. (2008). Buku ajar
keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
Wong, D. L., Hockenbery, M., Wilson, D.,
Schwartz, P. (2008). buku ajar
keperawatan pediatrik wong (Vol.1).
Jakarta: EGC.
7

Anda mungkin juga menyukai