Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR

PRAKTEK BUSANA RECYCLE


Diajukan untuk memenuhi salah satu laporan yang diampu oleh
1) Dr. Lutfiyah Hidayati, S.Pd., M.Pd.
2) Imami Arum Tri Rahayu, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
TAMARA VIDA CALLISTA BELLA
NIM : 20050404052
2020 B

S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang
senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan tugas “Laporan
Akhir Pembuatan Busana Recycle” ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam pembuatan laporan ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis
hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual.
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Semoga laporan perencanaan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak
khususnya di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana.

Surabaya, 26 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................6
A. Pengertian Recycle...........................................................................................................6
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK....................................................................................................8
A. Daftar Ukuran Model.......................................................................................................8
B. Prototype (Inspirasi Desain).............................................................................................9
C. Desain............................................................................................................................10
D. DESAIN PRODUKSI 1.......................................................................................................11
F. Pola Kecil skala ¼............................................................................................................13
G. Rancangan Bahan...........................................................................................................16
H. Sitematika Kerja.............................................................................................................18
I. Alokasi Waktu Menjahit.................................................................................................18
J. Rancangan Harga...........................................................................................................19
K. Harga Jual.......................................................................................................................19
L. Hasil jadi Busana............................................................................................................20
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................22

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata “busana” diambil dari bahasa Sansekerta “bhusana”. Namun dalam Bahasa
Indonesia terjadi pergeseran arti “busana” menjadi “padanan pakaian”. Meskipun
demikian, pengertian busana dan pakaian adalah dua hal yang berbeda. Busana
merupakan segala sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung
kaki. Busana ini pun mencakup busana pokok. Pelengkap busana (milineris dan
aksesoris) serta tata riasnya. Sedangkan pakaian adalah bagian dari busana yang
tergolong pada busana pokok. Jadi, pakaian yaitu busana pokok yang digunakan
untuk menutupi bagian-bagian tubuh.

Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial


seseorang. Selain itu, busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau
image seseorang kepada orang lain yang melihatnya. Maka dari itu, dalam
berbusana terdapat banyak hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan sehingga
nantinya akan diperoleh busana yang serasi, indah, sopan dan menarik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 3 bulan pertama tahun ini
produksi industri pakaian jadi tumbuh sebesar 29,19% secara tahunan. Sementara,
secara q- t-q sektor ini tumbuh sebesar 8,79%, kedua tertinggi setelah industri
furnitur. Dengan data tersebut, terbukti bahwa kebutuhan akan busana tercatat
sangat tinggi. Sehingga menyebabkan limbah-limbah yang dihasilkan pun
sebanding dengan jumlah produksinya. Limbah yang berasal dari kegiatan produksi
busana tersebut jika dibiarkan akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Baik itu
limbah pra produksi, saat produksi, dan pasca produksi. Hal tersebut menyebabkan
kegiatam fashion merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar di bumi ini.
Selain itu, fashion juga dapat membahayakan lingkungan.

Ketika pakaian dibuang daripada disumbangkan atau didaur ulang, pakaian akan
berakhir di tempat pembuangan sampah. Seperti contoh bahan Wol, bahan tersebut
saat di tempat pembuangan sampah akan melepaskan metana selama proses
pembusukannya. Hal tersebut berkontribusi terhadap perubahan iklim. Yang mana
metana merupakan salah satu jenis GRK penyebab pemanasan global. Gas ini lebih
dianggap sebagai polutan daripada sumber energi yang berguna. Gas metana pada

4
kadar tinggi dapat mengurangi kadar oksigen pada atmosfer bumi. Gas metana
dapat menyebabkan penurunan oksigen sampai sekitar 19,5%. Sehingga hal
tersebut sangat mengganggu keseimbangan alam.

Salah satu yag dapat dilakukan untuk menyelamatkan bumi ini dari
kemungkinan- kemungkinan buruk yang terjadi akibat sampah fashion tersebut,
salah satunya dengan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistematika praktek dalam pembuatan busana recycle ?
2. Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan busana recycle?
3. Bagaimana teknik membuat rancangan kebutuhan bahan, harga, dan kebutuhan
waktu dalam pembuatan busana recycle?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistematika praktek dalam pembuatan busana recycle.
2. Untuk mengetahui berbagai kebutuhan alat dan bahan yang akan dibutuhkan
dalam pembuatan busana recycle.
3. Untuk mengetahui teknik membuat rancangan kebutuhan bahan, harga, dan
kebutuhan waktu dalam pembuatan busana recycle.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Recycle
Recycle adalah upaya manusia untuk mengolah limbah dengan cara
mendaur ulang kembali sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat. Dengan mendaur ulang sampah maka jumlah limbah bisa
sedikit berkurang, sehingga dapat mencegah pencemaran lingkungan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata daur ulang memiliki arti suatu
kegiatan atau pemrosesan kembali bahan yang pernah digunakan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kita dapat mengartikan bahwa
recycle merupakan kegiatan untuk mendaur ulang kembali barang bekas
seperti kertas, plastik, dan lain sebagainya.

Recycle juga dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas positif yang


dapat dilakukan mulai dari skala kecil sampai kelompok dengan jumlah
anggota yang cukup banyak. Semakin sering manusia melakukan kegiatan
recycle terhadap limbah yang dihasilkan, maka jumlah limbah sampah yang
terus menumpuk dapat berkurang sedikit demi sedikit. Dengan berkurangnya
limbah sampah, maka lingkungan akan menjadi bersih dan terhindar dari
pencemaran. Apabila lingkungan tercemar, maka bukan hanya manusia saja
yang merasakan dampak negatifnya, lebih dari itu, pencemaran lingkungan
juga akan merusak ekosistem dan mengganggu keberlangsungan hidup
makhluk hidup lain.

Salah satu contoh recycle adalah dengan cara memproses kembali


bahan yang masih bisa digunakan. Misalnya saja, jika seseorang mempunyai
bekas kotak tisu, maka bahan itu bisa kita manfaatkan kembali menjadi
barang yang lebih berguna. Mengutip dari situs Greenes.co, beberapa waktu
yang lalu, salah satu perusahaan alat olahraga ternama yakni Nike, sudah
meluncurkan jersey yang diklaim ramah lingkungan untuk klub sepak bola
Liverpool. Satu buah seragam itu dibuat dari 10 botol plastik daur ulang. Hal
tersebut membuktikan bahwa recycle adalah salah satu upaya yang cukup
efektif dalam mengurangi jumlah sampah plastik di Bumi.

6
B. Contoh Penerapan Recycle

Salah satu contoh hasil recycle produk fashion adalah kain perca yang buat
dengan teknik patchwork dan teknik quilting. Teknik patchwork yakni
menggabungkan potongan-potongan kain yang memiliki warna dan motif
berbeda-beda menjadi bentuk baru. Sedangkan teknik quilting yaitu
menggabungkan kain dengan cara jahit menggunakan teknik tusuk tindas
mengikuti gambar yang ada pada kain.

Beberapa contoh penerapan dari recycle antara lain :

 Membuat kemeja yang sudah tidak terpakai menjadi sebuah busana


baru, dapat berupa blus, atau dress untuk anak

 Memanfaatkan celana jeans yang sudah tidak terpakai menjadi hiasan/


aksesoris, semisal bross berbentuk bunga.

 Memanfaatkan kain perca yang digunakan untuk membuat selembar


kain yang bertujuan untuk membuat busana baru dengan teknik
patchwork.

7
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Daftar Ukuran Model


No. Nama Ukuran Ukuran Badan
1. Lingkar Leher 36 cm
2. Lingkar Badan 92 cm
3. Lingkar Pinggang 72 cm
4. Panjang Sisi 18 cm
5. Panjang Punggung 36 cm
6. Panjang Muka 32 cm
7. Panjang Bahu 12 cm
8. Tinggi Dada 18 cm
9. Lebar Muka 32 cm
10. Tinggi Puncak Lengan 12 cm
11. Lingkar Lubang Lengan 42 cm
12. Panjang Lengan 54 cm
13. Lingkar Pergelangan Tangan 22 cm
14. Lingkar Panggul I 96 cm
15. Lingkar Panggul II 88 cm
16. Tinggi Panggul 18 cm
17. Lingkar Lutut 60
18. Panjang Rok Muka 90 cm
19. Panjang Rok Sisi 91 cm
20. Panjang Rok Belakang 92 cm

8
B. Prototype (Inspirasi Desain)

9
C. Desain

10
D. DESAIN PRODUKSI 1

11
E. DESAIN PRODUKSI II

12
F. Pola Kecil skala ¼

Pola Dasar Badan dan Lengan

13
Pola Dasar Rok

14
Pecah Pola

15
G. Rancangan Bahan
- Bahan Utama Satin (150 x 165 cm)

16
- Bahan Tile Polos (150 x 200 cm)

17
H. Sitematika Kerja
No. Kegiatan
1 Mencari inspirasi busana dan prototype inspirasi
2 Membuat moodboard
3 Membuat desain
4 Menyiapkan alat dan bahan
5 Membuat pola
6 Memotong pola
7 Meletakkan pola di atas bahan
8 Menyambung dengan menjahit bagian sisi menggunakan kampuh buka
9 Menyambung kain satin dan kain tile motif pada bagian atas dan bawah rok
10 Memasang resleting
11 Menyambung bagian TB
12 Memasang lengan menggunakan tile motif
13 Mendepun garis leher dan mengobras kampuh kerung lengan serta kelim bawah rok
15 Mapping pada gaun
16 Melakukan finishing
17 Melakukan pengepresan

I. Alokasi Waktu Menjahit


No. Jenis Pekerjaan Alokasi Waktu
1. Mencari inspirasi busana dan prototype 25 menit
2. Membuat moodboard 15 menit
3. Membuat desain 65 menit
4. Menyiapkan alat dan bahan 5 menit
5. Membuat pola 60 menit
6. Memotong pola 15 menit
7. Meletakkan pola di atas bahan 15 menit
8. Menyambung dengan menjahit bagian sisi 30 menit
menggunakan kampuh buka
9. Menyambung kain satin dan kain tile 20 menit
motif pada bagian badan atas dan bawah
rok
10. Memasang resleting 15 menit
11. Menyambung bagian TB 5 menit
12. Mendepun garis leher dan mengobras kampuh 25 menit
kerung lengan serta kelim bawah rok
12. Mapping pada gaun 60 menit
13. Melakukan finishing 15 menit
14. Melakukan pengepresan 10 menit
Total Alokasi Waktu 320 menit

18
J. Rancangan Harga
No. Nama Bahan Jumlah Harga Harga
Satuan Keseluruhan
1. Kain satin Roberto ungu 2m Rp. 46.000 Rp. 92.000

2. Kain tile polos ungu 2m Rp. 18.000 Rp. 36.000

3. Kain lace 1 1m Rp. 58.000 Rp. 58.000

4. Kain lace 2 1 m Rp. 60.000 Rp. 60.000

5. Benang 1 pcs Rp. 2.000 Rp. 2.000

6. Resleting jepang 1 pcs Rp. 12.000 Rp. 12.000

Total Harga Keseluruhan Rp.270.000

K. Harga Jual

19
L. Hasil jadi Busana

20
21
BAB IV
PENUTUP

Demikianlah perencanaan yang penulis buat, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan para pembaca. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, atau kurang dimengerti dan
lugas. Karena penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Selain itu, penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami, semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

22

Anda mungkin juga menyukai