Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ECO CAMPUS
Efektivitas Labeling pada Tanaman di Area Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Disusun Oleh
Mahasiswa Jurusan Matematika 2019

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Efektifitas Labeling pada Tanaman di Area Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam” ini dengan baik tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan


mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun
tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam karya ilmiah yang
telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga
kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya
makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa
memberikan banyak manfaat demi terciptanya lingkungan yang aman, asri, dan
nyaman.

Surabaya, 03 Oktober 2019

Penulis

i|Halaman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2.Tujuan ........................................................................................ 2
1.3.Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.4.Ruang Lingkup Materi ................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI


2.1.Identifikasi Masalah .................................................................... 5
2.2.Hipotesis ...................................................................................... 5

BAB III PEMBAHASAN MAKALAH


3.1.Landasan Teori ............................................................................ 6
3.1.1. Definisi Labeling ..................................................... 6
3.1.2. Pengertian Tanaman ................................................ 6
3.1.3. Pengertian Manusia ................................................ 7
3.2.Pembahasan.................................................................................. 7
3.3.Hasil Pembahasan ........................................................................ 8

BAB IV PENUTUP
a. Simpulan ............................................................................................ 9
b. Saran .................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
DOKUMENTASI ........................................................................................... 11

ii | H a l a m a n
BAB I
PENDAHULUAN MAKALAH
1.1. Latar Belakang
Di zaman sekarang ini isu-isu tentang lingkungan menjadi salah satu suatu
pusat perhatian seluruh Dunia, diantaranya isu global warming, krisis ketersedian
sumber daya energi, krisis ketersedian sumber pangan dan lain-lainya, hal tersebut
merupakan dampak dari kemajuan teknologi yang semakin meningkat yang tidak
diimbangi dengan wawasan lingkungan. Namun inti dari semua penyebab
terjadinya permasalahan lingkungan adalah manusia itu sendiri. Pertumbuhan
manusia yang semakin meningkat menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya
kebutuhan manusia, sehingga terjadi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
dan tidak terkendali, yang menyebabkan terjadinya kerusakan terhadap lingkungan.
Permasalahan lingkungan pun semakin hari semakin meningkat. Di Indonesia saja,
fenomena permasalahan lingkungan dapat dikatakan sangat tinggi, seperti
deforestasi yang setiap tahunnya semakin meningkat sehingga menyebabkan hutan
di Indonesia semakin berkurang dengan cepat. Padahal negara Indonesia sebagai
salah satu penyumbang terbesar paru-paru dunia, Indonesia sendiri merupakan
negara yang berada di urutan ketiga yang mempunyai hutan hujan tropis terluas di
dunia. Peranan hutan dalam mengontrol cuaca dan menstabilkan perubahan iklim
global dengan menyimpan karbon dengan jumlah yang sangat besar mempunyai
peranan sangat penting.
Salah satu bentuk penerapan pembangunan berkelanjutan yaitu pada tingkat
kawasan pendidikan. Upaya pengaplikasian konsep pembangunan berkelanjutan
pada sektor pendidikan dilakukan oleh salah satu badan organisasi dunia yaitu
UNESCO yang mulai gencar menerapkan konsep “Education For Sustainable
Development (ESD)”. Kawasan pendidikan dalam penelitian ini adalah kawasan
perguruan tinggi, yang merupakan kawasan tempat dimana para intelektual muda
dilahirkan, untuk dapat memberi solusi dalam suatu permasalahan bangsa dan
pengembangan suatu bangsa. Sektor pendidikan merupakan salah satu alternatif
yang baik untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.
Salah satunya adalah kampus yang menerapkan keberlanjutan. Kampus
berkelanjutan merupakan kampus yang peduli terhadap lingkungan untuk masa

1|Halaman
yang akan datang, seperti halnya yang dikemukakan oleh menurut Thomashow
(dalam Phramesti & Yuliastuti, 2013:184) kampus berkelanjutan adalah Kampus
yang menerapkan visi kawasan ekologis dengan teknologi, karakter, komunitas,
program, yang menciptakan dan membentuk gaya hidup ramah lingkungan pada
orang-orang yang menjadi bagian dari kampus tersebut. Yang sudah seharusnya
perguruan tinggi dapat memberikan contoh atau menunjukkan pemikiran yang lebih
baik terhadap tanggung jawab manusia. Kampus dipandang sebagai kawasan yang
memiliki tingkat penggunaan energi yang tinggi melalui aktivitas pendidikan di
gedung-gedung, serta produksi sampah yang besar dari aktivitas warga kampus.
Kampus berkelanjutan ini kemudian dipopulerkan dengan istilah eco-campus atau
dikenal dengan istilah kampus hijau (green campus), eco-campus merupakan
kampus yang menerapkan konsep ekologis yang ramah lingkungan, ini seperti yang
dikemukakan oleh Wildensyah (2012:92) eco-kampus adalah konsep pengelolaan
lingkungan hidup di wilayah kampus dengan melibatkan semua civitas akademik
(warga kampus). Tujuan dari program eco-campus sendiri bukan hanya untuk ajang
meningkatkan gengsi, tetapi Pada dasarnya penerapan program eco-campus
bertujuan untuk mengupayakan agar warga kampus dapat menumbuhkan kesadaran
dan kepedulian warga kampus terhadap lingkungan sekitarnya, dengan cara
membiasakan diri dengan selalu menjaga lingkungan sekitarnya.

1.2. Tujuan
Menerapkan eco-campus di lingkungan kampus agar terciptanya interaksi
mahasiswa dengan lingkungan sekitar.

1.3. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah penelitian ini lebih ditekankan kepada hal-hal berikut :
a. Apa tujuan pemberian labelling di area kampus? ( labelling pada tanaman )
b. Apa hubungan kegiatan eco-campus ( labelling pada tanaman ) dengan
interaksi mahasiswa dan lingkungan.

2|Halaman
1.4. Ruang Lingkup Materi
Masalah lingkungan adalah masalah bersama yang membutuhkan sinergi
semua elemen masyarakat, termasuk di dalamnya adalah civitas akademika.
Sebagai kalangan akademisi, pemikiran kedepan tentang masalah lingkungan
sangat dinanti oleh masyarakat karena tentunya kualitas lingkungan yang baik akan
menopang kehidupan yang baik. Masalah -masalah lingkungan hidup seringkali
tidak menjadi prioritas yang tinggi dan seringkali menjadi sub agenda yang pada
akhirnya larut dan tenggelam dalam tema - tema kampanye yang lebih luas dan
abstrak. Isu - isu lingkungan yang masuk dalam mainstream kampus lebih banyak
pada hal- hal yang sifatnya temporer dan terkesan reaksioner seperti bencana alam,
kecelakaan di hutan atau perusakan hutan oleh kegiatan manusia tetapi belum
sampai pada akar masalah lingkungan yang terjadi pada saat ini, dampak dari
kegiatan yang temporer ini hanya akan melahirkan kebencian pada mereka yang
melakukan perusakan lingkungan tanpa melihat siapa sesunggguhnya yang
melakukan dan membuat tekanan sehingga semua bencana itu terjadiPada
prinsipnya kegiatan pembangunan adalah meerupakan kegiatan yang menimbulkan
perubahan, baik perubahan direncanakan maupun perubahan yang tidak
direncanakan. Lingkungan hidup alami tidaklah statis melainkan dinamis dan selalu
mengalami perubahan menuju keseimbangan yang baru. Karena dalam
pembangunan selalu ada perubahan, maka sebenarnya perubahan dalam
pembangunan tersebut dapat menimbulkan ganguan keseimbangan lingkungan.
Rencana pembangunan selalu terjadi tarik menarik kepentingan, seperti
ekonomi dan lingkungan. Di salah satu pihak kepentingan ekonomi sangat
mendominasi, sementara dipihak lain kepentingan lingkungan sangat penting.
Kedua kepentingan sebetulnya tidak akan terjadi tarik menarik bila perencana bisa
memberikan solusi konkrit dalam memadukan kedua kepentingan tersebut. Jika
konsep berkelanjutan (sustainable) diterapkan maka tarik menarik kepentingan
tersebut bisa dikurangi. Tiga esensi pembangunan berkelanjutan diantaranya
adalah pertama, memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan
yang akan datang. Kedua, tidak melampaui daya dukung lingkungan. Ketiga,
mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan menyelaraskan antara sumber daya
manusia dan pembangunan dengan sumber daya alam.

3|Halaman
Secara umum eko-kampus adalah konsep pengelolaan lingkungan hidup di wilayah
kampus dengan melibatkan semua civitas akademika. Menurut Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup (BPLHD) Jabar, Eko-kampus didasarkan pada pemikiran bahwa:
a. Sulitnya masalah lingkungan dipecahkan secara parsial
b. Transfer knowledge potensial disampaikan melalui jalur pendidikan formal
dan non formal
c. pelibatan mahasiswa secara aktif agar mempunyai kesadaran dalam hal
pengelolaan lingkungan.
d. Meningkatnya interaksi mahasiswa dan lingkungannya.
e. Meningkatnya partisipasi masyarakat.

4|Halaman
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Identifikasi Masalah :
Dari latar belakang yang telah ditulis, kami memberikan identifikasi
masalah yang akan dijadikan bahan kajian sebagai berikut:
A. Adanya tumbuhan yang beragam di lingkungan sekitar kampus FMIPA.
B. Tidak semua masyarakat tau tentang apa nama dan manfaat tanaman di
sekitar kampus FMIPA.
C. Kepedulian masyarakat disekitar kampus FMIPA terhadap tumbuhan-
tumbuhan tersebut kami nilai masih kurang.
D. Labelling telah banyak dilakukan untuk mempermudah khalayak ramai
mengenali suatu objek tertentu
Dan dapat kami ambil Rumusan Masalah sebagai berikut :
a. Apa tujuan pemberian labelling di area kampus FMIPA ?
b. Apa hubungan kegiatan eco kampus dengan interaksi masyarakat
dan lingkungan ?

2.2. Hipotesis :
Dengan adanya label pada tumbuhan disekitar kampus FMIPA, masyarakat
(mahasiswa dan pihak-pihak lainnya) disekitar kampus FMIPA akan lebih tau
dan peduli tentang tumbuhan di sekitar kampus FMIPA.

5|Halaman
BAB III
PEMBAHASAN MAKALAH
3.1. LANDASAN TEORI
3.1.1. Definisi labelling
Labeling adalah sebuah definisi yang ketika diberikan pada
seseorang akan menjadi identitas diri orang tersebut, dan menjelaskan orang
dengan tipe bagaimanakah dia. Dengan memberikan label pada diri
seseorang, kita cenderung melihat dia secara keseluruhan kepribadiannya,
dan bukan pada perilakunya satu per satu. Labelling bisa juga disebut
sebagai penjulukan/ pemberian cap. Menurut Lemert (dalam Sunarto, 2004)
Teori Labeling adalah penyimpangan yang disebabkan oleh pemberian cap/
label dari masyarakat kepada seseorang yang kemudian cenderung akan
melanjutkan penyimpangan tersebut.
Jika kita kaitkan dengan labeling pada tumbuhan maka akan didapat
pengertian baru dengan penggatian subjek yaitu Labeling adalah sebuah
definisi yang ketika diberikan pada tumbuhan/tanaman akan menjadi
identitas bagi tanaman atau tumbuhan tersebut, dan menjelaskan tumbuhan
secara deskriptif singkat.Dengan memberikan label pada tumbuhan atau
tanaman tersebut, kita akan lebih mudah mengenali jenis tanaman apakah
itu beserta juga deskripsi tanaman tersebut secara ringkas. Beberapa
manfaat labelling pada tumbuhan diantaranya :
Menunjukan identitas tanaman pada masyarakat.
a. Menunjukkan manfaat tanaman bagi masyarakat
b. Meningkatkan perhatian masyarakat pada tanaman.
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman.
3.1.2. Pengertian tanaman
Tanaman adalah tumbuhan yang di pelihara dan dirawat pada suatu
media untuk diambil manfaat atau dipanen ketika sudah sampai waktu
tertentu. apakah perbedaan tanaman dan tumbuhan? Pada hakikatnya
tanaman dan tumbuhan adalah sama, namun pengertian diantara
keduanya dibedakan penggunaanya secara awam bahwa tanaman adalah
tumbuhan yang sengaja ditanam sedangkan tumbuhan tumbuh secara

6|Halaman
alami dari permukaan bumi.
3.1.3. Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang dalam sebuah sistem semi
tertutup atau semi terbuka yang sebagian besar interaksinya adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan
persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang
berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial.
Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap
anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam
mencapai tujuan bersama. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Secara abstrak, sebuah masyarakat adalah
suatu jaringan hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah
sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang
teratur. Dalam hal ini pihak yang kami anggap sebagai masyarakat adalah
seluruh pihak yang berada di wilayah sekitar kampus FMIPA baik itu
mahasswa , masyarakat luar, dosen dan staf-staf kampus FMIPA lainnya.
3.2. PEMBAHASAN
Kami melakukan beberapa wawancara kepada masyarakat di sekitar
kampus FMIPA. Pertanyaan – pertanyaan kami berkaitan tentang apakah
perlu kita memberi label pada tanaman disekitar area kampus FMIPA ?
kebanyakan dari mereka menjawab perlu. Beberapa alasan yang
disampaiakan oleh narasumber dalam wawancara kami
a. Labelling merupakan salah satu wujud kepedulian kita terhadap
tanaman, karena dengan labelling masyarakat akan lebih
memperhatikan keberadaan tanaman di sekitar mereka
b. Labelling merupakan sesuatu yang positif, karena dengan laelling
pengetahan kita mengenai jenis tanaman tertentu akan lebih banyak
c. Labelling merupakan hal positif karena dengan labelling kita akan
lebih memeri perhatian kepada lingkungan kita.hal tersebut terjadi

7|Halaman
karena dengan labelling kita akan antusias untuk membaca hal-hal
baru. Karena labelling sendiri masihjarang dilakukan di kampus-
kampus.
d. Labelling adalah hal yang baus, namun menurut saya kebanayakan
pihak yang melakukan labelling nantinya akan membiarkan label tu
samapai berkarat dan tidak menjaganya.

Dari beberapa uraian yang disampaikan oleh narasumber yang kami


wawancarai. Kita dapat menarik hasil bahwa labelling merupakan
tindakan yang tepat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap tanaan di sekitar mereka. Selain ittu dengan adanya labelling
mereka beranggapan akan menambah pengetahuan dan rasa kepedulian
mereka terhadap tanaman di sekitar mereka.

3.3. HASIL PEMBAHASAN


Dari pembahasan yang telah kami lakukan di atas dapat kita ambil
kesimpulan bahwa labelling merupakan tindakan yang efektif untuk
meningkatakan kepedulian dan pengetahuan masyarakat terhadap
tanamantumbuhan di sekitar area kampus FMIPA.
Tujuan dari adanya labelling di kampus fimpa adalah Menunjukan
identitas tanaman pada masyarakat, Menunjukkan manfaat tanaman bagi
masyaraka, Meningkatkan perhatian masyarakat pada tanaman,
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman.
Hubungan pemberian labelling pada tanaman di area kampus FMIPA
dengan masyarakat adalah dengan adanya labelling kepedulian dan
pengetahuan masyarakat terhadap tanaman tumbuhan di sekitar area
kampus FMIPA akan meningkat karena adanya daya tarik pada isi dan
tampilan labellingnya.

8|Halaman
BAB IV
PENUNTUP
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa
tujuan pemberian labelling di area kampus Fmipa Unesa adalah agar
masyarakat lebih mengenal tanaman-tanaman yang berada di area
kampus fmipa, baik mengenal nama ilmiah tanaman tersebut, hingga
manfaat dari tanaman tersebut. Karena dalam pemberian labelling
terdapat kode QR yang dapat memudahkan masyarakat kampus untuk
mengenal tanaman tersebut dengan mengakses melalui internet.
4.1.2. Adapun hubungan eco campus dengan interaksi masyarakat di
lingkungan kampus adalah dengan adanya kegiatan eco campus dimana
memiliki banyak tujuan yang ingin dicapai, diharapkan memudahkan
masyarakat dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan
lingkungan sehingga masyarakat lebih nyaman dengan lingkungan yang
ada di sekitarnya.
4.2. Usulan dan Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyadari bahwa usaha yang
dilakukan dalam mengenalkan kepada masyarakat mengenai tanaman-tanaman
yang ada di area kampus sudah efektif, hanya saja untuk kemanfaatan dalam jangka
panjang dibutuhkan kajian yang lebih mendalam mengenai cara labelling yang
lebih efektif dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, penulis menyarankan agar
mengkaji lebih dalam mengenai cara labeling yang lebih efektif, bermanfaat, dan
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

9|Halaman
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.upi.edu/13479/4/S_GEO_0903943_Chapter1.pdf
https://www.kompasiana.com/wildensyah/55001a79a333119a7250fb87/mewujudkan-
kampus-berwawasan-lingkungan-eco-campus?page=all
Bambang T.K. 2014. Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Semarang : Geoedukasi

https://widdy.weebly.com/blog/sekilas-tentang-teori-labelling (di akses pada 3 Oktober 2019


pukul 21.30)

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-masyarakat.html (di akses pada 3 Oktober


2019 pukul 21.07)

https://widdy.weebly.com/blog/sekilas-tentang-teori-labelling (di akses pada 3 Oktober 2019


pukul 21.10)

https://www.researchgate.net/publication/329519028_ARTIKEL_PEDULI_LINGKUNGAN
(di akses pada 3 Oktober 2019 pukul 20.40)
1.

10 | H a l a m a n
DOKUMENTASI

11 | H a l a m a n
12 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai