Anda di halaman 1dari 4

Hasil Diskusi:

1. Nama penanya: Lastiko Whisnu (kel.4)


Pertanyaan: mengapa alkana sukar bereaksi pada suhu ruang dan senyawa
lain, dan bagaimana upaya agar alkana dapat bereaksi dengan senyawa lain!
Jawaban: .
Ada beberapa sebab yang membuat alkana sukar bereaksi dengan senyawa
lain, yaitu:
- Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena
ikatan C antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Tidak
seperti kebanyakan senyawa organik lainnya, senyawa ini tidak memiliki
gugus fungsional.
- Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa
ion lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana nilainya diatas
60, yang berarti sulit untuk bereaksi dengan asam maupun basa.
Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada
kondisi dan pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan
asam nitrat, sekalipun dalam temperatur kamar. Hal tersebut dimungkinkan
karena senyawa kerosin dan gasoline mengandung banyak rantai cabang dan
memiliki atom karbon tersier yang menjadi activator berlangsungnya reaksi
tersebut.
Berikut
ini
ditunjukkan
beberapa
reaksi
alkana:
1.ReaksiOksidasi
2.Halogenasi
3.Nitrasi
4.Sulfonasi

2. Suci Utami Putri (kel.2)


Pertanyaan: Kenapa alkena lebih reaktif dari alkana?
Jawaban: Soalnya alkena kurang jenuh dibanding alkana. Semua ikatan kimia
dalam alkana adalah ikatan tunggal, sedangkan alkena memiliki ikatan
rangkap. Nah, ikatan rangkap inilah yang gampang diserang oleh atom lain
karena kekuatan ikatan kedua pada ikatan rangkap sifatnya lemah. Hal ini
yang menyebabkan alkena lebih reaktif. Alkana tidak reaktif karena tidak
memiliki
ikatan
rangkap.
3. Novia Sundari (kel.3)
Pertanyaan: Proses pirolisis alkana dapat lebih pendek rantainya, apakah
berlaku juga dengan alkena?
Jawaban: Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana
dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 1000 0 C tanpa
oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek dan
pirolisis ini tidak berlaku pada alkena, karena reaksi yang berlangsung pada
alkena ialah
A. Rekasi pembakaran
Alkena, seperti alkana, sangat mudah terbakar. Alkena dapat dibakar dengan
api untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. Reaksi pembakaran alkena
termasuk eksotermik.
B. Reaksi Adisi
Elektron p dari ikatan rangkap karbon yang tersedia untuk elektrofil. Dengan
demikian, reaksi yang ditunjukkan oleh penambahan alkena sebenarnya reaksi
adisi elektrofilik. Beberapa reaksi adisi alkena adalah adisi hidrogen, adisi
halogen, adisi asam halogen, adisi air, adisi asam sulfat, adisi oksigen, dan
adisi oksigen.

C. Reaksi Substitusi
Pada suhu tinggi (500 C), alkena yang lebih tinggi memberikan produk
substitusi dengan klorin. Sebagai contoh,

CH3-CH=CH2 + Cl2 ClCH2-CH=CH2 +HCl


propena
3-chloropropene
Alkena rantai cabang memberikan reaksi substitusi dengan mudah. Misalnya
isobutena memberikan produk substitusi dengan klorin bahkan pada suhu
kamar.
D. Polimerisasi
Penambahan polimerisasi adalah proses dimana sejumlah besar molekul dari
spesies yang sama bergabung bersama (tanpa eliminasi molekul sederhana
seperti HX, H2O, dll,) untuk membentuk molekul raksasa, yang disebut
polimer. Alkena mengalami penambahan polimerisasi bila dipanaskan di
bawah tekanan, dengan adanya katalis yang cocok. Ketika etena dipanaskan
hingga 1000 derajat C di bawah tekanan 1.000 atm dengan adanya oksigen,
kita mendapatkan polietena

4. Dwi Ayu Pratiwi (kel.4)


Pertanyaan: Tolong jelaskan tentang gaya tarik menarik vanderwalls!
Jawaban: Gaya ini dikemukakan pertama kali oleh Johannes van der
Waals (1837-1923). Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik menarik listrik
yang relatif lemah akibat kepolaran molekul yang permanen atau terinduksi.
Kepolaran permanen terjadi akibat kepolaran di dalam molekul, sedangkan
kepolaran tidak permanen terjadi akibat molekul terinduksi oleh partikel lain
yang bermuatan sehingga molekul bersifat polar sesaat secara spontan.
Konsep gaya tarik menarik antar molekul ini digunakan untuk menurunkan
persamaan zat-zat yang berada dalam fase gas. Gaya ini terjadi karena adanya
gaya tarik menarik antara inti atom dengan elektron atom lain yang disebut
gaya tarik menarik elektrostatis (gaya coulomb) yang umumnya terdapat pada
senyawa polar. Pada molekul non polar gaya Van Der Waals timbul karena
adanya dipol-dipol sesaat atau gaya London.
Berdasarkan kepolaran partikelnya gaya Van Der Waals dibagi menjadi :
1. Interaksi ion-dipol (molekul polar)

2. Interaksi dipol-dipol
3. Interaksi ion-dipol terinduksi
4. Interaksi dipol-dipol terinduksi

5. Dwi Okta Larassakti (kel.2)


Pertanyaan: berapa suhu pembuatan polipropilena menjadi plastik sehingga
menjadi minyak ?
Jawaban: Menurut Engr et al. (2011) bahwa pirolisis untuk sampah plastik
(polyethylene) yang berjalan tanpa oksigen memerlukan suhu tinggi sekitar
430oC sedangkan untuk pirolisis menggunakan katalis polietilena memerlukan
suhu sekitar 550oC dan bila menggunakan katalis, maka rasio antara plastik
dan katalis adalah 1:4 itu untuk menghasilkan jumlah tertinggi hidrokarbon.
Limbah plastik yang cocok untuk pirolisis seperti HDPE (high density
polyethylene), LDPE (low density polyethylene), polypropylene, polistiren,
polivinil alkohol, polioksimetilen,poliamida, poliuretan, polyphenylene,
polivinil klorida dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai