Pertanyaan: mengapa alkana sukar bereaksi pada suhu ruang dan senyawa lain, dan bagaimana upaya agar alkana dapat bereaksi dengan senyawa lain! Jawaban: . Ada beberapa sebab yang membuat alkana sukar bereaksi dengan senyawa lain, yaitu: - Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena ikatan C antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Tidak seperti kebanyakan senyawa organik lainnya, senyawa ini tidak memiliki gugus fungsional. - Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana nilainya diatas 60, yang berarti sulit untuk bereaksi dengan asam maupun basa. Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada kondisi dan pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat, sekalipun dalam temperatur kamar. Hal tersebut dimungkinkan karena senyawa kerosin dan gasoline mengandung banyak rantai cabang dan memiliki atom karbon tersier yang menjadi activator berlangsungnya reaksi tersebut. Berikut ini ditunjukkan beberapa reaksi alkana: 1.ReaksiOksidasi 2.Halogenasi 3.Nitrasi 4.Sulfonasi
2. Suci Utami Putri (kel.2)
Pertanyaan: Kenapa alkena lebih reaktif dari alkana? Jawaban: Soalnya alkena kurang jenuh dibanding alkana. Semua ikatan kimia dalam alkana adalah ikatan tunggal, sedangkan alkena memiliki ikatan rangkap. Nah, ikatan rangkap inilah yang gampang diserang oleh atom lain karena kekuatan ikatan kedua pada ikatan rangkap sifatnya lemah. Hal ini yang menyebabkan alkena lebih reaktif. Alkana tidak reaktif karena tidak memiliki ikatan rangkap. 3. Novia Sundari (kel.3) Pertanyaan: Proses pirolisis alkana dapat lebih pendek rantainya, apakah berlaku juga dengan alkena? Jawaban: Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 1000 0 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek dan pirolisis ini tidak berlaku pada alkena, karena reaksi yang berlangsung pada alkena ialah A. Rekasi pembakaran Alkena, seperti alkana, sangat mudah terbakar. Alkena dapat dibakar dengan api untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. Reaksi pembakaran alkena termasuk eksotermik. B. Reaksi Adisi Elektron p dari ikatan rangkap karbon yang tersedia untuk elektrofil. Dengan demikian, reaksi yang ditunjukkan oleh penambahan alkena sebenarnya reaksi adisi elektrofilik. Beberapa reaksi adisi alkena adalah adisi hidrogen, adisi halogen, adisi asam halogen, adisi air, adisi asam sulfat, adisi oksigen, dan adisi oksigen.
C. Reaksi Substitusi Pada suhu tinggi (500 C), alkena yang lebih tinggi memberikan produk substitusi dengan klorin. Sebagai contoh,
CH3-CH=CH2 + Cl2 ClCH2-CH=CH2 +HCl
propena 3-chloropropene Alkena rantai cabang memberikan reaksi substitusi dengan mudah. Misalnya isobutena memberikan produk substitusi dengan klorin bahkan pada suhu kamar. D. Polimerisasi Penambahan polimerisasi adalah proses dimana sejumlah besar molekul dari spesies yang sama bergabung bersama (tanpa eliminasi molekul sederhana seperti HX, H2O, dll,) untuk membentuk molekul raksasa, yang disebut polimer. Alkena mengalami penambahan polimerisasi bila dipanaskan di bawah tekanan, dengan adanya katalis yang cocok. Ketika etena dipanaskan hingga 1000 derajat C di bawah tekanan 1.000 atm dengan adanya oksigen, kita mendapatkan polietena
4. Dwi Ayu Pratiwi (kel.4)
Pertanyaan: Tolong jelaskan tentang gaya tarik menarik vanderwalls! Jawaban: Gaya ini dikemukakan pertama kali oleh Johannes van der Waals (1837-1923). Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik menarik listrik yang relatif lemah akibat kepolaran molekul yang permanen atau terinduksi. Kepolaran permanen terjadi akibat kepolaran di dalam molekul, sedangkan kepolaran tidak permanen terjadi akibat molekul terinduksi oleh partikel lain yang bermuatan sehingga molekul bersifat polar sesaat secara spontan. Konsep gaya tarik menarik antar molekul ini digunakan untuk menurunkan persamaan zat-zat yang berada dalam fase gas. Gaya ini terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara inti atom dengan elektron atom lain yang disebut gaya tarik menarik elektrostatis (gaya coulomb) yang umumnya terdapat pada senyawa polar. Pada molekul non polar gaya Van Der Waals timbul karena adanya dipol-dipol sesaat atau gaya London. Berdasarkan kepolaran partikelnya gaya Van Der Waals dibagi menjadi : 1. Interaksi ion-dipol (molekul polar)
Pertanyaan: berapa suhu pembuatan polipropilena menjadi plastik sehingga menjadi minyak ? Jawaban: Menurut Engr et al. (2011) bahwa pirolisis untuk sampah plastik (polyethylene) yang berjalan tanpa oksigen memerlukan suhu tinggi sekitar 430oC sedangkan untuk pirolisis menggunakan katalis polietilena memerlukan suhu sekitar 550oC dan bila menggunakan katalis, maka rasio antara plastik dan katalis adalah 1:4 itu untuk menghasilkan jumlah tertinggi hidrokarbon. Limbah plastik yang cocok untuk pirolisis seperti HDPE (high density polyethylene), LDPE (low density polyethylene), polypropylene, polistiren, polivinil alkohol, polioksimetilen,poliamida, poliuretan, polyphenylene, polivinil klorida dan lain-lain.