Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN KOSTUM BARAT ABAD XIX

ERA NEOKLASIK

DISUSUN OLEH :

Fariha Rizqi Amelia (21050404028)

DOSEN PENGAMPU :

Inty Nahari, S. Pd, M. Ds

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA
2021 A

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
NEOKLASIK........................................................................................................................................3
1. Directoire.......................................................................................................................................3
a. Sejarah.......................................................................................................................................3
b. Bentuk Pakaian..........................................................................................................................3
c. Motif..........................................................................................................................................4
d. Warna........................................................................................................................................5
e. Aksesoris...................................................................................................................................5
f. Tata Rambut dan Make Up........................................................................................................5
2. Empire...........................................................................................................................................6
a. Sejarah.......................................................................................................................................6
b. Bentuk pakaian..........................................................................................................................6
c. Motif..........................................................................................................................................7
d. Warna........................................................................................................................................7
e. Aksesoris...................................................................................................................................7
f. Tata Rambut dan Make Up........................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................................................9

ii
NEOKLASIK
Tata Kostum Klasik Gaya berpakaian Neoklasik meniadakan pemakaian korset. Potongan
gaun sangat sederhana dan pada umumnya putih atau warna pucat lainnya. Gaun ini kemudian
disatukan dengan pita tepat di bawah payudara. Sepatu tumit tinggi tidak lagi digemari dan sebagai
gantinya hadir berbagai bentuk sandal dengan alas yang datar sehingga tubuh perempuan, sama
seperti di masa klasik, bertumpu pada keseluruhan telapak kaki. Detil-detil klasik dalam periode
Neoklasik semakin dikagumi sehingga diterapkam dalam berbagai faktor kehidupan. Periode Revolusi
Perancis juga dikenal sebagai Directoire. Periode kekaisaran Napoleon dikenal sebagai Empire.

1. Directoire

a. Sejarah

Mode pada periode 1795–1800, atau gaya Directoire, pada pertengahan 1790-an, pakaian
neoklasik telah menjadi mode di Prancis. Beberapa pengaruh telah digabungkan untuk membawa
penyederhanaan ini dalam pakaian wanita: aspek pakaian luar ruangan praktis wanita Inggris bocor ke
mode tinggi Prancis, dan ada reaksi di Prancis revolusioner terhadap korset bertulang kaku dan satin
berwarna cerah dan kain berat lainnya yang berada dalam gaya di Rezim Kuno (lihat 1750–1795
dalam mode). Tetapi pada akhirnya, Neo-klasisisme diadopsi karena hubungannya dengan ide-ide
republikan klasik [dengan mengacu pada Yunani, daripada Roma republik, yang sekarang dianggap
berbahaya secara politik]. Daya tarik baru dari masa lalu klasik ini didorong oleh penemuan-
penemuan Pompeii dan Herculaneum baru-baru ini, dan kemungkinan besar tidak akan mungkin
terjadi di luar latar geografis dan sejarah tertentu yang memungkinkan gagasan tentang masa lalu
yang dihadirkan menjadi yang terpenting.

b. Bentuk Pakaian

Di Paris gaya ‘antik’ yang dihadirkan gerakan Neoklasik berkembang menjadi gaya
‘telanjang’. Disebut demikian karena gaun-gaun yang dikenakan menyerupai pakaian dalam. Tidak
hanya dalam penampilan bentuk tetapi juga dalam pilihan bahan dan warna. Bentuk kostum
Directoire adalah sangat sederhana, ialah pola yang lurus tanpa kerah dan tanpa lengan. Pemakaian
korset ditiadakan dan kostum dihadirkan dalam berbagai nuansa warna kulit tubuh. Bahan yang
digunakan adalah bahan-bahan halus seperti muslin (mousseline), ninon, batist, dan barik-barik
lembut lainnya. Bahan-bahan ini jatuh dengan lungsai dan luwes sehingga berkesan tubuh perempuan
adalah pilar klasik yang anggun. Gaun dengan gaya Neoklasik ini ditampilkan pula dengan bagian
yang panjang di pola belakang yang dibiarkan terhela menyapu lantai. Kostum masa Revolusi

3
Perancis, yang juga dikenal sebagai masa Directoire senantiasa dilengkapi deraperi-deraperi. Dengan
demikian selendang-selendang besar persegi dengan gaya Kashmir tampil sebagai pelengkap kostum
yang penting. Selanjutnya perempuan berupaya agar semirip mungkin dengan dewi-dewi periode
Klasik. Di periode Klasik tersebut dewidewi ditampilkan dengan luwes dalam tunika, kiton, dan lain
sebagainya. Agar cocok dengan bayangan ideal dewi-dewi itu, sikap dan gerak langkah perempuan
periode Directoire diusahakan agar penuh kendali dan sangat luwes serta menghadirkan pula suatu
keterampilan untuk memanipulasikan panjang busana, deraperi selendang Kashmir, berikut
pelengkap-pelengkap busana lainnya. Keharusan untuk tampil penuh kendali, luwes, dan terampil
dengan indah dan cemerlang dibawakan oleh perempuan pecinta mode masa itu, ialah kaum
merveilleuses

Sumber: Moh. Alim Zaman. Kostum Barat dari Masa ke Masa. Jakarta: Meutia Cipta Sarana &
Ikatan Penata Busana”Kartini”, 2001, hlm. 121.

Gambar 2.35. Kaum Merveilleuses

Menjelang akhir abad ke-18 garis-garis mode menunjukkan batasan-batasan jelas. Perempuan
menampilkan suatu gaya yang akan dikenal sebagai empire. Laki-laki mengenakan suatu kostum
seorang gentleman Inggris, ialah ‘John Bull’. Mode tersebut diakui di seluruh Eropa. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa sejak abad ke-17 Eropa adalah suatu kesatuan budaya. Kesatuan
budaya ini juga terlihat dalam gaya berpakaian masyarakatnya.

c. Motif

4
Motif menekankan bentuk memanjang, sederhana dengan garis-garis yang jelas; detail dan
ornamen gaya Directoire sebagian besar didasarkan pada benda-benda Romawi kuno yang ditemukan
dari penggalian di Pompeii. Furnitur Directoire adalah fase terakhir dari gaya Louis XVI.

d. Warna

Pada periode ini cenderung menyukai warna pastel, putih dan ke emasan.

e. Aksesoris

Pakaian untuk pria, memadukan unsur kuno dan kontemporer, celana panjang dan sepatu bot
tinggi, rompi, mantel panjang terbuka, dan topi. Wanita mengenakan chemises yang memiliki lengan
panjang dan leher berbentuk V, dan mereka mengenakan topi mengacak-acak berkumpul di sekitar
telinga, seperti dalam potret Jacques-Louis David tentang Madame dan Monsieur de Sériziat (1795).

f. Tata Rambut dan Make Up

Rambut yang penuh dan keriting yang digelung dan topi yang menghiasi kepala. Gambar
paling kiri menunjukkan topi dalam rumah, tengah merupakan topi bonnet dengan dekorasi renda dan
paruh burung

5
2. Empire

a. Sejarah

Selama dua dekade pertama abad ke-19, mode terus mengikuti siluet dasar kerajaan
berpinggang tinggi, tetapi dalam hal lain, pengaruh neoklasik menjadi semakin menipis. Gaun tetap
sempit di bagian depan, tetapi kepenuhan di pinggang belakang yang terangkat memungkinkan ruang
untuk berjalan. Warna selain putih menjadi gaya, tren untuk kain luar yang hening memudar (kecuali
dalam konteks formal tertentu), dan beberapa elemen ornamen yang terlihat jelas kembali digunakan
dalam desain gaun (berlawanan dengan kesederhanaan yang elegan atau putih halus. -sulaman putih
pada gaun sekitar tahun 1800).

b. Bentuk pakaian

Di puncak kejayaan kekaisaran Napoleon pengaruh Periode Klasik mulai memudar. Baju
perempuan kini dilengkapi lengan pof dan belahan longgar pada bagian belakang gaun disatukan.
Untuk melindungi industri sutera dalam negeri, Napoleon melarang impor sutera muslin dari India.
Akibatnya bahan-bahan lembut masa Directoire diganti dengan bahan-bahan yang lebih berat seperti
sutera tebal dan satin. Bagian panjang baju yang terhela menggeser lantai tidak lagi menjadi acuan
mode. Bahkan sekitar 1805 hilang dari pakaian perempuan walau masih dihadirkan sebagai pelengkap
busana agung di istana (courrobe). Pelengkap busana agung ini dijahit tepat di bawah garis payudara
pada bagian atas gaun. Bahan yang diperkaya dengan berbagai sulaman mewah. Sepanjang periode
Empire garis pinggang selalu tinggi, ialah tepat di bawah garis payudaranya. Pakaian untuk di luar
rumah menghadirkan suatu bolero kecil berlengan panjang atau baju terusan bergaris pinggang tinggi
berlengan panjang pula (redingote).

6
Sumber: Moh. Alim Zaman. Kostum Barat dari Masa ke Masa. Jakarta: Meutia Cipta Sarana &
Ikatan Penata Busana”Kartini”, 2001, hlm. 124.
Gambar 2.36. Kostum Perempuan Empire Bergaya Redingote

c. Motif

Pada periode ini motif pakaian yang mencolok jarang sekali digunakan. Kebanyakan hanya
menggunakan kain yang polos namun dengan di variasi berbagai aksesoris agar tampak mewah.

d. Warna

Pada periode ini tidak hanya menggunakan warna-warna pastel seperti pada periode
directoire, namun semakin bervariasi dengan warna-warna yang mencolok seperti merah, hijau, biru
namun tetap saja pada peridoe ini masih banyak menggunakan warna putih dan ke emasan untuk
memperindah busana mereka.

e. Aksesoris

Sementara itu selendang tetap digemari. Selendang ini pada umumnya berwarna kontras
terhadap gaun yang acapkali putih. Cara menderapir atau memegang selendang bervariasi, kadang-
kadang hanya dipegang saja ujung satunya dan ujung lainnya dibiarkan terhela menyapu lantai.
Kesederhanaan yang selalu mengikuti gaya klasik menghilang. Gaun-gaun mulai dihias dengan
bordiran, pita-pita hias, dan aneka kerut-kerut mewah. Gaya luwes lurus vertikal menjadi semakin
lebar dan kerung leher berubah dari persegi ke garis oval landai ‘sabrina’. Perkembangan kostum laki-
laki menjurus ke bentuk celana panjang modern. Berbagai celana ketat selutut yang dipadukan dengan
sepatu tinggi dari masa Directoire berangsur-angsur berubah dan sekitar 1815 tampilah selana panjang
longgar yang hingga kini tidak lagi mengalami perubahan yang berarti

7
Sumber: Moh. Alim Zaman. Kostum Barat dari Masa ke Masa. Jakarta: Meutia Cipta Sarana
& Ikatan Penata Busana”Kartini”, 2001, hlm. 125.
Gambar 2.37. Kostum Laki-laki Sekitar Tahun 1815 Selera Gentleman

Di Inggris hadir periode yang dikenal sebagai ‘Beau Brummel’. Periode ini di kemudian hari
diasosiasikan dengan penampilan penuh gaya dan selera seorang gentleman. Seorang gentleman
menghadirkan pemahaman bahwa berpenampilan penuh gaya dan selera pada dasarnya adalah suatu
penampilan yang tidak mencolok mata. Bukannya aneka pernak-pernik pada kostum yang membuat
penampilan tersebut menarik melainkan kualitas jahitan dan potongan serta cara kostum tersebut
dibawakannya.

f. Tata Rambut dan Make Up

Rambut berantakan untuk pria, jaket yang dipotong, pesona garis-garis klasik Yunani,
tophat, syal, pouf, waktu lempengan busana pria pertama, carrick greatcoat, Incroyables,
Marveilleus, tas wanita, bergerak menuju Romantisisme.19.Romantis 1815-1848 Dasar-dasar: garis
leher bateau, kerah Bertha, kerah Byron, mantel rok, crinoline, lengan kaki-o-kambing,
jubah opera, stok, jaket Zouave, penekanan pada pinggang kecil, bahu miring bundar dan leher
ramping, wanita modis mengambil boneka porselen kualitas,wanita modern sakit atau
pingsan, wanita tampak seperti cozies teh-ussyTussy Mussy, bentuk jam pasir untuk pria dan
wanita, rambut ditarik ke atas, korset, pinggang tawon untuk pria, pria umumnya dicukur
bersih dan kemudian memiliki kumis kecil , HoopSkirt menjadi populer abad pertengahan,
celana panjang, sanggurdi, pakaian malam modern untuk pria.

8
9
DAFTAR PUSAKA

https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/jdkv/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-42402024-
4852-salabianca-chapter2.pdf

https://www.hisour.com/western-fashion-of-women-in-1795-1800-32569/

https://www.britannica.com/art/Directoire-style

https://en.wikipedia.org/wiki/
1795%E2%80%931820_in_Western_fashion#Empire_(1800%E2%80%931815)

10

Anda mungkin juga menyukai