Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, kliping mengenai “Etika dan Estetika Berbusana yang Baik dan
Benar” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak
terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Dra.Vivi Radiona SP, M.Pd. yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai etika dan estetika berbusana yang baik dan benar. Selain itu
makalah ini juga nantinya diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai cara
berbusana yang baik dari kalangan anak bayi sampai lanjut usia. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam pembuatan kliping ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Jakarta, 30 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
2.1 Etiket Berpakaian dan Berpenampilan...........................................................
2.2 Secara Garis Besar Busana..........................................................................
2.3 Tujuan Berbusana.........................................................................................
2.4 Fungsi dari Berbusana....................................................................................
2.5 Etika dan Estetika Berbusana.........................................................................
2.6 Penggolongan Pakaian...................................................................................
2.7 Etika Berbusana..............................................................................................
2.8 Busana Berdasarkan Bentuk Tubuh................................................................
2.9 Pengetahuan Bahan dan Corak......................................................................
2.10 Kepribadian....................................................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
KLIPING
DASAR BUSANA

DISUSU
N OLEH :
NADHIF
A DWI
YUHANA
1515618
001
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Etiket Berpakaian dan Berpenampilan


Dalam berpakaian kiranya tidak sebatas terkait dengan kesehatan semata, tetapi juga
terkait dengan kepribadian, citra diri, dan citra organisasi.
Tidak jarang kita mendengar ungkapan-ungkapan berikut ini
- “Ih... mini banget roknya, kayak pemain tenis saja!”
- “Seksi bener tu orang kayak mau ke pantai saja, padahal ini kan di kantor.”
- “Wiihhh, dandannya menor amat, kayak badut!”
- “Di kantor kok awut-awutan begitu, nggak sopan!”

Berpakaian dan berpenampilan rapi dan sopan adalah suatu kebiasaan pribadi yang
perlu dipupuk dan dipelihara, dapat menumbuhkan rasa hormat orang lain terhadap
kita.

Dengan demikian, kita perlu memperhatikan dengan sungguh-sungguh tata karena


dalam berbusana maupun penampilan untuk menjaga citra diri maupun citra organisasi
kita.
Kenakan seragam kantor yang telah ditetapkan dengan bahan, warna, model, maupun
waktunya.
Keserasian dalan berbusana lebih ditentukan oleh pemilihan warna pakaian kita secara
tepat dan sebagai pedoman yang paling mudah kita lakukan adalah memilih dan
menentukan warna busana atasan dan bawahan ( rok dan blus atau celana dan kemeja
) dengan warna yang senada.
Andaipun berbeda, kita dapat memadukan warna yang serasi. Keserasian warna ini
juga berlaku untuk pemakaian jas, dasi, aksesoris, ikat pinggang, sepatu, dan kaos
kaki.
Hindari pemakaian busana yang terlalu sempit dan longgar. Di samping itu kantung
celana atau baju lengan jangan diisi sesuatu sampai menggembung sebab kurang
sedap dipandang
Dan pakai aksesoris yang sesuai.

Busana yang dipakai dapat meliputi :


- Kepribadian
- Status sosial
- Menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat
Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan pertimbangkan
sehingga diperoleh busana serasi indah dan menarik.
Ilmu tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih,
mengatur, dan memperbaiki dalam hal ini adalah busana sehingga di peroleh busana
yang lebih serasi dan indah.

2.2 Secara Garis Besar Busana


1. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok,
kebaya, blus, bebe, dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra,
celana dalam, dsb.

2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak,


serta mempunyai nilai guna. Disamping itu juga untuk keindahan.
3. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah
keindahan si pemakai.

2.3 Tujuan Berbusana

Dalam hal ini tujuan berbusana yaitu mencirikan si pemakai :


 Busana merupakan cermin bagi si pemakai
Artinya kita dapat mengatakan pemakai dari daerah mana, dari negara mana.
 Busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya
pagi, siang, sore, dan malam.
 Busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk, dan lebih
cerah
Dengan tidak kita sadari orang berlomba-lomba berbusana sebaik-baiknya untuk
menampilkan kesan yang diinginkan sesuai dengan jasmani, rohani, kesempatan, dan
waktu.

2.4 Fungsi dari Busana


 Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan kebudayan suatu bangsa yang
berkebudayaan dan menunjang tinggi kesusilaan, pasti menempatkan busana
sebagai kebutuhan
 Memenuhi kebutuhan kesehatan busana gunanya untuk melindungi badan dari
udara dingin, panas, angin (artinya sesuai dengan iklim)
 Memenuhi kebutuhan keindahan. Artinya busana dapat membuat diri seseorang
kelihatan indah, dapat menutupi bagian bagian badan yang kurang ideal.
2.5 Etika dan Estetika Berbusana
 Etika berbusana : tata cara berpakaian yang bersifat positif sesuai dengan
keadaan masyarakat (susila), adat istiadat, dan agama, sehingga orang tersebut
dapat diterima di lingkungan dimana dia berada.

 Estetika berbusana : keindahan berbusana yang mengikuti peraturan tertentu


dan mengikuti perkembangan mode yang sedang berlangsung dan sifatnya
menggugah hati yang melihatnya.

Dalam estetika berbusana, perlu di ketahui adanya istilah “dress up” dan “dress down”.
 Dress up : busana yang dinaikan mutu penampilannya, misalkan busana rumah
menjadi busana untuk menerima tamu atau ke pasar, dengan cara
menambahkan aksesoris yang sesuai.

 Dress down : busana yang diturunkan mutu penampilannya, misalkan busana


pesta non formal menjadi busana jalan ke mall dengan cara mengurangi
aksesoris yang dipakai.
2.6 Penggolongan Pakaian
 Busana digolongkan berdasarkan Kesempatan, Usia, dan Jenis Kelamin
 Berdasarkan usia :
2.7 Etika Berbusana
Etika berbusana, dibagi menjadi 2 kelompok :
1. Berbusana Nasional : busana yang dapat diterima dan di akui oleh masyarakat
bangsa kita sebagai lambang kebudayaan.
- Busana daerah, sesuai dengan adat daerah tersebut.

- Busana tradisional, busana yang di pakai sebagai lambang suatu adat


istiadat, busana ini tidak boleh diubah warna, cara memakai, waktu
pemakaian, dan aksesorisnya, karena akan melanggar adat.

2. Berbusana internasional : busana yang dapat di pakai oleh semua bangsa di


dunia. Dapat di terima oleh sebaian besar bangsa di dunia, baik untuk busana
sehari-hari maupun untuk kesempatan tertentu.
2.8 Busana Berdasarkan Bentuk Tubuh
Macam-macam bentuk tubuh :
1. Kurus tinggi ; hindari pakian yang sempit dan garis vertikal

2. Kurus pendek ; warna pastel, bahan sedang dengan motif sedang-kecil

3. Gemuk pendek ; garis vertikal, bentuk-bentuk meruncing

4. Gemuk tinggi ; garis vertikal cenderung diagonal, warna dingin, dan gelap

5. Ideal ; dapat menggunakan baju model apa saja.


2.9 Pengetahuan Bahan dan Corak
 Bahan : segala sesuatu yang dapat di buat untuk busana dan linen rumah
tangga
 Bahan berdasarkan tekstur pegangan :

 Bahan berdasarkan tekstur pengelihatan :

2.10 Kepribadian
Bagaimanapun bentuk dan warna kulit seseorang dapat memakai busana apa saja
asalkan sesuai sengan kepribadian orang tersebut.
Type kepribadian wanita dibagis menjadi 3 macam :
1. Feminim
2. Maskulin
3. Intermediet (antara)

 Tipe wanita Feminim :


 Sifat pemalu, lembut, dan perasa
 Bertubuh kecil, langsing, dan rambut bergelombang sampai keriting
 Kulit kuning langsat cenderung putih
 Sebaiknya memakai busana dengan warna panas tapi intensitas lemah,
tekstur lembut, halus tapi tidak licin, motif kecil-kecil, model dengan memakai
renda, kerut-kerut atau lipit-lipit kecil.

 Tipe wanita Maskulin :


 Tubuh tinggi besar dan berbadan tegap
 Warna kulit sawo matang cenderung coklat
 Berambut lurus
 Percaya diri, agresif, dan terbuka
 Suara agak besar namun enak di dengar
 Sebaiknya memakai busana dengan tekstur agak berat, motif polos, atau
motif sedang dan geometris, warna antara panas dan dingin, model blazer
suit, mantelpack, intensitas kuat, dan value gelap.

 Tipe wanita Intermediate


 Tipe antara feminim dan maskulin, sehingga dapat menyesuaikan diri
 Sebaiknya menghindari busana dengan tekstur yang ekstrim, seperti terlalu
tebal, terlalu berkilau, dll
 Warna dan desain di sesuaikan dengan warna kulit dan bentuk tubuh.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berbusanalah dengan baik dan benar agar dapat di terima di kalangan
masyarakat. Jangan lupa perhatikan estetika dalam berbusana agar di
pandang indah dan sesuaikanlah busana yang kita pakai menurut waktu dan
kesempatannya. Bagaimanapun bentuk tubuh dan warna kulit seseorang
dapat memakai busana apa saja asalkan sesuai dengan kepribadian orang
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://ferinasuciadiningtyas.wordpress.com/2013/12/16/keserasian-
berbusana/
https://www.google.com/search?
q=busana+internasional&safe=strict&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiQ9qTJoeHdAhVKpI8KH
Q6bAWMQ_AUICigB&biw=1366&bih=604#imgrc=8SzfKG-_lJHUKM:

Anda mungkin juga menyukai