Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BERBUSANA MUSLIMAH CERMIN


KEPRIBADIAN & KEINDAHAN

Disusun oleh:
Cindy Dhea Amelia
Kelas X-MIPA 1

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 11 SAMARINDA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Berbusana Muslim dan Muslimat Cermin Kepribadian dan Keindahan.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Samarinda, 15 Agustus 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................ii


Daftar Isi ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................4


A. Latar Belakang ................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................4
C. Tujuan ........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................5


A. Dalil Menutup Aurat .......................................................................................................5
B. Menunjukkan Perilaku Berbusanah Muslim & Muslimah ..............................................6
C. Contoh Busana Muslimah Syar’i ......................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................8


A. Kesimpulan .......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pakaianku adalah Pribadiku


" Ajining Raga saka Busana”
yang memiliki arti : " kehormatan badan dilihat daripakain yang di kenakan"

Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang
artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata,berarti hilang cahayanya dan lenyap
pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan
dan mengecewakan.
Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang
wajib ditutupi karena perintah Allah Swt.
Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untuk menutup seluruh tubuh
perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan
istilah khimar, dan bahasa inggris jilbab dikenal dengan istilah veil. Selain kata jilbab untuk
menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk menutup aurat perempuan, dikenal pula istilah
kerudung, hijab, dan sebagainya.
Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia,
pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh
perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan
makna tersebut, busana muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat
menutup aurat yang diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan
wanita itu sendiri serta masyarakat di mana ia berada

B. Rumusan Masalah

Jadi apa itu busana muslim? Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran
Islam, dan pengguna gaun tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran
agamanya dalam tata cara berbusana. Busana muslimah bukan hanya sekedar simbol, melainkan
dengan mengenakannya, berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk
Allah akan keyakinan, pandangannya terhadap dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh, dimana
semua itu didasarkan pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan Yang Mahaesa dan Kuasa.

Dari tata cara, bentuk, dan mode berbusana, manusia dapat dinilai kepribadiannya. Dengan
kata lain, cara berbusana merupakan cermin kepribadian seseorang.
Konsekwensi sebagai manusia agamis adalah berusaha semaksimal mungkin untuk
melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan agamanya. Salah satu
bentuk perintah agama Islam adalah perintah untuk mengenakan busana yang menutup seluruh
aurat yang tidak layak untuk dinampakkan pada orang lain yang bukan muhrim.
Apa manfaat dari berpakaian berbusana muslim? Manfaat pertama adalah ketenangan hati.
Dengan mengenakan pakaian muslim tersebut kita telah menjalankan kewajiban. Ini sebagai
bentuk ketaqwaan kita kepada Allah. Dengan menjalankan perintah agama, maka hati kita akan
merasa damai.
Manfaat kedua agar kita terlindungi dari keadaan di luar rumah (lingkungan). Dengan
menggunakan pakaian panjang dan hijab tubuh kita akan terlindungi dari kotoran dan debu. Kita
dapat menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala karena tidak akan terkena debu dan sinar
matahari. Selain itu juga dapat menjaga kulit tubuh kita dari sinar matahari.
Manfaat ketiga kita akan terhindar dari penyakit. Seperti yang kita tahu pakaian ketat tidak
baik digunakan, terutama oleh wanita karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman, terasa sesak,
kesemutan, rasa panas dan penyakit lain seperti kanker. Dengan menggunakan busana muslim
yang longgar, maka kita akan lebih merasa nyaman, dan mengurangi resiko terkena penyakit
yang disebabkan oleh pakaian ketat.

C. Tujuan

Selain untuk menutup aurat, pakaian juga memiliki tujuan untuk melindungi diri dari cuaca
panas dan dingin. Islam mengajarkan kita untuk berpakaian yang benar karena pakaian memiliki
manfaat bagi tubuh kita. Begitupun dalam hal berpakaian sehari-hari, islam juga memiliki
kriteria berpakaian yang baik untuk kita. Salah satunya adalah saat pada cuaca panas. Pada
musim panas kita biasanya tidak diperbolehkan menggunakan pakaian yang berwarna hitam
sebab pakaian yang berwarna hitam tidak dapat menyerap keringat dan sinar matahari dapat
menembus kulit jika kita menggunakan pakaian berwarna hitam.
Berpakaian menurut islam selanjutnya adalah berpakaian sebagai sarana ibadah. Maka kita
juga harus niatkan dan tujukan berpakaian kita sebagai ibadah. Karena jika dalam berpakaian
saja diniatkan sebagai sarana ibadah, maka tentu hal lain pun juga akan diniatkan dan ditujukan
sebagai ibadah. Dan bagi siapa yang melakukan sesuatu yang diniatkan dan ditujukan sebagai
ibadah maka tentu akan mendapatkan pahala.
BAB II
PEMBAHASAN

Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya.
Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai.
Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan
adalah aurat yang wajib ditutup.

A. Dalil Menutup Aurat

Dalil-dalil AL-QUR'AN

Q.S. al-Ahzab/33:59

“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu
agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Swt. Maha
Pengampun, Maha penyayang.”

Q.S. An-Nμr/24:31
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurat-nya), kecuali
yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putraputra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra, saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya
yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah
mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kamu
beruntung.”

QS. Al-A’raf: 26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa531 itulah yang paling baik.
Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat.

B. Menunjukkan Perilaku Berbusana Muslim Dan Muslimah

Hadis-hadis NABI S.A.W.

“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, setiap kali mereka keluar, syeitan akan
memperhatikannya.” (HR. Bazzar & At- Tirmizi).
Bahawa Asma’ bint Abi Bakr (kakaknya) bertemu Nabi s.a.w. dalam keadaan pakaiannya
nipis sehingga nampak kulit badannya, lalu Nabi s.a.w. pun bersabda: “Wahai Asma’, seorang
perempuan yang telah sampai haidh (baligh) tidak boleh dilihat (hendaklah bertutup) pada
badannya melainkan ini dan ini” (sambil baginda menunjukkan ke arah wajah dan kedua
pergelangan tangannya). (HR Abu-Dawud)
“Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama, apabila turunnya ayat (yang
bermaksud) “…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka dengan tudung kepala
mereka…”,serta-merta mereka mengoyakkan apa sahaja kain (yang ada di sekeliling mereka)
lalu bertudung dengannya.” (HR, Al-Bukhari).

Siksaan Neraka Wanita Yang Berpenampilan Menyimpang Dari Islam :

 Wanita yang memakan badannya sendiri adalah ia yang berhias untuk lelaki yang bukan
muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
 Wanita yang akan memotong badannya sendiri dengan gunting neraka adalah ia
memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya
kecantikannya dilihat para laki-laki yang bukan muhrimnya.
 Etika Berpakaian:
 Tidak berpakaian yang menyerupai lawan jenisnya, laki-laki tidak berpakaian yang
menyerupai wanita dan juga wanita tidak berpakaian yang menyerupai laki-laki.
 Tidak berpakaian menyerupai orang yang non-Islam. Islam melarang umatnya untuk memekai
pakaian yang menyerupai pakaian, menggunkan simbol-simbol yang dimiliki oleh orang-
orang non-Islam.
 Hendaklah tidak menggunakan wangi-wangian yang menimbulkan fitnah dan rangsangan
nafsu.
 Hendaklah pakaian itu yang wajar dan beradab, bukan berupa perhiasan yang menyolok, yang
aneh-aneh baik potongannya maupun memiliki warna warni yang menarik, yang
menimbulkan fitnah dan perhatian.
 Hendaklah hijab/jilbab/ pakaian tersebut menutup seluruh badan (auratnya), tidak tipis,
transparan, tidak sempit, tidak ketat, tidak menampakkan lekuk tubuh dan aurat. Karena
dimaksud dan tujuan hijab/jilbab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak dinamakan hijab,
karena hal tersebut tidak menghalangi penglihatan terhadap aurat dan lekuk-lekuknya aurat.
Hal inilah yang disinyalir oleh Nabi SAW “wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang”.
wanita yang demikian itu dinyatakan tidak masuk surga dan tidak mencium baunya surga.
 Hendaknya tidak memakai pakaian dengan model yang aneh-aneh agar berbeda dengan
kebanyakan orang, dan memakainya dengan perasaan sombong dan takabbur, karena hal ini
dilarang oleh agama Islam.

Diriwayatkan dari sahabat Abi Hurairoh, Rasulullah SAW bersabda:


‫ان‬ ِ ‫ار أ َ ْه ِل ِم ْن‬
ِ َ‫ص ْنف‬ ِ َّ‫ب ِسيَاط َم َع ُه ْم قَ ْوم أ َ َر ُه َما لَ ْم الن‬ ِ ‫اس ِب َها َيض ِْربُونَ ْالبَقَ ِر َكأَذْنَا‬
َ َّ‫ساء الن‬َ ِ‫َاسيَات َون‬ِ ‫اريَات ك‬ِ ‫يَلت َع‬ َ ‫َمائِ ََلت ُم ِم‬
ُ ‫ت َكأ َ ْس ِن َم ِة ُر ُءو‬
‫س ُه َّن‬ ِ ‫ِيرةِ ِم ْن لَيُو َجد ُ ِري َح َها َو ِإ َّن ِري َح َها َي ِجدْنَ َو َل ْال َجنَّةَ َيدْ ُخ ْلنَ َل ْال َمائِلَ ِة ْالب ُْخ‬
َ ‫)مسلم رواه( َو َكذَا َكذَا َمس‬
“Rasulullah SAW bersabda : “Dua golongan ini dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat,
yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan para
wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok (jalannya) (berpaling dari Allah
SWT), mengajarkan wanita
Berlenggak-lenggok (memalingkan wanita lain dari Allah SWT), kepala mereka seperti
punuk onta yang miring (memakai sanggul/rambut pasangan pada rambutnya), wanita seperti ini
tidak akam masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama
perjalanan ini dan ini (jauhnya)” (HR. Muslim).
Dan hendaknya kita tidak memakai pakaian dengan model yang aneh-aneh agar berbeda
dengan kebanyakan orang, dan memakainya dengan perasaan sombong dan takabbur, karena hal
ini dilarang oleh agama Islam. Rasulullah SAW bersabda :
ُ ‫سو َل أَ َّن‬
‫ع َم َر اب ِْن َع ِن‬ َّ ‫صلَّى‬
ُ ‫ّللاِ َر‬ َ ‫سلَّ َم َعلَ ْي ِه اللَّهم‬ ُ ‫ّللاُ َي ْن‬
َ ‫ظ ُر لَ قَا َل َو‬ َّ ‫)مسلم رواه( ُخ َي ََل َء ث َ ْو َبهُ َج َّر َم ْن ِإلَى‬
“Dari Ibnu Umar ra sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Allah tidak melihat (tidak
memeri rahmat) kapada orang yang melabuhkan (menyeret) pakaiannya karena sombong” (HR.
Muslim).
C. Contoh Busana Muslimah Syar’i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari tulisan ringkas ini, dapat diambil kesimpulan bahwa, mode, seni, budaya, dan etika yang
masih masuk dalam bingkai ajaran agamalah yang sanggup menghantarkan manusia pada
kesempurnaan hakiki sebagai manusia, termasuk dalam masalah mode busana yang berfungsi
menjaga etika kepada Allah dan lingkungan sekitar, terkhusus sesama komunitas manusia.
Dari sini pula akhirnya muncul apa yang disebut dengan “Mode Busana Muslimah” yang
masih masuk dalam koridor ajaran agama Islam. Dan dikarenakan ajaran agama Islam bersumber
dari Dzat Yang Mahasuci dan Sakral, maka mode busana yang bersandar pada ajaran sakral itu
pun bersifat sakral pula.
Jadi, segala bentuk pelecehan terhadap busana muslimah, dengan berbagai modenya yang
masih masuk kategori busana muslimah, sama halnya dengan melecehkan ajaran agama Allah.
Selain itu, menyebarkan budaya busana muslimah, sama halnya dengan menyebarkan salah satu
ajaran Allah.
Jadi Itulah Sahabat Wanita, sekilas tentang Etika dalam berpakaian ala Muslimah, karenanya
tak perlu ragu dan merasa rendah diri dalam memenuhi perintah Allah, karena sesungguhnya
Allah Maha Penyayang.

Anda mungkin juga menyukai