KELOMPOK 7
Disusun oleh:
1) Eka Riski Meximahlino
2) Muhammad Nahel Zulidham
KELAS : AKUNTANSI 1A
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Konsep Busana Dalam Islam” tepat pada waktunya.
Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya
makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Dalam makalah ini, membahas Konsep-konsep dan Adab
Berpakaian dalam Islam. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sendiri
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-
makalah lainnya pada waktu mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....……....2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
1. KESIMPULAN ............................................................................................. 18
2. SARAN ......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu perbedaan sistem Islam dengan sistem Kapitalis adalah bahwa sistem
Kapitalis memandang persoalan sosial dan rumah tangga dianggap sebagai masalah ekonomi,
sedangkan sistem Islam masalah-masalah di atas dibahas tersendiri dalam hukum-hukum
seputar interaksi pria-wanita (nizhâm al-ijtima’iyyah). Misalnya dalam sistem kapitalisme
tidak ada istilah zina jika laki-laki dan perempuan melakukan hubungan suami isteritanpa
ikatan pernikahan asal dilakukan suka-sama suka atau saling menguntungkan sebaliknya
disebut pelecehan seksual dan pelakunya dapat diajukan ke pengadilan jika seorang suami
memaksa dilayani oleh seorang isteri sementara isterinya menolak.
Karena itu alam persoalan pakaian antara penganut sistem kapitalis dan sistem Islam
jelas perbeda. Dalam sistem kapitalis pakaian dianggap
sebagai salah satu ungkapan kepribadian, sebagai unsur penarik lawan
jenis dan karena itu memiliki nilai ekonomis. Bentuk tubuh seseorang
apalagi wanita sangat berpengaruh terhadap makna kebahagiaan dan masa,
depan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Busana (Pakaian) ?
2. Apa Saja Ketentuan Berbusana Muslim dan Muslimah ?
3. Apa Implementasi Berbusana menurut islam dalam Era Globalisasi ?
4. Adakah Penyimpangan berbusana dalam islam ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep-konsep Berbusana dalam Islam
2. Mengetahui Fungsi-fungsi Busana menurut syariat islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pakaian
Pakaian (sandang) adalah salah satu kebutuhan pokok manusia di samping makanan
(pangan) dan tempat tinggal (papan). Selain berfungsi menutup tubuh, pakaian juga dapat
merupakan pernyataan lambang status seseorang dalam masyarakat. Sebab berpakaian
ternyata merupakan perwujudan dari sifat dasar manusia yang mempunyai rasa malu
sehingga berusaha selalu menutupi tubuhnya.
Busana menurut bahasa adalah segala sesuatu yang menempel pada tubuh dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Menurut istilah, busana adalah pakaian yang kita kenakan setiap
hari dari ujung rambut sampai ujung kaki berserta segala pelengkapannya, seperti tas, sepatu,
dan segala macam perhiasan/aksesoris yang melekat padanya.
Dalam ajaran Islam, pakaian bukan semata-mata masalah budaya dan mode, Islam
menetapkan batasan-batasan tertentu untuk laki-laki maupun perempuan. Seperti yang
tercantum dala surah Al- Araf Ayat 26 :
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.
Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat.” (Al-A’RAF 26)
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa pakaian bani Adam ada itu ada tiga macam,
yaitu:
Pertama, pakaian yuwaari sau-atikum, artinya pakaian sekedar penutup bagian-bagian
yang malu dilihat atau terlihat orang.
Kedua, pakaian riisyan, artinya pakaian yang merupakan hiasan yang layak bagi
manusia, jadi lebih daripada hanya menyembunyikan aurat saja.
Ketiga, (dan yang terpenting) pakaian yang disebut libasut taqwa yang berarti pakaian
yang merupakan ketakwaan, yang menyelamatkan diri, menyegarkan jiwa,
membangkitkan budi pekerti dan akhlak yang mulia.
Pakaian inilah yang menjamin keselamatan diri, dunia dan akhirat, menjamin
kebahagiaan rumah tangga dan menjamin keamanan serta ketentraman dalam masyarakat dan
negara.
Isi riwayat di atas menunjukkan bahwa pakaian yang tipis atau yang mensifati dan
menggambarkan lekuk-lekuk tubuh adalah dilarang. Oleh karena itu Aisyah pernah berkata:
"Yang namanya khimar adalah yang dapat menyembunyikan kulit dan rambut." Saat ini
banyak diproduksi bahan-bahan lenan yang tipis dan berbahan lembut. Dengan sentuhan
teknologi jahit menjahit mungkin bisa disiasati dengan menambahkan lapisan (yang agak
tebal/senada) didalam bahan baju ketika menjahitnya atau memakainya, sehingga kita tetap
bisa mengenakan busana yang kita inginkan.
A. Kesimpulan
Pakaian untuk menutupi aurat yaitu perkara yang dianggap buruk bila terlihat.
Perhiasan ialah perkara untuk keindahan lahiriah. Akramah berkata bahwa pakaian takwa
ialah busana yang dipakai oleh orang-orang yang takwa pada hari kiamat.Kata zinah yang
secara bahasa berarti perhiasan, tetapi bukanlah perhi asan yang biasa dipakai orang tetapi
makna zinah di sini adalah anggotabadan yang merupakan tempat perhiasan (mahaluzzinah),
karena illa mâzhahara minha yang dimaksud adalah yang biasa nampak pada saat itu (saat
ayat ini turun) yaitu muka dan telapak tangan.
B. Penutup
Demikianlah makalah ini kami sampaikan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, hal ini dikarenakan kami masih dalam
proses pembelajaran. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
guna mendukung proses pembelajaran kami agar lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ariesjubed.multiply.com/journal/item/5?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://blog.re.or.id/hukum-berpakaian-muslimah.htm
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/202.html
Muhammad nasib ar-rifa’I, 1999, Ringkasan Ibnu Katsir II, Jakarta, Gema Insane Press.