“Berbusana Muslim”
Disusun Oleh :
Kelompok 5
- Laura Firdasari
- Misa Maharani
- Rahma Aulia
- Muhammad Yusuf
- Muhammad Rifki
- Muhammad Hasan
- Muhammad Dika
- Galang Gumilar
- Ja’alna Mustofa
Kelas : X TKJ 3
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nyasehingga makalahtentang “Berbusana Muslim dan
Muslimah Cermin Kepribadian dan Keindahan” ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
PAI dan Budi Pekerti. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jilbab dan Busana Muslimah................................................. 3
B. Pengertian Aurat...................................................................................... 4
C. Dalil-dalil tentang Perintah Berbusana Muslim dan Muslimah............... 4
1. Surat Al-Ahzab Ayat 59..................................................................... 4
2. Surat An-Nur Ayat 31........................................................................ 5
3. Hadis dari Ummu ‘Aţiyyah................................................................ 8
D. Perilaku Mulia dalam Pengamalan Berbusana Muslim dan Muslimah... 8
1. Sopan-santun dan Ramah-tamah........................................................ 9
2. Jujur dan Amanah.............................................................................. 9
3. Gemar Beribadah............................................................................... 9
4. Gemar Menolong Sesama.................................................................. 9
5. Menjalankan Amar Makruf dan Nahi Munkar.................................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tren berbusanamuslimah di kalangan perempuan Indonesia beberapa
tahun terakhir ini merupakan fenomena yang menggembirakan.Tentuhal ini
sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya. Semangat perempuan Indonesia
untuk mengenakan jilbab hampir dapat dijumpai di semua area publik, baik di
lingkungan pemerintahan maupun di lingkungan swasta. Fenomena ini
merupakan dampak positif media yang memberikan informasi tentang para
aktris atau publicfigure yang menyadari pentingnya melaksanakan salah satu
ajaran Islam mengenai menutup aurat.
Namun demikian, jika perilaku berbusana muslimah hanya disebabkan
tren dan bukan karena kesadaran keagamaan yang memerintahkan kaum hawa
harus menutup aurat, maka dikhawatirkan akan dapat mencederai ajaran Islam
itu sendiri. Betapa tidak, banyak dijumpai para perempuan yang secara zahir
sudah berbusana secara Islami, tetapi akhlak dan perilakunya belum
mencerminkanmakna hakiki dari ajaran Islam untuk menutup aurat. Misalnya,
masih banyak perempuan berjilbab yang berpacaran, berboncengan motor
dengan orang yang bukan mahramnya dengan begitu mesra, dan lain
sebagainya. Tentu saja hal tersebut sangat tidak sesuai dengan hakikat
menutupaurat.Idealnya,para perempuan muslim yang telah berbusana sesuai
dengan perintah agama, mampu menampilkan pribadi yang dapat menjadikan
contoh bagi orang yang belum memakai busana muslimah.
Allah Swt. memerintahkanmukmin dan mukminahuntuk menjaga
pandangan, memelihara kemaluan, dan tidak menampakkan aurat, kecuali
kepada: suami, ayah suami, anak laki-laki suami, saudara laki-laki, anak laki
saudara laki-laki, anak lelaki saudara perempuan, perempuan mukminah,
hamba sahaya, pembantu tua yang tidak lagi memiliki hasrat terhadap
wanita.Allah Swt. juga memerintahkan setiap mukmin dan mukminah di dua
ayat iniuntuk bertobat untuk memperoleh keberuntungan.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian jilbab dan busana muslimah?
2. Apa pengertian aurat?
3. Apa saja dalil-dalil tentang perintah berbusana muslim dan muslimah?
4. Bagaimana penerapan perilaku mulia dalam pengamalan berbusana
muslim dan muslimah?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang sempurnayang ajarannya mencakup seluruh
aspek kehidupan manusia. Ajaran Islam mengatur semua urusan manusia agar
terwujud kehidupan yang aman, nyaman, dan damai. Dalam hal berbusana,
Islam mengajarkan bahwa busana memiliki fungsi utama sebagai penutup
aurat selain fungsi-fungsi yang lain seperti fungsi sebagai hiasan dan penahan
rasa panas atau dingin. Dengan demikian, maka bagi orang-orang yang
beriman busana adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan
terutama bagi kalangan perempuan.
Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi kaum perempuan,
terutama di tengah-tengah kepungan budaya modern yang sangat
mengesampingkan masalah syariat agama. Banyak yang beranggapan bahwa
urusan busana atau berpakaian adalah urusan “privasi” setiap orang,
merupakan bagian dari hak asasi manusia yang tidak boleh orang lain atau
kelompok lain ikut mengatur urusan tersebut.
Namun demikian, apapun alasan yang dikemukakan oleh orang-orang
tentang ajaran Islam yang satu ini, bagi kita bahwa gaya modern dan gaya
yang tidak harus membuka aurat. Tidak ada kaitannya antara modernitas suatu
kelompok atau masyarakat dengan busana atau pakaian yang membuka aurat.
Dalam hal ini, kita dapat melihat dan meniru bangsa Jepang yang sangat maju
dan modern dengan tetap melestarikan budayanya termasuk dalam berpakaian.
Dalam konteks berbusana, menutup aurat bukan saja baik dan saran,
bahkan para perempuan akan jauh terlihat lebih cantik, anggun dan berwibawa
dengan busana yang menutup aurat, Selain itu, pemakainya juga akan
terhindar dari fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan dari orang yang akan
berbuat jahat seperti berbuat seksual. Bukankah timbulnya kejahatan-
kejahatan seksual seperti kejahatan pemerkosaan, perzinaan, bahkan pelecehan
seksual yang dilakukan di tempat-tempat umum atau keramaian, pemicunya
karena tergoda dengan cara berbusana kaum perempuan yang sangat seksi.
11
12
B. Saran
Menutup aurat adalah kewajiban agama yang ditegaskan dalam al-
Qur’anmaupun hadis Rasulullah saw.Kewajiban menutup aurat disyariatkan
untuk kepentingan manusia itu sendiri sebagai wujud kasih sayang dan
perhatian Allah Swt. terhadap kemaslahatan hamba-Nya di muka bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Masan AF. 2009. Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas VIII. Semarang:
Toha Putra.
Mu’thi, Fadlolan Musyaffa’. 2008. Potret Islam Universal. Tuban: Syauqi Press.
Sarwat, Ahmad. 2011. Seri Fiqih dan Kehidupan (2): Thaharah. Jakarta:
DUPublishing.