Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BATAS AURAT
MATA KULIAH PRAKTEK DAKWAH DAN IBADAH
DOSEN PENGAMPUH : NASRUDDIN SUPARDI,S.pd,M.pd

Kelompok 2.
Andi Rahayu Anugrawati (220250702001)
Nurliana (220250702008)
Resky.B (220250702007)
Risma . . (220250702005)

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PRODI EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS TOMAKAKA
MAMUJU
2023
KATA PENGANTAR

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan banyak kemudahan dan
limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas kelompok dalam membuat
makalah yang berjudul “Batasan Aurat”.

Kemudian tidak lupa penulis sampaikan sholawat beriring salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing umat manusia kepada dunia yang penuh cahaya
iman dan ilmu pengetahuan sesuai dengan ridho Allah SWT. Semoga tauladan beliau selalu
dapat kita lakukan demi keberkahan dunia dan akhirat kelak..

Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan kami.
Kiranya, kami berharap adanya saran dan kritik dari Bpk Dosen pegampuh dan para pebaca .
Terakhir, kami berharap semoga makalah bisa memberi manfaat yang banyak bagi pembaca.

Mamuju,29 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................2
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................................................4
B. Rumusan masalah ............................................................................................................4
C. Tujuan penulisan ........................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Batasan- batsan Aurat bagi kaum Wanita............................................................................5
B. Perbedaan batasan batasan aurat wanita dan pria................................................................6
C. Dalil mengenai perintah menutup aurat.............................................................................7
D. Manfaat menutup aurat bagi kaum wanita..........................................................................8

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................10
B. Saran/kritik......................................................................................................................10
C. Daftar pustaka..................................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminim atau
simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana perempuan. Anak muda sekarang kian
menggemari tren busana muslim, terutama busana perempuan yang mengalami modifikasi
sedemikian rupa.
Islam memberikan tuntunan kepada perempuan tentang tatacara hukum memakai pakaian
dengan metodologi yang sangat bijaksana. Fungsi pakaian perempuan yang utama adalah
menutup aurat, sekaligus sebagai perhiasan, mempercantik perempuan.
Agama Islam memerintahkan kepada setiap orang untuk berpakaian yang baik dan bagus.
Baik berarti sesuai dengan fungsi pakaian itu sendiri, yaitu menutup aurat, dan bagus berarti
cukup memadai serasa sebagai perhiasan tubuh yang sesuai dengan kemampuan si pemakai
untuk memilikinya. Untuk keperluan ibadah misalnya untuk shalat di masjid, dianjurkan
memakai pakaian yang baik dan suci.
B. Rumusan Masalah
1 .Bagaimana pandagan islam tentang batasan aurat seorang wanita ?
2 .Perbedaan batsan aurat pria dan wanita ?
3 .Apakah dampakpositif dari menutup aurat bagi kaum wanita ?
C.Tujuan penulisan
1. Igin mengetahui batsan batasan aurat wanita
2. Igin menegetahui manfaat dari menurup aurat bagi kaum wanita
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Batasan-batsan aurat wanita
Aurat adalah setiap yang dirasa buruk jika ditampakkan. Aurat berasal dari kata al-awar yang
artinya cacat, buruk, setiap yang ditutup oleh manusia dan didorong oleh malu. Adapun menurut
istilah syariat, aurat adalah bagian tubuh manusia yang harus ditutup dan diharamkan
membukanya, melihat atau menyentuhnya.

Batasan batasan aurat wanita, batasan aurat dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan
pandangan masing-masing agama dan budaya, tetapi secara umum, aurat perempuan meliputi
seluruh tubuh kecuali wajah, telapak tangan, dan kaki. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah
menegaskan tentang pentingnya menjaga aurat.

Surat An-Nur ayat 31 menyatakan, "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa kelihatan dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan khumur (kerudung) mereka sampai ke dada mereka." Dari ayat ini, terlihat bahwa
aurat perempuan meliputi seluruh tubuh, kecuali wajah dan tangan.

Batasan aurat perempuan adalah? Perlu diketahui bahwa dalam hadits Abu Dawud, disebutkan
bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Wanita itu aurat. Apabila ia keluar dari
rumah, maka setan menyambutnya." Oleh karena itu, aurat perempuan harus dilindungi dan
ditutupi dengan pakaian yang sopan dan menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan tangan.

Namun, batasan aurat perempuan dapat berbeda di setiap budaya dan masyarakat. Di beberapa
negara Timur Tengah dan Afrika Utara, misalnya, wanita sering memakai hijab atau kerudung
yang menutupi seluruh kepala dan leher, serta pakaian yang longgar dan menutupi seluruh tubuh.
Di sisi lain, di negara-negara Barat, batasan aurat perempuan cenderung lebih longgar dan
memungkinkan pemakaian pakaian yang lebih terbuka dan tidak menutupi seluruh tubuh.

Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu‘anha :

“Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam dengan
memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berpaling
darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh
(sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya, kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya
dan kedua telapak tangannya.”” (HR. Abu Daud 4140, dalamal-Irwa [6/203] al-Albani berkata:
“Hasan dengan keseluruhan jalannya”)

Maka dari hadits ini sangat jelas bahwa lengan wanita tidak dikecualikan dari cakupan aurat,
sehingga ia termasuk aurat yang wajib ditutup.
Az Zarqaani berkata, “Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain
wajah dan telapak tangan” (Syarh Mukhtashar Khalil, 176).

Asy Syaranbalali berkata: “Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan
dalam serta telapak tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan
madzhab kami“ (Matan Nuurul Iidhah).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan: “Kedua lengan adalah aurat. Kedua telapak tangan
juga aurat menurut mayoritas ulama. Adapun kedua lengan,dipastikan adalah aurat tanpa
keraguan. Maka wajib menutup keduanya namun tidak dengan gaun saja. Karena gaun itu
kalau ketat akan menampakkan bentuk tubuh yang ada dibaliknya. Maka wajib menutup kedua
lengan dengan selain gaun, bisa dengan gamis atau semacamnya”

B. Perbedaan Batasan Aurat Wanita dan Pria.


Batasan aurat pada perempuan dan laki-laki di dalam Islam, merupakan sebuah peraturan yang
telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, yang harus diikuti oleh umat Muslim dalam
menjalankan ibadah sehari-hari. Batasan aurat ini bertujuan untuk melindungi kemuliaan dan
kehormatan setiap individu, baik perempuan maupun laki-laki, dari pandangan yang tidak
senonoh dan menjaga kesucian diri di hadapan Allah SWT.

1. Batasan Aurat Perempuan

Batasan aurat perempuan adalah meliputi seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua telapak
tangan. Aurat pada perempuan meliputi rambut, leher, dada, perut, punggung, lengan, kaki dan
bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, perempuan harus menutup seluruh tubuhnya kecuali
wajah dan kedua telapak tangan, ketika berada di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya.
Menutup aurat pada perempuan wajib dilakukan sebagai bentuk penghormatan pada diri sendir,
dan menjaga kehormatan diri dari pandangan orang lain. Selain itu, menutup aurat pada
perempuan juga dapat mencegah terjadinya pelecehan seksual dan mempertahankan kesucian
diri dari dosa-dosa.

2. Batasan Aurat Laki-laki

Aurat pada laki-laki meliputi dari pusar hingga lutut. Oleh karena itu, laki-laki harus menutup
bagian tubuhnya yang termasuk aurat ketika berada di hadapan orang lain, baik laki-laki maupun
perempuan. Menutup aurat pada laki-laki bertujuan untuk menjaga kemuliaan diri, menghindari
perilaku yang tidak senonoh, serta memberikan penghormatan pada diri sendiri dan orang lain.
Laki-laki juga harus menjaga sikap dan perilaku yang sopan, terutama dalam berinteraksi dengan
perempuan yang bukan mahramnya.

3. Batasan Aurat pada Tempat Ibadah

Di dalam masjid, perempuan harus menutup aurat dengan pakaian yang longgar dan tidak ketat.
Biasanya, perempuan menggunakan jilbab atau kerudung untuk menutup rambut dan tubuh
mereka. Sedangkan laki-laki harus menutup auratnya dengan pakaian yang sopan dan tidak ketat.
Pada saat shalat, laki-laki dan perempuan harus memperhatikan aurat mereka, dan menutup aurat
sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan
pada Allah SWT dalam beribadah. Menjaga kehormatan diri di tempat suci seperti masjid, juga
merupakan sebuah bentuk penghormatan pada tempat tersebut.

4. Perbedaan dalam Kebijakan Sosial

Dalam kebijakan sosial di beberapa negara Islam, seperti Arab Saudi dan Iran, perempuan
diwajibkan untuk menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan, dengan
pakaian yang longgar dan tidak ketat. Sedangkan untuk laki-laki, kebijakan sosial biasanya lebih
fleksibel dan tidak terlalu ketat dalam hal menutup aurat, namun tetap harus menjaga kehormatan
diri dan memakai pakaian yang sopan.

C. Dalil mengenai perintah menutup aurat


1) Hadits Riwayat Muslim no 338
"Janganlah seorang pria melihat aurat pria (lainnya) dan jangan pula seorang wanita melihat
aurat wanita (lainnya). Seorang laki-laki tidak boleh bersama laki-laki lain dalam satu kain, dan
tidak boleh juga seorang wanita bersama wanita lainnya dalam satu kain."

2) Hadits Riwayat At-Tirmidzi no 2794


"Wahai Rasulullah SAW, mengenai aurat kami, kepada siapa boleh kami (boleh) tampakkan
dan kepada siapa (kami) tidak boleh tampakkan? Rasulullah menjawab: "tutuplah auratmu
kecuali kepada istrimu atau budak wanitamu." Mu'awiyah berkata: Ya Rasulullah, bagaimana
jika seseorang berada di tengah orang banyak yang saling melihat? Rasulullah menjawab:
"Jika kamu mampu untuk menjaga auratmu agar tidak terlihat, maka lakukanlah. Yaitu kau
tidak melihat aurat orang lain, dan orang lain tidak melihat (pula) auratmu." Mu'awiyah
berkata: Ya Rasulullah, bagaimana jika seseorang sedang sendirian? Rasulullah menjawab:
"Allah lebih berhak untuk malu kepadaNya daripada kepada manusia."

3) Hadits Riwayat Baihaqi no 3362


"Yang di bawah pusar dan di atas kedua lutut adalah aurat" hadits ini merupakan hadits tentang
batasan aurat laki-laki.
4) Al-Quran Surat An-Nur ayat 30-31

"Katakanlah pada laki-laki beriman, hendaklah mereka menjaga pandanganya dan memelihara
kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah SWT mahateliti
terhadap apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nur: 31)
"Katakanlah kepada perempuan yang beriman, hendaklah mereka menjaga pandangannya dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. Hendaklah mereka menjulurkan kain kerudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau anak laki-laki mereka, atau putra-putra suami mereka,
atau saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau anak laki-laki
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (kepada wanita) atau anak-anak yang
belum paham tentang aurat wanita. Jangan pula mereka menghentakkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertaubatlah kau semua kepada Allah, wahai orang-orang
yang beriman, agar kamu beruntung." (QS. An-Nur: 32)

5) Quran surat Al-Ahzab ayat 59


"Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-
istri orang mukmin hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.
(Sesungguhnya) Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59)

D. Manfaat atau pahala dari menutup aurat


Menutup aurat adalah salah satu perintah dalam agama Islam yang memiliki nilai pahala. Pahala
adalah ganjaran yang diberikan oleh Allah SWT, kepada hamba-Nya yang melakukan amal yang
baik dan sesuai dengan ajaran-Nya. Oleh karena itu, menutup aurat bagi perempuan Muslimah
adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Aurat pada perempuan Muslimah
meliputi bagian tubuh yang wajib ditutup ketika keluar rumah, seperti rambut, leher, tangan,
kaki, dan bagian tubuh lainnya kecuali wajah dan tangan. Tujuan dari menutup aurat adalah
untuk melindungi perempuan dari pandangan yang tidak senonoh dan menjaga kehormatan serta
martabat mereka sebagai seorang Muslimah.

Selain itu, menutup aurat juga dapat membantu dalam menjaga keamanan dan kenyamanan
perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menutup aurat, perempuan Muslimah dapat
menghindari godaan yang dapat menjerumuskan mereka dalam perbuatan yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam. Mengenakan pakaian yang sesuai dengan aturan menutup aurat, juga
memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Kulit yang terlindungi dari sinar matahari dan debu,
sehingga kulit lebih sehat dan terhindar dari berbagai masalah kulit seperti kanker kulit dan
jerawat.

Selain manfaat tersebut, menutup aurat juga memberikan pahala bagi perempuan Muslimah yang
melakukannya. Pahala yang didapatkan dapat bervariasi tergantung pada niat dan ikhlas dalam
melakukannya. Namun, secara umum, menutup aurat dianggap sebagai amalan yang sangat
mulia dan bernilai pahala besar di hadapan Allah SWT. Sebagai Muslimah, kita harus selalu
menjaga kehormatan dan martabat diri dengan menutup aurat. Dalam melakukan hal ini, kita
akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, serta membantu melindungi diri kita dari segala
bentuk godaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, marilah kita rajin
mengamalkan menutup aurat sebagai salah satu amalan yang dapat mendekatkan kita kepada
Allah SWT.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batasan aurat pada perempuan dan laki-laki di dalam Islam, merupakan sebuah peraturan
yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, yang harus diikuti oleh umat Muslim
dalam menjalankan ibadah sehari-hari. Batasan aurat ini bertujuan untuk melindungi
kemuliaan dan kehormatan setiap individu, baik perempuan maupun laki-laki, dari
pandangan yang tidak senonoh dan menjaga kesucian diri di hadapan Allah SWT.
B.Saran
Pada saat pembuatan makalah ini , kami selaku penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis harapkan kritik dan sarannya
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

Daftar Pustaka
Aurat Perempuan S3 Fikih Modern (Hukum Islam)
Ali, Muhammad Ibnu Muhammad. Hijab Risalah Tentang Aurat. Yogyakarta: Pustaka Sufi.
2002

Al-Bani, Syaikh Muhammad Nashiruddin. Jilbab Wanita Muslimah, terj. Hawin Murtadlo, Abu
Sayyid Sayyaf. Solo: At-Tibyan. 2000

---------Jilbab dan Hijab;Busana Wanita Islam Menurut al-Qur’an dan Sunnah Nabi. terj. Drs.
H.A. Karim Hayaza. Semarang: Toha Putra t.th

Anda mungkin juga menyukai