Disusun Oleh :
Anisya trisnia Zalianti
kelas : x iis 1
no : 03
i
Alhamdullilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.w.t yang
telah memberikan rahmat, taufik dan karunianya. Selawat serta salam ke atas junjungan besar
Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wassalam yang telah membawa kita dari alam kejahilan
kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Selawat dan salam juga buat para ahli
keluarga serta sahabat-sahabat Baginda yang telah wafat.
Dengan izin Allah S.w.t yang telah memberikan kesempatan untuk penulis
menyelesaikan sebuah skripsi berjudul “HIDUP BERMATABAT DENGAN BERBUSANA
MUSLIM” Karya yang sangat sederhana dalam rangka melengkapi persyaratan menyelesaikan
Sarjana stara S-1 dalam bidang Manajemen Dakwah di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry,
Banda Aceh.
Akhir kata, segalanya kita kembali kepada Allah S.w.t yang telah mengizinkan ia terjadi.
Tanpa bantuan dari Allah s.wt dan keikhlasan serta redha dalam melakukan sesuatu perkara
maka segalanya tidak akan pernah terjadi tanpa izin dan kehendaknya. Kekurangan sepanjang
penulisan skripsi ini penulis memohon maaf karena diri ini masih belajar dan tidak terlepas dari
melakukan kesalahan. Semoga dikemudian hari penulis dapat menambah baik dari segi
penulisan di dalam karya skripsi ini, segala saranan dan kritikan dari semua pihak amatlah
penulis harapkan.Semoga karya ini bermanfaat bagi penulis, calon konselor, mahasiswa dan
masyarakat khususnya.
Wallahua ‘lam
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. Tujuan
Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun
tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara
berbusana. Busana muslimah bukan hanya sekedar simbol, melainkan dengan mengenakannya,
berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk Allah akan keyakinan,
pandangannya terhadap dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh, dimana semua itu didasarkan
pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan Yang Mahaesa dan Kuasa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya.
Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai.
Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan
adalah aurat yang wajib ditutup.
A. Memahami Makna Busana Muslim/Muslimah dan Menutup Aurat
1. Makna Aurat
Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang
artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata,berarti hilang cahayanya dan lenyap
pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan
dan mengecewakan.
Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib
ditutupi karena perintah Allah Swt.
2. Makna Jilbab dan Busana Muslimah Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang
longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dan bahasa Inggris jilbab dikenal
dengan istilah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk
menutup aurat perempuan, dikenal pula istilah kerudung, Hijab, dan sebagainya.
Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia,
pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh
perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan
makna tersebut, busana
muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang
diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri
serta masyarakat di mana ia berada.
(Q.S. Al- Ahzāb[33] : Ayat 32
ْ َض ْعنَ بِ ْالقَوْ ِل فَي
ط َم َع الَّ ِذي فِي قَ ْلبِ ِه َم َرضٌ َوقُ ْلنَ قَوْ اًل َّم ْعرُوفًا َ يَا نِ َسا َء النَّبِ ِّي لَ ْستُ َّن َكَأ َح ٍد ِّمنَ النِّ َسا ِء ۚ ِإ ِن اتَّقَ ْيتُ َّن فَاَل ت َْخ
Artinya : " Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,
(Q.S. Al- Ahzāb[33] : Ayat 33
بَ ذ ِه€ْ €ُ ُد هَّللا ُ لِي€ا ي ُِري€€ولَهُ ۚ ِإنَّ َم€اةَ َوَأ ِط ْعنَ هَّللا َ َو َر ُس€اَل ةَ َوآتِينَ ال َّز َك€الص
َّ ََوقَرْ نَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َواَل تَبَرَّجْ نَ تَبَرُّ َج ْال َجا ِهلِيَّ ِة اُأْلولَ ٰى ۖ َوَأقِ ْمن
ْ ت َويُطَه َِّر ُك ْم ت
َط ِهيرًا ِ س َأ ْه َل ْالبَ ْي َ ْعَن ُك ُم الرِّج
3
Artinya : " dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
B. Dalil Menutup Aurat
Dalil-dalil AL-QUR'AN
"Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan
yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka
keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-
baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani." (Surah Al-Ahzab, ayat 59).
"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan
mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah
mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah
mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka
memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka
atau bapak mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-
saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-
saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka,
atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan,
atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka
menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka;
dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu
berjaya." (Surah An-Nur, ayat 31).
C. Menunjukkan Perilaku Berbusana Muslim Dan Muslimah
Hadis-hadis NABI S.A.W.
“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, setiap kali mereka keluar, syeitan akan
memperhatikannya.” (HR. Bazzar & At- Tirmizi).
Bahawa Asma’ bint Abi Bakr (kakaknya) bertemu Nabi s.a.w. dalam keadaan pakaiannya nipis
sehingga nampak kulit badannya, lalu Nabi s.a.w. pun bersabda: “Wahai Asma’, seorang
perempuan yang telah sampai haidh (baligh) tidak boleh dilihat (hendaklah bertutup) pada
badannya melainkan ini dan ini” (sambil baginda menunjukkan ke arah wajah dan kedua
pergelangan tangannya). (HR Abu-Dawud)
“Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama, apabila turunnya ayat (yang
bermaksud) “…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka dengan tudung kepala
mereka…”,serta-merta mereka mengoyakkan apa sahaja kain (yang ada di sekeliling mereka)
lalu bertudung dengannya.” (HR, Al-Bukhari).
Siksaan Neraka Wanita Yang Berpenampilan Menyimpang Dari Islam :
4
Wanita yang memakan badannya sendiri adalah ia yang berhias untuk lelaki yang bukan
muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
Wanita yang akan memotong badannya sendiri dengan gunting neraka adalah ia
memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya
kecantikannya dilihat para laki-laki yang bukan muhrimnya.
Etika Berpakaian:
Tidak berpakaian yang menyerupai lawan jenisnya, laki-laki tidak berpakaian yang menyerupai
wanita dan juga wanita tidak berpakaian yang menyerupai laki-laki.
Tidak berpakaian menyerupai orang yang non-Islam. Islam melarang umatnya untuk memekai
pakaian yang menyerupai pakaian, menggunkan simbol-simbol yang dimiliki oleh orang-orang
non-Islam.
Hendaklah tidak menggunakan wangi-wangian yang menimbulkan fitnah dan rangsangan nafsu.
Hendaklah pakaian itu yang wajar dan beradab, bukan berupa perhiasan yang menyolok, yang
aneh-aneh baik potongannya maupun memiliki warna warni yang menarik, yang menimbulkan
fitnah dan perhatian.
Hendaklah hijab/jilbab/ pakaian tersebut menutup seluruh badan (auratnya), tidak tipis,
transparan, tidak sempit, tidak ketat, tidak menampakkan lekuk tubuh dan aurat. Karena
dimaksud dan tujuan hijab/jilbab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak dinamakan hijab,
karena hal tersebut tidak menghalangi penglihatan terhadap aurat dan lekuk-lekuknya aurat. Hal
inilah yang disinyalir oleh Nabi SAW “wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang”. wanita
yang demikian itu dinyatakan tidak masuk surga dan tidak mencium baunya surga.
Hendaknya tidak memakai pakaian dengan model yang aneh-aneh agar berbeda dengan
kebanyakan orang, dan memakainya dengan perasaan sombong dan takabbur, karena hal ini
dilarang oleh agama Islam.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari tulisan ringkas ini, dapat diambil kesimpulan bahwa, mode, seni, budaya, dan etika yang
masih masuk dalam bingkai ajaran agamalah yang sanggup menghantarkan manusia pada
kesempurnaan hakiki sebagai manusia, termasuk dalam masalah mode busana yang berfungsi
menjaga etika kepada Allah dan lingkungan sekitar, terkhusus sesama komunitas manusia.
Dari sini pula akhirnya muncul apa yang disebut dengan “Mode Busana Muslimah” yang
masih masuk dalam koridor ajaran agama Islam. Dan dikarenakan ajaran agama Islam bersumber
dari Dzat Yang Mahasuci dan Sakral, maka mode busana yang bersandar pada ajaran sakral itu
pun bersifat sakral pula.
Jadi, segala bentuk pelecehan terhadap busana muslimah, dengan berbagai modenya yang masih
masuk kategori busana muslimah, sama halnya dengan melecehkan ajaran agama Allah. Selain
itu, menyebarkan budaya busana muslimah, sama halnya dengan menyebarkan salah satu ajaran
Allah.
Jadi Itulah Sahabat Wanita, sekilas tentang Etika dalam berpakaian ala Muslimah, karenanya
tak perlu ragu dan merasa rendah diri dalam memenuhi perintah Allah, karena sesungguhnya
Allah Maha Penyayang.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnalaqidah.blogspot.com/2016/07/berbusana-muslim-dan-muslimah-bab-2.html
https://www.paismk.com/wp-content/uploads/2021/01/X_Genap_3.-Hidup-Bermartabat-dengan-
Berbusana-Muslim.pdf
https://www.paismk.com/wp-content/uploads/2021/01/X_Genap_3.-Hidup-Bermartabat-dengan-
Berbusana-Muslim.pdf