Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PABP BAB X

HIDUP BERMATABAT DENGAN BERBUSANA MUSLIM

Disusun Oleh :
Anisya trisnia Zalianti
kelas : x iis 1
no : 03

SMA NEGERI 1 NGLAMES


KABUPATEN MADIUN
KATA PENGANTAR

i
Alhamdullilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.w.t yang
telah memberikan rahmat, taufik dan karunianya. Selawat serta salam ke atas junjungan besar
Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wassalam yang telah membawa kita dari alam kejahilan
kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Selawat dan salam juga buat para ahli
keluarga serta sahabat-sahabat Baginda yang telah wafat.
Dengan izin Allah S.w.t yang telah memberikan kesempatan untuk penulis
menyelesaikan sebuah skripsi berjudul “HIDUP BERMATABAT DENGAN BERBUSANA

MUSLIM” Karya yang sangat sederhana dalam rangka melengkapi persyaratan menyelesaikan
Sarjana stara S-1 dalam bidang Manajemen Dakwah di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry,
Banda Aceh.
Akhir kata, segalanya kita kembali kepada Allah S.w.t yang telah mengizinkan ia terjadi.
Tanpa bantuan dari Allah s.wt dan keikhlasan serta redha dalam melakukan sesuatu perkara
maka segalanya tidak akan pernah terjadi tanpa izin dan kehendaknya. Kekurangan sepanjang
penulisan skripsi ini penulis memohon maaf karena diri ini masih belajar dan tidak terlepas dari
melakukan kesalahan. Semoga dikemudian hari penulis dapat menambah baik dari segi
penulisan di dalam karya skripsi ini, segala saranan dan kritikan dari semua pihak amatlah
penulis harapkan.Semoga karya ini bermanfaat bagi penulis, calon konselor, mahasiswa dan
masyarakat khususnya.
Wallahua ‘lam

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii


Daftar Isi ................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................  1


A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3


A. Memahami Makna Busana Muslim/Muslimah dan Menutup
Aurat................................................................................................................................... 3
B.    Dalil Menutup Aurat ..................................................................................................…. 4
C.     Menunjukkan Perilaku Berbusanah Muslim & Muslimah ............................................ ….. 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................  6


A.     Kesimpulan ........................................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Trend busana muslim dikalangan perempuan Indonesia beberapa tahun berakhir ini merupakan
fenomena yang menggembirakan. Tentu hal ini sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya.
Semangat perempuan Indonesia untuk mengenakan jilbab hampir dapat dijumpai di semua area
publik, baik di lingkungan pemerintah maupun di lingkungan swasta. Fenomena ini merupakan
dampak positif media yang memberikan informasi tentang publik figure lainnya yang menyadari
pentingnya melaksanakan salah satu ajaran islam mengenai menutup aurat di dukung berbagai
kemajuan dan perkembangan peradaban yang serba canggih dan cepat menghasilakn produk-
produk yang berneka ragam yang digunakan untuk kebutuhan manusia. Salah satu aspek yang
berkembang dan dapat mempengaruhi kehidupan manusia adalah industri pakaian, pakaian pada
dasarnya adalah kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan oleh manusia di dunia, hal ini terbukti
dengan munculnya berbagai model dan bahan yang sangat bervariasi di seleruh dunia. Hal itu
akibat adanya pengaruh dari globalisasi yang berimplikasi pada gaya berpakaian. Pakian
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, dimana pakaian merupakan hal yang sangat
penting sekali bagi manusia.
Sejarah busana lahir seiring dengan dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri. Oleh
karenanya, busana sudah ada sejak manusia diciptakan. Kesimpulan ini dapat diambil dari firman
Allah SWT,
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syetan sebagaimana ia telah
mengeluarkan ibu-bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya auratnya”.

B.     Rumusan Masalah


Busana memiliki fungsi yang begitu banyak, dari menutup anggota tertentu di tubuh hingga
penghias tubuh. Sebagaimana yang telah diterangkan pula oleh Allah dalam Al-Qur’an, yang
mengisyaratkan akan fungsi busana, “Wahai anak Adam (manusia), sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi (aurat) tubuhmu dan untuk perhiasan.”
Dari tata cara, bentuk, dan mode berbusana, manusia dapat dinilai kepribadiannya. Dengan
kata lain, cara berbusana merupakan cermin kepribadian seseorang.
Konsekwensi sebagai manusia agamis adalah berusaha semaksimal mungkin untuk
melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan agamanya. Salah satu
bentuk perintah agama Islam adalah perintah untuk mengenakan busana yang menutup seluruh
aurat yang tidak layak untuk dinampakkan pada orang lain yang bukan muhrim.

1
C.    Tujuan
Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun
tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara
berbusana. Busana muslimah bukan hanya sekedar simbol, melainkan dengan mengenakannya,
berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk Allah akan keyakinan,
pandangannya terhadap dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh, dimana semua itu didasarkan
pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan Yang Mahaesa dan Kuasa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya.
Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai.
Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan
adalah aurat yang wajib ditutup.
A. Memahami Makna Busana Muslim/Muslimah dan Menutup Aurat
1. Makna Aurat
Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang
artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata,berarti hilang cahayanya dan lenyap
pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan
dan mengecewakan.
Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib
ditutupi karena perintah Allah Swt.
2. Makna Jilbab dan Busana Muslimah Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang
longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dan bahasa Inggris jilbab dikenal
dengan istilah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk
menutup aurat perempuan, dikenal pula istilah kerudung, Hijab, dan sebagainya.
Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia,
pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh
perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan
makna tersebut, busana
muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang
diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri
serta masyarakat di mana ia berada.
(Q.S. Al- Ahzāb[33] : Ayat 32
ْ َ‫ض ْعنَ بِ ْالقَوْ ِل فَي‬
‫ط َم َع الَّ ِذي فِي قَ ْلبِ ِه َم َرضٌ َوقُ ْلنَ قَوْ اًل َّم ْعرُوفًا‬ َ ‫يَا نِ َسا َء النَّبِ ِّي لَ ْستُ َّن َكَأ َح ٍد ِّمنَ النِّ َسا ِء ۚ ِإ ِن اتَّقَ ْيتُ َّن فَاَل ت َْخ‬
Artinya : " Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,
(Q.S. Al- Ahzāb[33] : Ayat 33
‫ب‬َ ‫ذ ِه‬€ْ €ُ‫ ُد هَّللا ُ لِي‬€‫ا ي ُِري‬€€‫ولَهُ ۚ ِإنَّ َم‬€‫اةَ َوَأ ِط ْعنَ هَّللا َ َو َر ُس‬€‫اَل ةَ َوآتِينَ ال َّز َك‬€‫الص‬
َّ َ‫َوقَرْ نَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َواَل تَبَرَّجْ نَ تَبَرُّ َج ْال َجا ِهلِيَّ ِة اُأْلولَ ٰى ۖ َوَأقِ ْمن‬
ْ ‫ت َويُطَه َِّر ُك ْم ت‬
‫َط ِهيرًا‬ ِ ‫س َأ ْه َل ْالبَ ْي‬ َ ْ‫عَن ُك ُم الرِّج‬

3
Artinya : " dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
B. Dalil Menutup Aurat
Dalil-dalil AL-QUR'AN
"Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan
yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka
keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-
baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani." (Surah Al-Ahzab, ayat 59).
"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan
mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah
mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah
mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka
memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka
atau bapak mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-
saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-
saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka,
atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan,
atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka
menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka;
dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu
berjaya." (Surah An-Nur, ayat 31).
C. Menunjukkan Perilaku Berbusana Muslim Dan Muslimah
Hadis-hadis NABI S.A.W.
“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, setiap kali mereka keluar, syeitan akan
memperhatikannya.” (HR. Bazzar & At- Tirmizi).
Bahawa Asma’ bint Abi Bakr (kakaknya) bertemu Nabi s.a.w. dalam keadaan pakaiannya nipis
sehingga nampak kulit badannya, lalu Nabi s.a.w. pun bersabda: “Wahai Asma’, seorang
perempuan yang telah sampai haidh (baligh) tidak boleh dilihat (hendaklah bertutup) pada
badannya melainkan ini dan ini” (sambil baginda menunjukkan ke arah wajah dan kedua
pergelangan tangannya). (HR Abu-Dawud)
“Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama, apabila turunnya ayat (yang
bermaksud) “…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka dengan tudung kepala
mereka…”,serta-merta mereka mengoyakkan apa sahaja kain (yang ada di sekeliling mereka)
lalu bertudung dengannya.” (HR, Al-Bukhari).
Siksaan Neraka Wanita Yang Berpenampilan Menyimpang Dari Islam :

4
         Wanita yang memakan badannya sendiri adalah ia yang berhias untuk lelaki yang bukan
muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
         Wanita yang akan memotong badannya sendiri dengan gunting neraka adalah ia
memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya
kecantikannya dilihat para laki-laki yang bukan muhrimnya.
Etika Berpakaian:
  Tidak berpakaian yang menyerupai lawan jenisnya, laki-laki tidak berpakaian yang menyerupai
wanita dan juga wanita tidak berpakaian yang menyerupai laki-laki.
  Tidak berpakaian menyerupai orang yang non-Islam. Islam melarang umatnya untuk memekai
pakaian yang menyerupai pakaian, menggunkan simbol-simbol yang dimiliki oleh orang-orang
non-Islam.
  Hendaklah tidak menggunakan wangi-wangian yang menimbulkan fitnah dan rangsangan nafsu.
  Hendaklah pakaian itu yang wajar dan beradab, bukan berupa perhiasan yang menyolok, yang
aneh-aneh baik potongannya maupun memiliki warna warni yang menarik, yang menimbulkan
fitnah dan perhatian.
 
  Hendaklah hijab/jilbab/ pakaian tersebut menutup seluruh badan (auratnya), tidak tipis,
transparan, tidak sempit, tidak ketat, tidak menampakkan lekuk tubuh dan aurat. Karena
dimaksud dan tujuan hijab/jilbab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak dinamakan hijab,
karena hal tersebut tidak menghalangi penglihatan terhadap aurat dan lekuk-lekuknya aurat. Hal
inilah yang disinyalir oleh Nabi SAW “wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang”. wanita
yang demikian itu dinyatakan tidak masuk surga dan tidak mencium baunya surga.
  Hendaknya tidak memakai pakaian dengan model yang aneh-aneh agar berbeda dengan
kebanyakan orang, dan memakainya dengan perasaan sombong dan takabbur, karena hal ini
dilarang oleh agama Islam.

5
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari tulisan ringkas ini, dapat diambil kesimpulan bahwa, mode, seni, budaya, dan etika yang
masih masuk dalam bingkai ajaran agamalah yang sanggup menghantarkan manusia pada
kesempurnaan hakiki sebagai manusia, termasuk dalam masalah mode busana yang berfungsi
menjaga etika kepada Allah dan lingkungan sekitar, terkhusus sesama komunitas manusia.

Dari sini pula akhirnya muncul apa yang disebut dengan “Mode Busana Muslimah” yang
masih masuk dalam koridor ajaran agama Islam. Dan dikarenakan ajaran agama Islam bersumber
dari Dzat Yang Mahasuci dan Sakral, maka mode busana yang bersandar pada ajaran sakral itu
pun bersifat sakral pula.
Jadi, segala bentuk pelecehan terhadap busana muslimah, dengan berbagai modenya yang masih
masuk kategori busana muslimah, sama halnya dengan melecehkan ajaran agama Allah. Selain
itu, menyebarkan budaya busana muslimah, sama halnya dengan menyebarkan salah satu ajaran
Allah.

Jadi Itulah Sahabat Wanita, sekilas tentang Etika dalam berpakaian ala Muslimah, karenanya
tak perlu ragu dan merasa rendah diri dalam memenuhi perintah Allah, karena sesungguhnya
Allah Maha Penyayang.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnalaqidah.blogspot.com/2016/07/berbusana-muslim-dan-muslimah-bab-2.html
https://www.paismk.com/wp-content/uploads/2021/01/X_Genap_3.-Hidup-Bermartabat-dengan-
Berbusana-Muslim.pdf
https://www.paismk.com/wp-content/uploads/2021/01/X_Genap_3.-Hidup-Bermartabat-dengan-
Berbusana-Muslim.pdf

Anda mungkin juga menyukai