Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MAKNA JILBAB DAN BUSANA MUSLIM / MUSLIMAH

OLEH:
KELOMPOK 2 :
1. Amalia Utami Lukman
2. Novia Sri Ramadhani
3. Aulia Nurfaizah
4. Nazhmi Agustin
5. Nurul Azizah
6. Nur Ichwana
7. Fatimah Azzahra
8. Nur Suci Ainun Aswat
9. A. Rahmat Negarawan
10. Muh . Raihan Noer
11. M. Rizqy Islami
12. Rudianto
13. Kasyful Mubarak

KELAS : X MIPA 1
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )
UPT SMA 5 SINJAI

1
TAHUN AJARAN 2019 – 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Sinjai, 12 november 2019


Penyusun Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................................


Daftar Isi ................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................


A. Latar Belakang ...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................


A. makna aurat
B. makna jilbab dan busana muslim / muslimah
B. Dalil Menutup Aurat .........................................................................................................
C. Menunjukkan Perilaku Berbusanah Muslim & Muslimah ...............................................

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................


A. Kesimpulan ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah busana lahir seiring dengan dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri.
Oleh karenanya, busana sudah ada sejak manusia diciptakan. Kesimpulan ini dapat diambil dari
firman Allah SWT,
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syetan sebagaimana ia telah
mengeluarkan ibu-bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya auratnya”.

B. Rumusan Masalah
Busana memiliki fungsi yang begitu banyak, dari menutup anggota tertentu di tubuh hingga
penghias tubuh. Sebagaimana yang telah diterangkan pula oleh Allah dalam Al-Qur’an, yang
mengisyaratkan akan fungsi busana, “Wahai anak Adam (manusia), sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi (aurat) tubuhmu dan untuk perhiasan.”

Dari tata cara, bentuk, dan mode berbusana, manusia dapat dinilai kepribadiannya. Dengan
kata lain, cara berbusana merupakan cermin kepribadian seseorang.
Konsekwensi sebagai manusia agamis adalah berusaha semaksimal mungkin untuk
melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan agamanya. Salah satu
bentuk perintah agama Islam adalah perintah untuk mengenakan busana yang menutup seluruh
aurat yang tidak layak untuk dinampakkan pada orang lain yang bukan muhrim.

C. Tujuan

Dari situlah akhirnya muncul apa yang disebut dengan istilah “Busana Muslimah”.

Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun
tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara
berbusana. Busana muslimah bukan hanya sekedar simbol, melainkan dengan mengenakannya,
berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk Allah akan keyakinan,
pandangannya terhadap dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh, dimana semua itu didasarkan
pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan Yang Mahaesa dan Kuasa.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Makna Aurat
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Leher
dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai. Pendek
kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat
yang wajib ditutup.

Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang artinya
hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata, berarti hilang cahayanya dan lenyap pandangannya. Pada
umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan dan mengecewakan. Menurut
istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib ditutupi sebab
perintah Allah Swt.

2. Makna Jilbab dan Busana Muslimahh

Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan
kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dan
bahasa Inggris jilbab dikenal dengan istilah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga
kepala wanita untuk menutup aurat perempuan, dikenal pula istilah kerudung,hijab, dan sebagainya.

Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia, pakaian
juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaian
perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan makna itu, busana muslimah
dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk
menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri serta masyarakat di mana dia berada.

Perintah menutup aurat sesungguhnya adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara bertahap.
Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi
Muhammad saw. agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada saat itu (Q.S. al-Ahzab/33: 32-
33). Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istri Nabi saw. agar tidak berhadapan langsung
denganlaki -laki bukan mahramnya (Q.S. al- Ahzab/33:53).

Selanjutnya, sebab istri-istri Nabi saw. juga perlu keluar rumah untuk mencari kebutuhan rumah
tangganya, Allah Swt. memerintahkan mereka untuk menutup aurat apabila hendak keluar rumah (Q.S.
al-Ahzab/33:59).

Dalam ayat ini, Allah Swt. memerintahkan untuk memakai jilbab, bukan hanya kepada istri-istri Nabi

5
Muhammad saw. dan anak-anak perempuannya, tetapi juga kepada istri-istri orang-orang yang beriman.
Dengan demikian, menutup aurat atau berbusana muslimah adalah wajib hukumnya bagi seluruh wanita
yang beriman.

A. Dalil Menutup Aurat

Dalil-dalil AL-QUR'AN

"Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan


yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka
keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-
baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani." (Surah Al-Ahzab, ayat 59).

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan


mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah
mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah
mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka
memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka
atau bapak mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-
saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-
saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka,
atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan,
atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka
menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka;
dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu
berjaya." (Surah An-Nur, ayat 31).

B. Menunjukkan Perilaku Berbusana Muslim Dan Muslimah


Hadis-hadis NABI S.A.W.
“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, setiap kali mereka keluar, syeitan akan
memperhatikannya.” (HR. Bazzar & At- Tirmizi).

Bahawa Asma’ bint Abi Bakr (kakaknya) bertemu Nabi s.a.w. dalam keadaan pakaiannya nipis
sehingga nampak kulit badannya, lalu Nabi s.a.w. pun bersabda: “Wahai Asma’, seorang
perempuan yang telah sampai haidh (baligh) tidak boleh dilihat (hendaklah bertutup) pada
badannya melainkan ini dan ini” (sambil baginda menunjukkan ke arah wajah dan kedua
pergelangan tangannya). (HR Abu-Dawud)

6
“Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama, apabila turunnya ayat (yang
bermaksud) “…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka dengan tudung kepala
mereka…”,serta-merta mereka mengoyakkan apa sahaja kain (yang ada di sekeliling mereka)
lalu bertudung dengannya.” (HR, Al-Bukhari).

Siksaan Neraka Wanita Yang Berpenampilan Menyimpang Dari Islam :


 Wanita yang memakan badannya sendiri adalah ia yang berhias untuk lelaki yang bukan
muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
 Wanita yang akan memotong badannya sendiri dengan gunting neraka adalah ia
memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya
kecantikannya dilihat para laki-laki yang bukan muhrimnya.
Etika Berpakaian:
 Tidak berpakaian yang menyerupai lawan jenisnya, laki-laki tidak berpakaian yang menyerupai
wanita dan juga wanita tidak berpakaian yang menyerupai laki-laki.
 Tidak berpakaian menyerupai orang yang non-Islam. Islam melarang umatnya untuk memekai
pakaian yang menyerupai pakaian, menggunkan simbol-simbol yang dimiliki oleh orang-orang
non-Islam.
 Hendaklah tidak menggunakan wangi-wangian yang menimbulkan fitnah dan rangsangan nafsu.
 Hendaklah pakaian itu yang wajar dan beradab, bukan berupa perhiasan yang menyolok, yang
aneh-aneh baik potongannya maupun memiliki warna warni yang menarik, yang menimbulkan
fitnah dan perhatian.
 Hendaklah hijab/jilbab/ pakaian tersebut menutup seluruh badan (auratnya), tidak tipis,
transparan, tidak sempit, tidak ketat, tidak menampakkan lekuk tubuh dan aurat. Karena
dimaksud dan tujuan hijab/jilbab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak dinamakan hijab,
karena hal tersebut tidak menghalangi penglihatan terhadap aurat dan lekuk-lekuknya aurat. Hal
inilah yang disinyalir oleh Nabi SAW “wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang”. wanita
yang demikian itu dinyatakan tidak masuk surga dan tidak mencium baunya surga.
 Hendaknya tidak memakai pakaian dengan model yang aneh-aneh agar berbeda dengan
kebanyakan orang, dan memakainya dengan perasaan sombong dan takabbur, karena hal ini
dilarang oleh agama Islam.

7
Berbusana Muslim dan Muslimah Merupakan Cermin Kepribadian dan Keindahan Diri

Berpakaian Sesuai dengan Ketentuan Syariat Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Perintah menutup aurat :


Makna busana muslim/muslimah
2. Memahami aurat dan batasan
Menunjukkan perilaku berbusana
batasannya muslim/muslimah

3. Memahami dalil menutup aurat:


Membiasakan perilaku berbusan muslim/muslimah dalam kehidupan sehari-hari

A. Memahami Makna Busana Muslim/Muslimah dan Menutup Aurat


1. Makna Aurat

Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang
artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata,berarti hilang cahayanya dan lenyap
pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan
dan mengecewakan.
Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib
ditutupi karena perintah Allah Swt.

2. Makna Jilbab dan Busana Muslimah Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang
longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam
bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dan bahasa Inggris jilbab dikenal dengan

8
istilah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk menutup
aurat perempuan, dikenal pula istilah kerudung, Hijab, dan sebagainya.
Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia,
pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh
perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan
makna tersebut, busana
muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang
diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri serta
masyarakat di mana ia berada.
Perintah menutup aurat sesungguhnya adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara
bertahap. Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-
istri Nabi Muhammad saw. agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu .
(Q.S. Al- Ahzāb[33] : Ayat 32

‫ض َوقُ ْلنَ قَ ْو اًل َّم ْع ُروفاا‬


ٌ ‫ط َم َع الَّ ِذي فِي قَ ْلبِ ِه َم َر‬
ْ َ‫ض ْعنَ بِ ْالقَ ْو ِل فَي‬
َ ‫اء ۚ إِ ِن اتَّقَ ْيت ُ َّن فَ ََل ت َْخ‬
ِ ‫س‬َ ِ‫سا َء النَّبِي ِ لَ ْست ُ َّن َكأ َ َح ٍد ِمنَ الن‬
َ ِ‫يَا ن‬

Artinya : " Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang
ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,

(Q.S. Al- Ahzāb[33] : Ayat 33

َ ‫َّللاُ ِليُذْه‬
‫ِب‬ َّ ُ‫سولَهُ ۚ ِإنَّ َما ي ُِريد‬ َّ َ‫الزكَاةَ َوأَ ِط ْعن‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬ َّ ‫َوقَ ْرنَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َو ًَل تَبَ َّرجْ نَ تَبَ ُّر َج ْال َجا ِه ِليَّ ِة ْاْلُولَ ٰى ۖ َوأَقِ ْمنَ ال‬
َّ َ‫ص ََلة َ َوآتِين‬
‫ط ِه َر ُك ْم ت َْط ِه ا‬
‫يرا‬ ِ ‫س أ َ ْه َل ْال َب ْي‬
َ ُ‫ت َوي‬ ِ ‫َعن ُك ُم‬
َ ْ‫الرج‬
Artinya : " dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istri Nabi saw. agar tidak berhadapan
langsung dengan laki-laki bukan mahramnya (Q.S.Al-Ahzāb [33] Ayat :53). Selanjutnya, karena
istri-istri Nabi saw. juga perlu keluar rumah untuk mencari kebutuhan rumah tangganya, Allah
Swt. memerintahkan mereka untuk menutup aurat apabila hendak keluar rumah (Q.S. al-
Ahzāb/33:59).
Dalam ayat ini, Allah Swt. memerintahkan untuk memakai jilbab, bukan hanya kepada istri-istri
Nabi Muhammad saw. dan anak-anak perempuannya, tetapi juga kepada istri-istri orang-orang
yang beriman. Dengan demikian, menutup aurat atau berbusana muslimah adalah wajib
hukumnya bagi seluruh wanita yang beriman.

9
B. Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang Perintah Berbusana Muslim/Muslimah
1. Q.S. Al-Ahzab[33] Ayat : 59

َّ َ‫اء ْال ُمؤْ ِمنِينَ يُدْنِينَ َعلَ ْي ِه َّن ِمن َج ََلبِي ِب ِه َّن ۚ ٰذَلِكَ أَدْن َٰى أَن يُ ْع َر ْفنَ فَ ََل يُؤْ ذَيْنَ ۗ َو َكان‬
‫َّللاُ َغفُ ا‬
‫ورا‬ ِ ‫س‬ ِ ‫ي قُل ِْل َ ْز َو‬
َ ِ‫اجكَ َو َبنَاتِكَ َون‬ ُّ ِ‫يَا أَيُّ َها النَّب‬
‫َّر ِحي اما‬

Artinya : " Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

2. Q.S. An-Nµr[24] Ayat : 31

‫ظ َه َر ِم ْن َها ۖ َو ْل َيض ِْربْنَ بِ ُخ ُم ِره َِّن َعلَ ٰى‬ َ ‫ظنَ فُ ُرو َج ُه َّن َو ًَل يُ ْبدِينَ ِزينَت َ ُه َّن إِ ًَّل َما‬ ْ َ‫اره َِّن َويَحْ ف‬ ِ ‫ص‬ َ ‫ضضْنَ ِم ْن أ َ ْب‬ ُ ‫ت َي ْغ‬ ِ ‫َوقُل ِل ْل ُمؤْ ِمنَا‬
‫َاء بُعُولَتِ ِه َّن أ َ ْو إِ ْخ َوانِ ِه َّن أ َ ْو بَنِي‬
ِ ‫اء بُعُولَ ِت ِه َّن أَ ْو أ َ ْبنَا ِئ ِه َّن أ َ ْو أ َ ْبن‬
ِ َ‫ُجيُوبِ ِه َّن ۖ َو ًَل يُ ْبدِينَ ِزينَتَ ُه َّن إِ ًَّل ِلبُعُولَتِ ِه َّن أ َ ْو آبَائِ ِه َّن أ َ ْو آب‬
‫الط ْف ِل الَّذِينَ لَ ْم‬
ِ ‫الر َجا ِل أ َ ِو‬ ِ ْ ‫َت أ َ ْي َمانُ ُه َّن أ َ ِو التَّا ِبعِينَ َغي ِْر أُو ِلي‬
ِ َ‫اْل ْربَ ِة ِمن‬ ْ ‫سا ِئ ِه َّن أ َ ْو َما َملَك‬
َ ِ‫إِ ْخ َوانِ ِه َّن أ َ ْو بَنِي أَخ ََواتِ ِه َّن أ َ ْو ن‬
‫َّللاِ َج ِمي اعا أَيُّهَ ْال ُمؤْ ِمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم‬
َّ ‫اء ۖ َو ًَل يَض ِْربْنَ ِبأ َ ْر ُج ِل ِه َّن ِليُ ْعلَ َم َما ي ُْخفِينَ ِمن ِزينَ ِت ِه َّن ۚ َوتُوبُوا ِإلَى‬ ِ ‫س‬َ ِ‫ت الن‬ ِ ‫ظ َه ُروا َعلَ ٰى َع ْو َرا‬ ْ َ‫ي‬
َ‫ت ُ ْف ِلحُون‬

Artinya : "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-
saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau

10
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak
yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
(Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti)

Cara Berbusana Syar’i Bagi Pria dan Wanita

Pakaian secara umum dipahami sebagai “alat” untuk melindungi tubuh atau “fasilitas“ untuk
memperinda penampilan. Tetapi selalin untuk memenuhi dua fungsi tersebut, pakaian pun

11
dapat berfungsi sebagai “alat” komunikasi yang non-verbal, karena pakaian mengandug simbol-
simbol yang memiliki beragam makna. Islam menganggap pakaian yang dikenakan adalaha
simbol identitas, jati diri, kehormatan dan kesederhanaan bagi seseorang, yang dapat
melindungi dari berbagai bahaya yang mungkin mengancam dirinya.

Busana menurut bahasa adalah segala sesuatu yang menempel pada tubuh dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Menurut istilah, busana adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari dari
ujung rambut sampai ujung kaki berserta segala pelengkapannya, seperti tas, sepatu, dan
segala macam perhiasan/aksesoris yang melekat padanya. Al-Quran paling tidak menggunakan
tiga istilah untuk pakaian yaitu, libas, tsiyab, dan sarabil. Kata libas digunakan oleh Al-Quran
untuk menunjukkan pakaian lahir maupun batin, sedangkan kata tsiyab digunakan untuk
menunjukkan pakaian lahir. Kata ini terambil dari kata tsaub yang berarti kembali, yakni
kembalinya sesuatu pada keadaan semula, atau pada keadaan yang seharusnya sesuai dengan
ide pertamanya.

Busana islam adalah suatu ungkapan terhadap pakaian yang berfungsi menutupi tubuh manusia
yang dapat terlindung dari hawa padas dan dingin. Sementara dari pakaian islami adalah
ungkapan dari pakaian islami yang berfungsi menutupi seluruh aurat baik pria maupun wanita
yang tidak transparan tidak ketat dan tidak menyurupai lawan jenis.

Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun tersebut
mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara berbusana.
Busana muslimah bukan hanya sekedar symbol, melainkan dengan mengenakannya berarti
seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk Allah akan keyakinan,
pandangannya terhadap dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh, dimana semua itu didasarkan
pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa.

A. ADAB BERPAKAIAN DALAM ISLAM

Firman Allah s.w.t. dalam Surah al-A`araf, ayat 26 yang bermaksud;

"Hai anak Adam, Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepadamu Pakaian untuk menutup
auratmu dan Pakaian indah untuk perhiasan. dan Pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka
selalu ingat".

12
Islam sebenarnya adalah agama yang mudah dan memudahkan umatnya bila garis dasar yang
ditetapkan dalam berpakaian ialah menutup aurat dan bersih. Aurat mengikut jumhur ulama bagi
lelaki ialah dari bawah lutut hingga ke atas pusat mereka.Walau bagaimanapun, adab dan
kesopanan dalam berpakaian menurut Islam menambahkan sehingga ke atas bahu apabila kita
diminta meletakkan kain atau pakaian lain menutupi hingga ke atas dua bahu ketika hendak
sembahyang.

Sedangkan aurat bagi wanita ialah seluruh tubuh mereka kecuali muka dan dua tangan bermula
dari pergelangan tangan mereka. Ada juga pendapat yang menyatakan bahawa seluruh tubuh
wanita itu adalah aurat termasuk muka mereka dengan alasan muka juga boleh menarik perhatian
lelaki yang “hatinya berpenyakit” dan akan menimbulkan fitnah dalam masyarakat.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari tulisan ringkas ini, dapat diambil kesimpulan bahwa, mode, seni, budaya, dan etika yang
masih masuk dalam bingkai ajaran agamalah yang sanggup menghantarkan manusia pada
kesempurnaan hakiki sebagai manusia, termasuk dalam masalah mode busana yang berfungsi
menjaga etika kepada Allah dan lingkungan sekitar, terkhusus sesama komunitas manusia.

Dari sini pula akhirnya muncul apa yang disebut dengan “Mode Busana Muslimah” yang
masih masuk dalam koridor ajaran agama Islam. Dan dikarenakan ajaran agama Islam bersumber
dari Dzat Yang Mahasuci dan Sakral, maka mode busana yang bersandar pada ajaran sakral itu
pun bersifat sakral pula.
Jadi, segala bentuk pelecehan terhadap busana muslimah, dengan berbagai modenya yang masih
masuk kategori busana muslimah, sama halnya dengan melecehkan ajaran agama Allah. Selain
itu, menyebarkan budaya busana muslimah, sama halnya dengan menyebarkan salah satu ajaran
Allah.

14

Anda mungkin juga menyukai