Materi:
Adab Berpakaian
Kelas:
XI MIA 1
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini,
kami akan membahas mengenai Adab berpakaian.
Makalah ini merupakan bagian dari tugas Akidah Akhlak yang diberikan
oleh Ibu Indah Agung Suprapti, M. Pd., kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Ibu Indah Agung Suprapti, M. Pd. yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama penyusunan makalah ini.
2. Rekan sekelompok yang telah bekerja sama dalam penyusunan makalah ini.
3. Orangtua dan keluarga kami yang selalu memberikan dukungan dan doa
selama penyusunan makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Dengan ucapan terima kasih yang tulus ini, kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
B. Latar Belakang
Dalam tata cara berpakaian, agama Islam tidak semata-mata
mensyaratkan busana sebagai penutup tubuh, tetapi busana menjadi sarana
yang lengkap dan menyeluruh baik kesehatan, kesopanan, serta
keselamatan lingkungan. Lebih jauh lagi, Islam pun menganggap cara
berbusana sebagai tindakan ibadah serta kepatuhan seorang umat yang
berakibat janji pahala bagi yang menjalankannya.
Demikian pula Islam telah menetapkan syarat-syarat bagi busana
muslimah dalam kehidupan umum, seperti yang ditunjukan oleh nash-nash
Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Diantara syaratnya yaitu untuk berbusana muslimah tidak boleh
menggunakan bahan-bahan tekstil yang transparan atau mencetak lekuk
tubuh. Meskipun menutup aurat tetapi kalau ketat atau mencetak lekuk
tubuh (menggunakan bahan yang transparan) belum dianggap berbusana
muslimah yang sempurna. Pola berpakaian secara Islami, terutama bagi
perempuan dalam menutup auratnya adalah bagian dakwah yang
terpenting dalam syiar Islam.
Menutup aurat adalah salah satu karakteristik dasar yang
membedakan antara wanita muslim dan non muslim. Oleh karena itu
ketika Nabi Adam alaihissalam melanggar larangan Allah, Nampaklah
aurat mereka. Maka secara insting beliau segera menutup auratnya dengan
daun-daun.
Kewajiban menutup aurat merupakan perintah Allah Subhan waa
ta’ala. Yang bukan hanya ditunjukkan kepada kaum wanita arab saja, hal
ini karena al-Qur'an itu adalah panduan bagi seluruh umat manusia.
Dalam agama islam, Allah memerintahkan pada kaum wanita
untuk memelihara dan menutup auratnya. Selain karena perintah Allah,
dengan menutup aurat akan menambah pahala kita, menjauhkan diri dari
hawa nafsu laki-laki, serta menunjukkan kebanggaan kita sebagai kaum
muslim. Dan salah satu cara untuk menutup aurat adalah dengan
menggunakan jilbab. Hal tersebut telah menjadi suatu kewajiban bagi
kaum wanita dimana jika dilakukan akan mendapat pahala dan jika tidak
dilakukan akan mendapat dosa. Meskipun begitu, sering kita temui orang-
orang yang menganggap bahwa jilbab itu kuno, tertutup, tidak fashionable
dan menghambat aktivitas, terutama bagi wanita karir.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mendalam tentang adab berpakaian?
2. Apa saja fungsi dari adab berpakaian itu sendiri?
3. Apa saja dampak positif dari adab berpakaian?
4. Bagaimana cara kita untuk membiasakan adab berpakaian?
D. Tujuan
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian mendalam tentang adab berpakaian.
2. Untuk menjelaskan fungsi dari adab berpakaian.
3. Untuk memberitahukan dampak positif dari adab berpakaian.
4. Untuk menjelaskan bagaimana cara kita membiasakan adab
berpakaian.
BAB II: PEMBAHASAN
b. Perhiasan
Pakaian sebagai perhiasan dapat diartikan bahwa pakaian selain untuk
menutup aurat, juga digunakan untuk memperindah atau
mempercantik pemakainya. Adapun untuk mode pakaian, yang
terpenting adalah tidak melanggar batas batas ketentuan agama.
Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-A’raf ayat 32:
ُقْل َم ْن َح َّر َم ِزيَنَة ٱِهَّلل ٱَّلِتٓى َأْخ َرَج ِلِعَباِدِهۦ َو ٱلَّطِّيَٰب ِت ِم َن
ٱلِّر ْز ِقۚ ُقْل ِهَى ِلَّلِذ ي َء اَم ُنو۟ا ِفى ٱْلَح َيٰو ِة ٱلُّد ْنَيا َخ اِلَص ًة
َيْو َم ٱْلِقَٰي َم ِةۗ َك َٰذ ِلَك ُنَفِّص ُل ٱْل َء اَٰي ِت ِلَقْو ٍم َيْع َلُم وَن
Artinya: Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari
Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan
(siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah:
"Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat".
ِّم َن اْلِج َباِل َاْك َناًنا َو ُهّٰللا َج َعَل َلُك ْم ِّمَّم ا َخ َلَق ِظ ٰل اًل َّو َج َعَل َلُك ْم
ۚ َتِقْيُك ْم َبْأَس ُك ْم َّو َج َعَل َلُك ْم َسَر اِبْيَل َتِقْيُك ُم اْلَح َّر َو َسَر اِبْيَل
َك ٰذ ِلَك ُيِتُّم ِنْع َم َتٗه َع َلْيُك ْم َلَع َّلُك ْم ُتْس ِلُم ْو َن
Artinya: Dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa
yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat
tinggal di gunung-gunung, dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang
memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara
kamu dalam peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-
Nya kepadamu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).
d. Petunjuk identitas
Fungsi identitas pakaian ini disyaratkan oleh Al-Qur'an Surah Al-
Ahzab ayat 59:
ٰٓيَاُّيَها الَّنِبُّي ُقْل َاِّلْز َو اِج َك َو َبٰن ِتَك َو ِنَس ۤا ِء اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ُيْد ِنْيَن
َع َلْيِهَّن ِم ْن َج اَل ِبْيِبِهَّۗن ٰذ ِلَك َاْد ٰن ٓى َاْن ُّيْع َر ْفَن َفاَل ُيْؤ َذ ْيَۗن
َو َك اَن ُهّٰللا َغ ُفْو ًرا َّر ِح ْيًم ا
Artinya: Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka
menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu
agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak
diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Pakaian dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk. Pertama: pakaian
untuk menutupi aurat sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Kedua:
pakaian juga dapat difungsikan sebagai ekspresi dari suatu kreativitas
di bidang fashion, sehingga bernilai perhiasan.
ٰي َبِنْٓي ٰا َد َم ُخ ُذ ْو ا ِز ْيَنَتُك ْم ِع ْنَد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َّو ُك ُلْو ا َو اْش َر ُبْو ا َو اَل
ࣖ ُتْس ِر ُفْو ۚا ِاَّنٗه اَل ُيِح ُّب اْلُم ْس ِر ِفْيَن
Artinya: Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus
pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan
berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami sampaikan dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, hal ini
dikarenakan kami masih dalam proses pembelajaran. Maka dari itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan guna mendukung proses
pembelajaran kami agar lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.