Anda di halaman 1dari 13

KURANGNYA MINAT REMAJA

MENGGUNAKAN JILBAB

Disusun oleh :

1. DESI NURSAINI
2. FITRI HARIANI

MA. AL-FALAH
SIMPANG KANAN
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

i
Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyusun makalah tentang problematika Kehidupan yang berkaitan dengan hukum Islam yang
berjudul “Kurangnya Minat Remaja Menggunakan Jilbab”. Makalah ini kami susun agar
pembaca dapat mengetahui syariat-syariat Islam mengenai jilbab dan juga faktor-faktor yang
menyebabkan kurangnya minat remaja muslimah menggunakan jilbab..

Selain itu, khususnya bagi pembaca makalah ini bisa dijadikan sebagai suatu pengetahuan
yang berupa referensi menggunakan jibab yang baik dan benar sesuai syariat Islam yang
sesungguhnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dilihat dari segi
materi dan cara penyusunannya, maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Tiada gading yang tak retak, mohon
maaf bila terdapat salah kata yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian.

Wassalamu’allaikum Wr. Wb.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................................ i

Kata Pengantar ............................................................................................................................... ii

Daftar Isi ....................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jilbab ................................................................................................................ 2


B. Dasar Hukum Keutamaan Berjilbab bagi Remaja Muslimah ............................................ 2
C. Faktor – faktor yang Menyebabkan Kurangnya Minat Remaja Muslimah Menggunakan
Jilbab .................................................................................................................................. 3
D. Kriteria Jilbab yang Baik Menurut Syariat Islam .............................................................. 6
E. Motivasi Diri untuk Berjilbab ............................................................................................ 7
F. Manfaat Berjilbab Menurut Sains ...................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 9
B. Saran ................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini.
Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat remaja kini sedang ramai dipergunakan sebagai
trend center dunia fashion. Banyak terdapat model dan tipe-tipe jilbab disugguhkan kepada
remaja muslimahah untuk mempercantik diri. Bahkan sampai diadakan suatu pameran untuk
mengenalkan produk jilbab dengan berbagai model. Karena terdapat fenomena, jilbab digunakan
hanya saat mengikuti kegiatan disekolah seperti sekolah dan kegiatan lain di sekolah agar terlihat
rapi dan elegan bersama-sama teman sekolahnya. Lalu setelah selesai mengikuti kegiatan
tersebut dan sampai dirumah, atau bermain jilbab sudah tergeletak dan tidak digunakan lagi.

Akhir-akhir ini sering kita jumpai banyak remaja muslimah yang tidak menggunkan
jilbab. Mereka menggunakan pakaian yang terbuka ditempat umum. Minimnya pengetahuan
tentang hakikat menggunakan jilbab serta tuntunan yang diberlakukan oleh agama Islam,
membuat remaja-remaja muslimah seenaknya mengenakan jilbab. Pada dasarnya jilbab berfungsi
untuk menutup aurat agar terhindar dari hal maksiat. Akan tetapi, terkadang saat ini hanya
digunakan sebagai kedok atau identitas agar terkesan baik, sopan, santun, dan berbudi luhur. Dan
bahkan hanya dijadikan sebagai trend dan fashion style saja. Bila fenomena ini terus
berkelanjutan, betapa mirisnya kondisi remaja muslimah dan harga diri dari remaja muslimah
sekarang ini.

Penyusun mengangkat topik diatas karena di zaman sekarang ini remaja muslimah yang
berjilbab sangat sedikit. Untuk itu penulis ini memasyarakatkan tentang pentingnya berjilbab.

B. Rumusan Masalah
Dari paparan yang telah dijelaskan diatas, dapat ditentukan suatu rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Apa pengertian jilbab?


2. Apa dasar hukum keutamaan berjilbab bagi remaja muslimah?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan kurangnya minat remaja muslimah menggunakan
jilbab?
4. Apakah kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam?
5. Bagaimana memotivasi diri sendiri untuk menggunakan jilbab?
6. Apakah manfaat berjilbab menurut sains ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengertian jilbab
2. Dapat mengetahui dasar hukum keutamaan berjilbab bagi remaja muslimah
3. Dapat mengetahui faktor yang menyebabkan kurangnya minat remaja muslimah
menggunakan jilbab
4. Dapat mengetahui kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam
5. Dapat memotivasi diri untuk menggunakan jilbab
6. Dapat mengetahui manfaat berjilbab menurut sains

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jilbab

Jilbab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2006 adalah kerudung lebar yang dipakai
untuk menutupi kepala dan leher sampai dada.

Arti kata jilbab ketika Al Quran diturunkan adalah kain yang menutup dari atas sampai
bawah, tutup kepala, selimut, kain yang di pakai lapisan yang kedua oleh remaja dan semua
pakaian remaja, ini adalah beberapa arti jilbab seperti yang dikatakan Imam Alusiy dalam
tafsirnya Ruuhul Ma`ani.

Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, Jilbab berarti kain yang lebih besar ukurannya
dari khimar (kerudung), sedang yang benar menurutnya jilbab adalah kain yang menutup semua
badan.

Dari atas tampaklah jelas kalau jilbab yang dikenal oleh masyarakat indonesia dengan arti
atau bentuk yang sudah berubah dari arti asli jilbab itu sendiri, dan perubahan yang demikian ini
adalah bisa dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah sebab perjalanan waktu dari
masa Nabi Muhammad Saw sampai sekarang atau disebabkan jarak antar tempat dan komunitas
masyarakat yang berbeda yang tentu mempunyai peradaban atau kebudayaan berpakaian
yangberbeda.

B. Dasar Hukum Keutamaan Berjilbab bagi Remaja Muslimah

1. Jilbab Itu Adalah Ketaatan Kepada Allah Dan Rasul


Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman–
Nya.Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak pula bagi perempuan yang
muminah,.apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka.pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan
Rasul-.....Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Q.S. Al-
Ahzab: .......36)
2. Jilbab Itu Iffah (Kemuliaan)
Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan jilbab sebagai tanda Iffah (menahan diri
dari maksiat). Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang artinya): Hai Nabi! Katakanlah
kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mumin: Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari
perbuatan jelek (dosa), karena itu mereka tidak diganggu. Maka orang-orang fasik tidak akan
mengganggu mereka. Dan pada firman Allah karena itu mereka tidak diganggu sebagai isyarat
bahwa mengetahui keindahan tubuh remaja adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan
kejahatan bagi mereka.
3. Jilbab itu kesucian
Allah SWT mensifati jilbab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mumin, laki-laki
maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat
seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih
nampak, karena jilbab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam
hatinya, Allah SWT berfirman Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya. (Q.S. Al-Ahzab: 32)
4. Jilbab Itu Pelindung
Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai
rasa malu dan perlindungan Sabda beliau yang lain yang artiny): Siapa saja di antara remaja
yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak
perlindungan rumah itu dari padanya.Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.
5. Jilbab itu Taqwa

2
Allah SWT berfirman(yang artinya): Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.
Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. (Q.S. Al-Araaf: 26)
6. Jilbab Itu Iman
Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada remaja-remaja beriman (yang artinya): Dan
katakanlah kepada remaja yang beriman. (Q.S. An-Nur: 31).Allah SWT juga berfirman (yang
artinya): Dan istri-istri orang beriman. (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika remaja-remaja dari Bani Tamim menemui Ummul Muminin, Aisyah
radhiyallahu anha dengan pakaian tipis, beliau berkata: Jika kalian remaja-remaja beriman,
maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian remaja-remaja beriman, dan jika kalian bukan
remaja beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.
7.Jilbab Itu Perasaan Cemburu
Jilbab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki
sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan
anak remajanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat
cemburu atas seorang remaja dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu
anhu berkata: Telah sampai kepadaku bahwa remaja-remaja kalian berdesak-desakan dengan
laki-laki kafir orang ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu?
Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.

C. Faktor – faktor yang Menyebabkan Kurangnya Minat Remaja Muslimah Menggunakan


Jilbab

1. Faktor intern

Faktor intern yaitu faktor yang datangnya dari dalam diri seseorang. Faktor ini meliputi,
faktor jasmani yaitu faktor yang secara langsung berhubungan dengan diri anak remaja.
Adapun faktor yang menyebabkan kurangnya minat remaja dalam memakai jilbab dalam
kehidupan sehari-hari adalah:
a. Jilbab tidak menarik
Remaja menganggap jilbab adalah pakaian yang tidak menarik dikarenakan
dengan pemakaian jilbab akan menutupi bagian-bagian tubuh yang terlihat
menarik atau indah. Sedangkan seorang remaja pada umumnya senang dipuji oleh
teman-temannya memiliki tubuh yang ideal.

b. Larangan dari orang tua


Ada juga para gadis yang mengaku suka mengenakan jilbab, tetapi ibunya melarangnya.
Dengan berbagai alasan. Karena takut dianggap durhaka maka para gadis itu kemudian
lebih memilih mematuhi perintah ibunya.
c. Tidak mampu membeli jilbab
Alasan seorang muslimah tidak memakai Jilbab adalah tidak mampu membeli jilbab
dikarenakan busana muslimah harganya cukup mahal, namun untuk menyelesaikan hal
itu Nabi Muhammad Saw bersabda:
Artinya : " Bahwa tatkala Nabi Muhammad Saw, memerintahkan perempuan-
perempuan pergi ke tampat Shalat Ied, mereka berkata : Ya Rasulullah!
Seorang diantara kami tidak punya jilbab. Kemudian Nabi bersabda :
Hendaklah saudara meminjamkan jilbabnya kepadanya” (H.R. Bukhari)
d. Merasa Panas bila mengenakan Jilbab
Ada juga sebagian remaja yang enggan mengenakan jilbab karena udara panas dan tak
tahan jika kepalanya ditutupi kain. la merasa gerah jika mengenakan Jilbab.

3
e. Belum siap konsisten memakai Jilbab
Sebagian mereka berkata "Buat apa mengenakan jilbab hanya sejenak, aku melihat
perempuan begitu. Awalnya ia rajin mengenakan Jilbab, tetapi akhirnya dilepas juga.
Daripada begitu, lebih baik tidak mengenakan sama sekali, wanita seperti ini merupakan
contoh yang buruk, padahal seharusnya ia menjadi contoh yang baik yakni wanita-
wanita yang tetap konsisten (istiqomah) memakai jilbab dan tidak pernah membukanya
kembali.

2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern, yaitu faktor yang datangnya dari luar anak remaja. Faktor ini meliputi :
lingkungan keluarga. Anak remaja akan menerima pengaruh dari keluarga berupa
cara dan kemampuan orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
Selanjutnya lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah juga merupakan faktor yang
mempengaruhi minat pemakaian jilbab. Selain itu ada lingkungan masyarakat.
Lingkungan masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengauh terhadap belajar
siswa, kegiatan siswa dalam masyarakat itu seperti teman bergaul,lingkungan tempat
tinggal, media massa dan kegiatan-kegiatan yang ada dalam masyarakat.
Dari beberapa uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi minat anak remaja dalam pemakaian jilbab adalah:

a. Sekolah
Sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan minat
remaja menerapkan pemakaian jilbab sebagaimana pendapat Al-Maghribi bin as-said
Al-Maghribi yang menyatakan bahwa:
Sekolah sebagai tempat bertemunya ratusan anak dari berbagai latar belakang sosial
dan lingkungan sehingga mereka membawa berbagai macam pemikiran, adat
kebiasaan, karakter kepribadian, maka pergaulan dan hubungan interaksi memberi
pengaruh yang sangat urgen sebab akan meniru dan belajar dari teman-teman sekolah,
pola tingkah laku dan kepribadian, sementara perilaku merupakan cerminan dari
sebuah pemikiran.
b. Radio dan Televisi
Radio dan televisi memiliki pengaruh yang sangat berbahaya dan strategis dalam
merusak kepribadian remaja. Dalam protokolat Yahudi disebutkan bahwa bila orang
yahudi hendak memiliki Negara yahudi raya maka mereka harus mampu merusak
generasi muda terutama anak-anak dan mereka berhasil menebarkan racun kepada
generasi muda dan anak-anak melalui tayangan film horor atau mistik yang berbau
nilai kufur dan syirik yang bertujuan menanamkan keyakinan dan pemikiran yang
merusak pada pribadi para pemuda dan anak-anak seperti film yang berjudul Satria
Baja Hitam, Spidermen dan lain-lain atau film dunia hewan seperti Ninja Hatori,
Pokemon atau film perang makhluk luar angkasa dengan penduduk bumi atau
manusia planet yang menampilkan orang-orang yang tidak menutup auratdan
mengajak anak untuk hidup penuh romantis atau berduaan antara wanita dan pria.
Acara televisi seperti itu sangat berbahaya dalam menghancurkan kepribadian dan
akhlak anak serta merobohkan sendi-sendi aqidah yang tertanam kokoh sehingga para
pemuda menjadi generasi yang labil dan lemah dan tidak memiliki kepribadian.
Acara televisi tidak hanya menayangkan program lokal, bahkan Program Luar negeri
juga dengan mudah masuk melalui para bola sehingga sangat berpengaruh. dalam
menggeser akidah, akhlak dan nilai-nilai ajaran Islam.

4
c. Internet
Dari hari kehari semakin tampak jurang pemisah antara peradaban barat dan fitrah
manusia, setiap orang yang menggunakan hati kecil dan pendengarannyadengan baik
pasti akan menyaksikan betapa budaya barat telah merobek dan
mencabik-cabik bahaya yang timbul lebih banyak dari manfaatnya. Media internet sudah
menyampingkan nilai kemuliaan dan kesucian dalam kamus
kehidupan manusia. Bahkan ada situs khusus yang menampilkan gambar porno dan
penampilan sensual yang menggiurkan setiap muda - mudi sehingga mereka terjerat
dalamberbagai perbuatan keji dan kotor yang berakibat pada kehancuran mereka Dari
kutipan di atas dapat dipahami bahwa Islam sedang menghahapi bahaya besar dimana
Yahudi ingin menghancurkan Islam dengan cara merusak generasi muda muslim.
d. Telepon
Tidak diragukan lagi bahwa telepon merupakan sarana yang paling urgent pada
zaman sekarang dan bahkan mampu menjadikan informasi semakin cepat serta
berbagai macam usaha diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat. Dalam
beberapa detik saja anda mampu menjangkau seluruh belahan dunia. Namun sangat
disayangkan, ternyata kenikmatan tersebut menjadi petaka dan bencana yang
menghancurkan rumah tangga umat Islam.
e. Majalah dan Cerita Anak
Majalah dan buku-buku cerita memiliki peran yang sangat penting dan signifikan
dalam membentuk pola pikir dan tingkah laku serta pendidikan anak. Anak-anak sangat
gemar dan tertarik dengan berbagai macam kisah karena kisah mengandung daya tarik,
hiburan, lelucon, kepahlawanan, amanah dan kesatriaan.
Namun sangat disayangkan, majalah dan buku cerita banyak yang hanya
menampilkan peradaban atheisme yang sangat jauh dari nilai-nilai islam. Karena
majalah tersebut hanya menekankan masalah seni, keindahan, imajinasi dan ketajaman
nalar, sehingga para remaja mengikutinya.
f. Teman dan Sahabat
Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam pendidikan sebab mampu
membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa dilakukan kedua orang tua.

g. Teman bermain/ Jalanan/ Lingkungan

Jalanan tempat bermain anak-anak terdapat berbagai macam perangai, pemikiran, latar
belakang sosial, dan pendidikan maka diantara mereka ada yang
terpengaruh dengan musik jahiliyah dan lagu-lagu cengeng, sehingga interaksi anak
dengan teman-teman main dan jalanan akan memberi pengaruh pada pemikiran,
pemahaman, tingkah laku dan karakter maka pengaruh jalanan dalam pendidikan
anak tidak dapat diremehkan. Dari sela-sela bermain anak mengambil dan meniru
perangai dan tingkah laku temannya sehingga terkadang teman mampu merubah
pemikiran lurus menjadi rusak apalagi teman-teman yang rusak, perokok, pemabuk,
dan pecandu narkoba maka mereka lebih cepat menebarkan kerusakan di tengah
pergaulan muda-mudi.
h. Kesalahan Orang tua / Kurangnya penekanan dari orang tua
Kesalahan kedua orang tua memberi pengaruh kepada anak-anak mereka cara yang
paling tepat untuk meluruskan anak-anak harus dimulai dari perubahan sikap
dan perilaku dari kedua orang tuanya.

5
D. Kriteria Jilbab yang Baik Menurut Syariat Islam

Jilbab bukanlah berarti merendahkan martabat remaja, melainkan meninggikannya serta


melindungi kesopanan dan kesuciannya.
Jilbab yang sesuai dengan syariah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Menutup Seluruh Badan Kecuali Wajah dan Telapak Tangan, Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman,

Artinya : Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka".
yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.
dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Ahzab:59)

2. Bukan Berfungsi Sebagai Perhiasan


Sebagaimana terdapat dalam surat An Nuur ayat 31, “…Dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya…” Ketika jilbab dan pakaian remaja dikenakan agar aurat dan
perhiasan mereka tidak nampak, maka tidak tepat ketika menjadikan pakaian atau jilbab itu
sebagai perhiasan karena tujuan awal untuk menutupi perhiasan menjadi hilang. Banyak
kesalahan yang timbul karena poin ini terlewatkan, sehingga seseorang merasa sah-sah saja
menggunakan jilbab dan pakaian indah dengan warna-warni yang lembut dengan motif bunga
yang cantik, dihiasi dengan benang-benang emas dan perak atau meletakkan berbagai pernak-
pernik perhiasan pada jilbab mereka.

3. Kainnya Harus Tebal, Tidak Tipis


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang dua kelompok yang termasuk ahli
neraka dan beliau belum pernah melihatnya,

“Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya, suatu kaum yang memiliki
cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya dan remaja yang kasiyat
(berpakaian tapi telanjang, baik karena tipis atau pendek yang tidak menutup auratnya), mailat
mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang), kepala mereka seperti punuk onta.
Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya, padahal baunya didapati dengan
perjalanan demikian dan demikian.” (HR. Muslimah)
Banyak remaja muslimahah yang seakan-akan berjilbab, namun pada hakekatnya tidak berjilbab
karena mereka memakai jilbab yang berbahan tipis dan transparan.

4. Tidak Diberi Wewangian atau Parfum


Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkaitan tentang remaja-remaja yang
memakai wewangian ketika keluar rumah,
“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka
mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR. Tirmidzi)

5. Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki


Terdapat hadits-hadits yang menunjukkan larangan seorang remaja menyerupai laki-laki atau
sebaliknya (tidak terbatas pada pakaian saja). Salah satu hadits yang melarang penyerupaan
dalam masalah pakaian adalah hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian remaja dan
remaja yang memakai pakaian pria.” (HR. Abu Dawud)

6
E. Motivasi Diri untuk Berjilbab

Ketika kita melihat orang sukses apa yang ada dipikiran kita? Pasti terkagum- kagum bukan
dengan mereka? Tetapi sayangnya kita hanya mengetahui kesuksesan yang kita lihat hari ini saja.
Kita tidak tahu bagaimana proses mereka menuju kesuksesan itu. Jatuh bangun itu sudah pasti.
Pengalaman pahit pasti sudah pernah dialami. Begitu juga dengan berjilbab.

Apa yang kamu pikirkan ketika kamu melihat seseorang yang sudah berjilbab syar’i? Dengan
jilbabnya yang menutup dada, kaos kaki, dan pakaian yang longgar yang selalu Ia kenakan.
Mungkin terlintas dipikiran kita, bisakah aku sepertinya? Tentu jawabannya ada pada diri kamu
sendiri. Bukankah Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu mengubah dirinya
sendiri?

Teman, hidayah itu dijemput. Cara menjemput hidayah salah satunya dengan memberanikan
diri keluar dari jalan yang salah menuju jalan yang diridhai olehNya. Jangan berpikir itu sulit.
Ingatlah dalam sebuah hadits jika kamu mendekati Allah dengan berjalan, Allah akan
mendekatimu dengan berlari. Jika kamu mendekati Allah sejengkal maka Allah akan
mendekatimu sedepa. Indah bukan?

Siapa yang tidak mau didekati oleh Allah, Tuhan yang menciptakan segalanya? Tentu tidak
ada. Lantas apa lagi yang menghalangimu untuk berjilbab? Tidakkah perintah Allah dalam QS
Al- Ahzab: 55 tidak membuatmu ingin melaksanakan kewajibanmu sebagai muslimah?
Bayangkan, Allah sedang menunggumu didepan matamu. Ia ingin kamu mendekatiNya.
Tuhanmu yang selama ini kamu lupakan.

Jangan dengarkan mereka yang menghalangimu untuk berjilbab. Selalu ada jalan jika kita
mau. Ingatlah niatkan karna Allah sehingga kelak apapun yang terjadi kamu tak akan melepas
jilbabmu itu. Tak harus menjadi baik dulu baru berjilbab. Sebaliknya, dengan berjilbab
insyaAllah kita akan terus bersemangat untuk memperbaiki diri. Sehingga jika ada yang
mengatakan jilbab hati dulu baru pakai jilbab dikepala, jelas itu sangat salah. Mereka belum
mengetahui apa manfaat dari berjilbab itu.

Jika dua kebaikan kita laksanakan bersama- sama kenapa tidak? Kita bisa berjilbab sambil
memperbaiki diri. Jika malu memakai jilbab yang panjang coba perlahan- lahan saja. Islam itu
tidak menyusahkan umatNya, namun umatNyalah yang membuat semua terkesan sulit sehingga
banyak sekali alasan ketika diajak untuk melakukan kebaikan. Mulai dari perkataan belum siap,
belum waktunya, dan masih banyak lagi yang sering diucapkan.

Jangan khawatir, berjilbab juga butuh proses yang mungkin lumayan panjang. Coba tanyakan
pada teman atau saudaramu yang sudah berjilbab syar’i apa ia langsung memakai jilbab syar’i

7
seperti sekarang? Tentu jawabannya tidak. Mereka mempunyai proses yang berbeda- beda.
Mungkin ada yang dikatakan aliran sesat, tidak mendapat restu orang tua, dicemooh oleh teman-
temannya, dan masih banyak lainnya.

Lantas bagaimana bisa mereka tetap mempertahankan jilbab syar’inya sampai sekarang dan
melewati ujian itu? Jawabannya karna Ia ingin menjadi muslimah yang taat kepada Tuhannya
yang sudah memberikan ia segalanya. Coba renungkan lagi, dari mana asal pakaianmu saat ini?
Mungkin ada yang berkata dari ayah dan ibu yang membelikan atau hadiah dari teman bahkan
kita merasa itu dari kita sendiri karena kita yang membelinya. Padahal sejatinya itu semua datang
dari Allah. Coba ingat lagi apa saja do’a yang telah Allah jabah untukmu? Berapa nikmat Allah
yang sudah engkau rasakan? Apa yang sudahkamu berikan untukNya?

Benarlah firman Allah dalam QS Ar- Rahman: 16 “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah
yang kamu dustakan?”. Selain kewajiban kita sebagai seorang muslimah, berjilbab juga
merupakan bentuk ketaatan kita kepada Allah dan bentuk rasa syukur kita kepadaNya. Ingat
perkataan Ust. Felix siaw “you’re so special, limited edition, mungkin anda termasuk yang
sedikit dan dianggap aneh, tetapi bukankah penghuni surga itu sedikit?” jadi jangan takut untuk
memulai. Allah selalu ada didekatmu. Ingatlah pertolongan Allah itu dekat. Muslimah
memegang peran penting dalam terwujudnya generasi yang lebih baik. Ditangan wanitalah
perubahan itu akan terjadi. Janganlah diperbudak oleh jaman.

F. Manfaat Berjilbab Menurut Sains

Wanita cenderung lebih besar resikonya dibandingkan pria untuk terserang penyakit kulit
seperti kanker kulit jika terlalu sering terpajan oleh sinar matahari yang banyak mengandung
sinar UV (pada pukul 09.00-16.00). dengan menutup aurat menggunkan jilbab dan
khimar/kerufung maka kulit dan rambut akan terjaga dan kemungkinan terkena kanker itu
menjadi lebih kecil.
Begitu juga dengan rambut. Rambut yang tertutup olrh khimar/kerudung akan lebih sehat
dan lebih halus dibandingkan dengan rambut yang selalu terkena sinar matahari karena memang
sinar matahari dapat membuat rambut kita menjadi rusak. Rambut yang dilindungi tidak akan
mudah patah, memerah dan bercabang.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk menetapkan kewajiban jilbab bagi kaum wanita, kita juga bisa merujuk sirah kaum
wanita muslimah pada zaman Rasulullah. Mereka selalu menutupi tubuh dan rambut mereka
ketika berada di hadapan non muhrim, [Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tahlile nu wa Amali
az Jilbab dar Asre Hadzir, hal 49] seperti yang kita lihat dari hadis tentang kedatangan
Rasulullah bersama Jabir ke rumah Sayyidah Fathimah as.
Begitu juga dengan akal manusia, akal manusia juga dapat membuktikan kewajiban
jilbab bagi kaum wanita. Akal akan senantiasa memerintahkan segala perbuatan yang membawa
manfaat dan akan memerintahkan untuk melakukan hal itu, begitu juga sebaliknya akal akan
selalu memperingatkan manusia dari hal-hal yang membahayakan manusia.
Oleh karena itu, ketika melihat bahwa jilbab akan memberikan keamanan, ketenangan
atau dapat memupuk rasa cinta kasih di antara sesama maka akal yang sehat dan tidak tertawan
oleh hawa nafsu akan memerintahkan untuk berjilbab. Wallahu a’lam

B. Saran
Setelah membaca penjelasan pada bab sebelumnya, penulis menyarankan kepada wanita
muslimah yang merasa belum berjilbab, untuk segera berjilbab guna melaksanakan perintah
Allah SWT. Karena perintah untuk berjilbab tidak lain untuk melindungi dan menjaga
kehormatan kaum muslimah sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://catatantugassekolah.blogspot.co.id/2013/04/karya-tulis-pentingnya-berjilbab-bagi.html

http://repository.radenintan.ac.id/367/1/Skripsi.pdf

https://makalahsekolahan.blogspot.co.id/2015/05/makalah-tentang-jilbab.html

http://trieganurhasanah.blogspot.co.id/2015/01/motivasi-berjilbab.html

10

Anda mungkin juga menyukai