Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami faham bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak . saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Lengkapnya nilai Islam dalam mengatur kehidupan manusia, maka tidak ada
fenomena kehidupan yang tidak terbatas dalam ajaran Islam, termasuk aturan
berbusana bagi kaum wanita muslimah. Hal itu nampak dari beberapa ayat
AlQur’an yang mengupas tentang busana muslimah, mulai dari pembahasan
tentang aurat wanita sampai pada batasan atau criteria busan muslimah itu sendiri.
1
tetapi juga kehormatan bahkan keyakinan. Itulah sebabnya, aturan tentang pakian
termasuk yang dipandang penting oleh Allah SWT, sehingga tercantum dalam
AlQur’an yang mulia.
Berpakaian secara Islam, terutama bagi muslimah adalah bagian dakwah yang
penting dalam Syiar Islam diseluruh dunia, karena petunjuknya jelas (muhkamat)
dalam Al-Qur’an. Dalam dalil-dalil Al-Qur’an, busana muslimah berdasarkan
syariat Islam.
Berpakaian bagi kaum wanita mukmin telah digariskan oleh Al- merupakan
ketentuan tata busana bagi kaum muslimah untuk menutup auratnya Qur’an
adalah menutup seluruh auratnya. Hal tersebut selain sebaya identitas mukminah
juga menghindari diri dari gangguan yang tidak diinginkan pada dasarnya pakaian
2
muslim tidak menghalangi pemakaiannya untuk melakukan kegiatan sehari-hari
dalam bermasyarakat. Semuanya kembali kepada niat sipemakainya dalam
melaksanakan ajaran Allah.
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pada prinsipnya Islam tidak melarang umatnya untuk berpakaian sesuai
dengan mode atau trend masa kini, asal semua itu tidak bertentangan dengan
prinsip Islam. Islam membenci cara berbusana seperti busana-busana orang
jahiliyah yang menampakkan lekuk-lekuk tubuh yang mengundang kejahatan dan
kemaksiatan. Konsep Islam adalah mengambil kemaslahatan dan menolak
kemudoratan.
Pada dasarnya, Islam tidak menentukan model dan coraknya. Tetapi Islam
sebagai agama yang sesuai untuk setiap masa dan tempat, memberikan kebebasan
yang seluas-luasnya kepada wanita muslimah untuk merancang mode yang sesuai
dengan selera masing-masing. Tak ada mode khusus yang diperintahkan kita
dapat mengenalkan apa yang kita sukai asalkan tetap pada batas-batas Islam,
mode bukan masalah asal kita tidak mengikuti secara membabi buta. Kita harus
mempunyai kesadaran terhadap busana yang tidak Islami, dan berani menjadi
orang yang tidak mengikuti perkembangan mode yang berlaku pada saat itu.
Busana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang kita pakai mulai dari
kepala hingga sampai ujung kaki. Hal ini mencakup antara lain Pertama, semua
benda yang melekat pada badan, seperti baju, celana, sarung, dan kain panjang.
Kedua, semua benda yang melengkapi pakaian dan berguna bagi si pemakai
seperti selendang, topi, sarung tangan, dan kaos kaki. Ketiga, semua benda yang
berfungsi sebagai hiasan untuk keindahan pakaian seperti, gelang, cincin, dan
sebagainya.
1. Al-Libas (bentuk jamak dari kata Al-Lubsu), yang berarti segala sesuatu
yang menutup tubuh. Kata ini digunakan Al-Qur’an untuk menunjukkan
pakaian lahir dan batin.
5
2. Ats-Tsiyab (bentuk jamak dari Ats-Tsaubu), yang berarti kembalinya
sesuatu pada keadaan semula yaitu tertutup.
3. AZ-sarabil yang berarti pakaian apapun jenis bahannya
Pokok pangkal dari berbusana muslim bukan apakah sebaliknya laki-laki atau
wanita memakai busana muslim dalam pergaulannya dengan masyarakat,
melainkan apakah laki-laki bebas mencari kelezatan dan kepuasan memandang
wanita. Laki-laki hanya dibolehkan memandang wanita dalam batas-batas
keluarga dan pernikahan saja. Hal ini dimaksudkan demi tercipatanya keluarga
yang sehat, harmonis dan saling mempercayai sebagai sendi terwujudnya
masyarakat yang sehat, damai, beriwibawa dan menjunjung tinggi harkat wanita.
6
4. Warna pakaian itu suram atau gelap, seperti warna hitam atau kelanu asap.
Tujuannya adalah agar lelaki tidak bernafsu melihatnya (terutamanya
pakaian seperti jilbab atau abaya).
5. Tidak memakai wangi-wangin, pakaian jangan sekali-kali disemerbakan
dengan bau-bauan yang harum, demikian juga tubuh badan wanita itu,
karena bau-bauan ini menimbulkan pengaruhnya atas nafsu laki-laki.
6. Tidak seperti pakaian laki-laki, pakaian itu tidak bertashabbuh dengan
pakaian laki-laki yakni tiada meniru-niru atau menyerupai pakaian lakilaki
"Janganlah ada seorang laki-laki yang menyerupai perempuan dan
janganlah ada seorang perempuan yang menyerupai laki-laki" (HR. Abu
Dawud dan Ibnu Majah)
7. Pakaian itu tiada bertashabbuh dengan pakaian perempuan-perempuan
kafir dan musyrik.
8. Pakaian itu bukanlah libasu sh-shuhrah, yakni pakaian untuk
bermegahmegahan, untuk menunjuk-nunjuk atau bergaya. \
Dalam Al-Qur’an Islam telah mengatur tata cara tentang menutup aurat dalam
surat Al-A’raf ayat 26 yang berbunyi
7
2.3 Prinsip-Prinsip Berpakaian Muslim dan Muslimah
8
b) Busana tidak ketat yang dapat membentuk tubuh.
Pakaian yang ketat akan membentuk postur tubuh wanita ataupun
sebagainya. Wanita yang mengenakan pakaian ketat sehingga dapat
membentuk potongan-potongan postur tubuhnya dan keluar pada
perkumpulan-perkumpulan kaum laki-laki, maka busana itu dikhawatirkan
termasuk kategori diantara pakaian-pakaian telanjang. Termasuk dalam
pengertian pakaian telanjang adalah seorang wanita yang mengenakan
pakaian yang ketat yang tampak jelas lekuklekuk dan bentuk asli
tubuhnya. Tidak diragukan lagi bahwa busana tersebut termasuk dalam
kategori pakaian telanjang yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
9
orang kafir, diantaranya adalah penyerupaan dengan mereka dalam
berbusana.
10
2.4 Fungsi Berpakaian Muslim dan Muslimah
Fungsi utama pakaian adalah untuk menutupi aurat, yaitu bagian tubuh
yang tidak boleh dilihat oleh orang lain kecuali yang dihalalkan dalam agama.
Dan dianjurkan untuk berpakaian terbaik yang dimilikinya dengan tidak
berlebihan.
2. Memenuhi syarat kesehatan, yaitu melindungi badan dari gangguan luar, seperti
panas, hujan, angin dan lain-lain.
3. Memenuhi keindahan.
11
2. Sebagai perhiasan, yaitu untuk penambah rasa estetika dalam berbusana.
3. Sebagai perlindungan diri dari gangguan luar, seperti panas terik matahari,
udara dingin dan sebagainya.
2.5 kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih busana muslim dalam
Islam
Dalam memilih busana muslim dalam Islam, ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Menutupi Aurat
Aurat adalah bagian tubuh yang harus ditutupi dalam Islam. Untuk
wanita, aurat meliputi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Kriteria pertama dalam memilih busana muslim adalah memastikan bahwa
busana tersebut dapat menutupi aurat dengan baik. Pilihlah busana yang
panjangnya mencapai setidaknya hingga pergelangan kaki, serta longgar
sehingga tidak terlalu ketat dan menggambarkan bentuk tubuh.
2. Bahan yang Tidak Transparan
Pilihlah busana muslim yang terbuat dari bahan yang tidak
transparan atau tidak tembus pandang. Hal ini penting agar aurat tetap
terjaga dan tidak terlihat melalui busana.
12
3. Tidak Mengikuti Mode yang Membentuk Tubuh
Dalam Islam, mengenakan busana yang menonjolkan bentuk tubuh
atau membentuk siluet tubuh yang jelas tidak dianjurkan. Pilihlah busana
muslim yang longgar dan tidak terlalu ketat agar tetap menjaga kesopanan
dan kerendahan hati.
Dalam memilih busana muslim, prinsip utama yang harus dipegang adalah
menjaga kesopanan, kerendahan hati, dan menutup aurat dengan baik.
13
2.6 Batasan aurat dalam Islam dan keterkaitannya dengan pemilihan
busana muslim
Dalam Islam, aurat adalah bagian tubuh yang harus ditutupi baik oleh pria
maupun wanita. Aurat ini mencakup bagian-bagian tubuh yang dianggap intim
dan harus dijaga privasinya. Batasan aurat berbeda antara pria dan wanita.
Aurat Wanita
Bagi wanita, aurat terdiri dari seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak
tangan. Dalam pemilihan busana muslim, penting untuk memilih busana
yang dapat menutupi aurat wanita dengan baik. Busana tersebut harus
panjangnya mencapai setidaknya hingga pergelangan kaki, dan longgar
agar tidak terlalu ketat sehingga tidak menampakkan bentuk tubuh dengan
jelas. Selain itu, busana tersebut juga harus terbuat dari bahan yang tidak
transparan atau tidak tembus pandang agar aurat tetap terjaga.
Aurat Pria
Bagi pria, aurat terdiri dari bagian tubuh di antara pusar hingga lutut. Pria
diwajibkan menutup aurat ini, baik dalam keadaan sembahyang maupun
sehari-hari. Dalam pemilihan busana muslim, pria sebaiknya memilih
pakaian yang menutup aurat mereka, seperti baju koko atau tunik yang
panjang dan celana yang menutupi lutut.
14
Dengan memilih busana muslim yang sesuai dengan batasan aurat, umat
Muslim dapat menjaga kesucian dan menjalankan kewajiban dalam berpakaian
sesuai dengan tuntunan agama. Hal ini juga merupakan bentuk penghormatan
terhadap nilai-nilai Islam yang mendorong kesopanan, kerendahan hati, dan
menjaga privasi.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran terkait busana muslim dan muslimah dalam Islam:
16
2. Pilih Bahan yang Sesuai: Pilihlah bahan yang longgar, ringan, dan tidak
transparan agar nyaman dipakai sepanjang hari. Hindari bahan yang ketat
atau terlalu tipis yang dapat menampakkan bentuk tubuh.
3. Kesederhanaan dan Kecocokan: Busana muslim dan muslimah dalam
Islam didasarkan pada prinsip kesederhanaan. Hindari hiasan berlebihan
atau desain yang mencolok. Pilihlah warna dan pola yang sesuai dengan
selera pribadi, tetapi tetap menjaga kesopanan dan tidak berlebihan.
4. Adaptasi dengan Lingkungan: Selalu pertimbangkan lingkungan dan
budaya tempat tinggal Anda. Gunakan busana muslim yang sesuai dengan
norma sosial dan aturan dress code di tempat tersebut. Ini penting untuk
membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar dan
menghormati perbedaan budaya.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30728/1/SEPTIA
N%20RIZKI%20YUDHA%20-%20FSH.pdf
https://www.slideshare.net/rieandha/makalah-pai-batasan-aurat-menurut-al-
quran
18