Anda di halaman 1dari 9

ISLAM KEBUDAYAAN DAN KEARIFAN LOKAL

MAKALAH

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam


Dosen Pengampu
Bapak Saadudin Nasikhs S.Pd.I,M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

Bagus Aryo W. (202241021)

Dafa Alfian H. (202241022)

Arya Widiatmoko (202241023)

Lainun Nisa N. (202241024)

FAKULTAS PERTANIAN PRODI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN 2022/2023
i
KATA PENGANTAR

Asalamukalaikum Wr. Wb. segala puji bagi allah swt. Yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa prtolongannya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Solawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Mohamad saw. Yang kita nanti nantikan syafaat nya di akhirat
nanti.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca. Kami menerima segala bentuk kritik
dan saran pembaca demi penyempurnaan karya kami. Apa bila terdapat banyak kesalahan pada hasil karya
kami, kami memohon maaf sebesar besarnya

Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Wasalamualaikum Wr. Wb.

Kudus, 13 oktober 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................2
2.1 Nilai-nilai Islam......................................................................................................................................2
2.2 Kebudayaan............................................................................................................................................3
2.3 kearifan lokal..........................................................................................................................................4
BAB III.........................................................................................................................................................5
PENUTUPAN..............................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................................5
3.2 Saran.......................................................................................................................................................5
Daftar Pustaka..................................................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan islam telah melewati proses sejarah yang sangat Panjang,bahkan merentang dalam
kurun waktu hampir 15 abad sejak awal kedatangannya di mekah melalui misi risalah yang di bawa nabi
mohammad saw.untuk segenap umat manusia. Sebagai risalah terakhir, islam diyakini layak untuk semua
masa dan tempat, yang berarti secara normative hingga akhir zaman nanti islam akan eksis berdialektika
dengan dinamika dan keragaman sosial budaya kehidupan manusia.

Hal ini dimungkinkan mengingat salah satu ciri yang mendasari syariat kelenturan. Kelenturan
syariat islam, sebagai mana dikatakan oleh M. Qasim al-Mansi, setidaknya dapat dicermati dari: (1) syariat
islam lebih banyak menetapkan aturan yang bersifat global, (2) berbagai aturan yang ditetapkan sering kali
disertai dengan alasan hukumnya, (3) syariat islam memperhatikan situasi dan kondisi pengecualian yang
muncul karena adanya darurat atau uzur, (4) luasnya wilayah al-‘afw(ketiadaan aturan yang ditetapkan)
untuk memberi ruang ijtihad, dan (5) pemberian kewenangan kepada pemimpin dalam menetapkan aturan.
Dengan ciri tersebut, syariat islam mampu merespon berbagai permasalahan tanpa kehilangan jati dirinya

Keberadaan budaya dan kearifan lokal perlu dipelihara dan dilestarikan agar budaya tersebut tidak
hilang. Budaya juga terbentuk dibawah pengaruh agama di indonesia. Selain itu terdapat keakraban antara
islam dengan budaya lokal. di sisi lain mahasiswa memiliki peranan penting dalam menanamkan konsep
tersebut.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana penjelasan tentang islam?
2. Bagaimana penjelasan tentang kebudayaan dalam islam?
3. Bagaimana penjelasan tentang kearifan lokal?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui penjelasan tentang islam
2. Mengetahui penjelasan tentang kebudayaan dalam islam
3. Mengetahui penjelasan tentang kearifan local

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nilai-nilai Islam


Nilai- nilai dasar memaparkan totalitas sebuah sistem. Nilai adalah suatu macam kepercayaan yang
berpengaruh pada ruang lingkup system kepercayaan, dimana manusia harus bertindak dan menghindari
adanya tindakan yang mengenai layak maupun tidak layak untuk dikerjakan, dimiliki ataupun dipercayai
(Milton & James Bank: 1980)

Nilai bukan hanya dijadikan satu-satunya sebagai rujukan dalam berperilaku dan berbuat didalam
masyarakat, tetapi pula dapat dijadikan seperti untuk mengukur benar atau tidaknya dalam suatu kejadian
tingkah laku pada masyarakat itu sendiri. Andaikata terdapat fenomena sosial yang dianggap kontradiktif
(berlawanan) dari segi system nilai yang dipercayai masyarakat setempat, maka Tindakan itu dapat
dianggap bertentangan pada sistem yang sudah dipercayai masyarakat. Dengan hal ini maka aka nada
penolakan dari masyarakat.

Nilai agama secara spesifik dijelaksan menurut pandangan nurcholis madjid, nilai agama bukan lah
suatu yang hanya sekedar melaksanakan ritual ritual keagamaan seperti melaksanakan sholat dan membaca
al quran. Tetapi, nilai islami mempunyai keseluruhan perbuatan yang baik yang dilakukan dalam
keseharian dan di terapkan hanya untuk mencari ridho dari allah (madjid, 1997:124). Dari pernyataan
tersebut bisa dikatakan bahwa nilai islam sebagai bentuk perilaku atau perbuatan yang baik, dilakukan
hanya semata mata untuk mencari ridho allah, serta percaya bahwa perilaku atau perbuatan tersebut akan
dimintai pertanggung jawabannya di hari kemudian.

 Nilai yang terkandung dalam islam


Luasnya materi ajaran islam haruslah dipahami oleh seorang mukmin yang ingin mengamalkan
ajaran islam secara khaffah, akan tetapi arti kesemuanya itu yang juga penting untuk diketahui
adalah pemahaman tentang nilai nilai atau unsur unsur yang terkandung dalam islam. Adapun
dimensi kehidupan yang mengandung nilai nilai ideal islam dapat dikategorikan kedalam 3 kategori
yaitu :
a. Demensi yang mengandung nilai yang meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di dunia.
b. Dimensi yang mengandung nilai yang mendorong manusia untuk meraih kehidupan di akhirat
yang membahagiakan.
c. Dimensi yang mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan hidup duniawi dan
ukhawi.

v
Adapun nilai nilai Pendidikan islam pada dasarnya belandaskan pada nilai nilai islam yang meliputi semua
aspek kehidupan. Baik itu mengatur tentang kehidupan manusia dan hubungan manusia dengan
lingkungannnya. Dan pendidikan disini bertugas untuk mempertahankan, menanamkan, dan
mengembangkan kelangsungan berfungsinya nilai nilai islam tersebut.

Adapun nilai nilai islam apabila ditinjau dari sumbernya, maka digolongkan menjadi 2 macam,
yaitu :

1. Nilai ilahi adalah nilai yang bersumber dari alquran dan hadits. Nilai ilahi dalam aspek
teologi ( kaidah keimanan ) tidak akan pernah mengalami perubahan, dan tidak
berkecenderungan untuk berubah atau mengikuti selera hawa nafsu manusia. Sedangkan
aspek ilmiahnya dapat mengalami perubahan sesuai dengan zaman dan lingkungannya.
2. Nilai insani adalah nilai yang tumbuh dan berkembang atas kesepakatan manusia. Nilai
insani ini akan terus berkembang kearah yang lebih maju dan lebih tinggi.

2.2 Kebudayaan
Definisi budaya dalam buku karya muhaimin, berjudul “islam dalam bingkai budaya local” adalah
budaya dari Bahasa sangsekerta yakni buddayah, berarti akala tau budi artinya hal hal yang berkaitan
dengan akal dan budi manusia. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, budaya atau culture merupakan adat
istiadat, akal budi. Budaya bisa diartikan sebagai suatu yang menjadi kebiasaan di suatu tempat tertentu.
Budaya bisa disebut dengan tradisi yaitu kebiasaan sehari hari yang dilakukan oleh masyarakat tertentu
yang bisanya menjadi ciri khas masyarakat tersebut. Budaya sudah ada sejak nenek buyut dan masih
terpelihara hingga masa kini sulit diubah meskipun masyarakat tersebut berada di lingkungan yang sudah
bisa disebut agak modern. budaya yang bisa dilakukan oleh orang orang dahulu sulit di ubah karna budaya
tersebut sudah masuk dalam memori setiap individu. Budaya seperti memori yang ada di otak manusia dan
menjelaskan mengenai apa yang telah dilihat dan mengarah pada titik tertentu.

Budaya adalah cara hidup orang banyak atau pola piker dasar golongan masyarakat secara turun
temurun dengan banyak proses pembelajaran yang dapat dipetik dan memunculkan cara hidup tertentu
yang sesuai dengan kebiasaan lingkungan setempat.

2.3 kearifan lokal


Kearifan lokal merupakan pandangan, fikiran, keyakinan dan perilaku baik yang terrdapat di
masyarakat yang mengandung nilai nilai kearifan. Kearifan lokal merupakan nilai nilai luhur masyarakat
yang diajarkan dan dijalankan secara turun temurun. Nilai nilai ini dapat bersumber dari budaya maupun
agama. Kearifan lokal tumbuh dan berembang memandu menjalani kehidupan di masyarakat. Pemerintah
Indonesia secara khusus menjadikan kearifan local sebagai salah satu unsur penting sebagai undang undang

vi
konservasi lingkungan sebagai mana yang tertera dalam undang undang republic Indonesia nomer 32 tahun
2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup bab1 ayat 30.

Menyatakan bahwa kearifan lokal adalah nilai nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Dapat diketahui
bahwa dalam masyarakat terdapat pengetahuan yang dapat diterapkan sebgai upaya menjaga kelestarian
alam. Kearifan local membentuk nilai nilai sosial yang menjadi kehidupan sehari hari. Misalnya, toleransi,
kekeluargaan, musyawarah dan gotong royong. Adanya kearifan local tidak bisa terlepaskan tanpa nilai
nilai religious yang sudah dipercyai masyarakat sekitar, maka hal tersebut menjadikan kearifan local ini
akan semakin melekat pada diri masyarakat kearifan local umumnya terdiri dari unsur kebudayaan
manusia, diantaranya : Bahasa, system religi, teknologi, ekonomi, Pendidikan, kesenian, dan organisasi
sosial.

Dalam tradisi ulama islam,perbedaan pendapat bukanlah hal yang baru.Tidak terhitung jumlahnya
kitab kitab yang ditulis ulama islam yang disusun khusus untuk merangkum, mengkaji, membandingkan,
kemudian mendiskusikan berbagai pandangan yang berbeda beda dengan argumentasinya masing masing.”
Jika sejak kecil sudah ditanam kebencian, maka permusuhan yang akan muncul jika sedikit berbeda.
Infrastruktur penting, tapi yang lebih penting lagi adalah peradaban”

vii
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Dari hasil telaah buku ajar sejarah kebudayaan islam kelompok 6 diatas dapat disimpulkan
bahwa materi yang ada dibuku ini menurut nilai ajaran islam dengan budaya serta kearifan local
di Indonesia yakni sejarah dan kerajaan islam di Indonesia, peran pesantren dalam dakwah
islam, nilai islam serta kearifan local dari berbagai suku di Indonesia, berapa tokoh yang
berperan dalam dakwah islam di Indonesia seperti walisongo, syaikh abdul rauf as-singkili,
syaikh muhamad arasyad al-banjari, KH. Akhmad dahlan dan KH hasyim asy’ari.

3.2 Saran
Demikianlah yang kami susun. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan,
oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca dapat disampaikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

viii
Daftar Pustaka

M. Qasim al-Mansi, Taghayyur al-uruf wa Atharuhu fi Ikhtilaf al-Ahkam fi al-Shari’ah al-Islamiyyah


(Kairo: Dar al-Salam, 2010), 13-14.

Muslim, K.L. (2017). Nilai-Nilai Islam Dalam Budaya Dan Kearifan Lokal. Fuaduna, 1(1), 48-57.

Sarjono. (2005). Nilai-nilai Dasar Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 135-147.

Sumarto, S. (2019). Budaya, Pemahaman dan penerapannya. Jurnal literasiologi, 1(2), 16.
https://doi.org/10.47783/literasiologi.vli2.49

https:/fitrianhadi.blogspot.com/2015/06/islam-dan-kearifanlokal-di-nusantara.html?m=1

ix

Anda mungkin juga menyukai