DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. MOH. DJABAL NUR (C30122231)
2. FARHAN ADAM (C30122230)
3. MUH. ALVIN RIZKY SYAHPUTRA (C30122218)
4. SATRIAH (C30122223)
5. DHIYYA IBTISAM (C30122210)
6. DWI ANGGRAINI (C3012224)
7. MAYA SARI (C3012228)
8. ENGGAR KHOVIVA DWININGRUM (C30122213)
PRODI AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
i
MUQADDIMAH
Puji dan syukur kami haturkan atas kehadirat ALLAH SWT. Berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
makalah ini dengan baik meskipun kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan di
dalamnya.
Kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada ibu Endang, selaku dosen mata
kuliah PENDIDIKAN AGAMA ISLAM yang telah memberi tugas ini kepada kami dan
Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur dalam
makalah-makalah lainnya khususnya dalam mata kuliah Pendidikan agama islam di masa yang
Penulis,
DAFTAR ISI
ii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
Rumus permasalahan............................................................................................................................1
Tujuan....................................................................................................................................................2
BAB 2.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
Pengertian Syariah:...............................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
A. KESIMPULAN........................................................................................................................17
B. SARAN.....................................................................................................................................17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Keistimewaan ajaran Islam daripada ajaran agama lainnya adalah sisi universalitasnya.
Ajaran-ajaran samawi terdahulu, selalu ditujakan kepada kaum tertentu. Sedangkan ajaran Islam
diturunkan untuk seluruh umat, baik manusia ataupun jin (kaffah li al-alamin). Telah dimaklumi,
bahwa perundang-undangan manapun harus selaras dengan kondisi dan relevansi pihak yang
dibebani undang-undang tersebut. Umat Nabi Adam as bisa merasakan kelonggaran syari’at
berupa kebolehan menikahi saudara sendiri, karena pada saat itu populasi manusia baru dari satu
keturunan. Sedangkan umat Nabi Musa as harus merasakan ketatnya syariat, karena dalam
menghadapi Bani Israel yang terkenal keras kepala, membutuhkan langkah-langkah preventif
dengan menerapkan undang-undang yang sekiranya dapat membuat mereka jera. Sedangkan
syari’at Nabi Muhammad saw (Islam) yang ditujukan untuk seluruh makhluk di dunia ini, baik
manusia atau jin, tentunya harus membentuk undang-undang (syari’at) yang bisa diterima oleh
semua kalangan
Rumus permasalahan
1. Pengertian Syariah
Tujuan
1
1. Dapat mengetahui dan memahami tentang syariat islam.
3. Agar dapat mengetahui dan paham akan tujuan ditetapkannya syariat islam.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Syariah:
Syariah secara istilah dapat diartikan sebagai suatu sistem atau aturan yang bisa jadi
mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, atau hubungan manusia dengan manusia.
Imam Abu Muhammad Ali bin Hazm dalam kitab Al-Hikam fi Ushulil Ahkam membeberkan
perbedaan definisi syariah berdasarkan klasifikasi. Menurutnya, syariah adalah jika terdapat teks
yang tidak multitafsir dari Alquran, hadis, taqrir Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat,
tabiin, tabi’ tabiin, ataupun konsesus ulama. Artinya, syariah dapat bersumber dari hal-hal
tersebut yang dapat diaplikasikan secara langsung. Semisal perintah shalat atau hal-hal yang
perkembangan zaman yang ada. Syariah bagi umat Muslim sangat familiar sebab Allah SWT
telah mengabadikan keberadaan syariah bagi umat Muslim dalam Alquran. Allah SWT
berfirman dalam Alquran surat al-Maidah ayat 48 berbunyi: “Likulli ja’alna minkum syir’atan
wa minhajaa,”. Yang artinya: “Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan
Tujuan dari syariah adalah agar umat manusia tidak tersesat dalam hidup, baik di dunia
atau di akhirat, karena Allah telah memberitahukan jalan mana yang harus dilalui. Tidak banyak
yang tahu bahkan dari umat Islam sendiri, bahwa istilah syariah sudah digunakan sejak dulu,
yakni pada zaman Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, istilah yang dipakai bukan yang dalam
bentuk tunggal namun bentuk jamak yakni syara’I, Sedangkan syariah sendiri adalah kata
3
berbentuk tunggal dalam bahasa Arab. Bahkan penggunaannya tidak hanya di Arab Saudi tempat
Meski dapat dimaknai sebagai jalan yang berbentuk hukum dan ketentuan dalam agama
Islam, arti harfiah syariah sendiri bukan seperti itu. Syariah dalam bahasa Arab adalah sumber
air. Banyak juga orang Arab yang menggunakan istilah syariah untuk menyebut jalan setapak
Ada banyak istilah dalam ekonomi, berikut kami akan sampaikan 10 istilah yang ada dalam
1. Adil
Sifat ini berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dengan Adl, maka kita
memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai dengan
2. Maslahah
Dalam hal apapun, konsep maslahah adalah konsep yang selalu diusung oleh Islam.
Ini berarti segala bentuk kebaikan harus memiliki tiga unsur, yaitu sesuai dengan kepatuhan
syariah (halal), bermanfaat dan membawa kebaikan untuk banyak pihak (thoyib), dan semua
aspek yang dilakukan tidak menimbulkan kemudaratan atau efek yang buruk.
3. Gharar
4
Transaksi gharar adalah transaksi dengan objek yang tidak jelas. Ia tidak dimiliki,
tidak diketahui keberadaanya, atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksi berlangsung.
Karena gharar memunculkan keragu-raguan atau hal ketidakpastian, maka ini harus dihindari
4. Riba
Istilah ini tentu sering kali kita dengar. Riba adalah penambah pendapatan secara
bathil. Misalnya pada saat pinjam meminjam lalu ada dana tambahan yang diberikan oleh
5. Mudharabah
Istilah untuk bentuk kerja sama pemodal dan partner kerja. Keuntungan dari kerja
sama tersebut dibagi sesuai rasio kesepakatan antara partner kerja dan pemodal. Jika terdapat
6. Musharakah
Istilah ini adalah untuk kerja sama dua pemodal dalam satu bisnis. Setiap keuntungan
atau kerugian yang didapatkan dibagi sesuai rasio modal yang disertakan. Misalnya modal
pembisnis satu dan pembisnis dua adalah 50:40, maka keuntungannya pun akan dibagi
dengan 50:40.
7. Murabahah
Murabahah adalah sebuah kontrak dimana pihak bank akan membeli aset terlebih
dahulu daripada nasabahnya. Aset yang telah dibeli tersebut baru dijual kembali dengan
5
8. Wadi’ah Yad Ad Dhamamah
Adalah bentuk akad saat sahabat membuka rekening di Bank Syariah. Sahabat
menitipkan uang kepada bank dan memberi izin kepada bank untuk mengelola uang tersebut.
Keuntungan dari uang tersebut secara sukarela menjadi milik bank. Namun penting untuk
diketahui bahwa tidak ada persyaratan di awal mengenai imbal hasil kepada nasabah.
9. Salam
Ini adalah kontrak akad jual beli dalam bentuk pesanan. Komiditi tersebut akan
diterima di masa mendatang dengan waktu yang sudah ditentukan dan disepakati kedua belah
pihak. Dalam pelaksanaannya, pembeli membayar terlebih dahulu secara full saat memasan
sebuah komoditi.
10. Istisna’
Bentuk kontrak untuk membeli aset yang dipesan untuk dikonstruksi. Misalnya,
mencukupi. Ia datang ke bank syariah dan membawa perencanaan pembangunan yang real.
Bank setuju lalu membangun real estate dan menghire kontraktor untuk pengerjaannya.
Selesai konstruksi bank akan membayar kontraktor dan bank akan menjual aset tersebut
kepada Ahmad. Selisih pembayaran bank dan kontraktor, selisih penjualan bank dan Ahmad
Itulah 10 istilah dalam ekonomi syariah. Semoga dengan pengenalan istilah ini membuka
mata kita untuk lebih dalam mempelajari aturan Islam mengenai ekonomi.
6
Tujuan ekonomi islam:
Ekonomi islam bertujuan agar manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah
sendiri menjamin bahwa Allah akan terus memberikan rezeki dan juga limpahan nikmat
kepada manusia dengan asumsi bahwa manusia harus taat dan terus berikhtiar dan meminta
kepada Allah.
Landasan ekonomi islam adalah ketauhidan atau ketaatan kepada Allah. Orang-orang
yang taat dan beriman kepada Allah akan mendasarkan aktivitas ekonominya berdasarkan
kepada etika, keseimbangan, universalitas, dan keadilan dalam melangkah. Tentu ia tidak
Untuk itu, pelaksanaan ekonomi islam adalah jaminan bahwa kebutuhan manusia
akan selalu terpenuhi dengan rezeki dan limpahan nikmat Allah asalkan perekonomian
Ketimpangan sosial tentu akan terjadi jika pemusatan harta dan juga sumber daya
hanyalah ada pada subjek atau kelompok tertentu saja. Untuk itu, islam memiliki prinsip
untuk dapat menyebar dan juga memberikan rezeki tersebut tidak hanya pada satu orang atau
Aturan zakat ini bukan hanya sekedar masalah pembersihan harta atau sekedar
beramal shaleh melainkan juga dapat menggerakkan ekonomi ummat kepada yang tidak
mampu atau tidak berdaya karena kurangnya sumber daya ekonomi. Untuk itu kewajiban
berzakat, berinfaq, dan bershodaqoh adalah karena memang hal tersebut berusaha juga untuk
7
3. Pemenuhan Ekonomi yang Beretika dan Bermartabat
Ekonomi islam juga bertujuan untuk menghindari pemenuhan ekonomi yang tidak
beretika dan bermartabat. Hal ini misalnya pencurian, penipuan, atau melakukan kecurangan
lainnya. Untuk itu, ekonomi islam pun dilandasi dengan nilai moral dan aqidah agar
pelaksanakaan kebutuhan manusia tidak dilakukan secara sembarangan dan dapat terjamin
Islam untuk itu juga mengharamkan jual beli barang halal, jual beli yang tidak
memiliki keterbukaan, kejujuran, dsb. Ekonomi islam ada agar manusia dapat memberikan
kejujuran, halalnya barang, kualitas barang, kualitas produksi, distribusi, dan konsumsi
Keadilan dan kesimbangan adalah prinsip dasar dari islam. Islam mengatur agar
manusia tidak melakukan transaksi ekonomi yang tertutup atau tidak transparant. Untuk
mengaturnya, contoh kecilnya islam selalu memberikan perintah adanya saksi, pencatatan
keuangan, dan juga menerapkan standart atua neraca yang disepakati dalam hal transaksi
ekonomi.
5. Terhindar dari Riba
Riba adalah tambahan yang diberikan, salah satunya pada hutang dari peminjam.
Riba sendiri dapat menjerat manusia dan akan terasa tercekik untuk membayarnya. Bahkan
pada sebagian orang yang tidak mampu, riba seperti cekikan yang tiada henti. Kebanyakan
orang miskin meminjam uang adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, tentu
8
saja akan terasa tercekik apabila manusia memberikan riba padanya berkali-kali lipat. Untuk
itu, Allah memberikan ancaman dan sanksi neraka apabila manusia melakukannya.
dibagi secara adil. Misalnya dalam perbankan syariah ada bagian keuntungan untuk bank
Adil ini tidak selalu berlaku sama namun ada pengaturan yang disepakati sesuai
lebih atas usaha yang dilakukannya atau kondisi lain yang dibenarkan sesuai dengan
muamalah.
para nasabah untuk mendapatkan keuntungan sesuai ajaran Islam. Kekayaan yang
diperoleh dari kegiatan ekonomi dapat digunakan untuk zakat, infaq, dan shadaqah sesuai
ajaran Islam. Tujuan perekonomian syariah bukan sekedar keuntungan fisik, namun
9
Ekonomi syariah memberikan kebebasan kepada para pelaku ekonomi untuk
bertindak sesuai hak dan kewajiban mereka dalam menjalankan perekonomian dan
kegiatan yang dilakukan haruslah positif sesuai ajaran yang berlaku dan
yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya karena pengunduran janji
pembayaran oleh pinjaman dari waktu yang telah ditentukan. Dalam perekonomian
syariah praktik riba adalah hal yang dilarang. Kepemilikan dana dan harta dalam
ikut bercampur tangan sebagai penengah apabila terjadi suatu permasalahan. Jika sudah
tidak kondusif, permasalahan yang terjadi akan menuju pada pihak yang berwenang.
Ekonomi ini menjunjung nilai sosial, sehingga semua orang berhak mendapatkan
dan merasakan sebuah kemakmuran dan bebas untuk berkreasi. Pada dasarnya, prinsip
10
Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, penerapan sistem ini jelas merupakan
pilihan yang sangat menguntungkan. Bukan hanya bagi umat Muslim, namun bagi
seluruh masyarakat pelaku ekonomi. Itulah alasan kenapa industri ini berkembang cukup
Bahkan kini banyak negara sekuler yang juga mulai melirik prinsip ekonomi
syariah karena berbagai keunggulannya. Misalnya saja di Eropa, produk investasi syariah
mulai menjadi favorit dengan sistem yang ditawarkannya. Produk ekonomi syariah juga
terus berkembang jumlah dan penggunanya. Kamu juga bisa memilih investasi syariah
Dikatakan ekonomi islam atau ekonomi syariah karena berbasis pada aturan dan
cara islam. baik dalam hal teknis, sistem kerja dan dalam menyikapi permasalahan yang
muncul. Perbedaan ekonomi islam dan konvensional bisa ditinjau dari kepentingan.
Misalnya ditinjau dari tujuannya, maka ekonomi islam atau ekonomi syariah lebih
mengutakan untuk mencapai tujuan yang baik untuk urusan di dunia, tetapi juga baik
untuk di akhirat.
Misalnya terkait masalah riba, maka dalam ekonomi islam di tiadakan istilah riba.
Tujuan lain dari ekonomi islam adalah tidak berorientasi pada diri sendiri, melainkan
11
Berbeda lagi dengan ekonomi konvesional. Perekonomian konvensional adalah
Perbedaan ekonomi islam dan konvensional jelas saja berbeda. Dilihat dari segi
berbeda jauh dengan ekonomi islam. sumber ekonomi konvensional mengacu pada hal-
hal yang sifatna positivicti. Pada ekonomi konvensional, kepemilikan hanya untuk
pribadi ang dibabaskan untuk memiliki semua kekayaan yang diperolehnya saja.
Sedangkan dari segi pengambilan hasil, bisa di dapatkan dari bunga dari pengambilan
Selain beberapa yang disinggung di atas. ada perbedaan yang paling mendasar.
Salah satunya perbedaan prinsip. Jika ekonomi konvensional berprinsip pada konsep
manusia dalam menyikapi kelangkaan. Dengan kata lain, konsep ini membebaskan
seseorang untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas secara maksimal untuk
mencapai tujuan mereka. sedangkan goal oriented diciplin lebih luas lagi, di sana tidak
hanya mempelajari cara mengalokasikan sumber daya secara maksimal, tetapi juga
12
4. Perbedaan Mekanisme Pasar Ekonomi Islam dan Konvensional
Dari segi mekanisme, tentu saja berbeda jauh. Jika ekonomi konvensional
menggunakan mekanisme bebas keluar masuk pasar tanpa intervensi. Padahal jika pasar
tidak di atur, dan dibiarkan bebas, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam
penawaran dan stok barang. Salah satu contoh konkrit adalah masalah masker akibat
virus corona. Banyak terjadi penimbunan barang sekaligus terjadi lonjakan harga yang
fantastis tinggi.
invisible hand yang mencoba untuk mengefisiensikan pasar. Jadi ekonomi islam
sebagai unit ekonomi yang berdampingan dengan unit ekonomi lain, demi menjaga
kestabilan.
Perbedaan kedua jenis ekonomi ini juga dapat dilihat dari perbedaan distribusi
kekayaan. Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa terjadi dua perbedaan ang cukup
kekayaan hanya berpihak pada pemilik modal yang paling besar sehingga terjadi
pemerataan kekayaan harta atau semacamnya. Salah satu bentuknya dengan mekanisme
13
6. Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional Pada Perolehan Keuntungan
Perbedaan yang paling menonjol yang lain dari segi perolehan keuntungan. Pada
keuntungan. Prinsip yang digunakan pun menggunakan time value of money, dimana
nilai uang saat ini lebih tinggi dibandingkan nilai uang dimasa datang.
Time value of money dalam bahasa umum lebih akrab di kenal dengan bunga.
Masarakat ang meminjam hutan pun akan dikenai bunga tinggi. Bunga yang tinggi tentu
saja akan semakin mencekik bagi mereka. sedangkan mereka yang memiliki saldo tinggi,
mereka pun akan mendapatkan bunga tersebut. alih-alih uang hilang, justru bertambah.
Dari ini saja sudah dapat dilihat potensi kesenjangan kekayaan pun akan semakin tampak.
terjadi transaksi bisnis, maka akan terjadi pembagian keuntungan dari bisnis tersebut.
sehingga terjadi keseimbangan antara usaha dan tindakan. Tidak ada istilah bunga, yang
sifatnya merugikan bagi mereka yang meminjam uang di bank dan semacamnya.
Itulah perbedaan ekonomi islam dan konvensial yang barangkali tidak semua
orang tahu. Kini ekonomi syariah di Indonesia tengah menjamur dimana-mana. Tidak
hanya dalam bentuk per-bank-kan saja. Tetapi dalam property pun juga sudah ada embel-
embel ekonomi islam atau ekonomi syariah. Memang hal ini awal yang baik.
Namun kenyataan di lapangan, masih selalu ada sisi kekurangan dari ekonomi
islam. dimana ekonomi islam tidak sesuai bekerja sebagaimana tanggung jawabanya.
Semacam hanya kedok atau istilah syariah. Dari sistem kerja dan lain-lainnya masih
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demikian Makalah yang dapat kami buat kurang dan lebih nya harap dimaklumi, Pada
hakikatnya, kekuatan ekonomi syariah menurut sejumlah ulama di Indonesia berbasis pada
kekuatan di sektor riil. Dengan disentuhnya sektor riil, pemerataan ekonomi dapat terjadi seiring
dengan terciptanya budaya produksi yang dapat menghasilkan dan memberi nilai tambah bagi
B. SARAN
Taka da gading yang retak, begitu juga dengan Makalah ini yang jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu, kritik dan saran sangat membantu penulis dalam mencapai tujuan yang lebih baik.
15