Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat-Nya tugas kami dapat diselesaikan.
Dalam tugas ini kita membahas "Perilaku Terpuji" yang termasuk pada buku pendamping
kami.T u g a s i n i d i b u a t d a l a m r a n g k a u n t u k m e m p e r d a l a m p e m a h a m a n s i s w a
t e n t a n g p e r i l a k u terpuji dan semoga di kemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Demikian rasa terima kasih kami kepada seluruh pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Bapak/guru pembimbing kami. Atas
perhatiannya kami ucapakan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantarii
Daftar Isiiii
BAB I PENDAHULUAN4
A. Latar Belakang4
B. Rumusan Masalah4
C. Tujuan4
BAB II PEMBAHASAN5
A. Dalil Menutup Aurat5
B. Menunjukkan Perilaku Berbusanah Muslim & Muslimah6
DAFTAR PUSTAKA9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah busana lahir seiring dengan dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri.
Oleh karenanya, busana sudah ada sejak manusia diciptakan. Kesimpulan ini dapat diambil
dari firman Allah SWT,
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syetan sebagaimana ia telah
mengeluarkan ibu-bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya auratnya”.
Busana memiliki fungsi yang begitu banyak, dari menutup anggota tertentu di tubuh hingga
penghias tubuh. Sebagaimana yang telah diterangkan pula oleh Allah dalam Al-Qur’an, yang
mengisyaratkan akan fungsi busana, “Wahai anak Adam (manusia), sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi (aurat) tubuhmu dan untuk perhiasan.”
Dari tata cara, bentuk, dan mode berbusana, manusia dapat dinilai kepribadiannya. Dengan
kata lain, cara berbusana merupakan cermin kepribadian seseorang.
Konsekwensi sebagai manusia agamis adalah berusaha semaksimal mungkin untuk
melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan agamanya. Salah satu
bentuk perintah agama Islam adalah perintah untuk mengenakan busana yang menutup seluruh
aurat yang tidak layak untuk dinampakkan pada orang lain yang bukan muhrim.
C. Tujuan
Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun
tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara
berbusana. Busana muslimah bukan hanya sekedar simbol, melainkan dengan mengenakannya,
berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk Allah akan keyakinan,
pandangannya terhadap dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh, dimana semua itu didasarkan
pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan Yang Mahaesa dan Kuasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya.
Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai.
Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan
adalah aurat yang wajib ditutup.
Dalil-dalil AL-QUR'AN
"Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan
yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka
keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-
baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani." (Surah Al-Ahzab, ayat 59).
“Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama, apabila turunnya ayat (yang
bermaksud) “…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka dengan tudung kepala
mereka…”,serta-merta mereka mengoyakkan apa sahaja kain (yang ada di sekeliling mereka)
lalu bertudung dengannya.” (HR, Al-Bukhari).
A. Kesimpulan
Dari tulisan ringkas ini, dapat diambil kesimpulan bahwa, mode, seni, budaya, dan etika yang
masih masuk dalam bingkai ajaran agamalah yang sanggup menghantarkan manusia pada
kesempurnaan hakiki sebagai manusia, termasuk dalam masalah mode busana yang berfungsi
menjaga etika kepada Allah dan lingkungan sekitar, terkhusus sesama komunitas manusia.
Dari sini pula akhirnya muncul apa yang disebut dengan “Mode Busana Muslimah” yang
masih masuk dalam koridor ajaran agama Islam. Dan dikarenakan ajaran agama Islam bersumber
dari Dzat Yang Mahasuci dan Sakral, maka mode busana yang bersandar pada ajaran sakral itu
pun bersifat sakral pula.
Jadi, segala bentuk pelecehan terhadap busana muslimah, dengan berbagai modenya yang masih
masuk kategori busana muslimah, sama halnya dengan melecehkan ajaran agama Allah. Selain
itu, menyebarkan budaya busana muslimah, sama halnya dengan menyebarkan salah satu ajaran
Allah.
Jadi Itulah Sahabat Wanita, sekilas tentang Etika dalam berpakaian ala Muslimah, karenanya
tak perlu ragu dan merasa rendah diri dalam memenuhi perintah Allah, karena sesungguhnya
Allah Maha Penyayang.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://azahroislami.blogspot.com/2011/09/pakaianku-adalah-pribadiku.html
sumber :
http://www.tarbawi.my/2013/01/apakah-dalil-al-quran-mengenai-aurat.html
sumber :
http://baktiar.pun.bz/dalil-hadist-tentang-kewajiban-menutup-a.xhtml
sumber :
http://taqiyyuddinalawiy.com/etika-berpakaian-seorang-muslimmuslimah.html