KELOMPOK 4
1.FURQON FADILAH 2.AJIE ISMUWATI
3.HUSNI MARDIANSYAH 4.ADAM MALIKUL A
5.CHIKAL GILANG R 6.AHMAD RIADI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-
Nya, karena, berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga
penulis dapat vmenyelesaikan makalah dengan tema “Adap Berpakaian” yang
sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang dari pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi
salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah, serta merupakan bentuk langsung
tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan. Pada kesempatan ini, penulis
juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku dosen
serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar
bahwasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan
dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan yang maha Esa,
sehingga dalam penulisan dan penyusununnya masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa
penulis nanti dalam upaya evaluasi diri.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Adanya berbagai kemajuan teknologi dan perkembangan zaman yang serba
canggih dan cepat dapat menghasilakan produk-produk yang beraneka ragam yang
digunakan untuk kebutuhan manusia. Salah satu aspek yang sangat berkembang
dan dapat mempengaruhi kehidupan manusia adalah industri pakaian. Pakaian
pada dasarnya adalah kebutuhan primer (pokok) yang sangat dibutuhkan oleh
manusia di dunia dan perkembanganya cukup signifikan, hal ini terbukti dengan
berdirinya pabrik-pabrik pakaian dengan berbagai model dan bahan yang sangat
bervariasi diseluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Sebagai seorang muslim kita harus melihat kaidah-kaidah berpakaian yang
sesuai dengan syari’at islam, supaya apa yang kita kenakan dapat
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak dan tidak memicu hal-hal yang tidak
diinginkan. Berbeda dengan zaman sekarang banyak dikenal model yang tidak
sesuai dengan syari’at islam, sebagai contoh adalah model pakaian yang dikenal
dengan istilah “you can see” yang artinya kamu boleh melihat, atau bahkan ada
yang rela mati-matian untuk menaikan bagian bawahnya ke atas dan yang atas rela
diturunkan kebawah, atau ada yang mengenangkan baju yang tidak semestinanya
dipakai oleh anak TK/SD (pakaian super ketat) hingga terlihatlah apa yang
seharusnya tidak terlihat. Naudzubillah min dzalik.
Begitu pula dengan kehidupan di kampus yang tentunya tidak terlepas dari
peratura-peraturan kampus sendiri. Dimana kampus merupakan salah satu media
untuk mencetak kader-kader penerus bangsa yang menjadi figur dari beberapa
kalangan, baik kota maupun desa dan kalangan lainnya. Sehingga masalah
berpakain di kampus juga perlu di jaga dan disesuaikan dengan syari’at Islam.
Akhir-akhir ini banyak diantara mahasiswa dan mahasiswi yang
memfigurkan pakaian-pakain barat sebagai kebanggaan mereka biasanya identik
serba seksi walaupun melanggar ketentuan syari’at islam. Dengan gaya dan mode
pakaian tersebut secara tidak langsung akan dapat memicu para generasi muda
bangsa pada perbuatan-perbuatan tidak diinginkan, terutama moral dan akhlak
mereka serta merugikan baik secara duniawi maupun ukhrawi.
BAB II
PEMBAHASAN
ٌ 7ََاري
ات7 ِ ات ع ٌ َي7ا ِس7ا ٌء َك7 َو نِ َس. اسَ َّا الن7َ ِربُوْ نَ بِه7ض
ْ َر ي7ِ 7َب ْالبَق ِ ا77َم ِسيَاطٌ َكا االَ ْذن7ٌ ْار لَ ْم اَ َرهُ َما قَو ِ َص ْنق
ِ َّان ِم ْن اَ ْه ِل الن ِ
ً ً ُ ْ ْ ْ ْ
ت ال َمائِالَ ِة الَ يَ ْد ُخلنَ ال َجنَّةَ َو الَ يَ ِخذ نَ ِري َْحهَا لَيُوْ خَ ذ ِم ْن َم ِسي َْر ِة َكذا َو َكذا (رواه ْ َ
ِ ت َرؤَوْ َسه َُّن َكأ ْشنِ َم ِة الب ُْخ ٌ َُم ِم ْيال
)لم777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777مس
Artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat
keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka
pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang
berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya
sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium
bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan
demikian.” (HR Muslim)
KESIMPULAN
Adapun menutup seluruh tubuh maka ini mencakup wajah dan kedua
telapak tangan. Ini ditunjukkan dalam surah An-Nur di atas dari
beberapa sisi:
1. Allah memerintahkan untuk kaum mukminin untuk menundukkan
pandangan mereka dari yang bukan mahram mereka. Dan menundukkan
pandangan tidak akan sempurna kecuali jika wanita tersebut berhijab
dengan hijab yang sempurna menutupi seluruh tubuhnya. Sementara
tidak diragukan lagi bahwa menyingkap wajah merupakan sebab
terbesar untuk memandang ke arahnya.
2. Allah Ta’ala melarang untuk memperlihatkan sedikitpun dari
perhiasan luarnya kepada non mahram, kecuali terlihat dalam keadaan
terpaksa karena tidak bisa disembunyikan, semisal pakaian terluarnya.
Jika Allah Ta’ala melarang untuk memperlihatkan perhiasan luar (selain
tubuh), maka tentunya wajah dan telapak tangan yang merupakan
perhiasan yang melekat pada diri seorang wanita lebih wajib lagi untuk
disembunyikan.
3. Allah Ta’ala memerintahkan untuk mengulurkan khimar mereka
sampai ke dada-dada mereka, sementara khimar adalah sesuatu yang
digunakan wanita untuk menutup kepalanya. Jika khimar diperintahkan
untuk diulurkan sampai ke dada, maka tentunya secara otomatis wajah
tertutup oleh khimar tersebut.
SARAN
Diharapkan semua orang didunia ini akan mengerti pentingnya adab
berpakaian secara syar’I dan saya harap semua umat manusia mematuhi
yang diajarkan allah swt terutama tentang adab berpakaian.
DAFTAR PUSAKA
SMKN 52 JAKRTA. 2019. MENINGKATKAN MARTABAT DIRI
DENGAN BERPAKIAN SYAR’I STM/SMKN Kls X DITF.A.
CIBUBUR :Jakarta TIMUR.